KUKIES Upaya untuk mengurangi Tingkat Pe

KUKIES (KAJIAN KEUANGAN KELUARGA
BERBASIS EKONOMI SYARI’AH) SEBAGAI
UPAYA MENGURANGI TINGKAT
PERILAKU KONSUMTIF IBU RUMAH
TANGGA TERHADAP PRODUK IMPOR

Oleh :
Sita Nurhalimah
Alif Rahman Hakim
Dewi Lestari

(NIM. 1306931)
(NIM. 1105465)
(NIM. 1305413)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014

HALAMAN PENGESAHAN


DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... 1
DAFTAR ISI .................................................................................................................... 2
ABSTRAK ....................................................................................................................... 3
I.

PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ........................................................................................................................... 2

II.

LANDASAN TEORI ............................................................................................ 4

III.

METODE PENELITIAN ...................................................................................... 6


IV.

PEMBAHASAN .................................................................................................... 8

4.1 ASEAN-China Free Trade Area ................................................................................... 8
4.2 Majelis Ta‟lim ................................................................................................................ 8
4.3 Konsep Keluarga ........................................................................................................... 9
4.4 Manajemen Keuangan Keluarga Syariah ................................................................... 9
4.5 Dampak ACFTA terhadap pola konsumsi Ibu Rumah Tangga ............................. 10
4.6 Penerapan Ta‟lim tentang Manajemen Keuangan Keluarga berbasis Ekonomi
Syariah di Masyarakat ................................................................................................. 11
V.

PENUTUP ........................................................................................................... 13
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 13
5.2 Saran .................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 14
LAMPIRAN............................................................................................................... 16


2

ABSTRAK
Sejak tahun 2010 ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area ) mulai berlaku bagi
Indonesia. Berdasarkan data yang didapat dari laporan neraca perdagangan
DEPERINDAG terlihat bahwa defisit perdagangan Indonesia-China selama tahun 2010
mencapai lebih dari Rp. 50 Triliun. Ini berarti Indonesia cenderung lebih banyak
melakukan impor dari pada ekspor dari Negara China. Hal tersebut apabila berlangsung
secara terus menerus hanya akan menjadikan Indonesia sebagai pasar untuk China
sehingga tidak mengherankan apabila saat ini produk China membanjiri pasaran
Indonesia (www.kemenperin.go.id)
Ibu rumah tangga selaku pengelola keuangan keluarga sangat berpotensi untuk
menjadi konsumen terbesar dalam pembelian barang-barang impor yang didatangkan
dari China. Dengan banyaknya produk China tersebut berdampak pada produksi
nasional serta menimbulkan adanya kecenderungan ibu rumah tangga untuk berperilaku
konsumtif atau berlebihan dalam mengkonsumsi suatu barang karena harga produk
China yang dinilai terjangkau.
Padahal Allah SWT telah memerintahkan kepada kita semua untuk
membelanjakan harta secara cermat, tidak berlebih-lebihan dan tidak juga kikir.
Sebagaimana firman-Nya dalam Q.S Al-Furqon ayat 67 yang berbunyi : “Dan orangorang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak

(pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian”
Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk menangani permasalahan tersebut
adalah dengan pemberdayaan masjid melalui kegiatan Majelis ta‟lim yang biasanya
diikuti oleh ibu-ibu rumah tangga. Majelis ta‟lim ini dapat dijadikan sebagai sarana
sosialisasi mengenai Manajemen Keuangan Keluarga Berbasis Ekonomi Syariah agar
dapat mengetahui bagaimana cara mengelola keuangan keluarga secara cermat
berbasarkan nilai-nilai Islam. Pengelolaan keuangan keluarga yang menghindari sikap
berlebih-lebihan (israf) dirasa mampu mengurangi tingkat konsumsi barang, dalam hal
ini adalah barang impor.
Keyword : ACFTA, Ibu Rumah Tangga, Majlis Taklim, Israf

3

I.
1.1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Sejak tahun 2010 ACFTA (ASEAN-China Free Trade Agreement) mulai berlaku


bagi Indonesia. ACFTA merupakan suatu perjanjian kerjasama yang dilakukan Negaranegara ASEAN dengan China dalam bidang perekonomian. Indonesia sebagai salah
satu Negara yang terlibat didalamnya harus mempersiapkan diri dalam menghadapi
segala kemungkinan yang terjadi dalam persaingan tersebut. Berdasarkan data yang
didapat dari laporan neraca perdagangan DEPERINDAG terlihat bahwa defisit
perdagangan Indonesia-China selama tahun 2010 mencapai lebih dari Rp. 50 Triliun.
Data tersebut menunjukkan bahwa Indonesia cenderung lebih banyak melakukan impor
dari pada ekspor dari Negara China. Hal tersebut apabila berlangsung secara terus
menerus

hanya

akan

menjadikan

Indonesia

sebagai


pasar

untuk

China

(www.kemenperin.go.id).
Dengan tingkat impor yang sangat tinggi tersebut menyebabkan produk China
membanjiri pasaran Indonesia. Mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS)
beberapa komoditas pangan Indonesia masih diimpor dari Negara lain diantaranya
komoditas beras, jagung, kedelai, gandum, terigu, bawang putih, dan komoditas lainnya
seperti komoditas produk-produk plastik. Dengan banyaknya produk China tersebut
memiliki dampak positif dan negatif terhadap ibu rumah tangga selaku pengelola
keuansgan keluarga. Dampak positifnya adalah memudahkan para ibu rumah tangga
selaku konsumen dalam memenuhi kebutuhannya serta membuat harga produk tersebut
menjadi lebih murah sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan yaitu adanya
kecenderungan ibu rumah tangga untuk berperilaku konsumtif atau berlebihan dalam
mengkonsumsi suatu barang.
Dalam sebuah hadist disebutkan bahwa “…istri adalah pemimpin di dalam rumah
tangga suami dan dia akan dimintai pertanggungjawabannya …”. Perilaku ibu rumah


tangga yang cenderung konsumtif tidak hanya disebabkan oleh harga suatu produk yang
murah akan tetapi bisa juga disebabkan oleh efek ikut arus. Efek ikut arus ini
menyatakan bahwa permintaan individual dipengaruhi oleh permintaan pasar sebagai
keseluruhan (Sudarsono, 1995). Dalam hal ini individual yang dimaksud adalah seorang
ibu rumah tangga dan pasar yang dimaksud adalah kaum ibu secara umum.

Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk menangani permasalahan tersebut
adalah dengan pemberdayaan masjid melalui kegiatan berupa Majelis ta‟lim. Majelis
ta‟lim sebagai sarana pendidikan nonformal yang banyak diikuti oleh ibu-ibu rumah
tangga dapat dijadikan sebagai sarana sosialisasi mengenai Manajemen Keuangan
Keluarga Berbasis Ekonomi Syariah agar dapat mengetahui bagaimana cara mengelola
keuangan keluarga secara cermat berdasarkan nilai-nilai Islam. Pengelolaan keuangan
keluarga yang menghindari sikap berlebih-lebihan (israf) dirasa mampu mengurangi
tingkat konsumsi barang, dalam hal ini adalah barang impor.
Dengan latar belakang diatas, maka penulis mencoba menuangkan ide melalui
penulisan karya tulis ini yang berjudul “KUKIES (Kajian Keuangan Keluarga
Berbasis Ekonomi Syari’ah) Sebagai Upaya Mengurangi Tingkat Perilaku
Komsumtif Ibu Rumah Tangga Terhadap Produk Impor”
1.2


Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi beberapa rumusan

masalah sebagai berikut:
1.2.1 Bagaimana dampak ACFTA terhadap pola konsumsi ibu rumah tangga?
1.2.2 Bagaimana cara menerapkan majelis ta‟lim ibu-ibu tentang manajemen
keuangan keluarga berbasis ekonomi syariah di masyarakat?
1.2.3 Seberapa efektifkah majelis ta‟lim tentang manajemen keuangan berbasis
ekonomi syariah terhadap tingkat konsumsi barang impor?
1.3

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan karya tulis ini adalah :
1.3.1 Untuk mengetahui dampak ACFTA terhadap pola konsumsi ibu rumah
tangga?
1.3.2 Untuk mengetahui cara menerapkan majelis ta‟lim ibu-ibu tentang
manajemen keuangan keluarga berbasis ekonomi syariah di masyarakat?
1.3.3 Untuk mengetahui seberapa efektifkah majelis ta‟lim tentang manajemen
keuangan berbasis ekonomi syariah terhadap tingkat konsumsi barang

impor?

1.4

Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah :
2

1.4.1 Bagi akademisi, karya tulis ini diharapkan mampu menambah sumber
informasi terkait manajemen keuangan keluarga berbasis ekonomi syariah
dalam kaitannya dengan dunia pendidikan.
1.4.2 Bagi masyarakat terutama ibu-ibu, sebagai sumber informasi yang dapat
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
1.4.3 Bagi pemerintah khususnya Kementrian Agama, sebagai masukan dalam
upaya pemberdayaan Masjid.

3

II.


LANDASAN TEORI

2.1 Teori Efek Ikut Arus
Dalam karya tulis ini penulis menggunakan salah satu teori yang menyangkut
dengan perilaku konsumen non fungsional yaitu teori efek ikut arus. Teori Efek ikut
arus sering disebut dengan Band Wagon Effect. Dalam teori ini menggambarkan
bahwa tingkat konsumsi seorang ibu rumah tangga dipengaruhi oleh permintaan pasar
keseluruhan yang dalam hal ini adalah ibu-ibu rumah tangga secara umum. Dengan
tingginya permintaan pasar terhadap produk impor dari China tersebut menyebabkan
terjadinya peningkatan pula pada permintaan barang impor tersebut secara individual.
2.2 Keuangan Keluarga Muslim
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Pengelolaan artinya penggunaan sumber
daya secara efektif dan efisien. Pengelolaan keuangan adalah sumber daya yang
diterima yang akan dipergunakan untuk penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan
keuangan dimaksudkan sebagai suatu pengelolaan terhadap fungsi-fungsi keuangan.
Pengetahuan keuangan rumah tangga harus dimiliki oleh setiap anggota keluarga
khususnya bagi seorang ibu rumah tangga karena wanita mempunyai tanggungjawab
yaitu (1) memelihara dan mendidik anak-anak; dan (2) mengatur urusan rumah tangga
(Abu Syuqqah:1999:116). Yang dimaksud pengatur rumah tangga adalah kemampuan
wanita dalam memperkirakan pengeluaran rumah tangga dalam istilah perekonomian

dinamakan rencana pengeluaran belanja (Husein Syahatah, 1998:133).
Dalam konteks keislaman, pengelolaan harta atau keuangan yang dilakukan
harus dalam koridor dalam rangka pemenuhan kemaslahatan. Dengan demikian
kerangka pengelolaan keuangan yang dikembangkan dalam Islam adalah :
a. Tujuan pengelolaan keuangan Islam adalah falah
b. Tujuan perantara untuk mencapai falah adalah maslahah
c. Pengelolaan keuangan didedikasikan untuk kehidupan di akhirat (QS 59: 18)
”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat),

dan

bertakwalah

kepada

Mengetahui apa yang kamu kerjakan”

4

Allah, sesungguhnya

Allah

Maha

d. Menghindari cara-cara yang maisir, ghoror, riba dan dzalim baik dalam
mengumpulkan pendapatan maupun dalam membelanjakannya.
e. Utamakan shadaqoh meskipun rizki sedang sempit (QS; 65:7)
“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan
orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang
diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang
melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan

memberikan kelapangan sesudah kesempitan”
f. Menjauhi sifat boros (QS; 17:26)
“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada
orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu
menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros”

5

III.
3.1

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif (descriptive research) karena

penelitian yang dilakukan hanya sebatas mendeskripsikan fenomena - fenomena yang
terjadi di sekitar obyek penelitian. (Muhammad Teguh, 2005).
Di dalam karya tulis ini, penulis menguraikan mengenai bagaimana merumuskan
cara menerapkan Ta‟lim tentang Manajemen Keuangan Keluarga Berbasis Ekonomi
Syariah di masyarakat. Guna mendapatkan jenis data yang deskriptif penulis juga
menggunakan pendekatan secara kualitatif. Setelah itu, barulah penulis melakukan
eksplorasi data-data yang ada guna menjawab pembahasan masalah yang aplikatif.
3.2

Teknik dan Prosedur Penulisan
Teknik penulisan dari karya tulis ini dilakukan dengan mengumpulkan kemudian

mengekplorasi beberapa data sehingga mampu memberikan deskripsi mengenai
masalah yang dianalisis. Telah diuraikan pada bahasan sebelumnya bahwa jenis
penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Maka teknik penulisan karya tulis ini pun menggunakan teknik penulisan yang
berkarakter kualitatif dengan menguraikan, menjabarkan, dan merangkai variabelvariabel yang diteliti menjadi rangkaian kata-kata dan atau kalimat dalam setiap bagian
pembahasan.
Prosedur dan sistematika penulisan karya tulis ini berdasarkan pada Pedoman
Umum Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Sharia Economic Learning Forum (SELF)
XI KSEI ICON Universitas Udayana.
3.3

Jenis Data dan Analisis Data
Jenis data yang digunakan dalam karya tulis ini adalah jenis data kualitatif.

Muhamad Teguh (2005) dalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian Ekonomi
mengungkapkan bahwa data kualitatif merupakan serangkaian data yang digali dari
hasil penelitian masih merupakan fakta-fakta verbal, atau berupa keterangan-keterangan
saja. Adapun sumber data-data ini diperoleh data sekunder ini ialah data yang diperoleh
dan digali dari hasil olahan pihak kedua dari hasil penelitiannya. Dengan menggunakan
teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan, penulis memperoleh data melalui
situs-situs internet maupun buku-buku yang membahas tentang ASEAN-China Free
6

Trade Area (ACFTA), Ibu Rumah Tangga, Manajemen Keuangan Keluarga berbasis

Ekonomi Syariah dan pendalaman kandungan ayat Al-Qur‟an yang berkenaan dengan
solusi. Kemudian data yang diperoleh penulis diskusikan untuk memperkuat argumen
dan pemahaman terhadap permasalahan yang diangkat.
Analisis data dilakukan secara berlanjut, berulang dan kontiunitas yang terdiri dari
pengumpulan data, analisis data, reduksi data, penyajian data, dan terakhir yaitu
penarikan kesimpulan. Pertama penulis mengumpulkan data-data yang relevan sebagai
rujukan dalam pembahasan masalah. Setelah semua data terkumpul, langkah
selanjutnya ialah pengolahan data (data processing). Setelah semua data diolah,
kemudian data-data tersebut dianalisis dan diintrepretasikan atau disimpulkan guna
menjawab seluruh masalah yang diteliti.

7

IV.
4.1

PEMBAHASAN

ASEAN-China Free Trade Area

ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) adalah suatu kawasan perdagangan

bebas diantara anggota-anggota yang tergabung dalam ASEAN dan China. ACFTA
ditetapkan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-China yang terdiri dari
perdagangan atas barang, jasa dan investasi1. Perdagangan ASEAN dengan China telah
meningkat pesat setelah berlakunya ACFTA. Seperti yang dilansir dari berita harian
KOMPAS, tahun 1993 ekspor ASEAN ke China hanya sebesar 2% dan menjadi 11%

pada tahun 2010. Dalam periode yang sama impor ASEAN dari China dari 2% menjadi
12% dari total impor.2
4.2

Majelis Ta’lim

Majelis ta‟lim terdiri dari dua akar kata bahasa Arab yaitu majlis yang berarti
tempat duduk, tempat sidang atau dewan, sedangkan ta‟lim berarti pengajaran. Maka
dapat disimpulkan bahwasannya majlis ta‟lim memiliki arti tempat berkumpulnya
seseorang untuk menuntut ilmu (khususnya ilmu agama) bersifat nonformal. Secara
strategis keberadaan majelis Ta‟lim sebagai salah satu sarana dakwah yang berperan
sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai dengan
tuntunan ajaran umat Islam3.
Majelis memiliki kedudukan yang cukup penting. Hal ini dijelaskan secara
implisit dalam Q.S Al-Mujaadilah ayat 11 yang berbunyi :

“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: „Berlapanglapanglah dalam majelis‟, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi

kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: „Berdirilah kamu, maka berdirilah,
1

www.id.wikipedia.org
Harian Kompas Senin, 8 April 2013
3
Mubarok, Shahrul. 2011.

2

8

niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha

Mengetahui apa yang kamu kerjakan‟”
Majelis Ta‟lim merupakan lembaga pendidikan diniyah non formal yang
keberadaanya di akui dan diatur dalam :
a.

Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikann Nasional.

b.

Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.

c.

Peraturan Pemerintah No. 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan
Pendidikan Keagamaan.

d.

Keputusan Mahkamah Agung No. 3 tahun 2006 tentang Struktur Departemen
Agama.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Syahrul Mubarok di Majelis Ta‟lim
Gabungan yang berada di wilayah Jakarta Barat dinyatakan bahwa peranan majelis
Ta‟lim dalam membina sikap keagamaan memberikan implikasi yang baik kepada para
jamaah4.
4.3

Konsep Keluarga
Keluarga merupakan kelompok primer yang terdiri dari dua atau lebih orang yang

mempunyai jaringan interaksi interpersonal, hubungan darah, hubungan perkawinan,
dan adopsi (UU Nomor 10 Tahun 1992 Pasal 1 Ayat 10).
4.4

Manajemen Keuangan Keluarga Syariah
Manajemen Keuangan Keluarga merupakan prinsip utama yang harus dipenuhi

dalam manajemen keuangan (baik itu keluarga, atau perusahaan) adalah terpenuhinya
maqashid syariah dengan menerapkan dua hal yaitu aspek perencanaan secara

keseluruhan dan penyusunan prioritas dalam masing-masing komponen.5 Maqashid
syariah ini meliputi semua aspek perencanaan keluarga, baik ketika mengelola

pendapatan, mengatur belanjaan, merencanakan impian maupun mempersiapkan dana
darurat.

4
5

Ibid.
Luqyan Tamanni dan Murniati Mukhlisin. (2013).

9

Islam menghendaki setiap muslim untuk dapat mengelola usaha dan berusaha
secara baik mengelola dan mengatur harta secara ekonomis, efisien dan proporsional
serta memiliki semangat dan kebiasaan menabung untuk masa depan dan persiapan
kebutuhan mendatang6. Manajemen keuangan Islami harus berlandaskan prinsip
keyakinan bahwa pemberi rezeki adalah Allah SWT sehingga seorang muslim harus
senantiasa mencari rezeki yang halal agar memperoleh keberkahan dalam hidupnya. Hal
ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh Aidil Akbar Madjid dalam bukunya yang
berjudul Dasar-dasar Merencanakan Keuangan Keluarga Secara Syariah (Sakinah,
Mawaddah, Warrahmah) bahwa kita harus berhati-hati dalam mengumpulkan harta dari

pekerjaan7.
Dalam Islam, pemilik mutlak harta adalah Allah SWT, manusia hanya dititip
amanah harta dari Allah swt8. Amanah tersebut harus dijaga dengan baik dengan cara
membelanjakan harta cermat, tidak berlebih-lebihan serta tidak pula kikir. Sebagaimana
firman Allah swt dalam Q.S Al-Furqon ayat 67 yang berbunyi:

“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah

antara yang demikian”
4.5

Dampak ACFTA terhadap pola konsumsi Ibu Rumah Tangga
Perdagangan ASEAN dengan China telah meningkat setelah berlakunya ACFTA.

Seperti yang dilansir dari berita harian KOMPAS awalnya terjadi peningkatan ekspor
ASEAN ke China sebesar 2% menjadi 11% pada tahun 2010. Dalam periode yang
sama impor ASEAN dari China dari 2% menjadi 12% dari total impor. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa Negara-negara ASEAN belum mampu mengimbangi
kemampuan China dalam perdagangan bebas ini.
Kemampuan China dalam menghasilkan dan memasarkan produk yang harganya
murah membuat China mampu menguasai pasaran ASEAN. Meski produk-produk yang

6

Budi Utomo, Setiawan. 2009.
Madjid, Aidil Akbar. 2009.
8
Tim Dosen PAI UPI. 2012.
7

10

diimpor dari China tidak memiliki kualitas yang baik, akan tetapi dengan tingkat harga
yang rendah dapat meningkatkan penjualan produk. Banyak kasus yang terjadi atas
kekecewaan terhadap kualitas produk impor dari China tersebut. Salah satu contohnya
adalah produk elektronik yang hanya bertahan hitungan bulan dan tidak adanya
pelayanan servis purna-jual sehingga jika terjadi kerusakan, masyarakat cenderung
memilih membeli produk baru.
Ibu-ibu rumah tangga sebagai pengelola keuangan keluarga sangat berpotensi
untuk menjadi konsumen terbesar dalam pembelian barang-barang impor yang
didatangkan dari China. Dengan pertimbangan harga produk yang murah ibu-ibu
cenderung membeli barang secara tidak rasional. Faktor lain yang menyebabkan hal
tersebut adalah efek ikut arus, yang berarti bahwa ibu rumah tangga secara individual di
pengaruhi oleh permintaan pasar atau dapat diartikan sebagai permintaan ibu-ibu lain
yang ada di lingkungan sekitarnya.
4.6

Penerapan Ta’lim tentang Manajemen Keuangan Keluarga berbasis
Ekonomi Syariah di Masyarakat
Pendidikan di Indonesia dibagi menjadi pendidikan formal, pendidikan non

formal dan pendidikan informal. Majelis ta‟lim sebagai salah satu bentuk pendidikan
nonformal merupakan saran yang tepat dalam memberikan suplai informasi kepada
masyarakat. Kegiatan majelis ta‟lim banyak diikuti oleh umat muslim yang notabene
berusia dewasa baik itu ibu-ibu maupun Bapak-bapak. Akan tetapi kegiatan kajian rutin
dalam sebuah Majelis Ta‟lim yang lebih terstruktur adalah kegiatan majelis Ta‟lim para
Ibu rumah tangga.
Bagan Alur Aplikasi Penerapan Pengajian di Majelis Ta’lim
Pada Ibu-Ibu Pengajian
Pengajian Ibu-ibu
Pemerintah

Kementerian
Agama

Kantor Urusan
Agama (KUA)

Dewan
Kemakmuaran
Masjid (DKM)

Pengajian Bapakbapak

Pengajian Remaja
Mesjid

Pengajian lain-lain

11

Pengajian
Keuangan Islam

Penjelasannya adalah dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia tidak
dapat dipisahkan dengan pengajian Majelis Taklim, apalagi bila pengajian itu
diperuntukan untuk ibu-ibu, bagan diatas menjelaskan bahwa dalam proses memberikan
materi untuk ibu rumah tangga bisa dilaksanakan melalui:
1.

Pemerintah,

melalui

Kementerian

Depatemen

agama

pemerintah

dapat

memberikan dan mengeluarkan kebijakan terkait dengan pembinaan ibu rumah
tangga supaya dapat mengatur keuangannnya sehingga tidak berperilaku
konsumtif.
2.

Kantor Urusan Agama (KUA), dari kementerian agama alur selanjutnya adalah
melalui Kantor Urusan Agama (KUA) yang terdapat di setiap kecamatankecamata, hal ini akan mempermudah akses birokrasi dan juga tidak mengubah
tatanan birokrasi yang sudah ada.

3.

Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), langkah selanjutnya adalah bekerjasama
dengan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) yang terdapat di tiap-tiap kampung
dan desa, hal ini tentu sejalan dengan kebiasaan yang sudah melekat terjadi di
masyarakat yakni kebiasaan pengajian ibu-ibu rumah tangga. Dalam proses ini
penulis merasa yakin akan berhasil karena bila kita melihat dilapangan ibu-ibu
selalu kompak dalam acara-acara majelis ta‟lim.

4.

Pengajian Ibu Rumah Tangga, dari Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) inilah
program pembinaan keuangan berbasis syariah akan dapat terlaksana, proses ini
merupakan proses inti yang penulis maksud, dalam langkah tersebut terdapat
beberapa yang harus dipenuhi sebagai syarat keberlangsungan proses ini, yakni
harus ada pengawasan yang terstruktur dari pemerintah melalui lembaga-lembaga
yang sudah disebutkan tadi. Pengawasan ini bersifat prepentif bahkan bisa
modifikasi dengan adanya reward and punishment sebagai motivasi bagi ibu-ibu
untuk melaksanakan metode pengaturan keuangan rumah tangga berbasis syariah.

Untuk mempermudah proses ini, penulis juga menyediakan kurikulum serta bahan
ajarnya untuk diajukan sebagai kurikulum pembinaan keuangan syariah pada ibu-ibu
rumah tangga yang penulis lampirkan dalam bentuk PDF.

12

V.
5.1

PENUTUP

Kesimpulan
Indonesia sebagai salah satu negara anggota ACFTA dapat dikatakan masih

belum dapat menggunakan kesempatan ini dengan baik, karena dengan adanya ACFTA
pertumbuhan perekonomian Indonesia relatif masih kecil. Kuantitas ekspor Indonesia
masih rendah jika dibandingkan dengan kuantitas impornya. Hal ini dikarenakan tingkat
konsumsi masyarakat Indonesia sangat tinggi. Tingkat konsumsi yang tinggi ini salah
satunya disebabkan oleh adanya budaya “ikut-ikutan” dan tingkat harga yang produk
China yang murah.
Penyumbang pola konsumtif terbesar adalah kaum ibu rumah tangga. Murahnya
suatu produk membuat ibu rumah tangga bertindak secara irasional. Banyak produk
yang sebenarnya tidak diperlukan namun karena tergiur dengan harga yang murah maka
produk tersebut tetap saja dibeli.
Majelis ta‟lim sebagai salah satu kegiatan yang sering diikuti oleh kaum ibu
rumah tangga merupakan sarana yang dapat digunakan untuk mengurangi pola
konsumtif ibu rumah tangga melalui pensosialisasian prinsip-prinsip pengelolaan
Keuangan Keluarga berbasis Ekonomi Syariah.
5.2

Saran
5.2.1 Bagi Pemerintah
Meningkatkan dukungan dan optimalisasi peran Kementrian Agama dalam
meningkatkan kualitas Sumber Daya Insani melalui pemberdayaan mesjid
yang dikelola oleh Dewan Kemakmuran Mesjid setempat dengan
mengadakan kegiatan majelis ta‟lim bagi ibu rumah tangga mengenai
Manajemen Keuangan Keluarga berbasis Ekonomi Syariah.
5.2.2 Bagi Masyarakat
Mengikuti dan mendukung kegiatan majelis ta‟lim tentang Manajemen
Keuangan Keluarga berbasis Ekonomi Syariah ini dan mengplikasikannya
kedalam kehidupan sehari-hari.

13

DAFTAR PUSTAKA
Al-Hadist. Muttafaq „alaih
Al-Qur‟anul Karim,
Astuti, Endang Dwi. 2013. Perilaku Konsumtif dalam Membeli Barang pada Ibu
Rumah Tangga di Kota Samarinda. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas

Mulawarman. e-Journal Psikologi, Volume 1, Nomor 2. Hal 148-156.
Budi Utomo, Setiawan. 2009. “Manajemen Islami Keuangan dan Harta Keluarga ”.
[Online]. Tersedia di www.dakwatuna.com
Fajriah, Siti. 2014. Model Peningkatan Pendidikan Pengelolaan Keuangan pada Ibu
Rumah Tangga melalui Kegiatan Majelis Ta‟lim Ekonomi Syariah MES JABARUNISBA. Universitas Islam Bandung.

Luqyan Tamanni dan Murniati Mukhlisin. (2013). Sakinah Finance. Solo: Tinta Medina
Madjid, Aidil Akbar. 2009. Dasar-dasar Merencanakan Keuangan Keluarga Secara
Syariah (Sakinah, Mawaddah, Warrahmah). Rabka Publisher

Mubarok, Shahrul. 2011. “Peranan Majelis Ta‟lim Gabungan Kaum Ad-Da‟watul
Islami dalam Membina Sikap Keagamaan Jamaah”. Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah.
Nasution, Anwar. 2013. “Kalah Bersaing di ACFTA”. [Online]. Tersedia :
www.internasional.kompas.com
Rahmani, Shinta. 2013. “Perencanaan Keuangan Keluarga secara Islami” [Online].
Tersedia di www.ekonomi.kompasiana.com
Sudarsono. 1995. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: LP3ES
Suyitno, Ade. 2012. “Implementasi Sarjana Ekonomi Islam dalam Pengembangan
Industri Kreatif berbasis Local Wisdom dan Islamic Economic Value (IEV) di Era
Ekonomi Kreatif”. Universitas Pendidikan Indonesia.

Teguh, Muhammad. (2005). Metodologi Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Tim Dosen PAI UPI. 2012. Pendidikan Agama Islam. Bandung : Jurusan MKDU FPIPS
UPI dengan Value Press
UU Nomor 10 Tahun 1992
www.id.wikipedia.org

14

15

LAMPIRAN

Curiculum Vitae
a. KETUA PELAKSANA
PERSONAL DATA
Name
Place/Date of Birth
Sex
Nationality
Marital Status
Religion
Temporary Address
Permanent address
Motto
Plan of Career
Mobile
E-mail

Sita Nurhalimah
Sukabumi/ August 4th, 1995
Female
Indonesian
Single
Islam
Cilimus No.1 RT 07 RW 06, Isola, Sukasari Bandung
Ciandam RT 03 RW 05 Cibeureumhilir, Cibeureum
Sukabumi
“Belajar dari Kesalahan”
Teacher and Enterpreneur
085860569463
sita.nurhalimah@student.upi.edu

FORMAL EDUCATION
1.
2.
3.
4.

2002-2008
2008-2011
2011-2013
2013-now

SDN Cibeureumhilir I (Elementary School)
SMPN 15 Sukabumi (Junior High School)
SMAN 3 Sukabumi (Senior High School)
Indonesia University of Education

ORGANIZATIONAL EXPERIENCE
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

b.

2004-2007
2009-2010
2011-2013
2013-now
2013-now
2014-now
2014-now
2014-now

Treasurer Group of PRAMUKA SDN Cibeureumhilir I
Member of Sekbid I OSIS SMPN 15 Sukabumi
Member of Remaja Masjid Al-Mukhtar
Member of Koperasi Mahasiswa Bumi Siliwangi UPI
Member of UKM SCIEmics UPI
Staff General Secretary of BEM MAHAPROPESI
Staff PSDA of Komisariat FPEB KOPMA
Staff Syiar Departement of As-salam

ANGGOTA 1

PERSONAL DATA
Name
Place/Date of Birth
Sex
Nationality
Marital Status

Alif Rahman Hakim
Cianjur/December 14th, 1992
Male
Indonesian
Single

16

Religion
Temporary Address
Permanent address
Motto
Plan of Career
Mobile
E-mail

Islam
Panorama 3 No.79 B. Hegarmanah, Cidadap Bandung
Rawasampih RT 01 RW 02 Buniwangi, Pagelaran
Cianjur
I Life for Second Life
Entrepreneur
081931393349
alif.r@student.upi.edu

FORMAL EDUCATION
1.
2.
3.
4.
5.

1999-2004
2004-2007
2007-2010
2010-2011
2011-now

MI Cileungsir (Elementary School)
MTs Al-Manshuriyyah (Junior High School)
SMA Al-Ittihad (Sunior High School)
Pasundan University
Indonesia University of Education

ORGANIZATIONAL EXPERIENCE
1.
2.

2005-2007
2006-2007

3.
4.

2008
2008-2009

5.
6.

2009-2010
2009-2010

7.

2009-2010

8.

2011-2013

Member of Marcing Band Al-Manshuriyah Cipari
Education and Loving country Divicion Junior High
School Al-Manshuriyah Cipari
PASKIBRAKA Regence of Cianjur
Treasurer Divicion of OSIS at Al-Ittihad High School
Cianjur
Chief of Leadership Trainer
Representative IPNU at Al-Ittihad High School
Cianjur
Education Division of IPNU at Al-Ittihad High School
Cianjur
Staff Departemen Religion of BEM MAHAPROPESI

c. Anggota 2
PERSONAL DATA
Dewi Lestari
Name
Place/Date of Birth
Sex
Nationality
Marital Status
Religion
Temporary Address
Permanent address
Motto
Plan of Career

Bandung/January 2nd, 1995
Female
Indonesian
Single
Islam
Gegersuni III No.74 A Gegerkalong, Sukasari
Bandung
Gandasoli RT 03 RW 11 Gandasari, Katapang
Bandung
“Keluargaku, Motivatorku”
Teacher and Entrepreneur
17

Mobile
E-mail
Blog
Hobbies

089656415633
deedewilestari60@gmail.com
http://deedewilestari60.blogspot.com
Listening Music, Reading and Watching Film

FORMAL EDUCATION
1.
2.
3.
4.
5.

2001-2002
2002-2007
2007-2010
2010-2013
2013-now

MIN Ngamplang Garut (Elementary School)
SDN II Juntigirang (Elementary School)
SMPN I Katapang (Junior High School)
SMAN I Katapang (Senior High School)
Indonesia University of Education

ORGANIZATIONAL EXPERIENCE
1.
2.
3.
4.
5.
6.

2004-2007
2007-2008
2010-2011
2013-now
2013-now
2013-now

Treasurer Group of PRAMUKA SDN II Juntigirang
Member of PMR SMPN I Katapang
Member of PRAMUKA SMAN I Katapang
Member of Koperasi Mahasiswa Bumi Siliwangi UPI
Member of UKM SCIEmics UPI
Member of UKM Senam UPI

18

Dokumen yang terkait

Analisis Komposisi Struktur Modal Yang Optimal Sebagai Upaya Peningkatan Kinerja Operasional Pada PT Telagamas Pertiwi Di Surabaya

1 65 76

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

Pola Mikroba Penyebab Diare pada Balita (1 bulan - 5 tahun) dan Perbedaan Tingkat Kesembuhan Di RSU.Dr.Saiful Anwar Malang (Periode Januari - Desember 2007)

0 76 21

Tingkat Stress pada Ibu Pengasuhan Anak dengan Retardasi Mental (Studi Pada Ibu – ibu kandung Anak Retardasi Mental Malang)

7 61 31

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

IbM Pemanfaatan Biopestisida untuk Mengendalikan Hama Uret (Lepidiota stigma) Pada Tanaman Tebu

8 129 1

Upaya mengurangi kecemasan belajar matematika siswa dengan penerapan metode diskusi kelompok teknik tutor sebaya: sebuah studi penelitian tindakan di SMP Negeri 21 Tangerang

26 227 88

Upaya guru PAI dalam mengembangkan kreativitas siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam Kelas VIII SMP Nusantara Plus Ciputat

48 349 84

Aplikasi forecasting untuk memprediksi kepadatan penduduk di Dinas Kependudkan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur

9 92 261

Kontrol Yuridis PTUN dalam Menyelesaikan Sengketa Tata UsahaNegara di Tingkat Daerah

0 0 25