PENILAIAN KUALITAS PERAIRAN PESISIR DENG
PENILAIAN KUALITAS PERAIRAN PESISIR DENGAN
MENGEMBANGKAN INDEKS SEBAGAI UPAYA
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
BERKELANJUTAN
DISERTASI
Oleh :
HIDAYATI
058106013/PSL
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2010
55
Universitas Sumatera Utara
56
PENILAIAN KUALITAS PERAIRAN PESISIR DENGAN
MENGEMBANGKAN INDEKS SEBAGAI UPAYA
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
BERKELANJUTAN
DISERTASI
Untuk Memperoleh Gelar Doktor
Dalam Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan
pada Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh :
HIDAYATI
058106013/PSL
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2010
Universitas Sumatera Utara
57
PENGESAHAN
Judul Penelitian
: Penilaian
Kualitas
Perairan
Pesisir
Dengan
Mengembangkan Indeks Sebagai Upaya Perlindungan
Dan Pengelolaan Berkelanjutan
Nama
NIM
Program Studi
: HIDAYATI
: 058106013
: Doktor (S3) Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan
Lingkungan Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera
Utara
Tanggal Lulus : 17 Maret 2010
Universitas Sumatera Utara
58
Telah diuji pada
Tanggal
: 17 Maret 2010
PANITIA PENGUJI DISERTASI
Ketua
: Prof.Dr.Alvi Syahrin, SH, M.S
Anggota
: 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Dr. Ir. Priana Sudjono, MSc
Dr. Ir. Ahmad Perwira Mulia Tarigan, MSc
Prof. Dr. Ir. Zainuddin, MSc
Prof. Dr. Ir.Rahim Mantondang MSIE
Prof. Dr.Retno Widhiastuti, MS,
Prof. Dr.Ir.Ternala Alexander Barus MSc
Universitas Sumatera Utara
59
PERNYATAAN
PENILAIAN KUALITAS PERAIRAN PESISIR DENGAN
MENGEMBANGKAN INDEKS SEBAGAI UPAYA
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
BERKELANJUTAN
DISERTASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam disertasi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar doktor di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan,
April 2010
Hidayati
Universitas Sumatera Utara
60
Telah diuji pada
Tanggal
: 17 Maret 2010
PANITIA PENGUJI DISERTASI
Ketua
: Prof.Dr.Alvi Syahrin, SH, M.S
Anggota
: 1.
2.
3.
4.
5.
Dr. Ir. Priana Sudjono, MSc
Dr. Ir. Ahmad Perwira Mulia Tarigan, MSc
Prof. Dr. Ir. Zainuddin, MSc
Prof.Dr. Ir.Rahim Mantondang MSIE
Prof.Dr.Retno Widhiastuti, MS,
Universitas Sumatera Utara
61
ABSTRAK
PENILAIAN KUALITAS PERAIRAN PESISIR DENGAN
MENGEMBANGKAN INDEKS SEBAGAI UPAYA
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
BERKELANJUTAN
Hidayati
Menurunnya kualitas air, rendahnya produksi perikanan tangkap,
kemiskinan nelayan, konversi lahan mangrove, dan sedimentasi merupakan
permasalahan ekologi, sosial dan ekonomi di perairan pesisir. Pemecahan masalah
membutuhkan suatu nilai yang konprehensif yang dapat menggambarkan kondisi
perairan yang sebenarnya. Penelitian ini bertujuan untuk pembangunan instrumen
penilaian kualitas lingkungan dengan pengembangan indeks dan status perairan
sehingga dapat ditetapkan kebijakan perlindungan dan pengelolaan perairan
pesisir. Selanjutnya diterapkan di perairan Belawan.
Pengembangan indeks dilakukan dengan melakukan pemilihan indikator,
mengkuantifikasikan indikator, pembobotan, dan melakukan perhitungan
komposit indikator berdasarkan indeksnya. Status perairan pesisir ditentukan
berdasarkan range nilai indeks yang dikembangkan menggunakan program visual
basic 6,0, serta kebijakan ditetapkan berdasarkan nilai indeks dan status yang
telah ditentukan.
Instrumen tersebut adalah Indeks Perairan pesisir (IPP) merupakan
akumulasi dari indeks kualitas air, indeks kesejahteraan nelayan dan indeks
potensi sumber daya hayati pesisir. Kebijakan perlindungan dan pengelolaan
perairan pesisir berdasarkan pengembangan indeks dan status perairan terdiri dari
kebijakan pencegahan pencemaran dan kerusakan, kebijakan pemeliharaan dan
peningkatan potensi internal, kebijakan penanggulangan pencemaran dan
kerusakan, kebijakan perbaikan dan pemulihan, serta kebijakan perombakan
sistem dan relokasi.
Penerapan penggunaan instrumen indeks perairan pesisir di perairan
Belawan adalah sangat tepat, karena memiliki indikator yang fleksibel dan sesuai
dengan kondisi perairan Belawan. Nilai indeks perairan pesisir (IPP) Belawan
adalah sebesar 30,58 saat pasang dan 29,55 saat surut yaitu dengan status “buruk”.
Kebijakan yang sesuai adalah “perbaikan dan pemulihan” dalam upaya mencapai
pembangunan perairan Belawan berkelanjutan dilakukan strategi berbasis kepada
Pengelolaan pesisir terpadu, melakukan kajian pola hidrodinamika perairan
Belawan, penguatan partisipasi masyarakat, serta penerapan aksi perlindungan
dan pengelolaan perairan pesisir.
Aplikasi di perairan Belawan menunjukkan bahwa indeks perairan pesisir
merupakan instrumen
yang memberikan informasi yang akurat dalam
perlindungan dan pengelolaan perairan pesisir menuju pembangunan
berkelanjutan.
Universitas Sumatera Utara
62
Kata kunci : Indeks, Perairan Pesisir, Kualitas Air, Nelayan, Belawan.
ABSTRACT
THE ASSESMENT OF COASTAL WATERS QUALITY
BY DEVELOPING AN INDEX IN AN EFFORT OF PROTECTION
AND SUSTAINABLE MANAGEMENT
Hidayati
Declining water quality, low production of fisheries captures, poverty of
fisherman, conversion of mangrove land and sedimentation is a problem of
ecological, social and economic in coastal waters.
Solving these problems require a comprehensive value that can describe
the actual condition of the waters. This study aims to build environmental quality
assessment instrument with the development index and water status in order to set
policies and manage the protection of coastal waters that furthermore applied in
Belawan waters.
Development of index done by selection indicator, quantifying indicators,
weighting and calculating a composite indicator based on the index. Status of
coastal waters is determined based on the range of index values developed using
visual basic 6.0 program and set policies based on the index value and status that
have been determined.
These instruments are called coastal waters index (IPP) that is
accumulation of water quality index, the index of well-being of fisherman and
potential index of coastal biological resources.
Protection policies and
management of coastal waters based on the index and status of development of
water pollution prevention policy and damage policy, maintenance and
improvement of internal potential, pollution prevention policy and the damage,
repair and recovery policies, and reform policies and relocation system.
Application of index instruments in the waters of coastal waters of
Belawan is very appropriate because its flexibility and the indicators is accordance
with the condition of Belawan waters. The value of index of Belawan Coastal
waters (IPP) is 30,58 during high tide and 29.55 during low tide. This status is
considered as “bad”. The appropriate policy is to “repair and recovery”, in an
effort to achieve the development of sustainable Belawan waters, with a strategy
based on the integrated coastal management, conduct a study patterns of
hydrodynamics for Belawan waters, strengthening community participation, and
implementation of management actions and protection of coastal water.
Key word : Index, coastal waters, water quality, fisherman, Belawan
Universitas Sumatera Utara
63
KATA PENGANTAR
Perairan pesisir dihadapkan kepada permasalahan yang sangat kompleks.
Sumber permasalahan timbul dari pemanfaatan sumber daya hayati dan perairan
oleh manusia. Oleh karena itu diperlukan perlindungan dan pengelolaan perairan
pesisir. Selanjutnya perlindungan dan pengelolaan perairan pesisir membutuhkan
suatu pengukuran yang dapat menjelaskan kondisi perairan pesisir secara akurat
dan terpadu.
Disertasi ini berjudul “Pengukuran Kualitas Perairan Pesisir dengan
Mengembangkan
Indeks
sebagai
Upaya
Perlindungan
dan
Pengelolaan
Berkelanjutan“ menghasilkan instrumen indeks perairan pesisir, penentuan status
perairan dan instrumen kebijakan sebagai solusi permasalahan disebutkan diatas.
Penulis sangat berterima kasih kepada Prof.Dr.Alvi Syahrin, SH.MS,
selaku Promotor Utama yang telah membimbing penulis sehingga penulisan
disertasi ini dapat diselesaikan. Bimbingan dari Prof. Dr.Alvi Syahrin SH,MS
dirasakan sangat penting kepada penulis dalam memberikan tentang bidang
keilmuan terkait Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. .
Terima kasih penulis kepada Dr. Ir. Priana Sudjono, MSc, selaku CoPromotor yang telah memberikan ilmunya dan saran-saran dalam penulisan ini.
Walaupun beliau sangat padat dengan aktivitas sebagai Dosen Institut Teknologi
Bandung, namun masih memiliki waktu untuk membimbing dengan penuh
kesabaran dan ketelitian. Banyak hal yang penulis pelajari dan beliau memberikan
arahan tentang pengembangan indeks kepada penulis.
Universitas Sumatera Utara
64
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Ahmad Perwira
Mulia Tarigan, MSc, sebagai Co-Promotor. Penulis sangat terharu ketika beliau
memberikan buku-buku yang sangat bermanfaat tentang pola hidrodinamika
perairan. Beliau memberikan motivasi sehingga selesainya disertasi ini.
Selanjutnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Prof.
Chairudiddin P.Lubis, Rektor Universitas Sumatera Utara dan Prof. Dr. Ir. T.
Chairun Nisa B., MSc., selaku Direktur Sekolah Pasca Sarjana Universitas
Sumatera Utara. Beliau selalu memberikan semangat kepada penulis.
Penulis
juga
memgucapkan
terima
kasih
kepada
Prof.Dr.Retno
Widhiastuti, MS, dan Prof.Syamsul Arifin, SH, MH, Kepala Badan Lingkungan
Hidup Sumatera Utara yang telah banyak memberikan masukan dan saran serta
bimbingan dalam penulisan disertasi ini. Selanjutnya penulis mengucapkan terima
kasih banyak kepada para dosen penguji yaitu Prof.Dr. Ir.Rahim Mantondang
MSIE., Prof.Dr.Ir.Ternala Alexander Barus MSc, dan Prof. Dr. Ir. Zainuddin,
MSc.
Terima kasih tak terhingga kepada Prof. Dr.Ir. Rohmin Dahuri MSc, Prof.
Dr. Meneth Ginting MSi., Prof. Dr. Ir. Harlem Marpaung., Prof. Dr. Ir. Zulkifli
Nst, MSc., Prof.Dr. Ir. Sengli Damanik MSc., Prof. Dr. Ir. Setyo S Moersidik,
MSc., Prof.dr. Jazanul Anwar, MSc., Prof. Dr.Ir. Urip, MSc., Prof. Dr, Arif
Nasution, Sip, MS., Dr. Rahmad Salam Msi., Dr. Ir. Hutomo MSc., Dr. Ir. Razak
Manan, MSi, MM., Ir. Iman, MSi., Dr. Ir. Zahari Zein, MSc., Dr.Ir. Fachri., Dr.
Ir. Turmuzi MSc., Dr. Ir. Fatimah MSc., Dr. Ir. Irfan., Dr. Ir. Marlius Bangun
Universitas Sumatera Utara
65
M.Eng., Dr. H. Indra Utama, MSi., Ir. Khairul Azhar MSi, .Drs. Khairuddin,
MSc., Dra. Halimah MSi., Ir. Sri Maulina MSc., Ir. Sari Farah Dina, MSc.,
Zulkarnain, SH, MSi., yang telah banyak memberikan sumbangan pemikiran
kepada penulis.
Setiap aktivitas tak mungkin terselesaikan tanpa dukungan dan bantuan
orang lain. Dalam penulisan disertasi ini, banyak pihak yang telah memberikan
“sesuatu” yang tak ternilai berupa moril dan materil yang diterima penulis.
Disertasi ini dipersembahkan kepada orangtua tercinta Almarhum H.Wan
Kuasairi dan Almarhum Ibunda Hj. Siti Nurbaya, suami dan anak-anak tercinta
Ir.Ulam Raya Hutagalung, MSi, Ira Rumiris Hutagalung, Mitra Muhammad
Arsyad Hutagalung dan Putri Nadya Hutagalung, atas cinta kasih mereka penulis
memiliki semangat untuk menyelesaikan program Doktor di Universitas Sumatera
Utara. Selain itu ucapan terima kasih kepada Abanganda Wan Ilham Kusairi/
Ningsihyani, Kakanda Wahyu Kusairi, SE/Ir. Masrudin Dalimunthe MSi, dan
adinda Wan Taufik, SE/Susita Zahra yang telah memberikan dukungan dan kasih
sayang kepada penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ferti Saragih, SH., Siti
Bayu, Sip, MSi., M.Nur Hasibuan, SP., Joys Suterca Tarigan, ST., Anna Maria
Haurissa, SE, dan Maulida Hasibuan serta seluruh personil Laboratorium Badan
Lingkungan Hidup Sumatera Utara yang telah bersedia memberikan bantuan baik
pemikiran maupun memberikan dukungan kepada penulis.
Terima kasih tak terhingga buat Pak Hermanto dan Sulistina yang telah
banyak memberikan bantuan secara moril kepada penulis serta kepada seluruh
Universitas Sumatera Utara
66
pihak yang telah banyak membantu dan namanya tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga ilmu
yang diperoleh dapat dikembangkan dan diterapkan kepada bangsa dan negara.
Medan, 29 Maret 2010
Hidayati
Universitas Sumatera Utara
67
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Hidayati, lahir di Pulau Raja Kabupaten Asahan Sumatera Utara pada
tanggal 6 April 1963, putri ketiga dari Almarhum H. Wan Kusairi dengan Hj. Siti
Nurbaya.
Menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD No 1. Pabatu Tebing
Tinggi Tahun 1975, Sekolah Menengah Pertama (SMP) YAPEKSI Pabatu Tebing
Tinggi Tahun 1978, Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 7 Medan Tahun
1981. Selanjutnya menyelesaikan Program Sarjana Teknik Kimia dari Universitas
Sumatera Utara
(S1) Tahun 1988, kemudian melanjutkan ke Sekolah
Pascasarjana (S2) Jurusan Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup
Sumatera Utara Tahun 2000-2002, mengikuti Program Doktor Sekolah
Pascasarjana (S3) Jurusan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup Sumatera Utara Tahun 2006-2010.
Riwayat pekerjaan adalah dosen di Pendidikan teknologi Kimia Industri
Medan
(1988–1994),
Kasubsi
Pencegahan
Pencemaran
di
Departemen
Perindustrian dan Perdagangan Rantau Prapat (1994 – 1999) dan Kepala
Laboratorium Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Sumatera Utara (20012010).
Universitas Sumatera Utara
68
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................ i
ABSTRACT ............................................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................. viii
DAFTAR TABEL .................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xii
DAFTAR SINGKATAN........................................................................... xv
DAFTAR ISTILAH ................................................................................. xviii
DAFTAR NOTASI ................................................................................... xxvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xxvii
I
PENDAHULUAN.............................................................................
1.1 Umum........................................................................................
1.2. Latar Belakang ..........................................................................
1.3. Perumusan Masalah. .................................................................
1.4. Tujuan Penelitian . ....................................................................
1.5. Hipotesis....................................................................................
1.6. Kerangka Pikir . .......................................................................
1
1
5
7
7
7
8
II
TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................
2.1 Pemanfaatan Wilayah Pesisir. ..................................................
2.2 Indeks Kualitas Lingkungan. ...................................................
2.3 Parameter Kualitas Air Laut.....................................................
2.4 Indeks Kesejahteraan Nelayan. ...............................................
2.5 Sumber Daya Hayati di Wilayah Pesisir. ................................
2.6 Karakteristik Perairan Pesisir. .................................................
2.7 Pola Penyebaran Polutan. ........................................................
2.8 Indeks Kualitas Perairan Pesisir di Negara lain. ......................
2.9 Kebijakan Perlindungan dan Pengelolaan Perairan
Pesisir. ......................................................................................
2.10 Ruang Lingkup Studi Kebijakan Publik . ................................
9
9
12
16
23
24
28
29
30
III
GAMBARAN KONDISI PERAIRAN BELAWAN......................
3.1. Kondisi Kecamatan Medan Belawan. .......................................
3.2. Sumber Pencemar Potensial. ....................................................
3.3. Potensi Sumber Daya Alam Perairan Belawan. ......................
41
41
42
45
IV
METODOLOGI PENELITIAN .....................................................
4.1. Menyusun Lingkup Pandang terhadap Permasalahan
Perairan Pesisir..........................................................................
4.2. Pengembangan Indeks Perairan Pesisir (IPP) ............................
4.3. Pembuatan Program Komputer Instrumen Status Perairan
49
35
39
49
49
Universitas Sumatera Utara
69
Pesisir .......................................................................................
4.4. Pembuatan Instrumen Kebijakan Perlindungan dan
Pengelolaan Perairan Pesisir ....................................................
4.5. Pengukuran Indeks Perairan (IPP). ............................................
4.6. Menentukan Strategi Penerapan Kebijakan
Perlindungan dan Pengelolaan Perairan Belawan.....................
4.7. Pemetaan Pola Hidrodinamika di perairan Belawan................
V
51
52
52
52
53
HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................
5.1 Indeks Perairan Pesisir ..............................................................
5.1.1 Penentuan Komponen Indeks. ........................................
5.1.2. Pengembangan Indeks Perairan Pesisir. .........................
5.1.3. Status Perairan Pesisir. ...................................................
5.1.4. Model Indeks Perairan Pesisir dan status Perairan
Pesisir menggunakan Visual Basic 6,0. ..........................
5.1.5. Instrumen Kebijakan Perlindungan dan Pengelolaan
Perairan Belawan ...........................................................
5.2. Upaya Perlindungan dan Pengelolaan Perairan Belawan ........
5.2.1. Perlindungan dan Pengelolaan PesisirBerkelanjutan......
5.2.2 Perangkat Kebijakan Perlindungan dan Pengelolaan
Perairan Pesisir. .............................................................
5.2.3. Pengukuran Nilai Indeks dan status Perairan Pesisir
Belawan dan Kebijakan Perlindungan dan Pegelolaan
Perairan Belawan. ...........................................................
5.2.4. Strategi Perlindungan dan Pengelolaan Perairan
Pesisir.
112
55
55
55
56
93
VI
KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................
6.1. Kesimpulan ..............................................................................
6.2. Saran-Saran ...............................................................................
156
156
157
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
158
94
96
102
102
105
109
Universitas Sumatera Utara
70
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1. Indeks Kualitas Air NSF ................................................................. 14
2.2. Kategori Pencemaran Indeks Prat’s. ............................................... 15
2.3. Persamaan Sub Indeks Dari Mc Duffi. ............................................ 15
2.4. Variabel dan Pembobotan Indeks O’Connors................................. 16
2.5. Parameter Kualitas Air Laut Yang Berdasarkan Kepmen LH
Nomor 51 Tahun 2004..................................................................... 18
2.6. Nilai pH dan Pengaruhnya Terhadap Biota Perairan. ..................... 19
2.7. Kesesuaian Perairan Untuk Kepentingan Perikanan Berdasarkan Nilai Padatan Tersuspensi (T
2.8. Parameter dari Komponen Ekologi. ................................................ 32
3.1. Kabupaten/Kotamadya Yang Berada Dalam Pengaruh DAS
Sungai Belawan dan Sungai Deli. ................................................... 43
3.2. Jumlah penduduk di Kecamatan Medan Belawan. ......................... 43
4.1. Rating dan Tingkat Kepentingan Indikator. ................................... 50
5.1. Pembobotan Indeks Kualitas Air Perairan pesisir.......................... 57
5.2. Pembobotan Indeks Kesejahteraan Nelayan. .................................. 58
5.3. Pembobotan Indeks Kesehatan........................................................ 58
5.4
Pembobotan Indeks Perumahan. ..................................................... 58
5.5. Pembobotan Indeks Potensi Sumberdaya Hayati............................ 58
5.6. Pembobotan Indeks Perikanan Tangkap. ........................................ 59
5.7. Pembobotan Indeks Mangrove........................................................ 59
5.8. Perhitungan Indeks Kualitas Air Perairan Pesisir =100. ................. 85
5.9. Perhitungan Indeks Kualitas Air Perairan Pesisir = 72,42. ............. 85
5.10. Perhitungan Indeks Kualitas Air Perairan Pesisir = 45,55. ............. 86
5.11. Perhitungan Indeks Kualitas Air Perairan Pesisir = 21,69. ............. 86
5.12. Perhitungan Indeks Kualitas Air Perairan Pesisir = 0. .................. 87
5.13. Perhitungan Indeks Kesejateraan Nelayan Dengan Sub Indeks = 100.
87
5.14. Perhitungan Indeks Kesejateraan Nelayan = 79,93......................... 88
5.15. Perhitungan Indeks Kesejateraan Nelayan = 58,02........................ 88
5.16. Perhitungan Indeks Kesejateraan Nelayan = 40,66......................... 89
5.17. Perhitungan Indeks Kesejateraan Nelayan Dengan Sub Indeks =
0.
89
5.18. Perhitungan Indeks Perikanan Mangrove = 100. ............................ 90
5.19. Perhitungan Indeks Potensi Sumber Daya hayati = 77,89. ............. 90
5.20. Perhitungan Indeks Potensi Sumber Daya hayati= 52,81. .............. 90
5.21. Perhitungan Indeks Potensi sumber Daya Hayati = 27,73. ............. 90
5.22. Perhitungan Indeks Mangrove, Sub Indeks = 0. ............................. 91
5.23. Perhitungan Indeks Perairan pesisir =100...................................... 91
5.24. Perhitungan Indeks Perairan Pesisir = 76,51.................................. 91
5.25. Perhitungan Indeks Perairan Pesisir = 51,86................................... 91
5.26. Perhitungan Indeks Perairan Pesisir = 29,87................................... 92
5.27. Perhitungan Indeks Perairan Pesisir = 0.......................................... 92
5.28. Evaluasi Terhadap Kriteria Implementasi Kebijakan
Perlindungan
Universitas Sumatera Utara
71
dan Pengelolaan Perairan Pesisir Belawan Sumatera Utara ........... 97
5.29. Kebutuhan Komponen Perlindungan dan Pengelolaan Perairan
Pesisir. ............................................................................................. 104
5.30. Perangkat Kebijakan Pesisir............................................................ 105
5.31. Perangkat Kebijakan Pesisir di Sumatera Utara.............................. 107
5.32. Kebijakan Pengelolaan Berbasis Indeks Perairan Pesisir................ 111
5.33. Zona Pengelolaan Perairan Belawan............................................... 122
5.34. Hubungan Kondisi Pola Hidrodinamika Perairan Belawan
terhadap Indeks Kualitas Air Perairan Belawan. ............................ 141
5.35. Matrik Fungsi dan Wewenang dari masing-masing ........... Lembaga Yang
Terkait dalam Pengelolaan Sumberdaya Pesisir perairan
Belawan........................................................................................... 147
5.36. Perencanaan Tata Ruang Provinsi Sumatera Utara, Pemanfaatan
Lahan Belawan ................................................................................ 149
Universitas Sumatera Utara
72
DAFTAR GAMBAR
2.1.
2.2.
Halaman
Tahapan Proses Penentuan Indeks Kualitas Lingkungan............ .
13
Beberapa fungsi ekosistem mangrove yang memiliki hubungan
dengan sumberdaya perikanan. .......................................................
26
2.3.
Kategori Air Permukaan di Uni Eropa. ............................
31
2.4.
3.1.
pesisir
3.2.
3.3.
3.4.
4.1.
4.2.
Bagan Sistem Pembagian Status Perairan Permukaan....................
Pengaruh kegiatan pelabuhan terhadap kualitas air perairan
44
Peta Kegiatan-Kegiatan di Sekitar Perairan Belawan ....................
Peta Aliran Sungai Deli ...................................................................
Peta Aliran Sungai Belawan............................................................
Tahapan proses komposit komponen Indeks Perairan Pesisir. .......
Titik Sampling Pengukuran Pola Hidrodinamika di Perairan
Belawan...........................................................................................
Komponen Lingkungan Wilayah Pesisir.........................................
Garfik Indikator pH.........................................................................
Grafik Indikator Suhu.....................................................................
Grafik Indikator Dissolve Oksigen (DO). .......................................
Grafik Indikator Kekeruhan. ...........................................................
Grafik Indikator Total Suspended Solid (TSS). ..............................
Grafik Indikator Amoniak. ..............................................................
Grafik Indikator Nitrat. ...................................................................
Grafik Indikator Tembaga. .............................................................
Grafik Indikator Merkuri.................................................................
Grafik Indikator Cadmium. .............................................................
Grafik Indikator Konsumsi Makanan dan Minuman. .....................
Grafik Indikator Non Makanan dan Minuman................................
Grafik Indikator Pendidikan............................................................
Grafik Sub Indikator Umur Harapan Hidup....................................
Grafik Sub Indikator Angka Kematian Bayi...................................
Grafik Sub Indikator Ratio Jumlah Penduduk Dengan Tenaga
Medis...............................................................................................
Grafik Sub Indikator Jumlah Pelayanan Kesehatan. .......................
Grafik Sub Indikator Luas Lantai Rumah Nelayan.........................
Grafik Sub Indikator Kepemilikan Rumah. ....................................
Grafik Sub Indikator Ketersediaan Air Minum...............................
Grafik Indikator Pakaian. ................................................................
Grafik Indikator Rekreasi. ..............................................................
Grafik Indikator Keamanan Dan Ketertiban. ..................................
Grafik Indikator Kepedulian Lingkungan Hidup. ...........................
Grafik Sub Indikator Laju Pertumbuhan Ikan.................................
Grafik Sub Indikator Mortalitas. .....................................................
Grafik Sub Indikator Rekruitmen....................................................
33
5.1.
5.2.
5.3.
5.4.
5.5.
5.6.
5.7.
5.8.
5.9.
5.10.
5.11.
5.12.
5.13.
5.14.
5.15.
5.16.
5.17.
5.18.
5.19.
5.20.
5.21.
5.22.
5.23.
5.24.
5.25.
5.26.
5.27.
5.28.
46
47
48
51
54
56
60
61
61
62
63
63
64
65
65
66
68
69
70
71
71
72
73
74
74
75
76
77
78
78
80
81
81
Universitas Sumatera Utara
73
5.29.
5.30.
5.31.
5.32.
5.33.
5.34.
5.35.
5.36.
5.37.
5.38.
5.39.
5.40.
5.41.
5.42.
5.43
5.44.
5.45.
5.46.
5.47.
5.48.
5.49.
5.50.
5.51.
5.52.
5.53.
5.54.
5.55.
5.56.
5.57.
5.58.
5.59.
5.60.
Grafik Sub Indikator Hasil Tangkapan............................................
Grafik Sub Indikator Keragaman Mangrove...................................
Grafik Sub Indikator Tutupan Lahan Mangrove.............................
Grafik Sub Indikator Kerapatan Mangrove.....................................
Bagan Status Perairan Pesisir..........................................................
Form : Analisa Indeks Perairan Pesisir (IPP)”. ...............................
Form Detail Indeks Kesejahteraan Nelayan (IKN). ........................
Form : Detail Indeks Potensi Sumber Daya Hayati (IPSH) ............
Grafik Hubungan Indeks Perairan Pesisir, Status Perairan dan
Kebijakan Perlindungan dan Pengelolaan Pesisir Berkelanjutan...
Perlindungan dan Pengelolaan Perairan Pesisir Berkelanjutan.......
Hubungan Kualitas Air terhadap Kondisi Perairan Belawan..........
Pengaruh Kualitas Air Terhadap Komponen Lain ..........................
Bagan Kelembagaan Pengelola Perairan Belawan.........................
Skema Strategi Penerapan Kebijakan Perlindungan dan
Pengelolaan Perairan Belawan. .......................................................
Profil Kedalaman Perairan Belawan. ..............................................
Lokasi Pengukuran Parameter Hidrodinamika Perairan Belawan .
Bentuk Pola Arus di Perairan Belawan pada Kondisi Debit
Maksimum di Sungai Belawan dan Sungai Deli.............................
Bentuk Pola Arus yang Digambarkan Dalam Bentuk Tracer. ........
Bentuk Pola Arus di Muara Sungai Belawan dan Sungai Deli .......
Bentuk Pola Penyebaran Sedimen di Perairan Belawan. ................
Bentuk Kedalaman pada Zona 7, Zona 6, dan Zona 8 Ditinjau dari
Potongan Melintang. .......................................................................
Bentuk Kedalaman Pada Zona 12, Zona 9, Zona 10 dan Zona 11
Ditinjau Dari Potongan Melintang. .................................................
Bentuk Kedalaman Pada Zona 1, Zona 2, Zona 3, Zona 4 dan
Zona 5 Ditinjau Dari Potongan Melintang ......................................
Bentuk Kedalaman Pada Zona 13, Zona 14 dan Zona 15 Ditinjau
Dari Potongan Melintang. ...............................................................
Bentuk Pola Arus yang Digambarkan dalam Bentuk Vektor .........
Profil Arus di Perairan Belawan......................................................
Bentuk Pola Penyebaran Sedimen di Perairan Belawan. ................
Bentuk Kedalaman Pada Zona 7, Zona 6, Dan Zona 8 Ditinjau
Dari Potongan Melintang ................................................................
Bentuk Kedalaman Pada Zona 12, Zona 9, Zona 10 Dan Zona 11
Ditinjau Dari Potongan Melintang. .................................................
Bentuk Kedalaman Pada Zona 1, Zona 2, Zona 3, Zona 4 dan
Zona 5 Ditinjau Dari Potongan Melintang. .....................................
Bentuk Kedalaman Pada Zona 13, Zona 14 Dan Zona 15 Ditinjau
Dari Potongan Melintang ................................................................
Perubahan Kedalaman Saat Debit Maksimum Dan Debit
Minimum Pada Zona 7, Zona 6 Dan Zona 8...................................
82
83
83
84
93
94
95
95
101
103
110
112
116
118
121
123
124
125
126
127
128
129
130
130
132
133
134
134
135
135
136
137
Universitas Sumatera Utara
74
5.61. Perubahan Kedalaman Saat Debit Maksimum Dan Debit
Minimum Pada Zona 12, Zona 9, Zona 10 Dan Zona 11................
5.62. Perubahan Kedalaman Saat Debit Maksimum Dan Debit
Minimum Pada Zona 12, Zona 9, Zona 10 Dan Zona 11................
5.63. Grafik Indeks Perairan Pesisir IPP tiap zona dan Hubungan antara
Indek Perairan Pesisir IPP dengan Indeks Kualitas Air Pesisir IKAP
5.64. Interaksi Kegiatan Manusia dan Dampaknya Terhadap Kualitas
Lingkungan (Edwarsyah, 2002). .....................................................
138
139
140
142
Universitas Sumatera Utara
75
DAFTAR SINGKATAN
ADPEL
: Administrator Pelabuhan
APEC
: Asia Pacific Economic Cooperation
BAPPEDASU
: Badan Perencanaan Daerah Sumatera Utara
BED
: Bycatch Excluder Device
BKKBN
: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
BKPM
: Badan Koordinasi Penanaman Modal
BLHSU
: Badan Lingkungan Hidup Sumatera Utara
BMG
: Badan Meteorologi dan Geofisika
BOD
: Biochemical Oxygen Demand
BPS
: Badan Pusat Statistik
BT
: Bujur Timur
CBD
: Convention on Biological Deversity
CBM
: Community Based Management
Cd
: Cadmium
CERC
: Coastal Engineering Research Center
CPO
: Cruite Palm Oil
CTI
: Coral Triangle Initiative
Cu
: Cuprum
DA
: Reliability of Data
DAS
: Daerah Aliran Sungai
DC
: Deletion Certificate
DKP
: Departemen Kelautan dan Perikanan
DO
: Dissolve Oxygen
EP
: Economic Pressure
EPI
: Environtmental Performance Index
EQS
: Ecological Quality Status
ER
: Ecosystem Richness
FAO
: Food and Agriculure Organization
Universitas Sumatera Utara
76
GNP
: Gross Domestic Product
GT
: Gross Toneight
Hg
: Hydrargyrum
HI
: Human Impact
HNSI
: Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia
HT
: Human Treat
IKAP
: Indeks Kualitas Air Pesisir
IKN
: Indeks Kualitas Nelayan
INV
: Invasive Species
IPM
: Indeks Pengembangan Manusia
IPP
: Indeks Perairan Pesisir
IPSH
: Indeks Potensi Sumber Daya Hayati
ISO
: International Standard Organization
IUU
: Illegal, Unregulated and Unreported
KMB
: Konsorsium Mitra Bahari
Lantamal
: Pangkalan Utama Angkatan Laut
LSM
: Lembaga Swadaya Masyarakat
LU
: Lintang Utara
MSY
: Maximum Sustainable Yield
NCVI
: National Coastal Vulneability Index
NOOA
: National Oceanic and Atmospheric Administration
NO2
: Nitrogen dioksida
NO3
: Nitrogen trioksida
NSF
: National Sanitation Foundation
NTU
: Nephelometric Turbidity Unit
PA
: Protected Area Coverage
PAM
: Perusahaan Air Minum
PKSPL
: Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan
PLTU
: Pembangkit Listrik Tenaga Uap
Ppb
: Pengelolan Perairan Pesisir Berkelanjutan
ppm
: part per million
Universitas Sumatera Utara
77
PPS
: Pelabuhan Perikanan Samudra
PPT
: Pengelolaan Pesisir Terpadu
PT
: Perseroan Terbatas
PU
: Pekerjaan Umum
RI
: Republik Indonesia
RMA
: Resources Management Associates
Satpol Airud
: Satuan Polisi Air dan Udara
SDA
: Sumber Daya Alam
SOP
: Standar Operational Procedure
SPBU
: Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum
SPM
: Standar Pelayanan Minimal
SR
: Species Richnes
SR
: Species Richness
TED
: Turtle Excluder Device
TNI AL
: Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut
TSS
: Total Suspended Solid
UNCLOS
: United Nations Convention on the Law of the Sea
UNDP
: United Nations Development Programme
UPT
: Unit Pelaksana Teknis
UR
: Urbanization
UU
: Undang-Undang
UUPWP PPK
: Undang-Undang Pengelolaan Wilayah Pesisir PulauPulau Kecil
WFD
: Water Frame Directive
WHO
: World Health Organization
ZEE
: Zona Ekonomi Eksklusif
ZEEI
: Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia
Universitas Sumatera Utara
78
DAFTAR ISTILAH
Abrasi
: proses perubahan bentuk pantai yang
disebabkan gelombang laut, arus dan
pasang surut.
Alkalinity
:
kemampuan untuk menetralkan asam.
Alluvial
:
tanah
yang
dibentuk
dari lumpur
sungai yang mengendap di dataran rendah
yang memiliki sifat tanah yang subur
dan cocok untuk lahan
Appraisal
:
penaksiran.
Aquaculture
: kegiatan usaha tambak.
Arus
:
proses pergerakan massa air menuju
kesetimbangan yang menyebabkan
perpindahan horizontal dan vertikal
massa air.
Assessment
:
penilaian.
Bad
:
status sangat buruk.
Bahari
: berhubungan dengan kelautan.
Baku mutu
:
batas kadar yang diperkenankan bagi zat
atau bahan pencemar yang terdapat di
lingkungan dengan tidak menimbulkan
dampak terhadap lingkungan.
Beach Index
:
indeks pantai.
Biomass
:
biomassa.
Biota
:
keseluruhan
kehidupan
yang ada
pada satu wilayah geografi tertentu dalam
suatu waktu tertentu.
Bottom-up
:
bawah-atas.
Breaker Zone
:
daerah gelombang pecah.
Universitas Sumatera Utara
79
Clarity
: kejelasan.
Coastal Engineering Research Control : pengawasan penelitian teknik pantai.
Coastal fisheries
: perikanan pantai.
Coastal index
: indeks pesisir.
Coastal water
: air pesisir.
Code of Conduct
: kode perlakuan.
Common property
:
Community based management
: manajemen berbasis komunitas.
Compatibility
:
keserasian.
Conflic of interest
:
konflik kepentingan.
Debit
:
jumlah volume air yang mengalir dalam
milik bersama.
setiap detik.
Degradasi
:
penurunan kualitas maupun perusakan
lahan.
Dissipated resource rent
: hilangnya rent sumberdaya yang
semestinya
diperoleh dari pengelolaan
yang optimal.
Distributive Policies
: kebijakan distributive.
Distributor
:
penyalur.
Diversity
:
keragaman.
DO (Dissolved Oxygen)
: oksigen terlarut.
Ecological Quality Status
: status kualitas ekologi.
Economic Pressure
:
kondisi ekonomi di suatu negara dimana
indikator ekonomi kurang baik.
Ecoport
:
program aksi dalam pengendalian
pencemaran lingkungan di pelabuhan.
Ecosystem Richness
:
kesempurnaan ekosistem.
Endemic
:
spesies asli dari suatu tempat yang
berupa wilayah geografis tertentu seperti
pulau, kepulauan atau negara.
Environtmental Performance Index : indeks prilaku lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
80
Erosi
:
peristiwa pengikisan padatan (sedimen,
tanah, batuan, dan partikel lainnya)
Estuaria
: wilayah pesisir semi tertutup yang
mempunyai
hubungan bebas dengan
laut terbuka.
Estuaria regime
: perairan estuaria
Existing
: keadaan awal mula.
Expenditue
:
pengeluaran
Flag of convenience
:
ukuran kenyamanan.
Flushing
:
penyebaran polutan ke berbagai arah
karena fluktuasi muka air saat pasang
surut terjadi.
Free Surface
: permukaan aliran bebas
Gage
:
daerah yang mewakili.
Gelombang irregular
:
gelombang tak beraturan.
Genetic diversity
:
keragaman genetik
Gerusan
: proses semakin dalamnya dasar sungai
karena interaksi antara karakteristik
aliran
dengan karakteristik material
dasar sungai
Good governance
:
pemerintahan yang baik.
Good
:
status baik
Green belt
:
penghalang ombak
Hidrodinamika
:
karakteristik
perairan dengan parameter
yang terdiri dari arus, kedalaman,
sedimentasi dan suhu perairan.
Homogenisasi
: proses menjadi satu.
Horton Quality Index
:
indeks kualitas Horton.
Human Impact Index
:
indeks pengaruh manusia.
Human Treat
:
perlakuan manusia.
Illegal fishing
:
penangkapan ikan yang ilegal.
Universitas Sumatera Utara
81
Incentive
:
dana tambahan.
Index
:
indeks.
Insitu
:
sumber air
Integrated coastal management
:
pengelolaan wilayah pesisi terpadu.
Integrated
:
keterpaduan
Jurisdictional conflict
:
konflik hukum.
Konservasi ekologis
: upaya yang dilakukan untuk memelihara
ekosistem
Layout
:
tata ruang.
Main aspect
:
aspek utama
Management rules
: ketentuan manajemen.
Maritim
: kelautan.
Market failure
:
gagal pasar.
Material Policies
:
kebijakan barang.
Mc Duffi’s River Pollution Index
: indeks polusi sungai Mc Duffi.
Mixed semi diurnal
:
siklus setengah harian tetap.
Moderate
:
status sedang.
Morfologi
: pengetahuan tentang bentuk.
Multy aspect
: aspek yang lebih luas.
Nearshore regime
: perairan sekitar pantai.
Non point source
:
bukan sumber yang utama.
O’Connors Index
:
indeks O’Connors
Oceanic regime
: perairan samudera
Offshore fisheries
:
One plan and one management
: satu rencana dan satu manajemen
Open access resources
:
sumber daya yang bisa dimasuki
Open access
:
bisa dimasuki.
Outlet
:
saluran.
Overcapacity
: melebihi kapasitas.
Overfishing
:
perikanan di laut lepas.
tangkapan lebih.
Universitas Sumatera Utara
82
Pasang surut
:
peristiwa naik turunnya muka air laut
yang disebabkan oleh adanya gaya tarik
antara bumi dengan benda-benda
angkasa lainnya, terutama bulan dan
matahari.
Performance
: prilaku.
pH
:
derajat keasaman yang diguna-kan untuk
menyatakan tingkat keasaman atau
kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan.
Plywood
:
kayu lapis.
Poaching
: penangkapan ikan oleh negara lain tanpa
izin dari negara yang bersangkutan.
Policy analysis
:
analisis kebijakan.
Policy decisions
:
pengambilan kebijakan.
Policy demands
:
kebijakan yang diharapkan.
Policy frameworks
:
kerangka kerja.
Policy impact
:
pengaruh kebijakan.
Policy implementor
:
pembuat kebijakan.
Policy outcome, Policy outputs
:
hasil kebijakan.
Policy performance
:
prilaku kebijakan.
Policy statements
:
pernyataan kebijakan.
Policy
:
kebijakan.
Polutan
: zat atau bahan yang dapat
mengakibatkan pencemaran
Poor
:
status buruk.
Prati’s Implicit Index of Pollution
: indeks polusi implisit Prati.
Primary Sector
:
sektor utama.
Prime mover
:
penggerak.
Private Goods Policies
:
kebijakan barang pribadi.
Protected Area Coverage
: cakupan wilayah yang dilindungi.
Protection Coastal Department
:
lembaga perlindungan Pantai.
Universitas Sumatera Utara
83
Public Goods Policies
:
kebijakan barang-barang umum.
Public interest
: kepentingan masyarakat.
Public policy
:
kebijakan yang diperuntukkan bagi
masyarakat.
Rating
:
pemberian angka
Red tide
: peristiwa kematian massal plankton
Dynoflagellata yang didahului oleh
terjadinya blooming dynoflagellata.
Redistributive Policies
: kebijakan terdistribusi yang berulang.
Refactory Organic Matter
: bahan organik daur ulang.
Refraksi
: pembelokan gelombang akibat perbedaan
kedalaman.
Regime Open Access
: perairan yang bisa dimasuki.
Rekruitmen
: permintaan/kebutuhan
Reliability of Data
:
Resources Management Associates :
data yang bisa diandalkan.
berhubungan dengan manajemen sumber
daya.
Responsible Fisheries
: penangkapan ikan yang bertanggung
jawab
Revenue
:
penerimaan
Running
:
saat dijalankan
Sedimen
:
akumulasi dari mineral-mineral dan
pecahan-pecahan batuan yang bercampur
dengan hancuran cangkang dan tulang
dari organisme laut serta beberapa partikel
lain yang terbentuk lewat proses kimia
yang terjadi di laut.
Self Regulatory Policies
:
upaya pengaturan mandiri.
Shallow Water Problems
: permasalahan air dangkal.
Shore Protection Manual
: perlindungan pantai buatan.
Software
:
perangkat lunak komputer.
Universitas Sumatera Utara
84
Sonneratiaceae
:
pohon Bogem.
Species diversity
:
keragaman jenis.
Species Richness
:
kekayaan jenis.
Specific conductivity
: daya konduksi spesifik.
Stabilisator
:
Stake holder
: pihak terkait.
Stimulator
:
Substantive Policies
: kebijakan yang substansial.
Sulfat
: asam mineral (anorganik) yang kuat.
Surface water
:
Sustainable development
: asas pembangunan berkelanjutan.
Territorial
:
The Marine Water Quality Index
: indeks kualitas perairan pesisir.
Total Suspended Solid
:
total padatan tersuspensi.
Transisi
:
peralihan.
Transitional waters
: air di daerah transisi.
Transmitter
:
pemancar.
Transparansi
:
kejelasan.
Turbidity
: kekeruhan.
Unregulated fishing
:
Unreported fishing
: perikanan yang tidak dilaporkan.
Very good
:
status sangat baik.
Vessel Monitoring System
:
sistem pengawasan Kapal.
Visual Basic 6.0
: produk perangkat lunak berbasis grafis
penyetabil.
pembangkit.
air permukaan
wilayah.
perikanan yang tidak diatur.
Microsoft Corporation
Vortex
: pusaran yang disebabkan arus.
Wave generating area
:
Wild life
: binatang liar
Zona Ekonomi Eksklusif
:
daerah pembangkitan gelombang.
merupakan suatu wilayah di luar dan
berdampingan dengan laut teritorial
yang tidak melebihi jarak 200 mil laut
Universitas Sumatera Utara
85
Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia : jalur di luar dan berbatasan dengan
laut wilayah Indonesia sebagaimana
ditetapkan berda- sarkan UndangUndang yang berlaku tentang perairan
Indone- sia yang meliputi dasar laut,
tanah di bawahnya dan air di atasnya
dengan batas terluar 200 (dua ratus) mil
laut diukur dari garis pangkal laut
wilayah Indo-nesia.
Zona penyangga
: areal hijau yang berfungsi sebagai buffer.
Zona
: daerah pengamatan
Universitas Sumatera Utara
86
DAFTAR NOTASI
A
: koefisien CERC (0,61 . 106 – 0,79 . 106)
Co
: kecepatan rambat gelombang di laut dalam (m/s)
f, g
: fungsi
g
: percepatan gravitasi (m/s2)
Hb
: tinggi gelombang pecah (m)
Ho
: tinggi gelombang signifikan di laut dalam (m)
I
: Indeks
Ii
: Sub indeks komponen ke-i (i = 1, 2, 3, …, n)
In
: Sub indeks komponen akhir
Krbr
: koefisien refraksi di sisi luar breaker zone (daerah gelombang
pecah)
m
: landai pantai
n
: jumlah data pengamatan
S
: jumlah angkutan sedimen selama satu tahun (m3/tahun)
V
: kecepatan rata-rata arus menyusur pantai (m/s)
w
: bobot parameter
wi
: bobot parameter ke-i
x
: nilai parameter
xi
: nilai parameter ke-i
y
: variabel sub indeks
br
: sudut datang gelombang pecah pada breaker zone (o)
: diskritisasi kecepatan arus
: diskritisasi waktu
Universitas Sumatera Utara
87
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I
: Peta Zona Pengelolaan di Sekitar Perairan Belawan
LAMPIRAN II
: Kuesioner Studi Indeks Kualitas Air Perairan Belawan
LAMPIRAN III
: Kuesioner Studi Indeks Kesejahteraan Nelayan
Tradisional Di Wilayah Pesisir
LAMPIRAN IV
: Kuesioner Studi Indeks Potensi Sumber Daya Pesisir
(Pesisir Belawan)
LAMPIRAN V
: Perhitungan Indeks
LAMPIRAN VI
: Pembobotan
LAMPIRAN VII
: Kuesioner Survei Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan
Di Kecamatan Medan Belawan
LAMPIRAN VIII
: Kegiatan Industri Sepanjang Sungai Deli dan Belawan
LAMPIRAN IX
: Pengolahan Data
LAMPIRAN X
: Inventarisasi Flora di Kawasan Pelabuhan Belawan
LAMPIRAN XI
: Analisis SWOT
LAMPIRAN XII
: Kualitas Air Perairan Pelabuhan Belawan
Universitas Sumatera Utara