Makalah METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM A

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM AKUNTANSI

OLEH
1. Yesica Manna Sari

165030400111014

2. Karel Noel Sitanggang

165030400111016

3. Yohana Tampubolon

165030400111021

4. Tulus Alfrin Valentino Sihaloho

165030400111025

5. Titania Maryanti Deborah


165030400111027

6. Alfa Vitarona Oktaviane

165030401111020

7. Mardhatlah Ambar Arum

165030401111021

8. Febi Febriana Indriati

165030407111057

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PERPAJAKAN

1


KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang Metodologi Pengembangan Sistem Akuntansi.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Malang, Februari 2018

Penyusun


2

DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................4
1.3 Tujuan.....................................................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN...........................................................................................................5
2.1 Metodologi Pengembangan Sistem........................................................................................5
2.2 Analisis Sistem....................................................................................................................6-9
2.3 Desain Sistem .................................................................................................................10-11
2.4 Implementasi Sistem.......................................................................................................12-13
2.5 Simbol untuk pembuatan bagian alir data.......................................................................14-15
2.6 Simbol untuk pembuatan bagian alir dokumen ..............................................................16-19
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................................20

Kesimpulan.................................................................................................................................20
Saran...........................................................................................................................................20
Daftar Pustaka........................................................................................................................21

3

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam sistem informasi akuntansi terdapat siklus-siklus pemrosesan transaksi salah
satunya adalah siklus pengeluaran yaitu kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan
barang dan jasa dari entitas entitas lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban yang berkaitan.
Salah satu bagian dari siklus pengeluaran adalah pembelian baik itu pembelian bahan
baku untuk jenis perusahaan manufaktur atau pembelian produk untuk jenis perusahaan
dagang.
Transaksi pembelian melibatkan bagian-bagian permintaan (gudang), pembelian,
penerimaan, hutang dagang dan pengeluaran kas. sistem aplikasi pembelian mencakup
prosedur permintaan pembelian, prosedur order pembelian,
Prosedur permintaan barang, prosedur pencatatan barang dan prosedur pencatatan
pembayaran. Semua prosedur harus dijalankan secara efektif dan efesien untuk melaksanakan

suatu sistem pembelian yang baik.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan metodologi pengembangan sistem ?
2. Bagaimana cara menganalisis sistem akuntansi ?
3. Bagaimana desain dalam sistem akuntansi ?
4. Apa implementasi dalam sistem akuntansi ?
5. Apa saja simbol untuk pembuatan bagian alir data ?
6. Apa saja simbol untuk pembuatan bagian alir dokumen ?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui metodologi pengembangan sistem.
2. Untuk mengetahui cara menganalisis sistem akuntansi.
3. Untuk mengetahui desain sistem akuntansi.
4. Untuk mengetahui implementasi dalam sistem akuntansi.
5. Untuk mengetahui simbol untuk pembuatan bagian alir data dan dokumen.

4

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1.


METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM
Metodologi pengembangan sistem adalah langkah-langkah yang dilalui oleh analisis
sistem dalam mengembangkan sistem informasi. Pengembangan sistem akuntansi
dilaksanakan melalui tiga tahap utama berikut ini :
1. Analisis sistem (system analysis)
2. Desain sistem (system design)
3. Implementasi sistem (system implementation)
Dalam setiap tahap pengembangan sistem tersebut, analisis sistem menghasilkan
dokumen tertulis yang menyajikan rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam
pengembangan sistem atau hasil pekerjaan pelaksanaan tahap pengembangan sistem.
Dokumen tertulis tersebut diserahkan kepada pemakai informasi sebagai media bagi
analisis sistem untuk mengkomunikasikan pekerjaannya kepada pemakai informasi.
Tahap pengembangan sistem dan nama dokumen tertulis yang dihasilkan oleh analisis
sistem dalam setiap tahap pengembangan sistem disajikan dalam gambar berikut.

usulan
analis pelaksanaalaporan
usulan
final

sistem desain n analisisdesain
desain
sistem
sistem
si
s
t
e
m
sistem
secara
implementa
si sistem

5

garis
besar

laporan

hasil
laporan
analisifinal
s
desain
sistesistem
m

secara
secara
garis
laporan rinci
besar final
implementa
si sistem

2.2.

ANALISIS SISTEM
Dalam tahap ini, analisis sistem membantu pemakai informasi dalam mengidentifikasi

informasi yang diperlukan oleh pemakai untuk melaksanakan pekerjaannya. Analisis
sistem harus memperoleh informasi yang sebenarnya diperlukan oleh pemakai
informasi, karena menjadi dasar untuk melangkah ke tahap desain dan implementasi
sistem. Analisis sistem dibagi menjadi empat tahap :
1. Analisis pendahuluan
2. Penyusunan Usulan Pelaksanaan Analisis Sistem
3. Pelaksanaan analisis sistem
4. Penyusunan Laporan Hasil Analisis Sistem.
Analisis Pendahuluan
Dalam analisis pendahuluan, analisis sistem mengumpulkan berbagai informasi umum
untuk menyusun dokumen tertulis yang disebut Usulan Pelaksanaan Analisis Sistem.
Jika perusahaan memiliki Departmen Sistem Informasi, pekerjaan pengembangan
sistem akuntansi dalam perusahaan tersebut umumnya didahului dengan diterimanya
permintaan jasa pengembangan sistem informasi. Permintaan jasa tersebut berisi
penjelasan ringkas luas pekerjaan, hasil yang diinginkan, jangka waktu penyelesaian
pekerjaan.

6

Penyusunan Usulan Pelaksanaan Analisis Sistem

Pelaksanaan analisis sitem direncanakan oleh analisis sistem dalam suatu dokumen
tertulis yang disebut “Usulan Pelaksanaan Analisis Sistem” yang bertujuan untuk
mempertemukan pikiran pemakai informasi dengan analisis sistem mengenai
pekerjaan pengembangan sistem akuntansi yang akan dilaksanakan oleh analisis
sistem untuk memenuhi kebutuhan pemakai informasi.
Dalam dokumen “ Usulan Pelaksanaan Analisis Sistem” analisis sistem menjelaskan :
1. Alasan ringkas dan jelas yang mendasari dilakukannya pengembangan sistem
akuntansi.
2. Pernyataan khusus tentang persyaratan kinerja yang diharapkan dari sistem
akuntansi yang diusulkan
3. Batasan luar analisis sistem yang akan dilakukan
4. Identifikasi informasi yang kemungkinan harus dikumpulkan dalam analisis
sistem
5. Identifikasi sumber-sumber potensial yang dapat menyediakan informasi yang
diperlukan dalam analisis sistem

7

6. Daftar peristiwa besar atau titik-titik pengecekan yang digunakan untuk pengecek
perkembangan analisis sistem yang dilaksanakan oleh analisis sistem.


Sumber Informasi dan Analisis Sistem
Perencanaan sistem adalah proses membuat sebuah laporan perencananaa sistem yang
menggunakan sumber sistem informasi yang berhubungan dan mendukung tujuan
bisnis dan operasi organisasi. Perencanaan sistem dilakukan saat suatu kegiatan akan
berjalan. Tujuannya untuk melihat kesempatan memanfaatkan teknologi informasi
dan membangun proyek sistem yang mendukung tujuan bisnis. Perencanaan sistem
dan analisis sistem mencakup 7 tahap yaitu :
1. Pembahasan dan perencanaan pada tingkat manajemen puncak.
2. Penetapan dewan pengarah perencanaan sistem.
3. Penetapan tujuan dan batasan keseluruhan.

8

4. Pengembangan perencanaan sistem informasi strategik.
5. Identifikasi dan memprioritaskan area spesifik dalam organisasi sebagai focus
pengembangan sistem.
6. Pembuatan proposal sistem untuk mendukung dasar analisis dan
perancangan awal sub system tertentu.
7. Pembentukan tim untuk tujuan analisis perancangan awal sistem.
Teknik Pengumpulan Informasi dalam Analisis Sistem.
Dalam analisis sistem adalah melakukan pengumpulan data. Ada beberapa teknik
pengumpulan data yang sering dilakukan yaitu sebagai berikut:
1. Teknik Wawancara
Wawancara adalah salah satu cara untuk mencari fakta dengan mengingat dan
merekonstruksi sebuah peristiwa, mengutip pendapat dan opini narasumber.
Pengumpulan data dengan menggunakan teknik ini mempunyai Kelebihan
sebagai berikut:
 Dapat menggali kebutuhan user secara lebih bebas
 Dapat langsung menanyakan kepada narasumber
 Dapat menggali bagian yang ingin dicari data nya
2. Teknik Observasi
Observasi adalah Proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis mengenai
gejala-gejala yang diteliti. Observasi ini menjadi salah satu dari teknik
pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, yang direncanakan
dan dicatat secara sistematis, serta dapat dikontrol kehebatan (reliabilitas) dan
keaslianya (validitasnya). Pengumpulan data dengan menggunakan teknik ini
mempunyai kelebihan sebagai berikut:
 Dapat melihat langsung sistem yang sedang berjalan
 Mudah dalam mengambil keputusan kedepanya
3. Teknik Kuisioner
Suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari
sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di
dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh
sistem yang sudah ada. Pengumpulan data dengan menggunakan teknik ini
mempunyai kelebihan sebagai berikut:
 Hasilnya lebih objektif, karena kuisioner dapat dilakukan kepada banyak
orang sekaligus
 Mempercepat waktu.
Penyusunan Laporan Hasil Analisis Sistem
Hasil akhir proses analis sistem disajikan oleh analis sistem dalam suatu laporan yang
disebut “Laporan hasil analisis sistem”. Laporan ini merupakan dokumen tertulis yang
dibuat oleh analis sistem untuk diserahkan kepada pemakai informasi.
9

2.3.

DESAIN SISTEM
Desain adalah proses penerjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif
rancangan sistem informasi yang diajukan kepada pemakai informasi untuk
dipertimbangkan. Tahap desain sistem ini dibagi menjadi enam tahap:
1. Desain sistem secara garis besar.
Dalam pembangunan sebuah sistem informasi, analisis sistem telah memperoleh
informasi berikut dari tahap analisis sistem yang dilakukan:
- Informasi yang dibutuhkan oleh pemakai beserta persyaratan-persyaratan
yang melekat dalam informasi tersebut
- Luas sistem
- Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan (manusia, mesin, uang, material,
metode)
Berdasarkan informasi yang diperoleh dalam tahap analisis tersebut, analis sistem
kemudian menawarkan berbagai alternatif desain secara garis besar sistem
informasi untuk menghasilkan informasi yang diperlukan oleh pemakai. Berbagai
alternatif desain secara garis besar sistem informasi tersebut terdiri dari desain
masing-masing unsur blok bangunan sistem informasi, yang meliputi desain
keluaran, masukan, model, teknologi, basis data, dan pengendalian. Penyajian
desain sistem informasi secara garis besar memberi kesempatan kepada pemakai
informasi melihat dengan berbagai macam cara untuk memenuhi kebutuhan
informasi mereka, sehingga desain yang baiklah yang nantinya akan
diimplementasikan.
2. Penyusunan usulan sistem desain secara garis besar.
Usulan desain sistem secara garis besar disusun untuk mengomunikasikan secara
tertulis kepada pemakai informasi bagaimana sistem informasi yang dirancang
secara garis besar memenuhi kebutuhan mereka akan informasi. Isi usulan desain
sistem secara garis besar adalah sebagai berikut:
- Pernyataan kembali alasan dilakukannya pekerjaan pengembangan sistem
informasi.
- Berbagai alternatif sistem informasi yang dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai informasi.
- Sumber daya yang diperlukan untuk mengimplementasikan dan
mempertahankan masing-masing alternatif desain sistem.
- Asumsi-asumsi kritis atau masalah-masalah yang belum terpecahkan yang
mungkin berdampak terhadap desain final sistem informasi.
Usulan desain sistem secara garis besar disajikan oleh analis sistem kepada
pemakai informasi. Pemakai informasi mengajukan kritik dan saran atas desain
sistem informasi secara garis besar yang disajikan oleh analis sistem.
3. Evaluasi sistem.
Dalam tahap evaluasi sistem, analis sistem menentukan persyaratan yang harus
dipenuhi oleh blok teknologi dalam menjalankan sistem informasi yang dirancang

10

dan memilih penjual teknologi yang memiliki kemampuan untuk memenuhi
persyaratan yang dituntut oleh sistem informasi.
4. Penyusunan laporan final desain sistem secara garis besar.
Berdasarkan hasil diskusi antara pemakai informasi dengan analis sistem dalam
penyajian usulan desain secara garis besar dan evaluasi sistem, analisis sistem
kemudian membuat Laporan Final Desain Sistem Secara Garis Besar.
5. Desain sistem secara rinci.
Dalam tahap ini, analis sistem melakukan desain rinci untuk masing-masng blok
bangunan sistem informasi menjadi bangunan sistem informasi yang mampu
memenuhi kebutuhan informasi para pemakai. Jika misalnya pada tahap desain
secara garis besar sistem informasi dirancang untuk menghasilkan laporan umut
piutang, dalam tahap desain rinci, analisis merancang format laporan, isi laporan,
distribusi laporan, pisah batas data yang dipakai sebagai bahan laporan,
pengendalian atas laporan, dan sebagainya.
6. Penyusunan laporan final desain sistem secara rinci.
Hasil desain rinci sistem informasi ini disajikan oleh analis sistem dalam
dokumen tertulis yang disebut Laporan Final Desain Sistem Secara Rinci.

11

2.4.

IMPLEMENTASI SISTEM
Implementasi sistem adalah pendidikan dan pelatihan pemakai
informasi, pelatihan dan koordinasi teknisi yang akan menjalankan
sistem, pengujian sistem baru, dan pengubahan yang dilakukan
untuk membuat sistem informasi yang telah dirancang menjadi
dapat dilaksanakan secara operasional. Implementasi sistem ini
merupakan puncak dari segala kegiatan pengembangan dan
perancangan sistem informasi.
Persiapan Implementasi Sistem
Implementasi sistem sangat ditentukan oleh perencanaan yang
dibuat untuk pelaksanaan implementasi sistem. Meskipun suatu
sistem akuntansi telah dirancang dengan baik, namun sebagian
besar sukses pengembangan sistem ditentukan oleh bagaimana
baiknya perencanaan implementasi sistem yang disusun dan
dilaksanakan.
Pendidikan dan Pelatihan Karyawan
Karyawan yang akan mengikuti pendidikan dan pelatihan dibagi
menjadi dua golongan: karyawan pemakai informasi dan karyawan
pelaksana sistem. Istilah pendidikan digunakan untuk menyadarkan
pemakai informasi tentang informasi yang dapat dihasilkan oleh
sistem dan berbagai persyaratan yang ditetapkan oleh pemakai
yang dapat dipenuhi oleh sistem akuntansi yang dirancang.
Pelatihan karyawan ditujukan kepada karyawan yang akan
mengoperasikan sistem akuntansi, dimana terdiri dari karyawan
yang bertugas untuk menyiapkan masukan, mengolah data, dan
mengoperasikan dan menjaga komponen fisik dan logic sistem
akuntansi.
Konversi Sistem
Terdapat empat pilihan utama pendekatan yang digunakan untuk
mengubah sistem lama ke sistem baru: (1) langsung, (2) parallel, (3)
pendekatan modular, (4) phase-in.
1. Konversi Langsung
Konversi langsung adalah implementasi sistem baru secara
langsung dan menghentikan dengan segera pemakaian sistem
yang lama. Pendekatan ini cocok digunakan dalam situas:
a. Sistem baru tidak menggantikan sistem mana pun yang
sekarang digunakan oleh perusahaan.
b. Sistem lama diputuskan sama sekali tidak memiliki manfaat
atau nilai
c. Sistem baru sangat kecil dan sangat sederhana
d. Desain sistem baru sangat berbeda dengan desain sistem
lama dan perbandingan di antara keduanya tidak
bermanfaat.
2. Konversi Paralel

12

Konversi paralel adalah implementasi sistem baru secara
bersamaan dengan pemakaian sistem yang lama selama
jangka waktu tertentu. Pendekatan ini tentu saja memerlukan
biaya yang bersangkutan dengan dilaksanakan dua sistem
untuk jangka waktu tertentu guna menghasilkan keluaran yang
sama.
3. Konversi Modular
Konversi modular (pilot project) adalah implementasi sistem
baru ke dalam organisasi secara sebagian-sebagian. Sebagai
contoh , sistem akuntansi piutang yang baru diterapkan di
cabang A, dan jika berhasil, diimplementasikan di cabang B,
dan akhirnya jika di kedua cabang tersebut berhasil, kemudian
diimplementasikan ke seluruh perusahaan.
4. Konversi Phase-in
Konversi phase-in adalah hampir sama dengan konversi
modular. Bedanya terletak pada konversi modular membagi
organisasi untuk implementasi sistem baru, sedangkan pada
konversi phase-in ini yang dibagi adalah sistemnya sendiri.
Sebagai contoh misalnya pengumpulan data dengan sistem
baru diimplementasikan dengan cara membuat mekanisme
hubungan (interface mechanism) dengan sistem lama.

13

2.5.

.SIMBOL UNTUK PEMBUATAN BAGAN ALIR DATA (DATA FLOW
DIAGRAM)
Bagan alir data adalah suatu model yang menggambarkan aliran
data dan proses untuk mengolah data dalam suatu sistem.

 Nama pengolahan data ditulis di dalam symbol pengolahan
 Nomor urut pengolahan ditulis di bagian atas simbol pengolahan
 Aliran material ditunjukkan dengan simbol pandah berbadan
lebar
 Aliran data ditunjukkan dengan panah berbadan garis kecil yang
menggambarkan aliran data melalui sistem. Aliran data dapat
diibaratkan sebagai pipa yang mengangkut paket data dari
suatu sumber ke tujuan tertentu.
 Persegi panjang yang terbuka di ujung kanannya merupakan
simbol arsip logis yang merupakan tempat penyimpanan atau
pengambilan data.
 Sumber dan penerima dapat berupa orang, organisasi, atau
bahkan sistem yang lain. Kotak persegi panjang merupakan
simbol satuan di luar sistem.
Dengan demikian, bagan alir data menunjukkan batas-batas sistem,
hubungan sistem dengan satuan di luar, proses pengolahan data,
dan aliran data. Bagan alir data merupakan model logis yang
14

menunjukkan aliran data melalui sistem, oleh karena itu bagan
tersebut tidak menunjukkan disk, pita magnetik, printer, komputer,
atau alat fisik lain. Pengolahan data dalam sistem penjualan tunai
terdiri dari empat golongan besar: (1) pengolahan data pesanan, (2)
pengolahan data pengiriman, (3) pengolahan data faktur penjualan,
(4) pengolahan data pengiriman.

15

2.6.

.SIMBOL UNTUK PEMBUATAN BAGAN ALIR DOKUMEN (DOCUMENT
FLOWCHART)
System akuntansi dapat dijealskan dengan menggunakan bagan alir
dokumen. Gambar pada bab sebelum nya melukiskan symbolsimbol standar yang digunakan oleh analisis system untuk membuat
bagan alir dokumen yang menggambarkan sesitem tertentu. Berikut
adalah symbol standar dengan makna masing-masing

16

17

18

19

Penggunaan bagan alir lebih bermanfaat dibandingkan dengan
uraian tertulis dalam menggambarkan suatu system. Manfaat
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Gambaran system secara menyeluruh lebih mudah diperoleh
dengan menggambarkan bagan alir
2. Perubahan system lebih mudah digambarkan
3. Kelemahan-kelemahan dalam system lebih mudah ditemukan
4. Dokumentasi system akuntansi dilakukan dengan menggunakan
bagan alir
Berikut contoh penggunaan sebagian simbol-sombol bagan alir
dokumen
Unit organisasi pemakai
1. Mengisi bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang
(BPPBG) sebanyak 3 lembar
2. Meminta otorisasi dari kepala bagian yang bersangkutan
3. Menyerahkan 3 lembar BPPBG tersebut ke bagian gudang
4. Menerima barang dari bagian gudang disertai dengan BPPBG
lembar ke-2
5. Mengarsipkan BPPBG lembar ke-3 menurut nomor urutnya
Bagian gudang
1. Menerima 3 lembar BPPBG dari unit organisasi pemakai
2. Mengambilkan barang dengan jenis dan jumlah seperti yang
tercantumkan dalam BPPBG
3. Mengisi kuantitas barang yang diserahkan pada BPPBG
(3lembar)
4. Mencatat BPPBG dalam kartu gudang
5. Mendistribusikan BPPBG sebagai berikut :
Lembar ke-1: bagian akuntansi
Lembar ke-2: unit organisasi pemakai bersamaan dengan
penyerahan barang
Lembar ke-3: arsip bagian gudang menurut tanggal
Bagian akuntansi
1. menerima BPPBG lembar ke-1 dari bagian gudang
2. Mengisi harga pokok satuan barang dari BPPBG berdasar kartu
persediaan
3. Menghitung dan mengisi harga pokok total ( kuantitas yang
dipakai x harga pokok satuan) pada BPPBG
4. Mencatat BPPBG dalam kartu persediaan
5. Mencatat BPPBG dalam kartu biaya
6. Mengarsipkan BPPBG menurut nomor urutnya.
Berdasarkan informasi tersebut, sesuai dengan bagan alir dokumen
2.12 dengan menggambarkan simbol simbol seperti tersebut diatas.
20

KESIMPULAN
Pengembangan sistem akuntansi dilaksanakan oleh analis sistem melalui tiga
tahap utama : analisis sistem, desain sistem, dan implementasi sistem. Tahap analisis
sistem merupakan tahap yang paling menentukan dalam proses pengembangan sistem
akuntansi. Kesalahan dalam tahap analisis sistem akan mengakibatkan sistem
akuntansi yang dirancang dan diimplementasikan tidak mampu memenuhi kebutuhan
pemakai informasi.
Dalam setiap tahap utama pengembangan sistem akuntansi, analisis sistem
menghasilkan dokumen tertulis, berupa usulan dan/atau laporan. Dalam tahap analisis
sistem , dokumen tertulis yang dibuat sebagai perencanaan analisis yang akan
dilaksanakan oleh analisis sistem disebut “usulan untuk melaksanakan analisis
sistem”. Dokumen ini dbuat okeh analisis sistem berdasarkan kerangka acuan yang
dibuat oleh pemakai informasi. Hasil pelaksanaan analisis sistem dituangkan oleh
analisis sistem dalam dokumen tertulis yang disebut “Laporan Hasil Analisis Sistem.”
Dalam tahap desain, analisis sistem tiga macam dokumen tertulis yang
diserahkan kepada pemakai informasi (1) usulan desain sistem secara garis besar,(2)
laporan final desain sistem secara garis besar, (3) laporan final desain sistem secara
rinci. Berbagai dokumen tertulis tersebut digunakan oleh analisis sistem untuk
menyajikan dan menawarkan desain sistem bagi pemakai informasi.
Dalam tahap implementasi sistem, analisis sistem membuat dokumen tertulis
yang disebut “laporan final implementasi sistem.” Laporan ini berisi dua bagian “
rencana implementasi sistem dan hasil implementasi sistem. Pendekatan korversi
yang dapat digunakan analisis sistem dalam mengkonversi sistem lama dan sistem
baru adalah langsung, paralel, modular, dan phase-in.
Untuk mengomunikasikan hasil analisis sistem dan rancangan sistem kepada
para pemakai informasi, analisis sistem menggunakan simbol-simbol standar. Imbol
standar digunakan oleh analisis sistem untuk mencerminkan aliran data dan aliran
dokumen dalam sistem. Bagan yang melukiskan aliran pengolahan data dalam suatu
sistem informasi disebut dengn bagan alir data, dan bagan yang menggambarkan
aliran dokumen data suatu sistem informasi disebut bagan alir dokumen.
DAFTAR PUSTAKA

21