Permenhub No PM 32 Th 2011
MENTERIPERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
a.
bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang
Penyelenggaraan Perkeretaapian telah mengatur mengenai
kewajiban penyelenggara prasarana perkeretaapian untuk
melakukan perawatan prasarana perkeretaapian;
b.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan
Peraturan Menteri
Perhubungan tentang Standar dan Tata Cara Perawatan
Prasarana Perkeretaapian;
1.
Undang Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang
Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4722);
2.
Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang
Penyelenggaraan
Perkeretaapian
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 129, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5048);
3.
Peraturan' Presiden Nomor 47 Tahun 2009
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;
4.
Peraturan
Presiden
Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas Dan Fungsi Kementerian Negara Serta
Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Eselon I Kementerian
Negara;
5.
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun 2010
tentang
Organisasi
dan
Tata
Kerja
Kementerian
Perhubungan;
tentang
PERATURAN
MENTERI
PERHUBUNGAN
STANDAR DAN TATA CARA PERAWATAN
PERKERETAAPIAN.
TENTANG
PRASARANA
1.
Perkeretaapian adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas
prasarana, sarana, dan sumber daya manusia, serta norma,
kriteria, persyaratan dan prosedur untuk penyelenggaraan
transportasi kereta api.
2.
Kereta api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak,
baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan sarana
perkeretaapian lainnya yang akan ataupun sedang bergerak di
jalan rei yang terkait dengan perjalanan kereta api.
3.
Prasarana perkeretaapian adalah jalur kereta api, stasiun
kereta api dan fasilitas operasi kereta api agar kereta api dapat
dioperasikan.
4.
Penyelenggara prasarana perkeretaapian adalah
menyelenggarakan prasarana perkeretaapian.
5.
Jalur kereta api adalah jalur yang terdiri atas rangkaian petak
jalan rei yang meliputi ruang manfaat jalur kereta api, ruang milik
jalur kereta api, dan ruang pengawasan jalur kereta api,
termasuk bagian atas dan bawahnya yang diperuntukkan bagi
lalu Iintas kereta api.
6.
Jalan rei adalah satu kesatuan konstruksi yang terbuat dari baja,
beton atau konstruksi lain yang terletak di permukaan, di bawah
dan di atas tanah atau bergantung beserta perangkatnya yang
mengarahkan jalannya kereta api.
7.
Stasiun kereta api adalah
pemberhentian kereta api.
8.
Fasilitas pengoperasian kereta api adalah segala fasilitas yang
diperlukan agar kereta api dapat dioperasikan.
tempat
pihak yang
pemberangkatan
dan
9.
Persyaratan teknis prasarana perkeretaapian adalah ketentuan
teknis yang menjadi standar spesifikasi teknis prasarana
perkeretaapian.
10. Perawatan prasarana perkeretaapian
dilakukan
untuk
mempertahankan
perkeretaapian agar tetap laik operasi.
adalah kegiatan yang
keandalan
prasarana
11. Tenaga perawatan prasarana perkeretaapian adalah tenaga
yang memenuhi kualifikasi kompetensi dan diberi kewenangan
untuk melaksanakan perawatan prasarana perkeretaapian.
12. Menteri adalah Menteri yang tugas dan tanggung jawabnya
di bidang perkeretaapian.
13. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang tug as dan
tanggungjawabnya di bidang perkeretaapian.
Setiap penyelenggara prasarana perkeretaapian wajib melakukan
perawatan
terhadap
prasarana
yang
dioperasikan
untuk
mempertahankan keandalan prasarana perkeretaapian agar tetap
laik operasi.
Prasarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
meliputi:
a.
b.
c.
jalur kereta api;
stasiun;
fasilitas pengoperasian kereta api.
(1) Perawatan prasarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 harus dilakukan sesuai dengan pedoman
perawatan yang disusun oleh penyelenggara
prasarana
perkeretaapian berdasarkan jenis prasarana perkeretaapian.
(2) Pedoman perawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disusun berdasarkan standar dan tat a cara perawatan prasarana
perkeretaapian dan disahkan oleh Direktur Jenderal.
Pedoman
perawatan
prasarana
perkeretaapian
dimaksud dalam Pasal 4 paling sedikit memuat:
a.
b.
c.
d.
sebagaimana
jenis perawatan;
cara perawatan;
personil; dan
alat.
(1) Perawatan prasarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 harus dilakukan oleh tenaga perawatan yang
telah memiliki sertifikat kompetensi dengan menggunakan
peralatan
perawatan
sesuai
dengan
jenis
prasarana
perkeretaapian.
(2) Dalam
kegiatan
perawatan,
penyelenggara
perkeretaapian harus menyediakan suku cadang.
prasarana
Bagian Pertama
Jalur Kereta Api
Jalur kereta api sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a
terdiri atas:
a.
b.
c.
jalan rei;
jembatan; dan
terowongan.
(1) Perawatan jalur kereta
Pasal 7 terdiri dari:
a.
b.
api
sebagaimana
perawatan berkala; dan
perbaikan untuk mengembalikan fungsi.
dimaksud
dalam
(2) Perawatan berkala sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
merupakan
tindakan
pencegahan
(preventif)
dan/atau
penggantian sesuai dengan umur teknis yang terdiri dari:
a. harian;
b. bulanan;
c. tahunan.
(3) Perbaikan
untuk mengembalikan
fungsinya
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan perbaikan (korektif)
yang terdiri dari:
a.
Klasifikasi A (berat):
Perbaikan atau penggantian material, komponen, dan sistem
yang mengganggu operasional kereta api
b.
Klasifikasi B (sedang):
Perbaikan atau penggantian material, komponen, dan sistem
yang dapat mengganggu operasional kereta api
c.
Klasifikasi C (ringan):
Perbaikan atau penggantian material, komponen, dan sistem
yang tidak mengganggu operasional kereta api
(1) Perawatan jalan rei dilakukan untuk menjaga kondisi jalan rei
sesuai dengan standar pengoperasian jalan rei untuk melayani
sarana perkeretaapian sesuai nilai Indeks Kualitas Jalan Rei
( T r a c k Q u a lify In d e x ) yang telah ditetapkan.
(2) Jalan rei sebagaimana
komponen:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
tanah dasar;
lapis dasar ( s u b
subbalas;
balas;
bantalan;
penambat;
rei; dan
wesel.
dimaksud
g ra d e );
pada ayat (1) terdiri dari
(1) Perawatan jembatan dilakukan untuk menjaga kondisi jembatan
dapat berfungsi
dengan baik dan am an untuk dioperasikan
secara berkelanjutan sesuai dengan beban gandar serta
kecepatan yang direncanakan.
(2) Jembatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan
material yang digunakan terdiri dari:
a.
b.
c.
jembatan beton;
jembatan baja; dan
jembatan komposit.
(3) Jembatan sebagaimana
konstruksi:
a.
b.
c.
dimaksud
pad a ayat (2) terdiri dari
konstruksi jembatan bagian atas;
konstruksi jembatan bagian bawah; dan
konstruksi pelindung.
(4) Jembatan sebagaimana dimaksud pada ayat
dilengkapi dengan fasilitas pendukung berupa:
a.
b.
c.
(3)
dapat
jalan inspeksi;
tempat berlindung; dan/atau
tempat kabel.
(1) Perawatan terowongan dilakukan untuk menjaga kondisi
terowongan dapat berfungsi
dengan baik dan aman untuk
dioperasikan secara berkelanjutan sesuai dengan beban yang
direncanakan meliputi:
a.
b.
c.
d.
e.
beban tanah atau batuan di atasnya ( o v e r b u r d e n ) ;
beban mati dan beban hidup;
beban akibat tekanan air;
beban gempa; dan
beban lainnya yang akan mempengaruhi
terowongan.
konstruksi
(2) Terowongan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari
komponen:
a.
portal;
b.
in v e r t;
c.
d.
dinding; dan
fasilitas pendukung.
Contoh pedoman perawatan prasarana perkeretaapian jalan rei,
jembatan, dan terowongan sesuai dengan lampiran 1 Peraturan ini.
Bagian Kedua
Bangunan Stasiun
(1) Perawatan bangunan stasiun dilakukan untuk menjaga kondisi
bangunan dapat berfungsi dengan baik dan am an untuk
dioperasikan secara berkelanjutan sesuai dengan peruntukan
dan fungsinya.
(2) Bangunan stasiun
terdiri dari:
a.
b.
c.
sebagaimana
dimaksud
pad a
ayat
(1)
gedung;
instalasi pendukung, meliputi:
1) instalasi listrik;
2) instalasi air; dan
3) pemadam kebakaran;
peron.
(3) Perawatan bangunan stasiun sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dilakukan
sesuai dengan ketentuan
peraturan
perundang-undangan di bidang bangunan dan gedung.
Bagian Ketiga
Fasilitas Pengoperasian Kereta Api
a.
b.
c.
Peralatan persinyalan;
Peralatan telekomunikasi; dan
Instalasi listrik.
(1) Perawatan peralatan persinyalan dilakukan untuk menjaga
kondisi peralatan persinyalan dapat berfungsi dengan baik dan
am an untuk dioperasikan secara berkelanjutan sesuai dengan
persyaratan teknis peralatan persinyalan.
(2) Peralatan persinyalan sebagaimana
terdiri atas:
a.
b.
c.
d.
dimaksud
pada ayat (1)
sinyal;
tanda;
marka; dan
peralatan pendukung.
(1) Perawatan peralatan telekomunikasi dilakukan untuk menjaga
kondisi peralatan telekomunikasi dapat berfungsi dengan baik
dan aman untuk dioperasikan secara berkelanjutan sesuai
dengan persyaratan teknis peralatan telekomunikasi.
(2) Peralatan telekomunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
paling sedikit meliputi:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
pesawat telepon;
perekam suara;
transmisi;
catu daya;
sistem proteksi; dan
peralatan pendukung.
(1) Perawatan instalasi Iistrik dilakukan untuk menjaga kondisi
instalasi Iistrik dapat berfungsi dengan baik dan aman untuk
dioperasikan secara berkelanjutan sesuai dengan persyaratan
teknis instalasi listrik.
(2) Instalasi
Iistrik
terdiri atas:
a.
b.
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
catu daya Iistrik; dan
peralatan transmisi tenaga Iistrik.
(1) Pedoman perawatan fasilitas pengoperasian mengacu kepada
buku pedoman perawatan ( m a n u a l b o o k ) yang dikeluarkan oleh
pabrikan.
(2) Pedoman perawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus dilengkapi dengan formulir perawatan sesuai dengan
lampiran 2 Peraturan ini.
(1)
Penyelenggara
prasarana
perkeretaapian
wajib
memberikan
laporan hasH pelaksanaan kegiatan perawatan prasarana
perkeretaapian
kepada
Direktur
Jenderal
Perkeretaapian
sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali.
(2)
Laporan
perawatan
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
dievaluasi
oleh
Direktur Jenderal
Perkeretaapian
untuk
digunakan sebagai data dukung dalam memberikan sertifikat
uji berkala.
Dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak Peraturan ini berlaku,
Standar dan Tata Cara Perawatan Prasarana Perkeretaapian wajib
menyesuaikan
dengan ketentuan sebagaimana
diatur dalam
Peraturan ini.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik
Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 25 Februari 2011
M E N T E R IP E R H U B U N G A N ,
ttd
S A L IN A N P e r a tu r a n in i disampaikan kepada:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
Menteri Keuangan;
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional;
Menteri BUMN;
Wakil Menteri Perhubungan;
Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal Perkeretaapian,
para Kepala Badan, dan para Staf Ahli di lingkungan Kementerian Perhubungan.
UMA
RIS SH MM MH
Pembi a Utama Muda (IV/c)
NIP. 196302201989031 001
Lampiran 1 Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor
: PM. 32 TAHUN 2011
Tanggal : 25 FEBRUARI 2011
PEDOMAN
PERAW ATAN
JALAN
REL
Buku
Petunjuk
Tata
Perawatan
Jalan
Rei
disusun
sebagai
contoh
bagi
Penyelenggara Prasarana dalam Menyusun Petunjuk Perawatan Jalan Rei yang
pada prinsipnya adalah untuk menjamin kelaikan operasi prasarana KA.
Perawatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan keandalan
prasarana perkeretaapian agar laik operasi.
Buku
petunjuk
perawatan
jalan
rei disusun
sebagai
acuan
pelaksanaan
perawatan yang tujuannya adalah untuk menilai kelaikan operasi prasarana KA.
2.
Kegiatan perawatan jalan rei meliputi :
a.
3.
Perawatan berkala
1)
Perawatan Harian
2)
Perawatan Bulanan
3)
Perawatan Tahunan
Perawatan
Berkala
merupakan
tindakan
pencegahan
(preventif)
dan/atau
penggantian sesuai dengan umur teknis.
A.
Perawatan Harian
1)
Geometri Jalan Rei
a)
Ruang Bebas
Perawatan Ruang bebas dilakukan untuk menjaga agar operasi
kereta
api
senantiasa
bebas
dari
rintangan
penghalang.
Ruang lingkup perawatan ruang bebas terdiri dari :
•
Pembersihan Ruang Bebas
Peralatan yang digunakan antara lain:
•
Visual
•
Alat bantu pembersihan
dan
benda
Personil yang dibutuhkan, minimal:
•
Tenaga Perawatan.
Tata cara perawatan :
•
Membersihkan
benda-bend a
yang
menghalangi
ruang
bebas. Sehingga tidak menggangu operasi kereta api
b)
Sambungan
Perawatan sambungan dilakukan untuk menjaga agar kondisi
sambungan tetap dalam kondisi yang baik sehingga operasi
kereta api dapat berjalan dengan lancar
Ruang lingkup perawatan sambungan terdiri dari :
•
Pengencangan baut - baut sambungan.
Peralatan yang dibutuhkan antara lain :
•
Visual
•
Kunci Inggris
Personil yang dibutuhkan, minimal:
•
Tenaga Perawatan
Tata Cara Perawatan
2)
•
Amati sambungan pada rei baik di lurusan maupun lengkung
•
Kencangkan baut - baut yang kendor pada sambungan
Komponen Jalan Rei
a)
Sistem Penambat
Perawatan sistem penambat dilakukan
untuk menjaga agar
penambat pada rei kereta api tetap dalam kondisi yang baik.
Ruang Lingkup perawatan sistem penambat terdiri dari :
•
Pengamatan Visual terhadap sistem penambat
•
Perbaikan terhadap sistem penambat
Peralatan yang dibutuhkan :
•
Visual
•
Palu
Personil yang dibutuhkan :
•
Tenaga Perawatan
Tata cara perawatan :
•
Amati sistem penambat pada rei
•
Kencangkan
penambat
yang
kendor
pad a
rei
dengan
menggunakan palu
•
Catat dan laporkan apabila terdapat penambat yang hilang
B. Perawatan Bulanan
1)
Geometri Jalan Rei
a)
Ruang Bebas
Perawatan Ruang bebas dilakukan untuk menjaga agar operasi
kereta
api
senantiasa
bebas
dari
rintangan
dan
bend a
menghalangi
ruang
penghalang.
Ruang lingkup perawatan ruang bebas terdiri dari :
•
Pembersihan Ruang Bebas
Peralatan yang digunakan antara lain:
•
Visual
•
Alat bantu pembersihan
Personil yang dibutuhkan, minimal:
•
Tenaga Perawatan.
Tata cara perawatan :
•
Membersihkan
benda-benda
yang
bebas. Sehingga tidak menggangu operasi kereta api.
b)
Kelurusan dan kerataan Jalan rei
Perawatan kelurusan dan kerataan jalan rei
menjaga
agar kondisi jalan
rei dapat
dilakukan untuk
dioperasikan
sesuai
kecepatan desain yang telah ditetapkan.
Ruang lingkup perawatan kelurusan dan kerataan jalan rei terdiri
dari:
•
Lebar jalan
•
Kerataan jalan
•
•
Lengkung vertikal
Ruang bebas
Peralatan yang digunakan
•
antara lain:
Alat Kerja Dengan Mekanik Ringan (HTT)
./
Genset + Tie temper lengkap dengan kabel-kabelnya
./
Dongkrak angkatan
./
Mistar
+ benang
angkatan
nilon
/
teropong
+ bak
/
teropong
+
pembacaan .
•
./
Timbangan
dan kapur tulis
./
Penggorek
balas dari kawat baja .
./
Palu besi
./
Kunci terepon
Alat Kerja Dengan Alat Manual
./
Dongkrak angkatan .
./
Garpu balas .
./
Dandang pecuk .
./
Mistar
angkatan
+
benang
nilon
bak
pembacaan .
./
Timbangan
angkatan
./
Penggorek
balas dari kawat baja
./
Palu besi / hammer .
./
Kunci terepon.
Personil yang dibutuhkan,
•
-
minimal:
Tenaga Perawatan.
Tata cara perawatan
•
dan kapur tUlis
Didalam
:
perawatan
Jalan Rei di Lurusan terdapat
cara untuk melakukan
./
Angkatan
sistematis
./
Angkatan
angkatan,
Menyeluruh
yaitu:
titik
pedoman
harus diangkat ( umumnya
Pilih-Pilih
beberapa
: dilaksanakan
secara
5 atau 10 mm )
tanpa
pengangkatan
titik tinggi (titik pedoman )
./
Angkatan
Sambungan
disekitar pada sambungan
dibatasi
pada
bantalan
•
Persyaratan Untuk Pekerjaan Angkatan
./ Jika perbedaan
nilai pertinggian
teoritis dengan
nilai
pertinggian nilai ukuran > 7 mm, maka jalan rei harus
segera diperbaiki.
./ Jika perbedaan nilai skilu yang dihitung (pada dua titik
sejarak tiga meter)
lebih besar dari batasan skilu yang
seharusnya, maka jalan rei harus segera diperbaiki.
•
Angkatan Maksimal 30 mm
Bila lebih dari 30 mm harus dibuat seeara bertahap dengan
masa penstabilan antara dua kegiatan.
•
Landai Angkatan
./ Landai Peralihan Sementara
yang
akan
keamanan
di peeok
Perka
: dibuat
untuk
dengan
memberi
memberi
pad a daerah
kenyamanan
landai
I
angkatan
maksimal 2 m m /b a n ta la n .
./ Landai Peralihan Tetap
sudah
dipeeok
dibuat
dan
pada
pada daerah
akhir
daerah
yang
pekerjaan
pemeeokan tetapi juga pada tiap akhir angkatan dengan
memberi landai angkatan maksimum 1 mm/bantalan.
•
Cara Meneari TP (Titik Pedoman)
C
-------_____
.•.•-----------
__
~ ----
RE
o
RE
Pada rentangan rei A titik tinggi adalah titik C dan hasil
timbangan rei A pada titik C lebih rendah 2mm.
Pada rentangan rei B titik tinggi adalah titik C dan hasil
timbangan rei B pada titik
0
lebih tinggi 5 mm.
Jadi sebagai titik pedoman adalah titik D.
•
Angkatan Menyeluruh
./ Menyiapkan alat kerja regu di lokasi pekerjaan .
./ Menentukan lokasi angkatan atas
./ Menentukan titik benchmark (Tp) dan jarak Tp ke Tp
ditentukan 18 meter sampai 30 meter idealnya 25 meter
sampai 30 meter .
./ Mengerasi alat penambat.
./ Menyikukan bantalan .
./ Menyiapkan posisi tempat dongkrak .
./ Mistar angkatan diletakkan pada Tp bagian belakang dan
bagian muka dengan posisi 3 mm sampai 4 mm .
./ Bila tiada mistar dapat menggunakan teropong + bak
pembacaan .
./ Dongkrak dipasang pada jarak 6 bantalan dari Tp dan 6
bantalan berikutnya .
./ Angkatan bisa dilaksanakan dengan cara manual atau
HTT
TP
TP
TP
--------~ ~ ------~ -------
TP
~---------S-E-M-U-A-D-IA-N-G-K-A-T-I-B-E-R-U-R-U-TA-N
•
~
Angkatan Bagian (Pilih - Pilih)
Pada prinsip pelaksanaan Angkatan sama dengan Angkatan
Menyeluruh tapi titik pedoman tidak diangkat.
T~_:r_P
T_P_~
~\
•
Angkatan Sambungan
./ Menyiapkan alat kerja regu di lokasi pekerjaan .
./ Menentukan lokasi angkatan
TP
./ Menentukan titik benchmark (TP)
dan jarak Tp ke Tp
ditentukan 6 bantalan kanan - kiri sambungan .
./ Mengerasi alat penambat.
./ Menyikukan
dan
mengatur
jarak
bantalan
pada
sambungan .
./ Menyiapkan posisi tempat dongkrak pada sambungan .
./ Mistar angkatan diletakkan pada Tp bagian muka dan
belakang pada posisi 3 mm - 3 mm
./ Angkatan pada sambungan lebih tinggi 2 mm
./ Angkatan
bisa
dilakukan
dengan
cara
manual
atau
dengan HIT.
A n g k a ta n
r
-------0 -0 -0 -1 1
W j
W j
W :1
W :1
W :1
D ita m b a h 2 m m
0
W j
0 0
~
~
I?}j I?}j I?}j
I---D -ae-ra-h---~I
•
Oari keseluruhan
pekerjaan angkatan
yang paling perlu
diperhatikan adalah adanya skilu .
./ Skilu pada jalan rei tidak saja terjadi pad a jalan lengkung I
busur, namun juga terjadi pada jalan lurusan .
./ Skilu I
liukan adalah
: perbedaan
pertinggian
yang
sebenarnya antara 2 titik sepanjang 3 m atau dalam
praktek jarak antara 6 bantalan dari sumbu ke sumbu (60
em antara kedua sumbu bantalan yang berurutan) .
./ Kerusakan ini berbahaya karena dapat menyebabkan
terjadinya
anjlok
(bila
ditambah
dengan
keadaan-
keadaan buruk lainnya dari kekakuan sumbu bokes I As
roda pergerakan mengayun lainnya).
c)
Sambungan
Perawatan
konstruksi.
sambungan
dilakukan
untuk
menjaga
kekuatan
Ruang lingkup perawatan
-
•
Memeriksa kondisi pelat sam bung
•
Memeriksa kondisi las pada sambungan
•
Memeriksa kondisi bantalan penopang sambungan
•
Memeriksa kondisi balas dan badan jalan
•
Memeriksa kondisi IRJ
Alat yang digunakan
•
Kunci inggris
•
Mistar baja
•
Ultrasonic test
•
Alat gorek
Personil yang dibutuhkan:
•
Mandor
•
Tukang
•
Pekerja
•
Operator Ultrasonic
Tata Cara Perawatan:
•
Memeriksa secara visual mengenai kondisi sambungan
•
Mengukur lebar celah sambungan
•
Melakukan pengencangan terhadap
baut pelat sambung
yang kendor
•
Melakukan penggantian terhadap baut pelat sam bung yang
hilang
•
Melakukan penggantian terhadap bantalan yang rusak
•
Melakukan pengencangan paku penambat pada bantalan
kayu
•
Melakukan pemadatan balas
•
Melakukan perbaikan terhadap mud pumping jika diperJukan
d)
Lebar Jalan Kereta Api
Perawatan
lebar kereta api dilakukan
untuk menjaga
agar
kondisi Lebar jalan kereta api tetap dalam kondisi yang baik
sehingga operasi kereta api dapat berjalan dengan lancar
Ruang Iingkup perawatan lebar jalan kereta api terdiri dari :
•
Listringan
•
Pengukuran lebar jalan kereta api
•
Pengukuran keausan jalan rei
•
Angkatan.
Peralatan yang dibutuhkan antara lain:
•
Dongkrak
•
M TI
• HTT
•
Alat ukur lebar jalan kereta api
•
Meteran
Personil yang dibutuhkan, minimal:
•
Tenaga Perawatan
Tata Cara Perawatan
•
Melakukan perbaikan lebar jalan rei di lurusan maupun
lengkung.
•
e)
Melakukan pelebaran jalan rei sesuai dengan standar teknis
Lengkung
Perawatan jalan rei pada lengkung horizontal dilakukan untuk
menjaga
kondisi
sesuai
dengan
desain
/
kondisi
awal.
Perubahan kondisi diakibatkan karena gaya sentrifugal KA yang
mengakibatkan
pergeseran
busur
/
anak
panah
atau
menurunnya level jalan KA.
•
Perawatan Jalan Rei di lengkung pada pnnslpnya adalah
sama dengan perawatan Jalan Rei pada lurusan keduanya
sama-sama membuat rei menjadi lurus dan dalam posisi
rata.
•
Untuk lengkung (busur) pengertian lurus dan rata adalah :
,/ Lurus adalah rei diarahkan sedemikian sesuai dengan
jari-jari yang dalam pelaksanaannya dijabarkan sebagai
Anak Panah (Ap).
,/ Rata adalah
rei diangkat
sedemikian
sesuai dengan
pertinggian yang telah ditentukan (h).
Ruang Iingkup perawatan yang dilakukan adalah:
•
SKILU
,/ Empat roda dari suatu sumbu (bogie atau pasangan roda
gerbong) harus sebidang.
,/ Bila pada suatu rei terdapat
penurunan
oleh karena
angkatan yang tidak baik, roda yang lewat pada tempat
penurunan tidak akan menyentuh rei karena roda tersebut
tetap sebidang dengan tiga roda lainnya.
,/ Kerusakan ini berbahaya karena dapat menyebabkan
roda anjlok (bila ditambah dengan keadaan buruk lainnya
dari kekakuan sumbu bogie pergerakan mengayun dan
lainnya).
,/ SKILU adalah : Perbedaan pertinggian yang sebenarnya
antara 2 titik sepanjang 3 m ( dalam praktik 6 bantalan).
Tetapi untuk dimengerti bahwa pada lengkung peralihan
sengaja dibuat variasi pertinggian dengan rumus sebagai
berikut:
/In
-mm/m
PLA
dimana apabila PLA lebih panjang maka angka variasi
pertinggian lebih kecil dan perjalanan KA lebih enak dan
lebih lama.
y/
Batas-batas skilu
»
4 m m /m ( 1 2 m m /3 m
-
6 bantalan) ---> V
(9 m m /3 m
-
6 bantalan) ---> 60 K m /J a m
» 3 m m /m
<
60 Km I Jam
V > 90 Km I Jam
Kekosongan
di
baw ah
D
ro d a
m e r U D a k a n S K IL U
•
PERTINGGIAN
Kekurangan Ikelebihan pertinggian pada Jalan Kereta Api di
lengkung (busur) adalah adanya penyimpangan pertinggian
dari pertinggian yang telah ditentukan baik lebih besar atau
lebih kecil dari yang ditentukan.
Pertinggian
Normal
h
=
z
6 ·V
R
h = besar pertinggian (mm)
V= kecepatan maximum Kereta Api (Km/jam)
R= Jari-:jari lengkung (busur)
Contoh lengkung (busur) dengan jari 1.000 m dan kecepatan
maximum Kereta Api 70 km/jam maka besar pertinggian :
I 'o V Z
h =-
R
_
6x
7 0kmt
' jn...
X 7 0 ic m /
1 .0 0 0
2 .9 4 0
= -= ",
ln n n
•
?94
•
jn •••
m
mm
KEKURANGAN / KELEBIHAN ANAK PANAH
Adalah adanya penyimpangan ukuran (dalam mm) dari anak
panah yang ditentukan dan besarnya anak panah pada
setiap lengkung (busur) tidak sama, bergantian Radius (R) /
jari-jari.
so
[
Ap=R"
Ap = Besar anak panah (mm)
50 = Nilai konstan / tetap (m)
R = Jari-jari busur
Contoh lengkung (busur) dengan jari-jari = 1.000 m maka
besar anak panah :
so
A p=-
R
=
= 50
,o .0 0 0
••••••
m m
m
1 .0 0 0
• PELEBARAN
Pelebaran pada lengkung dilakukan dengan menggeser rei
dalam ke arah pusat lengkung sesuai dengan desain yang
ditetapkan.
Peralatan yang dibutuhkan:
•
Alat Kerja Dengan Mekanik Ringan (HIT)
~ genset + Tie temper lengkap dengan kabel-kabelnya
~ dongkrak angkatan
~ mistar
angkatan
+ benang
nilon / teropong
+ bak
pembacaan.
~ timbangan dan kapur tulis secukupnya
~ penggorek balas dari kawat baja.
~ palu besi
~ kunci terepon
•
Alat Kerja Dengan Alat Manual
~ dongkrak angkatan.
~ garpu balas.
~ dandang pecuk.
~ mistar angkatan + benang nilon atau 1 unit teropong +
bak pembacaan.
~ timbangan angkatan dan kapur tulis secukupnya.
~ penggorek balas dari kawat baja
~ palu besi / hammer.
~ kunci terepon.
Kebutuhan Personil
•
mandor
•
pekerja
Tata Cara Perawatan:
•
Persia pan di Lapangan
./ Tentukan letak titik mulai lengkung (biasanya terletak
pada tempat papan busur) atau akhir lengkung (EB)
sesuai dengan register .
./ Hitung dan tentukan Panjang Lengkung Peralihan (PLA) .
./ Tulis dan cat kaki rei mulai titik 0 pada awal lengkung
peralihan tiap 10m sampai akhir lengkung .
./ Ukur besar Anak Panah (Ap) dengan membentangkan
benang nilon tiap 20 m (2 titik) .
./ Peninggian reI diukur pada setiap 3-4 m (6 bantalan)
./ Catat titik mati dalam arti tidak bisa digeser (BH, JPL,
Wesel, dll)
•
Persiapan di Kantor
./ Menggambarkan hasH di lapangan .
./ Menghitung
besar
geseran
Anak
Panah
(Ap)
dan
pertinggian sesuai ketentuan .
./ Usahakan dalam hitungan luas bidang geseran keluar
atau ke dalam seimbang .
./ Menuliskan
hasil
hitungan
untuk
dilaksanakan
lapangan.
•
Pelaksanaan Perbaikan
./ Pasang patok sebagai referensi
Paku
Patok
di
./ Ukur berapa penggeseran yang harus dilaksanakan
./ Lakukan
penggeseran
seterusnya
secara
bertahap
sampai selesai.
./ Pelaksanaan geseran secara bertahap max 20 mm untuk
keamanan PERKA selebihnya harus dipasang semboyan .
./ Pada langkah-Iangkah perbaikan lengkung di sini yang
perlu juga mendapat perhatian bahwa kondisi I keadaan
Jalan Rei telah lebih dulu mendapat perbaikan.
a.
Bantalan-bantalan disikukan.
b.
Alat penambat dikencangkan
c.
Untuk geseran keluar atau ke dalam
ujung-ujung
bantalan harus digorek.
2)
Komponen Jalan Rei
a. Perawatan Rei
Perawatan material rei dilakukan untuk menjaga agar kondisi
material rei tetap baik
Ruang Iingkup perawatan
•
Pemeriksaan keausan
•
Pemeriksaan cacat
•
Pemeriksaan kerataan
Alat yang digunakan
•
Rail head profile gauge
•
Mistar baja
•
Ultrasonic test
•
Gerinda
Personil yang dibutuhkan:
•
Mandor
•
Tukang
•
Pekerja
•
Operator Ultrasonic
Tata Cara Perawatan:
•
Memeriksa secara visual mengenai kondisi rei
•
Mengukur profil reI dengan menggunaan rail head profile
gauge
•
Mengukur kerataan rei
•
Mengukur lebar celah sambungan
•
Memotong
reI jika
tidak
memenuhi
persyaratan
teknis
sambungan
•
Menggerinda rei jika tidak rata
b. Perawatan Wesel
Wesel adalah bagian dari jalan KA yang merupakan titik rawan
pada
KA,
maka
ha-rus
diperhatikan
dengan
seksama
pemeliharaannya agar:
•
Semua komponen wesel harus pada posisi yang benar,
tidak rusak dan aman dilalui KA.
•
Agar sedini mungkin diketahui setiap ada penyimpangan,
kerusakan, kekurangan komponen cepat diatasi.
Ruang Lingkup perawatan:
•
Bagian Lidah
(Rei Lantak, Lidah, Stang Penghubung I
Kopel, Stang Penarik, Klaw, Bandul, Sekat Wesel, Akar
Lidah, Peluncur Lidah, Baut Tangen, Bantalan dari Ujung
Lidah s Id Akar Lidah)
•
Bagian Jarum (Jarum, ReI Sayap, Rei Paksa, Klos Jarum
Rei Paksa, Baut Jarum Rei Paksa, Bantalan Wesel dari Akar
Lidah s Id Belakang Jarum, Plat-Plat Andas)
-
Alat-alat yang digunakan untuk pemeriksaan Irevisi wesel adalah
sebagai berikut:
•
Dongkrak
•
Alat Ukur Elevasi
•
Meteran
• HTT
Personil yang dibutuhkan:
•
Mandor
•
Tukang
•
Pekerja
Tata cara Perawatan:
•
Bagian Lidah Wesel
~ Pengukuran terhadap jarak
lidah terbuka
dengan
rei
lantak
~ Kedudukan
klaw harus siku dengan
kedudukan
kei-
seinnya.
~ Kedudukan kedua ujung lidah dan kedua ujung reI lantak
harus siku.
~ Kedudukan kaki lidah wesel harus selalu rapat dengan
plat peluncurnya.
~ Lebar sepur diujung lidah dan diujung reI lantak harus
sesuai dengan tipe konstruksi
~ Baut-baut tangent jangan sampai salah pasang, bila salah
pasang akan mempengaruhi lebar sepur.
•
Bagian Jarum Wesel
~ Pemeriksaan dimensi dan toleransi sesuai dengan yang
telah ditetapkan
•
Dalam melakukan
perawatan wesel harus berkoordinasi
dengan bagian fasilitas operas; terkait.
c. Perawatan Bantalan
Perawatan bantalan dilakukan untuk menjaga fungsi bantalan
sesuai dengan desain yang ditetapkan
Ruang lingkup perawatan
•
Memeriksa kondisi bantalan
•
Memeriksa jarak bantalan
•
Memeriksa posisi siku bantalan
Alat yang digunakan
•
G orekan
•
Pengki
•
Palu
•
Pen puller
•
Linggis
Personil yang dibutuhkan:
•
M andor
•
Pekerja
Tata Cara Perawatan:
•
M elakukan
pengam atan
secara
visual
terhadap
kondisi
bantalan.
•
M em perbaiki jarak dan posisi bantalan
•
M elakukan penggantian terhadap bantalan yang rusak
d. Perawatan Sistem Penam bat
Perawatan
alat
penam bat
dilakukan
untuk
m enjaga
penam bat sesuai dengan desain yang ditetapkan
Ruang lingkup perawatan
•
M em eriksa kelengkapan alat penam bat
•
M em eriksa kekuatan jepit
•
M engganti alat penam bat yang hilang.
Alat yang digunakan
•
Palu baja
•
Pen puller
Personil yang dibutuhkan:
•
M andor
•
Pekerja
fungsi
Tata Cara Perawatan:
•
M elakukan pengam atan secara visual terhadap kelengkapan
alat pen am bat.
•
M elakukan
pengecekan
untuk
m engetahui
kem ungkinan
adanya alat penam bat yang kendor.
3)
•
M em perbaiki posisi alat penam bat yang kendor
•
M elakukan penggantian terhadap penam bat yang hilang
Perawatan Drainase
Perawatan drainase perm ukaan dilakukan untuk m enjaga agar
aliran air tidak m engganggu operasi angkutan kereta api
Ruang Iingkup perawatan
•
M em eriksa kem iringan drainase
•
M em eriksa kondisi aliran drainase
•
M em eriksa keadaan bangunan drainase
Alat yang digunakan
•
Serokan
•
Pengki
•
W ater pass
Personil yang dibutuhkan:
•
M andor
•
Pekerja
Tata cara perawatan:
•
M elakukan
pengam atan secara visual kepada bangunan
drainase.
•
M em perbaiki saluran drainase yang rusak
•
M elakukan pem bersihan terhadap saluran drainase.
•
M elakukan pengecekan kem iringan
•
Kem iringan
4)
Perawatan Perlintasan
Perawatan perlintasan dilakukan untuk m enjaga agar m enjaga
kerataan jalur kereta api pada pertem uan jalur kereta api dan
jalan raya.
Ruang lingkup perawatan
•
M em eriksa penurunan jalur kereta api dan jalan raya
•
M em eriksa kondisi lingkungan.
•
M em eriksa keadaan bangunan drainase
Alat yang digunakan
•
Serokan
•
Pengki
•
W ater pass
Personil yang dibutuhkan:
•
Tenaga yang dibutuhkan m andor + pekerja
Tata Cara Perawatan:
•
M elakukan
pengam atan secara visual kepada bangunan
drainase.
c.
•
M em perbaiki saluran drainase yang rusak
•
M elakukan pem bersihan terhadap saluran drainase.
•
M elakukan pengecekan kem iringan
P e r a w a ta n T a h u n a n
1)
Perawatan Kom ponen Jalan Rei
a.
Perawatan Bantalan
Perawatan bantalan dilakukan untuk m enjaga fungsi bantalan
sesuai dengan desain yang ditetapkan dan laik digunakan.
Ruang lingkup perawatan
•
M em eriksa kondisi bantalan
•
M em eriksa jarak bantalan
•
M em eriksa posisi siku bantalan
•
M engganti bantalan yang rusak
Alat yang digunakan
•
Palu baja
•
Pen puller
•
Dongkrak
•
M TT
•
HTT
•
Alat ultrasonic
•
Linggis
•
Kereta angkut balas/rei
•
PBR
•
Theodolite
•
Alat ukur kelurusan
Personil yang dibutuhkan:
•
M andor
•
Pekerja
•
O perator M IT
•
O perator HTT
•
O perator PBR
Tata Cara Perawatan:
•
M elakukan
pengam atan
secara
visual
terhadap
kondisi
bantalan.
b.
•
M em perbaiki jarak dan posisi bantalan
•
M elakukan penggantian terhadap bantalan yang rusak
Perawatan Balas
Perawatan balas dilakukan untuk m enjaga agar kondisi balas
tetap berfungsi dengan baik.
Ruang lingkup perawatan
•
M em eriksa kondisi balast
•
M em eriksa profil balas
•
G orek balas
•
Penam bahan balas
•
Pem ecokan
•
Pencucian balas
•
Penggantian balas
Alat yang digunakan
•
G orekan
•
Pengki
•
M esin pecok m anual
•
•
M esin pecok
•
Alat pengangkut balas
Balas cleaning
Personil yang dibutuhkan:
•
M andor
•
O perator HTT
•
O perator M TT
•
O perator PBR
•
O perator VDM
•
Pekerja
•
Surveyor
Tata Cara Perawatan:
•
M elakukan penam bahan balas di lokasi yang kurang balas.
•
M enyem purnakan profil balas.
•
M elakukan pencucian pada balas yang kotor
•
M elakukan penggantian
balas jika telah
m encapai um ur
ekonom is.
c.
Perawatan Rei
Perawatan m aterial rei dilakukan untuk m enjaga agar kondisi
m aterial rei tetap baik
Ruang lingkup perawatan
•
Pem eriksaan keausan
•
Pem eriksaan cacat
•
Pem eriksaan kerataan
•
Penggantian rei
Alat yang digunakan
•
Rail head profile gauge
•
M istar baja
•
Ultrasonic test
•
G erinda
•
Alat pasang baut
Personil yang dibutuhkan:
•
M andor
•
Tukang
•
Pekerja
•
O perator Ultrasonic
Tata Cara Perawatan:
•
M em eriksa secara visual m engenai kondisi rei
•
M engukur profil rei dengan m enggunaan rail head profile
gauge
•
M engukur kerataan rei
•
M engukur Iebar celah sam bungan
•
M em otong
rei jika
tidak
m em enuhi
persyaratan
teknis
sam bungan
d.
•
M enggerinda rei jika tidak rata
•
M elakukan penggantian rei yang tidak laik digunakan
Perawatan Badan Jalan
Perawatan badan jalan dilakukan untuk m enjaga agar badan
jalan tetap dapat berfungsi baik sesuai um ur teknisnya
Ruang lingkup perawatan
•
M em eriksa kondisi badan jalan
•
M em eriksa pelindung erosi
Alat yang digunakan
•
M eteran
•
Pacul
•
Pengki
•
Alat pengangkut
•
Alat ukur elevasi
Personil yang dibutuhkan:
•
Inspektor
•
Pekerja
Tata Cara Perawatan:
•
M elakukan pem bersihan di badan jalan
•
M elakukan pem eriksaan terhadap kestabilan kondisi badan
jalan
•
M elakukan
pem eliharaan
tanam an
penutup
untuk
m elindungi erosi
e.
Perawatan Lingkungan
Perawatan lingkungan diperlukan untuk m enjaga agar konstruksi
jalan KA dapat berfungsi baik sesuai dengan um ur teknisnya
Ruang lingkup perawatan
•
Kebersihan di area konstruksi
•
Perawatan tanam an
Alat yang digunakan
•
M esin potong rum put
•
Sabit
•
Pengki
Personil yang dibutuhkan:
•
M andor
•
Pekerja
Tata Cara Perawatan:
•
M elakukan pengam atan secara visual kepada tanam an yang
m engganggu operasi KA.
•
M elakukan pem bersihan terhadap tanam an di sekitar jalur
kereta api.
NO
ITEM PERAW ATAN
ALAT
FREKUENSI
Perawatan G eom etri
1
a.
Ruang Bebas
b.
Sam bungan
-
Pengencanoan baut
Kunci Inooris
1 harian
Pengoantian baut yang hilano
Kunci Inooris
30 harian
Pem eriksaan keretakan
Perawatan Kom ponen Jalan Rei
Ultrasonic
30 harian
a.
Sistem Penam bat
2
-
M eteran
1 hari
oenaencanaan oenam bat vane kendor
Penpuller / ham m er
7 harian
penggantian penam bat hilang
Penpuller / ham m er
30 harian
PERAW ATAN BULANAN JALAN REL
NO
ITEM PERAW ATAN
1
a.
Perawatan G eom etri
Ruang bebas
b.
Kelurusan dan kerataan Jalan rei
-
Lebar Jalan, Kerataan, Kelurusan,
Lengkung Vertikal, Ruang Bebas, Skilu,
c.
Sam bungan
-
Pem ecokan, Angkatan, Listringan,
Kerataan, Kelurusan,
-
M em buka, M engukur aus dan m em perbaiki
plat sam bung atas dan bawah
d.
e.
-
2
Lebar Jalan KA
Lengkung
Lebar Jalan, Kerataan, Kelurusan,
Lengkung Vertikal, Ruang Bebas
I -
Kom ponen
M eteran
W ater Pass, Alat Ukur
Kelurusan, Theodolit, HIT,
M IT, Dongkrak, Linggis, Alat
Ultrasonic, Kereta angkutan
balas/rei, crane, Kereta Ukur,
Alat Kom unikasi
Kunci Inggris, Ultrasonic, HIT,
M eteran, M IT, Dongkrak
FREKUENSI
1 bulanan
3 bulanan
6 bulanan
6 bulanan
Alat Ukur Lebar Jalan KA,
HIT, M IT, Dongkrak.
Listringan
Perawatan
a.
ALAT
W ater Pass, Alat Ukur
Kelurusan, Theodolit, HIT,
M IT, Dongkrak, Linggis,
Kereta Ukur, Alat Kom unikasi
6 bulanan
3 bulanan
Jalan Rei
Perawatan Rei
PenQ oerindaan, Kelurusan
Alat Ukur Suhu, M eteran, Alat
Ukur Profil Rei, Alat Ultrasonic
12 bulanan
Perawatan W esel
lb.
-
Lebar Jalan, Kerataan, Kelurusan,
Lengkung Vertikal, Ruang Bebas
c.
Perawatan Bantalan
-
listringan
-
M engatur jarak bantalan dan siku-siku
d.
Alat Ukur Lebar Jalan KA,
HIT, M IT, Dongkrak, linggis
Perawatan Ballas
-
Pem ecokan,
-
M elengkapi profil balas
e.
12 bulanan
6 bulanan
6 bulanan
W ater Pass, Alat Ukur
Kelurusan, Theodolit, HIT,
M IT, Dongkrak, linggis,
Kereta Ukur, Alat
Kom unikasi, VDM
Perawatan Sistem Penam bat
3
Alat Ukur Suhu, M eteran, Alat
Ukur Profil Rei, Alat Ultrasonic
Penpuller / ham m er
6 bulanan
6 bulanan
3 bulanan
P e r a w a ta n D r a in a s e
-
6 bulanan
Pengerukan
P e r a w a ta n
4
P e r lin ta s a n
Perlintasan Sebidang
a.
-
konstruksi perlintasan, balas, drainase,
angkatan, listringan, pem ecokan
W ater Pass, Alat Ukur
Kelurusan, Theodolit, HIT,
Dongkrak, linggis, Kereta
Ukur, Alat Kom unikasi
6 bulanan
PERAW ATAN TAHUNAN JALAN REL
NO
ITEM PERAW ATAN
ALAT
FREKUENSI
Perawatan Kom ponen Jalan Rei
1
a.
-
Perawatan Bantalan
Penggantian bantalan
PBR, VDM , W ater Pass, Alat
Ukur Kelurusan, Theodolit, HIT,
M IT, Dongkrak, linggis, Alat
Ultrasonic, Kereta angkutan
balas/rei, Crane
30 tahun
Perawatan Ballas
2
-
Pem bersihan Balas
-
Penggerindaan Rei
-
Penggantian Rei
15 tahun
Alat Pencuci Balas, PBR, VDM ,
W ater Pass, Alat Ukur Kelurusan,
Theodolit, HIT, M IT, Dongkrak,
linggis, Alat Ultrasonic, Kereta
anakutan balas/rei, Crane
Perawatan Rei
3
Alat aerinda
Alat angkut rei, Alat pasang
penam bat
5 tahun
30 tahun
Perawatan Badan Jalan
4
a.
b.
c.
d.
5
Perawatan Counter W eight
Perawatan M aterial
50 tahun
Perawatan Dinding Penahan Tanah
Perawatan stabilitas
50tahun
Perawatan Proteksi Badan Jalan
Perawatan konstruksi proteksi
50 tahun
Perawatan Konstruksi Badan Jalan
Perawatan Stabilitas
50 tahun
Perawatan lingkungan
a.
b.
c.
-
Perawatan Kondisi Hidrologi sekitar
Perawatan aliran hidrologi
25 tahun
Perawatan Kondisi Hidrolika sekitar
Perawatan hidrolika
5 tahun
Perawatan konstruksi lain
Perawatan kondisi konstruksi
25 tahun
hfN ~V S ~d
N V 1V M ~3d
IS N V 1S N IV W V N )
NV1V8W3rNV1VMV~3d
NVW O C3d
Jem batan Baja.
Jem batan Beton.
Struktur Bagaian Atas.
Struktur Bagian bawah.
Pem eriksaan um um dilakukan secara berkala sesuai dengan siklus pem eriksaan
yang ditetapkan.
Pem eriksaan tam bahan dilakukan jika diperlukan setelah terjadi gem pa dan
hujan lebat.
Pem eriksaan detail dilakukan jika dari haril pem eriksaan harian, bulanan,
tahunan serta tam bahan, ditem ukan kerusakan dengan tingkat A.
Adapun diagram alur pem eriksaan sebagaim ana tercantum pada G am bar 1.
Diagram Alur Pem eriksaan.
Persia pan
Pencatatan
Pem beritahuan
Inspeksi Resm i
ke Unit
Perawatan
Pem beritahuan
ke
Pelaksanaan
Langkah
Pusat Inspeksi
Penanganan
M etode
dan W aktu
Langkah Penanganan
Struktur
R e n c a n a K o n s tru k s i
:
I
I
------------------~---------------------~
Tingkat kerusakan
dan 5, sebagaim ana
secara um um , dapat diklasifikasikan
tercantum
dalam Tabel1
dengan sistem A, B, C
Tingkat Kerusakan.
Tingkat
Uraian
Langkah perbaikan
AA
Sangat Berbahaya
Perbaikan Segera
A1
Kritis
Tindakan Cepat
A2
Sedikit Rusak
Perbaikan Terjadwal
B
Ham pir Kritis
Inspeksi Ekstensif
C
Beresiko
Perhatian Tetap
S
Am an (cukup)
Tanpa Tindakan
A
M etode perawatan yang digunakan
a.
b.
pada um um nya sebagai berikut:
Konstruksi beton:
-
Perkuatan
(Selim uUm anteling).
-
Penggantian.
Konstruksi baja.
Pem eriksaan
jalan rei.
dan perawatan
harian, dilakukan
bagian pem eriksaan
dan perawatan
No.
1.
2.
Interval pem eriksaan
dan perawatan bulanan, sebagaim ana
Interval Pem eriksaan
dan Perawatan Bulanan
Interval pem eriksaan
dan perawatan bulanan, sebagaim ana
Interval Pem eriksaan
dan Perawatan Tahunan.
Kom ponen
Lingkungan di
sekitar jem batan
Konstruksi bagian
atas
a.
Drainase
b.
Andas baja
c.
Andas beton
Konstruksi
pelindung
3.
4.
Hidrolika sungai
A k tiv ita s
Pem bersihan
tersebut dalam Tabel. 2.
tersebut dalam Tabel. 3.
F re k u e n s i
3 bulanan
Pem eriksaan/norm alisasi
pipa/saluran air
Pem eriksaan dan perawatan
Pelum asanllubrikasi
(andas
hidup)
6 bulanan
6 bulanan
6 bulanan
Pem eriksaan
dan perawatan
6 bulanan
Pem eriksaan
dan perawatan
6 bulanan
Pengukuran duga sungai
Pem eriksaan gerusan dasar
sungai
6 bulanan
6 bulanan
No.
Kom ponen
1.
Struktur
a.
Konstruksi pokok
b.
c.
d.
2.
a.
Elastom er bearino
Baut/paku sum bat
Cat (Baia)
Struktur bagian
bawah
Pondasi
b.
Pangkallpilar
bagian
(um um ).
Frekuensi
Pem eriksaan dan perawatan
Pengukuran lendutan
Pem eriksaan Korosi (baja)
Pem eriksaan Retakan
Pem eriksaan selim ut beton
Pem eriksaan tulanoan beton
Pem eriksaan kekuatan
Pem eriksaan
Pem eriksaan dan perawatan
Penoecatan m enveluruh
1 tahunan
1 tahunan
1 tahunan
1 tahunan
1 tahunan
5tahunan
5tahunan
5tahunan
1 tahunan
5 tahunan
Pem eriksaan
Pem eriksaan
Pem eriksaan
Pem eriksaan
Pem eriksaan
Pem eriksaan
Pem eriksaan
Pem eriksaan
1 tahunan
5tahunan
1 tahunan
1 tahunan
1 tahunan
1 tahunan
5tahunan
5tahunan
atas
Contoh lem bar pem eriksaan
Pem eriksaan
Aktivitas
dan perawatan
stabilitas
dan perawatan
Korosi (baja)
Retakan
selim ut beton
tulangan beton
kekuatan
dijelaskan pada Tabel 4. Form at Pencatatan
dan Data
Tanggal
Pem eriksaan,
cuaca, etc.
Nom or Jem batan,
Koridor
Jalur
Item Pem eriksaan
Tem uan
Tenaga
Tangan
Pem eriksa
Klasifikasi
Penilaian
Dari
OOKOOM
lai/f"lain
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -I Pernyataan yang diperlukan
Ipenyelesaian pem eriksaaan
dan
Tanda
untuk
4 .2 . C o n to h p e n ila ia n tin g k a t k e r u s a k a n .
Contoh Penilian tingakat kerusakan jem batan baja pada table 5 dan jem batan beton pad a table 6.
label.
Kom ponen
5. G elagar rasuk pelat (dengan paku keling)
Kelainan
G elagar
Utam a
• Korosi atau pengenduran
pelat penyam bung pada flens
dengan sam bungan paku keling.
• Korosi pada lebih dari 50% seluruh kom ponen
sejauh % kepala
A2
Tipe Kerusakan
Tem pat Pem eriksaan
* Karat penulangan pada seluruh
Pem aparan Tulangan
perm ukaan dengan pengurangan
Kondisi korosi
dim ensi pada penam pang
baja
tulangan
B
* Karat penulangan pad a seluruh
perm ukaan tanpa pengurangan
dim ensi penam pang tulangan
* Kecuali kondisi di atas
Kerusakan Perletakan
O i sekitar perletakan
Rem ukan beton di sekitar perletakan
Retakan di sekitar ujung gelagar
Stabilitas
* G elagar tidak stabil (perletakan 3
titik)
* Perletakan
patah atau retak
(perletakan atas, perletakan
bawah)
* Baut jangkar patah atau berubah
bentuk
* G elagar tidak stabil akibat
kerusakan besar
* G elagar stabil tetapi ada
kerusakan ringan
C atau S
N~~NOMO~31N~1~M~3d
N~WOa3d
Pem eriksaan um um dilakukan secara berkala sesuai dengan interval
pem eriksaan yang ditetapkan.
Pem eriksaan
tam bahan
dilakukan jika
diperlukan
setelah
terjadi
gem pa, hujan lebat dan lain-lain.
Pem eriksaan
detail dilakukan jika dari hasil pem eriksaan
harian,
bulanan, tahunan serta tam bahan, ditem ukan tingkat kerusakan A.
Adapun
diagram
alur
pem eriksaan
G am bar 1. Diagram Alur Pem eriksaan.
sebagaim ana
tercantum
pada
·
L _.
A A , A 1 : P e n e n tu a n
.
._. __ .
~ ~ ~ /:) ~ p _ e _ n _ c ! :! g ~ b ~_! _L._ _.
R e n c a n a d a n D e s a in
Usaha Pencegahan
Tingkat
kerusakan
secara
um um , dapat
sistem A, B, C dan S, sebagaim ana
diklasifikasikan
tercantum
dalam
dengan
label 1
Tingkat Kerusakan.
Tingkat
Uraian
Langkah perbaikan
AA
Sangat Berbahaya
Perbaikan Segera
A1
Kritis
Tindakan Cepat
A2
Sedikit Rusak
Perbaikan Terjadwal
B
Ham pir Kritis
Inspeksi Ekstensif
C
Beresiko
Perhatian Tetap
S
Am an (cukup)
Tanpa Tindakan
A
M etode perawatan yang dilakukan tergantung dari jenis dan tingkat
kerusakan.
Pem eriksaan dan perawatan harian, dilakukan bagian pem eriksaan dan
perawatan jalan reI.
Interval pem eriksaan
dan perawatan bulanan, sebagaim ana
dalam Tabel. 2. Interval Pem eriksaan dan Perawatan
tersebut
Interval pem eriksaan
dan perawatan
bulanan, sebagaim ana
tersebut
dalam Taber. 2. Interval Pem eriksaan dan Perawatan.
No.
Aktivitas
Kom ponen
I.
BULANAN
1.
Drainase
Pem eriksaan dan perawatan
II.
TAHUNAN
1.
Dinding/Lining
-
6 bulanan
Norm alisasi pipa/saluran air
Pem eriksaan dan perawatan
-
Frekuensi
1 tahunan
Rem besan/kebocoran
Retakan
PenQ elupasan
Sam bungan
pem bengkakan akibat tekanan
Pem eriksaan Detail
- stabilitas/kekuatan
10 tahunan
2.
Invert
Pem eriksaan dan perawatan
- penurunan
retakan
1 tahunan
3.
Portal
Pem eriksaan dan perawatan
penurunan
retakan
1 tahunan
4.
Lain-lain:
4.1. Contoh lem bar pem eriksaan (um um ),
Contoh lem bar pem eriksaan sebagaim ana tercantum pad a tabel 2 dan 3.
N a m a Ja Iu r
N a m a T e ro w o n g a n
N am a D epot
T g I < e lts 3 i k o o s lr u k s i
P e r a w a ta n
N am a
~ow ongan
'G a b u n g a n
p e n g a p it
S ta h o n
A r a h J a lu r
( a w a l k . a k h ir )
'H ilir
L obsi
T .lI k a w a l
T lh k a k h ir
Penam pang
T u n g g a l,
h u 1 u d a n h ilir
'H u lu
)
d ll.(
P anJang
G anda
1JI
B a m b a la ,
\l.1 a s u k
till(
T .
Penal
N O ll ,
J O llis L is lr ik
AC
K .lu a r
."£
..
B a lla s t
D Ia m a se
M in ,
e m -M a k s,
K anan,
L o n g itu d in a l
K o n f ig u r a S l
a.,.,
I= g k u n g
p o rm u k a a n
ta n a h
K In ,
R a ta .
B a tu b a ta ,
d ill
& to o .
B a tu b a ta ,
& to n ,
d ll(
T m gah
In v M
P .ta
M ir illg
M a k s llD u m
n
R a ta - r a ta
n
till
:::
)
B o to n & r tu I a n g ,
)
B o to u B M u la n g ,
,
Topognpi
A da
T id a k
P o ta G o o lo g l
A da
T id a k
~
i
A da
T id a k
P r o f il
A da
T id a k
Penam pang
A da
T id a k
A da
T id a k
T a m p a k A ta s
Q.
E ra
.~'
..J
-
K ondm
g .o lo g l
N am a
G am bar
d o s a in
S tr a ta
N a m a b a tu a n
C a ta ta n
F o to
P n ttin g
ID N o ,
T anggal
ID N o ,
l.w s
S u b s ta n s i
LobS!
5
E
.§
....16
]:::
~~.•
"'-
s
!:l
t
i
l'il
:.J
J u m ia h tillk
T a n g g a l m u Ia t
P = ta u a n
T u ju a n
p e m a n ta u a n
~
~
~
(
& r tu I a n g ,
O \~ - b u r d m
.3
~
a ta p
D in d in g
em
& r tu I a n g ,
\
B a tu D a la . B o to u . & to n
::E
r .b a llm in g
\
till(
111
~
& r tu I a n g ,
B a tu D a ta , B o lO n . " " 'o n
DC
!3
V:
"
B o lO n . & to o
p o m a llta u a n
ID N o .
( s k c ts a
N am a
d c ta il)
T e ro w o n g a n
T u ju a n
In sp e k si
L o k a si k e ru sa k a n
titik
titik
a k h ir
u\val
( F o to )
.J e n is I 'e m a n ta u a n
N ila i M a k s im u tll
C a ta ta n
T anggal
In sp c k si
I 'e n tin g
P c n u lis
I
Contoh penilaian tingkat kerusakan pada terowongan
sebagim ana
tercantum
pada
tabel. 4 sam pai dengan 8.
Indeks Penilaian
Kerusakan/deform asi
tingkat kem ajuan
Rating
atau penurunan dari lining, dengan
akibat pergerakan
pesat. Dim ana estim asi waktu runtuhan ham pir sam a dengan
waktu yang diperlukan
untuk m elakukan
usaha pencegahan
AA
terhadap
kerusakan/deform asi.
Kerusakan/deform asi
terowongan
yang diperkirakan
untuk pengoperasian
m em bahayakan
daerah bebas/clearance
kereta.
Lining dekat lengkungan m engalam i rekahan, terbagi m enjadi beberapa blok,
m enonjol, terdorong
m enuju daerah interior dan cenderung
untuk jatuh.
AA
AA
M eskipun tidak ada kem ajuan kerusakan yang berarti, liningnya telah terpisah
m enjadi beberapa blok akibat adanya sam bungan
untuk terkelupas
Kerusakan
dan blok tersebut cenderung
A1
(peeled off) atau jatuh akibat suatu gaya.
yang baru terjadi atau yang sudah terbentuk m engalam i
perkem bangan
A2
yang sem akin parah.
Lining terdeform asi dan kerusakannya
Ukuran dari pengelupasan
berlangsung
lam bat, tapi tetap berlanjut.
(peeling-off) sangat kecil tetapi cukup m engganggu
operasi kereta.
Terdapat kerusakan tetapi kem ajuannya
tetapi ada kem ungkinan
Perkem bangan
terbentuk
sangat lam bat atau kem ajuannya
terhenti
lagi.
A2
A2
B
kerusakan tidak dapat dilihat. Tetapi kerusakan yang ada cukup
be rat sehingga, jika kerusakan tersebut terbentuk kem bali, m aka operasi kereta
B
akan terganggu.
Terdapat kerusakan tetapi tidak ada perkem bangan.
kerusakan tersebut diperkirakan
tidak akan terjadi.
Dan pem bentukan
ulang
C
T a b e l 5 . In d e k K e p u tu s a n
(a k ib a t k u a lita s
D a la m
In s p e k s i
D e ta il
m a te r ia l m e m b u r u k )
Indeks Penilaian
Rating
Lining dekat lengkungan atap cenderung untuk jatuh akibat m em buruknya
AA
m aterial lining.
M aterial
lining m em buruk
dan cenderung
terkelupas
(peeled off) atau terpisah
dengan sedikit gaya luar. Kondisi tersebut dapat m enyebabkan
Kekuatan secara penam pang
pengaruh serius.
(peeling off) lining
berkurang akibat pengelupasan
dan/atau m aterial yang m em buruk.
Kekuatan secara penam pang
Kerusakan
berkurang sam pai tingkat tertentu akibat
m aterial lining terbentuk dengan penyebab yang belum jelas, tetapi
ada kem ungkinan
kerusakan akan m engalam i perkem bangan
A1
A2
(peeling off) lining dan/atau m aterial yang m em buruk.
pengelupasan
A1
A2
yang cepat.
(peeling-off) dan kerusakan m aterial lining dapat dikenali, tetapi
Pengelupasan
B
tidak terdapat kem ungkinan
untuk m engalam i perkem bangan
T a b e l 6 . In d e k K e p u tu s a n
(te r k a it d e n g a n
D a la m
in te r v a l te r p e n d e k
In s p e k s i
p e r a w a ta n
lebih lanjut.
D e ta il
track)
Indek penilaian
Pada
daerah
terowongan
beraliran
listrik,
rem besan
air
Rating
dari
bagian
lengkungan
atap
AA
langsung ditransfer m enuju kabel trolley dan insulator
Penaikan lum pur atau pengangkatan
ketidakteraturan
pada alas jalan m enyebabkan
REPUBLIK INDONESIA
a.
bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang
Penyelenggaraan Perkeretaapian telah mengatur mengenai
kewajiban penyelenggara prasarana perkeretaapian untuk
melakukan perawatan prasarana perkeretaapian;
b.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan
Peraturan Menteri
Perhubungan tentang Standar dan Tata Cara Perawatan
Prasarana Perkeretaapian;
1.
Undang Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang
Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4722);
2.
Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang
Penyelenggaraan
Perkeretaapian
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 129, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5048);
3.
Peraturan' Presiden Nomor 47 Tahun 2009
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;
4.
Peraturan
Presiden
Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas Dan Fungsi Kementerian Negara Serta
Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Eselon I Kementerian
Negara;
5.
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun 2010
tentang
Organisasi
dan
Tata
Kerja
Kementerian
Perhubungan;
tentang
PERATURAN
MENTERI
PERHUBUNGAN
STANDAR DAN TATA CARA PERAWATAN
PERKERETAAPIAN.
TENTANG
PRASARANA
1.
Perkeretaapian adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas
prasarana, sarana, dan sumber daya manusia, serta norma,
kriteria, persyaratan dan prosedur untuk penyelenggaraan
transportasi kereta api.
2.
Kereta api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak,
baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan sarana
perkeretaapian lainnya yang akan ataupun sedang bergerak di
jalan rei yang terkait dengan perjalanan kereta api.
3.
Prasarana perkeretaapian adalah jalur kereta api, stasiun
kereta api dan fasilitas operasi kereta api agar kereta api dapat
dioperasikan.
4.
Penyelenggara prasarana perkeretaapian adalah
menyelenggarakan prasarana perkeretaapian.
5.
Jalur kereta api adalah jalur yang terdiri atas rangkaian petak
jalan rei yang meliputi ruang manfaat jalur kereta api, ruang milik
jalur kereta api, dan ruang pengawasan jalur kereta api,
termasuk bagian atas dan bawahnya yang diperuntukkan bagi
lalu Iintas kereta api.
6.
Jalan rei adalah satu kesatuan konstruksi yang terbuat dari baja,
beton atau konstruksi lain yang terletak di permukaan, di bawah
dan di atas tanah atau bergantung beserta perangkatnya yang
mengarahkan jalannya kereta api.
7.
Stasiun kereta api adalah
pemberhentian kereta api.
8.
Fasilitas pengoperasian kereta api adalah segala fasilitas yang
diperlukan agar kereta api dapat dioperasikan.
tempat
pihak yang
pemberangkatan
dan
9.
Persyaratan teknis prasarana perkeretaapian adalah ketentuan
teknis yang menjadi standar spesifikasi teknis prasarana
perkeretaapian.
10. Perawatan prasarana perkeretaapian
dilakukan
untuk
mempertahankan
perkeretaapian agar tetap laik operasi.
adalah kegiatan yang
keandalan
prasarana
11. Tenaga perawatan prasarana perkeretaapian adalah tenaga
yang memenuhi kualifikasi kompetensi dan diberi kewenangan
untuk melaksanakan perawatan prasarana perkeretaapian.
12. Menteri adalah Menteri yang tugas dan tanggung jawabnya
di bidang perkeretaapian.
13. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang tug as dan
tanggungjawabnya di bidang perkeretaapian.
Setiap penyelenggara prasarana perkeretaapian wajib melakukan
perawatan
terhadap
prasarana
yang
dioperasikan
untuk
mempertahankan keandalan prasarana perkeretaapian agar tetap
laik operasi.
Prasarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
meliputi:
a.
b.
c.
jalur kereta api;
stasiun;
fasilitas pengoperasian kereta api.
(1) Perawatan prasarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 harus dilakukan sesuai dengan pedoman
perawatan yang disusun oleh penyelenggara
prasarana
perkeretaapian berdasarkan jenis prasarana perkeretaapian.
(2) Pedoman perawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disusun berdasarkan standar dan tat a cara perawatan prasarana
perkeretaapian dan disahkan oleh Direktur Jenderal.
Pedoman
perawatan
prasarana
perkeretaapian
dimaksud dalam Pasal 4 paling sedikit memuat:
a.
b.
c.
d.
sebagaimana
jenis perawatan;
cara perawatan;
personil; dan
alat.
(1) Perawatan prasarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 harus dilakukan oleh tenaga perawatan yang
telah memiliki sertifikat kompetensi dengan menggunakan
peralatan
perawatan
sesuai
dengan
jenis
prasarana
perkeretaapian.
(2) Dalam
kegiatan
perawatan,
penyelenggara
perkeretaapian harus menyediakan suku cadang.
prasarana
Bagian Pertama
Jalur Kereta Api
Jalur kereta api sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a
terdiri atas:
a.
b.
c.
jalan rei;
jembatan; dan
terowongan.
(1) Perawatan jalur kereta
Pasal 7 terdiri dari:
a.
b.
api
sebagaimana
perawatan berkala; dan
perbaikan untuk mengembalikan fungsi.
dimaksud
dalam
(2) Perawatan berkala sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
merupakan
tindakan
pencegahan
(preventif)
dan/atau
penggantian sesuai dengan umur teknis yang terdiri dari:
a. harian;
b. bulanan;
c. tahunan.
(3) Perbaikan
untuk mengembalikan
fungsinya
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan perbaikan (korektif)
yang terdiri dari:
a.
Klasifikasi A (berat):
Perbaikan atau penggantian material, komponen, dan sistem
yang mengganggu operasional kereta api
b.
Klasifikasi B (sedang):
Perbaikan atau penggantian material, komponen, dan sistem
yang dapat mengganggu operasional kereta api
c.
Klasifikasi C (ringan):
Perbaikan atau penggantian material, komponen, dan sistem
yang tidak mengganggu operasional kereta api
(1) Perawatan jalan rei dilakukan untuk menjaga kondisi jalan rei
sesuai dengan standar pengoperasian jalan rei untuk melayani
sarana perkeretaapian sesuai nilai Indeks Kualitas Jalan Rei
( T r a c k Q u a lify In d e x ) yang telah ditetapkan.
(2) Jalan rei sebagaimana
komponen:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
tanah dasar;
lapis dasar ( s u b
subbalas;
balas;
bantalan;
penambat;
rei; dan
wesel.
dimaksud
g ra d e );
pada ayat (1) terdiri dari
(1) Perawatan jembatan dilakukan untuk menjaga kondisi jembatan
dapat berfungsi
dengan baik dan am an untuk dioperasikan
secara berkelanjutan sesuai dengan beban gandar serta
kecepatan yang direncanakan.
(2) Jembatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan
material yang digunakan terdiri dari:
a.
b.
c.
jembatan beton;
jembatan baja; dan
jembatan komposit.
(3) Jembatan sebagaimana
konstruksi:
a.
b.
c.
dimaksud
pad a ayat (2) terdiri dari
konstruksi jembatan bagian atas;
konstruksi jembatan bagian bawah; dan
konstruksi pelindung.
(4) Jembatan sebagaimana dimaksud pada ayat
dilengkapi dengan fasilitas pendukung berupa:
a.
b.
c.
(3)
dapat
jalan inspeksi;
tempat berlindung; dan/atau
tempat kabel.
(1) Perawatan terowongan dilakukan untuk menjaga kondisi
terowongan dapat berfungsi
dengan baik dan aman untuk
dioperasikan secara berkelanjutan sesuai dengan beban yang
direncanakan meliputi:
a.
b.
c.
d.
e.
beban tanah atau batuan di atasnya ( o v e r b u r d e n ) ;
beban mati dan beban hidup;
beban akibat tekanan air;
beban gempa; dan
beban lainnya yang akan mempengaruhi
terowongan.
konstruksi
(2) Terowongan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari
komponen:
a.
portal;
b.
in v e r t;
c.
d.
dinding; dan
fasilitas pendukung.
Contoh pedoman perawatan prasarana perkeretaapian jalan rei,
jembatan, dan terowongan sesuai dengan lampiran 1 Peraturan ini.
Bagian Kedua
Bangunan Stasiun
(1) Perawatan bangunan stasiun dilakukan untuk menjaga kondisi
bangunan dapat berfungsi dengan baik dan am an untuk
dioperasikan secara berkelanjutan sesuai dengan peruntukan
dan fungsinya.
(2) Bangunan stasiun
terdiri dari:
a.
b.
c.
sebagaimana
dimaksud
pad a
ayat
(1)
gedung;
instalasi pendukung, meliputi:
1) instalasi listrik;
2) instalasi air; dan
3) pemadam kebakaran;
peron.
(3) Perawatan bangunan stasiun sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dilakukan
sesuai dengan ketentuan
peraturan
perundang-undangan di bidang bangunan dan gedung.
Bagian Ketiga
Fasilitas Pengoperasian Kereta Api
a.
b.
c.
Peralatan persinyalan;
Peralatan telekomunikasi; dan
Instalasi listrik.
(1) Perawatan peralatan persinyalan dilakukan untuk menjaga
kondisi peralatan persinyalan dapat berfungsi dengan baik dan
am an untuk dioperasikan secara berkelanjutan sesuai dengan
persyaratan teknis peralatan persinyalan.
(2) Peralatan persinyalan sebagaimana
terdiri atas:
a.
b.
c.
d.
dimaksud
pada ayat (1)
sinyal;
tanda;
marka; dan
peralatan pendukung.
(1) Perawatan peralatan telekomunikasi dilakukan untuk menjaga
kondisi peralatan telekomunikasi dapat berfungsi dengan baik
dan aman untuk dioperasikan secara berkelanjutan sesuai
dengan persyaratan teknis peralatan telekomunikasi.
(2) Peralatan telekomunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
paling sedikit meliputi:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
pesawat telepon;
perekam suara;
transmisi;
catu daya;
sistem proteksi; dan
peralatan pendukung.
(1) Perawatan instalasi Iistrik dilakukan untuk menjaga kondisi
instalasi Iistrik dapat berfungsi dengan baik dan aman untuk
dioperasikan secara berkelanjutan sesuai dengan persyaratan
teknis instalasi listrik.
(2) Instalasi
Iistrik
terdiri atas:
a.
b.
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
catu daya Iistrik; dan
peralatan transmisi tenaga Iistrik.
(1) Pedoman perawatan fasilitas pengoperasian mengacu kepada
buku pedoman perawatan ( m a n u a l b o o k ) yang dikeluarkan oleh
pabrikan.
(2) Pedoman perawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus dilengkapi dengan formulir perawatan sesuai dengan
lampiran 2 Peraturan ini.
(1)
Penyelenggara
prasarana
perkeretaapian
wajib
memberikan
laporan hasH pelaksanaan kegiatan perawatan prasarana
perkeretaapian
kepada
Direktur
Jenderal
Perkeretaapian
sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali.
(2)
Laporan
perawatan
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
dievaluasi
oleh
Direktur Jenderal
Perkeretaapian
untuk
digunakan sebagai data dukung dalam memberikan sertifikat
uji berkala.
Dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak Peraturan ini berlaku,
Standar dan Tata Cara Perawatan Prasarana Perkeretaapian wajib
menyesuaikan
dengan ketentuan sebagaimana
diatur dalam
Peraturan ini.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik
Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 25 Februari 2011
M E N T E R IP E R H U B U N G A N ,
ttd
S A L IN A N P e r a tu r a n in i disampaikan kepada:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
Menteri Keuangan;
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional;
Menteri BUMN;
Wakil Menteri Perhubungan;
Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal Perkeretaapian,
para Kepala Badan, dan para Staf Ahli di lingkungan Kementerian Perhubungan.
UMA
RIS SH MM MH
Pembi a Utama Muda (IV/c)
NIP. 196302201989031 001
Lampiran 1 Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor
: PM. 32 TAHUN 2011
Tanggal : 25 FEBRUARI 2011
PEDOMAN
PERAW ATAN
JALAN
REL
Buku
Petunjuk
Tata
Perawatan
Jalan
Rei
disusun
sebagai
contoh
bagi
Penyelenggara Prasarana dalam Menyusun Petunjuk Perawatan Jalan Rei yang
pada prinsipnya adalah untuk menjamin kelaikan operasi prasarana KA.
Perawatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan keandalan
prasarana perkeretaapian agar laik operasi.
Buku
petunjuk
perawatan
jalan
rei disusun
sebagai
acuan
pelaksanaan
perawatan yang tujuannya adalah untuk menilai kelaikan operasi prasarana KA.
2.
Kegiatan perawatan jalan rei meliputi :
a.
3.
Perawatan berkala
1)
Perawatan Harian
2)
Perawatan Bulanan
3)
Perawatan Tahunan
Perawatan
Berkala
merupakan
tindakan
pencegahan
(preventif)
dan/atau
penggantian sesuai dengan umur teknis.
A.
Perawatan Harian
1)
Geometri Jalan Rei
a)
Ruang Bebas
Perawatan Ruang bebas dilakukan untuk menjaga agar operasi
kereta
api
senantiasa
bebas
dari
rintangan
penghalang.
Ruang lingkup perawatan ruang bebas terdiri dari :
•
Pembersihan Ruang Bebas
Peralatan yang digunakan antara lain:
•
Visual
•
Alat bantu pembersihan
dan
benda
Personil yang dibutuhkan, minimal:
•
Tenaga Perawatan.
Tata cara perawatan :
•
Membersihkan
benda-bend a
yang
menghalangi
ruang
bebas. Sehingga tidak menggangu operasi kereta api
b)
Sambungan
Perawatan sambungan dilakukan untuk menjaga agar kondisi
sambungan tetap dalam kondisi yang baik sehingga operasi
kereta api dapat berjalan dengan lancar
Ruang lingkup perawatan sambungan terdiri dari :
•
Pengencangan baut - baut sambungan.
Peralatan yang dibutuhkan antara lain :
•
Visual
•
Kunci Inggris
Personil yang dibutuhkan, minimal:
•
Tenaga Perawatan
Tata Cara Perawatan
2)
•
Amati sambungan pada rei baik di lurusan maupun lengkung
•
Kencangkan baut - baut yang kendor pada sambungan
Komponen Jalan Rei
a)
Sistem Penambat
Perawatan sistem penambat dilakukan
untuk menjaga agar
penambat pada rei kereta api tetap dalam kondisi yang baik.
Ruang Lingkup perawatan sistem penambat terdiri dari :
•
Pengamatan Visual terhadap sistem penambat
•
Perbaikan terhadap sistem penambat
Peralatan yang dibutuhkan :
•
Visual
•
Palu
Personil yang dibutuhkan :
•
Tenaga Perawatan
Tata cara perawatan :
•
Amati sistem penambat pada rei
•
Kencangkan
penambat
yang
kendor
pad a
rei
dengan
menggunakan palu
•
Catat dan laporkan apabila terdapat penambat yang hilang
B. Perawatan Bulanan
1)
Geometri Jalan Rei
a)
Ruang Bebas
Perawatan Ruang bebas dilakukan untuk menjaga agar operasi
kereta
api
senantiasa
bebas
dari
rintangan
dan
bend a
menghalangi
ruang
penghalang.
Ruang lingkup perawatan ruang bebas terdiri dari :
•
Pembersihan Ruang Bebas
Peralatan yang digunakan antara lain:
•
Visual
•
Alat bantu pembersihan
Personil yang dibutuhkan, minimal:
•
Tenaga Perawatan.
Tata cara perawatan :
•
Membersihkan
benda-benda
yang
bebas. Sehingga tidak menggangu operasi kereta api.
b)
Kelurusan dan kerataan Jalan rei
Perawatan kelurusan dan kerataan jalan rei
menjaga
agar kondisi jalan
rei dapat
dilakukan untuk
dioperasikan
sesuai
kecepatan desain yang telah ditetapkan.
Ruang lingkup perawatan kelurusan dan kerataan jalan rei terdiri
dari:
•
Lebar jalan
•
Kerataan jalan
•
•
Lengkung vertikal
Ruang bebas
Peralatan yang digunakan
•
antara lain:
Alat Kerja Dengan Mekanik Ringan (HTT)
./
Genset + Tie temper lengkap dengan kabel-kabelnya
./
Dongkrak angkatan
./
Mistar
+ benang
angkatan
nilon
/
teropong
+ bak
/
teropong
+
pembacaan .
•
./
Timbangan
dan kapur tulis
./
Penggorek
balas dari kawat baja .
./
Palu besi
./
Kunci terepon
Alat Kerja Dengan Alat Manual
./
Dongkrak angkatan .
./
Garpu balas .
./
Dandang pecuk .
./
Mistar
angkatan
+
benang
nilon
bak
pembacaan .
./
Timbangan
angkatan
./
Penggorek
balas dari kawat baja
./
Palu besi / hammer .
./
Kunci terepon.
Personil yang dibutuhkan,
•
-
minimal:
Tenaga Perawatan.
Tata cara perawatan
•
dan kapur tUlis
Didalam
:
perawatan
Jalan Rei di Lurusan terdapat
cara untuk melakukan
./
Angkatan
sistematis
./
Angkatan
angkatan,
Menyeluruh
yaitu:
titik
pedoman
harus diangkat ( umumnya
Pilih-Pilih
beberapa
: dilaksanakan
secara
5 atau 10 mm )
tanpa
pengangkatan
titik tinggi (titik pedoman )
./
Angkatan
Sambungan
disekitar pada sambungan
dibatasi
pada
bantalan
•
Persyaratan Untuk Pekerjaan Angkatan
./ Jika perbedaan
nilai pertinggian
teoritis dengan
nilai
pertinggian nilai ukuran > 7 mm, maka jalan rei harus
segera diperbaiki.
./ Jika perbedaan nilai skilu yang dihitung (pada dua titik
sejarak tiga meter)
lebih besar dari batasan skilu yang
seharusnya, maka jalan rei harus segera diperbaiki.
•
Angkatan Maksimal 30 mm
Bila lebih dari 30 mm harus dibuat seeara bertahap dengan
masa penstabilan antara dua kegiatan.
•
Landai Angkatan
./ Landai Peralihan Sementara
yang
akan
keamanan
di peeok
Perka
: dibuat
untuk
dengan
memberi
memberi
pad a daerah
kenyamanan
landai
I
angkatan
maksimal 2 m m /b a n ta la n .
./ Landai Peralihan Tetap
sudah
dipeeok
dibuat
dan
pada
pada daerah
akhir
daerah
yang
pekerjaan
pemeeokan tetapi juga pada tiap akhir angkatan dengan
memberi landai angkatan maksimum 1 mm/bantalan.
•
Cara Meneari TP (Titik Pedoman)
C
-------_____
.•.•-----------
__
~ ----
RE
o
RE
Pada rentangan rei A titik tinggi adalah titik C dan hasil
timbangan rei A pada titik C lebih rendah 2mm.
Pada rentangan rei B titik tinggi adalah titik C dan hasil
timbangan rei B pada titik
0
lebih tinggi 5 mm.
Jadi sebagai titik pedoman adalah titik D.
•
Angkatan Menyeluruh
./ Menyiapkan alat kerja regu di lokasi pekerjaan .
./ Menentukan lokasi angkatan atas
./ Menentukan titik benchmark (Tp) dan jarak Tp ke Tp
ditentukan 18 meter sampai 30 meter idealnya 25 meter
sampai 30 meter .
./ Mengerasi alat penambat.
./ Menyikukan bantalan .
./ Menyiapkan posisi tempat dongkrak .
./ Mistar angkatan diletakkan pada Tp bagian belakang dan
bagian muka dengan posisi 3 mm sampai 4 mm .
./ Bila tiada mistar dapat menggunakan teropong + bak
pembacaan .
./ Dongkrak dipasang pada jarak 6 bantalan dari Tp dan 6
bantalan berikutnya .
./ Angkatan bisa dilaksanakan dengan cara manual atau
HTT
TP
TP
TP
--------~ ~ ------~ -------
TP
~---------S-E-M-U-A-D-IA-N-G-K-A-T-I-B-E-R-U-R-U-TA-N
•
~
Angkatan Bagian (Pilih - Pilih)
Pada prinsip pelaksanaan Angkatan sama dengan Angkatan
Menyeluruh tapi titik pedoman tidak diangkat.
T~_:r_P
T_P_~
~\
•
Angkatan Sambungan
./ Menyiapkan alat kerja regu di lokasi pekerjaan .
./ Menentukan lokasi angkatan
TP
./ Menentukan titik benchmark (TP)
dan jarak Tp ke Tp
ditentukan 6 bantalan kanan - kiri sambungan .
./ Mengerasi alat penambat.
./ Menyikukan
dan
mengatur
jarak
bantalan
pada
sambungan .
./ Menyiapkan posisi tempat dongkrak pada sambungan .
./ Mistar angkatan diletakkan pada Tp bagian muka dan
belakang pada posisi 3 mm - 3 mm
./ Angkatan pada sambungan lebih tinggi 2 mm
./ Angkatan
bisa
dilakukan
dengan
cara
manual
atau
dengan HIT.
A n g k a ta n
r
-------0 -0 -0 -1 1
W j
W j
W :1
W :1
W :1
D ita m b a h 2 m m
0
W j
0 0
~
~
I?}j I?}j I?}j
I---D -ae-ra-h---~I
•
Oari keseluruhan
pekerjaan angkatan
yang paling perlu
diperhatikan adalah adanya skilu .
./ Skilu pada jalan rei tidak saja terjadi pad a jalan lengkung I
busur, namun juga terjadi pada jalan lurusan .
./ Skilu I
liukan adalah
: perbedaan
pertinggian
yang
sebenarnya antara 2 titik sepanjang 3 m atau dalam
praktek jarak antara 6 bantalan dari sumbu ke sumbu (60
em antara kedua sumbu bantalan yang berurutan) .
./ Kerusakan ini berbahaya karena dapat menyebabkan
terjadinya
anjlok
(bila
ditambah
dengan
keadaan-
keadaan buruk lainnya dari kekakuan sumbu bokes I As
roda pergerakan mengayun lainnya).
c)
Sambungan
Perawatan
konstruksi.
sambungan
dilakukan
untuk
menjaga
kekuatan
Ruang lingkup perawatan
-
•
Memeriksa kondisi pelat sam bung
•
Memeriksa kondisi las pada sambungan
•
Memeriksa kondisi bantalan penopang sambungan
•
Memeriksa kondisi balas dan badan jalan
•
Memeriksa kondisi IRJ
Alat yang digunakan
•
Kunci inggris
•
Mistar baja
•
Ultrasonic test
•
Alat gorek
Personil yang dibutuhkan:
•
Mandor
•
Tukang
•
Pekerja
•
Operator Ultrasonic
Tata Cara Perawatan:
•
Memeriksa secara visual mengenai kondisi sambungan
•
Mengukur lebar celah sambungan
•
Melakukan pengencangan terhadap
baut pelat sambung
yang kendor
•
Melakukan penggantian terhadap baut pelat sam bung yang
hilang
•
Melakukan penggantian terhadap bantalan yang rusak
•
Melakukan pengencangan paku penambat pada bantalan
kayu
•
Melakukan pemadatan balas
•
Melakukan perbaikan terhadap mud pumping jika diperJukan
d)
Lebar Jalan Kereta Api
Perawatan
lebar kereta api dilakukan
untuk menjaga
agar
kondisi Lebar jalan kereta api tetap dalam kondisi yang baik
sehingga operasi kereta api dapat berjalan dengan lancar
Ruang Iingkup perawatan lebar jalan kereta api terdiri dari :
•
Listringan
•
Pengukuran lebar jalan kereta api
•
Pengukuran keausan jalan rei
•
Angkatan.
Peralatan yang dibutuhkan antara lain:
•
Dongkrak
•
M TI
• HTT
•
Alat ukur lebar jalan kereta api
•
Meteran
Personil yang dibutuhkan, minimal:
•
Tenaga Perawatan
Tata Cara Perawatan
•
Melakukan perbaikan lebar jalan rei di lurusan maupun
lengkung.
•
e)
Melakukan pelebaran jalan rei sesuai dengan standar teknis
Lengkung
Perawatan jalan rei pada lengkung horizontal dilakukan untuk
menjaga
kondisi
sesuai
dengan
desain
/
kondisi
awal.
Perubahan kondisi diakibatkan karena gaya sentrifugal KA yang
mengakibatkan
pergeseran
busur
/
anak
panah
atau
menurunnya level jalan KA.
•
Perawatan Jalan Rei di lengkung pada pnnslpnya adalah
sama dengan perawatan Jalan Rei pada lurusan keduanya
sama-sama membuat rei menjadi lurus dan dalam posisi
rata.
•
Untuk lengkung (busur) pengertian lurus dan rata adalah :
,/ Lurus adalah rei diarahkan sedemikian sesuai dengan
jari-jari yang dalam pelaksanaannya dijabarkan sebagai
Anak Panah (Ap).
,/ Rata adalah
rei diangkat
sedemikian
sesuai dengan
pertinggian yang telah ditentukan (h).
Ruang Iingkup perawatan yang dilakukan adalah:
•
SKILU
,/ Empat roda dari suatu sumbu (bogie atau pasangan roda
gerbong) harus sebidang.
,/ Bila pada suatu rei terdapat
penurunan
oleh karena
angkatan yang tidak baik, roda yang lewat pada tempat
penurunan tidak akan menyentuh rei karena roda tersebut
tetap sebidang dengan tiga roda lainnya.
,/ Kerusakan ini berbahaya karena dapat menyebabkan
roda anjlok (bila ditambah dengan keadaan buruk lainnya
dari kekakuan sumbu bogie pergerakan mengayun dan
lainnya).
,/ SKILU adalah : Perbedaan pertinggian yang sebenarnya
antara 2 titik sepanjang 3 m ( dalam praktik 6 bantalan).
Tetapi untuk dimengerti bahwa pada lengkung peralihan
sengaja dibuat variasi pertinggian dengan rumus sebagai
berikut:
/In
-mm/m
PLA
dimana apabila PLA lebih panjang maka angka variasi
pertinggian lebih kecil dan perjalanan KA lebih enak dan
lebih lama.
y/
Batas-batas skilu
»
4 m m /m ( 1 2 m m /3 m
-
6 bantalan) ---> V
(9 m m /3 m
-
6 bantalan) ---> 60 K m /J a m
» 3 m m /m
<
60 Km I Jam
V > 90 Km I Jam
Kekosongan
di
baw ah
D
ro d a
m e r U D a k a n S K IL U
•
PERTINGGIAN
Kekurangan Ikelebihan pertinggian pada Jalan Kereta Api di
lengkung (busur) adalah adanya penyimpangan pertinggian
dari pertinggian yang telah ditentukan baik lebih besar atau
lebih kecil dari yang ditentukan.
Pertinggian
Normal
h
=
z
6 ·V
R
h = besar pertinggian (mm)
V= kecepatan maximum Kereta Api (Km/jam)
R= Jari-:jari lengkung (busur)
Contoh lengkung (busur) dengan jari 1.000 m dan kecepatan
maximum Kereta Api 70 km/jam maka besar pertinggian :
I 'o V Z
h =-
R
_
6x
7 0kmt
' jn...
X 7 0 ic m /
1 .0 0 0
2 .9 4 0
= -= ",
ln n n
•
?94
•
jn •••
m
mm
KEKURANGAN / KELEBIHAN ANAK PANAH
Adalah adanya penyimpangan ukuran (dalam mm) dari anak
panah yang ditentukan dan besarnya anak panah pada
setiap lengkung (busur) tidak sama, bergantian Radius (R) /
jari-jari.
so
[
Ap=R"
Ap = Besar anak panah (mm)
50 = Nilai konstan / tetap (m)
R = Jari-jari busur
Contoh lengkung (busur) dengan jari-jari = 1.000 m maka
besar anak panah :
so
A p=-
R
=
= 50
,o .0 0 0
••••••
m m
m
1 .0 0 0
• PELEBARAN
Pelebaran pada lengkung dilakukan dengan menggeser rei
dalam ke arah pusat lengkung sesuai dengan desain yang
ditetapkan.
Peralatan yang dibutuhkan:
•
Alat Kerja Dengan Mekanik Ringan (HIT)
~ genset + Tie temper lengkap dengan kabel-kabelnya
~ dongkrak angkatan
~ mistar
angkatan
+ benang
nilon / teropong
+ bak
pembacaan.
~ timbangan dan kapur tulis secukupnya
~ penggorek balas dari kawat baja.
~ palu besi
~ kunci terepon
•
Alat Kerja Dengan Alat Manual
~ dongkrak angkatan.
~ garpu balas.
~ dandang pecuk.
~ mistar angkatan + benang nilon atau 1 unit teropong +
bak pembacaan.
~ timbangan angkatan dan kapur tulis secukupnya.
~ penggorek balas dari kawat baja
~ palu besi / hammer.
~ kunci terepon.
Kebutuhan Personil
•
mandor
•
pekerja
Tata Cara Perawatan:
•
Persia pan di Lapangan
./ Tentukan letak titik mulai lengkung (biasanya terletak
pada tempat papan busur) atau akhir lengkung (EB)
sesuai dengan register .
./ Hitung dan tentukan Panjang Lengkung Peralihan (PLA) .
./ Tulis dan cat kaki rei mulai titik 0 pada awal lengkung
peralihan tiap 10m sampai akhir lengkung .
./ Ukur besar Anak Panah (Ap) dengan membentangkan
benang nilon tiap 20 m (2 titik) .
./ Peninggian reI diukur pada setiap 3-4 m (6 bantalan)
./ Catat titik mati dalam arti tidak bisa digeser (BH, JPL,
Wesel, dll)
•
Persiapan di Kantor
./ Menggambarkan hasH di lapangan .
./ Menghitung
besar
geseran
Anak
Panah
(Ap)
dan
pertinggian sesuai ketentuan .
./ Usahakan dalam hitungan luas bidang geseran keluar
atau ke dalam seimbang .
./ Menuliskan
hasil
hitungan
untuk
dilaksanakan
lapangan.
•
Pelaksanaan Perbaikan
./ Pasang patok sebagai referensi
Paku
Patok
di
./ Ukur berapa penggeseran yang harus dilaksanakan
./ Lakukan
penggeseran
seterusnya
secara
bertahap
sampai selesai.
./ Pelaksanaan geseran secara bertahap max 20 mm untuk
keamanan PERKA selebihnya harus dipasang semboyan .
./ Pada langkah-Iangkah perbaikan lengkung di sini yang
perlu juga mendapat perhatian bahwa kondisi I keadaan
Jalan Rei telah lebih dulu mendapat perbaikan.
a.
Bantalan-bantalan disikukan.
b.
Alat penambat dikencangkan
c.
Untuk geseran keluar atau ke dalam
ujung-ujung
bantalan harus digorek.
2)
Komponen Jalan Rei
a. Perawatan Rei
Perawatan material rei dilakukan untuk menjaga agar kondisi
material rei tetap baik
Ruang Iingkup perawatan
•
Pemeriksaan keausan
•
Pemeriksaan cacat
•
Pemeriksaan kerataan
Alat yang digunakan
•
Rail head profile gauge
•
Mistar baja
•
Ultrasonic test
•
Gerinda
Personil yang dibutuhkan:
•
Mandor
•
Tukang
•
Pekerja
•
Operator Ultrasonic
Tata Cara Perawatan:
•
Memeriksa secara visual mengenai kondisi rei
•
Mengukur profil reI dengan menggunaan rail head profile
gauge
•
Mengukur kerataan rei
•
Mengukur lebar celah sambungan
•
Memotong
reI jika
tidak
memenuhi
persyaratan
teknis
sambungan
•
Menggerinda rei jika tidak rata
b. Perawatan Wesel
Wesel adalah bagian dari jalan KA yang merupakan titik rawan
pada
KA,
maka
ha-rus
diperhatikan
dengan
seksama
pemeliharaannya agar:
•
Semua komponen wesel harus pada posisi yang benar,
tidak rusak dan aman dilalui KA.
•
Agar sedini mungkin diketahui setiap ada penyimpangan,
kerusakan, kekurangan komponen cepat diatasi.
Ruang Lingkup perawatan:
•
Bagian Lidah
(Rei Lantak, Lidah, Stang Penghubung I
Kopel, Stang Penarik, Klaw, Bandul, Sekat Wesel, Akar
Lidah, Peluncur Lidah, Baut Tangen, Bantalan dari Ujung
Lidah s Id Akar Lidah)
•
Bagian Jarum (Jarum, ReI Sayap, Rei Paksa, Klos Jarum
Rei Paksa, Baut Jarum Rei Paksa, Bantalan Wesel dari Akar
Lidah s Id Belakang Jarum, Plat-Plat Andas)
-
Alat-alat yang digunakan untuk pemeriksaan Irevisi wesel adalah
sebagai berikut:
•
Dongkrak
•
Alat Ukur Elevasi
•
Meteran
• HTT
Personil yang dibutuhkan:
•
Mandor
•
Tukang
•
Pekerja
Tata cara Perawatan:
•
Bagian Lidah Wesel
~ Pengukuran terhadap jarak
lidah terbuka
dengan
rei
lantak
~ Kedudukan
klaw harus siku dengan
kedudukan
kei-
seinnya.
~ Kedudukan kedua ujung lidah dan kedua ujung reI lantak
harus siku.
~ Kedudukan kaki lidah wesel harus selalu rapat dengan
plat peluncurnya.
~ Lebar sepur diujung lidah dan diujung reI lantak harus
sesuai dengan tipe konstruksi
~ Baut-baut tangent jangan sampai salah pasang, bila salah
pasang akan mempengaruhi lebar sepur.
•
Bagian Jarum Wesel
~ Pemeriksaan dimensi dan toleransi sesuai dengan yang
telah ditetapkan
•
Dalam melakukan
perawatan wesel harus berkoordinasi
dengan bagian fasilitas operas; terkait.
c. Perawatan Bantalan
Perawatan bantalan dilakukan untuk menjaga fungsi bantalan
sesuai dengan desain yang ditetapkan
Ruang lingkup perawatan
•
Memeriksa kondisi bantalan
•
Memeriksa jarak bantalan
•
Memeriksa posisi siku bantalan
Alat yang digunakan
•
G orekan
•
Pengki
•
Palu
•
Pen puller
•
Linggis
Personil yang dibutuhkan:
•
M andor
•
Pekerja
Tata Cara Perawatan:
•
M elakukan
pengam atan
secara
visual
terhadap
kondisi
bantalan.
•
M em perbaiki jarak dan posisi bantalan
•
M elakukan penggantian terhadap bantalan yang rusak
d. Perawatan Sistem Penam bat
Perawatan
alat
penam bat
dilakukan
untuk
m enjaga
penam bat sesuai dengan desain yang ditetapkan
Ruang lingkup perawatan
•
M em eriksa kelengkapan alat penam bat
•
M em eriksa kekuatan jepit
•
M engganti alat penam bat yang hilang.
Alat yang digunakan
•
Palu baja
•
Pen puller
Personil yang dibutuhkan:
•
M andor
•
Pekerja
fungsi
Tata Cara Perawatan:
•
M elakukan pengam atan secara visual terhadap kelengkapan
alat pen am bat.
•
M elakukan
pengecekan
untuk
m engetahui
kem ungkinan
adanya alat penam bat yang kendor.
3)
•
M em perbaiki posisi alat penam bat yang kendor
•
M elakukan penggantian terhadap penam bat yang hilang
Perawatan Drainase
Perawatan drainase perm ukaan dilakukan untuk m enjaga agar
aliran air tidak m engganggu operasi angkutan kereta api
Ruang Iingkup perawatan
•
M em eriksa kem iringan drainase
•
M em eriksa kondisi aliran drainase
•
M em eriksa keadaan bangunan drainase
Alat yang digunakan
•
Serokan
•
Pengki
•
W ater pass
Personil yang dibutuhkan:
•
M andor
•
Pekerja
Tata cara perawatan:
•
M elakukan
pengam atan secara visual kepada bangunan
drainase.
•
M em perbaiki saluran drainase yang rusak
•
M elakukan pem bersihan terhadap saluran drainase.
•
M elakukan pengecekan kem iringan
•
Kem iringan
4)
Perawatan Perlintasan
Perawatan perlintasan dilakukan untuk m enjaga agar m enjaga
kerataan jalur kereta api pada pertem uan jalur kereta api dan
jalan raya.
Ruang lingkup perawatan
•
M em eriksa penurunan jalur kereta api dan jalan raya
•
M em eriksa kondisi lingkungan.
•
M em eriksa keadaan bangunan drainase
Alat yang digunakan
•
Serokan
•
Pengki
•
W ater pass
Personil yang dibutuhkan:
•
Tenaga yang dibutuhkan m andor + pekerja
Tata Cara Perawatan:
•
M elakukan
pengam atan secara visual kepada bangunan
drainase.
c.
•
M em perbaiki saluran drainase yang rusak
•
M elakukan pem bersihan terhadap saluran drainase.
•
M elakukan pengecekan kem iringan
P e r a w a ta n T a h u n a n
1)
Perawatan Kom ponen Jalan Rei
a.
Perawatan Bantalan
Perawatan bantalan dilakukan untuk m enjaga fungsi bantalan
sesuai dengan desain yang ditetapkan dan laik digunakan.
Ruang lingkup perawatan
•
M em eriksa kondisi bantalan
•
M em eriksa jarak bantalan
•
M em eriksa posisi siku bantalan
•
M engganti bantalan yang rusak
Alat yang digunakan
•
Palu baja
•
Pen puller
•
Dongkrak
•
M TT
•
HTT
•
Alat ultrasonic
•
Linggis
•
Kereta angkut balas/rei
•
PBR
•
Theodolite
•
Alat ukur kelurusan
Personil yang dibutuhkan:
•
M andor
•
Pekerja
•
O perator M IT
•
O perator HTT
•
O perator PBR
Tata Cara Perawatan:
•
M elakukan
pengam atan
secara
visual
terhadap
kondisi
bantalan.
b.
•
M em perbaiki jarak dan posisi bantalan
•
M elakukan penggantian terhadap bantalan yang rusak
Perawatan Balas
Perawatan balas dilakukan untuk m enjaga agar kondisi balas
tetap berfungsi dengan baik.
Ruang lingkup perawatan
•
M em eriksa kondisi balast
•
M em eriksa profil balas
•
G orek balas
•
Penam bahan balas
•
Pem ecokan
•
Pencucian balas
•
Penggantian balas
Alat yang digunakan
•
G orekan
•
Pengki
•
M esin pecok m anual
•
•
M esin pecok
•
Alat pengangkut balas
Balas cleaning
Personil yang dibutuhkan:
•
M andor
•
O perator HTT
•
O perator M TT
•
O perator PBR
•
O perator VDM
•
Pekerja
•
Surveyor
Tata Cara Perawatan:
•
M elakukan penam bahan balas di lokasi yang kurang balas.
•
M enyem purnakan profil balas.
•
M elakukan pencucian pada balas yang kotor
•
M elakukan penggantian
balas jika telah
m encapai um ur
ekonom is.
c.
Perawatan Rei
Perawatan m aterial rei dilakukan untuk m enjaga agar kondisi
m aterial rei tetap baik
Ruang lingkup perawatan
•
Pem eriksaan keausan
•
Pem eriksaan cacat
•
Pem eriksaan kerataan
•
Penggantian rei
Alat yang digunakan
•
Rail head profile gauge
•
M istar baja
•
Ultrasonic test
•
G erinda
•
Alat pasang baut
Personil yang dibutuhkan:
•
M andor
•
Tukang
•
Pekerja
•
O perator Ultrasonic
Tata Cara Perawatan:
•
M em eriksa secara visual m engenai kondisi rei
•
M engukur profil rei dengan m enggunaan rail head profile
gauge
•
M engukur kerataan rei
•
M engukur Iebar celah sam bungan
•
M em otong
rei jika
tidak
m em enuhi
persyaratan
teknis
sam bungan
d.
•
M enggerinda rei jika tidak rata
•
M elakukan penggantian rei yang tidak laik digunakan
Perawatan Badan Jalan
Perawatan badan jalan dilakukan untuk m enjaga agar badan
jalan tetap dapat berfungsi baik sesuai um ur teknisnya
Ruang lingkup perawatan
•
M em eriksa kondisi badan jalan
•
M em eriksa pelindung erosi
Alat yang digunakan
•
M eteran
•
Pacul
•
Pengki
•
Alat pengangkut
•
Alat ukur elevasi
Personil yang dibutuhkan:
•
Inspektor
•
Pekerja
Tata Cara Perawatan:
•
M elakukan pem bersihan di badan jalan
•
M elakukan pem eriksaan terhadap kestabilan kondisi badan
jalan
•
M elakukan
pem eliharaan
tanam an
penutup
untuk
m elindungi erosi
e.
Perawatan Lingkungan
Perawatan lingkungan diperlukan untuk m enjaga agar konstruksi
jalan KA dapat berfungsi baik sesuai dengan um ur teknisnya
Ruang lingkup perawatan
•
Kebersihan di area konstruksi
•
Perawatan tanam an
Alat yang digunakan
•
M esin potong rum put
•
Sabit
•
Pengki
Personil yang dibutuhkan:
•
M andor
•
Pekerja
Tata Cara Perawatan:
•
M elakukan pengam atan secara visual kepada tanam an yang
m engganggu operasi KA.
•
M elakukan pem bersihan terhadap tanam an di sekitar jalur
kereta api.
NO
ITEM PERAW ATAN
ALAT
FREKUENSI
Perawatan G eom etri
1
a.
Ruang Bebas
b.
Sam bungan
-
Pengencanoan baut
Kunci Inooris
1 harian
Pengoantian baut yang hilano
Kunci Inooris
30 harian
Pem eriksaan keretakan
Perawatan Kom ponen Jalan Rei
Ultrasonic
30 harian
a.
Sistem Penam bat
2
-
M eteran
1 hari
oenaencanaan oenam bat vane kendor
Penpuller / ham m er
7 harian
penggantian penam bat hilang
Penpuller / ham m er
30 harian
PERAW ATAN BULANAN JALAN REL
NO
ITEM PERAW ATAN
1
a.
Perawatan G eom etri
Ruang bebas
b.
Kelurusan dan kerataan Jalan rei
-
Lebar Jalan, Kerataan, Kelurusan,
Lengkung Vertikal, Ruang Bebas, Skilu,
c.
Sam bungan
-
Pem ecokan, Angkatan, Listringan,
Kerataan, Kelurusan,
-
M em buka, M engukur aus dan m em perbaiki
plat sam bung atas dan bawah
d.
e.
-
2
Lebar Jalan KA
Lengkung
Lebar Jalan, Kerataan, Kelurusan,
Lengkung Vertikal, Ruang Bebas
I -
Kom ponen
M eteran
W ater Pass, Alat Ukur
Kelurusan, Theodolit, HIT,
M IT, Dongkrak, Linggis, Alat
Ultrasonic, Kereta angkutan
balas/rei, crane, Kereta Ukur,
Alat Kom unikasi
Kunci Inggris, Ultrasonic, HIT,
M eteran, M IT, Dongkrak
FREKUENSI
1 bulanan
3 bulanan
6 bulanan
6 bulanan
Alat Ukur Lebar Jalan KA,
HIT, M IT, Dongkrak.
Listringan
Perawatan
a.
ALAT
W ater Pass, Alat Ukur
Kelurusan, Theodolit, HIT,
M IT, Dongkrak, Linggis,
Kereta Ukur, Alat Kom unikasi
6 bulanan
3 bulanan
Jalan Rei
Perawatan Rei
PenQ oerindaan, Kelurusan
Alat Ukur Suhu, M eteran, Alat
Ukur Profil Rei, Alat Ultrasonic
12 bulanan
Perawatan W esel
lb.
-
Lebar Jalan, Kerataan, Kelurusan,
Lengkung Vertikal, Ruang Bebas
c.
Perawatan Bantalan
-
listringan
-
M engatur jarak bantalan dan siku-siku
d.
Alat Ukur Lebar Jalan KA,
HIT, M IT, Dongkrak, linggis
Perawatan Ballas
-
Pem ecokan,
-
M elengkapi profil balas
e.
12 bulanan
6 bulanan
6 bulanan
W ater Pass, Alat Ukur
Kelurusan, Theodolit, HIT,
M IT, Dongkrak, linggis,
Kereta Ukur, Alat
Kom unikasi, VDM
Perawatan Sistem Penam bat
3
Alat Ukur Suhu, M eteran, Alat
Ukur Profil Rei, Alat Ultrasonic
Penpuller / ham m er
6 bulanan
6 bulanan
3 bulanan
P e r a w a ta n D r a in a s e
-
6 bulanan
Pengerukan
P e r a w a ta n
4
P e r lin ta s a n
Perlintasan Sebidang
a.
-
konstruksi perlintasan, balas, drainase,
angkatan, listringan, pem ecokan
W ater Pass, Alat Ukur
Kelurusan, Theodolit, HIT,
Dongkrak, linggis, Kereta
Ukur, Alat Kom unikasi
6 bulanan
PERAW ATAN TAHUNAN JALAN REL
NO
ITEM PERAW ATAN
ALAT
FREKUENSI
Perawatan Kom ponen Jalan Rei
1
a.
-
Perawatan Bantalan
Penggantian bantalan
PBR, VDM , W ater Pass, Alat
Ukur Kelurusan, Theodolit, HIT,
M IT, Dongkrak, linggis, Alat
Ultrasonic, Kereta angkutan
balas/rei, Crane
30 tahun
Perawatan Ballas
2
-
Pem bersihan Balas
-
Penggerindaan Rei
-
Penggantian Rei
15 tahun
Alat Pencuci Balas, PBR, VDM ,
W ater Pass, Alat Ukur Kelurusan,
Theodolit, HIT, M IT, Dongkrak,
linggis, Alat Ultrasonic, Kereta
anakutan balas/rei, Crane
Perawatan Rei
3
Alat aerinda
Alat angkut rei, Alat pasang
penam bat
5 tahun
30 tahun
Perawatan Badan Jalan
4
a.
b.
c.
d.
5
Perawatan Counter W eight
Perawatan M aterial
50 tahun
Perawatan Dinding Penahan Tanah
Perawatan stabilitas
50tahun
Perawatan Proteksi Badan Jalan
Perawatan konstruksi proteksi
50 tahun
Perawatan Konstruksi Badan Jalan
Perawatan Stabilitas
50 tahun
Perawatan lingkungan
a.
b.
c.
-
Perawatan Kondisi Hidrologi sekitar
Perawatan aliran hidrologi
25 tahun
Perawatan Kondisi Hidrolika sekitar
Perawatan hidrolika
5 tahun
Perawatan konstruksi lain
Perawatan kondisi konstruksi
25 tahun
hfN ~V S ~d
N V 1V M ~3d
IS N V 1S N IV W V N )
NV1V8W3rNV1VMV~3d
NVW O C3d
Jem batan Baja.
Jem batan Beton.
Struktur Bagaian Atas.
Struktur Bagian bawah.
Pem eriksaan um um dilakukan secara berkala sesuai dengan siklus pem eriksaan
yang ditetapkan.
Pem eriksaan tam bahan dilakukan jika diperlukan setelah terjadi gem pa dan
hujan lebat.
Pem eriksaan detail dilakukan jika dari haril pem eriksaan harian, bulanan,
tahunan serta tam bahan, ditem ukan kerusakan dengan tingkat A.
Adapun diagram alur pem eriksaan sebagaim ana tercantum pada G am bar 1.
Diagram Alur Pem eriksaan.
Persia pan
Pencatatan
Pem beritahuan
Inspeksi Resm i
ke Unit
Perawatan
Pem beritahuan
ke
Pelaksanaan
Langkah
Pusat Inspeksi
Penanganan
M etode
dan W aktu
Langkah Penanganan
Struktur
R e n c a n a K o n s tru k s i
:
I
I
------------------~---------------------~
Tingkat kerusakan
dan 5, sebagaim ana
secara um um , dapat diklasifikasikan
tercantum
dalam Tabel1
dengan sistem A, B, C
Tingkat Kerusakan.
Tingkat
Uraian
Langkah perbaikan
AA
Sangat Berbahaya
Perbaikan Segera
A1
Kritis
Tindakan Cepat
A2
Sedikit Rusak
Perbaikan Terjadwal
B
Ham pir Kritis
Inspeksi Ekstensif
C
Beresiko
Perhatian Tetap
S
Am an (cukup)
Tanpa Tindakan
A
M etode perawatan yang digunakan
a.
b.
pada um um nya sebagai berikut:
Konstruksi beton:
-
Perkuatan
(Selim uUm anteling).
-
Penggantian.
Konstruksi baja.
Pem eriksaan
jalan rei.
dan perawatan
harian, dilakukan
bagian pem eriksaan
dan perawatan
No.
1.
2.
Interval pem eriksaan
dan perawatan bulanan, sebagaim ana
Interval Pem eriksaan
dan Perawatan Bulanan
Interval pem eriksaan
dan perawatan bulanan, sebagaim ana
Interval Pem eriksaan
dan Perawatan Tahunan.
Kom ponen
Lingkungan di
sekitar jem batan
Konstruksi bagian
atas
a.
Drainase
b.
Andas baja
c.
Andas beton
Konstruksi
pelindung
3.
4.
Hidrolika sungai
A k tiv ita s
Pem bersihan
tersebut dalam Tabel. 2.
tersebut dalam Tabel. 3.
F re k u e n s i
3 bulanan
Pem eriksaan/norm alisasi
pipa/saluran air
Pem eriksaan dan perawatan
Pelum asanllubrikasi
(andas
hidup)
6 bulanan
6 bulanan
6 bulanan
Pem eriksaan
dan perawatan
6 bulanan
Pem eriksaan
dan perawatan
6 bulanan
Pengukuran duga sungai
Pem eriksaan gerusan dasar
sungai
6 bulanan
6 bulanan
No.
Kom ponen
1.
Struktur
a.
Konstruksi pokok
b.
c.
d.
2.
a.
Elastom er bearino
Baut/paku sum bat
Cat (Baia)
Struktur bagian
bawah
Pondasi
b.
Pangkallpilar
bagian
(um um ).
Frekuensi
Pem eriksaan dan perawatan
Pengukuran lendutan
Pem eriksaan Korosi (baja)
Pem eriksaan Retakan
Pem eriksaan selim ut beton
Pem eriksaan tulanoan beton
Pem eriksaan kekuatan
Pem eriksaan
Pem eriksaan dan perawatan
Penoecatan m enveluruh
1 tahunan
1 tahunan
1 tahunan
1 tahunan
1 tahunan
5tahunan
5tahunan
5tahunan
1 tahunan
5 tahunan
Pem eriksaan
Pem eriksaan
Pem eriksaan
Pem eriksaan
Pem eriksaan
Pem eriksaan
Pem eriksaan
Pem eriksaan
1 tahunan
5tahunan
1 tahunan
1 tahunan
1 tahunan
1 tahunan
5tahunan
5tahunan
atas
Contoh lem bar pem eriksaan
Pem eriksaan
Aktivitas
dan perawatan
stabilitas
dan perawatan
Korosi (baja)
Retakan
selim ut beton
tulangan beton
kekuatan
dijelaskan pada Tabel 4. Form at Pencatatan
dan Data
Tanggal
Pem eriksaan,
cuaca, etc.
Nom or Jem batan,
Koridor
Jalur
Item Pem eriksaan
Tem uan
Tenaga
Tangan
Pem eriksa
Klasifikasi
Penilaian
Dari
OOKOOM
lai/f"lain
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -I Pernyataan yang diperlukan
Ipenyelesaian pem eriksaaan
dan
Tanda
untuk
4 .2 . C o n to h p e n ila ia n tin g k a t k e r u s a k a n .
Contoh Penilian tingakat kerusakan jem batan baja pada table 5 dan jem batan beton pad a table 6.
label.
Kom ponen
5. G elagar rasuk pelat (dengan paku keling)
Kelainan
G elagar
Utam a
• Korosi atau pengenduran
pelat penyam bung pada flens
dengan sam bungan paku keling.
• Korosi pada lebih dari 50% seluruh kom ponen
sejauh % kepala
A2
Tipe Kerusakan
Tem pat Pem eriksaan
* Karat penulangan pada seluruh
Pem aparan Tulangan
perm ukaan dengan pengurangan
Kondisi korosi
dim ensi pada penam pang
baja
tulangan
B
* Karat penulangan pad a seluruh
perm ukaan tanpa pengurangan
dim ensi penam pang tulangan
* Kecuali kondisi di atas
Kerusakan Perletakan
O i sekitar perletakan
Rem ukan beton di sekitar perletakan
Retakan di sekitar ujung gelagar
Stabilitas
* G elagar tidak stabil (perletakan 3
titik)
* Perletakan
patah atau retak
(perletakan atas, perletakan
bawah)
* Baut jangkar patah atau berubah
bentuk
* G elagar tidak stabil akibat
kerusakan besar
* G elagar stabil tetapi ada
kerusakan ringan
C atau S
N~~NOMO~31N~1~M~3d
N~WOa3d
Pem eriksaan um um dilakukan secara berkala sesuai dengan interval
pem eriksaan yang ditetapkan.
Pem eriksaan
tam bahan
dilakukan jika
diperlukan
setelah
terjadi
gem pa, hujan lebat dan lain-lain.
Pem eriksaan
detail dilakukan jika dari hasil pem eriksaan
harian,
bulanan, tahunan serta tam bahan, ditem ukan tingkat kerusakan A.
Adapun
diagram
alur
pem eriksaan
G am bar 1. Diagram Alur Pem eriksaan.
sebagaim ana
tercantum
pada
·
L _.
A A , A 1 : P e n e n tu a n
.
._. __ .
~ ~ ~ /:) ~ p _ e _ n _ c ! :! g ~ b ~_! _L._ _.
R e n c a n a d a n D e s a in
Usaha Pencegahan
Tingkat
kerusakan
secara
um um , dapat
sistem A, B, C dan S, sebagaim ana
diklasifikasikan
tercantum
dalam
dengan
label 1
Tingkat Kerusakan.
Tingkat
Uraian
Langkah perbaikan
AA
Sangat Berbahaya
Perbaikan Segera
A1
Kritis
Tindakan Cepat
A2
Sedikit Rusak
Perbaikan Terjadwal
B
Ham pir Kritis
Inspeksi Ekstensif
C
Beresiko
Perhatian Tetap
S
Am an (cukup)
Tanpa Tindakan
A
M etode perawatan yang dilakukan tergantung dari jenis dan tingkat
kerusakan.
Pem eriksaan dan perawatan harian, dilakukan bagian pem eriksaan dan
perawatan jalan reI.
Interval pem eriksaan
dan perawatan bulanan, sebagaim ana
dalam Tabel. 2. Interval Pem eriksaan dan Perawatan
tersebut
Interval pem eriksaan
dan perawatan
bulanan, sebagaim ana
tersebut
dalam Taber. 2. Interval Pem eriksaan dan Perawatan.
No.
Aktivitas
Kom ponen
I.
BULANAN
1.
Drainase
Pem eriksaan dan perawatan
II.
TAHUNAN
1.
Dinding/Lining
-
6 bulanan
Norm alisasi pipa/saluran air
Pem eriksaan dan perawatan
-
Frekuensi
1 tahunan
Rem besan/kebocoran
Retakan
PenQ elupasan
Sam bungan
pem bengkakan akibat tekanan
Pem eriksaan Detail
- stabilitas/kekuatan
10 tahunan
2.
Invert
Pem eriksaan dan perawatan
- penurunan
retakan
1 tahunan
3.
Portal
Pem eriksaan dan perawatan
penurunan
retakan
1 tahunan
4.
Lain-lain:
4.1. Contoh lem bar pem eriksaan (um um ),
Contoh lem bar pem eriksaan sebagaim ana tercantum pad a tabel 2 dan 3.
N a m a Ja Iu r
N a m a T e ro w o n g a n
N am a D epot
T g I < e lts 3 i k o o s lr u k s i
P e r a w a ta n
N am a
~ow ongan
'G a b u n g a n
p e n g a p it
S ta h o n
A r a h J a lu r
( a w a l k . a k h ir )
'H ilir
L obsi
T .lI k a w a l
T lh k a k h ir
Penam pang
T u n g g a l,
h u 1 u d a n h ilir
'H u lu
)
d ll.(
P anJang
G anda
1JI
B a m b a la ,
\l.1 a s u k
till(
T .
Penal
N O ll ,
J O llis L is lr ik
AC
K .lu a r
."£
..
B a lla s t
D Ia m a se
M in ,
e m -M a k s,
K anan,
L o n g itu d in a l
K o n f ig u r a S l
a.,.,
I= g k u n g
p o rm u k a a n
ta n a h
K In ,
R a ta .
B a tu b a ta ,
d ill
& to o .
B a tu b a ta ,
& to n ,
d ll(
T m gah
In v M
P .ta
M ir illg
M a k s llD u m
n
R a ta - r a ta
n
till
:::
)
B o to n & r tu I a n g ,
)
B o to u B M u la n g ,
,
Topognpi
A da
T id a k
P o ta G o o lo g l
A da
T id a k
~
i
A da
T id a k
P r o f il
A da
T id a k
Penam pang
A da
T id a k
A da
T id a k
T a m p a k A ta s
Q.
E ra
.~'
..J
-
K ondm
g .o lo g l
N am a
G am bar
d o s a in
S tr a ta
N a m a b a tu a n
C a ta ta n
F o to
P n ttin g
ID N o ,
T anggal
ID N o ,
l.w s
S u b s ta n s i
LobS!
5
E
.§
....16
]:::
~~.•
"'-
s
!:l
t
i
l'il
:.J
J u m ia h tillk
T a n g g a l m u Ia t
P = ta u a n
T u ju a n
p e m a n ta u a n
~
~
~
(
& r tu I a n g ,
O \~ - b u r d m
.3
~
a ta p
D in d in g
em
& r tu I a n g ,
\
B a tu D a la . B o to u . & to n
::E
r .b a llm in g
\
till(
111
~
& r tu I a n g ,
B a tu D a ta , B o lO n . " " 'o n
DC
!3
V:
"
B o lO n . & to o
p o m a llta u a n
ID N o .
( s k c ts a
N am a
d c ta il)
T e ro w o n g a n
T u ju a n
In sp e k si
L o k a si k e ru sa k a n
titik
titik
a k h ir
u\val
( F o to )
.J e n is I 'e m a n ta u a n
N ila i M a k s im u tll
C a ta ta n
T anggal
In sp c k si
I 'e n tin g
P c n u lis
I
Contoh penilaian tingkat kerusakan pada terowongan
sebagim ana
tercantum
pada
tabel. 4 sam pai dengan 8.
Indeks Penilaian
Kerusakan/deform asi
tingkat kem ajuan
Rating
atau penurunan dari lining, dengan
akibat pergerakan
pesat. Dim ana estim asi waktu runtuhan ham pir sam a dengan
waktu yang diperlukan
untuk m elakukan
usaha pencegahan
AA
terhadap
kerusakan/deform asi.
Kerusakan/deform asi
terowongan
yang diperkirakan
untuk pengoperasian
m em bahayakan
daerah bebas/clearance
kereta.
Lining dekat lengkungan m engalam i rekahan, terbagi m enjadi beberapa blok,
m enonjol, terdorong
m enuju daerah interior dan cenderung
untuk jatuh.
AA
AA
M eskipun tidak ada kem ajuan kerusakan yang berarti, liningnya telah terpisah
m enjadi beberapa blok akibat adanya sam bungan
untuk terkelupas
Kerusakan
dan blok tersebut cenderung
A1
(peeled off) atau jatuh akibat suatu gaya.
yang baru terjadi atau yang sudah terbentuk m engalam i
perkem bangan
A2
yang sem akin parah.
Lining terdeform asi dan kerusakannya
Ukuran dari pengelupasan
berlangsung
lam bat, tapi tetap berlanjut.
(peeling-off) sangat kecil tetapi cukup m engganggu
operasi kereta.
Terdapat kerusakan tetapi kem ajuannya
tetapi ada kem ungkinan
Perkem bangan
terbentuk
sangat lam bat atau kem ajuannya
terhenti
lagi.
A2
A2
B
kerusakan tidak dapat dilihat. Tetapi kerusakan yang ada cukup
be rat sehingga, jika kerusakan tersebut terbentuk kem bali, m aka operasi kereta
B
akan terganggu.
Terdapat kerusakan tetapi tidak ada perkem bangan.
kerusakan tersebut diperkirakan
tidak akan terjadi.
Dan pem bentukan
ulang
C
T a b e l 5 . In d e k K e p u tu s a n
(a k ib a t k u a lita s
D a la m
In s p e k s i
D e ta il
m a te r ia l m e m b u r u k )
Indeks Penilaian
Rating
Lining dekat lengkungan atap cenderung untuk jatuh akibat m em buruknya
AA
m aterial lining.
M aterial
lining m em buruk
dan cenderung
terkelupas
(peeled off) atau terpisah
dengan sedikit gaya luar. Kondisi tersebut dapat m enyebabkan
Kekuatan secara penam pang
pengaruh serius.
(peeling off) lining
berkurang akibat pengelupasan
dan/atau m aterial yang m em buruk.
Kekuatan secara penam pang
Kerusakan
berkurang sam pai tingkat tertentu akibat
m aterial lining terbentuk dengan penyebab yang belum jelas, tetapi
ada kem ungkinan
kerusakan akan m engalam i perkem bangan
A1
A2
(peeling off) lining dan/atau m aterial yang m em buruk.
pengelupasan
A1
A2
yang cepat.
(peeling-off) dan kerusakan m aterial lining dapat dikenali, tetapi
Pengelupasan
B
tidak terdapat kem ungkinan
untuk m engalam i perkem bangan
T a b e l 6 . In d e k K e p u tu s a n
(te r k a it d e n g a n
D a la m
in te r v a l te r p e n d e k
In s p e k s i
p e r a w a ta n
lebih lanjut.
D e ta il
track)
Indek penilaian
Pada
daerah
terowongan
beraliran
listrik,
rem besan
air
Rating
dari
bagian
lengkungan
atap
AA
langsung ditransfer m enuju kabel trolley dan insulator
Penaikan lum pur atau pengangkatan
ketidakteraturan
pada alas jalan m enyebabkan