1 ANALISIS PENERAPAN LOCK OUT TAG OUT (LOTO) PADA MESIN LINE

  

ANALISIS PENERAPAN LOCK OUT TAG OUT (LOTO) PADA MESIN LINE

KOSME 600 ML DI PT. TIRTA INVESTAMA AIRMADIDI

ANALYSIS OF APPLICATION OF LOCK OUT TAG OUT ON KOSME LINE

MACHINE 600 ML AT PT. TIRTA INVESTAMA AIRMADIDI Elvira Natalia Palad*, Diana V. Doda*, Adisty A. Rumayar* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

  ABSTRAK

Data Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Utara menunjukkan data jumlah kasus kecelakaan

ditempat kerja periode Januari-Mei 2015 berjumlah 126 kecelakaan kerja yang di akibatkan oleh

mesin dari 67 perusahaan. Dengan melihat masalah ini maka sangat diperlukan pengendalian

resiko untuk mencegah kecelakaan kerja akibat mesin. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini

yaitu untuk mengetahui bagaimana penerapan LOTO dan faktor-faktor yang mempengaruhi

dalam penerapan LOTO pada mesin line kosme 600 mL di PT. Tirta Investama Airmadidi.

  

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian ini ada 9 informan

yaitu Kepala bagian SHE, 2 Supervisor, 3 Teknisi, dan 3 Operator. Ada 3 teknik pengumpulan

data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Triangulasi dalam penelitian ini ada 2 dua jenis yaitu : triangulasi sumber dan triangulasi

metode. Hasil Penelitian adalah faktor

  • – faktor yang mempengaruhi dalam penelitian ini yaitu :

    prilaku tidak aman dari pekerja, pengawasan, sarana – prasana, reward, dan pendisplinan.

    Kesimpulan dari penelitian ini adalah Penerapan LOTO pada mesin line kosme 600 mL di PT.

    Tirta Investama Airmadidi sudah baik.

  Kata Kunci: Lock Out Tag Out, Mesin Line Kosme ABSTRACT

Data from the department of Manpower North Sulawesi indicates that the number of cases of

workplace accidents from January to May 2015 reached 126 work accidents caused by machinery.

By looking at this issue then it is very necessary risk control to prevent workplace accidents due to

machines. One of the risk control should be applied is the Lock Out Tag Out (LOTO), which is a

security procedure for deciding energy sources before servicing the machine. Therefore, the

purpose of this study is to determine how the application LOTO and the factors that affect the

implementation of LOTO on machines kosme line 600 mL PT. Tirta Investama Airmadidi. This

study uses qualitative research. Informants in the study there were nine informants : head of SHE,

two supervisors, three technicians and there operators. There are there data collection techniques

used in this study are : interviews, observation, and documentation. Triangulation in this study

there are two types : triangulation based on source and triangulation methods.The results of this

research is factors – factors that influence in this study are : unsafe behavior of workers,

supervision, facilities

  • – infrastructure, reward and discipline. The conclusion of this research is application of LOTO on machines kosme line 600 mL PT. Tirta Investama Airmadidi own good.

  Key Word : Lock Out Tag Out, Line Kosme Machine.

  

PENDAHULUAN juta menunjukan 100.000 peristiwa

  Data kecelakaan kerja dunia sangat kecelakaan kerja dengan hilang hari tinggi. Setiap tahunnya terjadi 270 juta kerja setiap tahunnya, kerugian rata-rata kecelakaan kerja. Insiden penyakit Rp. 100-200 milyar pertahunnya, akibat kerja adalah 160 juta kasus setiap korban meninggal per tahun rata-rata tahunnya. antara 1500 sampai 2000 orang.

  Data kecelakaan kerja di Penelitian khusus untuk tahun 2000 Indonesia atas populasi tenaga kerja 7-8 akibat kecelakaan kerja 70 juta hari kerja atau 500 juta jam kerja hilang. Data dari International Labour

  Organization (ILO) juga turut mencatat,

  di Indonesia sendiri terdapat kasus kecelakaan yang setiap harinya dialami para buruh dari setiap 100 ribu tenaga kerja dan 30% di antaranya terjadi di sektor konstruksi.

  Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Utara menunjukkan data jumlah kasus kecelakaan ditempat kerja periode Januari-Mei 2015 berjumlah 126 kecelakaan kerja yang di akibatkan oleh mesin dari 67 perusahaan. Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Manado menunjukkan bahwa bulan Januari-Juli 2015 terjadi 61 kasus kecelakaan kerja. Sekitar 300.000 kematian terjadi dari 250 juta kecelakaan dan sisanya adalah kematian karena penyakit akibat hubungan pekerjaan, dimana diperkirakan terjadi 160 juta penyakit akibat hubungan pekerjaan baru setiap tahunnya. Sesuai data dari Pusat Data dan Informasi Kesehatan Republik Indonesia (PDIK RI) Pada tahun 2012 angka kecelakaan di Provinsi Sulawesi Utara sangat tinggi yaitu mencapai 21.735 kasus kecelakaan kerja.

  • –mesin dan peralatan kerja sangat beresiko karena mesin
  • – mesin dan peralatan kerja tersebut dapat hidup secara
  • – tiba sementara mesin sedang dalam perbaikan. (Tarwaka; 2012).

  Pada umumnya, industri – industri kita menggunakan jenis energi listrik, mekanik, pneumatik, kimia, panas, dan energi, lainnya untuk menjalankan mesin – mesin tersebut dan peralatan kerja. Namun demikian , kecuali penggunaan energi tersebut dapat dikendalikan, ternyata dapat mengakibatkan dampak yang serius bagi tenaga kerja. Energi yang tidak terkontrol atau terkendali merupakan suatu potensi bahaya terhadap operator dan tenaga kerja lainnya yang berada disekitar area mesin, Perlatan kerja atau proses kerja. Tenaga kerja yang melakukan perbaikan dan pemeliharaan mesin

  Oleh karena itu, perusahaan perlu menetapkan suatu kebijakan tentang penggebokan dan penglabelan (Lock

  Out/Tag Out ) yang seharusnya akan disebut dengan istilah LOTO.

  Tujuan penelitian ini adalah mengetahui lebih dalam penerapan sistem Lock Out/Tag Out (LOTO) pada bagian operasi dan pemeliharaan mesin area 5 gallon di PT. TIRTA

  INVESTAMA –AIRMADIDI dan memberikan rekomendasi yang sesuai dengan Standar OSHA 29 CFR Part 1910.147

METODE PENELITIAN

  Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Tirta Investama Airmadidi bawah Minahasa Utara pada bulan September

  • – Okteber 2016. Informan dalam penelitian ini yaitu Kepala bagian SHE, 2 Supervisor, 3 Teknisi dan 3 Operator. Ada tiga teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain: triangulasi sumber dan triangulasi teknik/metode.

HASIL DAN PEMBAHASAN

  LOTO di PT. Tirta Investama diterapkan sejak tahun 2008. Alasan LOTO diterapkan karena kejadian kecelakaan yang ada, baik di perusahaan

  2 Supervisior (Pengawas), 3 Teknisi, dan 3 operator. Pada mesin Line Kosme ini setiap shift itu ada 2 orang, shift pagi 2 orang, shift siang 2 orang dan shift malam 2 orang. Sebelum maintenance mereka awali dengan breafing, breafing dipimpin langsung oleh supervisior, setelah selesai breafing dari supervisior membagikan Work Order (WO) atau tugas dari semua yang akan ikut terlibat dalam maintenance. Point pertama dari WO ini adalah Loto, jadi Loto itu dilakukan sebelum maintenance.

  • – perusahaan lain ataupun di PT. Tirta Investama sendiri, salah satu kecelakaan itu akibat tidak ada koordinasi dengan pihak – pihak lain terkait dengan perbaikan mesin, sehingga diperlukan suatu sistem yang mengatur saat proses perbaikan mesin, sitem tersebut yang saat ini digunakan oleh PT. Tirta Investama yang disebut Lock out/Tag Out (LOTO). Loto merupakan Prosedur untuk mengunci mesin/alat berbahaya yang memiliki energi (Listrik, hidrolis, pneumatis, mekanik/ potensi gravitasi) secara tepat telah dimatikan dan tidak akan menyala kembali selama pekerjaan berbahaya atapun pekerjaan perbaikan/perawatan sedang berlangsung sampai dengan pekerjaan tersebut telah selesai. Serta memberikan label tanda bahaya TAG OUT untuk menginformasikan ada orang bekerja pada mesin , uraian kerusakan/perbaikan kapan pekerjaan di lakukan. (PT. Tirta Investama - Airmadidi). Yang terlibat dalam penerapan Loto di PT. Tirta Investama khususnya pada mesin Line Komse 600 mL anatara lain pihak pengelolah, pihak management dan pihak pelaksana. Untuk pihak pengelolah dan management yaitu: kepala bagian Safety Health Environment (SHE), dan pihak pelaksana yaitu :

  Penerapan Lock out/tag out pada mesin Line Kosme di PT. Tirta Investama masih perlu di tingkatkan, masih banyak yang perlu dievaluasi, tujuan dari penerapan Loto ini sudah bisa dicapai yaitu untuk keselamatan

   Simogram Maintenance Line Kosme.

  • – Airmadidi mengacu pada Prosedur LOTO yang ada di perusahaan yang disesuaikan dengan keadaan dan kondisi mesin, lingkungan kerja dan area pekerjaan. Faktor – faktor yang mempengaruhi dalam penerapan pada mesin line kosme secara umum dibagi menjadi dua bagian yaitu faktor positif dan faktor negatif.

  Safety Golden Rule yang artinya apabila

  dalam penerapan Loto karena dengan adanya training pekerja yang ada di PT. Tirta Investama lebih paham tentang Loto, fungsi Loto, Tujuan Loto, dan bagaimana penerapan Loto. Pendisiplinan dalam penerapan Loto sangat diperlukan dan sesuai dengan hasil wawancara dan observasi penerapan pendisiplinan di PT. Tirta Investama sudah baik. Pendisiplinan di PT. Tirta Investama ini merupakan komitmen antara pihak pengelolah dengan pihak pelaksana yang dinamakan

  reward. Training sangat menunjang

  Faktor positif terdiri dari training atau pelatihan, pendisiplinan, dan

  Penerapan Lock Out/Tag Out mesin Line Kosme 600 mL di PT. Tirta Investama

  Penerapan Lock Out/Tag Out (LOTO) pada Mesin Line Kosme 600 mL PT. Tirta Investama – Airmadidi

   Work Order Maintenance f. Verifikasi LOTO (hasil evaluasi) g.

  kerja dan tidak ada kecelakaan kerja, setelah Loto diterapkan di PT. Tirta Investama sudah tidak pernah terjadi kecelakaan, hal ini sangat baik dan mempunyai nilai tambah serta menjadi contoh bagi perusahaan yang lain. Tujuan dari penerapan Loto ini sudah tercapai. tapi dalam hal menerapkannya masi kurang, Peralatan loto pada mesin Line Kosme masih kurang lengkap, contohnya tools, gembok dan lock box, pengetahuan dari pekerja secara keseluruhan tentang Loto masih kurang khususnya pengetahuan tentang Tag Out (penglabelan), dan pengawasan saat ada perbaikan mesin kurang ketat. Hal ini perlu diperhatikan oleh pihak pengelola dan pihak pelaksana.

   Standart Operasional Procedure (SOP) LOTO e.

  d.

  Data umum informan c. Infomed Consent (persetujuan menjadi informan)

  b.

  Daftar hadir peserta yang ikut training/pelatihan LOTO baik supervisior,teknisi dan operator pada mesin Line Kosme 600 mL.

  Hasil dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dokumen – dokumen penting yang mendukung data hasil wawancara dan observasi. Berikut dokumen – dokumen yang ada: a.

  ada karyawan yang tidak menerapkan Loto dengan baik akan mendapat surat b.

  Perilaku tidak aman (unsafe peringatan (SP 1, 2, dan 3). Sesuai behavior) dari pekerja dengan hasil wawancara, reward yang contohnya : operator sudah ada di PT. Tirta Investama mengetahui prosedur LOTO mempengaruhi penerapan Loto karena tapi tidak menerapkannya dengan adanya reward bagi karyawan dengan alasan memperlambat yang menerapkan Loto dengan baik pekerjaan. akan mendapat penilaian khusus dan c.

  Peralatan/ fasilitas Loto masih pengembangan karir. kurang antara lain gembok, Faktor negatif terdiri dari tools dan lock box pengawasan, perilaku tidak aman dan d.

  Reward, pengembangan karir sarana Sesuai hasil adalah faktor penunjang dalam

  • –prasarana. wawancara dan observasi, pengawas di penerapan LOTO. PT. Tirta Investama masih kurang ketat dan ferifikatornya masih kurang aktif. SARAN Perilaku tidak aman dari pekerja yang 1.

  Lebih tingkatkan Training LOTO mempengaruhi penerapan Loto sesuai

  2. Sebelum training lakukan evaluasi prosedurnya. Sarana dan prasarana Loto

  3. Materi Loto disesuaikan dengan pada mesin line kosme kurang lengkap hasil evaluasi pengetahuan yaitu kurangnya gembok, tools dan lock karyawan, apa yang belum box. dipahami karyawan itu yang dikembangkan dalam training

  KESIMPULAN 4.

  Evaluasi faktor – faktor negative 1. dalam penerapan Loto

  Pengetahuan mencakup Lock Out sudah baik.

  5. Lengkapi fasilitas Loto yang 2. dubutuhkan seperti gembok dan

  Pengetahuan mencakup Tag Out masih kurang. tools.

  3.

  6. Faktor – faktor yang mempengaruhi Berikan Reward pada pekerja yang dalam penerapan LOTO pada menerapkan Loto dengan baik, mesin Line Kosme 600 mL yaitu : untuk mendukung semangat kerja a. Lock karyawan.

  Training/Pelatihan Out/Tag Out, semua informan sudah mengikuti training DAFTAR PUSTAKA LOTO Tarwaka, 2012. Dasar

  • –Dasar Keselamatan Kerja Serta

  Pencegahan Kecelakaan Di diakses

Tempat Kerja. Surakarta : tanggal 20 September 2016.

Harapan Press

  Imam Gunawan, 2015. Metode

  Penelitian Kualitatif Teori dan Praktek. Jakarta : Bumi Aksara

  • Himpunan Peraturan Perundang undangan keselamatan dan kesehatan kerja BAB XIV tentang pengawasan pasal 176

  Team CBT TIV Airmadidi, 2014. Modul

  Standart Operasional Prosedur Aplikasi Loto Di Line Kosem

  Undang Nomor:

  • –undang

  KEP.311/BW/2002 tentang Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik

  Profil Perusahaan dan Uraian Pekerjaan SHE.2016. PT. Tirta Investama Airmadidi OSHA

  29 CFR 1910.147 DAN OSHA 3120

  World Health Organization, 2016, Data Angka Kecelakaan di Indonesia.

  • diakses tanggal 20 September 2016 BPS, 2016 , Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara