Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kinerja Bidan Dalam Pelayanan Ibu Hamil (ANC) di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 Chapter III VI

103

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan
menggunakan pendekatan cross sectional (sekat silang) yaitu penelitian yang
melihat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen
dengan pengambilan data dalam waktu bersamaan serta menjelaskan pengaruh
variabel penelitian melalui pengujian hipotesis.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang.
Penelitian ini dimulai dengan penelusuran kepustakaan, survei awal, konsultasi
judul, penyusunan proposal, seminar kolokium, pengumpulan data dan
penyusunan hasil penelitian serta seminar hasil penelitian diperkirakan selama
6 bulan yaitu dari bulan Februari 2012 sampai dengan Juli 2012. Pengambilan
data dilakukan dari pertengahan bulan Mei sampai awal bulan Juni 2012.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua bidan yang ada di Kecamatan

Beringin Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 berjumlah 43 orang.

3.3.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan populasi yaitu sebanyak 43
orang.

Universitas Sumatera Utara

104

3.4. Metode Pengumpulan Data
3.4.1. Data Primer
Data primer diperoleh dari observasi dan wawancara langsung dengan
responden yang berpedoman pada kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya
mengacu pada variabel yang diteliti.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari Kantor Camat Beringin Kabupaten Deli
Serdang dan laporan PWS-KIA Puskesmas Beringin.
3.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Data
Uji validitas suatu alat ukur dilakukan dengan cara mengukur korelasi antara

variabel atau item dengan skor total variabel menggunakan rumus teknik korelasi
Pearson Product Moment (r), dengan ketentuan jika r hitung > r tabel, maka
dinyatakan valid atau sebaliknya. Ketentuan dikatakan nilai r-hitung valid dengan
jumlah responden 20 orang, jika: Nilai r-hitung ≥ 0,444 dinyatakan valid, sedangkan
jika Nilai r-hitung < 0,444 dinyatakan tidak valid.
Kuesioner yang telah dibuat dilakukan uji coba untuk mengetahui validitas
dan reliabilitas data terhadap 20 orang bidan di Wilayah Kerja Puskesmas
Petumbukan Kabupaten Deli Serdang, alasan pemilihan Puskesmas Petumbukan
karena lokasi yang dipilih menyerupai karakteristik responden di wilayah penelitian.
Adapun hasil perhitungan uji validitas data kuesioner adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

105

Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas Kuesioner
No. Butir
soal
Pengetahuan
1

2
3
4
5
6
7
8
9
10
Motivasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Insentif
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Validitas
Harga
r-hitung

Sig.

0,724
0,703

0,740
0,489
0,641
0,813
0,644
0,863
0,704
0,797

0,000
0,000
0,000
0,029
0,002
0,000
0,002
0,000
0,001
0,000


0,447
0,595
0,514
0,655
0,796
0,727
0,820
0,447
0,725
0,778

0,048
0,006
0,007
0,000
0,000
0,000
0,000
0,048
0,000

0,000

0,715
0,692
0,610
0,715
0,464
0,680
0,509
0,757
0,707
0,759

0,000
0,000
0,004
0,000
0,039
0,001
0,022

0,000
0,000
0,000

Validitas
No.
Butir Harga
Keputusan
Sig. Keputusan
soal
r-hitung
Dukungan Masyarakat
Valid
1
0,694 0,000
Valid
Valid
2
0,702 0,000
Valid

Valid
3
0,688 0,000
Valid
Valid
4
0,728 0,000
Valid
Valid
5
0,478 0,003
Valid
Valid
6
0,695 0,000
Valid
Valid
7
0,507 0,023
Valid

Valid
8
0,726 0,000
Valid
Valid
9
0,716 0,000
Valid
Valid
10
0,743 0,000
Valid
Pembinaan dari Atasan
Valid
1
0,713 0,000
Valid
Valid
2
0,546 0,013

Valid
Valid
3
0,646 0,002
Valid
Valid
4
0,672 0,001
Valid
Valid
5
0,604 0,005
Valid
Valid
6
0,905 0,000
Valid
Valid
7
0,762 0,000
Valid
Valid
8
0,787 0,000
Valid
Valid
9
0,796 0,000
Valid
Valid
10
0,858 0,000
Valid
Kinerja Perawat
Valid
1
0,751 0,000
Valid
Valid
2
0,604 0,005
Valid
Valid
3
0,693 0,000
Valid
Valid
4
0,624 0,003
Valid
Valid
5
0,726 0,000
Valid
Valid
6
0,556 0,010
Valid
Valid
7
0,604 0,005
Valid
Valid
8
0,725 0,000
Valid
Valid
9
0,698 0,000
Valid
Valid
10
0,855 0,000
Valid

Universitas Sumatera Utara

106

Tabel 3.1. (Lanjutan)
Kinerja Perawat
11
0,750
12
0,723
13
0,942
14
0,565
15
0,693
16
0,634
17
0,722
18
0,719
19
0,723
20
0,726

0,000
0,000
0,000
0,009
0,000
0,003
0,000
0,000
0,000
0,000

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Dari data di atas menunjukkan bahwa seluruh butir soal mempunyai nilai
korelasi (r) > 0,444 dan mempunyai nilai signifikan rtabel (0,60) maka butir kuesioner yang digunakan dalam
penelitian dinyatakan reliabel, dan jika nilai

yang diperoleh 0,600 sehingga butir soal
dinyatakan reliabel dan dapat digunakan dalam pengambilan data penelitian.

Universitas Sumatera Utara

107

3.5. Variabel dan Definisi Operasional
3.5.1. Variabel Independen
3.5.1.1. Internal
a. Pengalaman adalah masa kerja bidan yang dimulai sejak bekerja sebagai
bidan sampai saat penelitian dilakukan.
b. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh bidan tentang
profesi bidan dan pelayanan pada ibu hamil (ANC).
c. Motivasi kerja adalah dorongan dalam diri bidan untuk melaksanakan
tugas pekerjaannya dan menghasilkan kinerja yang baik.
3.5.1.2. Eksternal
a. Insentif adalah pendapatan yang diterima bidan dihitung dalam satu
bulan

baik dinilai dari gaji bersih ataupun tunjangan-tunjangan

lainnya.
b. Dukungan masyarakat adalah dorongan atau partisipasi masyarakat
dalam memberikan dukungan pada bidan dalam melaksanakan tugastugasnya melayani ibu hamil (ANC).
c. Pembinaan dari atasan adalah saran yang diperoleh bidan dari pimpinan
dalam hal ini Kepala Puskesmas dalam menjalankan tugas-tugasnya
melayani ibu hamil (ANC).

Universitas Sumatera Utara

108

3.5.2. Variabel Dependen
Kinerja bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan adalah hasil kerja
bidan dalam melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan asuhan pelayanan
ibu hamil (ANC).
3.6. Metode Pengukuran
3.6.1. Aspek Pengukuran Variabel Independen
Aspek pengukuran variabel independen adalah variabel internal meliputi
pengalaman, pengetahuan, dan motivasi kerja, sedangkan faktor eksternal yaitu
insentif, dukungan masyarakat, dan pembinaan dari atasan. Sedangkan variabel
dependen yaitu kinerja bidan dalam pelayanan ibu hamil (ANC).
3.6.1.1. Pengalaman
Untuk mengetahui pengalaman bekerja sebagai bidan dikaitkan dengan lama
bekerja dengan memberikan pertanyaan berbentuk wawancara. Pertanyaan diajukan 1
butir berdasarkan skala interval. Variabel lama bekerja dikategorikan menjadi 2(dua)
yaitu:
1. 10 tahun.
3.6.1.2. Pengetahuan Bidan
Pengukuran pengetahuan responden terhadap pelayanan ibu hamil (ANC).
Pertanyaan diajukan 10 butir menggunakan jawaban pilihan berganda (multiple
choice) yaitu a, b, c, dan d. Untuk jawaban yang benar diberi skor 1, dan jawaban

Universitas Sumatera Utara

109

yang salah diberi skor 0. Nilai tertinggi yang dapat diperoleh responden adalah 10
(10 x 1) dan nilai terendah adalah 0 (10 x 0). Jawaban responden diukur
menggunakan skala ordinal, yang dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu :
1. Baik, jika skor yang diperoleh responden 6-10.
2. Kurang, jika skor yang diperoleh responden 0-5.
3.6.1.3. Motivasi Bidan
Pengukuran motivasi responden menjadi bidan dan motivasi melayani ibu
hamil (ANC) yaitu dengan menanyakan pada responden tentang hal-hal yang
menjadi motivasi menjadi bidan dan melayani ibu hamil (ANC). Pertanyaan
diajukan 10 butir menggunakan skala Likert dengan pilihan jawaban

Selalu,

Kadang-kadang, dan Tidak Pernah. Untuk pernyataan positif jawaban selalu diberi
skor 3, jawaban kadang-kadang diberi skor 2, dan jawaban tidak pernah diberi skor
1. Untuk pernyataan negatif jawaban selalu diberi skor 1, jawaban kadang-kadang
diberi skor 2, dan jawaban tidak pernah diberi skor 3. Nilai tertinggi yang dapat
diperoleh responden adalah 30 (10 x 3) dan nilai terendah adalah 10 (10 x 1).
Jawaban responden diukur menggunakan skala ordinal, yang dikategorikan menjadi
2 (dua) yaitu :
1. Tinggi, jika skor yang diperoleh responden 21-30.
2. Rendah, jika skor yang diperoleh responden 10-20.

Universitas Sumatera Utara

110

3.6.1.4. Insentif
Pengukuran insentif yaitu dengan menanyakan pada responden tentang
insentif yang diperoleh bidan dan kecukupannya dalam pemenuhan kebutuhan
sehari-hari. Pertanyaan diajukan 10 butir menggunakan skala Likert dengan pilihan
jawaban

Selalu, Kadang-kadang, dan Tidak Pernah. Untuk pernyataan positif

jawaban selalu diberi skor 3, jawaban kadang-kadang diberi skor 2, dan jawaban
tidak pernah diberi skor 1. Untuk pernyataan negatif jawaban selalu diberi skor 1,
jawaban kadang-kadang diberi skor 2, dan jawaban tidak pernah diberi skor 3. Nilai
tertinggi yang dapat diperoleh responden adalah 30 (10 x 3) dan nilai terendah
adalah 10 (10 x 1). Jawaban responden diukur menggunakan skala ordinal, yang
dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu :
1. Baik, jika skor yang diperoleh responden 21-30.
2. Kurang, jika skor yang diperoleh responden 10-20.
3.6.1.5. Dukungan Masyarakat
Pengukuran dukungan masyarakat yaitu dengan menanyakan pada
responden tentang dukungan masyarakat yang dirasakan oleh bidan selama ini.
Pertanyaan diajukan 10 butir menggunakan skala Likert dengan pilihan jawaban
Selalu, Kadang-kadang, dan Tidak Pernah. Untuk pernyataan positif jawaban selalu
diberi skor 3, jawaban kadang-kadang diberi skor 2, dan jawaban tidak pernah
diberi skor 1. Untuk pernyataan negatif jawaban selalu diberi skor 1, jawaban
kadang-kadang diberi skor 2, dan jawaban tidak pernah diberi skor 3. Nilai tertinggi
yang dapat diperoleh responden adalah 30 (10 x 3) dan nilai terendah adalah 10 (10

Universitas Sumatera Utara

111

x 1). Jawaban responden diukur menggunakan skala ordinal, yang dikategorikan
menjadi 2 (dua) yaitu :
1. Baik, jika skor yang diperoleh responden 21-30.
2. Kurang, jika skor yang diperoleh responden 10-20.
3.6.1.6. Pembinaan dari Atasan
Pengukuran variabel pembinaan dari atasan yang diperoleh bidan dengan
menanyakan saran dan pengawasan yang disampaikan atasan (pimpinan) pada
bidan selama ini. Pertanyaan diajukan 10 butir menggunakan skala Likert dengan
pilihan jawaban

Selalu, Kadang-kadang, dan Tidak Pernah. Untuk pernyataan

positif jawaban selalu diberi skor 3, jawaban kadang-kadang diberi skor 2, dan
jawaban tidak pernah diberi skor 1. Untuk pernyataan negatif jawaban selalu diberi
skor 1, jawaban kadang-kadang diberi skor 2, dan jawaban tidak pernah diberi skor
3. Nilai tertinggi yang dapat diperoleh responden adalah 30 (10 x 3) dan nilai
terendah adalah 10 (10 x 1). Jawaban responden diukur menggunakan skala ordinal,
yang dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu :
1. Baik, jika skor yang diperoleh responden 21-30.
2. Kurang, jika skor yang diperoleh responden 10-20.
3.6.2. Aspek Pengukuran Variabel Terikat (Dependen)
Aspek pengukuran variabel terikat (dependen) adalah kinerja bidan dalam
pelayanan pada ibu hamil (ANC). Jumlah pertanyaan variabel terikat sebanyak 20
pertanyaan tentang kegiatan bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan.
Setiap pertanyaan mempunyai 3 (tiga) alternatif jawaban yaitu Selalu, Kadangkadang, dan Tidak Pernah, dengan penilaian jawaban “selalu” diberi skor 3,
jawaban “kadang-kadang” diberi skor 2 dan jawaban “tidak pernah” diberi skor 1.
Skor tertinggi yang diperoleh responden yaitu 60 (20 x 3), sedangkan skor

Universitas Sumatera Utara

112

terendah adalah 20 (20 x 1). Rentang kinerja bidan dalam pelayanan ibu hamil
(ANC) menggunakan skala ordinal, dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu :
1. Baik, jika skor yang diperoleh responden 41-60.
2. Kurang baik, jika skor yang diperoleh responden 20-40.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.2. Metode Pengukuran Variabel Penelitian
Jlh
Soal

No

Variabel

a.

Independen
Pengalaman

1

b.

Pengetahuan

10

c.

Motivasi

10

d.

Insentif

10

e.

Dukungan
masyarakat
Pembinaan dari
atasan

10

f.

a.

Dependen
Kinerja bidan

10

20

Kategori
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1

Bobot
Nilai

Alat Ukur

Skala
Ukur

Kuesioner

Interval

>10 tahun
≤10 tahun
Baik
Kurang baik
Tinggi
Rendah
Baik
Kurang baik
Baik
Kurang baik
Baik
Kurang baik

6-10
0-5
21-30
10-20
21-30
10-20
21-30
10-20
21-30
10-20

Kuesioner

Ordinal

Kuesioner

Ordinal

Kuesioner

Ordinal

Kuesioner

Ordinal

Kuesioner

Ordinal

0 Baik
1 Kurang baik

41-60
20-40

Kuesioner

Ordinal

3.7. Metode Analisis Data
Sebelum dilakukan analisis data dilakukan pengolahan data dengan
menggunakan bantuan komputer dengan tahapan editing (mengecek kelengkapan
data), coding (melakukan pengkodean pada setiap variabel untuk memudahkan
pengolahan data), scoring (pemberian skor pada variabel bebas dan variabel
terikat sesuai dengan ketentuan), dan tabulating (memasukkan data yang telah
diolah ke dalam tabel).

Universitas Sumatera Utara

113

Analisis data dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu uji univariat,
bivariat dengan menggunakan

uji Chi-Square, dan multivariate dengan

menggunakan uji regresi logistik.
Analisis univariat dilakukan terhadap masing-masing variabel baik
variabel

independen (pengalaman,

pengetahuan, motivasi

kerja,

insentif,

dukungan masyarakat, pembinaan dari atasan) maupun terhadap variabel
dependen (kinerja bidan dalam pelayanan ibu hamil/ANC) yang disajikan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi.
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing
variabel

independen (pengalaman, pengetahuan, motivasi

kerja, insentif,

dukungan masyarakat, pembinaan dari atasan) terhadap variabel dependen (kinerja
bidan dalam pelayanan ibu hamil/ANC) menggunakan uji Chi-Square pada tingkat
kepercayaan 95% (α=0,05) yang disajikan dalam bentuk tabel silang.
Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel
independen yang signifikan pada uji bivariat diuji secara bersama-sama terhadap
variabel dependen (kinerja bidan) menggunakan uji regresi logistik pada tingkat
kepercayaan 95% (α=0,05).

Universitas Sumatera Utara

114

BAB 4
HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Singkat Lokasi Penelitian
4.1.1. Data Geografi Wilayah Penelitian
Kecamatan Beringin merupakan salah satu kecamatan yang ada di wilayah
Kabupaten Deli Serdang dengan luas wilayah 52,69 kilometer persegi. Ibu kota Kecamatan
Beringin terletak di Karang Anyar, dengan koordinat bumi 03,60862° Lintang utara dan
098,88937’ Bujur Timur. Kecamatan Beringin merupakan daerah dataran rendah dengan
ketinggian 1 s/d 8 meter di atas permukaan laut. Adapun batas-batas wilayah Kecamatan
Beringin adalah sebagai berikut :
1. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Pagar Merbau dan Kabupaten Serdang
Bedagai.
2. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Lubuk Pakam.
3. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Morawa dan Batang Kuis.
4. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Pantai Labu.

4.1.2. Data Demografi Wilayah Penelitian
Kecamatan Beringin mempunyai 1 puskesmas induk yaitu Puskesmas Karang
Anyar, dan 6 Puskesmas pembantu, yaitu Pustu Tumpatan, Pustu Pasar V Kebun
Kelapa, Pustu Serdang, Pustu Pasar VI Kuala Namu, Pustu Sidodadi dan Pustu
Sidoarjo Ramunia. Sedangkan 4 Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang ada di
Kecamatan Beringin yaitu Poskesdes Emplasmen Kuala Namu, Poskesdes Aras

Universitas Sumatera Utara

115

Kabu, Poskesdes Beringin, Poskesdes Sidourip. Selain itu juga, Kecamatan Beringin
mempunyai 52 Posyandu. Kecamatan Beringin membawahi 11 desa dan 89 dusun.
Jumlah desa dan Dusun di Kecamatan Beringin yaitu : Desa Tumpatan terdiri
dari 8 dusun, Desa Emplasmen Kwala Namu terdiri dari 3 dusun, desa Sidodadi
terdiri dari 17 dusun, Desa Aras Kabu terdiri dari 6 dusun, Desa Serdang terdiri dari
10 dusun, Desa Pasar V Kebun Kelapa terdiri dari 6 dusun, Desa Sidourip terdiri dari
4 dusun, Desa Pasar VI Kuala Namu terdiri dari 3 dusun, Desa Karang Anyar terdiri
dari 11 dusun, Desa Beringin terdiri dari 8 dusun, dan Desa Sidoarjo II Ramunia
terdiri dari 13 dusun.
Jumlah penduduk Kecamatan Beringin pada tahun 2011 berjumlah 55.578
jiwa dengan rincian 27.854 jiwa laki-laki dan 27.724 jiwa perempuan. Jumlah rumah
tangga yang ada di Kecamatan Beringin sebanyak 12.777 KK. Kepadatan penduduk
Kecamatan Beringin meningkat dari 54.027 jiwa / km2 tahun 2010 menjadi 55.578
jiwa/km2 pada tahun 2011.
4.1.3. Visi dan Misi Pembangunan Kesehatan
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan Kecamatan Beringin
adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat.
Kecamatan Sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin
dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam
lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau

Universitas Sumatera Utara

116

pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
Indikator Kecamatan sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama
yakni: (1) lingkungan sehat, (2) perilaku sehat, (3) cakupan pelayanan kesehatan yang
bermutu, serta (4) derajat kesehatan penduduk kecamatan.
Misi pembangunan yang diselenggarakan oleh Kecamatan Beringin adalah
mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah:
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya.

4.2. Analisis Univariat
4.2.1. Identitas Responden
Identitas responden yang ditanyakan dalam penelitian ini meliputi umur,
pendidikan terakhir. Berdasarkan umur responden sebagian besar responden berumur
31-40 tahun yaitu 23 orang (53,5%), sebagian kecil berumur >50 tahun yaitu 3 orang
(7,0%). Berdasarkan pendidikan, sebagian besar responden berpendidikan D-III

Universitas Sumatera Utara

117

Kebidanan yaitu 34 orang (79,1%), sebagian kecil berpendidikan D-IV kebidanan
yaitu 4 orang (9,3%). Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.1. Distribusi Responden Berdasarkan Identitas di Kecamatan Beringin
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012
No
1.

2.

Identitas Responden
Umur
20-30 tahun
31-40 tahun
41-50 tahun
>50 tahun
Total
Pendidikan
D-I Kebidanan
D-III Kebidanan
D-IV Bidan Pendidik
Total

Jumlah (orang)

Persentase (%)

8
23
9
3
43

18,6
53,5
20,9
7,0
100,0

5
34
4
43

11,6
79,1
9,3
100,0

4.2.2. Pengalaman (Lama Bekerja)
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 43 responden menunjukkan
bahwa sebagian besar responden telah bekerja >10 tahun yaitu 26 orang (60,5%),
dan selebihnya bekerja 10 tahun
10 tahun sebagian besar
kinerjanya dalam kategori baik yaitu 18 orang (69,2%), sedangkan dari 17 responden
yang bekerja 10 tahun
10 tahun sebagian besar kinerjanya dalam kategori baik yaitu 18 orang
(69,2%), sedangkan dari 17 responden yang bekerja 0,05) maka Ho diterima, artinya tidak ada hubungan
masa kerja dengan kinerja bidan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Pulau Dullah
Selatan Kabupaten Maluku Tenggara.
Penelitian Yatino (2005), bahwa bidan yang masa kerjanya < 5 tahun terdapat
4,2% mempunyai kinerja kurang, bidan yang masa kerjanya 5 – 10 tahun terdapat
4,2% mempunyai kinerja sedang dan 83,3% mempunyai kinerja kurang, sedangkan
bidan yang masa kerja > 10 tahun terdapat 8,3% mempunyai kinerja sedang. Secara
statistik tidak ada hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan kinerja bidan
desa (p>0.05).

Universitas Sumatera Utara

130

Hasil penelitian Yani (2008), dengan judul Hubungan Kompensasi dengan
Kinerja Bidan dalam Upaya Pencapaian Program KIA di Kota Tanjung Pinang
mendapatkan hasil bahwa berdasarkan uji statistik spearmen rank didapatkan nilai p
= 0.000 < 0,05 dan nilai r = 0,683. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan
bermakna lama kerja dengan kinerja bidan dalam upaya pencapaian program KIA.
Pengalaman adalah guru yang paling baik mengajarkan kita tentang apa yang
telah kita lakukan, baik itu pengalaman baik maupun buruk, sehingga kita dapat
memetik hasil dari pengalaman tersebut. Semakin lama bekerja semakin banyak
pengalaman dan semakin banyak kasus yang ditangani akan membuat seorang bidan
akan mahir dan keterampilan dalam menyelesaikan pekerjaan.
Lama kerja seorang pekerja cenderung menggambarkan rasa betah bekerja
atau pengalaman terhadap suatu organisasi, hal ini disebabkan salah satu karena telah
beradaptasi dengan lingkungan yang cukup lama sehingga seorang pekerja akan
merasa nyaman dengan pekerjaannya. Penyebab lain juga dikarenakan adanya
kebijakan dari instansi atau perusahaan mengenai jaminan hidup di hari tua (Kreiner
dan Kinicki, 2003 dalam Murdani, 2011).
Dari hasil penelitian ini terlihat tidak ada perbedaan kinerja pada bidan yang
bekerja