Karakteristik Pasien Demam Berdarah Dengue di RSUP Haji Adam Malik Pada Tahun 2015

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Infeksi Dengue pertama kali dilaporkan di Cina pada awal tahun 992 SM.
Di negara Australia serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) pertama
kali dilaporkan pada tahun 1897, di Italia dan Taiwan pada tahun 1931.
Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD terjadi pada tahun 1653 di Frech West Indies
(Kepulauan Karibia) dan di Filipina pada tahun 1953-1954, sejak saat itu
serangan penyakit DBD disertai tingkat kematian yang tinggi melanda
beberapa negara di wilayah Asia Tenggara termasuk India, Indonesia,
Myanmar, dan sebagainya. Dua puluh tahun kemudian, terjadi peningkatan
jumlah kasus dan wilayah penyebaran kasus DBD yang luar biasa hebatnya.1
Di Indonesia, penyakit DBD pertama kali dilaporkan pada tahun 1968 di
Jakarta dan Surabaya. Pada tahun 2007, 150,000 kasus DBD telah dilaporkan
dengan 25,000 kasus hanya dari Jakarta dan Jawa Barat.2 Pada tahun 2010
penyakit dengue telah tersebar di 33 provinsi dan 440 Kab./Kota. Insidence
Rate (IR) tahun 2010 telah mencapai 65,62/100.000 penduduk dengan Case
Fatality Rate (CFR) 0,87 %. Kasus DBD terbanyak dilaporkan di daerahdaerah dengan tingkat kepadatan yang tinggi, sebagai contoh provinsi-provinsi
di Pulau Jawa, Bali dan Sumatera.1
Virus Dengue ditularkan dari orang ke orang dengan cara gigitan nyamuk
Aedes (Ae). Ae aegypti merupakan vektor epidemi yang paling utama di

Indonesia. Nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali
di tempat-tempat dengan ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan
laut.3
Terdapat empat serotipe virus dengue iaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3,
DENV-4 yang boleh menyebabkan penyakit yang ringan hingga ke berat
bahkan kematian.4
Menurut World Health Organizaion (WHO), (DBD) didefinisikan dengan
adanya demam yang berlangsung selama 2-7 hari, ada gejala perdarahan,
1

2

terjadinya trombositopenia di mana jumlah trombosit < 100.000/mm3 dan ada
bukti peningkatan permeabilitas pembuluh darah.5
Berdasarkan data yang didapat dari RSUP Haji Adam Malik, pada tahun
2014 jumlah pasien yang dirawat dengan penyakit DBD di Instalasi Rawat
Jalan adalah 19 orang dan di Instalasi Rawat Inap adalah 90 orang. Pada tahun
2015, jumlah pasien yang dirawat di Instalasi Rawat Jalan berupa 5 orang dan
di Instalasi Rawat Inap berjumlah 41 orang.


1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan uraian di atas, dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai:
Bagaimanakah karakteristik pasien penyakit demam berdarah dengue di RSUP
Haji Adam Malik pada tahun 2015?

1.3.Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang karakteristik pasien demam berdarah dengue
yang dirawat di RSUP Haji Adam Malik.

1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui karakteristik pasien DBD yang dirawat di RSUP Haji
Adam Malik berdasarkan faktor demografis seperti jenis kelamin, umur,
pekerjaan, tingkat pendidikan, bulan kejadian, dan tempat tinggal.
2. Untuk mengetahui karakteristik pasien DBD yang dirawat di RSUP Haji
Adam Malik berdasarkan gambaran klinis.
3. Untuk mengetahui karakteristik pasien DBD yang dirawat di RSUP Haji
Adam Malik berdasarkan pemeriksaan laboratorium.

4. Untuk mengetahui karakteristik pasien DBD berdasarkan derajat yang
dirawat di RSUP Haji Adam Malik.

3

5. Untuk mengetahui karakteristik pasien DBD berdasarkan kondisi saat
pasien keluar dari RSUP Haji Adam Malik.

1.4.Manfaat Penelitian
1. Bidang Institusi
Sebagai bahan masukan bagi pihak di RSUP Haji Adam Malik sehingga
dapat meningkatkan perencanaan program pelayanan kesehatan dalam
penyediaan fasilitas perawatan bagi pasien DBD.
2. Bidang Penelitian
Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan
penelitian ini dan bahan referensi bagi perpustakaan di FK USU Medan.
3. Bidang Pelayanan Masyarakat
Untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang
masalah penyakit dan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit
DBD.