Bahan alkali kimia

Alkali dan Alkali Tanah
ALKALI (IA): Li, Na, K, Rb, Cs, Fr dan ALKALI TANAH (IIA): Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra



Punya elektron valensi 1 untuk alkali dan 2 untuk alkali tanah.



Berwujud padat pada suhu kamar



Sifat logam dan reduktor kuat (alkali > alkali tanah)



Logam alkali pada umumnya lunak dan berwarna putih keperakan serta dapat diiris.




Energi ionisasi kecil, mudah melepas elektron, mudah dioksidasi dan reaktif.



Di alam tidak ditemukan dalam keadaan bebas.



Mudah bereaksi dengan air, makin ke bawah makin eksplosif.

Untuk alkali

: L + H2O → LOH + H2

Untuk alkali tanah : L + H2O → L(OH)2 + H2
Kecuali: Be (tidak bereaksi) dan Mg (harus dengan air panas)


Reaksi nyala


Alkali

Nyala

Alkali tanah

Nyala

Li

Merah

Be

Putih

Na

Kuning


Mg

Putih

K

Ungu

Ca

Jingga

Rb

Merah

Sr

Merah


Cs

Biru

Ba

Hijau



Li bereaksi dengan N2:

6Li + 3N2 → 2Li3N



Alkali dengan oksigen:

4L + O2 → 2L2O




Jika disertai pemanasan akan membentuk peroksida:

2L + O2 → LO2



Jika oksigennya berlebih akan membentuk superoksida:

L + O2 → LO2



Sifat basanya: CsOH > RbOH > KOH > NaOH > LiOH



Air sadah : air yang mengandung ion Ca2+ dan Mg2+




Air sadah sementara: mengandung Ca(HCO3)2 dan Mg(HCO3)2 dapat dihilangkan dengan
pemanasan.



Air sadah tetap: mengandung CaCl2, CaSO4, MgCl2, dan MgSO4 dapat dihilangkan dengan
penambahan soda (Na2CO3), resin, ataupun zeolit.



Pembuatan:

melalui elektrolisis larutan/leburan garam halidanya.

2NaCl(l) → 2Na(s) + Cl2(g)


Kelarutan dalam air:


Ion

OH-

SO42-

CO32-

C2O42-

CrO42-

Mg2+

Putih tebal

-

Putih


-

-

Ca2+

Putih tipis

Putih tipis

Putih

Putih tipis

-

Sr2+

-


Putih

Putih tebal

Putih

Putih tipis

Ba2+

-

Putih tebal

Putih tabal

Putih tebal

Putih tebal




NaCl

Kegunaan:

Untuk garam dapur

NaOH (soda kaustik)

Untuk bahan utama industri sabun, kertas,d an tekstil

Na2CO3 (soda abu)

Untuk pelunak kesadahan air, pembersih peralatan rumah tangga

NaHCO3 (soda kue)

Untuk pengembang roti dan minuman bersoda (CO2)


NaNO3

Untuk pupuk

Na2SO4 (garam glauber) Untuk obat cuci perut/pencahar

NaOCl

Untuk zat penggelantang

Na2S2O3

Untuk laruan pencuci (‘hipo’) pada fotografi

Na-benzoat

Untuk pengawet makanan dalam kaleng.

Na-sitrat

Untuk zat anti beku darah

Na-glutamat

Unutk penyedap masakan (vetsin)

KOH

Untuk bahan pembuat sabun mandi

KNO3

Untuk bahan pembuat mesiu, bahan pembua HNO3

K-Sitrat

Untuk obat diuretik dan saluran kemih

K2O2

Untuk cadangan oksigen dalam pertambangan atau kapal selam

KClO3

Untuk bahan pembuat korek api, mercon, bahan peledak

Mg(OH)2

Untuk antasida (obat maag)

MgSO4 (garam
inggris/garam Epsom)

Untuk obat pencahar

MgCO3

Untuk bahan cat/campuran asbes, untuk melapisi pipa-pipa panas

CaSO4

Untuk bahan semen

CaSO4.2H2O

Untuk gips

CaCO3

Untuk pabrik baja, bahan bangunan

CaC2

Untuk bahan pembuat gas asetilena/karbit/etuna

CaOCl2

Untuk kapor klor

Ca(H2PO4)2

Disebut TSP atau pupuk super phosphat

BaCl2

Untuk bahan penyamak kulit

BaCO3

Untuk racun tikus

BaSO4

Untuk pembuatan foto sinar X pada perut

Proses Pembuatan Senyawa Logam Alkali tanah

Ekstraksi adalah pemisahan suatu unsur dari suatu senyawa. Logam alkali tanah dapat di ekstraksi
dari senyawanya. Untuk mengekstraksinya kita dapat menggunakan dua cara, yaitu metode reduksi
dan metode elektrolisis.

Ekstraksi Berilium (Be)
Metode reduksi
Untuk mendapatkan Berilium, bisa didapatkan dengan mereduksi BeF 2. Sebelum mendapatkan BeF2,
kita harus memanaskan beril [Be3Al2(SiO6)3] dengan Na2SiF6 hingga 700 0C. Karena beril adalah
sumber utama berilium.
BeF2 + Mg à MgF2 + Be
Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga kita dapat mengekstraksi dari lelehan BeCl 2 yang telah ditambah
NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat mengahantarkan listrik dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl.
Reaksi yang terjadi adalah :
Katoda : Be2+ + 2e- à Be
Anode : 2Cl- à Cl2 + 2eEkstraksi Magnesium (Mg)
Metode Reduksi
Untuk mendapatkan magnesium kita dapat mengekstraksinya dari dolomit [MgCa(CO 3)2] karena
dolomite merupakan salah satu sumber yang dapat menhasilkan magnesium. Dolomite dipanaskan
sehingga terbentuk MgO.CaO. lalu MgO.CaO. dipanaskan dengan FeSi sehingga menhasilkan Mg.
2[ MgO.CaO] + FeSi à 2Mg + Ca2SiO4 + Fe
Metode Elektrolisis
Selain dengan ekstraksi dolomite magnesium juga bisa didapatkan dengan mereaksikan air alut
dengan CaO. Reaksi yang terjadi :
CaO + H2O à Ca2+ + 2OHMg2+ + 2OH- à Mg(OH)2
Selanjutnya Mg(OH)2 direaksikan dengan HCl Untuk membentuk MgCl 2

Mg(OH)2 + 2HCl à MgCl2 + 2H2O
Setelah mendapatkan lelehan MgCl2 kita dapat mengelektrolisisnya untuk mendapatkan magnesium
Katode : Mg2+ + 2e- à Mg
Anode : 2Cl- à Cl2 + 2eEkstraksi Kalsium (Ca)
Metode Elektrolisis
Batu kapur (CaCO3) adalah sumber utama untuk mendapatkan kalsium (Ca). Untuk mendapatkan
kalsium, kita dapat mereaksikan CaCO3 dengan HCl agar terbentuk senyawa CaCl 2. Reaksi yang
terjadi :
CaCO3 + 2HCl à CaCl2 + H2O + CO2
Setelah mendapatkan CaCl2, kita dapat mengelektrolisisnya agar mendapatkan kalsium (Ca). Reaksi
yang terjadi :
Katoda ; Ca2+ + 2e- à Ca
Anoda ; 2Cl- à Cl2 + 2eMetode Reduksi
Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO oleh Al atau dengan mereduksi
CaCl2 oleh Na. Reduksi CaO oleh Al
6CaO + 2Al à 3 Ca + Ca3Al2O6
Reduksi CaCl2 oleh Na
CaCl2 + 2 Na à Ca + 2NaCl
Ekstraksi Strontium (Sr)
Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan Strontium (Sr), Kita bisa mendapatkannya dengan elektrolisis lelehan SrCl 2.
Lelehan SrCl2 bisa didapatkan dari senyawa selesit [SrSO4]. Karena Senyawa selesit merupakan
sumber utama Strontium (Sr). Reaksi yang terjadi ;
katode ; Sr2+ +2e- à Sr
anoda ; 2Cl- à Cl2 + 2eEkstraksi Barium (Ba)
Metode Elektrolisis
Barit (BaSO4) adalah sumber utama untuk memperoleh Barium (Ba). Setelah diproses menjadi BaCl 2
barium bisa diperoleh dari elektrolisis lelehan BaCl 2. Reaksi yang terjadi :
katode ; Ba2+ +2e- à Ba
anoda ; 2Cl- à Cl2 + 2eMetode Reduksi
Selain dengan elektrolisis, barium bisa kita peroleh dengan mereduksi BaO oleh Al. Reaksi yang
terjadi :
6BaO + 2Al à 3Ba + Ba3Al2O6.

Unsur Golongan Alkali
Tante Win Yang Seksi Reply 11:51 AM A+ A-

Unsur-unsur golongan IA disebut juga logam alkali. Unsur-unsur alkali merupakan logam
yang sangat reaktif. Menurut sobat Materi Kimia SMA, kenapa unsur golongan alkali sangat
reaktif? Kereaktifan unsur alkali disebabkan kemudahan melepaskan elektron valensi pada
kulit ns1 membentuk senyawa dengan bilangan oksidasi +1. Oleh sebab itu, unsur-unsur
logam alkali tidak ditemukan sebagai logam bebas di alam, melainkan berada dalam bentuk
senyawa.
Kelimpahan Unsur Logam Alkali di Alam
Sumber utama logam alkali adalah air laut. Air laut merupakan larutan garam-garam alkali
dan alkali tanah dengan NaCl sebagai zat terlarut utamanya. Jika air laut diuapkan, garamgaram yang terlarut akan membentuk kristal.
Selain air laut, sumber utama logam natrium dan kalium adalah deposit mineral yang
ditambang dari dalam tanah, seperti halit (NaCl), silvit (KCl), dan karnalit (KCl.MgCl.H2O).
Mineral-mineral ini banyak ditemukan di berbagai belahan bumi.
Pembentukan mineral
tersebut melalui
proses yang lama.
Mineral berasal dari
air laut yang menguap
dan garam-garam
terlarut mengendap
sebagai mineral. Kemudian, secara perlahan mineral tersebut tertimbun oleh debu dan tanah
sehingga banyak ditemukan tidak jauh dari pantai.
Logam alkali lain diperoleh dari mineral aluminosilikat. Litium terdapat dalam bentuk
spodumen, LiAl(SiO3)2. Rubidium terdapat dalam mineral lepidolit. Cesium diperoleh dari
pollusit yang sangat jarang, CsAl(SiO3)2.H2O. Fransium bersifat radioaktif.

Sifat-Sifat Unsur Logam Alkali
Unsur-unsur alkali semuanya logam yang sangat reaktif dengan sifat-sifat fisika ditunjukkan
pada Tabel berikut.
Logam
alkali
sangat
reaktif
dalam air.
Oleh
karena
tangan kita
mengandung air, logam alkali tidak boleh disentuh langsung oleh tangan.

Semua unsur golongan IA berwarna putih keperakan berupa logam padat, kecuali cesium
berwujud cair pada suhu kamar. Natrium merupakan logam lunak dan dapat dipotong dengan
pisau. Kalium lebih lunak dari natrium.
Pada tabel disamping tampak bahwa logam litium, natrium, dan kalium mempunyai massa
jenis kurang dari 1,0 g cm–3. Akibatnya, logam tersebut terapung dalam air. Akan tetapi,
ketiga logam ini sangat reaktif terhadap air dan reaksinya bersifat eksplosif disertai nyala.
Sifat-sifat fisika logam seperti lunak dengan titik leleh rendah menjadi petunjuk bahwa ikatan
logam antaratom dalam alkali sangat lemah. Ini akibat jari-jari atom logam alkali relatif besar
dibandingkan unsur-unsur lain dalam satu periode. Penurunan titik leleh dari litium ke cesium
disebabkan oleh jari-jari atom yang makin besar sehingga mengurangi kekuatan ikatan
antaratom logam.
Logamlogam
alkali
merupakan
reduktor paling kuat, seperti ditunjukkan oleh potensial reduksi standar yang negatif pada
tabel disamping.
Keelektronegatifan logam alkali pada umumnya rendah (cesium
paling rendah), yang berarti logam tersebut cenderung membentuk kation. Sifat ini juga
didukung oleh energi ionisasi pertama yang rendah, sedangkan energi ionisasi kedua sangat
tinggi sehingga hanya ion dengan biloks +1 yang dapat dibentuk oleh logam alkali.
Semua logam alkali dapat bereaksi dengan air. Reaksinya melibatkan pergantian hidrogen
dari air oleh logam membentuk suatu basa kuat disertai pelepasan gas hidrogen. 2Na(s) +
2H2O(l) → 2NaOH(aq) + H2(g)
Kereaktifan logam alkali terhadap air menjadi sangat kuat dari atas ke bawah dalam tabel
periodik. Sepotong logam litium jika dimasukkan ke dalam air akan bergerak di sekitar
permukaan air disertai pelepasan gas H2. Kalium bereaksi sangat dahsyat disertai ledakan dan
nyala api berwarna ungu.
Dalam udara terbuka, logam alkali bereaksi dengan oksigen membentuk oksida. Litium
membentuk Li2O, natrium membentuk Na2O, tetapi produk yang dominan adalah natrium
peroksida (Na2O2).
Jika kalium dibakar dengan oksigen, produk dominan adalah kalium superoksida (KO2),
suatu senyawa berwarna kuning-jingga. Oksida ini merupakan senyawa ion dari ion K+ dan
ion O2–.
Logam alkali bereaksi dengan halogen membentuk garam halida. Pada suhu tinggi, logam
alkali bereaksi dengan hidrogen membentuk senyawa hidrida, seperti LiH dan NaH. Di udara
terbuka, litium dapat bereaksi dengan gas nitrogen, sedangkan logam lainnya tidak dapat
bereaksi.

Jika logam alkali atau senyawanya dibakar dalam nyala bunsen, akan tampak warna yang
khas untuk setiap logam alkali. Warna-warna tersebut menjadi petunjuk adanya logam alkali
di dalam suatu sampel.
Yang akan sobat pelajari selanjutnya di kelas XII yaitu pembuatan dan kegunaan logam
alkali

Unsur
unsur,

alkali
yaitu

(rubidium),

adalah

Li

Cs

unsur-unsur

(litium),

(

sesium),

golongan

Na(natrium),
dan

fr

(

K

1A

dalam

(

kalium),

fransium

).

tabel
Rb

Fransium

merupakan zatradioaktif. Semuanya merupakan unsur logam yang
lunak

(

mudah

diiris

dengan

pisau

).

Padasaat

logam

dibersihkan, terlihat warna logam putih mengkilap ( seperti
perak
dalam

).Disebut
air

logam

dan

alkali

karena

menghasilkan

oksidanya

larutanyang

mudah larut

bersifat

basa

(alkalis). Semua logam alkali sangat reaktif sehingga di alam
tidak pernah diperoleh dalamkeadaan bebas. Di alam terdapat
dalam bentuk senyawa.

Sifat-Sifat Unsur Logam Alkali
A. Sifat Periodik dan Fisika Unsur Logam Alkali
Sifat

unsur

kecendrungannya

logam

melepaskan

alkali
satu

terutama

ditentukan

oleh

elektron.

Perbedaan

sifat

unsur yang satu dengan yang lain menunjukkan keteraturan dari
atas ke bawah dalam sistem periodik, seperti terlihat pada
tabel di bawah ini.
UNSUR
1. Konfigurasi elektron

Li

3

Na

11

K

19

Rb

37

Cs

55

[G] ns1

2. Massa atom
3. Jari-jari atom (n.m)
4. Keelektronegatifan

Rendah (antara 0.7 - 1.0)

5. Suhu lebur (oC)

Di atas suhu kamar (antara 28.7o - 180.

6. Energi ionisasi (kJ/mol)
Antara 376 - 519
7. Potensial oksidasi
(volt)

Positif, antara 2.71 - 3.02 (reduktor
8. Bilangan oksidasi

+1

+1

+1

+1

+1

Catatan :
[G] = unsur-unsur gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn)
n

= nomor perioda (2, 3, 4, 5, 6, 7)

→ = makin besar sesuai dengan arah panah
Untuk lebih jelasnya, dipaparkan pada tabel di bawah ini.
Jari-jari

Keelektro-

Atom (Ǻ)

negatifan

1,52
1,86
2,27
2,47
2,65

0,98
0,93
0,82
0,82
0,79

Energi

Potensial

Ionisasi

reduksi

(kJ/mol)
520,2
495,8
418,8
403,0
375,7

(Volt)
-3,045
-2,7109
-2,924
-2,925
-2,923

Titik

Kerapatan

Didih

(g/mL)

(oC)
1.347
903,8
774
688
678,4

0,534
0,971
0,862
1,532
1,878

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
Konfigurasi elektron valensi logam alkali adalah ns 1 yang
berarti terletak pada golongan IA dalam sistem periodik dan
menempati blok s. Logam alkali mempunyai satu elektron valensi
sehingga

mudah

melepaskan

satu

elektron

dan

membentuk

ion

positif bervalensi satu :
L →

L+

+

e-

Kecenderungan

sifat

logam

alkali

sangat

atas ke bawah secara berurutan semakin besar :


jari-jari atom

teratur.

Dari



massa atom



sifat reduktor



massa jenis (kerapatan)

Sementara itu, Dari atas ke bawah secara berurutan semakin
kecil :


energi ionisasi



afinitas elektron



keelektronegatifan



titik leleh



titik didih
Titik leleh yang cukup rendah menunjukkan bahwa logam

alkali merupakan logam yang lunak. Lunaknya logam bertambah
dengan bertambahnya nomor atom. Dalam satu golongan dari atas
ke bawah jari-jari atom bertambah besar sehingga jarak antara
inti dengan elektron kulit terluar bertambah besar. Dengan
demikian

besarnya

energi

untuk

melepas

elektron

valensinya

(energi ionisasi) semakin kecil. dengan semakin kecil harga
energi ionisasi maka dari atas ke bawah ( Li ke Cs ) semakin
besar kereaktifannya.
Semua logam alkali memiliki titik leleh dan titik didih
diatas suhu ruangan. Semua unsurnya berwujud padat pada suhu
ruangan,

kecuali

cesium.

Jika

suhu

lingkungan

pada

saat

pengukuran melebihi 28oC unsur ini akan berwujud cair.
B. Sifat Kimia Unsur Logam Alkali
a. Kereaktifan Logam Alkali
Energi ionisasi logam alkali relatif rendah dibandingkan
unsur

logam

yang

lain

sehingga

termasuk

logam

yang

sangat

rektif.

Kereaktifan

kemudahannya

logam

bereaksi

alkali

dengan

dibuktikan

air,

dengan

unsur-unsur

halogen,

hidrogen, oksigen dan belerang. Maka logam ini harus disimpan
di dalam cairan senyawa hidrokarbon, seperti minyak tanah.
Yang

paling

reaktif

adalah

cesium

dan

yang

kurang

reaktif

adalah litium. Hal ini dikarenakan kereaktifan logam alkali
bertambah dari atas ke bawah dalam sistem periodik. Karena
kereaktifannya,

unsur

alkali

tidak

ditemukan

dalam

keadaan

bebas di alam.
Hubungan jari-jari dengan kereaktifan logam alkali dalam
satu

golongan

dari

atas

ke

bawah

jari-jari

atom

bertambah

besar sehingga jarak antara inti dengan elektron kulit terluar
bertambah besar. Dengan demikian besarnya energi untuk melepas
elektron valensinya (energi ionisasi) semakin kecil.

Dengan

semakin kecil harga energi ionisasi maka dari atas ke bawah
( Li ke Cs ) semakin besar kereaktifannya.
B. Sifat Logam dan Basa Alkali
Logam alkali dapat bereaksi dengan air membentuk basa
kuat (LOH). Semakin ke bawah sifat basa logam alkali semakin
kuat. Hal ini dikarenakan dari atas ke bawah dalam sistem
periodik semakin mudah untuk direduksi. Dan sifat logamnya
semakin kebawah juga semakin kuat.
Basa senyawa alkali ini bersifat ionik dan semuanya mudah
larut

dalam

air.

Kelarutannya

dalam

air

semakin

ke

bawah

semakin besar.
C. Warna Nyala Logam Alkali
Sifat

penting

logam

alkali

adalah

mempunyai

spektrum

emisi, yang dihasilkan bila larutan garamnya dipanaskan dalam
nyala

bunsen.

Spektrum

emisi

adalah

Warna

nyala

yang

dihasilkan oleh suatu unsur. Spektrum emisi yang dihasilkan
setiap unsur berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
Warna spektrum ini dapat dipakai dalam analisis kualitatif,
yang disebut tes nyala. Di bawah ini warna nyala garam alkali.
Contohnya adalah warna emisi cesium pada gambar dibawah ini.

Gambar nyala cesium.
Ketika dibakar litium menghasilkan warna merah, natrium
menghasilkan warna kuning, kalium menghasilkan warna pink atau
lilac, rubidium menghasilkan warna merah lembayung dan sesium
menghasilkan
dihasilkan

warna
oleh

merah

unsur-unsur

lembayung.
alkali

Warna-warna

sangat

indah

yang

sehingga

logam-logam alkali banyak dimanfaatkan dalam pembuatan kembang
api atau mercun. Warna kuning nyala natrium banyak dipakai
dijalan raya, karena biayanya lebih murah dibandingkan lampu
pijar.

Manfaat Unsur Logam Alkali
1. Kegunaan natrium ( Na ) dan senyawanya


Sebagai pendingin pada reaktor nuklir, dimana Na menyerap panas dari reaktor nuklir
kemudian Na panas mengalir melalui saluran menuju reservoar yang berisi air.
Selanjutnya air dalam reservoar menguap dan uapnya dialirkan pada pembangkit
listrik tenaga uap.



Natrium digunakan pada industri pembuatan bahan anti ketukan pada bensin yaitu
TEL (tetraetillead).



Uap natrium digunakan untuk lampu jalan yang dapat menembus kabut.



Untuk membuat beberapa senyawa natrium seperti Na 2O2 (natrium peroksida) dan
2Li3N (Litium Nitrida)



Natrium juga digunakan untuk foto sel dalam alat-alat elektronik.



Natrium Klorida Sebagagai bahan baku untuk membuat natrium (Na), klorin (Cl 2),
hydrogen (H2), hydrogen klorida (HCl) serta senyawa- senyawa natrium seperti
NaOH dan Na2CO3, Di negara yang bermusim dingin, natrium klorida digunakan
untuk mencairkan salju di jalan raya, pengolahan bahan makanan yaitu sebagai
bumbu masak atau garam dapur.



Natrium Hidroksida (NaOH) disebut juga dengan nama kaustik soda atau soda api,
digunakan dalam industri sabun dan deterjen. Sabun dibuat dengan mereaksikan
lemak atau minyak dengan NaOH, industri pulp dan kertas. Bahan dasar pembuatan
kertas adalah selulosa (pulp) dengan cara memasak kayu, bambu dan jerami dengan
kaustik soda (NaOH).



Natrium Karbonat (Na2CO3) dinamakan juga soda abu, digunakan dalam industri
pembuatan kertas, industri kaca, industri deterjen, bahan pelunak air (menghilangkan
kesadahan pada air).



Natrium Bikarbonat (NaHCO3) disebut juga soda kue, Kegunaannya sebagai bahan
pengembang pada pembuatan kue.



Natrium nitrit (NaNO2), pembuatan zat warna (proses diazotasi), pencegahan korosi.



Natrium sulfat (Na2SO4) atau garam Glauber, obat pencahar (cuci perut), zat
pengering untuk senyawa organik.



Natrium tiosulfat (Na2S2O3), larutan pencuci (hipo) dalam fotografi.



Na3AlF6, pelarut dalam sintesis logam alumunium.



Natrium sulfat dekahidrat (Na2SO4.10H2O) atau garam glauber: digunakan oleh
industri pembuat kaca.



Na3Pb8 : sebagai pengisi lampu Natrium.



Natrium peroksida (Na2O2): pemutih makanan.



Na-benzoat, zat pengawet makanan dalam kaleng, obat rematik.



Na-sitrat, zat anti beku darah.



Na-glutamat, penyedap masakan (vetsin).



Na-salsilat, obat antipiretik (penurun panas).

2. Kegunaan Kalium (K) dan Senyawanya


Unsur kalium sangat penting bagi pertumbuhan. Tumbuhan membutuhkan garamgaram kalium, tidak sebagai ion K+sendiri, tetapi bersama-sama dengan ion Ca2+
dalam perbandingan tertentu.



Unsur kalium digunakan untuk pembuatan kalium superoksida (KO 2) yang dapat
digunakan sebagai bahan cadangan oksigen dalam tambang (bawah tanah), kapal
selam, dan digunakan untuk memulihkan seseorang yang keracunan gas.



Kalium oksida (KO2), digunakan sebagai konverter CO2 pada alat bantuan pernafasan.
Gas CO2 yang dihembuskan masuk kedalam alat dan bereaksi dengan KO2
menghasilkan O2



KOH digunakan pada industri sabun lunak atau lembek.



KCl dan K2SO4 digunakan untuk pupuk pada tanaman.



KNO3 digunakan sebagai komponen esensial dari bahan peledak, petasan dan
kembang api.



KClO3 digunakan untuk pembuatan korek api, bahan peledak, dan mercon. KClO 3
dapat juga digunakan sebagai bahan pembuat gas Cl 2, apabila direaksikan dengan
larutan HCl pada laboratorium.



Kalium hidroksida (KOH), bahan pembuat sabun mandi, elektrolit batu baterai batu
alkali



K2Cr2O7, zat pengoksidasi (oksidator)



KMnO4, zat pengoksidasi, zat desinfektan

3. Kegunaa Logam Alkali Lain dan Senyawanya


Litium digunakan untuk membuat baterai.



Rubidium (Rb) dan Cesium (Cs) digunakan sebagai permukaan peka cahaya dalam
sel fotolistrik yang dapat mengubah cahaya menjadi listrik.



Li2CO3 digunakan untuk pembuatan beberapa jenis peralatan gelas dan keramik.