KERAGAMAN MORFOLOGI UDANG PAMA ( Penaeus semisulcatus) DARI PERAIRAN SULAWESI SELATAN DAN SULAWESI TENGGARA

  Keragaman morfologi udang pama ....... (Andi Parenrengi)

KERAGAMAN MORFOLOGI UDANG PAMA ( Penaeus semisulcatus)

DARI PERAIRAN SULAWESI SELATAN DAN SULAWESI TENGGARA

  • ) * ) * * ) * )

  Andi Parenrengi , Sulaem an , Wart ono Hadie , dan Andi Tenriulo

ABST RAK

  Udang pam a, Penaeus semisulcatus m erupakan salah sat u jenis krust ase lokal yang m em iliki prospek unt uk dikem bangkan sebagai kandidat spesies budi daya t am bak. Penelit ian ini bert ujuan unt uk m enget ahui keragam an m orf ologi dan jarak genet ik udang pam a yang berasal dari Sulawesi Selat an dan Sulawesi Tenggara. Principle

  

component analysis (PCA) dan discriminant analysis digunakan unt uk m enget ahui

  k er ag am an m or f ol og i ant ar k et i g a p op ul asi al am i ud ang p am a. Hasi l p enel i t i an m enunjukkan bahwa m orfologi udang pam a dari Munte dan Lam pia (Sulawesi Selatan) berbeda dengan udang pam a yang berasal dari Kassipute (Sulawesi Tenggara). Analisis klust er juga m engindikasikan adanya dua klust er ut am a, di m ana klust er pert am a m erupakan gabungan antara udang pam a dari Munte dan Lam pia, sedangkan kluster lainnya adalah udang pam a yang berasal dari Kassipute. Jarak genet ik yang didapatkan m em perlihatkan kekerabatan terdekat adalah udang pam a yang berasal dari Munte- Lam pia (5,424) dan t erjauh pada udang pam a yang berasal dari Lam pia- Kassiput e (48,350).

  

ABST RACT : M o r p h o l o g i ca l v a r i a b i l i t y o f g r e e n t i g e r p r a w n ( Penaeus

semisulcatus) f r om Sou t h Su l aw esi an d Sou t h east Su l aw esi w at er s. By: And i Par enr eng i, Sulaem an, War t ono H ad ie, and Andi T enriulo

  

Green tiger prawn, Penaeus semisulcatus is one of the prospective local crustaceans

as a candidate species of shrimp pond culture. The objective of this study is to reveal

the morphology diversity and genetic distance of green tiger prawn from South

Sulawesi and Southeast Sulawesi. Principle component analysis (PCA) and discriminant

analysis were used to analyze morphometric variations among the three natural

populations. Result showed that the morphology of green tiger prawn from Munte

dan Lampia (South Sulawesi) was relatively different with prawn collected from

Kassipute (Southeast Sulawesi). Cluster analysis also indicated the existing of two

main clusters i.e. green tiger prawn from Munte and Lampia as the first cluster and

Kassipute as the second cluster. The lowest value of genetic distance was obtained

from Munte-Lampia (5.424) and the highest genetic distance was obtained from

Lampia-Kassipute (48.350).

  

KEYWORD S: m o r p h o m e t r i c, p o p u l a t i o n , g e n e t i c d i st a n ce , Penaeus

semisulcatus

  

PENDAHULUAN sea food. Walaupun ukurannya relat if lebih

  k eci l d an p er t u m b u h an n ya r el at i f l am b at Udang pama atau biasa disebut tiger prawn d i b an d i n g k an d en g an u d an g w i n d u , P. at au green tiger prawn, Penaeus semisulcatus monodon jenis udang ini digemari di berbagai negara terutama Timur Tengah. Dalam rangka De Haan 1844, m erupakan udang kom ersial yang secara lokal banyak disajikan di restoran diversifikasi usaha budi daya krustase, udang
  • * )
  • * * ) Peneliti pada Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau, Maros Peneliti pada Pusat Riset Perikanan Budidaya
  •   J. Ris. Akuakultur Vol. 2 No. 1 Tahun 2007: 27--32

      pam a m erupakan salah sat u alt ernat if unt uk dikem bangkan dan sekaligus udang t ersebut diharapkan dapat menjadi andalan komoditas lokal budi daya t erut am a saat udang windu m engalam i k endala dalam budi daya. Me- nanggapi m araknya im por induk udang put ih (Litopenaeus vannamei dan L. stylirostris) pada beberapa t ahun belakangan ini m aka p engem b angan t ek nologi p er b enihan d an pem besaran dari berbagai jenis udang lokal yan g b er n i l ai ek o n o m i s p er l u d i l ak u k an . Beberapa jenis udang lokal sepert i P. indicus,

      P. merguensis, dan P. semisulcatus merupakan

      k o m o d i t as yan g m em i l i k i p el u an g u n t u k dikembangkan di tambak. Secara alami udang pam a t ersebar di perairan Indonesia. Ber- dasarkan kajian potensi induk yang dilakukan sebelumnya, induk udang pama dapat dijumpai di beberapa perairan sepert i Munt e, Lam pia, dan Pangk ep (Sulawesi Selat an); Kassiput e (Sulawesi Tenggar a); dan Sit ubondo (Jawa Timur) (Sulaeman et al., 2005).

      Salah sat u upaya yang dapat dilakukan adalah pem benihan t erhadap udang pam a t ersebut yang diawali dengan kajian pot ensi induk dalam m endukung kegiat an dom est i- kasinya. Salah sat u aspek yang m em punyai peranan pent ing dalam dom est ikasi adalah penyediaan induk yang berkualitas baik untuk budi daya. Langkah awal yang perlu dilakukan ad al ah m en g k ar ak t er i sasi secar a g en et i k st ok udang pam a. Pengum pulan inf orm asi m en g en ai d at a d asar g en et i k d ar i su at u spesies m erupakan syarat awal yang diperlu- kan unt uk m enent ukan variasi genet ik at au kekerabatan yang dimiliki.

      Pengukuran keragaman genetik ikan dapat dilakukan berdasarkan karakt er f enot ipnya (morfometrik, meristik, dan fluktuasi asimetri) dan karakt er genot ipnya (isozym e, DNA, dan sekuensing) (Nugroho et al., 2005; Widiyati et

      al., 2004). Pendekatan dengan ukuran komersial

      (p an j an g d an b ob ot b ad an ) d an k ar ak t er meristik dapat digunakan untuk membedakan strain, jenis kelamin, stok, spesies hibrida, atau populasi t elah dipakai unt uk beberapa jenis ikan. Akan t et api, pengukuran m orf om et rik merupakan suatu teknik yang lebih baik untuk m em bedakan bent uk t ubuh pada populasi. Pengukuran keragam an genet ik berdasarkan karakter fenotip dengan m etode m orfom etrik lebih mudah dilakukan dengan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan dengan pengukuran berdasarkan karakter genotipnya. Morfometrik dapat dilakukan dengan t ujuan ant ara lain unt uk m em bedakan st rain/ spesies/ populasi, m en en t u k an j ar ak g en et i k d an m en car i ind ik at or m or f olog i unt uk t uj uan selek si. Pengukuran truss m orfom et rik t elah berhasil digunakan untuk membedakan tiga strain ikan nila (Ariyant o & Im ron, 2002). Kajian m orf o- m et rik pada udang windu t elah dilak uk an dengan tujuan untuk mencari ciri- ciri morfologi yang dapat dijadikan indikator pendugaan berat daging udang hidup dalam seleksi induk. Ciri morfometrik seperti panjang karapas, panjang t ot al t ubuh, dan t inggi ruas t ubuh VI udang wi nd u m em i l i k i ni l ai k or el asi yang t i ng g i (r> 0,91) dengan berat daging udang (Sugama

      et al., 1992). St udi m orfom et rik pada udang

      windu m enunjukkan bahwa populasi udang windu di Kawasan Tim ur Indonesia (Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Kalim ant an Tim ur, dan Goront alo) m em iliki kekerabatan yang relatif dekat. Sedikitnya tiga kluster populasi didapatkan dari enam populasi udang windu yang dit elit i (Sulaem an et al., 2002). Penelit ian ini bert ujuan unt uk m enge- t ah u i k er ag am an m o r f o l o g i d an t i n g k at kekerabat an udang pam a yang berasal dari Sulawesi Selat an dan Tenggara.

    BAHAN DAN METODE

      Lok asi Sam p el. Sam p el u d an g p am a

      dikoleksi langsung dari nelayan di beberapa lokasi yang telah diidentifikasi sebagai sumber penangkapan udang pam a berdasarkan hasil su r vai k et er sed i aan i n d u k t ah u n 2 0 0 5 (Sulaeman et al., 2005). Tiga lokasi yang telah dipilih sebagai lokasi pengam bilan sam pel adalah Sulawesi Selatan m eliputi Munte (Luwu Ut ara), Lam pia (Luwu Tim ur), dan Sulawesi Tenggara meliputi Kassipute (Rumbia) (Gambar 1). Jum lah dan ukuran sam pel disajikan pada Tabel 1.

      Pe n g u k u r a n M o r f o m e t r i k . Sam p el

      u d an g d i k u m p u l k an d ar i set i ap l o k asi penelit ian (Tabel 1 ). Analisis m or f om et r ik d i l ak u k an sesu ai d en g an Mo t o h (1 9 8 4 ). Pengukuran m orf ologi udang pam a m eliput i karakt er: Panjang Tot al (PT); Panjang St andar (PS); Panjang Karapas (PK); Panjang Rost rum (PR); dan Panjang Ruas Segm en keenam (PRS- 6).

      Hubungan ant ara karakt er m orf om et rik d i g u n ak an u n t u k m em p er o l eh i n f o r m asi mengenai promosi karakter tertentu terhadap yang lain. Pem ilihan beberapa karakt er di- dasarkan atas pertimbangan bahwa hubungan morfometrik tersebut akan dapat menerangkan karakter morfometrik udang pama yang diteliti. Rataan karakter yang diukur telah direlatifkan

      Keragaman morfologi udang pama ....... (Andi Parenrengi)

      Sampling locations of green tiger prawn, P. semisulcatus at Munte and

    Lampia (Sulawesi Selatan) and Kassipute (Sulawesi Tenggara)

      Jant an ( Ma le ) Bet ina ( Fem a le ) Po p ulasi Popula t ion

    1 1 9 1 2 0 1 2 1 1 2 2 1 2 3 1 2 4

    1 1 9 1 2 0 1 2 1 1 2 2 1 2 3 1 2 4

    1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 Sul awesi Sel at an Sulawesi Tenggara

      29 22.41 ± 4.18 30 59.80 ± 22.54 Kassipute 12 27.08 ± 6.14 17 53.65 ± 13.67

      Jumlah Num b er Bo b o t Weig h t ( g ) Lampia 33 23.48 ± 3.54 29 37.07 ± 9.66 Munte

      Jumlah Num b er

    Bo b o t

    Weig h t ( g )

      The numbers and average body weight of green tiger prawn, P.

    semisulcatus used for morphometric measurement

      Table 1.

      Tabel 1. Jum lah dan bobot rat a- rat a udang pam a, P. semisulcatus yang digunakan untuk pengukuran morfometrik

      Gambar 1. Lokasi pengam bilan sam pel udang pam a, P. semisulcatus di Munte dan Lam pia (Sulawesi Selatan) dan Kassipute (Sulawesi Tenggara) Figure 1.

      dengan panjang total (PT) untuk m enghindari keragam an ukuran dan kem ungkinan um ur yang berbeda. Karakt er t ersebut adalah:

      m en g g u n ak an p r o g r am SPSS Ver . 1 0 . 0 (Sant oso, 2002) m eliput i: analisis kom ponen ut am a, diskrim inan, dan kanonikal. Analisis k o m p o n en u t am a (PCA ) m en g g u n ak an pengukuran Euclidian, di mana jarak Euclidian

      Analysis of Variance (MANOVA) d en g an

      m orf om et rik dianalisis dengan Multivariate

      Analisis Dat a. Dat a hasil p enguk ur an

      d. Hubungan antara PRS- 6 dengan PT

      c. Hubungan antara PR dengan PT

      b. Hubungan antara PK dengan PT

      a. Hubungan antara PS dengan PT

      Munte Lampia Kassipute Lokasi sampling (Sampling location)

      J. Ris. Akuakultur Vol. 2 No. 1 Tahun 2007: 27--32

      diperoleh berdasarkan rum us dari Nei (1987). Analisis kanonikal dilakukan untuk mendapat- kan pola penyebaran karakter morfologi udang pam a dari t iga lokasi pengam bilan sam pel. An al i si s k l u st er h i r ar k h i d i l ak u k an u n t u k mengetahui matriks jarak genetik dan dendro- gram k et iga populasi yang dit elit i dengan m enggunakan m etode between group linkage dan menggunakan pengukuran squared euclid-

      ean distance. Seluruh uji dilakukan pada level beda nyata P< 0,05.

    HASIL DAN BAHASAN

      Analisis fungsi kanonikal m em perlihatkan morfologi udang pama dari Kassipute terpisah dari populasi lainnya dan m engum pul pada seb elah k anan f ungsi 1 (ax is Y), d i m ana karakt er m orf ologinya t idak bersinggungan dengan karakter udang pama yang berasal dari Munte dan Lampia. Tetapi sebaliknya karakter morfologi udang pama asal Munte dan Lampia saling bersinggungan dan m engum pul pada daerah sebelah kiri ax is Y dengan group cen-

      troid berada pada area sekit ar garis nol dari ax is X dan Y (Gambar 2).

      Kesamaan morfologi seperti yang disajikan p ad a Tab el 2 m en u n j u k k an ad an ya p en - cam puran yang t erukur ant ara populasi sat u dengan yang lainnya atau kom ponen tersebut merupakan suatu trait yang dipertahankan atau yang dibagikan sewaktu terjadi aliran gen (gene

      flow). Kesamaan ukuran tubuh dalam kelompok

      2

      4 Asal (Origin):

      2 Fungsi (Function) 1 Kassiput e Group Centroids Lam pia Munt e

    • 2
    • 4
    • 6
    • 4 2 - 2 - 6

      Lampia

      

    Table 2. Phenotypic mixing inter and intra populations (%) green

    tiger prawn, P. semisulcatus

    Lo kasi Lamp ia M unt e Kassip ut e T o t al

    Loca t ion La m pia Mun t e Ka ssiput e T ot a l

      

    30.5

    1.7 100.0 Munte

      27.4

      

    71.0

    1.6 100.0 Kassipute

      0.0

      

    6.9

    93.1 100.0 Persentase

      31.73

      

    36.13

    32.13 100.0 F u n g s i ( Function )

      Tabel 2. Percampuran fenotip dalam dan antar populasi (%) udang pama, P. semisulcatus

      Character distribution of green tiger prawn Penaeus semisulcatus mor- phology from Munte, Lampia, dan Kassipute

      Gambar 2. Penyebaran karakt er m orfologi udang pam a, Penaeus semisulcatus dari Munte, Lampia, dan Kassipute Figure 2.

      6

      4

      67.8

      Keragaman morfologi udang pama ....... (Andi Parenrengi)

      yang paling besar dalam populasi adalah pada populasi Kassiput e (93,1%) dan hanya shar-

      ing dengan populasi Munt e sebesar 6,9%.

      Keragam an dalam populasi Munt e adalah 7 1 ,9 %; d i m an a 1 7 ek or sharing d en g an populasi Lam pia (27,4%) dan 1 ekor sharing dengan populasi Kassipute (1,6%). Sedangkan keragam an t erendah pada populasi Lam pia yak ni seb esar 6 7 ,8 % d an sharing d eng an populasi Munt e sebesar 30,5% (N= 18) sert a 1,7% (N= 1) sharing dengan populasi Kassipute. Pengelom pokan yang t erbent uk berdasarkan jumlah trait atau karakter yang diukur. Semakin banyak t rait yang diam at i sem ak in ak urat gambaran pengelompokan dan posisi masing- m as i n g p o p u l as i . Pad a u d an g g al ah (Macrobrachium rosenbergii) telah didapatkan nilai pencam puran f enot ip dalam populasi berkisar antara 68,33%- - 90,00% sedangkan in- ter populasi berkisar 5,00%- - 26,67% dari tiga populasi alam yang diamati (Hadie et al., 2002). Sedangkan pada udang windu pencam puran fenotif dalam populasi adalah berkisar 40,9%- - 82,2% dan antar populasi berkisar 0,0%- - 27,4% (Sulaem an et al., 2002).

      Tabel 3 m enyajikan m at riks jarak genet ik at ar a k et i g a p o p u l asi u d an g p am a d an m er u p ak an d asar p en g el o m p o k an d al am pengem baran dendrogram nya. Jarak genet ik terkecil dimiliki antara populasi Lampia- Munte (dengan nilai 5,424) dan selanjut nya diikut i oleh kelompok Munte- Kassipute (dengan nilai 4 5 ,7 5 3 ) d an yang t er b esar ad al ah ant ar a p op u l asi Lam p i a- Kassi p u t e (d en g an n i l ai 48,350). Nilai jarak genet ik t ersebut m em iliki im plikasi t erhadap kem ungkinan persilangan an t ar p op u l asi . Per k awi n an si l an g an t ar a populasi Munte dan Kassipute atau Lampia dan Kassiput e m em berikan peluang besar dalam peningkat an keragaan secara nyat a diban- dingkan dengan populasi Munt e x Lam pia, k ar en a h al t er seb u t d i d u g a ak an ad an ya peningkatan heterosis karena kedua populasi t ersebut berasal dari kelom pok yang relat if sama. Suparyanto et al. (1999) dalam Hadie et

      al. (2002) m enyat ak an bahwa persilangan

      populasi yang memiliki hubungan kekerabatan yang j auh d ap at m eningk at an k er agam an ket urunannya yang bersum ber dari m asing- masing populasi.

      Dalam bent uk dendrogram (Gam bar 3), kekerabatan ketiga populasi alam udang pama tersebut digambarkan dalam dua kluster utama. Udang pam a Lam pia dan Munt e m enjadi sat u Tabel 3. Nilai m at rik jarak genet ik ant ar populasi udang pam a, P.

      

    semisulcatus dari Munte, Lampia, dan Kassipute

    Table 3. Matrix value of genetic distance among green tiger prawn, P. semisulcatus population from Munte, Lampia, and Kassipute

      Gambar 3. Dendrogram jarak genetik udang pama P. semisulcatus dari Munte, Lampia, dan Kassipute

      

    Figure 3. Dendrogram of genetic distance of green tiger prawn from Munte, Lampia,

    and Kassipute Lo kasi Loca t ion

      Munte 5.424 48.350 Lampia 5.424 45.753 Kassipute 45.753 48.350

      M unt e Lamp ia Kassip ut e

      J. Ris. Akuakultur Vol. 2 No. 1 Tahun 2007: 27--32

      kelom pok karena jarak kekerabat annya yang dekat, tetapi hubungan kekerabatan yang jauh dengan udang pam a Kassiput e.

      nesia. 10(5): 47- - 53.

      Hadie, dan E. Nugroho. 2004. Keragam an m orfologi dan flukt uasi asim et ri ikan nila (Oreochromis niloticus) dari Danau Tempe (Sulawesi Selat an) dan beberapa sent ra produksi di Jawa Barat . J. Pen. Per. Indo-

      Tenriulo. 2005. Perbenihan, pemuliabiakan, g en et i k a d an b i o t ek n o l o g i p er i k an an budidaya air payau. Laporan Teknis Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau, Maros. 33 pp. Widiyati, A., Subandriyo, K. Sumantadinata, W.

      Sulaem an, E. Suryati, A. Parenrengi, Rosm iati, S. Lante, I. Rusdi, Herlinah, M. Yamin, dan A.

      Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau, Maros. 36 pp.

      Lante. 2002. Keragaan induk udang windu di perairan Timur Indonesia. Laporan Teknis

      Sulaem an, E. Suryat i, A. Parenrengi, dan S.

      Budidaya Pantai. 8(3): 1- - 8.

      1992. St udy on m orphom et ric variabilit y of broodstock for genetic im provem ent in t iger prawn, Penaeus monodon. J. Pen.

      Sugam a, K., Trijoko, Haryant i, and A. Khalik.

      Multivariat. PT Elex Media Kom putindo, Jakarta. 343 pp.

      Santoso, S. 2002. Buku Latihan SPSS: Statistik

      numerus dari Jambi, Wonogiri, dan Jatiluhur. J. Pen. Per. Indonesia. 11(7): 1- - 6.

      Kurniasih. 2005. Keragam an genet ik dan m or f om et r ik pada ik an baung, Mystus

      512 pp. Nugroho, E., W. Hadie, J. Subagj o, dan T.

      Nei, M. 1987. Molecular Evolutionary Genetic, Colum bia University Press, New York USA.

      Penaeus monodon. Proceeding of The First International Conference on the Culture of Penaeid Shrimp, Iloilo Cit y, Philippines, 1984. p. 27- - 35.

      Mo t o h , H. 1 9 8 4 . Bi o l o g y an d eco l o g y o f

      Kapuas, dan Sungai Citanduy dengan truss morphometric untuk mendukung program pemuliaan. J. Pen. Per. Indonesia. 8(3): 1- - 8.

      rosenbergii) d ar i Sung ai Musi, Sung ai

      Hadie, W., K. Sum ant adinat a, O. Carm an, dan L.E. Hadie. 2002. Pendugaan jarak genetik populasi udang galah (Macrobranchium

      Indonesia. 8(3): 11- - 18.

      Ariyant o, D. dan Im ron. 2002. Keragaan t russ morfometri ikan nila (Oreochromis niloticus) strain 69, GIFT G- 3 dan GIFT G- 6. J. Pen. Per.

      Riset ini dibiayai oleh APBN dari Kegiat an Riset Perbenihan dan Budidaya Udang Pam a dan Krustase Lainnya, Tahun Anggaran 2006.

      pama adalah 67,8% untuk Munte; 71,0% untuk Lam pia; dan 93,1% unt uk Kassiput e. Jarak genet ik yang d id ap at k an m em p er lihat k an kekerabat an t erdekat adalah ant ara udang pama yang berasal dari Munte- Lampia (5,424) dan terjauh antara Lampia- Kassipute (48,350).

      nent di dalam masing- masing populasi udang

      Morf ologi udang pam a dari Munt e dan Lam pia (Sulawesi Selat an) berbeda dengan u d an g p am a yan g b er asal d ar i Kassi p u t e (Sulawesi Tenggar a). Analisis k lust er j uga m em perlihat kan dua klust er ut am a, di m ana kluster pertam a adalah m erupakan gabungan ant ara udang pam a dari Munt e dan Lam pia, sedangkan kluster lainnya adalah udang pama yang berasal dari Kassiput e. Sharing compo-

      KESIMPULAN