Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi b (1)

Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi bagi
Peningkatan Daya Saing Ekonomi Daerah
G. Irwan Suryanto
Peneliti Senior Komite Ekonomi Nasional
Tanjung Balai Karimun, 23 Oktober 2014
KABUPATEN KARIMUN

1

PERJALANAN EMPIRIK

KABUPATEN KARIMUN

1

Suatu bangsa akan survive dan maju dalam percaturan global
apabila bangsa itu dapat membangun apa yang disebut sebagai
kemampuan produktif (Georg Friedrich List, 1789-1846)
Kemampuan produktif ini
• bukan sekedar kemampuan untuk menghasilkan barang
dengan harga yang lebih murah dan kualitas lebih baik

dibandingkan negara-negara pesaingnya di pasar global
• kemampuan total bangsa untuk meningkatkan dirinya secara
berkesinambungan menuju dan menjadi negara maju dan
modern  kemampuan bersaing dalam mengejar
ketertinggalan

KABUPATEN KARIMUN

2

Kenaikan PDB tidak selalu mencerminkan peningkatan
kemampuan produksi apabila
• barang dan jasa itu hanyalah barang dan jasa hasil dari proses
produksi yang sederhana yang tidak memberi peluang bagi
pemanfaatan teknologi yang lebih tinggi dan yang lebih
produktif
• barang dan jasa yang dihasilkan hanya laku di pasar karena
harganya murah karena diproduksi dengan upah murah
• berasal sekedar dari penjualan "harta warisan" suatu bangsa,
yaitu kekayaan alamnya, tanpa upaya untuk meningkatkan

nilai tambahnya

KABUPATEN KARIMUN

3

Sumber dari peningkatan produktivitas
• mental capital  kreativitas manusia, dalam terminologi
masa kini sering disebut sebagai technical progress
• physical capital  infrastruktur dan mesin-mesin dan sarana
produksi lain, dalam terminologi teori ekonomi masa kini
disebut capital deepening
Dibutuhkan investasi untuk
• membangun manusia terutama melalui program pendidikan
dan kesehatan
• membangun sarana dan prasarana produksi

KABUPATEN KARIMUN

4


Ide atau penemuan yang dihasilkan dari kreativitas manusia
akan mempunyai dampak pada produktivitas apabila
diterjemahkan menjadi inovasi dalam proses produksi dan
dalam kegiatan ekonomi nyata
(Joseph Alois Schumpeter, 1883-1950)
Wirausaha atau entrepreneurs sangat penting dalam
mentransformasi ide menjadi kenyataan yang berujung pada
peningkatan produktivitas
Creative destruction  perusahaan yang telah mengadopsi
inovasi sehingga produktivitasnya meningkat harus
diperbolehkan untuk menggeser atau bahkan mengganti
perusahaan yang produktivitasnya mandeg  kompetisi antar
perusahaan
KABUPATEN KARIMUN

5

Dalam era globalisasi, perekonomian bisa ambrug karena tidak
tahan terhadap terpaan krisis ekonomi dan keuangan

Hal ini akan menyebabkan (i) kemunduran Kemampuan
Produktif, yang berujung pada (ii) rusaknya Daya Saing Bangsa

Perlu membangun sistem pertahanan terhadap krisis
• kebijakan fiskal yang berhati-hati, pengendalian hutang agar
selalu pada tingkat yang aman
• kebijakan moneter yang responsif dan kebijakan kurs yang
fleksibel, pengawasan sistem keuangan yang efektif
• penghapusan kebijakan dan aturan-aturan kelembagaan yang
menghambat mobilitas sumberdaya ekonomi dari satu sektor
ke sektor lain
KABUPATEN KARIMUN

6

Kelas Menengah mempunyai peran yang menentukan arah
kehidupan ekonomi dan politik suatu bangsa.

Kelas Menengah, dengan income dan kemampuan daya beli yang
besar, tumbuh menjadi kelompok wirausaha yang tangguh 

ujung tombak inovasi dan peningkatan produktivitas
Tetapi, dalam kondisi tertentu mereka justru dapat menjadi
kelompok konsumtif yang menghabiskan income nya untuk
conspicuous consumption, yang tidak menyumbang apa-apa bagi
pembangunan Daya Saing Bangsa
Adanya risiko kelompok berduit menjadi kelompok masyarakat
parasit (the Leisure Class) yang mengutamakan cara hidup
konsumtif (Thorstein Bunde Veblen, 1857-1929)
KABUPATEN KARIMUN

7

SKETSA DAYA SAING SUATU BANGSA
1. Memprioritaskan investasi di bidang pendidikan dan
kesehatan
2. Mendahulukan pembangunan sarana dan prasarana
produksi
3. Menerapkan kebijakan di bidang pengembangan
wirausaha dan menjaga adanya suasana kompetisi
usaha yang efektif

4. Kebijakan yang mendorong Kelas Menengah untuk
berperan sebagai kelompok masyarakat yang produktif
5. Pembangunan sistem pertahanan terhadap krisis
KABUPATEN KARIMUN

8

2

APA YANG MENENTUKAN SUATU
DAERAH MENJADI DAERAH MAJU?

KABUPATEN KARIMUN

9

DESENTRALISASI MENYEDIAKAN KESEMPATAN
UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PEREKONOMIAN
DAERAH


• Perbaikan kualitas layanan publik
• Perbaikan akuntabilitas dan tata
pemerintahan

KABUPATEN KARIMUN

10

SEKTOR PUBLIK YANG KOMPETITIF
• Beroperasi secara efektif dan efisien
– Komitmen penuh kepada tata pemerintahan yang baik
– Perbaikan terus menerus terhadap kinerja, transparansi, dan
akuntabilitas

• Peka terhadap kebutuhan masyarakat dan sektor ekonomi
swasta
– Fleksibel-memiliki komitmen mengikuti perubahan
– Public-private partnership

• Menyesuaikan sumber daya manusia-nya untuk memenuhi

kebutuhan pelayanan publik
– Birokrasi pemerintah dengan budaya bisnis dan korporasi
– Perbaikan terus menerus kepada kompetensi dasar
KABUPATEN KARIMUN

11

DESENTRALISASI SETENGAH SISI … KONSEKWENSI

PADA DAYA SAING?
• Sisi penerimaan vs pengeluaran
• Genjot PAD melalui regulasi lokal
– Perda bermasalah, pungutan, dll

• Mengatur rumah tangga sendiri
– Korupsi elite
– Anggaran mayoritas untuk rutin
KABUPATEN KARIMUN

12


REFORMASI BIROKRASI: KUANTITAS DAN
KUALITAS

• Kualitas: birokrasi yang mengikuti gerak
dan laju sektor bisis dan wasta
– Control – accountability - moral

• Kuantitas: streamlining dan efisiensi,
jumlah orang dan jumlah agency
– Efficiency question: regions with 100k population
has per capita wage bill twice above 500k (WB,
2003)
KABUPATEN KARIMUN

13

KEPEMIMPINAN

Pemimpin

sebagai
CEO

KABUPATEN KARIMUN

Pemimpin
yang
memberi
visi (5
tahun tidak
cukup)

14

3

PEMBANGUNAN DAERAH

KABUPATEN KARIMUN


15

APA ITU PEMBANGUNAN?
Pembangunan
• Proses perubahan ke
arah kondisi yang
lebih baik
• Melalui upaya yang
dilakukan secara
terencana

KABUPATEN KARIMUN

Tujuan
• Peningkatan standar
hidup (levels of living)
setiap orang
• Penciptaan berbagai
kondisi yang
memungkinkan
tumbuhnya rasa
percaya diri (selfesteem) setiap orang
• Peningkatan
kebebasan
(freedom/democracy)
setiap orang

16

LINGKUNGAN PEMBANGUNAN
• Internal
– Proses transformasi struktural dari masyarakat tradisional ke
masyarakat modern dan dari ekonomi agraris ke ekonomi industri
– Proses transformasi dari sistem ekonomi yang didominasi oleh
pemerintah ke arah sistem ekonomi pasar, yang masyarakatnya makin
berperan sebagai pelaku utama pembangunan

• Eksternal
– Proses globalisasi perekonomian dunia, dengan dua ciri dan faktor
pendorong yaitu perdagangan bebas dan kemajuan teknologi

KABUPATEN KARIMUN

17

TANTANGAN PEMBANGUNAN

Sarana dan
prasarana yang
memadai

Koordinasi yang
baik antar
stakeholders
Pemanfaatan
sumber daya secara
berkualitas

Dunia
usaha
yang
kondusif

• Mengurangi disparitas atau
ketimpangan pembangunan
antar daerah, sub daerah, dan
warga masyarakat
(pemerataan dan keadailan)
• Memberdayakan masyarakat
dan mengentaskan kemiskinan
• Menciptakan atau menambah
lapangan kerja
• Meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan masyarakat
daerah
• Mempertahankan atau
menjaga kelestarian sumber
daya alam (berkelanjutan)

Peningkatan
kapasitas SDM

KABUPATEN KARIMUN

18

PEMBANGUNAN
DAERAH



PEMBANGUNAN DI DAERAH

Upaya terencana untuk
meningkatkan kapasitas
Pemerintahan Daerah

Upaya untuk memberdayakan
masyarakat di seluruh daerah

Sehingga tercipta suatu
kemampuan yang andal
dan profesional dalam:

Sehingga tercipta suatu
lingkungan yang memungkinkan
masyarakat untuk:

• Memberikan
pelayanan kepada
masyarakat
• Mengelola sumber
daya ekonomi
daerah

• Menikmati kualitas
kehidupan yang lebih baik,
maju, dan tenteram,
• Peningkatan harkat,
martabat, dan harga diri.

KABUPATEN KARIMUN

19

PEMBANGUNAN DAERAH

Dilaksanakan melalui
Penguatan Otonomi Daerah

Pengelolaan Sumberdaya

Good Governance

Keseimbangan Peran Tiga Pilar
Pemerintahan

Dunia Usaha

Masyarakat

• Menjalankan dan menciptakan
lingkungan politik dan hukum yang
kondusif bagi unsur- unsur lain

• Mewujudkan penciptaan lapangan
kerja dan pendapatan

• Penciptaan interaksi sosial, ekonomi
dan politik

KABUPATEN KARIMUN

20

PERGESERAN PARADIGMA

GOVERMENT
GOVERNANCE

Memberikan hak ekslusif bagi
negara untuk mengatur halPersoalan-persoalan publik
hal publik
adalah urusan bersama
Aktor di luarnya hanya dapat pemerintah, civil society dan
dunia usaha sebagai tiga aktor
disertakan sejauh negara
utama
mengijinkannya

KABUPATEN KARIMUN

21

STAKEHOLDERS PEMBANGUNAN

STATE
• Executive Judiciary
• Legislature
• Public service
• Military Police

CITIZENS
BUSINESS
• Small / medium /
large enterprises
• Multinational
Corporations
• Financial institutions
• Stock exchange

KABUPATEN KARIMUN

• Community-based
organizations
• Non-governmental
organizations
• Professional
Associations
• Religious groups
• Women’s groups
• Media

22

MASALAH POKOK PEMBANGUNAN DAERAH (1)
• Masih tingginya pengangguran terbuka
• Masih besarnya jumlah penduduk yang hidup
dibawah garis kemiskinan
• Masih rentannya keberlanjutan investasi dan
rendahnya daya saing ekspor
• Pemenuhan kebutuhan energi di dalam negeri masih
terkendala
• Rendahnya produktivitas pertanian dalam arti luas
dan belum terkelolanya sumber daya alam dan
potensi energi terbarukan secara optimal
KABUPATEN KARIMUN

23

MASALAH POKOK PEMBANGUNAN DAERAH (2)
• Kualitas pendidikan dan kesehatan rakyat masih relatif rendah
• Penegakan hukum dan reformasi birokrasi belum didukung
secara optimal
• Masih rendahnya rasa aman, kurang memadainya kekuatan
pertahanan, dan masih adanya potensi konflik horisontal
• Belum memadainya kemarnpuan dalam menangani bencana
• Masih perlunya upaya pengurangan kesenjangan antar
wilayah khususnya di daerah perbatasan dan wilayah terisolir
masih besar
• Dukungan infrastruktur masih belum memadai

KABUPATEN KARIMUN

24

PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Penanggulangan kemiskinan
Peningkatan kesempatan kerja, investasi dan ekspor
Revitalisasi pertanian dalam arti luas dan pembangunan perdesaan
Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan dan kesehatan
Penegakan hukum dan HAM, pemberantasan korupsi, dan reformasi
birokrasi
Penguatan kemampuan pertahanan, pemantapan keamanan dan
ketertiban serta penyelesaian konflik
Mitigasi dan penanggulangan bencana
Percepatan pembangunan infrastruktur
Pembangunan daerah perbatasan dan wilayah terisolir

KABUPATEN KARIMUN

25

4

PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EKONOMI

KABUPATEN KARIMUN

26

TIGA TAHAP PERENCANAAN

• Perumusan dan penentuan tujuan
• Pengujian atau analisis opsi atau pilihan yang
tersedia
• Pemilihan rangkaian tindakan atau kegiatan untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan dan
disepakati bersama

KABUPATEN KARIMUN

27

TUJUAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI
• Mengarahan kegiatan, pedoman kegiatan kepada pencapain tujuan
pembangunan
• Memperbaiki penggunaan sumberdaya publik yang tersedia.
• Memperbaiki kapasitas sektor swasta dalam menciptakan nilai sumbersumber daya swasta secara bertanggung jawab demi kepentingan
pembangunan masyarakat secara menyeluruh.
• Terdapat perkiraan potensi, prospek perkembangan, hambatan dan risiko
masa yang akan datang
• Memberi kesempatan mengadakan pilihan terbaik
• Dilakukan penyusunan skala prioritas dari segi pentingnya tujuan
• Sebagai alat mengukur / standar terhadap pengawasan evaluasi

KABUPATEN KARIMUN

28

STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI

Strategi
pertumbuhan

Strategi
pembangunan
dengan
pemerataanr

Strategi
ketergantungan

Strategi
pendekatan
kebutuhan pokok

KABUPATEN KARIMUN

29

MANFAAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN
• Terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi
pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan
pembangunan
• Memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara
yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik
• Dapat dilakukan penyusunan skala prioritas (memilih urutan-urutan dari
segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya)
• Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis
konjungtur
• Penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas
adanya secara lebih efisien dan efektif

KABUPATEN KARIMUN

30

PERAN PEMERINTAH DALAM PERENCANAAN
PEMBANGUNAN

Alokator sumbersumber daya yang
dimiliki

Penciptaan
stabilisasi ekonomi
melalui kebijakan
fiskal dan moneter

Distributor sumber
daya yang dimiliki
KABUPATEN KARIMUN

31

PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI
• Awal dari membangun ekonomi menjadi lebih baik dari
sebelumnya, hasil kerjasama seluruh rakyat Indonesia untuk
mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia dalam membenahi
Indonesia dari berbagai bidang.
• Suatu proses yang bersinambung yang mencakup keputusankeputusan atau pilihan-pilihan berbagai alternatif penggunaan
sumber daya dalam mengendalikan suatu perekonomian
untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu dalam jangka
waktu agar mencapai tujuan-tujuan pada masa yang akan
datang.

KABUPATEN KARIMUN

32

5

PERKEMBANGAN EKONOMI

KABUPATEN KARIMUN

33

LINGKUNGAN INTERNASIONAL
• Perekonomian dunia terlihat mulai membaik sejak kuartal ke3 tahun 2012
• Sumber utama pemulihan ekonomi dunia di tahun 2012
adalah adanya peningkatan aktivitas perekonomian di negaranegara berkembang, dan pulihnya perekonomian Amerika
Serikat
• Kondisi keuangan global terlihat mulai stabil, sementara itu
arus modal masuk ke negara-negara berkembang terlihat
tetap kuat
• IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2013
sebesar 3,5 persen dan pada tahun 2014 diperkirakan akan
tumbuh sebesar 4,1 persen
KABUPATEN KARIMUN

34

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERDAGANGAN

DUNIA

Sumber: World Economic Outlook, IMF (Januari 2013)

KABUPATEN KARIMUN

35

LINGKUNGAN NASIONAL
• Kinerja perekonomian nasional terlihat masih terjaga baik dengan
pertumbuhan ekonomi berada pada tingkat yang cukup tinggi
• Sumber utama pertumbuhan ekonomi Indonesia di sisi pengeluaran
adalah investasi dan konsumsi rumah tangga
• Sementara itu di sisi produksi, sektor yang memberikan sumbangan
terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi adalah sektor industry
pengolahan serta sektor perdagangan, hotel dan restoran
• Transaksi modal dan finansial mengalami surplus di sepanjang tahun
• Di sisi kesejahteraan masyarakat, tingkat kemiskinan menunjukkan
penurunan

KABUPATEN KARIMUN

36

Perkembangan Indikator Ekonomi dan Kesejahteraan
PENCAPAIAN
1. Pertumbuhan PDB (%)
2. PDB per kapita (Ribu Rp)
3. Tingkat Kemiskinan (%)
4. Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
5. Neraca Pembayaran (USD Miliar)
a. Transaksi Berjalan (USD Miliar)
b. Transaksi Modal (USD Miliar)
c. Transaksi Financial (USD Miliar)
d. Cadangan Devisa (Bulan Impor)

2010
2011
2012
2013
6.2
6.5
6.3
5.8
26,786.80 30,424.40 33,339.00 36,508.48
13.11
12.36
11.66
11.47
7.1
6.6
6.1
6.2
30.3
11.9
0.2
4.4
5.1
1.7
-24.2
-28.4
0
0
0
0
26.6
13.5
24.9
22.7
7.4
6.5
6.1
7.3

Sumber: BPS dan Bank Indonesia

Sumbangan Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi
Sumber: BPS dan Bank Indonesia

KABUPATEN KARIMUN

PENCAPAIAN
1. SISI PENGELUARAN
a. Konsumsi Rumah Tangga
b. Pengeluaran Pemerintah
c. Investasi (PMTB)
d. Ekspor (Barang dan Jasa)
e. Impor (Barang dan Jasa)
2. SISI PRODUKSI
a. Pertanian
b. Pertambangan dan Penggalian
c. Industri Pengolahan
d. Listrik, Gas, dan Air Bersih
e. Bangunan
f. Perdagangan, Hotel, dan Restoran
g. Pengangkutan dan Komunikasi
h. Keuangan, Persewaan, Jasa Usaha
i. Jasa-jasa lainnya

2010

2011

2012

2.7
0
2
6.5
5.6

2.7
0.3
2.1
6.3
4.8

2.9
0.1
2.4
1
2.5

0.4
0.3
1.2
0
0.4
1.5
1.2
0.5
0.6

0.4
0.1
1.6
0
0.4
1.6
1
0.7
0.6

0.5
0.1
1.5
0
0.5
1.4
1
0.7
0.5

37

LINGKUNGAN REGIONAL (1)
Kecenderungan ekonomi dunia
Integrasi ekonomi regional (reginalisasi) dan global (globalisasi)

Dalam skala regional: NAFTA, APEC, SAARC, dsb-nya; Dalam skala Global: Uruguay round  GATS

Level Asia Tenggara: Asean PTA  AFTA (CEPT)  AEC yang memiliki tiga pilar utama, yaitu: ASEAN
Security Community, ASEAN Economic Community, ASEAN Socio-Cultural Community
Terbentuknya AEC mengukuhkan terbentuknya pasar tunggal ASEAN  sebagai upaya untuk
mendorong efisiensi dan daya saing ekonomi kawasan ASEAN

Arus Barang, jasa, investasi, modal, dan tenaga kerja bebas

Bagaimana kesiapan Indonesia, menghadapi AEC?
KABUPATEN KARIMUN

38

LINGKUNGAN REGIONAL (2)
• Pergeseran pusat kekuatan ekonomi terlihat dari menguatnya peran Asia
dalam satu dekade terakhir
• Pelaksanaan AEC akhir 2015 memberikan konsekuensi bagi Indonesia
terhadap tingkat persaingan yang semakin terbuka dan tajam, terutama
dalam perdagangan barang dan jasa di kawasan ASEAN
• Dengan semakin terbukanya pasar ASEAN bagi para negara anggotanya,
tingkat persaingan pun akan semakin tinggi
• Di lain pihak, peranan ekspor Indonesia di pasar ekspor ASEAN masih lebih
rendah dibandingkan negara Singapura, Thailand dan Malaysia; dimana
kontribusi ekspor Indonesia terhadap ekspor negara ASEAN (untuk pasar
ASEAN) baru mencapai 14,6 persen di tahun 2011, sedangkan Singapura,
Thailand dan Malaysia berturut-turut memberikan sumbangan sebesar
44,2 persen; 19,4 persen; dan 18,8 persen

KABUPATEN KARIMUN

39

AEC 2015

Sumber: Benny dan Kamarulnizam, 2011 (diolah Bappenas)

Tantangan terbesar bagi Indonesia dalam menghadapi pembentukan AEC
2015 adalah meningkatkan pemahaman publik di kalangan Pemerintah, dunia
usaha dan masyarakat baik di tingkat Pusat maupun Daerah; tentang manfaat
dan peluang yang dapat diperoleh dengan pelaksanaan AEC 2015
KABUPATEN KARIMUN

40

APA ITU AEC 2015?


Tiga pilar utama AEC






Komunitas Politik dan Keamanan ASEAN (ASEAN Security Community)
Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community)
Komunitas Sosial dan Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Culture
Community).

AEC sebagai upaya untuk mendorong efisiensi dan
daya saing ekonomi kawasan ASEAN yang tercermin
dalam empat hal:





ASEAN sebagai single market and production base
ASEAN sebagai a highly competitive economic region
ASEAN sebagai a region of equitable economic development
ASEAN sebagai a region fully integrated in to the global economy

KABUPATEN KARIMUN

41

LIMA ELEMEN INTI PASAR TUNGGAL DAN

BASIS PRODUKSI

Sumber: Kuncoro, 2009.

KABUPATEN KARIMUN

42

6

PEMBANGUNAN EKONOMI
KE DEPAN

KABUPATEN KARIMUN

43

PEMBANGUNAN: DAYA SAING DAN

PERADABAN BANGSA

KABUPATEN KARIMUN

44

MASTER PLAN EKONOMI INDONESIA 2025

KABUPATEN KARIMUN

45

STRUKTUR TENAGA KERJA
• Perubahan struktur angkatan kerja
– Pangsa penduduk berpendidikan dasar, menurun dari 70% ke 25%
– Tambahan angkatan kerja: 17 juta, 52% SMA dan 22% Universitas
– Tapi, 70% angkatan kerja masih berpendidikan SD dan SMP

• Pengangguran tinggi pada generasi muda, termasuk mereka
yang berpendidikan tinggi
• Skill mismatch
– 23% pemuda menjadi buruh kasar, bahkan mereka lulusan SLTA
– Dunia usaha kesulitan mencari pekerja semi-skilled (Negara, 2014)

• Drop-out masa transisi
– 20% kelompok miskin putus SD, 30% kelompok miskin putus SMP
– Kelompok miskin hanya 32% masuk SMP (dari 60% yang lulus SD)
– Pemuda hanya 11% yg lulus universitas. Miskin hanya 1% sarjana
KABUPATEN KARIMUN

46

KABUPATEN KARIMUN

47

TUMPUAN MELEWATI MIDDLE INCOME TRAP
• Tahapan pembangunan dari negara agraris (tahap 1) ke
industri sederhana (tahap 2) dan industri terintegrasi dan FDI
(tahap 3) umumnya berjalan cukup mulus;
• Dari tahap 3 menuju negara industri berteknologi tinggi
(tahap 4) sering terkena jebakan. Dari tahap 4 menuju
ekonomi kreatif dan inovatif (tahap 5), juga agak mulus.
• Strategi:





Knowledge-based economy (KBE)
Innovation-driven economy, sinergi Kemitraan ABGC
Peran research universities di seluruh Indonesia
Pola ilmiah pokok dan kekhasan universitas daerah

KABUPATEN KARIMUN

48

PERDA NO 8 TAHUN 2011 TENTANG RPJMD

KABUPATEN KARIMUN 2011-2016
VISI

MISI

PRIORITAS
PEMBANGUNAN

Terwujudnya
Kabupaten Karimun
yang Maju dan Berdaya
Saing Berlandaskan
Iman dan Taqwa

Meningkatkan dan memeratakan ketersediaan
infrastruktur daerah yang dapat mendukung
pertumbuhan ekonomi dan pelayanan masyarakat

Penyediaan infrastruktur
pendukung kawasan
perdagangan bebas

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang
berdaya guna berlandaskan iman dan taqwa

Pengentasan
kemiskinan

Mengembangkan pusat pertumbuhan ekonomi
yang terpadu dengan ekonomi berbasis kerakyatan

Pengembangan sumber
daya manusia, termasuk
pendayagunaan
tenaga kerja lokal

Memaksimalkan kualitas pelayanan publik
Mengelola sumber daya kelautan dan pulau-pulau
kecil secara terpadu dan berkelanjutan

KABUPATEN KARIMUN

49

KONDISI TERKINI PELAKSANAAN
Terima
Kasih
PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

KABUPATEN KARIMUN