Karakteristik Penderita Kanker Paru Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Pada Tahun 2014

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Kanker adalah salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di

seluruh dunia, dengan sekitar 14 juta kasus baru dan 8,2 juta kematian pada tahun
2012. Jumlah kasus baru diprediksi akan meningkat sekitar 70% selama 2 dekade
mendatang. Sekitar sepertiga dari kematian akibat kanker disebabkan oleh 5 faktor
utama, antara lain: indeks massa tubuh tinggi, konsumsi buah-buahan dan sayuran
yang rendah, kurangnya aktifitas fisik, penggunaan tembakau dan penggunaan
alkohol. Penggunaan tembakau merupakan faktor risiko utama yang menyebabkan
kanker dengan insidensi sekitar 20% kematian akibat kanker secara global dan sekitar
70% dari kematian di dunia akibat kanker paru. Lebih dari 60% dari total kasus baru
per tahun di dunia terjadi di Afrika, Asia, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.
Daerah ini mencapai 70% dari kematian di dunia akibat kanker. Diprediksikan kasus
kanker tahunan akan meningkat dari 14 juta pada 2012 hingga 2022 dalam 2 dekade

mendatang (WHO, 2012).
Menurut WHO, di Indonesia sekitar 1.551.000 orang dari 247.000.000 orang
meninggal dunia karena kanker paru. Angka kematian kanker paru pada pria adalah
21.8% dan pada wanita 9.1%. Jumlah kasus kanker paru pada pria sekitar 25.322
orang dan pada wanita 9.374 orang (WHO, 2014).
Kanker paru adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia. Dua bentuk
utama dari kanker paru adalah kanker paru bukan karsinoma sel kecil yaitu sekitar
85% dari semua kanker paru dan kanker paru karsinoma sel kecil meliputi sekitar
15% dari kanker paru ( Herbst, 2008).
Menurut klasifikasi International Association for the Study of Lung Cancer
(IASLC), terdapat tiga subtipe histologi Kanker Paru Karsinoma Bukan Sel Kecil
(KPKBSK), yaitu karsinoma sel skuamosa yang mempunyai prevalensi 25% dari
kanker paru, diikuti dengan adenokarsinoma sekitar 40%, dan karsinoma sel besar

Universitas Sumatera Utara

2

mempunyai prevalensi sekitar 10% dari kanker paru. Sekitar 15 % dari karsinoma
bronkogenik terdiri daripada kanker paru karsinoma sel kecil (NCI, 2014).

Merokok merupakan penyebab utama kanker paru di Indonesia. Survei
mengenai konsumsi rokok sekarang adalah Global Adult Tobacco Survey (GATS)
yang dapat menggambarkan secara lebih jelas besarnya masalah merokok pada orang
dewasa (15 tahun keatas). Survei-survei besar tersebut menggambarkan besarnya
masalah rokok dan dampaknya bagi kesehatan di Indonesia. Dari hasil penelitian
National Socioeconomic Survey, Baseline Health Research dan Global Adult
Tobacco Survey, terdapat peningkatan terhadap perokok pria yang aktif di Indonesia,
yaitu dari 53,9% pada tahun 1995 hingga 67,0% pada tahun 2011. Menurut GATS,
sekitar 59,8 juta orang dewasa (34,8-67,0% pada laki-laki dan 2,7% pada perempuan)
saat ini merokok tembakau dan 2,9% juta orang dewasa (1,7%) saat ini menggunakan
produk tembakau tanpa asap. Rokok kretek (31,5%) adalah produk tembakau yang
paling populer digunakan di Indonesia. Rata-rata sekitar 12,8% batang rokok yang
dihisap per hari, rerata usia mulai merokok setiap hari adalah 17,6 tahun, namun
sekitar 12,3% mulai merokok sebelum usia 15 tahun. Dari mereka yang pernah
merokok setiap hari, 9,5% telah berhenti merokok. Di antara perokok harian, 38,3%
mulai menghisap rokok dalam waktu 5-30 menit setelah bangun. Sedangkan pada
perokok pasif, sekitar 51.3% terpapar asap rokok di lingkungan kerja, 78.4% terpapar
asap rokok di rumah dan 85.4% terpapar asap rokok di tempat umum (GATS, 2011).
Menurut penelitian Jurnal Respirologi Indonesia, dari 57 sampel penelitian
sitologi jaringan, didapati Kanker Paru Karsinoma Sel Kecil (KPKSK) sebanyak 2

kasus yaitu sekitar 3,5% dan 55% daripada kasus tersebut yaitu sekitar 96,5% adalah
Kanker Paru Karsinoma Bukan Sel Kecil (KPKBSK). Sedangkan dari jenis KPKBSK
didapat karsinoma sel skuamus sebanyak 12 kasus yaitu sekitar 21%, karsinoma sel
besar sebanyak 20 kasus yaitu sekitar 35% dan adenokarsinoma sebanyak 23 kasus
yaitu sekitar 40,5%. Jenis KPKBSK yang banyak didapatkan adalah jenis
adenokarsinoma (Surjanto et al ., 2010).

Universitas Sumatera Utara

3

Berdasarkan penelitian Jurnal Kesehatan Andalas, penderita karsinoma
terbanyak adalah laki-laki yaitu sekitar 71,1%, berusia > 40 tahun sebanyak 85,2%,
memiliki jenis pekerjaan yang terpapar karsinogen sekitar 53,9% dan riwayat
merokok sebagai perokok aktif sekitar 66,4% (Hulma, 2014). Gejala klinis yang
paling sering dikeluhkan adalah sesak nafas dengan sekitar 53,73% ( Aisah, 2013).
Dari beberapa penelitian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang karakteristik penderita kanker paru di RSUP Haji Adam Malik
Medan.


1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:
1.2.1.

Bagaimana karakteristik penderita kanker paru di RSUP Haji Adam Malik
Medan pada tahun 2014?

1.3.

Tujuan Penelitian

1.3.1.

Tujuan Umum
Untuk


mengetahui

karakteristik

penderita

kanker

paru

di

RSUP Haji Adam Malik Medan.
1.3.2.

Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus pada penelitian ini adalah:

1.


Untuk mengetahui distribusi proposi penderita kanker paru berdasarkan
umur di RSUP Haji Adam Malik Medan.

2.

Untuk mengetahui jenis kelamin penderita kanker paru di RSUP Haji Adam
Malik Medan.

3.

Untuk mengetahui riwayat merokok pada penderita kanker paru di RSUP
Haji Adam Malik Medan.

4.

Untuk mengetahui Indeks Brinkman pada penderita kanker paru di RSUP
Haji Adam Malik Medan.

Universitas Sumatera Utara


4

5.

Untuk mengetahui gejala klinis pada penderita kanker paru di RSUP Haji
Adam Malik Medan.

6.

Untuk mengetahui jenis pekerjaan penderita kanker paru di RSUP Haji
Adam Malik Medan.

7.

Untuk mengetahui diagnosis pada penderita kanker paru di RSUP Haji
Adam Malik Medan.

1.4.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1.

Dapat memberi masukan untuk masyarakat, sebagai upaya tindakan
preventif pencegahan mortilitas kanker paru.

2.

Dapat membantu dalam diagnosis kanker paru dan meningkatkan kualitas
hidup pasien kanker paru.

3.

Dapat digunakan sebagai bahan rujukan pada penelitian lain.

Universitas Sumatera Utara