Anestesi Pada Gangguan Paru. pdf
Anestesi Pada Gangguan Paru
Pemeriksaan volume tidal (VT), Vital Capacity (VC), FEV1 (Forced Expiration Volume
1 detik)
VC turun o.k. :
Obstruksi FEV1 (PEFR)
Retriksi
Cara mudah memeriksa FEV1 (PEFR)
Lilin dinyalakan, letakkan + 30 cm di depan mulut, tiup sekuat-kuatnya 1x, jika
lilin mati berarti tidak ada obstruksi
Obstruksi
Asma
Bronkhitis kronis
Bronkiektasis
Emfisema
Cardiac arrythmia & failure yang tersering berupa sinus takikardia & ekstrasistol
yang disebabkan oleh hipovolemi, hipoksia, obat-obatan, MCI & kesakitan.
Yang paling berbahaya adalah cardiac arrest (diperlukan resusitasi) yang harus
diatasi segera dengan external cardiac massage & ventilasi secara manual dan
defibrilasi bila karena fibrilasi ventrikel
Restriksi
Gangguan rongga dada
Penyakit paru
perlu tenaga untuk mengembangkan paru masalah batuk
Keterangan :
Pasien asma harus diberi obat asma 1 hari pra-operasi & 3 hari post operasi
Bronkitis infeksi paru edema penyempitan paru obstruksi tunda operasi
terutama pada bayi dan anak-anak
Bronkiektasis
Ada kantongan di bronkhus yang berisi sekret berwarna kehijauan akan keluar 1x 1
hari pada jam-jam tertentu (sekret banyak) operasi harus ditunda, dilakukan
chest fisioterapi danlatihan batuk sampai hasil sekretnya minimal.
Jika sekret banyak dianestesi sekret keluar jika diberi pernafasan kendali
sekret akan menyebar ke seluruh paru
Diusahakan operasi dilakukan setelah lewat jam-jam dimana sekret banyak
Emfisema
Pembesaran paru karena ada pembesaran alveoli terjadi pada pasien PPOM
Disini rangsang nafas terjadi jika kadar oksigen rendah, oleh karena itu pada
pasien PPOM setelah operasi akan sulit bernafas, karena sewaktu operasi diberi
banyak oksigen sehingga kadar oksigen radang nafas beri oksigen dengan
kadar yang rendah
Gangguan restriksi
Rongga dada mengecil karena kelainan tulang belakang
Kifosis : bengkok ke belakang
Lordosis : bengkok ke depan
Skoliosis : berbentuk huruf S
Paru-paru yang ikut dalam respirasi berkurang sehingga terjadi restriksi paru.
Hal ini tidak bisa diobati (ibstruksi berat, sedang, ringan, ringan~normal) dengan
fisioterapi dan refleks batuk.
Oleh karena itu bisa timbul problem post operasi sebab oksigen tidak bisa diberikan
banyak-banyak sedang batuk tidak adekuat sehingga sekret tidak keluar
penyumbatan/infeksi paru atelektase (pneumonia, ARDS, dll)
Pemeriksaan volume tidal (VT), Vital Capacity (VC), FEV1 (Forced Expiration Volume
1 detik)
VC turun o.k. :
Obstruksi FEV1 (PEFR)
Retriksi
Cara mudah memeriksa FEV1 (PEFR)
Lilin dinyalakan, letakkan + 30 cm di depan mulut, tiup sekuat-kuatnya 1x, jika
lilin mati berarti tidak ada obstruksi
Obstruksi
Asma
Bronkhitis kronis
Bronkiektasis
Emfisema
Cardiac arrythmia & failure yang tersering berupa sinus takikardia & ekstrasistol
yang disebabkan oleh hipovolemi, hipoksia, obat-obatan, MCI & kesakitan.
Yang paling berbahaya adalah cardiac arrest (diperlukan resusitasi) yang harus
diatasi segera dengan external cardiac massage & ventilasi secara manual dan
defibrilasi bila karena fibrilasi ventrikel
Restriksi
Gangguan rongga dada
Penyakit paru
perlu tenaga untuk mengembangkan paru masalah batuk
Keterangan :
Pasien asma harus diberi obat asma 1 hari pra-operasi & 3 hari post operasi
Bronkitis infeksi paru edema penyempitan paru obstruksi tunda operasi
terutama pada bayi dan anak-anak
Bronkiektasis
Ada kantongan di bronkhus yang berisi sekret berwarna kehijauan akan keluar 1x 1
hari pada jam-jam tertentu (sekret banyak) operasi harus ditunda, dilakukan
chest fisioterapi danlatihan batuk sampai hasil sekretnya minimal.
Jika sekret banyak dianestesi sekret keluar jika diberi pernafasan kendali
sekret akan menyebar ke seluruh paru
Diusahakan operasi dilakukan setelah lewat jam-jam dimana sekret banyak
Emfisema
Pembesaran paru karena ada pembesaran alveoli terjadi pada pasien PPOM
Disini rangsang nafas terjadi jika kadar oksigen rendah, oleh karena itu pada
pasien PPOM setelah operasi akan sulit bernafas, karena sewaktu operasi diberi
banyak oksigen sehingga kadar oksigen radang nafas beri oksigen dengan
kadar yang rendah
Gangguan restriksi
Rongga dada mengecil karena kelainan tulang belakang
Kifosis : bengkok ke belakang
Lordosis : bengkok ke depan
Skoliosis : berbentuk huruf S
Paru-paru yang ikut dalam respirasi berkurang sehingga terjadi restriksi paru.
Hal ini tidak bisa diobati (ibstruksi berat, sedang, ringan, ringan~normal) dengan
fisioterapi dan refleks batuk.
Oleh karena itu bisa timbul problem post operasi sebab oksigen tidak bisa diberikan
banyak-banyak sedang batuk tidak adekuat sehingga sekret tidak keluar
penyumbatan/infeksi paru atelektase (pneumonia, ARDS, dll)