Analisis Logam Berat (Pb dan Cd) yang Terakumulasi pada Eceng Gondok (Eichornia Crassipes Solms.) di Sungai Asahan, Kabupaten Toba Samosir

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sungai merupakan suatu sistem yang dinamis dengan segala aktivitas yang
berlangsung antara komponen-komponen lingkungan abiotik dan biotik yang
terdapat di dalamnya, dan secara umum sungai mempunyai peranan penting bagi
berbagai aktivitas kehidupan, seperti alat transportasi bagi berbagai jenis substrat
dari darat ke laut, penampungan curah hujan, habitat flora dan fauna air. Selain itu
sungai juga berguna untuk jalur transportasi, pembangkit tenaga listrik, pelayaran,
perikanan, irigasi dan industri termasuk tempat pembuangan limbah domestik dan
industri. Sehubungan dengan hal tersebut sungai harus dijaga, baik dari segi
manfaatnya maupun pengamannya (Barus, 2005).
Sungai Asahan adalah salah satu sungai di Sumatera Utara, Indonesia.
Sungai ini mengalir dari Danau Toba, melewati Kabupaten Porsea dan berakhir di
Teluk Nibung, selat Malaka. Aktivitas manusia dan industri yang memanfaatkan
sungai Asahan sebagai pembuangan limbah mengakibatkan terjadinya perubahan
sifat fisika, kimia dan biologi sungai tersebut. Sungai Asahan yang terletak di desa
Siruar, Kecamatan Parmaksian, Kabupten Toba Samosir sehari-harinya banyak
digunakan masyarakat untuk berbagai keperluan antara lain sebagai sumber air
minum, irigasi dan MCK. Sumber pencemaran sungai Asahan di lokasi ini berasal

dari pemukiman penduduk, kegiatan pertanian, dan pembuangan limbah industri.
Diantara bahan pencemar yang masuk dari aktivitas tersebut adalah berupa logam
berat.
Air sering tercemar oleh berbagai komponen anorganik, diantaranya
berbagai jenis logam berat yang berbahaya, yang beberapa diantaranya banyak
digunakan dalam berbagai keperluan sehingga diproduksi secara kontinyu dalam
sekala industri. Logam berat yang berbahaya dan sering mencemari lingkungan,
terutama adalah Merkuri (Hg), Timbal (Pb), Arsenik (As), Kadmium (Cd),
Cromium (Cr) dan Nikel (Ni). Logam-logam tersebut diketahui dapat mengumpul

Universitas Sumatera Utara

di dalam tubuh suatu organisme dan tetap tinggal dalam tubuh dalam jangka
waktu yang lama sebagai racun yang terakumulasi (Kristanto, 2004).
Logam berat Pb dan Cd merupakan logam yang cukup berbahaya karena
memiliki toksisitas yang sangat tinggi, serta kedua logam berat tersebut sangat
tidak diperlukan tubuh sehingga bersifat racun apabila dikonsumsi baik secara
tidak langsung maupun langsung.
Pembuangan


limbah

pada

badan

perairan

dapat

meningkatkan

pertumbuhan tumbuhan air yang disebut dengan eutrofikasi. Namun demikian
tanaman air dapat membantu pembersihan air dari logam-logam. Salah satu jenis
tumbuahan air yang dapat bekerja sebagai agen fitoremediasi adalah eceng
gondok (Eichhornia crassipes). Menurut Fuadi (1997) dalam Yuliati (2010),
bahwa eceng gondok mempunyai kemampuan mengabsorbsi logam berat di
perairan. Hal ini disebabkan eceng gondok mempunyai akar yang bercabangcabang halus yang berfungsi sebagai alat untuk menyerap senyawa logam,
sehingga toksitas logam yang terlarut semakin berkurang.
Sejauh ini belum diketahui logam berat Pb dan Cd yang terakumuklasi

pada eceng gondok (Eichornia crassipes) di Sungai Asahan, sehingga penulis
melakukan penelitian dengan judul Analisis Logam Berat (Pb dan Cd) yang
terakumulasi pada Eceng Gondok (E. crassipes) di Sungai Asahan, Kabupaten
Toba Samosir.

1.2 Permasalahan
Sungai Asahan yang terletak di Kabupaten Toba Samosir

merupakan

salah satu sungai yang dimanfaatkan dalam berbagai aktifitas, diantaranya
pertanian dan pembuangan limbah oleh industri. Aktivitas-aktivitas tersebut dapat
mencemari lingkunngan oleh logam. Sejauh ini belum diketahui

banyaknya

logam berat (Pb dan Cd) yang terakumulasi pada eceng gondok ( E. crassipes)
yang terdapat di lokasi penelitian.

Universitas Sumatera Utara


1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kandungan logam berat (Pb dan Cd) yang terdapat pada
akar, batang dan daun eceng gondok (Eichhornia crassipes).
2. Untuk mengetahui kemampuan eceng gondok ( Eichhornia crassipes) dalam
mengakumulasi logam berat (Pb dan Cd) pada stasiun pengamatan, sehingga
dapat dijadikan akumulator pencemaran logam di kawasan perairan.

1.4 Manfaat
1. Untuk memberikan gambaran mengenai akumulasi logam berat (Pb dan Cd)
secara kuantitatif pada akar, batang dan daun eceng gondok ( Eichhornia
crassipes) di Sungai Asahan, Desa Siruar Kecamatan ParmaksianKabupaten

Toba Samosir.
2. Untuk memberikan informasi mengenai besarnya kemampuan eceng gondok
(Eichhornia crassipes) mengurangi pencemaran logam.

Universitas Sumatera Utara


Dokumen yang terkait

Analisis Logam Berat Cadmium (Cd), Cuprum (Cu), Cromium (Cr), Ferrum (Fe), Nikel (Ni), Zinkum (Zn) Pada Sedimen Muara Sungai Asahan Di Tanjung Balai Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

5 89 98

Analisis Logam Berat (Pb dan Cd) yang Terakumulasi pada Eceng Gondok (Eichornia Crassipes Solms.) di Sungai Asahan, Kabupaten Toba Samosir

3 10 55

Uji aktivitas sitotoksik tanaman eceng gondok (Eichornia crassipes (Mart.) Solms) terhadap sel HeLa.

0 2 61

Analisis Logam Berat (Pb dan Cd) yang Terakumulasi pada Eceng Gondok (Eichornia Crassipes Solms.) di Sungai Asahan, Kabupaten Toba Samosir

1 3 12

Analisis Logam Berat (Pb dan Cd) yang Terakumulasi pada Eceng Gondok (Eichornia Crassipes Solms.) di Sungai Asahan, Kabupaten Toba Samosir

0 0 2

Analisis Logam Berat (Pb dan Cd) yang Terakumulasi pada Eceng Gondok (Eichornia Crassipes Solms.) di Sungai Asahan, Kabupaten Toba Samosir

0 2 8

Analisis Logam Berat (Pb dan Cd) yang Terakumulasi pada Eceng Gondok (Eichornia Crassipes Solms.) di Sungai Asahan, Kabupaten Toba Samosir

0 2 4

Analisis Logam Berat (Pb dan Cd) yang Terakumulasi pada Eceng Gondok (Eichornia Crassipes Solms.) di Sungai Asahan, Kabupaten Toba Samosir

1 1 8

LAJU PENURUNAN LOGAM BERAT PLUMBUM (PB) DAN CADMIUM (CD) OLEH EICHORNIA CRASSIPES DAN CYPERUS PAPYRUS (The Diminution Rate Of Heavy Metals, Plumbum And Cadmium By Eichornia Crassipes And Cyperus) | Tosepu | Jurnal Manusia dan Lingkungan 18450 37063 1 PB

0 0 9

PENAMBAHAN JENIS STARTER DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KOMPOS DARI ECENG GONDOK (Eichornia crassipes Solms)”

0 0 5