T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran FaktorFaktor yang Memengaruhi Tumbuh Kembang Balita yang Tinggal di Sekitar TPA BlondoBawenabupaten Semarang T1 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan adalah salah satu penciri

dari kehidupan. Pertumbuhan adalah perubahan jumlah, ukuran,
atau dimensi sel, organ, maupun individu yang dapat diukur dengan
berat, ukuran panjang, umur tulang, dan keseimbangan metabolik.
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks sebagai hasil dari proses
pematangan (Soetjiningsih, 1995).
Menurut Soetjiningsih (1995), faktor yang memengaruhi tumbuh
kembang anak dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Faktor Internal (Genetik) yakni adalah modal awal dalam
mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Melalui
intruksi genetik yang terkandung dalam sel telur yang telah
dibuahi dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan.
Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi

dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir
yang optimal.
2. Faktor Eksternal (Lingkungan) yakni faktor yang menentukan
tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang baik
akan

memungkinkan

tercapainya

1

potensi

bawaan

dan

lingkungan yang kurang baik dapat menghambat potensi
tersebut.


Faktor lingkungan dikelompokkan menjadi, yaitu :

faktor prenatal dan faktor postnatal.
Permasalahan kurang gizi yang dialami Indonesia pada
umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan
pangan,

kurang

baiknya

kualitas

lingkungan,

kurangnya

pengetahuan masyarakat tentang gizi, menu seimbang dan
kesehatan. Keadaan lingkungan yang kurang baik seringkali

menimbulkan berbagai penyakit, di antaranya yaitu diare, cacingan,
dan infeksi saluran pencernaan. Sehingga keadaan lingkungan
sangat berpengaruh pada status gizi seseorang (Almatsier (2002)
dalam Rufaedah (2011)).
Desa Kandangan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang
merupakan wilayah yang rawan pencemaran oleh sampah, karena
di sana terdapat Tempat Pembuangan Akhir (TPA), yaitu TPA
Blondo. TPA Blondo berada di Dusun Blondo, Desa Bawen,
Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Berjarak kurang lebih
2,5 km dari jalan utama Semarang – Bawen. Batas lokasi TPA
Blondo di antaranya yaitu sebelah Utara berbatasan dengan Desa
Lemah Ireng dan Desa Karangan, sebelah Barat berbatasan
dengan Desa Harjosari, sebelah Timur dan Selatan berbatasan
dengan Desa Kandangan. Dari perbatasan lokasi tersebut, kita
ketahui bahwa Desa Kandangan menjadi Desa yang paling rawan

2

mengalami pencemaran dan timbulnya penyakit, karena berbatasan
langsung dengan dua sisi lokasi TPA Blondo. Penelitian ini berfokus

pada faktor-faktor yang memengaruhi tumbuh kembang balita yang
tinggal di sekitar TPA Blondo.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di salah satu
dusun di Desa Kandangan, yaitu Dusun Deres. Dusun Deres
merupakan salah satu dusun yang wilayahnya dekat dengan TPA
Blondo. Di Dusun Deres terdapat balita usia 1 – 5 tahun yang
jumlahnya 30 anak.
Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan, faktorfaktor yang memengaruhi tumbuh kembang balita di Dusun Deres
diantaranya yaitu status gizi, penyakit infeksi atau penyakit kronis,
perawatan kesehatan, dan sanitasi lingkungan. Terdapat 1 balita
mengalami gizi buruk, 5 balita mengalami gizi kurang, dan 4 balita
dengan gizi baik dari 10 balita di Dusun Deres. Adanya kejadian gizi
kurang dikarenakan balita yang tinggal di sekitar TPA tersebut
sering mengalami sakit seperti batuk, pilek, dan penyakit kulit.
Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan terhadap kader
posyandu, sebagian besar balita di sana juga tidak rutin dalam
mengikuti

program


posyandu,

sehingga

pertumbuhan

dan

perkembangannya kurang terpantau. Keadaan rumah yang dihuni
oleh balita-balita tersebut juga kurang memenuhi syarat kesehatan.
Sinar matahari yang kurang di dalam rumah, banyaknya lalat di

3

lingkungan rumah, dan adanya sampah yang bersebelahan dengan
dusun tersebut.
Berikut adalah hasil pengukuran Berat Badan (BB) dan status
gizi 10 balita yang tinggal di sekitar TPA Blondo, Kecamatan
Bawen, Kabupaten Semarang :
Tabel 1.1 Data Umur, Pengukuran BB, Z-Score, dan Status Gizi

Balita
Inisial
An. R

Umur
4 tahun 9

Berat Badan
2014
11 kg

2015
12,3 kg

2016
12 kg

Z-Score
-2,636


bulan
An. S

4 tahun 3

9 kg

10 kg

12 kg

-2,25

3 tahun 6

4 tahun 2

Gizi
Gizi
Kurang


11 kg

-2,789

bulan
An. N

Gizi

Kurang

bulan
An. Nr

Status

Gizi
Kurang


8 kg

10 kg

12,8 kg

-1,95

Gizi Baik

8 kg

9,3 kg

-1,090

Gizi Baik

8,3 kg


11 kg

-2,187

Gizi

bulan
An. L

1 tahun 4
bulan

An. J

3 tahun 1

7,6 kg

bulan
An. Az


Kurang

3 tahun 2

8 kg

-3,9

bulan

Gizi
Buruk

An. Ab

3 tahun

11kg

-2,0625

Gizi

An. Af

4 tahun 3

17 kg

0,083

Gizi Baik

16 kg

-0,956

Gizi Baik

Kurang
bulan
An. M

4 tahun
11 bulan

Berdasar data puskesmas pembantu di Desa Kandangan,
sebagian besar balita yang tinggal di sekitar TPA Blondo pada dua
4

tahun terakhir ini menderita penyakit ISPA dan sisanya menderita
diare serta penyakit kulit seperti gatal-gatal. Pada tahun 2014 di
Dusun Deres, Desa Kandangan, terdapat 20 balita di mana 17
balita menderita ISPA, diare, dan penyakit kulit. Sisanya menderita
penyakit lainnya. Di tahun berikutnya, tahun 2015, terjadi kasus
yang sama di mana sebagian besar balita di daerah tersebut
menderita ISPA dan diare. Pada tahun 2016, dari bulan Januari
sampai bulan Maret terdapat peningkatan kasus ISPA, diare, serta
penyakit kulit. Terdapat 13 balita yang menderita penyakit-penyakit
tersebut.
Dari data puskesmas pembantu dapat diketahui bahwa
penyakit-penyakit tersebut timbul akibat dampak dari tempat tinggal
yang dekat dengan TPA, yang dapat memengaruhi proses tumbuh
kembang balita karena faktor lingkungan mereka tersebut.
1.2

Rumusan Masalah
Apakah faktor-faktor yang memengaruhi tumbuh kembang

balita yang tinggal di lingkungan sekitar TPA Blondo, Kecamatan
Bawen, Kabupaten Semarang.
1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1

Tujuan umum :
Mengetahui

faktor-faktor

yang

memengaruhi

tumbuh

kembang balita yang tinggal di lingkungan sekitar TPA Blondo,
Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.

5

1.3.2

Tujuan Khusus :

1. Mengidentifikasi status gizi balita di lingkungan sekitar TPA
Blondo.
2. Mengidentifikasi penyakit kronik atau penyakit infeksi yang
terjadi terhadap balita di lingkungan sekitar TPA Blondo.
3. Mengidentifikasi perawatan kesehatan balita di lingkungan
sekitar TPA Blondo.
4. Mengidentifikasi sanitasi lingkungan sekitar tempat tinggal balita
di lingkungan sekitar TPA Blondo.
1.4

Manfaat Penelitian

1.4.1

Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

referensi maupun pengembangan ilmu pengetahuan bagi penelitian
selanjutnya yang berkaitan dengan tumbuh kembang balita yang
tinggal di lingkungan sekitar TPA.
1.4.2

Manfaat Praktis
Hasil

penelitian

ini

diharapkan

dapat

memberikan

pengetahuan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar TPA dalam
menjaga kesehatan khususnya para ibu dalam menjaga tumbuh
kembang dan keseimbangan gizi balita.

6

1.5

Ruang Lingkup Penelitian

1.5.1

Ruang Lingkup Tempat
Ruang lingkup tempat penelitian ini adalah di Dusun Deres,

Desa Kandangan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.
1.5.2

Ruang Lingkup Waktu
Waktu dilakukan penelitian adalah saat proposal disetujui

pada Bulan Juni hingga September 2016.
1.5.3

Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup materi dalam penelitian ini dibatasi pada

faktor-faktor yang memengaruhi tumbuh kembang balita yang
tinggal di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Blondo, di
antaranya yaitu status gizi, penyakit infeksi atau penyakit kronis,
perawatan kesehatan, dan sanitasi lingkungan.
1.6

Keaslian Penelitian

1

Tabel 1.2 Keaslian Penelitian
2
3

Judul

Profil Status Gizi
Balita
yang
Berdomisili
di
Sekitar
TPA
Bitung
Karang
Ria Kota Manado

Peneliti

Aaltje

E.

Gambaran Status
Gizi Balita Pada
Keluarga Miskin
di
Tempat
Pembuangan
Akhir
(TPA)
Tamangapa,
Kelurahan
Tamangapa,
Kecamatan
Manggala,
Makassar Tahun
2014
Rezky

7

Faktor-Faktor yang
Berhubungan
dengan
Pertumbuhan Balita
Usia 2-4 Tahun di
Kelurahan Salaman
Mloyo Kecamatan
Semarang
Barat
Kota
Semarang
Tahun 2009

Dwi Ety Kusminarti

Lokasi

Tahun
Variabel

Metode
Penelitian
Hasil
Penelitian

Manampiring
Di sekitar lokasi
TPA
DI
Sumompo
dan
yang bukan di
sekitar
lokasi
TPA
Bitung
Karang Ria
2008
Anak balita dan
Status gizi

Purnamasari
Di
TPA
Tamangapa
Makassar
Kec.
Manggala Kel.
Tamangapa

Survei
analitik
dengan
cross
sectional
Terdapat
pebedaan yang
bermakna
mengenai status
gizi balita yang
tinggal di sekitar
lokasi TPA di
Sumompo
dan
balita
yang
tinggal bukan di
sekitar
lokasi
TPA di Bitung
KarangRia.

Survei deskriptif
cross sectional

2014
Status gizi

Tidak
adanya
pengaruh
kemiskinan
terhadap status
gizi balita di TPA
Tamangapa
Antang
Makassar.

8

Kelurahan Salaman
Mlooyo

2009
- Variabel bebas
yaitu
tingkat
pendapatan
anggota
keluarga,
tingkat
pengetahuan
Ibu
tentang
gizi,
penyakit
infeksi,riwayat
status
gizi
balita.
- Variabel terikat
yaitu
pertumbuhan
dan
perkembangan
fisik balita.
Survei
analitik
dengan
cross
sectional
- Ada hubungan
antara
faktor
riwayat status
gizi
dengan
pertumbuhan
balita usia 2-4
tahun
di
Kelurahan
Salaman Mloyo
Kecamatan
Semarang
Barat.
- Ada hubungan
antara
faktor
penyakit infeksi
dengan

-

-

9

pertumbuhan
balita usia 2-4
tahun
di
Kelurahan
Salaman Mloyo
Kecamatan
Semarang
Barat.
Ada hubungan
antara
faktor
pendapatan
orangtua
dengan
pertumbuhan
balita usia 2-4
tahun
di
Kelurahan
Salaman Mloyo
Kecamatan
Semarang
Barat.
Ada hubungan
antara
faktor
tingkat
pengetahuan
Ibu dengan
pertumbuhan
balita usia 2-4
tahun
di
Kelurahan
Salaman Mloyo
Kecamatan
Semarang
Barat.