Model Pembelajaran Langsung Model Pembel

Model Pembelajaran Langsung
“Ditujukan untuk memenuhi tugas”
Mata Kuliah
Dosen
Jurusan

: Teori belajar dan pembelajaran
: Endah Retno Suci, M.Pd.
: Tarbiyah - PAI (IV-B)

Di susun Oleh
Kelompok 11 (Sebelas )
- Siti Nafsiah
- Nurmala Sari
- Juwika adila
- Putri Wulandari

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM JAM’IYAH
MAHMUDIYAH TANJUNG PURA - LANGKAT
TAHUN PERIODE : 2016- 2017


KATA PENGANTAR

‫حيْم‬
ِ ‫الر‬
ْ ‫الر‬
ْ ِ‫ب‬
ّ ‫من‬
ّ ِ‫سم ِ الله‬
ِ ‫ح‬

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang maha Esa atas
ridho dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah ini
dengan penuh keyakinan serta usaha maksimal. Semoga dengan terselesaikannya
tugas ini dapat memberi pelajaran positif bagi kita semua.
Selanjutnya penulis juga ucapkan terima kasih kepada ibu Dosen mata kuliah
Teori belajar dan pembelajaran yang telah memberikan tugas Makalah ini kepada
kami sehingga dapat memicu motifasi kami untuk senantiasa belajar lebih giat dan
menggali ilmu lebih dalam khususnya mengenai “Model Pembelajaran Langsung”
sehingga dengan kami dapat menemukan hal-hal baru yang belum kami ketahui.


Terima kasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang di berikan sehingga
kami dapat menyelasaikan tugas Makalah ini dengan usaha semaksimal mungkin.
Terima kasih pula atas dukungan para pihak yang turut membantu terselesaikannya
laporan ini, ayah bunda, teman-teman serta semua pihak yang penuh kebaikan dan
telah membantu penulis.

Terakhir kali sebagai seorang manusia biasa yang mencoba berusaha sekuat
tenaga dalam penyelesaian Makalah ini, tetapi tetap saja tak luput dari sifat
manusiawi yang penuh khilaf dan salah, oleh karena itu segenap saran penulis
harapkan dari semua pihak guna perbaikan tugas-tugas serupa di masa datang.

Tanjung Pura, Juli 2017

DAFTAR IS
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1

C. Tujuan.................................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................................2
A. Pengertian Model Pembelajaran Langsung........................................................2
B. Karakteristik Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)....................3
C. Langkah-langkah atau Sintak Model Pembelajaran Langsung..........................5
D. Pelaksanaan Pembelajaran Langsung.................................................................6
E. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Langsung...............................8
BAB III........................................................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................................12
A. Kesimpulan.......................................................................................................12
B. Saran.................................................................................................................12
DAFTAR FUSTAKA..................................................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan pada hakekatnya adalah pemberian bantuan kepada orang lain
secara sadar dan terencana untuk mewujudkan dan mengaktifkan potensi orang
lain,


agar

yang

bersangkutan

memiliki

kekuatan

spiritual

keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Masalah interaksi di kelas,
yaitu komunikasi antara guru dan murid dalam proses belajar mengajar di kelas
merupakan masalah pendidikan yang sangat menarik untuk dibicarakan yang
sampai kini tidak pernah ada habisnya. Oleh karena itu bagi para pendidik serta

pengelola pendidikan senantiasa diharapkan pemecahannya guna menuju proses
belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik.
Pemilihan model yang tepat dalam pengajaran tentu saja berorientasi pada
tujuan pengajaran termasuk tujuan setiap materi yang akan diberikan pada siswa.
Dari beberapa model pengajaran yang baru, salah satu bentuk model penyajian
materi yang penting untuk diketahui adalah model pengajaran langsung (Direct
instruction).

B. Rumusan Masalah
1.

Apa yang dimaksud dengan pembelajaran langsung?

2.

Apa saja karakteristik dari model pembelajaran langsung?

3.

Apa kelebihan dan kelemahan model pembelajaran langsung?


4.

Bagaimana syntak dari model pembelajaran langsung?

5.

Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran langsung?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pembelajaran langsung.
2. Mengetahui karakteristik pembelajaran langsung.
3. Mengetahui kelebihan dan kelemahan model pembelajaran langsung.

4. Mengetahui syntak model pembelajaran langsung.
5. Mengetahui pelaksanaan model pembelajaran langsung.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Pembelajaran Langsung

Model pembelajaran langsung atau Direct Instruction, juga dikenal dengan
istilah strategi belajar ekspositori dan whole class teaching. Pembelajaran
langsung merupakan suatu model pembelajaran yang terdiri dari penjelasan guru
mengenai konsep atau keterampilan baru terhadap siswa. Menurut Arends (dalam
Trianto, adalah suatu model pembelajaran dirancang khusus untuk menunjang
proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan
pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik, dapat diajarkan dengan pola
kegiatan yang bertahap selangkah demi selangkah.1

Model pengajaran langsung (Direct Instruction) dilandasi oleh teori belajar
perilaku yang berpandangan bahwa belajar bergantung pada pengalaman termasuk
pemberian umpan balik. Satu penerapan teori perilaku dalam belajar adalah
pemberian penguatan. Umpan balik kepada siswa dalam pembelajaran merupakan
penguatan yang merupakan penerapan teori perilaku tersebut.

Lebih lanjut Arends menyatakan: ”Direct instruction is a teacher-centered
model that has five steps: establishing set, explanation and/or demonstration,
guided practice, feedback, and extended practice a direct instruction lesson
requires careful orchestration by the teacher and a learning environment that
businesslike and task-oriented”. Artinya: Pengajaran langsung adalah model

berpusat pada guru yang memiliki lima langkah: menetapkan tujuan, penjelasan
dan/atau demonstrasi, panduan praktek, umpan balik, dan perluasan praktek.
Pelajaran dalam pengajaran langsung memerlukan perencanaan yang hati-hati
oleh guru dan lingkungan belajar yang menyenangkan dan berorientasi tugas.

1

Trianto, Model Pembelajaran dalam Teori dan Praktek.
( jakarta:Prestasi Pustaka Publisher, 2007 )hlm, 165

Sedangkan menurut Hamzah (2008) bahwa model pembelajaran langsung
adalah program yang paling efektif untuk mengukur pencapaian keahlian dasar,
keahlian dalam memahami suatu materi dan konsep diri sendiri. Model
pembelajaran langsung ini sangat ditentukan oleh pendidik, artinya pendidik
berperan penting dan dominan dalam proses pembelajaran. Penyebutan ini
mengacu pada gaya mengajar di mana pendidik terlibat aktif dalam mengusung isi
pelajaran kepada peserta didik dan mengajarkannya kepada seluruh peserta didik
dalam kelas. 2

Model pengajaran langsung memberikan kesempatan siswa belajar dengan

mengamati secara selektif, mengingat dan menirukan apa yang dimodelkan
gurunya. Oleh karena itu hal penting yang harus diperhatikan dalam menerapkan
model pengajaran langsung adalah menghindari menyampaikan pengetahuan yang
terlalu kompleks. Di samping itu, model pengajaran langsung mengutamakan
pendekatan deklaratif dengan titik berat pada proses belajar konsep dan
keterampilan motorik, sehingga menciptakan suasana pembelajaran yang lebih
terstruktur.

Guru yang menggunakan model pengajaran langsung tersebut bertanggung
jawab dalam mengidentifikasi tujuan pembelajaran,

struktur materi, dan

keterampilan dasar yang akan diajarkan. Kemudian menyampaikan pengetahuan
kepada siswa, memberikan permodelan/demonstrasi, memberikan kesempatan
pada siswa untuk berlatih menerapkan konsep/keterampilan yang telah dipelajari,
dan memberikan umpan balik.

B. Karakteristik Model Pembelajaran Langsung (Direct
Instruction)

Salah satu karakteristik dari suatu model pembelajaran adalah adanya
sintaks/tahapan pembelajaran. Selain harus memperhatikan sintaks, guru yang
akan menggunakan pengajaran langsung juga harus memperhatikan variabel2

Hamzah, B.Uno, Model dan Starategi Belajar,Jakarta: Rieneka Cipta,
2008) hlm, 172

variabel lingkungan lain, yaitu fokus akademik, arahan dan kontrol guru, harapan
yang tinggi untuk kemajuan siswa, waktu dan dampak dari pembelajaran. Joyce
and Weil berpendapat beberapa keunggulan terpenting dari pembelajaran
langsung adalah adanya Fokus akademik merupakan prioritas pemilihan tugastugas yang harus dilakukan siswa selama pembelajaran, aktivitas akademik harus
ditekankan.

Pengarahan dan kontrol guru terjadi ketika memilih tugas-tugas siswa dan
melaksanakan pembelajaran, menentukan kelompok, berperan sebagai sumber
belajar selama pembelajaran dan meminimalkan kegiatan non akademik. Kegiatan
pembelajaran diarahkan pada pencapaian tujuan sehingga guru memiliki harapan
yang tinggi terhadap tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh siswa. Dalam
model pembelajaran langsung terdapat beberapa ciri-ciri khusus yang memberikan
keunggulan pada model ini. Adapun ciri-ciri tersebut, diantaranya:3


a. Fokus akademik
Fokus akademik berarti prioritas tertinggi yang diletakkan dalam penugasan
dan penyelesaian tugas akademik. Dalam hal ini, penggunaan perangkat non
akademik seperti misalnya mainan dan teka-teki tidak terlalu ditekankan atau
bahkan ditiadakan. Menurut beberapa para ahli, fokus yang kuat terhadap
masalah akademik menciptakan keterlibatan siswa yang semakin kuat dalam
rangka menghasilkan dan memajukan prestasi mereka .
b. Arahan dan kontrol guru
Kontrol dan arahan guru diberikan saat guru memilih dan mengarahkan tugas
pembelajaran, menegaskan peran inti selama memberi instruksi, dan
meminimalisir jumlah percakapan siswa yang tidak berorientasi akademik.
c. Harapan yang tinggi terhadap perkembangan siswa
Guru memiliki harapan besar kepada peserta didik serta concern dalam
bidang tersebut akan berupaya menghasilkan kemajuan akademik serta
perilaku kondusif demi terciptanya kemajuan dalam pendidikan.
d. Sistem manajemen waktu
3

Sanjaya, Wina , Strategi Pembelajaran, (Bandung: Kencana Prenada
Media Group, 2008(hlm, 98

Salah satu tujuan dari model pembelajaran langsung, yaitu memaksimalkan
waktu belajar siswa. Dalam hal ini, perilaku-perilaku guru yang tampak
berhubungan langsung dengan waktu yang dimiliki siswa dan rating
kesuksesan dalam mengerjakan tugas, yang pada akhirnya juga berhubungan
dengan tingkat kemajuan prestasi siswa. Menurut Rosenshine (1970) siswa
menghabiskan waktu 50% sampai 70% waktu untuk mengerjakan tugas
seorang diri. Artinya, siswa dituntut untuk menyelesaikan tugas dalam 50%
sampai 70% dari jumlah waktu. Jika hal ini dimaksimalkan, akan berdampak
pada kemajuan prestasi siswa yang cukup signifikan.
e. Atmosfer akademik yang cukup netral
Lingkungan instruksi langsung adalah tempat dimana pembelajaran menjadi
fokus utama dan tempat diman siswa terlibat dalam tugas-tugas akademik
dalam waktu tertentu dan mencapai rating kesuksesan yang tinggi. Iklim
sosial dalam lingkungan ini harus diciptakan secara positif dan bebas dari
pengaruh negatif. Dimana guru harus menghindari praktek-praktek negatif,
seperti mencela perilaku siswa.

C. Langkah-langkah atau Sintak Model Pembelajaran
Langsung
Pada Model Pembelajaran Direct Instruction terdapat lima fase yang sangat
penting. Sintaks Model tersebut disajikan dalam 5 (lima) tahap, seperti ditunjukan
table berikut:4

Fase 1 : Fase Orientasi

Pada fase ini guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap materi
pelajaran. Kegiatan pada fase ini meliputi:

 Kegiatan pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang relevan dengan
pengetahuan yang telah dimiliki siswa
4

Soeparman Kardi, dan Mohammad Nur, Pengajaran Langsung,
(Surabaya: PSMS Unesa, 2004) hlm, 32

 Mendiskusikan atau menginformasikan tujuan pembelajaran
 Member penjelasan atau arahan mengenai kegiatan yang akan dilakukan
 Menginformasikan materi atau konsep yang akan digunakan dan kegiatan
yang akan dilakukan selama pembelajaran
 Menginformasikan kerangka pelajaran
 Memotivasi siswa

Fase 2 : Fase Presentasi/Demonstrasi

Pada fase ini guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep atau
keterampilan. Kegiatan ini meliputi:

 Penyajian materi dalam langkah-langkah
 Pemberian contoh konsep
 Pemodelan/peragaan keterampilan
 Menjelaskan ulang hal yang dianggap sulit atau kurang dimengerti oleh siswa

Fase 3 : Fase Latihan Terstruktur

Dalam fase ini, guru merencanakan dan memberikan bimbingan kepada
siswa untuk melakukan latihan-latihan awal. Guru memberikan penguatan
terhadap respon siswa yang benar dan mengoreksi yang salah

Fase 4 : Fase Latihan Terbimbing

Pada fase berikutnya, siswa diberi kesempatan untuk berlatih konsep dan
keterampilan serta menerapkan pengetahuan atau keterampilan tersebut ke situasi
kehidupan nyata.

Latihan terbimbing ini baik juga digunakan guru unruk mengakses
kemampuan siswa dalam melakukan tugas, mengecek apakah siswa telah berhasil
melakukan tugas dengan baik atau tidak, serta memberikan umpan balik. Guru
memonitor dan memberikan bimbingan jika perlu.

Fase 5 : Fase Latihan Mandiri

Siswa melakukan kegiatan latihan secara mandiri, fase ini dapat dilalui
siswa dengan baik jika telah menguasai tahap-tahap pengerjaan tugas 85% - 90%
dalam fase latihan terbimbing. Guru memberikan umpan balik bagi keberhasilan
siswa.5

D. Pelaksanaan Pembelajaran Langsung
Sebagaimana halnya setiap mengajar, pelaksanaan yang baik model
pengajaran langsung memerlukan tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan
yang jelas dari guru selama berlangsungnya perencanaan, pada saat melaksanakan
pembelajaran, dan waktu menilai hasilnya. Ciri utama unik yang terlihat dalam
melaksanakan suatu pengajaran langsung adalan sebagai berikut.
a. Tugas-Tugas Perencanaan
Pengajaran langsung dapat diterapkan di bidang studi apa pun, namun
model ini paling sesuai untuk mata pelajaran yang berorientasi pada penampilan
atau kinerja seperti menulis, membaca, matematika, musik, dan pendidikan
jasmani. Di samping itu pengajaran langsung juga cocok untuk mengajarkan
komponen-komponen keterampilan dan mata pelajaran sejarah dan sains.
5

Ibid, hlm, 15-17

1)

Merumuskan Tujuan, dapat digunakan Model Mager dalam Kardi dan Nur
(2000:18). Mager mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran khusus harus
sangat spesifik. Tujuan yang ditulis dalam format Mager dikenal sebagai
tujuan perilaku dan terdiri dari tiga bagian: Perilaku siswa, Situasi pengetesan
dan Kriteria kinerja.

2)

Memilih Isi, kebanyakan guru pemula meskipun telah beberapa tahun
mengajar, tidak dapat diharapkan akan menguasai sepenuhnya materi
pelajaran yang diajarkan. Bagi mereka yang masih dalam proses menguasai
sepenuhnya materi ajar, disarankan agar dalam memilih materi ajar mengacu
pada GBPP kurikulum yang berlaku, dan buku ajar tertentu Kardi dan Nur
2000:20).

3)

Melakukan Analisis Tugas, analisis tugas ialah alat yang digunakan oleh
guru untuk mengidentifikasi dengan presisi yang tinggi hakikat yang
setepatnya dari suatu keterampilan atau butir pengetahuan yang terstruktur
dengan baik, yang akan diajarkan guru. Ide yang melatar belakangi analisis
tugas ialah, bahwa informasi dan keterampilan yang kompleks tidak dapat
dipelajari semua dalam kurun waktu tertentu.

4)

Merencanakan Waktu dan Ruang, pada suatu pengajaran langsung,
merencanakan dan mengelola waktu merupakan kegiatan yang sangat
penting. Ada dua hal yang perlu diperhatikan oleh guru: (1) bakat dan
kemampuan siswa, (2) memotivasi siswa agar mereka tetap melakukan tugastugasnya dengan perhatian yang optimal.6
b. Langkah-langkah Pembelajaran Model Pengajaran Langsung

Langkah-langkah pembelajaran model langsung pada dasarnya mengikuti
pola-pola pembelajaran secara umum. Menurut Slavin mengemukakan tujuh
langkah dalam sintaks pembelajaran langsung, yaitu sebagai berikut.7

6

Ibid, hlm, 18-20
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Rosda Karya,
2009) hlm,134
7

o Menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada
siswa. Dalam tahap ini guru menginformasikan hal-hal yang harus dipelajari
dan kinerja siswa yang diharapkan.
o Me-review pengetahuan dan keterampilan prasyarat. Dalam tahap ini
guru

mengajukan

pertanyaan

untuk

mengungkap

pengetahuan

dan

keterampilan yang telah dikuasai siswa.
o Menyampaikan materi pelajaran. Dalam fase ini, guru menyampaikan
materi,

menyajikan

informasi,

memberikan

contoh-contoh,

mendemontrasikan konsep dan sebagainya.
o Melaksanakan bimbingan. Bimbingan dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan
mengoreksi kesalahan konsep.
o Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih. Dalam tahap ini,
guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih keterampilannya
atau menggunakan informasi baru secara individu atau kelompok.
o Menilai kinerja siswa dan memberikan umpan balik. Guru memberikan
reviu terhadap hal-hal yang telah dilakukan siswa, memberikan umpan balik
terhadap respon siswa yang benar dan mengulang keterampilan jika
diperlukan.
o Memberikan latihan mandiri. Dalam tahap ini, guru dapat memberikan
tugas-tugas mandiri kepada siswa untuk meningkatkan pemahamannya
terhadap materi yang telah mereka pelajari.

E. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran
Langsung
Dalam setiap model pembelajaran yang diterapkan oleh guru, pasti memiliki
kelebihan dan kelemahan. Tidak terkecuali model pembelajaran langsung.
Adapun kelebihan dan kelemahan model pembelajaran langsung, sebagai berikut:8

a.

Kelebihan model pembelajaran langsung :
8

Soeparman Kardi, Op.Cit,hlm, 51

1. Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi
dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat
mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.
2. Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil.
3. Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitankesulitan yang mungkin dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat
diungkapkan.
4. Dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan
pengetahuan faktual yang sangat terstruktur.
5. Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan
keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi
rendah.
6. Dapat menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang banyak dalam
waktu yang relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh seluruh
siswa.
7. Memungkinkan

guru

untuk

menyampaikan

ketertarikan

pribadi

mengenai mata pelajaran (melalui presentasi yang antusias) yang dapat
merangsang ketertarikan dan dan antusiasme siswa.9
8. Ceramah merupakan cara yang bermanfaat untuk menyampaikan
informasi kepada siswa yang tidak suka membaca atau yang tidak
memiliki keterampilan dalam menyusun dan menafsirkan informasi.
9. Secara umum, ceramah adalah cara yang paling memungkinkan untuk
menciptakan lingkungan yang tidak mengancam dan bebas stres bagi
siswa. Para siswa yang pemalu, tidak percaya diri, dan tidak memiliki
pengetahuan yang cukup tidak merasa dipaksa dan berpartisipasi dan
dipermalukan.
10. Model pembelajaran langsung dapat digunakan untuk membangun model
pembelajaran dalam bidang studi tertentu. Guru dapat menunjukkan
bagaimana suatu permasalahan dapat didekati, bagaimana informasi
dianalisis, dan bagaimana suatu pengetahuan dihasilkan.

9

Ibid, hlm, 52

11. Pengajaran yang eksplisit membekali siswa dengan ”cara-cara disipliner
dalam memandang dunia (dan) dengan menggunakan perspektifperspektif alternatif” yang menyadarkan siswa akan keterbatasan
perspektif yang inheren dalam pemikiran sehari-hari.
12. Model pembelajaran langsung yang menekankan kegiatan mendengar
(misalnya ceramah) dan mengamati (misalnya demonstrasi) dapat
membantu siswa yang cocok belajar dengan cara-cara ini.
13. Ceramah dapat bermanfaat untuk menyampaikan pengetahuan yang tidak
tersedia secara langsung bagi siswa, termasuk contoh-contoh yang
relevan dan hasil-hasil penelitian terkini.
14. Model pembelajaran langsung (terutama demonstrasi) dapat memberi
siswa tantangan untuk mempertimbangkan kesenjangan yang terdapat di
antara teori (yang seharusnya terjadi) dan observasi (kenyataan yang
mereka lihat).
15. Demonstrasi memungkinkan siswa untuk berkonsentrasi pada hasil-hasil
dari suatu tugas dan bukan teknik-teknik dalam menghasilkannya. Hal ini
penting terutama jika siswa tidak memiliki kepercayaan diri atau
keterampilan dalam melakukan tugas tersebut.
16. Siswa yang tidak dapat mengarahkan diri sendiri dapat tetap berprestasi
apabila model pembelajaran langsung digunakan secara efektif.
17. Model pembelajaran langsung bergantung pada kemampuan refleksi guru
sehingga guru dapat terus menerus mengevaluasi dan memperbaikinya.

b. Kelemahan Model Pembelajaran Langsung

1. Model pembelajaran langsung bersandar pada kemampuan siswa untuk
mengasimilasikan informasi melalui kegiatan mendengarkan, mengamati,
dan mencatat. Karena tidak semua siswa memiliki keterampilan dalam halhal tersebut, guru masih harus mengajarkannya kepada siswa.10
10

Ibid, hlm, 53

2. Dalam model pembelajaran langsung, sulit untuk mengatasi perbedaan
dalam hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan
pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan siswa.
3. Karena siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara
aktif, sulit bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan
interpersonal mereka.
4. Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi
pembelajaran ini bergantung pada image guru. Jika guru tidak tampak siap,
berpengetahuan, percaya diri, antusias, dan terstruktur, siswa dapat
menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran mereka akan
terhambat.
5. Terdapat beberapa bukti penelitian bahwa tingkat struktur dan kendali
guru yang tinggi dalam kegiatan pembelajaran, yang menjadi karakteristik
model pembelajaran langsung, dapat berdampak negatif terhadap
kemampuan penyelesaian masalah, kemandirian, dan keingintahuan siswa.
6. Model pembelajaran langsung sangat bergantung pada gaya komunikasi
guru. Komunikator yang buruk cenderung menghasilkan pembelajaran
yang buruk pula dan model pembelajaran langsung membatasi kesempatan
guru untuk menampilkan banyak perilaku komunikasi positif.
7. Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci, atau abstrak, model
pembelajaran langsung mungkin tidak dapat memberi siswa kesempatan
yang

cukup

untuk

memproses

dan

memahami

informasi

yang

disampaikan.
8. Model pembelajaran langsung memberi siswa cara pandang guru
mengenai bagaimana materi disusun dan disintesis, yang tidak selalu dapat
dipahami atau dikuasai oleh siswa. Siswa memiliki sedikit kesempatan
untuk mendebat cara pandang ini.
9. Jika model pembelajaran langsung tidak banyak melibatkan siswa, siswa
akan kehilangan perhatian setelah 10-15 menit dan hanya akan mengingat
sedikit isi materi yang disampaikan.11

11

Ibid, hkm, 54

10. Jika terlalu sering digunakan, model pembelajaran langsung akan
membuat siswa percaya bahwa guru akan memberitahu mereka semua
yang perlu mereka ketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung
jawab mengenai pembelajaran mereka sendiri.
11. Karena model pembelajaran langsung melibatkan banyak komunikasi satu
arah, guru sulit untuk mendapatkan umpan balik mengenai pemahaman
siswa. Hal ini dapat membuat siswa tidak paham atau salah paham.
12. Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan siswa.
Sayangnya, banyak siswa bukanlah pengamat yang baik sehingga dapat
melewatkan hal-hal yang dimaksudkan oleh guru.

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Model pembelajaran langsung atau Direct Instruction, juga dikenal dengan
istilah strategi belajar ekspositori dan whole class teaching. Pembelajaran
langsung merupakan suatu model pembelajaran yang terdiri dari penjelasan guru
mengenai konsep atau keterampilan baru terhadap siswa. Suatu model
pembelajaran dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang
berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang
terstruktur dengan baik, dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap
selangkah demi selangkah.
Adapun karakteristik model pembelajaran langsung, yaitu:

a. Fokus akademik
b. Arahan dan kontrol guru
c. Harapan yang tinggi terhadap perkembangan siswa
d. Sistem manajemen waktu
e. Atmosfer akademik yang cukup netral

Model pembelajaran langsung memiliki lima fase yang sangat penting, yaitu :

a. Fase 1 : Fase Orientasi

b. Fase 2 : Fase Presentasi/Demonstrasi

c. Fase 3 : Fase Latihan Terstruktur

d. Fase 4 : Fase Latihan Terbimbing

e. Fase 5 : Fase Latihan Mandiri

B. Saran
Diharapkan para guru atau calon guru dapat menerapkan model
pembelajaran langsung dalam dunia pendidikan pada saat proses pembelajaran
agar terciptanya suatu pembelajaran yang bermakna. Selain itu, guru juga
diharapkan membimbing siswa menuju keberhasilan dalam belajar.

DAFTAR FUSTAKA
Hamzah, B.Uno, Model dan Starategi Belajar,Jakarta: Rieneka Cipta, 2008.

Kardi, Soeparman dan Mohammad Nur, Pengajaran Langsung, Surabaya: PSMS
Unesa, 2004.

Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran, .Bandung: Rosda Karya, 2009
Sanjaya, Wina , Strategi Pembelajaran.Bandung: Kencana Prenada Media Group,
2008.
Trianto, Model Pembelajaran dalam Teori dan Praktek. jakarta:Prestasi Pustaka
Publisher, 2007.