Uraian lengkap tentang metode pengumpula

TUGAS II
IIII

METODOLOGI PENELITIAN/ETIKA PROFESI
IS
IS--5001
Dosen:
Prof. Dr. Mindriany Syafila, MS.
Dr. Qomaruddin Helmy, MT
URAIAN LENGKAP TENTANG METODA PENGUMPULAN DATA
UNTUK MELAKUKAN SEMUA TIPE PENELITIAN, MENCAKUP
PRINSIP DASAR DAN PENERAPANNYA
Disusun Oleh:
Nama

: Fauzana
Fauzana,, ST

NIM

: 25714312


PROGRAM STUDI MAGISTER PENGELOLAAN
INFRASTRUKTUR AIR DAN SANITASI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
15
20
2015

Tugas: Uraian lengkap tentang metode pengumpulan data untuk melakukan
semua tipe penelitian, mencakup prinsip dasar dan penerapannya

Metode pengumpulan data merupakan jembatan yang menghubungkan peneliti dengan
dunia sosial yang ditelitinya. Melalui metode yang dipilih, peneliti dapat
mengumpulkan berbagai data yang diperlukan guna menjawab research questions yang
ada (Masodah).

A. Data
Data adalah segala informasi mengenai variabel yang diteliti dan merupakan fakta yang
diamati peneliti yang diberikan oleh situasi tertentu. Fakta merupakan sesuatu yang

dibuat atau dihasilkan atau dimanifestasikan oleh situasi. Jadi, data adalah manifestasi
dan perwakilan dari situasi, bukan situasi itu sendiri. Peneliti harus menyadari bahwa
tujuan penelitian adalah untuk mengetahui situasi yang sebenarnya dari data-data yang
tersedia.
Menurut cara memperolehnya data terbagi menjadi:
1.

data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi
langsung melalui objeknya.

2.

data sekunder : yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah berupa
publikasi. Data sudah dikumpulkan oleh pihak/instansi lain.

Data primer memiliki kedudukan yang lebih dekat dengan situasi yang sebenarnya
dibandingkan dengan data sekunder.

Menurut waktu pengumpulannya, data terbagi menjadi:
1.


Data cross section adalah data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu untuk
menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu tersebut.
Analisa yang didasarkan atas data cross section disebut analisa cross section yang
sifatnya statis dan tidak memperhitungkan perubahan–perubahan yang terjadi yang
disebabkan oleh perubahan waktu.

2.

Data berkala (time series data) adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
untuk melihat perkembangan suatu kejadian/kegiatan selama periode tersebut.

Menurut kondisi hubungan/ketergantungan dengan variabel lain, data dikelompokkan
menjadi
1.

data/variabel terikat : data/variabel yang tergantung pada data variabel lain.

2.


data/variabel bebas: data/variabel yang tidak tergantung pada variabel lain.

Data dapat dipisahkan menurut Skala. Skala merupakan suatu prosedur pemberian
angka atau symbol lain kepada sejumlah ciri suatu obyek agar dapat menyatakan
karakteristik angka pada ciri tersebut. Berdasarkan skala data dapat dipisahkan menjadi
(Masodah):
1.

Skala Nominal, merupakan skala yang paling sederhana di mana angka yang
diberikan kepada suatu kategori tidak menggambarkan kedudukan kategori tersebut
terhadap kategori lainnya tetapi hanya sekadar kode atau label.

2.

Skala Ordinal, mengurutkan data dari tingkat paling rendah ke tingkat paling tinggi
atau sebaliknya dengan interval yang tidak harus sama.
Jika bobot pada skala ordinal tidak diperhatikan, ia akan menjadi skala nominal

sehingga dapat disimpulkan bahwa skala ordinal dapat berperan sebagai skala
nominal tetapi tidak sebaliknya, skala nominal tidak dapat berperan sebagai skala

ordinal.
3.

Skala Interval, mengurutkan obyek berdasarkan suatu atribut yang memberikan
informasi tentang interval antara satu obyek dengan obyek lainnya adalah sama.

4.

Skala Ratio, mencakup ketiga skala yang disebutkan di atas ditambah dengan sifat
lain yaitu bahwa ukuran ini mempunyai nilai nol. Karena adanya titik 0 inilah maka
ukuran rasio dapat dibuat dalam perkalian maupun pembagian. Angka pada skala
ini merupakan ukuran yang sebenarnya dari obyek yang diukur.

B. Metode Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan Data bisa dikelompokkan atas :
1. Metode Pengumpulan Data Primer
1.1.

Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada

responden. Jawaban responden dicatat/direkam.
Dari segi bentuk, kuesioner terbagi atas:
a.

Tertutup, misalnya umur a. 20-30, b. 30-40, c. 40-50...,

b.

Terbuka, misalnya umur..., pendidikan terakhir....

c.

Positif, misalnya optimis mengatasi kesulitan yang dihadapi

d.

Negatif, misalnya pesimis mengatasi kesulitan yang dihadapi.

Langkah-langkah penyusunan kuesioner (Mulyatiningsih, 2012) :
a.


Mengkaji teori tentang variabel penelitian

b.

Menganalisis dimensi, indikator, konstruk pada variabel penelitian

c.

Menyusun kisi-kisi instrumen

d.

Menulis butir pertanyaan/ pernyataan

Terdapat beberapa pilihan bentuk skala jawaban kuesioner, antara lain :
a.

Skala Likert’s (Rensis Likert: 1930an) digunakan untuk mengukur sikap
yang mengindikasikan responden pada posisi setuju/tidak setuju

terhadap pernyataan yang tertulis di dalam angket.
Langkah-langkah penyusunan Skala Likert (Masodah):
i.

Kumpulkan sejumlah pernyataan yang sesuai dengan sikap yang
akan diukur dan dapat diidentifikasikan dengan jelas (positif atau
tidak positif).

ii. Berikan

pernyataan-pernyataan

di

atas

kepada

sekelompok


responden untuk diisi dengan benar.
iii. Respons dari tiap pernyataan dihitung dengan cara menjumlahkan
angka-angka dari setiap pernyataan sedemikian rupa sehingga
respon yang berada pada posisi yang sama akan menerima secara
konsisiten nilai angka yang selalu sama.
iv. Selanjutnya, mencari pernyataan-pernyataan yang tidak dapat
dipakai dalam penelitian, patokannya adalah : Pernyataan yang tidak
diisi lengkap oleh responden dan pernyataan responden yang secara

total tidak menunjukkan korelasi yang substansial dengan nilai
totalnya.
v.

Pernyataan – pernyataan hasil saringan akhir akan membentuk skala
likert yang dapat dipakai untuk mengukur skala sikap serta menjadi
kuesioner baru untuk pengumpulan data berikutnya

b.

Skala Guttman memberikan respon tegas, yang hanya terdiri dari dua

alternatif jawaban
Dalam skala Guttman terdapat indikator untuk menujukkan apakah skala
ini dapat digunakan atau tidak, yaitu koefisien reprodusibilitas dan
koefisien skalabilitas.
Koefisien reprodusibilitas adalah suatu besaran yang mengukur derajat
ketepatan alat ukur yang dibuat (daftar pertanyaan) Skalan Guttman
menghendaki nilai koefisien reprodusibilitas > 0.90
Koefisien skalabilitas merupakan skala yang mengukur apakah
penyimpangan pada skala reprodusibilitas masih dalam batas yang dapat
ditaoleli. Skalan Guttman menghendaki nilai koefisien Skalabilitas >
0.60

Rumus koef. reprodusibilitas

Rumus koef skalabilitas

Kr = 1 – (e/n)

Ks = 1 – (e/p)


Kr = koefisien reprodusibilitas

Ks = koefisien skalabilitas

e

= jumlah error

e = jumlah error

n

= total kemungkinan jawaban

p

= jumlah kesalahan terjadi

c.

Semantik

differential,

digunakan

untuk

mengukur

sikap

yang

menggunakan jawaban berupa kata-kata yang memiki pengertian
berlawanan positif dan negatif. Jawaban responden ditulis di tengah,
pada angka yang dekat dengan sikapnya terebut.
d.

Skala rating, data yang diteliti adalah data kualitatif, kemudian
responden diminta mentranformasikan data tersebut menjadi data
kuantitatif dengan cara memberi skor.

1.2.

Observasi
Obeservasi adalah pengamatan yang melibatkan semua indera (penglihatan,
pendengaran, penciuman, pembau, perasa) dari si peneliti. Teknik ini
mengharuskan peneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap
objek penelitian, tanpa berusaha melakukan intervensi terhadap keadaan dan
kejadian yang sedang berlaku pada objek.
Pencatatan hasil dapat dilakukan dengan bantuan alat rekam elektronik.

1.3.

Wawancara
Wawancara adalah pengambilan data melalui wawancara lisan langsung
dengan sumber datanya, baik melalui tatap muka, lewat telepon,

teleconference, dll. Jawaban responden direkam dan dirangkum sendiri oleh
peneliti.
2.

Metode Pengumpulan Data Sekunder adalah melalui pengumpulan dokumen
tertulis maupun elektronik yang berisi informasi terkait dengan penelitian yang

sedang dilakukan. Pengumpulan data melalui dokumen ini diperlukan untuk
mendukung kelengkapan data.

C. Instrumen
Apapun teknik pengumpulan data yang dipilih, penelitian membutuhkan instrumen

penelitian yang akan digunakan dalam pengumpulan informasi.
Instrumen penelitian adalah segala peralatan yang dipergunakan untuk memperoleh,
mengolah dan mengintepretasikan informasi yang dilakukan dengan pola pengukuran
yang sama. Instrumen penelitian dirancang untuk satu tujuan penelitian dan tidak akan
bisa digunakan pada penelitian yang lain, karena setiap penelitian memiliki
ke-khas-annya masing-masing.
Kegunaan Instrumen Penelitian antara lain:
1.

Sebagai alat pencatat informasi,

2.

Sebagai alat untuk mengorganisir proses pengumpulan data

3.

Sebagai alat evaluasi performance pekerjaan staff peneliti.

Kriteria Instrumen yang baik ditunjukkan oleh realibilitas dan validitasnya.
Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau akurasi yang ditunjukkan oleh
instrumen pengukuran. Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas suatu skor
dari suatu instrumen pengukur.
Validitas adalah ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang
diukur. Suatu instrumen dikatakan valid apabila memiliki kemampuan mengukur apa
yang seharusnya diukur

Kekuatan penelitian bisa diketahui dari validitas baik internal maupun eksternalnya.
Validitas internal adalah keyakinan terhadap hubungan sebab akibat atau pengaruh
dalam desain penelitian yang dilakukan. Ancaman yang mempengaruhi validitas
internal adalah history effects, maturity effect, testing effect, instrumentation effects,

selection effects, statistical regression, dan mortality.
Validitas Eksternal adalah berkenaan dengan kemampuan digeneralisasinya hasil
penelitian pada lingkungan, orang, atau peristiwa lain. Ancaman yang mempengaruhi
validitas eksternal adalah perbedaan situasi lingkungan penelitian, dan perbedaan
subyek penelitian.

Referensi:
Hartanto,

Rudi.

2003.

Modul

Metodologi

Penelitian.

Diakses

dari

http://eprints.undip.ac.id/21248/1/879-ki-fp-05.pdf tanggal 26 Maret 2015
Masodah.

(-).

Pengenalan

Penelitian/Research.

Diakses

http://masodah.staff.gunadarma.ac.id tanggal 27 Maret 2015
Mulyatiningsih,

Endang.

2012.

Metode

Pengumpulan

Data.

Diakses

dari

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dra.%20Endang%20Mulyatiningsih,
%20M.Pd./METODE%20PENGUMPULAN%20DATA.pdf tanggal 26 Maret 2015

Dokumen yang terkait

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisa studi komparatif tentang penerapan traditional costing concept dengan activity based costing : studi kasus pada Rumah Sakit Prikasih

56 889 147

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

Upaya mengurangi kecemasan belajar matematika siswa dengan penerapan metode diskusi kelompok teknik tutor sebaya: sebuah studi penelitian tindakan di SMP Negeri 21 Tangerang

26 227 88

Analisis keterampilan proses sains siswa kelas XI pada pembelajaran titrasi asam basa menggunakan metode problem solving

21 184 159

Pengaruh metode sorogan dan bandongan terhadap keberhasilan pembelajaran (studi kasus Pondok Pesantren Salafiyah Sladi Kejayan Pasuruan Jawa Timur)

45 253 84

Aplikasi keamanan informasi menggunakan teknik steganografi dengan metode Least Significant Bit (LSB) insertion dan RC4

34 174 221

Pencarian solusi pada permasalahan sistem persamaan nonlinier menggunakan metode bat algorithm

2 76 0

Makna Kekerasan Pada Film Jagal (The Act Of Killing) (Analisis Semiotika Roland Barthes pada Film Dokumenter "Jagal (The Act of Killing)" tentang Pembunuhan Anti-PKI pada Tahun 1965-1966, Karya Joshua Oppenheimer)

17 109 98

Rancangan media informasi tentang makanan tradisional Peyeum Bandung

5 77 1