64 GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG SAFETY DRIVING PADA SUPIR BUS MANADO-BITUNG DI TERMINAL PAAL 2 KOTA MANADO
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG SAFETY DRIVING PADA SUPIR
BUS MANADO-BITUNG DI TERMINAL PAAL 2 KOTA MANADO Stevani Charlotte Tendelawa*, Angelheart Joy Maynard Rattu*, Oksfriani Jufri Sumampouw*- *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
ABSTRAK
Penyebab terjadinya kecelakaan yaitu faktor manusia (unsafe action) dan faktor lingkungan
(unsafe condition). Sangat diperlukan tindakan yang aman saat mengemudi (Safety driving).
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang tindakan safety
driving pada supir bus trayek Manado Bitung di Terminal Paal 2 Kota Manado. Penelitian ini
menggunakan metode observasional analitik, dengan pendekatan Cross Sectional study. Sampel
berjumlah 66 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi dan data di analisis
secara univariat. Hasilnya menujukan bahwa responden banyak berus ia ≥ 40 tahun (65,1%.),tingkat pendidikan, yang terbanyak > Tamat SMA (72,8%), dan masa kerja bekerja ≥ 5 tahun
(78,8%), Pengetahuan terbanyak pada kategori baik (51,5%) dan pengetahuannya kurang
baik.(48,5%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa umur, tingkat pendidikan dan masa kerja memiliki
pengaruh dengan pengetahuan seseorang. Saran b agi para supir bus untuk lebih disiplin lagi
dalam tindakan aman saat berkendara karena akan melindungi dari bahaya yang tidak diinginkan
saat berkendara dan apa yang di pandang baik saat berkendara, lakukanlah hal itu.Kata Kunci: Safety Driving, Supir Bus, Pengetahuan ABSTRACT
The cause of accident is Human Factor (unsafe actions) and environmental factor (unsafe
condition). Indispensable behavior / the act of safe while driving (safety driving). The purpose of
this research is to know the knowledge about safety driving of bus driver at terminal paal 2 in
manado city. This research uses observational analytic method , with cross sectional study design.
The sample are 66 respondents in accordance with the criteria for inclusion and exclusion and the
data was analyzed by univariate. The results are showing that many respondents aged is ≥ 40years (65,1%.), levels of education, the most > graduate from high school ( 72,8 % ), and length of
employment ≥ 5 years (78,8%), most knowledge in good category ( 51,5 % ) and less knowledge
(48,5%). So, can be concluded that age, the level of education and length of employment having
influence with someone knowledge Advice for the bus driver are more disciplined in the act of
safety driving when drive because it will protect from unwanted danger when driving.Keywords : Safety Driving, Bus Driver, Knowledge
PENDAHULUAN ketidakmampuan untuk bekerja secara
Penyebab seseorang mengalami normal, ketidakfugsian tubuh karena kecelakaan meliputi dua bagian yaitu; cacat yang tidak nampak, kelelahan dan faktor manusia atau dikenal dengan kejenuhan, sikap dan tingkah laku yang istilah tindakan tidak aman (Unsafe tidak aman, belum menguasai,
Actions ) dan faktor lingkungan atau penurunan konsentrasi, sikap masa
dikenal dengan istilah kondisi tidak bodoh, kurang adanya motivasi kerja, aman (Unsafe Condition). Tindakan dan sikap cenderung mencelakakan diri tidak aman (Unsafe Actions ) sendiri. (Tarwaka,2014) dilatarbelakangi oleh berbagai sebab Menurut data kecelakaan lalu yaitu antara lain; kurangnya lintas direktorat Sulawesi Utara, di pengetahuan dan keterampilan, Sulawesi Utara sendiri jumlah orang yang mengalami kecelalaan lalu lintas terus meningkat dari tahun ke tahun. Di tahun 2014 sebanyak 1.199 kasus kecelakaan dan rata-rata per bulannya itu sebanyak 99 kasus kecelakaan, kemudian di tahun 2015 kasus kecelakaannya meningkat menjadi 1.625 kasus dan rata-rata perbulannya 135 kasus kecelakaan dan pada tahun 2016 di bulan Januari-Juli kasus kecelakaan sudah mencapai 852 kasus kecelakaan dan rata-rata perbulannya itu terjadi 121 kasus kecelakaan lalu lintas.
Dari penjelasan diatas terlihat jelas bahwa di Indonesia khususnya di Manado, angka kecelakaannya masih sangat tinggi, sehingga perlunya diterapkan safety driving (berkendara yang aman) kepada setiap pengemudi yang ada sehingga dengan ini dapat menurunkan angka kecelakaan lalu lintas yang ada di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan berdasarkan umur, tingkat pendidikan dan masa kerja tentang safety driving.
Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Penelitian ini bertempat di Terminal Paal 2 Kota Manado dan dilakukan selama bulan September-Oktober. Popolasi penelitian yaitu supir bus trayek Manado-Bitung yang berjumlah
120 orang supir bus. Sampel yang digunakan yaitu seluruh supir bus yang
didapat saat peneliti melakukan penelitian, sesuai dengan waktu yang ditentukan dan yang memenuhi persyaratan yang berjumlah 66 orang
supir bus. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer yang langsung diambil dari kuesioner dan data sekunder yaitu dari buku referensi dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia daerah Sulawesi Utara bagian direktorat Kecelakaan Lalu Lintas. Penelitian dilakukan dengan cara mengajukan secara tertulis kepada responden yang bersediadiwawancarai, selanjutnya peneliti mengisi setiap pertanyaan berdasarkan jawaban hasil wawancara dengan responden kemudian dilakukan analisis data.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini respondennya yaitu seluruh supir bus trayek Manado-Bitung di terminal Paal 2 Kota Manado dan responden yang berhasil didapatkan selama penelitian berlangsung sebanyak 66 responden. Beberapa supir bus trayek Manado-Bitung yang tidak menjadi responden dikarenakan tidak memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
METODE PENELITIAN
Dibawah ini adalah gambaran pengetahuan supir bus trayek Manado- Bitung di Terminal Paal 2 berdasarkan umur, tingkat pendidikan dan masa kerja Tabel 1 Gambaran Pengetahuan
Gambaran Pengetahuan berdasarkan Umur, Tingkat Pendidikan dan Masa Kerja
8 54,2 45,8
34
Total
52 100 100
14
21 78,6 40,4
11
31 21,4 59,6
3
< 5 tahun ≥ 5 tahun
Masa Kerja
18 100 100
48
10 45,8 55,6
22
26
Dapat dilihat pada tabel diatas, umur < 40 tahun memiliki pengetahuan baik (30,4%) dan pengetahuan kurang baik (69,6%). Umur ≥ 40 tahun memiliki pengetahuan baik (62,8%) dan pengetahuan kurang baik (37,2%). Hal ini dikarenakan orang-orang yang sudah memiliki usia lebih lama lebih berpengalaman dan memiliki pengetahuan yang baik dalam melakukan sesuatu. Tingkat pendidikan < tamat SMA memiliki pengetahuan baik (54,2%) dan pengetahuan kurang baik (45,8%). Tingkat pendidikan
< 40 tahun ≥ 40 tahun
≥ tamat SMA memiliki pengetahuan baik (45,8%) dan pengetahuan kurang baik (55,6%). Hal ini selaras dengan penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Adinugroho (2014) yang mengatakan tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dan tindakan safety driving yang juga menyimpulkan bahwa tidak selamanya orang yang berpendidikan tinggi akan selalu bertindak aman. Hal ini tidak sependapat dengan Firmansyah (2013) yang mengatakan bahwa lebih tingginya tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh pada perilaku sesorang dalam bertindak untuk lebih baik dan lebih bijak. Masa kerja < 5 tahun memiliki pengetahuan baik (21,4%) dan pengetahuan kurang baik (78,6%). Masa kerja
≥ 5 tahun memiliki pengetahuan baik (59,6%) dan pengetahuan kurang baik (40,4%). Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnnya yang dilakukan
Variabel Penelitian
Pengetahuan Responden N %
Baik % Kurang Baik %
Umur
7
< Tamat SMA ≥ Tamat SMA
27 30,4 62,8
16
16 69,6 37,2
23
43 100 100
Tingkat Pendidikan
32 66 100 oleh Firmansyah (2013) yang sebagai supir Manado-Bitung melebihi mengatakan semakin lama seseorang 41 tahun. Walaupun Tingkat pendidikan bekerja, semakin banyak pengelaman mereka kebanyakan hanya tamatan yang didapatkan dan memiliki SMP, bahkan ada dua orang supir yang kecenderungan untuk bertindak lebih tidak sekolah, tapi pengetahuan mereka aman dalam berkendara. Sama halnya tentang safety driving sudah lumayan dengan penelitian yang dilakukan oleh baik. Prasetya (2016) yang mengatakan bahwa semakin lama pengalaman SARAN seseorang dalam mengemudi akan Lewat penelitian ini saya menyarankan: menjadikan seseorang tersebut
1. Bagi para supir bus untuk lebih bertambahnya kemampuan, disiplin lagi dalam tindakan keterampilan dan pengetahuan dalam aman saat berkendara karena berkendara sehingga cenderung akan akan melindungi dari bahaya bertindak aman saat berkendara. yang tidak diinginkan saat Penelitian ini bertentangan dengan yang berkendara. dilakukan oleh Dahlan (2013) yang 2.
Bagi pihak Dinas Perhubungan mengatakan tidak ada hubungan antara Kota Manado agar tidak masa kerja dan perilaku safety driving, mempekerjakan anak yang tapi dalam penelitiannya Dahlan (2013) belum termasuk dalam kategori menyimpulkan bahwa orang-orang yang membawa bus yaitu umur 22 ke memiliki masa kerja lebih dari 5 tahun atas. rata-rata berperilaku baik karena sudah 3.
Bagi pihak kepolisian bagian memiliki pengalaman dalam bekerja direktorat memperketat aturan- atau masa kerja yang sudah cukup lama. aturan lalu lintas dan tidak kompromi dengan berbagai
KESIMPULAN pelanggaran lalu lintas,
Kesimpulan yang dapat diambil yaitu perlengkapi setiap mobil Bus pengetahuan tentang safety driving para dengan Sabuk Pengaman (Safety sopir bus Manado-Bitung sudah cukup Belt ) dan lebih mempromosikan baik, karena usia mereka dan tentang taat berlalu lintas agar pengalaman atau masa kerja mengemudi masyarakat tahu bahaya-bahaya beberapa supir sudah lama yaitu diatas 5 krtika tidak taat aturan. tahun ada 52 responden, bahkan ada 2 orang supir bus yang sudah kerja
DAFTAR PUSTAKA driving pada pengemudi bus
Adinugroho, N. 2014. Faktor yang ekonomi trayek Semarang-
berhubungan dengan praktik Surabaya di terminal Terboyo safety driving pada pengemudi Semarang (Online), Vol. 4, No angkutan Kota jurusan .3 Semarang. Semarang , (Online),
Vol. 2, No .6
Tarwaka. 2014. Keselamatan Kerja dan
Kesehatan Kerja Manajemen
dan Implementasi K3 di Tempat
Anonimous. 2016. Data Laka Lantas: Kerja. Surakarta: Harapan Press Kepolisian Negara Republik
Undang-Undang Republik Indinesia Indonesia Daerah Sulawesi
Nomor 22 Tahun 2009 tentang Utara, Manado
Lalu Lintas Dan Angkutan
Dahlan, Y. 2013. Faktor-faktor yang Jalan: Jakarta berhubungan dengan safety driving pada supir bus trayek Manado
- –Amurang di Terminal Malalayang . Skipsi. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi: Manado
Firmansyah, A. 2013. Faktor yang
berhubungan dengan perilaku safety driving pada pengemudi mobil pengangkut semen curah di PT. Prima Karya Manuggal (PKM) Kab. Pangkep tahun 2013. Skripsi. Fakultas
Kesehatan Masyarakat universitas Hasanuddin: Makasar (online) diakses pada bulan Mei 2016
Prasetya,
A. 2016. Faktor yang
berhubungan dengan safety