Sistem Pengendalian Dan Pengelolaan Aset Tetap Pada Pengadilan Negeri Medan Chapter III IV

BAB III
SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP
PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN
A. Pengertian Aset Tetap
Menurut Widjajanto (2008:2), “pengertian sistem adalah sesuatu yang
memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai
tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output.
Input merupakan penggerak atau pemberi tenaga dimana sistem itu
dioperasikan, output adalah hasil operasi. Dalam pengertian
sederhana, output berarti yang menjadi tujuan, sasaran, atau target
pengorganisasian suatu sistem. Sedangkan proses adalah aktivitas
yang mengubah input menjadi output.”
Menurut Mulyadi (2007), “pengertian pengendalian adalah usaha
untuk mencapai tujuan tertentu melalui perilaku yang diharapkan.”
Menurut Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK (2014:271),
“pengertian aset tetap adalah asset yang berwujud yang:
a. dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang
atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain , atau untuk tujuan
administratif;dan
b. diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode.”
Menurut Warren (2010:2) “pengertian aset tetap adalah aset tetap

yang bersifat jangka panjang atau secara relatif memiliki sifat
permanen serta dapat digunaka dalam jangka panjang.”
Menurut Rudianto (2012:256) “pengertian aset tetap adalah barang
berwujud milik perusahaan yang sifatnya relatif permanen dan
digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, bukan untuk diperjual
belikan.”
Dari pengertian mengenai aset tetap diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa aset tetap memiliki beberapa ciri-ciri yaitu :
1. Aset tetap merupakan barang-barang fisik yang dimiliki untuk
17
Universitas Sumatera Utara

memperlancar atau mempermudah produksi barang-barang lain atau
untuk menyediakan jasa bagi perusahaan atau para pelanggannya dalam
kegiatan normal perusahaan tersebut.
2. Aset tetap mempunyai umur yang terbatas pada akhir masa manfaatnya
harus dibuang atau diganti, kecuali masa manfaat yang diberikan oleh
tanah.
3. Aset tetap bersifat non monetary. Dalam artian manfaat yang dihasilkan
dan bukan dari mengkonversi aset ini kedalam sejumlah uang tertentu.

4. Pada umumnya manfaat yang diterima dari aset tetap meliputi suatu
periode yang lebih panjang dari satu tahun atau lebih dari siklus operasi
perusahaan.
B. Klasifikasi Aset Tetap
Mengidentifikasikan Aset Tetap sebagai barang tak bergerak dan
barang bergerak yang digunakan dalam oprasional perusahaan.Harta yang
dapat disusutkan dibagi menjadi kelompok sebagai berikut :
1. Bukan bangunan
a. Kelompok 1
Harta yang dapat disusutkan dan tidak termasuk golongan bangunan,
yang mempunyai masa manfaat tidak lebih dari 4 tahun.
b. Kelompok 2
Harta yang dapat disusutkan dan tidak termasuk golongan bangunan,
yang mempunyai masa manfaat lebih dari 4 tahun dan tidak lebih dari
8 tahun.

18
Universitas Sumatera Utara

c. Kelompok 3

Harta yang dapat disusutkan dan yang tidak termasuk golongan
bangunan, yang mempunyai masa manfaat lebih dari 8 tahun dan tidak
lebih dari 16 tahun.
d. Kelompok 4
Harta yang dapat disusutkan dan tidak termasuk golongan bangunan,
yang mempunyai masa manfaat lebih dari 16 tahun.
2. Bangunan
a. Permanen
Bangunan dan harta tak gerak lainnya, termasuk tambahan, perbaikan
atau perubahan yang dilakukan, yang mempunyai masa manfaat 20
tahun.
b. Tidak permanen
Bangunan dan harta tak gerak lainnya, termasuk tambahan, perbaikan
atau perubahan yang dilakukan, yang mempunyai masa manfaat 10
tahun.
Menurut Skousen et all, klasifikasi dari aset tetap adalah :
1. Aset tetap berwujud
Aset tetap berwujud memiliki bentuk fisik dan dengan demkian dapat
diamati dengan satu atau lebih pancra indra dan memiliki karakteristik
umum, yaitu memberi manfaat ekonomi pada masa mendatang bagi

perusahaan. Aset tertentu yang umum dilaporkan didalam kategori ini
meliputi :

19
Universitas Sumatera Utara

a. Tanah
Merupakan harta yang digunakan untuk tujuan usaha dan tidak
dikenai penyusutan, maka biaya yang dikenakan pada tanah
merupakan biaya yang secara langsung berhubungan dengan masa
manfaat yang tidak terbatas
b. Perbaikan tanah
Merupakan peningkatan kegunaan dari tanah tersebut. Unsur-unsur
dari tanah, seperti: Pemetaan tanah, pengaspalan, pemagaran, saluran
air, instalasi listrik, dan lain-lain.
c. Bangunan
Merupakan bangunan yang digunakan untuk menempatkan operasi
perusahaan. Baik bangunan untuk kantor, toko, pabrik, maupun
gudang yang digunakan dalam kegiatan utama perusahaan. Akan
tetapi bangunan yang tidak digunakan dalam kegiatan perusahaan

yaitu bangunan yang belum jadi (dalam tahap pembangunan) tidak
dapat diklasifikasikan sebagai aset tetap.
d. Mesin dan peralatan
Merupakan aset yang dipergunakan perusahaan dalam proses produksi
atau penyediaan jasa.
e. Kendaraan
Merupakan aset yang dipergunakan sebagai alat transportasi atau
sebagai penyedia jasa dan lain-lain seperti, mobil,motor.
2. Aset tak berwujud

20
Universitas Sumatera Utara

Aset tak berwujud didefinisikan sebagai aset yang tidak memiliki
bentuk fisik.Bukti adanya aset ini terdapat dalam bentuk perjanjian,
kontrak atau paten.Hal ini memenuhi definisi aset karena adanya manfaat
mendatang. Aset berikut umumnya dilaporkan sebagai aset tak berwujud:
a. Paten, merupakan hak eksklusif yang memungkinkan seorang
penemu/pencipta untuk mengendalikan produksi, penjualan atau
penggunaan dari suatu temuan/ciptaannya.

b. Merk dagang, suatu hak eksklusif yang mengizinkan suatu simbol,
label, dan rancangan khusus.
c. Hak cipta, suatu hak eksklusif yang mengizinkan seorang untuk
menjual, memberi izin atau mengendalikan pekerjaannya.
d. Goodwill, adalah sumber daya, faktor dan kondisi tak berwujud lain
yang memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan laba diatas laba
normal dengan aset yang dapatdiidentifikasi.
Aset tetap meliputi yang tidak dapat disusutkan. Hal tersebut
dinyatakan

dalam

Standar

Akuntansi

Keuangan,

Entitas


Tanpa

Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) BAB 15 (2009:68) bahwa:
“Tanah dan bangunan adalah aset yang dapat dipisahkan dan harus
dicatat terpisah, meskipun tanah dan bangunan tersebut diperoleh
secara bersamaan.”
C. Cara Perolehan Aset Tetap
Proses perolehan disini dimaksudkan mulai sejak pembelian,
pengangkutan aset itu, pemasangan, sampai aset itu siap untuk dipakai

21
Universitas Sumatera Utara

dalam proses kegiatannya. Aset tetap dapat diperoleh melalui berbagai
cara, yaitu :
1.

Pembelian tunai

2.


Pembelian dengan kontrak jangka panjang

3.

Diperoleh secara pertukaran

4.

Pembelian angsuran

5.

Sewa guna usaha pembiayaan

6.

Pertukaran dengan aset lain

7.


Pertukaran dengan sekuritas

8.

Dibangun sendiri

9.

Donasi atau sumbangan

1.

Pembelian tunai
Pembelian tunai adalah cara perolehan aset tetap dengan cara
perusahaan mengeluarkan sejumlah uang tunai aset yang dicatat dalam
perkiraan akuntansi adalah senilai kas yang dibayarkan. Nilai kas yang
dibayar ini akan termasuk pula biaya-biaya yang dikeluarkan selama
pembelian aset tetap tersebut dan dikurangi diskon atau potonganpotongan sehubungan dengan pembelian aset tetap tersebut.


2.

Pembelian dengan kontrak jangka panjang
Pembelian-pembelian atas aset tetap dan seringkali meliputi
pembelian dengan pembayaran cicilan, baik seluruh harga aktiva
maupun sebagian. Dalam keadaan seperti ini nilai aset tetap adalah
sebesar nilai tunai yang dibayarkan apabila aset tersebut dibeli secara

22
Universitas Sumatera Utara

tunai.
3.

Diperoleh secara pertukaran
Apabila suatu aset tetap sudah berkurang masa manfaatnya, dapat
ditukarkan dengan yang lain. Dalam pertukaran ini aset harus terlebih
dahulu ditentukan nilai tukarnya. Selisih antara aset lama dan baru
merupakan nilai yang harus dibayar. Selisih antara nilai tukar dan nilai
buku merupakan keuntungan atau kerugian dari pertukaran. Jenis

pertukaran aset dapat dilakukan dalam dua kasus yaitu :
a. Pertukaran aset tidak sejenis
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pertukaran aset tidak
sejenis adalah sebagai berikut:
1)

Aset yang dipertukarkan tidak sejenis.

2)

Cost kedua aset tersebut diketahui nilai pasarnya.

b. Pertukaran aset sejenis
Syarat yang harus dipenuhi dalam pertukaran aset sejenis adalah
sebagai berikut:
1) Nilai pasar aset tetap yang dipertukarkan tidak diketahui.
2) Aset tetap yang ditukarkan adalah sejenis.
4. Pembelian angsuran
Beberapa jenis aset tetap bisa saja diperoleh melalui pembelian secara
kredit berjangka panjang dengan program pembayaran secara
angsuran atau sekaligus pada tanggal tertentu dikemudian hari.
5. Sewa guna usaha pembiayaan

23
Universitas Sumatera Utara

Sewa guna usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan
dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh
suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu berdasarkan
pembayaran-pembayaran secara berkala disertai hak pilih ( optie) bagi
perusahaan

tersebut

untuk

membeli

barang-barang

modal

bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu sewa guna usaha.
Ada dua kemungkinan yang sering digunakan, yaitu :
a. Sewa guna usaha dianggap sebagai persetujuan sewa menyewa
(operating lease) adalah kegiatan sewa guna usaha dimana
penyewa guna usaha tidak mempunyai hak opsi untuk membeli
obyek sewa guna usaha.
b. Sewa guna usaha dianggap sebagai transaksi pembelian/penjualan
(finance lease) adalah kegiatan sewa guna usaha dimana penyewa
guna usaha pada akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk
membeli obyek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang
disepakati bersama.
6. Pertukaran dengan aset lain
Ada dua jenis pertukaran yang terjadi, yaitu :
a) Pertukaran dengan aset tetap yang sejenis, yaitu perolehan aset
tetap dengan mengadakan pertukaran aset tetap yang sama
jenisnya. Apabila pertukaran tersebut menimbulkan kerugian maka
ruginya dibebankan pada periode terjadinya pertukaran.
b) Pertukaran aset tetap yang tidak sejenis, yaitu pertukaran tanah

24
Universitas Sumatera Utara

dengan mesin- mesin, gedung, dan lain- lain. Perbedaan antara nilai
buku aset tetap yang diserahkan dengan nilai wajar yang digunakan
sebagai dasar pencatatan aset yang diperoleh pada tanggal transaksi
terjadi harus diakui sebagai dasar pencatatan aset yang diperoleh
pada tanggal transaksi terjadi harus diakui sebagai laba/ rugi
pertukaran aset tetap.
7. Pertukaran dengan sekuritas
Perusahaan bisa mendapatkan aset tetapnya melalui pertukaran
dengan surat- surat berharga atau sekuritas yang diterbitkan oleh
perusahaan yang bersangkutan, baik berupa sekuritas hutang maupun
sekuritas saham. Pada dasarnya, nilai perolehan aset yang didapat
melalui transaksi pertukaran dengan sekuritas harus diukur
berdasarkan :
a. Harga pasar dari sekuritas yang diserahkan dalam transaksi
b. Harga pasar yang didapat
Aset tetap yang diperoleh melalui transaksi pertukaran dengan
sekuritas biasanya dalam rangka merger atau akuisisi.
8. Dibangun sendiri
Kadang – kadang perusahaan tidak memenuhi kebutuhan aset tetapnya
dengan membeli dari pihak lain, tetapi dengan cara membangun atau
membuatnya sendiri.

Ada beberapa alasan

yang mendorong

perusahaan untuk membangun atau membuat sendiri aset tetap yang
diperlukan untuk menjalankan operasinya :

25
Universitas Sumatera Utara

a) Memanfaatkan fasilitas yang menganggur
b) Menghemat biaya konstruksi
c) Mencapai standar kualitas konstruksi yang lebih tinggi
d) Agar dapat segera dioperasikan
Seperti halnya aset tetap yang didapat melalui pembelian, aset tetap
yang dibuat atau dibangun sendiri harus dicatat berdasarkan nilai
perolehannya, termasuk semua pengeluaran yang diperlukan untuk
membuat dan menempatkan aset pada kondisi siap pakai.
9. Donasi atau sumbanganan
Didalam akuntansi, donasi yang diterima atau diberikan kepada pihak
lain disebut transfer non- resiprokal, yaitu transfer barang dan jasa
satu arah. Terhadap aset yang didapat atau dikorbankan dalam
transaksi non- resiprokal, standar akuntansi yang lazim menetapkan
harga pasar aset harus dipakai sebagai dasar pengukurannya.

D. Metode Penyusutan Aset Tetap
Bersamaan dengan berlalunya waktu, semua aset tetap kecuali tanah,
akan kehilangan kemampuannya menghasilkan jasa. Dengan demikian,
harga perolehan aset semacam ini harus dipindahkan ke perkiraan beban
secara teratur selama masa manfaatnya yang diharapkan. Penurunan
manfaat secara periodik ini disebut penyusutan (depreciation).
Menurut Johar Arifin penyusutan adalah proses pengalokasian harga
perolehan aset (aktiva) tetap menjadi biaya selama masa manfaat dengan
cara yang rasional dan sistematis.

26
Universitas Sumatera Utara

Menurut Horngren penyusutan adalah alokasi biaya aktiva tetap
kebeban selama umur manfaatnya.
Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan penyusutan adalah
penurunan kemampuan aset tetap dalam menyediakan manfaat dalam
rangka aktivitas operasional perusahaan.Hal ini dikarenakan pemakaian
yang terus-menerus, sehingga mengakibatkan fungsi aset tetap tersebut
menurun dari hari ke hari. Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan
manfaat dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu :
1.

Penyusutan fisik
Penyusutan yang mencakup keusangan karena pemakaian dan keausan
karena gerakan elemen – elemen.

2.

Penyusutan fungsional

Penyusutan yang meliputi ketidak-layakan (inadequancy) dan ketinggalan
zaman ( obsolence). Suatu aset tetap dikatakan tidak layak lagi apabila
kemampuannya untuk memenuhi permintaan peningkatan produksi tidak
memadai lagi. Ada beberapa metode yang biasanya dipergunakan untuk
menentukan besarnya penyusutan aset tetap, yaitu :
a) Metode garis lurus
Dengan metode garis lurus dalam menghitung penyusutan berarti beban
penyusutan dibebankan secara merata selama estimasi umur aset tersebut.
Untuk menentukan besarnya beban penyusutan tiap tahun, dimana harga
pembelian aset dikurangi taksiran nilai residu dibagi dengan umur
ekonomis yang ditaksir. Atau dengan rumus sebagai berikut:

27
Universitas Sumatera Utara

Penyusutan tahunan = Harga perolehan - nilai ekonomis
Umur ekonomis
b) Metode saldo menurun berganda
Metode saldo menurun menghasilkan beban penyusutan periodik yang
semakin menurun sepanjang umur estimasi aset itu. Cara menghitung
beban penyusutan yaitu dengan menggunakan persentase penyusutan
yang tetap,

dihitung dari niali buku (harga perolehan-akumulasi

penyusutan).
c) Metode satuan unit produksi
Menurut metode ini, besarnya penyusutan tiap periode akuntansi dihitung
berdasarkan kapasitas produksi yang diperkirakan dapat dihasilkan oleh
suatu aset. Dengan demikian besarnya beban penyusutan tiap periode
belum tentu sama.
d) Metode jumlah angka tahun
Metode jumlah angka tahun memberikan hasil yang sama seperti yang
dihasilkan metode saldo menurun. Dimana pada beban penyusutan
periodik akan terlihat menurun secara tetap sepanjang umur estimasi itu
karena angka pecahan yang dikalikan setiap tahun terhadap harga
perolehan aset tetap dikurangi estimasi nilai residu, semakin kecil.
Jumlah angka tahun dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Jumlah angka tahun = (n+1)
2
n = Lama penyusutan ( umur ekonomis aktiva)

28
Universitas Sumatera Utara

E. Penggantian Aset Tetap
Perusahaan mengambil suatu kebijakan terkait penggantian aset tetap
dikarenakan aset tersebut tidak lagi dapat dipergunakan dalam kegiatan
operasional perusahaan. Aset tetap yang sudah tidak terpakai lagi dapat
ditarik dari pemakaian. Penarikan (retirement) tersebut dapat dilakukan
dengan tiga cara:
1. Dengan cara dibuang
Suatu aset tetap dibuang disebabkan aset tetap tersebut sudah tidak lagi
berguna untuk perusahaan, disertai tidak lagi memiliki nilai residu atau
nilai pasar. Apabila suatu aset belum disusutkan sepenuhnya, maka
penyusutan terlebih dahulu dicatat sebelum aset dibuang dan dihapus dari
catatan akuntansi.
2. Dengan cara dijual
Aset tetap yang sudah tidak terpakai lagi dapat dijual dengan cara lelang.
Ayat jurnal untuk mencatat penjualan aset tetap sama dengan ayat jurnal
yang telah ilustrasikan sebelumnya, kecuali bahwa kas atau aset lainnya
yang diterima juga harus dicatat.
3.

Dengan cara tukar dengan aset lain
Keuntungan dari pertukaran :
Jika nilai tukar tambah melebihi nilai buku aset lama yang ditukarkan
dan tidak ada keuntungan yang diakui, maka biaya atau harga pokok
yang dicatat untuk aset tetap baru dapat ditentukan dengan salah satu cara
berikut :

29
Universitas Sumatera Utara

a. Biaya aset baru = Harga aset baru – keuntungan yang tidak
b. Biaya aset baru = Harga aset baru + keuntungan yang tidak diakui
Keuntungan pertukaran aset tetap sama tidak diakui untuk pelaporan
keuangan dan untuk tujuan pajak penghasilan federal.
Kerugian dari pertukaran :
Kerugian pertukaran aset sejenis untuk tujuan pelaporan keuangan diakui
jika nilai tukar tambah lebih rendah dari nilai buku peralatan
lama.Apabila terjadi kerugian, biaya yang dicatat untuk aset baru adalah
harga pasar aset tersebut. Berdasarkan data diatas adalah beberapa cara
yang paling sering digunakan dalam penggantian aset tetap, sedangkan
Pengadilan Negeri Medan melakukan penggantian aset tetap dengan
cara dilelang.

F. Daftar Aset Tetap pada Pengadilan Negeri Medan
Tabel 3.1
Daftar Aset Tetap pada Pengadilan Negeri Medan
Tahun Anggaran 2016

30
Universitas Sumatera Utara

Sumber : Pengadilan Negeri Medan
Tabel 3.2
Daftar Aset Tetap pada Pengadilan Negeri Medan

31
Universitas Sumatera Utara

Tahun Anggaran 2016

Sumber : Pengadilan Negeri Medan
Tabel 3.3

32
Universitas Sumatera Utara

Daftar Aset Tetap pada Pengadilan Negeri Medan
Tahun Anggaran 2016

Sumber : Pengadilan Negeri Medan
Tabel 3.4

33
Universitas Sumatera Utara

Daftar Aset Tetap pada Pengadilan Negeri Medan
Tahun Anggaran 2016

Sumber : Pengadilan Negeri Medan
Tabel 3.5
34
Universitas Sumatera Utara

Daftar Aset Tetap pada Pengadilan Negeri Medan
Tahun Anggaran 2016

Sumber : Pengadilan Negeri Medan

35
Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.6
Daftar Aset Tetap pada Pengadilan Negeri Medan
Tahun Anggaran 2016

Sumber : Pengadilan Negeri Medan

36
Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.7
Daftar Aset Tetap pada Pengadilan Negeri Medan
Tahun Anggaran 2016

Sumber : Pengadilan Negeri Medan

37
Universitas Sumatera Utara

G.

Sistem Pengendalian Dan Pengelolaan Aset Tetap pada Pengadilan
Negeri Medan
Sistem pengendalian internal atau internal control meliputi evaluasi
(menilai) atas pelaksanaan pekerjaan dengan cara membandingkan realisasi
dengan rencana, dan melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu
(jika ada penyimpangan yang merugikan). Hal ini dimaksudkan untuk
menjamin kebenaran data akuntansi, mengamankan harta kekayaan dan
catatan pembukuannya, dalam upaya meningkatkan efisiensi usaha, serta
mondorong ditaatinya kebijakan yang telah ditetapkan oleh pihak
manajemen.
Pada Pengadilan Negeri Medan, pengendalian internal adalah
pengawasan terhadap kegiatan / aktivitas yang ada dalam suatu kegiatan
kerja apakah sudah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan peraturanperaturan yang berlaku dalam perusahaan.
Menurut Gondodiyoto dan Hendarti ( 2007 : 122 ), “Pengendalian
internal adalah rencana organisasi dan semua metode serta kebijakan
yang terkoordinasi dalam suatu perusahaan untuk mengamankan
kekayaan, menguji ketepatan dan sampai berapa jauh data akuntansi
dapat dipercaya, menggalakkan efisiensi usaha serta mendorong
ditaatinya kebijaksanaan pimpinan yang telah digariskan”.
Dari uraian diatas, maka peneliti menyimpulkan pengertian
pengendalian internal adalah evaluasi secara menyeluruh yang dilakukan
oleh suatu organisasi dengan cara membandingkan antara prosedurprosedur yang telah dibuat oleh manajemen suatu organisasi dengan

38
Universitas Sumatera Utara

keadaan yang sebenarnya yang telah dilaksanakan oleh organisasi tersebut,
apakah kegiatan operasional telah dilaksanakan dengan baik atau terdapat
penyimpangan yang dapat merugikan organisasi.
Pengendalian internal atas aktiva tetap meliputi penjagaan dan
pencatatan akuntansi aktiva tetap yang memadai yang dimiliki organisasi
untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen.
Penjagaan dari aset tetap meliputi :
1. Memberikan tanggung jawab kepada seseorang atas aset

tetap

tersebut.
2. Memisahkan tugas antara orang yang menjaga dengan orang yang
melakukan pencatatan aset tetaptersebut.
3. Memiliki asuransi aset tetap terhadap kejadian – kejadian tertentu
seperti kebakaran, pencurian dan lain –lain.
4. Melakukan pembinaan kepada orang – orang yang menggunakan aset
tetap tersebut agar mereka dapat secara benar pengoperasikan aset
tetap tersebut.
5. Adanya program pemeliharaan dan perbaikan yangbenar
6. Melindungi aset tetap dari hujan, panas dansebagainya.
7. Mempertimbangkan keamanan di wilayah tersebut, misalnya orang
yang tidak berkepentingan, tidak diperbolehkan masuk.

39
Universitas Sumatera Utara

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Adapun empat kesimpulan yang dapat diambil penulis berdasarkan
pembahasan yang telah dilakukan.
1. Dalam struktur organisasi Pengailan Negeri Medan dapat dilihat bahwa
setiap staff memiliki tugas dan kewajibannya sesuai dengan job
descriptionnya masing-masing.
2. Aset tetap yang terdapat dalam Pengadilan Negeri Medan umumnya
diperoleh melalaui pengadaan.
3. Pengadilan Negeri Medan telah menetapkan sistem informasi akuntansi
aktiva tetap menggunakan sistem informasi manajemen dan akuntansi
barang milik negara (SIMAK-BMN) yang diatur oleh pemerintah pusat,
program SIMAK-BMN sebagai sistem informasi akuntansi terhadap aktiva
tetap pada Pengadilan Negeri Medan berpengaruh dalam pengendalian
internal aktiva tetap.
4. Seluruh pencatatan yang digunakan oleh Pengadilan Negeri Medan
berdasarkan komputer dengan program SIMAK BMN.
5. Penggantian Aset tetap yang telah habis masa manfaatnya dilakukan
dengan cara dilelang.
B. Saran
Adapun beberapa saran yang ingin penulis berikan kepada Pengadilan

40
Universitas Sumatera Utara

41

Negeri Medan adalah:
1. Pengendalian pada aset tetap sebaiknya terus ditingkatkan untuk mencapai
pengendalian yang lebih baik, selain membantu untuk mencegah
terjadinya penyelewengan atas aset tetap, hal ini akan membantu
manajemen mengelola harta yang dimiliki perusahaan secara efektif dan
efisien.
2. Pengadilan Negeri Medan perlu memperhatikan tingkat pemeliharaan
terhadap aset tetap karena masih ada peralatan kantor yang rusak sehingga
menggangu kinerja pegawainya saat berkerja.

41
Universitas Sumatera Utara