Strategi Pemasaran Buah Lokal (Studi Pada Toko Bolang Buah Binjai)

BAB II
KERANGKA TEORI

2.1 Strategi
2.1.1 Pengertian Strategi
Menurut Marrus (Umar, 2005:31), pengertian strategi adalah suatu proses
penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar
tujuan tersebut dapat dicapai. Sedangkan menurut pendapat Hamel dan Prahalad
(Umar, 2005:31), strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental
(senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut
pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan, dengan
demikian strategi hampir dimulai dari apa yang terjadi dan bukan dimulai dari apa
yang akan terjadi.
Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola
konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Pedagang usaha perlu
mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.
2.1.2 Tipe-Tipe Stratagi
Menurut

Rangkuti


(2014:6),

pada

prinsipnya

strategi

dapat

dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi, yaitu strategi manajemen, strategi
investasi, dan strategi bisnis. Untuk lebih jelasnya ketiga tipe strategi pemasaran
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Strategi Manajemen
Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen
dengan orientasi pengembangan strategi secara makro. Misalnya, strategi

8
Universitas Sumatera Utara


9

pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strategi
pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan dan sebagainya.
2. Strategi Investasi
Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi. Misalnya,
apakah pedagang usaha ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif
atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi
pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi diverstasi, dan
sebagainya.
3. Strategi Bisnis
Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena
strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya
strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi,
strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.
2.2 Pemasaran
2.2.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai
faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial. Akibat dari pengaruh dari

berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan dan
menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas. (Rangkuti, 2014:101).
Pemasaran menurut Stanton, Etzel & Walker (Sunyoto, 2015:1)
merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang
yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan

Universitas Sumatera Utara

10

pedagang usaha. Pemasaran adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen melalui penciptaan produk dan ataupun jasa yang kemudian
dinikmati atau dibeli oleh mereka yang membutuhkan melalui suatu proses
pertukaran. Penciptaan produk dan jasa tersebut didasarkan pada permintaan dan
penawaran kelompok pasar tertentu. Kelompok pasar menurut Kamsir (Echdar,
2013:120) meliputi:
1. Pasar konsumen, pasar di mana individu dan rumah tangga dapat membeli
barang atau jasa untuk dikonsumsi sendiri.

2. Pasar industri, pasar di mana pihak-pihak yang membeli barang atau jasa
mempergunakannya kembali untuk menghasilkan barang/jasa lain atau
disewakan kepada pihak lain untuk mengambil untung.
3. Pasar reseller, pasar di mana yang terdiri atas unit-unit pemerintah yang
membeli atau menyewa barang atau jasa untuk melaksanakan fungsi utama
pemerintah pusat dan daerah.
4. Pasar internasional, produk atau jasa yang terdiri atas pasar antar negara atau
pasar internasional (ekspor dan impor).
2.2.2 Unsur-Unsur Utama Pemasaran
Unsur - unsur utama pemasaran menurut Rangkuti (2014:102) dapat
diklasifikasikan menjadi tiga unsur utama, yaitu unsur strategi persaingan, unsur
taktik pemasaran dan unsur nilai pemasaran, yang dijabarkan sebagai berikut:
1. Unsur Strategi Persaingan
Unsur Strategi persaingan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
a. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah tindakan mengindentifikasikan dan membentuk

Universitas Sumatera Utara

11


kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing - masing
konsumen ini memiliki karakteristik, kebutuhan produk, dan bauran
pemasaran tersendiri.
b. Targetting
Targetting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar
yang akan dimasuki.
c. Positioning
Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuannya adalah untuk
membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang
ada di pasar ke dalam benak konsumen.
2. Unsur Taktik Pemasaran
Terdapat dua unsur taktik pemasaran, yaitu :
a. Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran
dalam berbagai aspek di pedagang usaha. Kegiatan membangun stategi
pemasaran inilah yang membedakan differensiasi yang dilakukan suatu
pedagang usaha dengan yang dilakukan oleh pedagang usaha lain.
b. Bauran pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan - kegiatan mengenai
produk, harga, promosi, dan tempat.
3. Unsur Nilai Pemasaran

Nilai pemasaran dapat dikelompokkan menjadi tiga , yaitu:
a. Merek atau brand, yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai yang
dimiliki dan melekat pada suatu pedagang usaha. Sebaiknya pedagang
usaha sentiasa meningkatkan brand equity-nya. Jika brand equity ini dapat
dikelola dengan baik, pedagang usaha yang bersangkutan setidaknya akan

Universitas Sumatera Utara

12

mendapatkan dua hal: Pertama, para konsumen akan menerima nilai
produknya. mereka dapat merasakan semua manfaat yang diperoleh dari
produk yang mereka beli dan merasa puas karena produk tersebut sesuai
dengan yang mereka harapkan. Kedua, pedagang usaha itu sendiri
memperoleh nilai loyalitas pelanggan terhadap merek, yaitu peningkatan
margin keuntungan, keunggulan bersaing, dan efisiensi serta efektifitas
kerja khususnya pada program pemasaran.
b. Pelayanan atau service, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian
pelayan kepada konsumen. Kualitas pelayanan kepada konsumen ini perlu
terus menerus ditingkatkan.

c. Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prisip pedagang usaha untuk
membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab
dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun secara
tidak langsung.
2.2.3 Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menekankan pula integrasi antar fungsi pemasaran
dan antar departemen. Dengan kata lain, dibutuhkan keselarasan antara external
marketing (pemasaran yang ditujukan kepada pihak- pihak di luar pedagang
usaha) dan internal marketing (proses merekrut, menyeleksi, melatih, dan
memotivasi para karyawan sehingga mereka dapat melayani pelanggan secara
memuaskan.
Tujuan akhir konsep pemasaran adalah membantu organisasi mencapai
tujuannya. Dalam kasus organisasi bisnis, tujuan utamanya adalah laba, sedangkan
untuk organisasi nirlaba dan organisasi public, tujuannya adalah mendapatkan laba

Universitas Sumatera Utara

13

yang memadai untuk melakukan aktivitas-aktivitas social dan pelayanan publik.

(Tjiptono dan Chandra, 2012: 20).
Menurut Kotler (Echdar, 2013:121) terdapat lima konsep yang berkaitan
satu sama lain, yang merupakan landasan dari kegiatan pemasaran. Lima konsep
tersebut sebagai berikut:
1. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang
tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada
produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai

efesiensi

produk tinggi dan distribusi yang luas, disini tugas manajemen adalah
memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan
menerima produk yang tersedia secara luas sesuai dengan daya beli mereka.
2. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen
disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap
menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri
terbaik.

3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu
saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang
agresif.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan

Universitas Sumatera Utara

14

organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien
dibandingkan para pesaing.
5. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah
menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan
efisien dari pada para pesaingdengan tetap melestarikan atau meningkatkan
kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

2.3 Strategi Pemasaran
2.3.1 Pengertian Strategi Pemasaran
Dalam mencapai tujuan usaha dan demi tercapainya pemasaran yang
baik, suatu usaha perlu membuat strategi pemasaran yang sesuai. Pemasaran
menurut Tjiptono dan Chandra (2012:193), merupakan rencana yang menjabarkan
ekspektasi pedagang usaha akan dampak dari berbagai aktifitas atau program
pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran
tertentu. Secara singkat, Anoraga (2000:230) menyatakan bahwa, pemasaran
merupakan wujud rencana yang terarah dibidang pemasaran untuk memperoleh
suatu hasil yang optimal.
Menurut Rangkuti (2014: 48) strategi pemasaran adalah suatu proses
kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik,
ekonomi,dan manajerial. Akibat dari pengaruh berbagai faktor tersebut adalah
masing- masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan
keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang

Universitas Sumatera Utara

15


memiliki nilai komoditi.
2.3.2 Konsep Strategi Pemasaran
Dalam peranan strategisnya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk
mencapai kesesuain antara perusahan dengan lingkungannya dalam rangka
mencari pemecahan masalah dan penentuan pertimbangan pokok. Menurut Corey
(Sunyoto, 2015:4) konsep strategi pemasaran terdiri atas lima elemen saling
berkait, yaitu:
1. Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani. Keputusan ini
didasarkan padafaktor-faktor:
a.

Persepsi terhadap fungsi produk dan pengelompokkan teknologi yang
dapat diproteksi dan didominasi

b. Keterbatasan sumber daya internal yang mendorong perlunya pemutusan
yang lebih sempit
c.

Pengalaman kumulatif yang didasarkan pada trial dan error di dalam
menanggapi peluang dan tantangan.

d. Kemampuan khusus yang berasal dari akses terhadap sumber daya langka
atau pasar terproteksi
2. Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang dijual, pembentukan lini
produk, dan desain penawaran individual pada masing-masing lini. Produk itu
sendiri menawarkan manfaat total yang dapat diperoleh pelanggan dengan
melakukan pembelian. Manfaat tersebut meliputi produk itu sendiri, nama
merek produk, ketersediaan produk, jaminan atau garansi, jasa reparasi, dan
bantuan teknis yang disediakan penjual, serta hubungan personal yang
mungkin terbentuk di antara pembeli dan penjual.

Universitas Sumatera Utara

16

3. Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai
kuantitatif dari produk kepada pelanggan.
4. Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang dilalui
produk

hingga

mencapai

konsumen

akhir

yang

membeli

dan

menggunakannya.
5. Komunikasi pemasaran (promosi) yang meliputi periklanan, personal selling,
promosi penjualan, direct marketing, dan public relations.
2.4 Buah-Buahan
2.4.1 Pengertian Buah Lokal
Indonesia merupakan negara tropis yang sangat kaya akan flora dan fauna
dengan ribuan macam species dan jenisnya. Bahkan, sebagian besar tumbuhtumbuhan yang hidup di alam Indonesia memiliki banyak manfaat baik bagi
manusia, terutama untuk kesehatan dengan kandungan zat gizi yang dimilikinya,
diantaranya adalah buah-buahan dengan beragam jenis serta bentuknya yang lazim
kita sebut sebagai buah lokal. Buah lokal memiliki dua macam pengertian, yang
pertama adalah buah yang varietas tanamannya asli Indonesia dan ditanam petani
di Indonesia ; yang kedua adalah buah yang varietas tanamannya dari negara lain
namun ditanam petani di Indonesia. Meskipun demikian, buah lokal itu tetaplah
buah yang dihasilkan petani Indonesia terlepas dari mana asal varietasnya.
(Sunpride : Fruit For Love Blogging Competition 2015)
Menurut Wisnu (2011), buah-buahan merupakan salah satu komoditas
hortikultura yang memegangperanan penting bagi pembangunan pertanian di
Indonesia. Fungsi buah-buahan sangat penting bagi proses metabolisme tubuh
karena mengandung banyak vitamin dan mineral. Dewasa ini, masyarakat mulai

Universitas Sumatera Utara

17

memperhatikan untuk mengkonsumsi buah-buahan yang banyak mengandung zat
gizi. Hal ini berarti bahwa buah-buahan memiliki prospek yang cerah untuk
dikembangkan. Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) adalah
Hortikultura berasal dari kata “hortus” (= garden atau kebun) dan “colere” (= to
cultivate atau budidaya). Secara harfiah istilah Hortikultura diartikan sebagai
usaha membudidayakan tanaman buah-buahan, sayuran dan tanaman hias.
Pengertian buah lokal menurut Atep Afia Hidayat (2011), buah lokal
adalah buah yang varietas tanamannya asli Indonesia dan ditanam oleh petani
Indonesia atau dalam artian lain diartikan buah yang di tanam di Indonesia oleh
petani Indonesia terlepas dari mana varietas tanaman itu berasal. Potensi plasma
nutfah buah-buahan Indonesia sangat besar. Dari tujuh spesies buah tropika utama
(pisang, jeruk, durian, nangka, langsat, lengkeng, mangga, rambutan, dan
manggis), Indonesia mempunyai lebih dari 6000 sumber plasma nutfah.
Seharusnya, dengan kekayaan plasma nutfah tersebut Indonesia mempunyai
varietas/klon buah-buahan yang unggul. Potensi alam Indonesia juga sangat
mendukung. Indonesia mempunyai iklim, lahan, dan altitude yang memungkinkan
musim panen dapat dilakukan berbeda-beda tiap daerah. Sementara potensi
lahannya masih cukup besar sekitar 9,7 juta hektar. Menurut jajak pendapat
Kompas, masyarakat sebenarnya masih menggemari buah lokal. Dari 446
responden, 74.9 persen responden lebih memilih buah lokal dari pada buah impor.
(Kompas, 16 Okterber 2011)
2.4.2 Manfaat Buah
Menurut dr. Setiawan Dahlimartha (2011), buah merupakan sumber yang
baik dari antioksidan dan fitokimia, seperti vitamin C, karoten, flavoid, dan

Universitas Sumatera Utara

18

poliphenol.Buah mengandung sejumlah gula alamiah, seperti fruktosa dan
glukosa. Oleh karena itu, kita perlu membatasi makan buah segar yang manis
seperti rambutan, duku, lengkeng, anggur, pisang, dan mangga, akan menambah
berat badan karena menigkatnya kadar glukosa darah. Namun, makan buah secara
teratur dan tidak berlebihan dapat mengontrol nafsu makan dan menurunkan berat
badan.Sejumlah penelitian menunjukkan, fruktosa dapat menurunkan jumlah
kalori dan lemak yang dikonsumsi. Keadaan ini memermudah turunnya berat
badan.
Sebagai negara tropis yang memiliki musim yang lebih bersahabat,
Indonesia memiliki plasma nuftah buah-buahan yang paling beragam. Bahkan, di
hutan-hutan tropis yang ada di Sumatera, Kalimantan, dan Papua masih tersimpan
cadangan plasma nuftah buah-buahan yang hingga saat ini masih belum
dibudidayakan, yang lazim di sebut "buah liar". Buah-buahan yang belum
dibudidayakan tersebut tampak eksotik dan langka bahkan kerap dinilai memiliki
nilai mistis bagi masyarakat lokal daerah tersebut.
Sesungguhnya hal ini menjadi prospek pengembangan yang sangat
potensial, mengingat permintaan buah dengan cita rasa langka tersebut tentu akan
terus meninggi seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk
menjaga kesehatan dengan prinsip "back to nature". Selain itu, ada kecenderungan
buah-buahan langka dan memiliki cita rasa yang unik serta bumbu nilai mistis
biasanya akan diburu dan dibeli dengan harga yang mahal. Tapi tentu saja dengan
catatan, perlu kerjasama serta sinergi yang berkelanjutan dari semua pihak
termasuk pemerintah serta masyarakat yang mendiami daerah tersebut. Untuk
mengembangkan buah lokal memang dibutuhkan peran serta yang besar dari

Universitas Sumatera Utara

19

masyarakat, salah satunya adalah dengan gerakan masyarakat cinta buah lokal.
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman serta teknologi, ada
3 hal yang membuat buah lokal semakin diminati, yaitu :
1.

Buah lokal memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan, karena memiliki
kandungan gizi serta nutrisi yang baik bagi tubuh kita. Selain itu, kandungan
gizi serta nutrisi yang dimiliki buah lokal sesuai dengan komposisi dan
kebutuhan kesehatan tubuh kita yang hidup di daerah tropis. Buah lokal yang
tumbuh subur di Indonesia memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang sangat
diperlukan oleh kita yang juga tinggal di negara tropis, Indonesia.

2.

Buah lokal bisa dinikmati atau dikonsumsi lebih segar serta alami karena
tidak memerlukan bahan-bahan pengawet, bahkan ada yang bisa dipetik dan
dikonsumsi langsung dari pohonnya. Selain segar, kandungan gizinya lebih
terjaga karena tidak melalui berbagai proses yang bertujuan untuk
mengawetkan buah tersebut.

3.

Buah lokal umumnya memiliki musim tumbuh tersendiri sehingga saling
berkesinambungan dan tentu saja keanekaragaman ini membuat nilai gizi
yang diperoleh lebih kaya dan lengkap, atau mungkin sesuai dengan cuaca
pada saat itu sehingga kandungan gizinya secara optimal membantu
kesehatan kita untuk melewati cuaca tersebut. Meskipun saat ini dimana ilmu
pengetahuan dan teknologi telah berkembang dengan pesat sehingga banyak
buah lokal yang bisa dinikmati sepanjang musim, namun tetap saja ada buah
lokal yang unik dan hanya tumbuh di waktu-waktu atau bulan tertentu, dan
tentunya tetap ditunggu karena pada musim itu buah melimpah dan harganya
lebih murah.

Universitas Sumatera Utara

20

Berikut beberapa buah lokal yang memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh kita,
yaitu:
1.

Buah Sawo
Sawo adalah salah satu tumbuhan khas Indonesia yang memiliki bentuk
bulat dan berwarna coklat. Rasa buah sawo cukup manis dan memiliki
kandungan air yang cukup banyak. Sawo kaya akan karbohidrat karena
20% bagiannya terdiri dari gula, selain itu sawo juga mengandung vitamin
A, vitamin B, vitamin C, serta kandungan potasium yang tinggi sehingga
baik untuk menjaga kesehatan pembuluh darah, selain itu sawo juga
memiliki kandungan antioksidan yang cukup untuk mencegah penuaan dini
akibat radikal bebas.

2. Buah Duku
Umumnya buah duku berbuah setahun sekali, dan tumbuh subur ditempat
yang mempunyai curah hujan tinggi. Kandungan yang terdapat dalam buah
duku ini adalah protein, karbohidrat, lemak, mineral, kalsium, fosfor, dan
juga zat besi yang sangat baik untuk kesehatan tubuh. Bahkan dalam
masyarakat berkembang semacam kepercayaan bahwa mengonsumsi buah
bulat kecil dan berdaging kecil bening ini bisa memperlancar buang air
kecil.
3. Buah Rambutan
Buah ini sering disebut "si kecil yang kaya manfaat", dengan kandungan
antioksidannya yang sangat besar. Buah berambut dengan kulit merah ini
umumnya bisa dijumpai dengan mudah pada setiap musimnya dengan harga
yang relatif terjangkau. Buah rambutan memiliki manfaat yang sangat besar

Universitas Sumatera Utara

21

bagi kesehatan, diantaranya menjaga tubuh dari berbagai radikal bebas,
penurun berat badan yang efektif, penangkal anemia yang ampuh, pencegah
kanker, menguatkan sistem imun tubuh, membantu memperlancar fungsi
ginjal, mendongkrak energi bagi tubuh dengan kandungan karbohidrat dan
protein yang dimilikinya.
4. Buah Manggis
Buah manggis dikenal dengan nama ilmiah Garcinia Mangostana,
merupakan pohon cemara tropis yang diyakini berasal dari Indonesia dan
beberapa negara Asia Tenggara lainnya. Buah manggis sering dipuja
sebagai ratu buah tropis karena manfaat yang luar biasa bagi kesehatan.
Buah manggis memiliki tiga bagian utama yaitu kulit ungu, daging yang
berwarna putih, dan biji yang ditemukan dalam daging. Manfaat buah
manggis sudah dibuktikan dalam beberapa penelitian ilmiah, selain itu buah
manggis dikenal sebagai gudang nutrisi penting yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan serta kecukupan gizi, seperti kandungan antioksidan,
antibiotik, dan antivirus yang tinggi.
5. Buah Sirsak
Buah sirsak banyak mengandung senyawa yang sangat bermanfaat bagi
tubuh, yaitu karbohidrat, kalium, vitamin C, kalsium, air, serat, fosfor, dan
lemak.Selain cita rasanya yang nikmat, segar, dan lezat, buah sirsak
memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesehatan tubuh kita, yaitu untuk
menurunkan kolesterol, membantu mengobati hipertensi, menangkal
penyakit asam urat, dan manfaat lain yang berfungsi mempertahankan
imunitas tubuh kita. (http://www.elisakaramoy.com/2015/02/buah-lokal-

Universitas Sumatera Utara

22

kaya-manfaat-bagi-kesehatan.html)
2.4.3 Ketersediaan Buah Lokal
Pemerintah Indonesia tengah menggalakkan slogan “cintai produk-produk
dalam negeri”. Termasuk untuk mencintai produk buah lokal. Hal ini tentu saja
sangat perlu dilakukan karena respon masyarakat mulai menunjukkan kecintaan
terhadap buah impor. Namun, lebih karena kenyataan yang menunjukkan bahwa
buah impor justru lebih mudah ditemukan. Menariknya lagi, buah impor pun
memiliki tampilan yang lebih memikat dengan harga yang justru lebih murah.
Sebagai contoh, harga apel fuji import rata-rata hanya dibanderol dengan harga Rp
18.000 per kg nya. Harga ini jauh lebih murah dibandingkan harga apel lokal
malang yang mencapai Rp 26.000 per kg (hasil-bumi-tani.blogspot.com).
2.4.4 Potensi Indonesia dalam Memproduksi Buah
Sebagai

negara

agraris

Indonesia

memiliki

potensi

besar

dalam

mengembangkan berbagai produk pertanian termasuk buah-buahan. Ketersediaan
lahan, tenaga kerja dan iklim membuat berbagai jenis buah mampu bertahan hidup
dengan baik di Indonesia secara alami. Berbagai potensi ini belum dimanfaatkan
secara maksimal. Hal ini dibuktikan dari produktivitas buah Indonesia yang rendah.
Bahkan sebagai negara penghasil buah, Indonesia semakin menjadi negara tujuan
ekspor buah yang dipandang potensial oleh negara-negara lain. Lihat saja
perbandingan nilai ekspor buah Indonesia yang masih jauh dari nilai impor buah
dengan nilai hampir 300% (www.technology-indonesia.com).
2.4.5 Faktor Pendukung Daya Saing Buah Impor
Jika diamati, fenomena ini dapat disebabkan oleh banyak faktor. Secara
umum, efisiensi produksi adalah hal utama yang menentukan harga dan jumlah

Universitas Sumatera Utara

23

buah yang beredar di pasar. Jika dibandingkan dengan buah impor, buah lokal
tampaknya memang kalah dalam hal efisiensi produksi.Para importer buah terbesar
di Indonesia seperti Cina, Amerika Serikat, Australia dan Thailand mampu
menghasilkan buah-buahan dengan tingkat efisiensi tinggi sehingga produktivitas
juga tinggi. Tingkat produktivitas tinggi ini didukung oleh faktor pendukung yang
baik seperti ketersediaan pupuk, lahan, tenaga kerja, teknologi, serta infrastruktur
yang baik. Penanganan pasca panen juga menjadi hal keunggulan dari buah impor
sehingga ketersediaannya lebih terjamin.
2.4.6 Peran Pemerintah Negara-Negara Eksportir Buah
Keunggulan ini tidak lepas dari dukungan pemerintah negara-negara
eksporter buah besar. Misalnya saja di Thailand, pemerintah mengarahkan para
petani buahnya untuk mengembangkan produk durian unggulan. Jika Thailand
memiliki hingga 60 jenis durian, maka selanjutnya pemerintah hanya menganjurkan
pengembangan terhadap 7 jenis durian sehingga kualitas dan kuantitas yang
dihasilkan terus meningkat (www.technology-indonesia.com). Buktinya, kini
Thailand terkenal sebagai eksportir terbesar buah durian.Begitu pula dengan Cina,
pemerintah Cina memberikan dukungan penuh terhadap perkembangan pasar buah
domestik hingga ke pasar ekspor. Berbagai subsidi diberikan Cina kepada para
petani kecil, juga pada para retailer. Infrastruktur ditingkatkan untuk memperlancar
transportasi. Bahkan pemerintah berperan dalam mengembangkan penelitian untuk
mendukung

perkembangan

produksi

buah

(www.freshfruitportal.com). Cina

merupakan negara yang sangat efisien dalam menghasilkan berbagai produk
pertanian seperti buah-buahan. Pemerintah Cina turut andil dalam penyediaan bibit
unggul, fasilitas kredit, pembekalan keilmuan bagi para petani hingga penyediaan

Universitas Sumatera Utara

24

lahan serta infrastruktur yang memadai. Berbagai faktor ini otomatis dapat
membuat biaya produksi rendah. Ditambah lagi berbagai kerjasama perdagangan
bebas yang dilakukan Cina dengan Indonesia juga memungkinkan pajak impor
buah Cina dapat ditekan ke titik terendah.Hal serupa juga terjadi di negara eksportir
buah lain seperti Amerika Serikat yang pemerintahnya juga sangat mendukung
perkembangan usaha pertanian dan perkebunan. Kesejahteraan petani juga menjadi
prioritas utama agar para petani betah dan terus berusaha mengembangkan kualitas
serta kuantitas produksinya. Hal ini lah yang membuat produk buah impor menjadi
sangat murah, bahkan bisa lebih murah dibanding buah lokal Indonesia
(bisnis.liputan6.com)
2.4.7 Ketertinggalan Produksi Buah Indonesia
Indonesia memang masih minim dalam hal efisiensi produksi. Faktor dua
musim seringkali dijadikan alasan susahnya keberlangsungan ketersediaan buah
lokal di pasaran. Padahal, dengan penanganan pasca panen serta pengetahuan
teknologi yang tepat, hal ini tentu masih dapat diatasi (politik.vivanews.co.id).
Bahkan Indonesia sendiri juga masih belum memiliki perkebunan buah nasional
yang dapat dimanfaatkan untuk memasok kebutuhan buah dalam negeri. Mayoritas
buah lokal dihasilkan oleh para petani dengan skala produksi kecil dengan
teknologi rendah (www.technology-indonesia.com). Hasilnya, sudah bisa ditebak.
Produk buah lokal terhitung minim dalam hal kualitas maupun kuantitas. Hal ini
tentu saja turut berkontribusi dalam melambungkan harga buah lokal. Padahal,
meski harganya mahal, namun penampilan dari buah lokal ini umumnya tak lebih
menarik dari buah impor.

Universitas Sumatera Utara

25

2.5 Analisis SWOT
Analisis SWOT menurut Roger dan Robert (2015:5) adalah kerangka
kerja

formal

untuk

mengidentifikasi

dan

merumuskan

kemungkinan-

kemungkinan pertumbuhan organisasi. SWOT adalah kepanjangan dari kekuatan
(Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan tantangan
(Threats) suatu usaha. SWOT adalah kerangka kerja yang mudah digunakan
untuk memusatkan perhatian pada kenyataan bahwa peluang pertumbuhan
pedagang usaha dihasilkan dari kesesuaian yang tepat antara kemampuan
internal pedagang usaha (yang diwujudkan dalam kekuatan dan kelemahan) dan
lingkungan eksternal yang tercermin dari adanya peluang dan tantangan.
Menurut Rangkuti (2014: 19) Analisis SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pedagang usaha.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).Strategi yang
tepat didasarkan pada kemampuan menemukenali diri dan lingkungannya,
sehingga strategi benar-benar dapat terwujud dari kekuatan yang dimilikinya dan
peluang yang dihadapinya. Analisis yang tepat untuk menyusun strategi adalah
analisis SWOT. Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis SWOT
adalah memahami seluruh informasi dalam suatu kasus, menganalisis situasi
untuk mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memutuskan tindakan apa
yang harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah.
2.6 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan faktor pendukung bagi sebuah penelitian.

Universitas Sumatera Utara

26

Demikian penelitian ini juga dibuat dengan dukungan penelitian terdahulu yang
dijadikan bahan referensi dalam penelitian ini, diantarannya adalah sebagai
berikut:
1. Andari Rochmani (2006), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta dengan judul “Kajian Strategi Pemasaran Buah-Buahan (Studi Kasus
Pada CV Tropis, Bekasi)”. Pedagang usaha memiliki strategi yaitu Broad
Differentiation Strategy. Strategi Pasar Yang Dijalankan Pedagang usaha
yaitu meliputi Strategi produk, stratergi harga, strategi distribusi, strategi
promosi, dan strategi pelayanan.
2. Wahyu Trisnasari (2012), Universitas SebelasMaret Surakarta dengan judul
“Analisis Efisiensi Dan Strategi Pemasaran Komoditi Buah Lokal Di
Kabupaten Bogor”. Hasil analisis ahp untuk menentukan prioritas alternatif
strategi peningkatan efisiensi pemasaran buah lokal didapatkan alternatif
strategi dengan prioritas (1) perbaikan kelembagaan dan sarana pendukung
sektor pertanian, (2) perbaikan kebijakan pemerintah yang mendukung
pelaku agribisnis, (3) perbaikan teknologi produksi secara tepat guna, dan
(4) perbaikan promosi buah loka loleh pelaku agribisnis, pemerintah, dan
akademik.
3. K. Ratih Rahayuningsih (2013), Fakultas Pertanian Universitas Udayana
dengan judul “Strategi Pemasaran Buah di UD Wika Mitra Desa Kerobokan
Kecamatan Kuta Utara”. Strategi yang sebaiknya diterapkan UD. Wika
Mitra sesuai dengan posisinya pada matriks BCG adalah strategi
pengembangan produk (Product development strategy) yaitu meningkatkan
penjualan melalui perbaikan produk atau jasa saat ini atau mengembangkan

Universitas Sumatera Utara

27

produk atau jasa baru dan strategi diversifikasi konsentrik (concentric
diversification strategy) yaitu menambahkan produk/jasa baru yang masih
berkaitan dengan produk/jasa lama.
4. Sudiyarto (2011), Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional
”Veteran” Jawa Timur “Strategi Pemasaran Buah Lokal Jawa Timur”.
Berdasarkan judul yang diteliti dapat disimpulkan bahwa dalam pemasaran
buah lokal di Jawa Timur faktor peluang dan kekuatan mempunyai nilai
yang lebih tinggi daripada faktor ancaman dan kelemahan, yang artinya
untuk meningkatkan daya saing buah lokal Jawa Timur maka dapat
dilakukan strategi agresif atau strategi pertumbuhan (Growth Oriented
Strategy).
5. Ekawati, Ellyta dan Rahmatullah Rizieq (2014), Fakultas Pertanian
Universitas Panca Bhakti – Pontianak. “Analisis Pemasaran Buah Lokal Di
Kalimantan Barat”. Profil dari konsumen buah-buah lokal sangat beragam
dilihat dari umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan jumlah anggota
keluarga, pekerjaan dan pendapatan. Segala macam golongan masyarakat
adalah konsumen dari buah buahan lokal. Dalam mamasarkan buah lokal
penjual harus memperhatikan empat faktor yang menjadi model pemasaran
yaitu: (a) rasa, (b) kualitas/daya tahan (c) harga dan (d) kemasan.
2.7 Kerangka Berpikir
Produksi buah-buahan di wilayah Sumatera Utara selalu berubah-ubah
lebih tepatnya di Kota Binjai. Hal ini menyebabkan konsumsi masyarakat
terhadap buah-buahan tidak dapat dipenuhi seluruhnya oleh produksi lokal. Hal
ini menimbulkan peluang bagi importir untuk masuk ke pasar lokal. Sehingga

Universitas Sumatera Utara

28

perlu dilakukan analisis terhadap buah lokal.
Masuknya buah impor ke pasar lokal akan memberi dampak tersendiri
bagi buah lokal. Hal ini akan dapat menggeser posisi keemasan buah lokal di
mata konsumen. Maka dari itu, hal kedua yang dapat diteliti adalah bagaimana
keadaan buah lokal setelah buah impor masuk ke daerah penelitian. Hasil
analisis dampak ini akan membantu analisa dalam melihat seberapa besar
pengaruh faktor-faktor mempengaruhi buah lokal tersebut secara kualitatif.
Melihat peluang masuknya buah impor, maka tidak dapat dipungkiri akan
terjadinya ketergantungan masyarakat terhadap buah impor. Akibatnya yang
akan terjadi adalah pergeseran pola konsumsi dalam mengkonsumsi buahbuahan. Oleh karena itu diperlukan analisis bagaimana pola konsumsi terhadap
buah-buahan pada saat ini. Perlu dilihat bagaimana konsumen dalam memilih
buah-buahan yang dikonsumsi, termasuk minat mereka dalam memilih
mengkonsumsi buah lokal atau buah impor.
Untuk menanggapi hal tersebut, perlu dilakukan penelitian bagi pelaku
usaha agribisnis buah-buahan dengan melakukan analisis SWOT (Strength,
Weakness, Oppurtunity, and Threat) dalam menentukan strategi peningkatan
daya saing. Dimana analisis ini terdiri dari 2 variabel analisis, yaitu analisis
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor internal terdiri dari kekuatan
dan kelemahan, dan faktor-faktor analisis eksternal yang terdiri dari peluang dan
ancaman.

Universitas Sumatera Utara

29

Berdasarkan skema, kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 2.1
KerangkaBerpikir
\\

Buah-Buahan

Buah Lokal
Analisis Lingkungan
Internal

Eksternal

IFAS

EFAS

Analisis SWOT

Strategi
Pemasaran

Keterangan :
: Menyatakan hubungan
Sumber : Penulis (2017)

Universitas Sumatera Utara