Implementasi Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Manajemen Dan Rekayasa, Analisis Dampak Serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas Di Kota Medan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dinamika dan pertumbuhan masyarakat yang semakin cepat menjadikan
permasalahan didalam suatu negara itu semakin kompleks dan beragam. Hal ini
disebabkan semakin banyak dan beragam penduduk suatu negara tuntutannya juga
semakin banyak dan bervariasi. Setiap individu dalam masyarakat tertentu
memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi dan tidak semua individu itu memiliki
persamaan. Setiap masyarakat baik berdasarkan tingkatan mempunyai kebutuhan
yang berbeda-beda yang harus dipenuhi oleh pemerintah. Setiap masyarakat
dengan berbagai golongan juga mempunyai kebutuhan yang beragam yang harus
dipenuhi oleh negara.
Demikian halnya dinamika dan pertumbuhan yang terjadi diseluruh
wilayah Indonesia melahirkan berbagai persoalan yang memaksa pemerintah
untuk berpikir keras dalam rangka menciptakan kebijakan yang membantu
masyarakat untuk keluar dari setiap pesoalan yang ada. Karena Negara melalui
pemerintah adalah pihak yang bertanggung jawab untuk kesejahteraan
masyarakatnya. Hal ini sudah dijelaskan pada dasar Negara kita yaitu pembukaan
UUD Negara republik Indonesia Tahun 1945 pada alinea ke empat. Dimana pada
alinea tersebut dikatakan bahwa membentuk pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan

untuk memajukan kesejahteraan umum.
Oleh karenanya pemerintah disegala tingkatan dituntut untuk membuat
kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat. Dalam hal apapun setiap

Universitas Sumatera Utara

14

hal yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat menjadi tanggung jawap
dari pemerintah itu sendiri. Sekecil dan sebesar apapun masalah yang timbul
dalam menggangu kesejahteraan masyarakat pemerintah turut serta ambil bagian
dalam penyelesaiannya. Pemerintah dalam hal ini yang dimaksud adalah
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang ada diseluruh Indonesia baik
yang ada di kota maupun yang ada didesa.
Untuk saat ini salah satu permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah
adalah focus pada masalah perkotaan. Semakin banyaknya masyarakat yang
tinggal diperkotaan memaksa pemerintah untuk membagi perhatiannya terhadap
masalah yang ada dikota. Karena kecenderungannya masalah yang dihadapi pada
daerah perkotaan sangat beragam, dan sifatnya saling berhubungan antara masalah
yang satu dengan masalah yang lain. Karena masyarakat kota adalah masyarakat

yang berasal dari beragam kelompok dipersatukan sehingga membentuk
masyarakat baru yang disebut dengan masyarakat perkotaan. Karena asal dan
tujuan mereka beragam masalah yang mereka juga beragam dan kesemuanya itu
harus dipenuhi oleh pemerintah. Sementara karena mereka sudah tersistematis
masalah yang terjadi juga saling berhubungan antara masalah yang satu dengan
masalah yang lain. Kejadian ini terjadi di semua kota di Indonesia termasuk Kota
Medan.
Kota Medan sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia berdasarkan
data badan pusat statistik 2010 memiliki jumlah penduduk 2.097.610 jiwa. Tentu
dengan jumlah pendududuk sebesar ini kota Medan memiliki banyak masalah
yang harus dipenuhi. Karena kecenderungannya semakin banyak penduduk
tuntutan akan semakin banyak, hal ini artinya permasalahan semakin kompleks

Universitas Sumatera Utara

15

Sebagai sebuah kota yang sudah cukup maju dinamika kehidupan
masyarakat itu sangat beragam. Di kota Medan itu sendiri kita akan menemukan
beragam aktifitas baik aktifitas ekonomi, social, budaya juga pemerintahan. Kota

Medan sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia telah menjelmakan diri
menjadi pusat segala aktifitas masyarakat. Diantaranya kota Medan menjadi pusat
pemerintahan Sumatera Utara hal ini dibuktikan dengan didirikannya berbagai
kantor instansi pemerintahan. Pusat pendidikan di Sumatera Utara hal ini
dibuktikan dengan banyaknya didirikan pusat pendidikan mulai dari SD sampai
tingkat universitas. Berdasarkan data badan pusat statistic Provinsi Sumatera
Utara tahun 2011 kota Medan memilki jumlah sekolah dasar sebanyak 1.717 unit,
SLTP 418 unit, SMA 223 unit, SMK 144 unit. Kota Medan juga menjadi Pusat
ekonomi hal ini dibuktikan dengan banyaknya pusat perbelanjaan dan pusat
kegiatan industri di kota Medan. Berdasarkan data data badan pusat statistic tahun
2011 kota Medan memiliki 151 unit perusahaan industri besar dan sedang.
Sebagai pusat dari berbagai aktifitas masyarakat kota Medan tentunya
banyak dampak yang dialami oleh kota Medan itu sendiri baik dampak positif
maupun dampak negatif. Dampak positifnya berupa peningkatan kesejahteraan
masyarakat

karena

semakin


membuka

peluang

pekerjaan

baik

dalam

berwirausaha, maupun menjadi pegawai kantor perusahaan. Dengan demikian
daya tarik kota Medan bagi masyarakat diluar kota Medan semakin tinggi. Selain
hal tersebut terdapat dampak negatif yang dialami oleh kota Medan sebagai pusat
aktifitas masyarakat juga banyak diantaranya semakin banyak masyarakat yang
datang ke kota Medan sehingga menimbulkan masalah kepadatan penduduk.
Salah satu masalah yang terasa akibat kepadatan penduduk adalah semakin

Universitas Sumatera Utara

16


banyaknya kendaraan di kota Medan itu sendiri. Disisi lain karena kota Medan
menjadi pusat berbagai kegiatan masyarakat mobilitas penduduk untuk datang dan
pergi dari kota Medan juga semakin tinggi. Dalam melakukan mobilitas tentunya
masyarakat memakai kendaraan baik kendaraan pribadi maupun kendaraan
umum. Masalah yang muncul akibat dari beberapa hal tersebut adalah terjadinya
kemacetan lalu lintas.
Banyaknya kepentingan masayarakat dikota Medan itu sendiri karena
merupakan pusat dari berbagai aktifitas menjadikan pergerakan aktifitas
masyarakat terarah dan terpusat dikota Medan itu sendiri. Dampak dari hal ini
adalah menjadikan volume kendaraan semakin banyak. Hal ini dapat kita lihat
berdasarkan data Dinas perhubungan yang tertuang di dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kota Medan 2011-2015 kecenderungan volume
kendaraan semakin meningkat tiap tahunnya.
Tabel 1. Jumlah Sarana Angkutan (Umum dan Pribadi) Tahun 2006-2009
Tahun Mobil Penumpang Mobil Gerobak
Bus Sepeda Motor Jumlah
2006
175,198
116,184 12,619

985,745 1,289,746
(6.62%)
(3.73%) (1.71%)
(11.58%)
(10%)
2007
189,157
120,328 12,751
1,103,707 1,425,943
(7.96%)
(3.56%) (1.04%)
(11.96%)
(11%)
2008
209.527
140.986 22.130
2.104.026 2.476.669
(11.80)
(17.20%) (73.60%)
(90.60%) (73.70%)

2009
222.891
144.865 22.123
2.318.632 2.708.511
(6.40)
(2.80%)
(-7%)
(10.20%)
(9.40%)
Sumber: Dinas Perhubungan Kota Medan (2010)
Dengan volume kendaraan yang semakin banyak tentunya kebutuhan masyarakat
akan lalu lintas semakin tinggi. Sarana maupun prasarana lalulintas yang baik
menjadi harapan semua orang baik pemakai angkutan umum, pejalan kaki, dan
pemilik kendaraan pribadi. Sementara salah satu hal yang diharapkan oleh
masyarakat dalam melakukan aktifitas adalah terciptanya lalu lintas yang lancar

Universitas Sumatera Utara

17


sehingga mobilitas itu tidak membutuhkan waktu yang lama juga biaya yang
lama.
Karena berdasarkan fakta yang bisa dilihat oleh penulis sendiri adalah
antara lain pertama kemacetan akan mengakibatkan boros energi minyak sehingga
sehingga meningkatkan biaya juga. Dengan adanya pemborosan energy akibat
kemacetan akan menambah biaya hidup bagi para pengguna kendaraan bermotor.
Dengan semakin meningkatnya biaya hidup akan muncul lagi permasalahan yang
lebih kompleks. Kedua dampak lain yang bisa kita lihat akibat dari permasalahan
lalu lintas itu sendiri adalah penambahan beban Anggaran Pendapatan Belanja
Nasional dalam rangka subsidi energy terkhusus BBM. Dengan kemacetan yang
ada energy terbuang itu artinya sama dengan membuang biaya subsidi. Sehingga
pada akhirnya mengganggu proses pembangunan yang membutuhkan Anggaran.
Ketiga akibat dari tidak lancarnya lalu lintas berakibat pada menurunnya
perekonomian masyarakat karena banyak watu yang terbuang selama meghadapi
macet. Bahkan banyak lagi dampak social yang dihadapi oleh masyarakat. Oleh
karenanya permasalahan lalu lintas menjadi salah masalah yang urgent yang harus
diselesaikan. Oleh karenanya dibutuhkan kebijakan dalam rangka menjawap
segala persoalan yang berhubungan dengan lalu lintas.
Mengingat bahwa sistem pemerintahan yang dianut oleh Negara kita
berdasarkan UUD 1945 pada pasal 18


dikatakan bahwa pembagian daerah

Indonesia atas daerah besar dan kecil, dengan bentuk dan susunan
pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang dengan memandang dan
mengingat dasar permusyawaratan dengan sistem pemerintahan Negara, dan hakhak asal-usul daerah dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa. Dimana pasal

Universitas Sumatera Utara

18

ini diperjelas dengan lahirnya undang-undang pemerintah daerah yang pada saat
ini di pakai adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004
tentang pemerintahan daerah.
Sebagai konsekuensi dari lahirnya kebijakan tentang pemerintahan daerah
itu berarti adanya pembagian wewenang antara pemerintah baik pusat maupun
daerah. Hal ini bisa kita lihat pada BAB III Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 Tentang Pemerintah Daerah. Yang diperjelas dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah,


Pemerintahan

Daerah

Provinsi,

Dan

Pemerintahan

Daerah

Kabupaten/Kota. Didalam bab ini dijelaskan bahwa pemerintah daerah
menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya kecuali
urusan yang telah ditentukan oleh undang-undang menjadi urusan pemerintah
pusat. Adapun yang menjadi urusan pemerintah pusat yaitu : politik luar negeri,
pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiscal nasional, agama. Sementara
pada sector lain akan menjadi urusan pemerintah daerah baik provinsi maupun
kabupaten/kota.

Jika kita melihat kondisi yang terjadi dikota yaitu kecenderungan
terjadimya peningkatan jumlah kendaraan sebagai akibat dari beberapa hal yang
dijelaskan diatas hal ini menjadi urusan pemerintah daerah. Karena dengan adanya
kendaraan tentu akan bersangkut paut dengan lalu-lintas yang dimana masalah
lalul lintas ini menjadi domain dari urusan pemerintah pada bidang perhubungan.
Oleh karenanya perlu kita lihat apa yang menjadi kebijakan pemerintah kota
Medan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat terkhusus pada sector
perhubungan ini.

Universitas Sumatera Utara

19

Sehubungan dengan hal ini perlunya ada kebijakan yang khusus mengatur
permasalahan ini. Dan pada skala nasional sendiri pemerintah kita telah
mengeluarkan kebijakan yaitu Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 Tentang
lalu lintas dan angkutan jalan yang dimana Undang-undang ini dirincikan kedalam
berbagai spesifikasi yaitu dalam bentuk peraturan pemerintah diantaranya
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 55 Tahun 2012 Tentang

Kendaraan, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2011
Tentang Manajemen Dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta Manajemen
Kebutuhan Lalu Lintas, Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 Tentang
Forum Lalul Lintas Dan Angkutan Jalan. Lahirnya berbagai kebijakan Lalu Lintas
tersebut diharapkan menjadi salah satu solusi dalam penyelesaian permasalahan
lalu lintas. Dengan lahirnya kebijakan ini semua kelompok yang terlibat bisa
mendukung lewat iplementasi dari kebijakan ini.
Adapun kebijakan lalu lintas dan angkutan jalan merupakan bidang yang
berada di luar kewenangan pusat, melainkan telah diserahkan kepada daerah
berdasarkan ketetapan Undang-Undang pemerintahan daerah. Dengan ketetapan
ini salah satu aktor dalam pelaksanaannya kebijakan lalu-lintas dan angkutan jalan
adalah pemerintah daerah. Oleh karenanya perlu kita lihat bagaimana pemerintah
daerah dalam lewat berbagai fungsinya dalam melaksanakan kebijakan lalu lintas
diatas yang didasarkan pada prinsip-prinsip yang terdapat dalam undang-undang
pemerintah daerah.
Dalam hal ini sendiri penulis merasa tertarik dalam melihat salah satu
kebijakan lalu lintas yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Manajemen Dan Rekayasa, Analisis

Universitas Sumatera Utara

20

Dampak, Serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas. Keterarikan ini dikarenakan
karena peraturan ini masih baru dan berdasarkan isi kebijakan pengerjaannya
bersifat strategi. Dengan penjelasan tersebut penulis ingin mengetahui apa yang
dilakukan Pemerintah Daerah Kota Medan lewat kewenangan yang dimilikinya
dalam rangka pelaksanaan kebijakan ini. Hal ini sesuai dengan prinsip yang
tertanam ada dalam sistem pemerintahan Indonesia saat ini yaitu sistem otonomi
daerah

dimana

tiap

daerah

diberikan

kewenangan

dalam

mengelola

pemerintahannnya sesuai dengan kewenangan yang telah ditentukan dalam
undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tentang Pemerintahan Daerah
terkhusus pada BAB III pasal 10 sampai pasal 18 dan yang diperjelas dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 Tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.
Mengingat bahwa masalah lalu lintas bukan masalah yang lahir berdiri
sendiri melainkan berhubungan dengan permasalahan lainnya itu artinya
pemecahan masalah lalu lintas harus dilakukan dengan menyelaraskan kebijakan
pada sector lain. Kebijakan lalu lintas tentunya akan mempengaruhi sistem
perencanaan tata ruang kota yang baik, pembatasan kendaraan yang tentunya
dilakukan lewat kebijakan perdagangan dan hal lain mungkin yang tidak diketahui
oleh penulis. Melihat keadaan kota Medan semakin hari semakin bertambah
banyak penduduk itu berarti kemungkinan besar kebutuhan akan lalu lintas juga
akan semakin tinggi dikarenakan semakin banyaknya kendaraan di kota Medan.
Oleh karenanya pemerintah daerah dalam hal ini pemerintah kota Medan
diharapkan lewat implementasi kebijakan ini mampu menyelesaikan persoalan

Universitas Sumatera Utara

21

lalulintas lewat kebijakan yang dibuat oleh pemerintah guna mewujudkan
kenyamanan dalam berlalulintas. Dengan alasan diatas perlu dilihat sudah sejauh
mana para aktor kebijakan dalam memandang persoalan lalu lintas yang terjadi di
kota Medan lewat implementasi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
32 Tahun 2011 Tentang Manajemen Dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta
Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas.
Dengan demikian perlu kita lihat bagaimana lembaga Pemerintah Kota
Medan lewat kewenangan yang telah ditentukan BAB III Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah. Yang diperjelas dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota dalam melaksanakan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Manajemen Dan Rekayasa, Analisis Dampak,
Serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas. Dalam hal ini kita akan melihat
bagaimana pemerintah kota Medan dalam menggunakan hak dan kewajibannya
untuk mewujudkan kenyamanan dalam berlalu-lintas di Kota Medan lewat
implementasi kebijakan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2011 Tentang Manajemen Dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta
Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas.
Dari penjelasan diatas maka penulis merasa tertarik untuk melakukan
penelitian terhadap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah kota Medan khusus
dalam rangka implementasi kebijakan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun
2011 tentang Manajemen Dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta Manajemen
Kebutuhan Lalu Lintas. Berdasarkan penjelasan diatas penulis tertarik membahas

Universitas Sumatera Utara

22

masalah tersebut dengan judul “Implementasi kebijakan Peraturan Pemerintah
Nomor 32 tahun 2011 tentang Manajemen Dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta
Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas di kota Medan”
1.2. Fokus Masalah
Penelitian ini memiliki fokus masalah yang menjadi batasan peneliti dalam
melakukan penelitian. Peneliti melakukan fokus masalah yang akan diteliti karena
begitu banyak teori dalam ilmu sosial dengan persepsi yang berbeda-beda
sehingga perlu dilakukan fokus masalah agar menjadi acuan bagi peneliti dalam
melakukan penelitian di lapangan.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui sudah bagaimana
Pemerintah

daerah

dalam

menanggapi

permasalahan

lalu

lintas

lewat

Implementasi kebijakan peraturan pemerintah Nomor 32 tahun 2011 tentang
Manajemen Dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta Manajemen Kebutuhan Lalu
Lintas Di Kota Medan. Penulis akan mecoba melihat apa yang dilakukan oleh
para actor kebijakan Pemerinah Kota Medan lewat kewenangan yang telah
ditentukan dalam BAB III Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintah Daerah. Yang diperjelas dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 38

Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
terhadap proses

pelaksanaan

kebijakan tersebut didalam ruang lingkup

pemerintah kota Medan. Oleh karenanya gambaran hasil penelitian ini adalah
berbentuk evaluasi kebijakan dan dikhususkan untuk menggambarkan evaluasi
proses dari kebijakan itu sendiri.
1.3. Rumusan Masalah

Universitas Sumatera Utara

23

Untuk dapat memudahkan penelitian ini selanjutnya dan supaya peneliti
dapat terarah dalam menginterpretasikan fakta dan data dalam pembahasannya.
Masalah merupakan bagian pokok dari suatu kegiatan penlitian dimana penulis
mengajukan pertanyaan terhadap dirinya tentang hal hal yang akan dicari
jawabnya melalui kegiatan penelitian 1.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka permasalahan
yang menjadi perhatian penulis dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana proses
Implementasi kebijakan Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2011 Tentang
Manajemen Dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta Manajemen Kebutuhan Lalu
Lintas Di Kota Medan ”
1.4. Tujuan
Di dalam usulan/rancangan penelitian, apapun format penelitian yang
dingunakan (deskriptif eksplanasi, studi kasus, survei eksperimen), juga perlu
secara tegas dan jelas merumuskan tujuan penelitian yang hendak dihasilkan.
Tujuan Penelitian ini ialah untuk menjawab perumusan masalah yang telah
dikemukakan sebelumnya, yakni untuk mengetahui bagaimana Gambaran
Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Manajemen
Dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas di
Kota Medan.
1.5. Manfaat Penelitian
Kebijakan

merupakan

sarana

dari

pemerintah

untuk

mengatasi

permasalahan yang dihadapi masyarakat secara umum. Oleh karenanya lahirnya

1

Arikunto, Suharsimi. 2000. Prosedur penelitian : suatu pendekatan praktek. (Jakarta. Rineka
cipta). Hal 47

Universitas Sumatera Utara

24

sebuah kebijakan tertentu diharapkan adanya perbaikan didalam kehidupan
masyarakat. Termasuk dalam hal ini kebijakan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
32 Tahun 2011 Tentang Manajemen Dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta
Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas. seperti yang dinyatakan Haedar Akib bahwa
jika sebuah kebijakan diambil secara tepat, maka kemungkinan kegagalan pun
masih bisa terjadi, jika proses implementasi tidak tepat. Bahkan sebuah kebijakan
brilian sekalipun jika dimplementasikan buruk bisa gagal untuk mencapai tujuan
para perancangnya. Oleh karenanya implementasi kebijakan menjadi salah satu
bagian dalam kebijakan yang harus diberikan perhatian secara khusus layaknya
bagian kebijakan yang lainnya. Berdasarkan penjelasan diatas adapun manfaat
penelitian ini ialah 2:
1. Manfaat secara ilmiah, penelitian ini bermanfaat untuk menambah
pengetahuan serta mengembangkan kemampuan berpikir melalui penulisan
karya ilmiah dibidang ilmu kebijakan publik.
2. Manfaat secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaaat dapat
memberikan masukan bagi instansi terkait demi peningkatan pelaksanaan
kebijakan lalu lintas
3. Manfaat secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung bagi kepustakaan
Departemen Ilmu Administrasi Negara.
1.6. Sistematika Penulisan
BAB I

2

: PENDAHULUAN

Jurnal Administrasi Publik. Volume I No. I Thn. 2010, hal 3

Universitas Sumatera Utara

25

Bab ini memuat latar belakang masalah dan perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian,
BAB II

: TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini memuat kerangka teori, defenisi konsep dan sisitematika
penelitian.

BAB III

: METODE PENELITIAN
Bab ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, informan
penelitian , teknik pengumpulan data dan teknik analisa data.

BAB IV

: DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Bab ini berisikan gambaran umum lokasi penelitian, sejarah
singkat lokasi penelitian.

BAB V

: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan hasil data yang diperoleh dari lapangan dan
atau berupa dokumen yang akan di analisis serta berisikan
tentang uraian data- data yang diperoleh setelah melaksanakan
penelitian

BAB VI

: PENUTUP
Bab ini memuat kesimpulan dan saran- saran yang diperoleh dari
hasil peneliti

Universitas Sumatera Utara

26

Dokumen yang terkait

Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah di Kota Medan Tahun 2014

23 220 103

Implementasi Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor 7 Tahun 2011 tentang Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)

6 111 114

Implementasi Perda Nomor 05 Tahun 2010 Tentang Retribusi Jasa Usaha Angkutan Umum Ditinjau dari Hukum Administrasi Negara (Studi Kota Padang Sidempuan)

8 159 109

Implementasi Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Manajemen Dan Rekayasa, Analisis Dampak Serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas Di Kota Medan

1 35 208

Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2011 Tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak, serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas

0 0 48

Implementasi Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Manajemen Dan Rekayasa, Analisis Dampak Serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas Di Kota Medan

0 1 13

Implementasi Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Manajemen Dan Rekayasa, Analisis Dampak Serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas Di Kota Medan

0 0 1

Implementasi Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Manajemen Dan Rekayasa, Analisis Dampak Serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas Di Kota Medan

0 0 54

Implementasi Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Manajemen Dan Rekayasa, Analisis Dampak Serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas Di Kota Medan

0 0 2

02 PP NO 32 TAHUN 2011 MANAJEMEN DAN REKAYASA ANALISIS DAMPAK

0 0 58