T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Manajemen Proyek Menggunakan Framework CodeIgniter dan Bootstrap: Studi Kasus PT Pura Barutama T1 Full text
Perancangan dan Implementasi Aplikasi Manajemen
Proyek Menggunakan Framework CodeIgniter dan
Bootstrap
(Studi Kasus : PT. Pura Barutama)
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti:
Andre Maureen Pudjajana (672013055)
Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Januari 2017
1
1
1
1
2
Perancangan dan Implementasi Aplikasi Manajemen
Proyek Menggunakan Framework CodeIgniter dan
Bootstrap
(Studi Kasus : PT. Pura Barutama)
1)
Andre Maureen Pudjajana, 2) Ramos Somya
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia
1)
Email: [email protected], 2) [email protected]
Abstract
Pura Bangunan Unit is one of unit in PT. Pura Barutama is in charge of handling to build
new buildings or renovation of buildings. Memo process request to build new buildings or
renovation of buildings of the units are still processed by requesting to Pura Bangunan
Unit to create a new memo Unit. In addition, the project management process is often
inaccurate and real time. It is inefficient and ineffective because requesting memo takes
1-2 days, sometimes collected memo files are missing, and monitoring results are not
optimal. In this research, the design and implementation management project application
using CodeIgniter and Bootstrap framework. The results showed that the application help
and accelerate units of PT. Pura Barutama to request a memo from 1-2 days to 2-3
minutes, memo files can be stored safely, and management process can be done gradually
so that the monitoring results are accurate and real time.
Keywords: Management Project, Pura Bangunan Unit, PT. Pura Barutama, CodeIgniter
Framework, Bootstrap Framework
Abstrak
Unit Pura Bangunan merupakan salah satu unit di PT. Pura Barutama yang bertugas untuk
menangani pembangunan gedung baru atau renovasi gedung. Proses permintaan memo
untuk pembangunan gedung baru atau ronovasi gedung dari unit-unit masih diproses
dengan meminta unit Pura Bangunan membuat memo untuk pekerjaan tersebut. Selain itu,
dalam manajemen proses pengerjaan proyek seringkali tidak akurat dan real time. Hal
tersebut tidak efisien dan efektif karena proses permintaan memo membutuhkan waktu 12 hari, berkas memo yang dikumpulkan kadang hilang, dan hasil monitoring tidak optimal.
Pada penelitian ini dilakukan perancangan dan implementasi aplikasi manajemen proyek
menggunakan framework CodeIgniter dan Bootstrap. Hasil pengujian aplikasi
menunjukkan bahwa aplikasi tersebut mempermudah dan mempercepat unit-unit PT. Pura
Barutama untuk melakukan permintaan memo dari 1-2 hari menjadi 2-3 menit, berkas
memo akan tersimpan dengan aman, dan proses manajemen dapat dilakukan secara
bertahap sehingga hasil monitoring akurat dan real time.
Kata Kunci: Manajemen Proyek, Unit Pura Bangunan, PT. Pura Barutama, Framework
CodeIgniter, Framework Bootstrap.
1)
Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga.
2)
Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
1
1.
Pendahuluan
PT. Pura Barutama atau disebut sebagai Pura Group merupakan perusahaan
yang bergerak di beberapa bidang usaha, diantaranya yaitu percetakan,
pengepakan, pembuatan kertas, konversi, rekayasa, anti pemalsuan, dan teknologi
kartu elektronik & label. Pura Group memiliki 27 unit dan beberapa unit khusus
yang saling terintergrasi dalam menjalankan berbagai bidang usaha dan tersebar
pada lima kawasan berbeda di Kudus, Jawa Tengah [1].
Unit Pura Bangunan merupakan salah satu unit Pura Group yang bertugas
untuk membuat bangunan baru dan renovasi bangunan. Namun hingga saat ini,
permintaan untuk membangun bangunan baru atau renovasi bangunan dari
berbagai unit masih diproses dengan melakukan request pembuatan memo ke Pura
Bangunan kemudian mengambil berkas memo di Pura Bangunan untuk disetujui
oleh bagian umum, cost control, dan pimpinan unit tersebut. Selanjutnya
dikumpulkan kembali berkas memo tersebut ke Pura Bangunan. Kemudian dalam
monitoring pembuatan pra Rencana Anggaran Biaya (RAB), rancangan gambar
bangunan, RAB, Surat Keputusan Kerja (SPK), ketersediaan material, hingga
progress pelaksanaan pembangunan oleh admin dan pimpinan unit seringkali tidak
akurat dan real time. Hal tersebut tidak efisien dan efektif karena proses request
pembuatan memo membutuhkan waktu sekitar 1-2 hari, memo yang telah
dikumpulkan ke Pura Bangunan terkadang hilang, dan monitoring proyek tidak
optimal. Unit Pura Bangunan melakukan inovasi dengan melakukan request ke
unit khusus Management Information System (MIS) yang bertugas dalam
penanganan masalah teknologi informasi Pura Group untuk membuat aplikasi yang
dapat memudahkan berbagai unit dalam melakukan request dan monitoring.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dapat diketahui rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang dan mengimplematasikan
aplikasi manajemen proyek menggunakan framework CodeIgniter dan Bootstrap
untuk unit Pura Bangunan, PT. Pura Barutama. Aplikasi tersebut dibangun
menggunakan framework CodeIgniter sebagai back-end karena CodeIgniter
merupakan salah satu framework PHP yang menggunakan MVC (Model, View,
Controller) sehingga pembuatan aplikasi menjadi lebih terstruktur dan lebih aman
karena tidak berhubungan langsung dengan database. Sedangkan untuk front-end
menggunakan framework Bootstrap karena Bootstrap merupakan salah satu
framework CSS yang membuat tampilan web menjadi responsif. Database yang
digunakan adalah MySQL karena lebih sederhana dalam penggunaannya dan dapat
digunakan oleh beberapa user dalam waktu bersamaan.
Mengingat begitu luasnya ruang lingkup pembuatan aplikasi manajemen
proyek maka dibutuhkan batasan agar sistem yang dibangun tidak menyimpang
dari permasalahan dalam sistem aplikasi manajemen proyek. Adapun batasan
masalahnya yaitu proses manajemen proyek tidak menggunakan algoritma
tertentu, hanya terdapat tiga user (administrator, admin unit, dan pimpinan unit),
memo hanya dapat disimpan dalam bentuk PDF, dan tidak membahas keamanan
jaringan. Pembuatan aplikasi manajemen proyek ini diharapkan dapat
mengefisienkan waktu dan mempermudah penanganan dan monitoring proyek
oleh pihak Pura Bangunan dan unit yang melakukan request sehingga progres
menjadi akurat dan real time.
2
2.
Kajian Pustaka
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan dalam
penelitian ini. Penelitian pertama membahas tentang aplikasi manajemen proyek
berbasis web menggunakan framework CodeIgniter. Aplikasi tersebut bertujuan
untuk membantu perusahaan dalam menentukan konsultan TI yang menangani
proyek-proyek perusahaan. Aplikasi tersebut juga membantu konsultan TI dan
perusahaan dalam melihat biaya pembangunan, dokumen proyek, tanggal mulai
proyek, dan tanggal selesai proyek [2].
Penelitian kedua membahas tentang aplikasi manajemen proyek online bisnis
menggunakan Microsoft Project. Aplikasi tersebut bertujuan untuk membantu
memonitor transaksi secara real time, mempermudah proses jual beli, dan
membantu nasabah dalam memantau terhadap history transaksi [3].
Penelitian ketiga membahas tentang aplikasi manajemen proyek
menggunakan Microsoft Visual Basic 2008 di PT. Anugrah Pertiwi Kontrindo.
Tujuan dari aplikasi ini adalah membantu perusahaan dalam menentukan biaya
bahan baku pembangunan proyek dan dapat menghasilkan laporan pengerjaan
proyek dengan lebih akurat dan tepat waktu [4].
Jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini berbasis web
menggunakan framework CodeIgniter dan Bootstrap dan berfokus pada monitoring
proyek secara khusus oleh unit Pura Bangunan dan unit yang melakukan request
tanpa ada perhitungan biaya material.
Manajemen merupakan proses dimana pelaksanaan dari suatu tujuan
diselenggarakan dan diawasi [5]. Sedangkan proyek merupakan upaya temporer
untuk menghasilkan produk, jasa, atau hasil yang tertentu/unik. Kata temporer
membedakan proyek dengan pekerjaan rutin. Proyek bersifat temporer artinya
waktu berlangsung dibatasi, ada awal dan ada akhir untuk pekerjaan yang
dilakukan dan tim yang dibentuk [6]. Jadi, manajemen proyek merupakan suatu
proses pelaksanaan pekerjaan secara bertahap dengan batas waktu tertentu yang
diawasi dari awal hingga selesai untuk mencapai suatu hasil.
PHP atau Hypertext Preprocessor pertama kali diciptakan seorang
kebangsaan Denmark bernama Rasmus Lerdorf pada 1995. PHP merupakan
bahasa berbentuk script yang ditempatkan dalam server dan dieksekusi di dalam
server untuk selanjutnya ditransfer dan dibaca oleh client. Untuk itu, dalam
mengeksekusi PHP dibutuhkan web server. Beberapa contoh web server yaitu
WampServer, Apache, dan Xampp. [7].
Framework adalah kumpulan perintah atau fungsi dasar yang membentuk
aturan-aturan tertentu dan saling berinteraksi satu sama lain sehingga dalam
pembuatan aplikasi website, kita harus mengikuti aturan dari framework tersebut.
Penggunaan framework bertujuan agar waktu pembuatan website menjadi lebih
singkat dan pembuatan alur kode program lebih terarah [8].
CodeIgniter adalah sebuah framework PHP yang berupa kumpulan folder
dan file PHP, JavaScript, CSS, TXT, dan file berbasis web lainnya dengan setting
tertentu untuk menggunakannya dan menyediakan library dan helper yang dapat
dimanfaatkan di dalam pemrograman PHP. CodeIgniter tergolong framework
dengan ukuran kecil dan cukup mudah dikuasai [9]. CodeIgniter membutuhkan
web server agar dapat dijalankan. Salah satu contoh web server yaitu Wampserver.
3
CodeIgniter juga dikenal sebagai salah satu framework PHP yang menerapkan
konsep MVC (Model, View, Controller). Salah satu manfaat konsep MVC adalah
memisahkan kode program dengan pengelolaan database. Model berhubungan
dengan database dimana di dalam model terdapat class dan fungsi untuk
mengambil, menambah, mengubah, dan menghapus data suatu aplikasi. View
berfungsi untuk memberikan tampilan aplikasi ke user. Sedangkan controller
berfungsi sebagai jembatan penghubung antara view dan model.
Bootstrap merupakan salah satu framework CSS yang sering digunakan
untuk memperindah tampilan suatu website. Tujuan dari Boostrap adalah
mempercepat pekerjaan. Framework ini sering digunakan oleh front-end
programmer namun tidak menutup kemungkinan juga apabila digunakan oleh
back-end programmer. Kelebihan dari Bootstrap ini adalah tidak hanya membuat
tampilan yang statis namun dapat membuat tampilan dinamis dan beberapa animasi
dengan bantuan plugin JavaScript. Selain itu juga, Bootstrap mendukung untuk
membuat web responsif, yaitu tampilan akan berubah ukurannya tergantung pada
resolusi layar device yang digunakan oleh user [10].
MySQL merupakan salah satu database yang sering digunakan. MySQL
diciptakan oleh perusahaan MySQL AB di Swedia. Nama-nama yang berjasa
dalam menciptakan MySQL adalah David Axmark, Allan Larsson, dan Michael
“Monty” Widenius. Database ini tersebar luas secara gratis karena memiliki lisensi
GNU General Public License. Selain itu juga, MySQL dapat tersinkronisasi
dengan beberapa bahasa pemrograman seperti PHP, Java, C++, C#, Python, dan
Ruby [7].
3.
Metode dan Perancangan Sistem
Penelitian ini dilakukan dan diselesaikan melalui 5 tahapan penelitian yaitu :
1) Analisis kebutuhan dan pengumpulan data. 2) Perancangan sistem. 3)
Perancangan aplikasi / program. 4) Implementasi dan pengujian sistem serta
analisis hasil pengujian. 5) Penulisan laporan hasil penelitian [11]. Tahapantahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Tahapan Penelitian
Berdasarkan Gambar 1 dapat dijelaskan bahwa tahapan penelitian yang
dilakukan adalah sebagai berikut : Tahap pertama yaitu analisis dan pengumpulan
4
data dimana peneliti melakukan wawancara dengan Pak Hari sebagai programmer
web di MIS PT. Pura Barutama tentang aplikasi yang akan dibuat. Berdasarkan
hasil wawancara dengan Pak Hari bahwa MIS sedang mendapatkan order dari unit
Pura Bangunan untuk membuat aplikasi manajemen proyek berbasis web. Unit
Pura Bangunan melakukan order karena proses manajemen proyek masih
dilakukan dengan unit harus melakukan request pembuatan memo ke unit Pura
Bangunan kemudian mengambil berkas memo tersebut di unit Pura Bangunan lalu
ditandatangani oleh bagian umum, cost control, dan pimpinan unit dan
dikumpulkan ke unit Pura Bangunan untuk diproses ke tahap selanjutnya. Selain
itu, dalam monitoring proses pengerjaan masih terbatas. Hal tersebut tidak efektif
dan efisien karena proses request memo membutuhkan waktu sekitar 1-2 hari,
memo yang telah dikumpulkan ke Pura Bangunan terkadang hilang, dan
monitoring proyek tidak optimal. Tahap kedua, ketiga, dan keempat dilakukan
perancangan sistem manajemen proyek mengunakan metode Prototype.
Sedangkan tahap kelima dilakukan penulisan artikel ilmiah atau laporan penelitian.
Metode pengembangan sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode Prototype. Metode prototype merupakan metode pengembangan sistem
yang dilakukan secara iteratif dengan mementingkan kebutuhan client.
Pengembang saling berinteraksi dengan Pak Hari selaku programmer yang
menangani proyek dari unit Pura Bangunan untuk mendapatkan data-data
kebutuhan aplikasi yang diinginkan oleh unit Pura Bangunan. Setelah data-data
terkumpul, dilakukan pembuatan prototype sementara secara cepat. Kemudian
prototype akan terus dikembangkan hingga sesuai dengan kebutuhan unit Pura
Bangunan. Tahap-tahap yang dilakukan pada metode prototype ditunjukkan pada
Gambar 2.
Gambar 2 Metode Prototype [12]
Tahap pengumpulan data dilakukan agar mengetahui permasalahan dan
kebutuhan sistem. Berdasarkan wawancara dengan Pak Hari didapatkan informasi
tentang aplikasi yang diinginkan oleh unit Pura Bangunan yaitu aplikasi tersebut
berbasis web agar dapat diakses secara online dari semua unit PT. Pura Barutama.
Kemudian terdapat tiga user yaitu pegawai Pura Bangunan sebagai administrator
utama, pegawai masing-masing unit sebagai admin unit, dan pimpinan unit.
Administrator utama bertugas untuk mengkonfirmasi memo dan menambahkan
proses pengerjaan proyek dari awal hingga akhir. Admin dari setiap unit bertugas
5
untuk membuat memo pembangunan gedung baru atau renovasi gedung secara
online ke unit Pura Bangunan. Sedangkan pimpinan unit bertugas memberi
konfirmasi jika pekerjaan sudah selesai.
Unit Pura Bangunan juga memberikan flowchart untuk aplikasi yang
diinginkan. Flowchart tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3 Flowchart Manajemen Proyek
Gambar 3 menunjukkan flowchart untuk aplikasi manajemen proyek.
Awalnya, unit yang akan membangun gedung atau renovasi gedung melakukan
request ke unit Pura Bangunan dengan mengisi form memo online. Memo tersebut
akan dicek oleh administrator. Jika Pura Bangunan tidak menyetujui maka akan
ditolak. Jika disetujui maka ke tahap selanjutnya yaitu membuat pra RAB (Rencana
Anggaran Biaya), rancangan gambar bangunan, dan RAB oleh administrator jika
dibutuhkan. Pra RAB, rancangan gambar bangunan, dan RAB akan dicek dan
disetujui oleh unit yang melakukan request. Setelah RAB disetujui maka unit Pura
Bangunan akan menerbitkan Surat Keputusan Kerja (SPK). Kemudian akan
dilakukan pengecekan material. Jika material tidak tersedia maka akan proses
pengerjaan ditunda hingga material tersedia. Jika material tersedia maka proses
pelaksanaan pembangunan atau renovasi dimulai. Selanjutnya pimpinan hanya
dapat memberi konfirmasi proyek unit yang telah selesai apabila proses pengerjaan
sudah selesai 100%.
Analisis kebutuhan perangkat keras dan spesifikasi perangkat lunak yang
digunakan dalam membangun aplikasi manajemen proyek yaitu : analisis
perangkat keras yang digunakan adalah processor Intel Core i5, 2.20 GHz, RAM
4 GB, dan Harddisk 500 GB. Sedangkan perangkat lunak yang digunakan adalah
sistem operasi Windows 8.1, Notepad++ sebagai text editor, Wampserver sebagai
6
web server, web browser (dalam penelitian ini digunakan Mozilla Firefox),
Rational Rose untuk pembuatan UML (Unified Modeling Language), dan
Microsoft Word 2016 untuk pembuatan flowchart.
Sebelum melakukan pengkodean aplikasi, dilakukan perancangan sistem
dalam bentuk UML. UML yang dibuat meliputi use case diagram, activity
diagram, dan class diagram. Berikut ini dijelaskan masing-masing diagram yang
telah dibuat.
Gambar 4 Use Case Diagram Aplikasi Manajemen Proyek
Gambar 4 merupakan use case dari aplikasi manajemen proyek. Aplikasi
tersebut memiliki tiga aktor yaitu administrator, admin unit, dan pimpinan unit.
Aktor admin unit memiliki hak akses untuk menambah memo baru, mengubah,
menghapus, menyimpan PDF, dan menambahkan foto dari memo yang telah
dibuat. Administrator memiliki hak akses paling tinggi sehingga administrator
bertugas untuk memberi konfirmasi memo yang telah disetujui oleh unit Pura
Bangunan. Administrator juga menambah progress pengerjaan projek yang terdiri
dari pra RAB, rancangan gambar bangunan, RAB, SPK, ketersediaan material
hingga progres pengerjaan setiap harinya. Selain itu, administrator dapat melihat
daftar memo dan daftar list pekerjaan dari semua unit. Pimpinan unit bertugas
memberi konfirmasi untuk pekerjaan yang sudah 100% selesai dikerjakan. Admin
dan pimpinan unit juga dapat melihat daftar memo dan daftar list pekerjaan dari
unit tersebut.
7
Gambar 5 Activity Diagram Pengelolaan Memo oleh Admin Unit
Gambar 5 merupakan activity diagram yang menggambarkan proses
pengelolaan memo oleh admin unit. Hal pertama yang dilakukan adalah login ke
sistem terlebih dahulu. Jika login dengan username dan password sudah benar
maka sistem akan mengambil daftar memo unit tersebut dan ditampilkan ke
tampilan admin unit. Jika username dan password salah maka akan kembali ke
tampilan login. Setelah berhasil login, admin unit dapat menambah memo baru
untuk pembangunan gedung baru atau renovasi gedung. Admin juga dapat
mengubah, menghapus, menambah foto, dan menyimpan memo ke PDF sesuai
dengan memo yang telah dibuat sebelumnya. Sistem akan mengelola penambahan
atau perubahan memo dan menampilkan kembali daftar memo.
Gambar 6 Activity Diagram Konfirmasi Memo oleh Administrator
Gambar 6 merupakan activity diagram untuk konfirmasi memo dari unit-unit
PT. Pura Barutama oleh administrator. Hal pertama yang dilakukan adalah login
ke sistem terlebih dahulu. Jika login dengan username dan password sudah benar
maka sistem akan mengambil daftar memo semua unit dan ditampilkan ke tampilan
8
administrator. Jika username dan password salah maka akan kembali ke tampilan
login. Administrator akan memilih memo yang akan dikonfirmasi kemudian sistem
akan menyimpan memo yang telah dikonfirmasi dan menampilkan kembali daftar
memo semua unit.
Gambar 7 Activity Diagram Proses Manajemen Proyek oleh Administrator
Gambar 7
merupakan activity diagram yang menunjukkan tahap-tahap
manajemen proyek oleh administrator. Setelah berhasil login, dilakukan tahap
manajemen proyek terdiri dari Pra RAB, gambar, RAB, SPK, material, dan progres
pelaksanaan Jika memerlukan pra RAB maka sistem akan memberi form pra RAB
untuk diisi administrator. Sesudah diisi, sistem akan menyimpan dan administrator
wajib memberi persetujuan pra RAB tersebut. Setelah pra RAB disetujui atau
proyek tersebut tidak memerlukan pra RAB maka sistem akan menampilkan form
gambar untuk diisi. Sesudah diisi, sistem akan menyimpan dan administrator wajib
memberi persetujuan gambar tersebut. Setelah gambar disetujui atau tidak
memerlukan gambar, sistem akan menampilkan form RAB yang wajib diisi.
Kemudian Pura Bangunan akan menerbitkan SPK dan administrator akan mengisi
pada aplikasi tersebut. Lalu administrator akan mengisi material yang sudah
dikirim ke lokasi proyek. Administrator juga akan mengisi progres pengerjaan
9
proyek setiap harinya. Proyek dinyatakan selesai dari pihak unit Pura Bangunan
bila progres sudah 100%.
Gambar 8 Activity Diagram Konfirmasi Proyek Selesai oleh Pimpinan Unit
Gambar 8 merupakan activity diagram untuk mengkonfirmasi proyek yang
sudah selesai oleh pimpinan unit. Setelah berhasil login, sistem akan mengambil
daftar memo unit tersebut dan ditampilkan ke tampilan pimpinan unit. Pimpinan
unit dapat memberi konfirmasi untuk proyek-proyek pekerjaan yang sudah selesai
dikerjakan. Saat memberi konfirmasi, sistem akan mengecek progres proyek
terlebih dahulu. Konfirmasi akan berhasil dan status akan disimpan jika progres
pengerjaan proyek sudah 100%.
Gambar 9 Class Diagram Aplikasi Manajemen Proyek
Gambar 9 merupakan class diagram yang menunjukkan class model dan class
controller aplikasi manajemen proyek. Class model digunakan berhubungan
10
dengan database. Sedangkan class controller digunakan sebagai penghubung view
dan model. Class model terdiri dari 11 class yaitu memo, list, master_prarab,
master_gambar, master_rab, keteranganprarab, keteranganrab, keterangangambar,
keteranganspk, keteranganspk, keteranganmaterial, keterangankronologis.
Sedangkan class controller terdiri dari 2 class yaitu Prosesmemo dan Proseslist.
Class tersebut mengikuti struktur CodeIgniter yang menerapkan konsep MVC.
4.
Hasil Implementasi dan Pembahasan
Pengkodean pada CodeIgniter dimulai dengan membuat base URL di
config.php yang terletak di dalam folder CodeIgniter. Kode program 1
menunjukkan base URL pada aplikasi manajemen proyek.
Kode Program 1. Base URL pada CodeIgniter
1. $http = 'http'.((isset($_SERVER['HTTPS'])&&$_SERVER['HTTPS']=='on')?'s':'')
. '://';
2. $newurl = str_replace('index.php','', $_SERVER['SCRIPT_NAME']);
3. $config['base_url']= "$http" . $_SERVER['SERVER_NAME'] . "" . $newurl;
Base URL merupakan link tetap untuk mengakses resources dan link lainnya
yang terdapat dalam aplikasi manajemen proyek. Base URL dalam aplikasi
tersebut menggunakan base URL bersifat dinamis yang artinya bahwa ketika link
tetap diubah maka base URL akan menyesuaikan dengan link tetap yang baru.
Setelah membuat base URL, selanjutnya menghubungkan CodeIgniter dan
Bootstrap yang ditunjukkan pada Gambar 10.
Gambar 10 Penempatan Folder Bootstrap dalam Folder CodeIgniter
Gambar 10 merupakan struktur penempatan Bootstrap dalam folder
CodeIgniter. Bootstrap berada di dalam assets dimana assets tersebut dibuat untuk
menampung file atau folder yang berasal dari luar folder CodeIgniter. Setelah
melakukan penempatan secara benar maka dilakukan pemanggilan Bootstrap
dalam pengkodean CodeIgniter yang dapat dilihat pada Kode Program 2.
Kode Program 2. Pemanggilan Bootstrap dalam CodeIgniter
1.
2.
3.
4.
5.
…
Proyek Menggunakan Framework CodeIgniter dan
Bootstrap
(Studi Kasus : PT. Pura Barutama)
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti:
Andre Maureen Pudjajana (672013055)
Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Januari 2017
1
1
1
1
2
Perancangan dan Implementasi Aplikasi Manajemen
Proyek Menggunakan Framework CodeIgniter dan
Bootstrap
(Studi Kasus : PT. Pura Barutama)
1)
Andre Maureen Pudjajana, 2) Ramos Somya
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia
1)
Email: [email protected], 2) [email protected]
Abstract
Pura Bangunan Unit is one of unit in PT. Pura Barutama is in charge of handling to build
new buildings or renovation of buildings. Memo process request to build new buildings or
renovation of buildings of the units are still processed by requesting to Pura Bangunan
Unit to create a new memo Unit. In addition, the project management process is often
inaccurate and real time. It is inefficient and ineffective because requesting memo takes
1-2 days, sometimes collected memo files are missing, and monitoring results are not
optimal. In this research, the design and implementation management project application
using CodeIgniter and Bootstrap framework. The results showed that the application help
and accelerate units of PT. Pura Barutama to request a memo from 1-2 days to 2-3
minutes, memo files can be stored safely, and management process can be done gradually
so that the monitoring results are accurate and real time.
Keywords: Management Project, Pura Bangunan Unit, PT. Pura Barutama, CodeIgniter
Framework, Bootstrap Framework
Abstrak
Unit Pura Bangunan merupakan salah satu unit di PT. Pura Barutama yang bertugas untuk
menangani pembangunan gedung baru atau renovasi gedung. Proses permintaan memo
untuk pembangunan gedung baru atau ronovasi gedung dari unit-unit masih diproses
dengan meminta unit Pura Bangunan membuat memo untuk pekerjaan tersebut. Selain itu,
dalam manajemen proses pengerjaan proyek seringkali tidak akurat dan real time. Hal
tersebut tidak efisien dan efektif karena proses permintaan memo membutuhkan waktu 12 hari, berkas memo yang dikumpulkan kadang hilang, dan hasil monitoring tidak optimal.
Pada penelitian ini dilakukan perancangan dan implementasi aplikasi manajemen proyek
menggunakan framework CodeIgniter dan Bootstrap. Hasil pengujian aplikasi
menunjukkan bahwa aplikasi tersebut mempermudah dan mempercepat unit-unit PT. Pura
Barutama untuk melakukan permintaan memo dari 1-2 hari menjadi 2-3 menit, berkas
memo akan tersimpan dengan aman, dan proses manajemen dapat dilakukan secara
bertahap sehingga hasil monitoring akurat dan real time.
Kata Kunci: Manajemen Proyek, Unit Pura Bangunan, PT. Pura Barutama, Framework
CodeIgniter, Framework Bootstrap.
1)
Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga.
2)
Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
1
1.
Pendahuluan
PT. Pura Barutama atau disebut sebagai Pura Group merupakan perusahaan
yang bergerak di beberapa bidang usaha, diantaranya yaitu percetakan,
pengepakan, pembuatan kertas, konversi, rekayasa, anti pemalsuan, dan teknologi
kartu elektronik & label. Pura Group memiliki 27 unit dan beberapa unit khusus
yang saling terintergrasi dalam menjalankan berbagai bidang usaha dan tersebar
pada lima kawasan berbeda di Kudus, Jawa Tengah [1].
Unit Pura Bangunan merupakan salah satu unit Pura Group yang bertugas
untuk membuat bangunan baru dan renovasi bangunan. Namun hingga saat ini,
permintaan untuk membangun bangunan baru atau renovasi bangunan dari
berbagai unit masih diproses dengan melakukan request pembuatan memo ke Pura
Bangunan kemudian mengambil berkas memo di Pura Bangunan untuk disetujui
oleh bagian umum, cost control, dan pimpinan unit tersebut. Selanjutnya
dikumpulkan kembali berkas memo tersebut ke Pura Bangunan. Kemudian dalam
monitoring pembuatan pra Rencana Anggaran Biaya (RAB), rancangan gambar
bangunan, RAB, Surat Keputusan Kerja (SPK), ketersediaan material, hingga
progress pelaksanaan pembangunan oleh admin dan pimpinan unit seringkali tidak
akurat dan real time. Hal tersebut tidak efisien dan efektif karena proses request
pembuatan memo membutuhkan waktu sekitar 1-2 hari, memo yang telah
dikumpulkan ke Pura Bangunan terkadang hilang, dan monitoring proyek tidak
optimal. Unit Pura Bangunan melakukan inovasi dengan melakukan request ke
unit khusus Management Information System (MIS) yang bertugas dalam
penanganan masalah teknologi informasi Pura Group untuk membuat aplikasi yang
dapat memudahkan berbagai unit dalam melakukan request dan monitoring.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dapat diketahui rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang dan mengimplematasikan
aplikasi manajemen proyek menggunakan framework CodeIgniter dan Bootstrap
untuk unit Pura Bangunan, PT. Pura Barutama. Aplikasi tersebut dibangun
menggunakan framework CodeIgniter sebagai back-end karena CodeIgniter
merupakan salah satu framework PHP yang menggunakan MVC (Model, View,
Controller) sehingga pembuatan aplikasi menjadi lebih terstruktur dan lebih aman
karena tidak berhubungan langsung dengan database. Sedangkan untuk front-end
menggunakan framework Bootstrap karena Bootstrap merupakan salah satu
framework CSS yang membuat tampilan web menjadi responsif. Database yang
digunakan adalah MySQL karena lebih sederhana dalam penggunaannya dan dapat
digunakan oleh beberapa user dalam waktu bersamaan.
Mengingat begitu luasnya ruang lingkup pembuatan aplikasi manajemen
proyek maka dibutuhkan batasan agar sistem yang dibangun tidak menyimpang
dari permasalahan dalam sistem aplikasi manajemen proyek. Adapun batasan
masalahnya yaitu proses manajemen proyek tidak menggunakan algoritma
tertentu, hanya terdapat tiga user (administrator, admin unit, dan pimpinan unit),
memo hanya dapat disimpan dalam bentuk PDF, dan tidak membahas keamanan
jaringan. Pembuatan aplikasi manajemen proyek ini diharapkan dapat
mengefisienkan waktu dan mempermudah penanganan dan monitoring proyek
oleh pihak Pura Bangunan dan unit yang melakukan request sehingga progres
menjadi akurat dan real time.
2
2.
Kajian Pustaka
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan dalam
penelitian ini. Penelitian pertama membahas tentang aplikasi manajemen proyek
berbasis web menggunakan framework CodeIgniter. Aplikasi tersebut bertujuan
untuk membantu perusahaan dalam menentukan konsultan TI yang menangani
proyek-proyek perusahaan. Aplikasi tersebut juga membantu konsultan TI dan
perusahaan dalam melihat biaya pembangunan, dokumen proyek, tanggal mulai
proyek, dan tanggal selesai proyek [2].
Penelitian kedua membahas tentang aplikasi manajemen proyek online bisnis
menggunakan Microsoft Project. Aplikasi tersebut bertujuan untuk membantu
memonitor transaksi secara real time, mempermudah proses jual beli, dan
membantu nasabah dalam memantau terhadap history transaksi [3].
Penelitian ketiga membahas tentang aplikasi manajemen proyek
menggunakan Microsoft Visual Basic 2008 di PT. Anugrah Pertiwi Kontrindo.
Tujuan dari aplikasi ini adalah membantu perusahaan dalam menentukan biaya
bahan baku pembangunan proyek dan dapat menghasilkan laporan pengerjaan
proyek dengan lebih akurat dan tepat waktu [4].
Jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini berbasis web
menggunakan framework CodeIgniter dan Bootstrap dan berfokus pada monitoring
proyek secara khusus oleh unit Pura Bangunan dan unit yang melakukan request
tanpa ada perhitungan biaya material.
Manajemen merupakan proses dimana pelaksanaan dari suatu tujuan
diselenggarakan dan diawasi [5]. Sedangkan proyek merupakan upaya temporer
untuk menghasilkan produk, jasa, atau hasil yang tertentu/unik. Kata temporer
membedakan proyek dengan pekerjaan rutin. Proyek bersifat temporer artinya
waktu berlangsung dibatasi, ada awal dan ada akhir untuk pekerjaan yang
dilakukan dan tim yang dibentuk [6]. Jadi, manajemen proyek merupakan suatu
proses pelaksanaan pekerjaan secara bertahap dengan batas waktu tertentu yang
diawasi dari awal hingga selesai untuk mencapai suatu hasil.
PHP atau Hypertext Preprocessor pertama kali diciptakan seorang
kebangsaan Denmark bernama Rasmus Lerdorf pada 1995. PHP merupakan
bahasa berbentuk script yang ditempatkan dalam server dan dieksekusi di dalam
server untuk selanjutnya ditransfer dan dibaca oleh client. Untuk itu, dalam
mengeksekusi PHP dibutuhkan web server. Beberapa contoh web server yaitu
WampServer, Apache, dan Xampp. [7].
Framework adalah kumpulan perintah atau fungsi dasar yang membentuk
aturan-aturan tertentu dan saling berinteraksi satu sama lain sehingga dalam
pembuatan aplikasi website, kita harus mengikuti aturan dari framework tersebut.
Penggunaan framework bertujuan agar waktu pembuatan website menjadi lebih
singkat dan pembuatan alur kode program lebih terarah [8].
CodeIgniter adalah sebuah framework PHP yang berupa kumpulan folder
dan file PHP, JavaScript, CSS, TXT, dan file berbasis web lainnya dengan setting
tertentu untuk menggunakannya dan menyediakan library dan helper yang dapat
dimanfaatkan di dalam pemrograman PHP. CodeIgniter tergolong framework
dengan ukuran kecil dan cukup mudah dikuasai [9]. CodeIgniter membutuhkan
web server agar dapat dijalankan. Salah satu contoh web server yaitu Wampserver.
3
CodeIgniter juga dikenal sebagai salah satu framework PHP yang menerapkan
konsep MVC (Model, View, Controller). Salah satu manfaat konsep MVC adalah
memisahkan kode program dengan pengelolaan database. Model berhubungan
dengan database dimana di dalam model terdapat class dan fungsi untuk
mengambil, menambah, mengubah, dan menghapus data suatu aplikasi. View
berfungsi untuk memberikan tampilan aplikasi ke user. Sedangkan controller
berfungsi sebagai jembatan penghubung antara view dan model.
Bootstrap merupakan salah satu framework CSS yang sering digunakan
untuk memperindah tampilan suatu website. Tujuan dari Boostrap adalah
mempercepat pekerjaan. Framework ini sering digunakan oleh front-end
programmer namun tidak menutup kemungkinan juga apabila digunakan oleh
back-end programmer. Kelebihan dari Bootstrap ini adalah tidak hanya membuat
tampilan yang statis namun dapat membuat tampilan dinamis dan beberapa animasi
dengan bantuan plugin JavaScript. Selain itu juga, Bootstrap mendukung untuk
membuat web responsif, yaitu tampilan akan berubah ukurannya tergantung pada
resolusi layar device yang digunakan oleh user [10].
MySQL merupakan salah satu database yang sering digunakan. MySQL
diciptakan oleh perusahaan MySQL AB di Swedia. Nama-nama yang berjasa
dalam menciptakan MySQL adalah David Axmark, Allan Larsson, dan Michael
“Monty” Widenius. Database ini tersebar luas secara gratis karena memiliki lisensi
GNU General Public License. Selain itu juga, MySQL dapat tersinkronisasi
dengan beberapa bahasa pemrograman seperti PHP, Java, C++, C#, Python, dan
Ruby [7].
3.
Metode dan Perancangan Sistem
Penelitian ini dilakukan dan diselesaikan melalui 5 tahapan penelitian yaitu :
1) Analisis kebutuhan dan pengumpulan data. 2) Perancangan sistem. 3)
Perancangan aplikasi / program. 4) Implementasi dan pengujian sistem serta
analisis hasil pengujian. 5) Penulisan laporan hasil penelitian [11]. Tahapantahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Tahapan Penelitian
Berdasarkan Gambar 1 dapat dijelaskan bahwa tahapan penelitian yang
dilakukan adalah sebagai berikut : Tahap pertama yaitu analisis dan pengumpulan
4
data dimana peneliti melakukan wawancara dengan Pak Hari sebagai programmer
web di MIS PT. Pura Barutama tentang aplikasi yang akan dibuat. Berdasarkan
hasil wawancara dengan Pak Hari bahwa MIS sedang mendapatkan order dari unit
Pura Bangunan untuk membuat aplikasi manajemen proyek berbasis web. Unit
Pura Bangunan melakukan order karena proses manajemen proyek masih
dilakukan dengan unit harus melakukan request pembuatan memo ke unit Pura
Bangunan kemudian mengambil berkas memo tersebut di unit Pura Bangunan lalu
ditandatangani oleh bagian umum, cost control, dan pimpinan unit dan
dikumpulkan ke unit Pura Bangunan untuk diproses ke tahap selanjutnya. Selain
itu, dalam monitoring proses pengerjaan masih terbatas. Hal tersebut tidak efektif
dan efisien karena proses request memo membutuhkan waktu sekitar 1-2 hari,
memo yang telah dikumpulkan ke Pura Bangunan terkadang hilang, dan
monitoring proyek tidak optimal. Tahap kedua, ketiga, dan keempat dilakukan
perancangan sistem manajemen proyek mengunakan metode Prototype.
Sedangkan tahap kelima dilakukan penulisan artikel ilmiah atau laporan penelitian.
Metode pengembangan sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode Prototype. Metode prototype merupakan metode pengembangan sistem
yang dilakukan secara iteratif dengan mementingkan kebutuhan client.
Pengembang saling berinteraksi dengan Pak Hari selaku programmer yang
menangani proyek dari unit Pura Bangunan untuk mendapatkan data-data
kebutuhan aplikasi yang diinginkan oleh unit Pura Bangunan. Setelah data-data
terkumpul, dilakukan pembuatan prototype sementara secara cepat. Kemudian
prototype akan terus dikembangkan hingga sesuai dengan kebutuhan unit Pura
Bangunan. Tahap-tahap yang dilakukan pada metode prototype ditunjukkan pada
Gambar 2.
Gambar 2 Metode Prototype [12]
Tahap pengumpulan data dilakukan agar mengetahui permasalahan dan
kebutuhan sistem. Berdasarkan wawancara dengan Pak Hari didapatkan informasi
tentang aplikasi yang diinginkan oleh unit Pura Bangunan yaitu aplikasi tersebut
berbasis web agar dapat diakses secara online dari semua unit PT. Pura Barutama.
Kemudian terdapat tiga user yaitu pegawai Pura Bangunan sebagai administrator
utama, pegawai masing-masing unit sebagai admin unit, dan pimpinan unit.
Administrator utama bertugas untuk mengkonfirmasi memo dan menambahkan
proses pengerjaan proyek dari awal hingga akhir. Admin dari setiap unit bertugas
5
untuk membuat memo pembangunan gedung baru atau renovasi gedung secara
online ke unit Pura Bangunan. Sedangkan pimpinan unit bertugas memberi
konfirmasi jika pekerjaan sudah selesai.
Unit Pura Bangunan juga memberikan flowchart untuk aplikasi yang
diinginkan. Flowchart tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3 Flowchart Manajemen Proyek
Gambar 3 menunjukkan flowchart untuk aplikasi manajemen proyek.
Awalnya, unit yang akan membangun gedung atau renovasi gedung melakukan
request ke unit Pura Bangunan dengan mengisi form memo online. Memo tersebut
akan dicek oleh administrator. Jika Pura Bangunan tidak menyetujui maka akan
ditolak. Jika disetujui maka ke tahap selanjutnya yaitu membuat pra RAB (Rencana
Anggaran Biaya), rancangan gambar bangunan, dan RAB oleh administrator jika
dibutuhkan. Pra RAB, rancangan gambar bangunan, dan RAB akan dicek dan
disetujui oleh unit yang melakukan request. Setelah RAB disetujui maka unit Pura
Bangunan akan menerbitkan Surat Keputusan Kerja (SPK). Kemudian akan
dilakukan pengecekan material. Jika material tidak tersedia maka akan proses
pengerjaan ditunda hingga material tersedia. Jika material tersedia maka proses
pelaksanaan pembangunan atau renovasi dimulai. Selanjutnya pimpinan hanya
dapat memberi konfirmasi proyek unit yang telah selesai apabila proses pengerjaan
sudah selesai 100%.
Analisis kebutuhan perangkat keras dan spesifikasi perangkat lunak yang
digunakan dalam membangun aplikasi manajemen proyek yaitu : analisis
perangkat keras yang digunakan adalah processor Intel Core i5, 2.20 GHz, RAM
4 GB, dan Harddisk 500 GB. Sedangkan perangkat lunak yang digunakan adalah
sistem operasi Windows 8.1, Notepad++ sebagai text editor, Wampserver sebagai
6
web server, web browser (dalam penelitian ini digunakan Mozilla Firefox),
Rational Rose untuk pembuatan UML (Unified Modeling Language), dan
Microsoft Word 2016 untuk pembuatan flowchart.
Sebelum melakukan pengkodean aplikasi, dilakukan perancangan sistem
dalam bentuk UML. UML yang dibuat meliputi use case diagram, activity
diagram, dan class diagram. Berikut ini dijelaskan masing-masing diagram yang
telah dibuat.
Gambar 4 Use Case Diagram Aplikasi Manajemen Proyek
Gambar 4 merupakan use case dari aplikasi manajemen proyek. Aplikasi
tersebut memiliki tiga aktor yaitu administrator, admin unit, dan pimpinan unit.
Aktor admin unit memiliki hak akses untuk menambah memo baru, mengubah,
menghapus, menyimpan PDF, dan menambahkan foto dari memo yang telah
dibuat. Administrator memiliki hak akses paling tinggi sehingga administrator
bertugas untuk memberi konfirmasi memo yang telah disetujui oleh unit Pura
Bangunan. Administrator juga menambah progress pengerjaan projek yang terdiri
dari pra RAB, rancangan gambar bangunan, RAB, SPK, ketersediaan material
hingga progres pengerjaan setiap harinya. Selain itu, administrator dapat melihat
daftar memo dan daftar list pekerjaan dari semua unit. Pimpinan unit bertugas
memberi konfirmasi untuk pekerjaan yang sudah 100% selesai dikerjakan. Admin
dan pimpinan unit juga dapat melihat daftar memo dan daftar list pekerjaan dari
unit tersebut.
7
Gambar 5 Activity Diagram Pengelolaan Memo oleh Admin Unit
Gambar 5 merupakan activity diagram yang menggambarkan proses
pengelolaan memo oleh admin unit. Hal pertama yang dilakukan adalah login ke
sistem terlebih dahulu. Jika login dengan username dan password sudah benar
maka sistem akan mengambil daftar memo unit tersebut dan ditampilkan ke
tampilan admin unit. Jika username dan password salah maka akan kembali ke
tampilan login. Setelah berhasil login, admin unit dapat menambah memo baru
untuk pembangunan gedung baru atau renovasi gedung. Admin juga dapat
mengubah, menghapus, menambah foto, dan menyimpan memo ke PDF sesuai
dengan memo yang telah dibuat sebelumnya. Sistem akan mengelola penambahan
atau perubahan memo dan menampilkan kembali daftar memo.
Gambar 6 Activity Diagram Konfirmasi Memo oleh Administrator
Gambar 6 merupakan activity diagram untuk konfirmasi memo dari unit-unit
PT. Pura Barutama oleh administrator. Hal pertama yang dilakukan adalah login
ke sistem terlebih dahulu. Jika login dengan username dan password sudah benar
maka sistem akan mengambil daftar memo semua unit dan ditampilkan ke tampilan
8
administrator. Jika username dan password salah maka akan kembali ke tampilan
login. Administrator akan memilih memo yang akan dikonfirmasi kemudian sistem
akan menyimpan memo yang telah dikonfirmasi dan menampilkan kembali daftar
memo semua unit.
Gambar 7 Activity Diagram Proses Manajemen Proyek oleh Administrator
Gambar 7
merupakan activity diagram yang menunjukkan tahap-tahap
manajemen proyek oleh administrator. Setelah berhasil login, dilakukan tahap
manajemen proyek terdiri dari Pra RAB, gambar, RAB, SPK, material, dan progres
pelaksanaan Jika memerlukan pra RAB maka sistem akan memberi form pra RAB
untuk diisi administrator. Sesudah diisi, sistem akan menyimpan dan administrator
wajib memberi persetujuan pra RAB tersebut. Setelah pra RAB disetujui atau
proyek tersebut tidak memerlukan pra RAB maka sistem akan menampilkan form
gambar untuk diisi. Sesudah diisi, sistem akan menyimpan dan administrator wajib
memberi persetujuan gambar tersebut. Setelah gambar disetujui atau tidak
memerlukan gambar, sistem akan menampilkan form RAB yang wajib diisi.
Kemudian Pura Bangunan akan menerbitkan SPK dan administrator akan mengisi
pada aplikasi tersebut. Lalu administrator akan mengisi material yang sudah
dikirim ke lokasi proyek. Administrator juga akan mengisi progres pengerjaan
9
proyek setiap harinya. Proyek dinyatakan selesai dari pihak unit Pura Bangunan
bila progres sudah 100%.
Gambar 8 Activity Diagram Konfirmasi Proyek Selesai oleh Pimpinan Unit
Gambar 8 merupakan activity diagram untuk mengkonfirmasi proyek yang
sudah selesai oleh pimpinan unit. Setelah berhasil login, sistem akan mengambil
daftar memo unit tersebut dan ditampilkan ke tampilan pimpinan unit. Pimpinan
unit dapat memberi konfirmasi untuk proyek-proyek pekerjaan yang sudah selesai
dikerjakan. Saat memberi konfirmasi, sistem akan mengecek progres proyek
terlebih dahulu. Konfirmasi akan berhasil dan status akan disimpan jika progres
pengerjaan proyek sudah 100%.
Gambar 9 Class Diagram Aplikasi Manajemen Proyek
Gambar 9 merupakan class diagram yang menunjukkan class model dan class
controller aplikasi manajemen proyek. Class model digunakan berhubungan
10
dengan database. Sedangkan class controller digunakan sebagai penghubung view
dan model. Class model terdiri dari 11 class yaitu memo, list, master_prarab,
master_gambar, master_rab, keteranganprarab, keteranganrab, keterangangambar,
keteranganspk, keteranganspk, keteranganmaterial, keterangankronologis.
Sedangkan class controller terdiri dari 2 class yaitu Prosesmemo dan Proseslist.
Class tersebut mengikuti struktur CodeIgniter yang menerapkan konsep MVC.
4.
Hasil Implementasi dan Pembahasan
Pengkodean pada CodeIgniter dimulai dengan membuat base URL di
config.php yang terletak di dalam folder CodeIgniter. Kode program 1
menunjukkan base URL pada aplikasi manajemen proyek.
Kode Program 1. Base URL pada CodeIgniter
1. $http = 'http'.((isset($_SERVER['HTTPS'])&&$_SERVER['HTTPS']=='on')?'s':'')
. '://';
2. $newurl = str_replace('index.php','', $_SERVER['SCRIPT_NAME']);
3. $config['base_url']= "$http" . $_SERVER['SERVER_NAME'] . "" . $newurl;
Base URL merupakan link tetap untuk mengakses resources dan link lainnya
yang terdapat dalam aplikasi manajemen proyek. Base URL dalam aplikasi
tersebut menggunakan base URL bersifat dinamis yang artinya bahwa ketika link
tetap diubah maka base URL akan menyesuaikan dengan link tetap yang baru.
Setelah membuat base URL, selanjutnya menghubungkan CodeIgniter dan
Bootstrap yang ditunjukkan pada Gambar 10.
Gambar 10 Penempatan Folder Bootstrap dalam Folder CodeIgniter
Gambar 10 merupakan struktur penempatan Bootstrap dalam folder
CodeIgniter. Bootstrap berada di dalam assets dimana assets tersebut dibuat untuk
menampung file atau folder yang berasal dari luar folder CodeIgniter. Setelah
melakukan penempatan secara benar maka dilakukan pemanggilan Bootstrap
dalam pengkodean CodeIgniter yang dapat dilihat pada Kode Program 2.
Kode Program 2. Pemanggilan Bootstrap dalam CodeIgniter
1.
2.
3.
4.
5.
…