Proses penyususnan Anggaran KasSebagai Perencanaan Pada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Sumatera Utara

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia usaha, pemerintahan dan sebagian besar kegiatan organisasi atau
kelompok lainnya, sistem perencanaan dan pengendalian juga disebut penganggaran
manajerial dipakai secara luas untuk melaksaknakan tanggung jawab perencanaan
dan pengendalian manajerial. Dua fungsi utama manajer suatu organisasi adalah
merencanakan dan mengendalikan operasi. Perencanaan di Indonesia diawali saat
Presiden Soekarno membentuk Panitia Pemikir Siasat Ekonomi yang diketuai Drs.
Muhammad Hatta pada tahun 1947. Panitia ini menghasilkan Dasar Pokok Plan yang
mengatur ekonomi Indonesia. (Usman 2014:1).
Perencanaan menurut Robbins dan Coulter (2010:191) adalah mendefenisikan
tujuan organisasi, menentukan seluruh strategi untuk mencapai tujuan tersebut, dan
mengembangkan rencana untuk mengintegraskan serta mengoordinasikan kegiatan
kerja. Perencanaan dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan
yang akan dilakukan dimasa mendatang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Perencanaan berarti menentukan sebelumnya kegiatan yang mungkin dapat dilakukan
dan bagaimana cara melakukannya. Perencanaan bagian terpenting dalam kegiatan
pembangunan oleh pemerintah. Dari perencanaan itu, proses atau kegiatan
pembangunan berjalan sesuai dengan arah yang telah ditentukan.

Salah satu alat perencanaan adalah anggaran (budget). Menurut Blocher dan
kawan-kawan (2013:564) Anggaran (budget) merupakan rencana terperinci untuk

1
Universitas Sumatera Utara

2

pemperolehan dan pemakaian sumber daya keuangan dan lain-lain selama periode
waktu tertentu. Salah satu fungsi anggaran adalah menentukan rencana belanja dan
sumber dana yang ada dengan efesien mungkin. Dan anggaran juga berfungsi sebagai
dasar evaluasi kinerja. Anggaran sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan, artinya
sebelum pekerjaan dilaksanakan terlebih dahulu mendapat persetujuan yang
berwenang (terutama dalam hal keuangan). Pekerjaan disetujui untuk dilaksanakan
bila ada anggarannya atau tidak menyimpang dari anggaran. Anggaran biasanya
disusun untuk waktu yang telah ditetapkan, paling sering untuk tahun fiskal dengan
anggaran sub-periode setiap triwulan atau bulan.
Kas adalah uang yang siap dan bebas digunakan. Menurut Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2004 tentang Keuangan Negara,”Kas Negara adalah tempat
penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku

Bendaharawan Umum Negara untuk menampung seluruh penerimaan negara dan
membayar seluruh pengeluaran negara”. Dengan demikian kas dalam pengertian
undang-undang ini semua uang negara yang bersumber dari seluruh penerimaan
negara dan digunakan untuk membayarseluruh pengeluaran negara.
Menurut Nafarin (2013:309) Anggaran kas adalah anggaran yang menunjukkan
perubahan kas dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan
menunjukkan arus kas masuk dan arus kas keluar sebagai arus kas dibelanjakan atau
digunakan sehingga tampak kelebihan atau kekurangan kas, dan saldo kas selama
periode tertentu dari suatu organisasi. Anggaran kas (cash budgeting) memuat
implikasi kas dari seluruh aktivitas yang dianggarkan. Perluasan dari perhitungan
biaya

berdasarkan

aktivitas

adalah

penganggaran


berdasarkan

aktivitas.

Universitas Sumatera Utara

3

Penganggaran

berdasarkan

aktivitas

dimulai

dengan

persyaratan


aktivitas

penganggaran untuk periode yang akan datang. Prosesnya kemudian menganggarkan
biaya sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan seperangkat aktivitas yang
dianggarkan. Penyusunan anggaran kas merupakan cara yang efektif untuk
merencanakan dan mengendalikan arus kas, memperkirakan keperluan kas, dan
secara efektif menggunakan kas yang berlebih (surplus) maupun kas yang kurang
(defisit). Dengan menyusun anggaran kas akan dapat diketahui kapan dalam keadaan
defisit kas atau surplus kas.
Organisasi sektor publik saat ini tengah menghadapi tekanan untuk lebih
efesien, memperhitungkan biaya ekonomi dan biaya sosial, serta dampak negatif atas
aktivitas yang dilakukan. Sektor publik sering dinilai sebagai tempat inefesien,
pemborosan, sumber kebocoran dana, dan institusi yang selalu merugi. Untuk itu
organisasi sektor publik harus mampu mengelola sumber daya yang dimilikinya
secara optimal. Penerapan anggaran berbasis kinerja pada instansi pemerintah saat ini
menjadi pilihan karena berfokus pada efesiensi pada penyelenggaraan suatu
aktivitas/kegiatan. Dengan penerapan anggaran berbasis kinerja dapat menceminkan
beberapa hal, yaitu maksud dan tujuan permintaan dana, biaya dari program-program
yang diusulkan dalam


mencpai tujuan, dan data yang kuantitatif yang dapat

mengukur pencapaian serta pekerjaan yang dilaksanakan untuk tiap-tiap program.
Tolok ukur keberhasilan penerapan anggaran ini adalah performance atau prestasi
dari tujuan atau hasil anggaran dengan menggunakan dana secara efisien. Dengan
membangun suatu sistem penganggaran yang dapat memadukan perencanaan kinerja

Universitas Sumatera Utara

4

dengan anggaran tahunan akan terlihat adanya keterkaitan antara dana yang tersedia
dengan hasil yang diharapkan. (Mardiasmo 2009:1).
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara
merupakan sebuah instansi yang kegiatannya terdiri dari pengurusan Piutang Negara,
pengurusan Barang Milik Negara (BMN), Pengelolaan Kekayaan Negara, Penilaian,
dan Lelang. Kantor Wilayah Direktort Jenderl Kekayaan Negara Sumatera Utara
adalah instansi non- profit (tidak berorientasi pada perolehan laba) tetapi lebih
berorientasi pada manfaat yang bisa dhasilkan untuk negara maupun masyarakat dari
pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal

Kekayaan Negara Sumatera Utara juga mengelola anggaran kas. Anggaran kas
disusun oleh Subbagian Keuangan pada Bagian Umum pada Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Keayaan Negara Sumatera Utara. Dalam penyusunan anggaran,
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara menerapkan sistem anggran
berbasis kinerja. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk menulis tugas
akhir ini dengan judul “Proses Penyusunan Anggaran Kas Sebagai Perencanaan
Kegiatan Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
Sumatera Utara”.
B. Perumusan masalah
Bagaimana proses penyusunan anggaran kas dan anggaran kas sebagai
perencana kegiatan pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Sumatera
Utara sehingga dapat mengetahui bagaimana proses penyusunan anggraran kas dan
anggaran kas sebagai perencanaan kegiatan yang dapat membantu efesiensi dalam
penggunaan anggaran pada instansi tersebut.

Universitas Sumatera Utara

5

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses
penyususnan anggaran kas pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara (DJKN) Sumatera Utara.

D. Manfaat penelitian
a. Bagi penulis, sebagai masukan dan tambahan ilmu pengetahuan mengenai
anggaran kas dan proses penyusuan anggaran kas pada suatu instansi
b. Bagi instansi, untuk mengetahui sejauh mana anggaran kas sebagai perencanaan
kegiatan dan menjadi sebuah bahan evaluasi pada Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara.
c. Bagi pembaca, diharapkan dapat menjadi bahan rujukan atau sumber informasi
bagi yang ingin mempelajari dan membahas lebih jauh tentang anggaran kas dan
proses penyusunan anggaran kas.

Universitas Sumatera Utara