Pendugaan Potensi Simpanan Karbon Tanaman di Beberapa Jalur Hijau Kota Medan Bagian Selatan

12

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pemanasan global merupakan isu pokok yang membawa dampak
terjadinya perubahan iklim yang mempengaruhi kehidupan di bumi.Pemanasan
global terjadi karena peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) di lapisan
atmosfer bumi. Atmosfer lebih banyak menerima dibandingkan melepaskan
karbon, akibat dari pembakaran bahan bakar fosil, kendaraan bermotor dan mesin
industri, sehinggan karbon terakumulasi (IPCC, 2001).Dampak dari pemanasan
global ini adalah perubahan iklim global yang diakibatkan ketidakstabilan
atmosfir dilapisan bawah terutama yang dekat dengan permukaan bumi.(Susandi
et.al, 2008)
Green belt merupakan faktor pengontrol tingkat polusi.Kualitas hidup
manusia ditentukan dari segala aspek kehidupan, salah satu aspek terpenting
adalah kesehatan masyarakat.Kesehatan masyarakat perkotaan ditentukan oleh
kondisi lingkungan yang bersih dan bebas pencemaran, baik pencemaran air,
tanah, dan udara. Manfaat dari adanya tajuk vegetasi di green belt area adalah
menjadikan udara yang lebih bersih dan sehat, jika dibandingkan dengan kondisi
udara pada kondisi tanpa tajuk dari hutan kota.green belt merupakan unsure

signifikan bagi suatu sistem perkotaan sebagai kontrol polusi dan menjaga
kualitas hidup masyarakat perkotaan. Jika luasan green belt semakin besar maka
kontrol

polusi

meningkat

sehingga

kualitas

hidup

masyarakat

meningkat.Sedangkan penurunan luasan green belt menyebabkan polusi udara
meningkat dan menurunkan kualitas hidup masyarakat perkotaan.

Universitas Sumatera Utara


13

Green belt sebagai salah satu bentuk hutan kota memiliki fungsi menjaga
kelangsungan hidup bumi,yakni sebagai media yang memiliki kemampuan
mengurangi zat pencemar udara termasuk Karbon Dioksida (CO2) yang melayang
di udara dan penghasil Oksigen (O2). Disamping itu hutan memiliki fungsi dan
peran sebagai penyerap panas sehingga dapat mendinginkan bumi dan hutan kota
yang di dalamnya terdapat berbagai macam vegetasi pada saat berfotesitesis
memerlukan sinar matahari dan Karbon Dioksida (CO2) serta unsur-unsur lainnya
sehingga dengan demikian keberadaan hutan kota dapat mengurangi konsentrasi
CO2 di udara dan dapat menurunkan suhu
Green belt sebagai salah satu bentuk hutan kota memiliki fungsi menjaga
kelangsungan hidup bumi,yakni sebagai media yang memiliki kemampuan
mengurangi zat pencemar udara termasuk Karbon Dioksida (CO2) yang melayang
di udara dan penghasil Oksigen (O2). Disamping itu hutan memiliki fungsi dan
peran sebagai penyerap panas sehingga dapat mendinginkan bumi dan hutan kota
yang di dalamnya terdapat berbagai macam vegetasi pada saat berfotesitesis
memerlukan sinar matahari dan Karbon Dioksida (CO2) serta unsur-unsur lainnya
sehingga dengan demikian keberadaan hutan kota dapat mengurangi konsentrasi

CO2 di udara dan dapat menurunkan suhu. Kemampuan vegetasi untuk menyerap
atau menangkap zat-zat pencemar yang terdapat di udara dipengaruhi oleh jenis,
umur, lebar dan karakteristik daun vegetasi tersebut, vegetasi menyerap zat
pencemar di udara berupa gas buang melalui stomata dan akan mengikat butirbutir partikel di daun. Tingkat kepadatan dan keteduhan vegetasi pada hutan kota
memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap keadaan suhu dan
iklim mikro kota tersebut (Anggraeni,2005).

Universitas Sumatera Utara

14

Berdasarkan hasil sensus penduduk kota medan pada tahun 2010
berjumlah 2.109.339 jiwa yang terdiri dari 1.040.680 laki-laki dan 1.068.659
perempuan. Jumlah penduduk tersebut merupakan penduduk tetap yang tinggal di
kota medan, sedangkan penduduk tidak tetap diperkirakan lebih dari 500.000 jiwa.
Dengan Luasan kota medan seluas 265,10 km2 maka kepadatan kota medan
mencapai 9.843 jiwa/km2. Perkembangan kota Medan menjadi kota metropolitan
dengan pertambahan jumlah kendaraan bermotor yang sangat pesat akan
mengakibatkan penurunan kualitas udara yang disebabkan oleh emisi kendaraan
bermotor,sehingga keadaan ini merupakan salah satu masalah yang perlu

ditangani(Pemko Medan,2011)
Sesuai dengan peraturan daerah (Perda) Kota Medan No.13 tahun 2011,
ruang terbuka hijau adalah area memanjang atau jalur dan atau mengelompok,
yang pengunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang
tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Selain itu, adanya ruang
terbuka hijau di kawasan perkotaan merupakan sesuatu yang harus ada dalam tata
ruang kota yaitu dengan luasan sekitar 30,58% dari luas total wilayah kota Medan.
Salah satu bentuk ruang terbuka hijau yang cukup efektif dalam
mengurangi emisi karbon terkhususnya emisi dari kendaraan bermotor dan sisa
industry ialah dengan jalur hijau disekitar jalan lalu lintas dan disekeliling jalan
kawasan industry. Jalur hijau dianggap memiliki kelebihan dalam menyerap CO2
daripada dalam bentuk taman karena bentuk dari jalur hijau memanjang dan
langsung besinggungan dengan sumber emisi terkhususnya emisi kendaraan
bermotor.

Universitas Sumatera Utara

15

Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan perhitungan dan

pemetaan terhadap biomassa, simpanan karbon dan serapan CO2 tanaman jalur
hijau di Kota Medan..salah satu cara untuk mengetahui simpanan karbon dan
serapan CO2dengan menghitung diameter, tinggi dan luas tajuknya serta spesies
dari tanaman tersebut di beberapa jalur hijau di kota medan, Sumatera Utara.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui jenis-jenis tanaman yang ada dijalur hijau di beberapa jalan kota
medan.
2. Menghitung nilai biomassa, simpanan karbon dan serapan

CO2

pada jenis

tanaman dan jalur hijau jalan kota medan.
3. Memetakan penyebaran dan kerapatan jalur hijau di beberapa jalan Kota
Medan.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam hal:
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah Kota Medan terkhususnya pihak

pertamanan untuk menanam jenis yang lebih baik dalam penyerapan karbon di
jalur hijau Kota Medan.
2. Sebagai salah satu bahan referansi bagi pihak yang membutuhkan dan menjadi
sumber informasi untuk mengetahui sebaran jalur hijau dan simpanan karbon
di kota medan.

Universitas Sumatera Utara