PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION BAGI Peningkatan Minat Belajar Ipa Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Explicit Instruction BagiSiswa Kelas V Sd N Klari 2 KaranggedeTahun Ajaran 2015/2016.

(1)

1

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION BAGI

SISWA KELAS V SD N KLARI 2 KARANGGEDE TAHUN AJARAN 2015/2016

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan

Oleh :

MUH.SETIAWAN SADONO A510100122

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017


(2)

2 i


(3)

3 ii


(4)

4 iii


(5)

1

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION BAGI

SISWA KELAS V SD N KLARI 2 KARANGGEDE TAHUN AJARAN 2015/2016

ABSTRAK

Latar Belakang : Guru hanya menggunakan metode ceramah mengakibatkan minat belajar siswa yang rendah. Begitu juga untuk mata pelajaran IPA di SD N Klari 2 Karanggede, diperlukan strategi pembelajaran berguna meningkatkan kualitas proses pembelajaran . Strategi pembelajaran yang dipilih adalah strategi pembelajaran Explicit Instruction.

Tujuan Penelitian : Untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui penerapan strategi pembelajaran Explicit Instruction. Manfaat Penelitian : Memberikan wawasan kepada dunia pendidikan mengenai peningkatan minat belajar pada mata pelajaran IPA dengan strategi pembelajaran

Explicit Instruction Metode Penelitian : Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ).

Subyek penelitian adalah guru dan siswa kelas V SD N Klari 2 Karanggede, Kabupaten Boyolali berjumlah 21 siswa.Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes.Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dengan analisis interaktif yang terdiri dari tiga tahap yakni

reduksi data, paparan data dan penarikan Kesimpulan. Hasil Penelitian : Menunjukkan adanya peningkatan minat belajar siswa yang

berdampak pada hasil belajar siswa sehingga mengalami peningkatan pada mata pelajaran IPA pada materi Energy dan perubahanya. Hal ini dapat dilihat dari hasil pelaksanaan pembelajaran yang menunjukkan peningkatan minat belajar yang tercermin dalamPerasaan senang siswa bergairah dalam belajar dan tertarik dalam belajar dengan prosentase prasiklus 57,1%, siklus I 69,0%, Siklus II 83,3%.Ketertarikan siswa kepada guru dan menyukai inisiatif untuk belajar pada kondisi awal 54,7%, Siklus I 66,6%, Siklus II 82,1%. Perhataian siswa konsentrasi dalam belajar dan teliti dalam belajar pada kondisi awal 55,9%, Siklus I 66,6%, Siklus II 80,9%. Keterlibatan siswa punya kemauan dalam belajar dan ulet dalam belajar pada kondisi awal 55,9%, siklus I 71,4%, Siklus II 78,5%. Hasil belajar IPA pada kondisi awal 51,1%, siklus I 70,2%, Siklus II 80,9%. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari hasil pelaksanaan proses pembelajaran sebelum tindakan sebesar 47,61% siswa yang tuntas dalam pembelajaran dan setelah dilakukan tindakan meningkat sebesar 57,14% pada siklus I, dan di akhir tindakan siswa yang tuntas dalam pembelajaran meningkat menjadi 90,47%.

Kesimpulan penelitian : Penerapan strategi pembelajaran Explicit Instruction dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA di SDN Klari 2 Karanggede,Kabupaten Boyolali tahun ajaran 2015/2016. Kata kunci: Minat; Hasil; Belajar; Explicit; Instruction


(6)

2 ABSTRACT

Background: Master only use the lecture method resulted in low student interest. So also for teaching science in elementary N 2 Karanggede Klari, required learning strategies useful to improve the quality of the learning process. Learning strategy chosen is learning strategy Explicit Instruction.

Objective: To increase interest and student learning outcomes in science subjects through the application of learning strategies Explicit Instruction.

Benefits Research: Provides insight to the world of education on improving learning in science subjects by learning strategies Explicit Instruction

Methods: This study included a Class Action Research (PTK). Subjects were teachers and students of class V SD N Klari 2 Karanggede, Boyolali totaling 21 students.Teknik collecting data through interviews, observation, documentation, and tes.Teknik using descriptive qualitative data analysis with interactive analysis consists of three phases, which are data reduction , exposure data and conclusions withdrawal.

Results: Showing an increase in student interest that impact on student learning outcomes so that an increase in science subjects on material energy and change. It can be seen from the results of the implementation of learning that show increased interest in learning was reflected dalamPerasaan happy passionate students in learning and interested in learning with prasiklus percentage of 57.1%, 69.0% the first cycle, the second cycle students to 83.3% . interest teachers and liked the initiative to learn on the initial conditions of 54.7%, 66.6% the first cycle, the second cycle 82.1%. attention concentration of students in learning and meticulous in studying the initial conditions 55.9%, 66.6% the first cycle, the second cycle of 80.9%. The involvement of the students have a willingness to learn and tenacious in learning in the initial conditions 55.9%, 71.4% the first cycle, the second cycle of 78.5%. Science learning results on the initial conditions of 51.1%, 70.2% the first cycle, the second cycle of 80.9%. Student learning outcomes also increased. It can be seen from the results of the implementation of the learning process before the action amounted to 47.61% of students who completed the study and after the action has increased by 57.14% in the first cycle, and in the final act of complete student in learning increased to 90.47% The conclusion of the study: Application of Explicit Instruction learning strategies can increase interest and class V student learning outcomes in science subjects in SDN Klari 2 Karanggede, Boyolali academic year 2015/2016.

Keywords: Interest; results; Learn; Explicit; Instruction

1. PENDAHULUAN

Sistem pendidikan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan dan perkembangan. Hal tersebut ditandai dengan perubahan yang dilakukan pada kurikulum, berkembangnya model, metode, dan strategi pembelajaran.


(7)

3

Perubahan-perubahan itu terjadi sebagai usaha pembaharuan dan meningkatkan mutu pendidikan

pendidikan memiliki peranan yang sangat penting terhadap kehidupan manusia Oleh karena itu, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memajukan pendidikan yaitu dengan menumbuhkan minat dan semangat belajar siswa. Dimana seorang guru berperan sebagai fasilitator, yaitu berusaha semaksimal mungkin untuk memfasilitasi semua kebutuhan siswa dalam kegiatan belajar sehingga pembelajaran yang terjadi adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa atau student centered.Pada kenyataannya pembelajaran masih bersifat konvensional atau bersifat teacher centered atau pembelajaran yang berpusat pada guru ,yaitu siswa hanya mendengarkan guru menjelaaskan materi pelajaran, tanpa adanya suatu tindakan atau kegiatan sebagai pengalaman dalam belajar. Kegiatan belajar yang hanya bersifat satu arah antara guru dengan siswa ini, menyebabkan hasil yang dicapai siswa dalam pembelajaran belum maksimal

Demikian pula Pembelajaran IPA,masih banyak guru yang melaksanakan pembelajaran konvensional. IPA merupakan mata pelajaran yang berkaitan dengan lingkungan alam sekitar, dimana siswa akan lebih sering berhubungan dengan lingkungan tersebut. Agar pembelajaran IPA mencapai hasil yang maksimal, maka IPA perlu diajarkan dengan cara yang tepat dan dapat melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk menemukan atau menerapkan ide-idenya sendiri melalui proses dan sikap ilmiah.

Minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dalam kelancaran proses belajar mengajar. Siswa yang mempunyai minat belajar tinggi dalam proses pembelajaran dapat menunjang proses belajar mengajar untuk semakin baik, begitupun sebaliknya minat belajar siswa yang rendah maka kualitas pembelajaran akan menurun dan akan berpengaruh pada hasil belajar.

Berdasarkan survei awal yang dilakukan oleh penulis, Guru yang hanya menggunakan metodeceramah mengakibatkan minatbelajar siswa yang


(8)

4

rendah. Begitu juga untuk mata pelajaran IPA di SDN Klari 2 Karanggede, tidak lebih dari 50% siswa menunjukkan minat belajar yang tinggi. Minat belajar siswa yang rendah berdampak pada hasil belajar siswa yang hanya tuntas 46% saja, sehingga 54% siswa belum tuntas dalam pembelajarannya.

Untuk itu diperlukan adanya strategipembelajaran baru guna meningkatkan kualitas proses pembelajaran. strategipembelajaran yang dipilih adalah strategi pembelajaran Explicit Instructionyang dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti memilih judul Peningkatan Minat Belajar IPA Melalui Penerapan StrategiPembelajaran Explicit Instruction Bagi Siswa Kelas V SD N Klari 2 Karanggede Tahun Ajaran 2015/2016

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakandi SD N Klari 2 Karanggedesebagai upaya untuk meningkatkan minat belajar IPA melalui penerapan strategi pembelajaranExplicit Instruction. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas V SDN Klari 2 Karanggedeyang berjumlah 21 siswa. Waktu pelaksanaan penelitian ini selama 4 bulan dimulai pada bulanMaret sampai dengan bulan Juni 2014.

Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )Menurut Suharsimi (2007: 13) PTK dapat didefinisikan sebagai sebuah proses investigasi terkendali yang berdaur ulang dan bersifat reflektif mandiri yang dilakukan guru atau calon guru yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi, kompetensi, atau situasi pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dimulai: planning (perencanaan), action (tindakan),

observing (pengamatan) danreflecting (perenungan). PTK bukan hanya

bertujuan mengungkapkan penyebab dari berbagai permasalahan pembelajaran yang dihadapi seperti kesulitan siswa dalam mempelajari pokok-pokok bahasan tertentu, tetapi yang lebih penting lagi ialah


(9)

5

memberikan pemecahan permasalahan masalah berupa tindakan tertentu untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. Dalam penelitian ini digunakannya strategi pembelajaranExplicit Instruction.

Penelitian tindakan kelas ini mengunakan jenis data kuantitatif dan data kualitatif.Data kuantitatif yaitu berupa nilai hasil belajar siswa dan prosentase tingkat minat siswa, dapat dianalisis secara diskriptif. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik untuk mencari nilai rata-rata dan prosentase keberhasilan belajar. Data kualitatif, yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberikan gambaran tentang antusias peserta didik terhadap mata pelajaran IPA yang diikuti. Peneliti menggunakan data kualitatif untuk menggambarkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam peneliti ini, yaitu: (1) Wawancara; dalam penelitian wawancara dilakukan kepada guru dan siswa kelas V secara langsung melalui pertanyaan lisan. (2) Observasi; observasi yang dilakukan di kelas untuk mendapatkan gambaran secara langsung tentang tindak belajar dan tindak mengajar dengan menggunakan strategi pembelajaranExplicit Instruction,(3) Dokumentasi;dokumen dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang profil sekolah, daftar nama-nama siswa dan silabus IPA.(4) Tes; Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui penguasaan materi pembelajaran IPA setelah melaksanakan proses pembelajaran IPA yaitu melalui post test.

Analisis data yang peneliti gunakan ialah deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini data dianalisis dengan analisis interaktif untuk mengelola data peningkatan minat dan hasil belajar IPA siswa. (1) Reduksi Data; pada langkah ini, peneliti memilih data yang relevan dengan tujuan perbaikan tujuan pembelajaran.(2) Mendiskripsikan data hasil temuan; Pada kegiatan ini, guru membuat deskripsi dari langkah yang yang dilakukan pada kegiatan reduksi data. Berbagai macam data penelitian tindakan yang telah direduksi perlu dipaparkan dengan menata rapi dalam bentuk narasi dengan dilengkapi grafik atau diagram. (3) Penarikan Kesimpulan; Berdasarkan deskripsi yang


(10)

6

telah dibuat pada langkah 2 tersebut, selajutnya dapat ditarik kesimpulan hasil pelaksanaan rencana tindakan yang telah dilakukan (Herawati, 2009: 103).Kesimpilan yang diambil dalam penelitian ini adalah kesimpulan yang mencakup semua perubahan atau peningkatan pada diri peneliti, siswa, dan situasi tempat penelitian. Peneliti juga berupaya melengkapi berbagai kekurangan dan memahami yang belum dipahami.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II melalui penerapan strategi pembelajaran Explicit Instructionyang dilaksanakan di SDN Klari 2 Karanggede dapat meningkatkan minat belajar IPA. Hal ini terlihat dari hasil penelitian yang menunjukkan peningkatan minat dan hasil belajar siswa dari prasiklus atau kondisi awal, siklus I, sampai siklus II.

Berdasarkan hasil pra siklus di atas menunjukkan bahwa jumlah score yang diperoleh siswa dalam Perasaan senang siswa bergairah dalam belajar dan tertarik dalam belajar prosentasenya 57,1%, jumlah score siswa dalam ketertarikan siswa pada guru dan mempunyai inisiatif dalam belajar dengan prosentasenya 54,7%,jumlah score siswa dalamperhatian siswa konsentrasi dalam belajar dan ulet dalam belajar dengan prosentasenya 55,9%, jumlah score siswa dalam keterlibatan siswa punya kemauan dalam belajar dan ulet dalam belajar dengan prosentasenya 51,1%, jumlah score siswa dalam hasil belajar dengan prosentasenya 55,9%.Dan dari 21 siswa di kelas V nilai siswa pada pra siklus maka yang tuntas dalam belajar sebanyak 10 siswa atau 46,15% siswa yang tuntas belajar dan siswa yang belum tuntas dalam belajar sebanyak 11 siswa atau 53,46%.

Pada Siklus I Penelitian dilakukan secara bertahap mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi oleh peneliti sebagai pelaksana. Siklus Ijumlah score yang diperoleh siswa dalam Perasaan senang siswa bergairah dalam belajar dan tertarik dalam belajar dengan


(11)

7

prosentasenya 67,8%, jumlah score siswa dalam ketertarikan siswa pada guru dan mempunyai inisiatif dalam belajar dengan prosentasenya 63%,jumlah score siswa dalamperhatian siswa konsentrasi dalam belajar dan ulet dalam belajar dengan prosentasenya 64,2%, jumlah score siswa dalam keterlibatan siswa punya kemauan dalam belajar dan ulet dalam belajar dengan prosentasenya 64,2%, jumplah score siswa dalam hasil belajar dengan prosentasenya 64,2%.Pada siklus pertama pertemuan pertama mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri 2 Klari Karanggede yang terdiri dari 21 siswa yang mendapat nilai di atas KKM ada 8 siswa atau sekitar 38,09%. Sehingga belum dapat memenuhi indikator pencapaian yang mencapai 80% siswa yang tuntas

Siklus II menunjukan adanya peningkatan minat siswa dalam belajar bila dibandingkan dengan siklus pertama jumlah score siswa dalam Perasaan senang siswa bergairah dalam belajar dan tertarik dalam belajar dengan prosentasenya 66,6 %, jumlah score siswa dalam ketertarikan siswa pada guru dan mempunyai inisiatif dalam belajardengan prosentasenya 72,6 %,jumlah score siswa dalamperhatian siswa konsentrasi dalam belajar dan ulet dalam belajar dengan prosentasenya 73,8 %, jumlah score siswa dalam keterlibatan siswa punya kemauan dalam belajar dan ulet dalam belajar dengan prosentasenya 73,8 %, jumplah score siswa dalam hasil belajar dengan prosentasenya 76,1 %.Pada siklus II pertemuan pertama mata pelajaran IPA kelas V SDNegeri 2 Klari Karanggede yang terdiri dari 21 siswa yang mendapat nilai di atas KKM ada 19 siswa atau sekitar 90,47%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sudah mencapai indikator pencapaian yaitu 80%. 3.2Pembahasan

Dalam rangka meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA, guru selalu melakukan pembenahan pelaksanaan tindakan pada proses pembelajaran. Pembenahan pelaksanaan tindakan tersebut melalui pembelajaran menggunakan strategi pembelejaran Explicit Instruction. Strategi ini merupakan suatu cara penyajian pembelajaran


(12)

8

yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengungkapkan ide dan pendapatnya pada saat proses pembelajaran dengan bimbingan dan pengawasan guru. Sehingga pada akhirnya siswa lebih tertarik untuk mempelajari IPA.

Penggunaan strategi pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan minat belajar siswa, hal ini sesuai dengan penelitian tentang minat belajar siswa telah dilakukan oleh Ayik oktafia (2013) yang menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran Learning Contract dapat meningkatkan minat belajar siswa. Penelitian terdahulu tersebut memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, perbedaan yaitu terletak pada strategi pembelajaran yang digunakan dan persamaan terletak pada fokus penelitian yaitu minat belajar siswa. Dengan adanya penelitian diatas dapat mendukung hasil penelitian yang telah peneliti lakukan peneliti, dalam hal ini peneliti menyimpulkan bahwa dengan penggunaan strategi pembelajaran Explicit Intructiondapat meningkatkan minat belajar IPA sebesar 80%.

Penggunaan StrategiExplicit instruction Penelitian tentang peningkatan hasil belajar siswa telah dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya yaitu Wiwing Eka Prasetya (2012) yang menyimpulkan bahwahasil belajar siswa meningkat setelah dilaksanakan proses pembelajaran melalui penerapan model pembelajaranExplicit Instruction. Penelitian tersebut memiliki kesamaan dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitupenggunaan strategi pembelajaran Explicit Instruction dan juga memfokuskan penelitian pada peningkatan hasil belajar. Sehingga dapat mendukung hasil penelitian yang peneliti lakukan saat ini.

Penelitian tersebut memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu strategi pembelajaran yang digunakan dan juga fokus penelitian yaitu minat belajar siswa. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti, dengan menggunakan strategiExplicit Instructiondapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal itu dibuktikan dengan rata-rata nilai IPA dengan rata-rata kelas mencapai 82,26 dengan


(13)

9

jumlah siswa yang tuntas KKM sebanyak 19 siswa atau 90,47% siswa sudah mencapai KKM

Melihat hasil penelitian diatas dapat kita ketahui bahwa minat dapat mempengaruhi hasil belajar, hal itu sesuai dengan pendapat yang di kemukanan oleh Moh. User. Usman (1994: 22) yang menyatakan :

“Minat sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar sebab melalui minat, seseorang akan melakukan segala sesuatu yang diminatinya. Untuk meningkatkan minat belajar haruslah ada kondisi belajar mengajar yang efektif sehingga minat dan perhatian siswa dapat meningkat dalam proses pembelajaran.”

Sedangkan Slameto ( 2010: 157), menyatakan bahwa:

“Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa,siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya, ia tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat menambahkan kegiatan pembelajaran.”

Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat dismpulkan bahwa minat belajar sangat berpengaruh terhadap hasil belajar, minat belajar siswa yang tinggi dapat memacu meningkatkan hasil belajar yang tinggi pula. Maka dari itu sangtlah penting bagi guru untuk meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran. Dengan adanya minat belajar yang tinggi pada diri siswa maka siswa akan bersemangat dalam belajar sehingga suasana kelas menjadi kondusif dan pembelajaran yang efektif dan bermaknapun dapat terwujud. Begitu juga di SD Negeri Klari 2 Karanggede, dengan dilaksanakanya pembelajaran dengan strategiExplicit Instructionminat siswa kelas V dalam belajar IPA menjadi meningkat sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan minat belajar IPA kelas V SD Negeri Klari 2 Karanggede yaitu melalui penerapan strategi pembelajaran Explicit Instruction. Jadi melalui penerapan strategi pembelajaran Explicit Instructione dapat meningkatkan minat belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Klari 2


(14)

10

Karanggede tahun ajaran 2014/2015. Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan di atas maka hipotesis penelitian ini dapat diterima dan tujuan penelitian dapat tercapai.

4 PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru kelas V SD Negeri 2 Klari Karanggede tahun ajar 2013/2014 dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Penerapan strategi pembelajaran Explicit Instruction dapat meningkatkan minat belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 2 Klari Karanggede tahun ajaran 2013/2014. Halini ditunjukan adanya peningkatan prosentasi indicator pencapaian minat belajar siswa yang meliputi:

1. Perasaan senang siswa bergairah dalam belajar dan tertarik dalam belajar pada kondisi awal sebesar 57,1% siklus pertama pertemuan pertama sebesar 67,8% pertemuan kedua sebesar 69,0%. Pada siklus kedua pertemuan pertama mengalami peningkatan menjadi 66,6% dan pada pertemuan kedua mengalami peningkatan menjadi 83,3% 2. Ketertarikan siswa kepada guru dan menyukai inisiatif untuk belajar

pada kondisi awal 54,7% siklus pertama pertemuan pertama sebesar 63,0% pertemuan kedua sebesar 66,6%. Pada siklus kedua pertemuan pertama mengalami peningkatan menjadi 72,6% dan pada pertemuan kedua mengalami peningkatan menjadi 82,1%

3. Perhataian siswa konsentrasi dalam belajar dan teliti dalam belajar pada kondisi awal 55,9% siklus pertama pertemuan pertama sebesar 64,2% pertemuan kedua sebesar 66,6%. Pada siklus kedua pertemuan pertama mengalami peningkatan menjadi 73,8% dan pertemuan kedua mengalami peningkatan menjadi 80,9%

4. Keterlibatan siswa punya kemauan dalam belajar dan ulet dalam belajar pada kondisi awal 55,9% siklus pertama pertemuan pertama sebesar 64,2% pertemuan kedua sebesar 71,4%. Pada siklus kedua


(15)

11

pertemuan pertama mengalami peningkatan menjadi 76,1% dan pada pertemuan kedua mengalami peningkatan menjadi 78,5%

5. Hasil belajar IPA pada kondisi awal 51,1% siklus pertama pertemuan pertama sebesar 64,2% pertemuan kedua sebesar 70,2%. Pada siklus kedua pertemuan pertama mengalami peningkatan menjadi 73,8 dan pada pertemuan kedua mengalami peningkatan menjadi 80,9%

b. Penerapan strategi pembelajaran Explicit Instruction dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 2 Klari Karanggede tahun ajaran 2013/2014. Hal ini dapat dilihat darai adanya peningkatan prosentase dan jumlah siswa yang tuntas KKM. Pada kondisi awal siswa yang tuntas KKM sejumlah 10 siswa atau 47,61%, kemudian pada siklus pertama siswa yang tuntas KKM meningkat menjadi 12 siswa atau 57,14%. Kemudian pada siklus kedua siswa yang tuntas KKM meningkat menjadi 19 siswa atau 90,47%. Pada siklus kedua hasil belajar sudah sesuai dengan indikator yang ditentukan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi,Abu.2009.Psikologi Umum.Jakarta: Rinekacipta.

Akhmadsudrajat.Files.wordpress.com/2013/06/05-b-salinan-lampiran-permendikbud-no-67-th-2013-ttg-kurikulum-sd.Pdf

Dimyatidan Mudjiono.2006. Belajardan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta Djaali. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

E.Mulyasa.2011. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Eka,prasetya wiwing. 2012. Studi perbandingan explicit instruction dengan arias (assurance, relevance, interest, assesment, satisfaction) terhadap hasil belajar matematika siswa kelas v sd muhammadiyah 10 tipes surakarta


(16)

12

tahun ajaran 2011 / 2012”. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Eko.2011.Model Pembelajaran explicit intruction. http://www.ras-eko.co.cc/2011/05/model-penbelajaran-explicit-instruction.html.

diaksesjumat, 28 februari 2014 pukul 20:24

Fathurrohman, pupuh. 2007. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penerapan Konsep Umum dan Konsep Islami. Bandung: Refika Aditama

Hanafiah nanang dan cucu suhana. 2012. Konsep strategi pemblajaran. Jakarta : Refika aditama

Hermanto, Danang Tri.2013.Peningkatan Minat Belajar Melalui Strategi Information Search Dalam Pembelajaran Ips Siswa Kelas IV SD Negeri Monggot 2 Geyer Grobogan Tahun Ajaran 2012/2013. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta

http: //scienacollege. blogspot.com/2010/07/aktivitas-belajar-siswa. Html Iskandar.2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : REFERENSI

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV Pustaka Setia Pratiwi, Heni. 2013.Peningkatan Minat Belajar Melalui Strategi Instant

Assessment Dengan Media Choose Number Pada Mata Pelajaran Ips Siswa Kelas IV B SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun Ajaran 2012/ 2013. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP UMS

Safari. www.pedoman-skripsi.blogspot.com

Samatowa,Usman.2011.Pembelajaran IPA di Sekolah dasar.Jakarta.Indeks

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka Cipta

Sri Hartini, dkk.2008.Psikologi Pendidikan.Surakarta : BP-FKIP UMS

Subiyanto, 1988.pendidkan ilmu pengetahua nalam .jakarta : departemen pendidikan

Sulistyorini, Sri. 2006. Pembelajaran IPA Sekolah Dasar. Yogyakarta : Tiara Wacana


(17)

13

Suprijono,Agus.2009. Cooperative Learning Teori Dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta : PT.Pustaka Belajar

Surtikanti dan Joko Susilo.2008.Strategi Belajar Mengajar.Surakarta: BP-FKIP UMS

Syah, Muhibbin.2010.Psikologi Pendidikan.Bandung : PT Remaja Rosdakarya Taniredja, tukiran dkk.2012.Model-model pembelajaran inovatif dan

efektif.bandung : Alfabeta

The Liang Gie. 1995. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta : Liberty

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif : Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana

Uno,Hamzah.2007.Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif Dan Efektif.Jakarta : Bumi Aksara

Uno, hamzah dan Nurdin Mohamad. 2012. Belajar dengan pendekatan pailkem. Jakarta : Bumi aksara


(1)

8

yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengungkapkan ide dan pendapatnya pada saat proses pembelajaran dengan bimbingan dan pengawasan guru. Sehingga pada akhirnya siswa lebih tertarik untuk mempelajari IPA.

Penggunaan strategi pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan minat belajar siswa, hal ini sesuai dengan penelitian tentang minat belajar siswa telah dilakukan oleh Ayik oktafia (2013) yang menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran Learning Contract dapat meningkatkan minat belajar siswa. Penelitian terdahulu tersebut memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, perbedaan yaitu terletak pada strategi pembelajaran yang digunakan dan persamaan terletak pada fokus penelitian yaitu minat belajar siswa. Dengan adanya penelitian diatas dapat mendukung hasil penelitian yang telah peneliti lakukan peneliti, dalam hal ini peneliti menyimpulkan bahwa dengan penggunaan strategi pembelajaran Explicit Intructiondapat meningkatkan minat belajar IPA sebesar 80%.

Penggunaan StrategiExplicit instruction Penelitian tentang peningkatan hasil belajar siswa telah dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya yaitu Wiwing Eka Prasetya (2012) yang menyimpulkan bahwahasil belajar siswa meningkat setelah dilaksanakan proses pembelajaran melalui penerapan model pembelajaranExplicit Instruction. Penelitian tersebut memiliki kesamaan dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitupenggunaan strategi pembelajaran Explicit Instruction dan juga memfokuskan penelitian pada peningkatan hasil belajar. Sehingga dapat mendukung hasil penelitian yang peneliti lakukan saat ini.

Penelitian tersebut memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu strategi pembelajaran yang digunakan dan juga fokus penelitian yaitu minat belajar siswa. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti, dengan menggunakan strategiExplicit Instructiondapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal itu dibuktikan dengan rata-rata nilai IPA dengan rata-rata kelas mencapai 82,26 dengan


(2)

9

jumlah siswa yang tuntas KKM sebanyak 19 siswa atau 90,47% siswa sudah mencapai KKM

Melihat hasil penelitian diatas dapat kita ketahui bahwa minat dapat mempengaruhi hasil belajar, hal itu sesuai dengan pendapat yang di kemukanan oleh Moh. User. Usman (1994: 22) yang menyatakan :

“Minat sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar sebab melalui minat, seseorang akan melakukan segala sesuatu yang diminatinya. Untuk meningkatkan minat belajar haruslah ada kondisi belajar mengajar yang efektif sehingga minat dan perhatian siswa dapat meningkat dalam proses pembelajaran.”

Sedangkan Slameto ( 2010: 157), menyatakan bahwa:

“Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa,siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya, ia tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat menambahkan kegiatan pembelajaran.”

Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat dismpulkan bahwa minat belajar sangat berpengaruh terhadap hasil belajar, minat belajar siswa yang tinggi dapat memacu meningkatkan hasil belajar yang tinggi pula. Maka dari itu sangtlah penting bagi guru untuk meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran. Dengan adanya minat belajar yang tinggi pada diri siswa maka siswa akan bersemangat dalam belajar sehingga suasana kelas menjadi kondusif dan pembelajaran yang efektif dan bermaknapun dapat terwujud. Begitu juga di SD Negeri Klari 2 Karanggede, dengan dilaksanakanya pembelajaran dengan strategiExplicit Instructionminat siswa kelas V dalam belajar IPA menjadi meningkat sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan minat belajar IPA kelas V SD Negeri Klari 2 Karanggede yaitu melalui penerapan strategi pembelajaran Explicit Instruction. Jadi melalui penerapan strategi pembelajaran Explicit Instructione dapat meningkatkan minat belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Klari 2


(3)

10

Karanggede tahun ajaran 2014/2015. Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan di atas maka hipotesis penelitian ini dapat diterima dan tujuan penelitian dapat tercapai.

4 PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru kelas V SD Negeri 2 Klari Karanggede tahun ajar 2013/2014 dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Penerapan strategi pembelajaran Explicit Instruction dapat meningkatkan minat belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 2 Klari Karanggede tahun ajaran 2013/2014. Halini ditunjukan adanya peningkatan prosentasi indicator pencapaian minat belajar siswa yang meliputi:

1. Perasaan senang siswa bergairah dalam belajar dan tertarik dalam belajar pada kondisi awal sebesar 57,1% siklus pertama pertemuan pertama sebesar 67,8% pertemuan kedua sebesar 69,0%. Pada siklus kedua pertemuan pertama mengalami peningkatan menjadi 66,6% dan pada pertemuan kedua mengalami peningkatan menjadi 83,3% 2. Ketertarikan siswa kepada guru dan menyukai inisiatif untuk belajar

pada kondisi awal 54,7% siklus pertama pertemuan pertama sebesar 63,0% pertemuan kedua sebesar 66,6%. Pada siklus kedua pertemuan pertama mengalami peningkatan menjadi 72,6% dan pada pertemuan kedua mengalami peningkatan menjadi 82,1%

3. Perhataian siswa konsentrasi dalam belajar dan teliti dalam belajar pada kondisi awal 55,9% siklus pertama pertemuan pertama sebesar 64,2% pertemuan kedua sebesar 66,6%. Pada siklus kedua pertemuan pertama mengalami peningkatan menjadi 73,8% dan pertemuan kedua mengalami peningkatan menjadi 80,9%

4. Keterlibatan siswa punya kemauan dalam belajar dan ulet dalam belajar pada kondisi awal 55,9% siklus pertama pertemuan pertama sebesar 64,2% pertemuan kedua sebesar 71,4%. Pada siklus kedua


(4)

11

pertemuan pertama mengalami peningkatan menjadi 76,1% dan pada pertemuan kedua mengalami peningkatan menjadi 78,5%

5. Hasil belajar IPA pada kondisi awal 51,1% siklus pertama pertemuan pertama sebesar 64,2% pertemuan kedua sebesar 70,2%. Pada siklus kedua pertemuan pertama mengalami peningkatan menjadi 73,8 dan pada pertemuan kedua mengalami peningkatan menjadi 80,9%

b. Penerapan strategi pembelajaran Explicit Instruction dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 2 Klari Karanggede tahun ajaran 2013/2014. Hal ini dapat dilihat darai adanya peningkatan prosentase dan jumlah siswa yang tuntas KKM. Pada kondisi awal siswa yang tuntas KKM sejumlah 10 siswa atau 47,61%, kemudian pada siklus pertama siswa yang tuntas KKM meningkat menjadi 12 siswa atau 57,14%. Kemudian pada siklus kedua siswa yang tuntas KKM meningkat menjadi 19 siswa atau 90,47%. Pada siklus kedua hasil belajar sudah sesuai dengan indikator yang ditentukan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi,Abu.2009.Psikologi Umum.Jakarta: Rinekacipta.

Akhmadsudrajat.Files.wordpress.com/2013/06/05-b-salinan-lampiran-permendikbud-no-67-th-2013-ttg-kurikulum-sd.Pdf

Dimyatidan Mudjiono.2006. Belajardan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta Djaali. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

E.Mulyasa.2011. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Eka,prasetya wiwing. 2012. Studi perbandingan explicit instruction dengan arias (assurance, relevance, interest, assesment, satisfaction) terhadap hasil belajar matematika siswa kelas v sd muhammadiyah 10 tipes surakarta


(5)

12

tahun ajaran 2011 / 2012”. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Eko.2011.Model Pembelajaran explicit intruction. http://www.ras-eko.co.cc/2011/05/model-penbelajaran-explicit-instruction.html.

diaksesjumat, 28 februari 2014 pukul 20:24

Fathurrohman, pupuh. 2007. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penerapan Konsep Umum dan Konsep Islami. Bandung: Refika Aditama

Hanafiah nanang dan cucu suhana. 2012. Konsep strategi pemblajaran. Jakarta : Refika aditama

Hermanto, Danang Tri.2013.Peningkatan Minat Belajar Melalui Strategi Information Search Dalam Pembelajaran Ips Siswa Kelas IV SD Negeri Monggot 2 Geyer Grobogan Tahun Ajaran 2012/2013. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta

http: //scienacollege. blogspot.com/2010/07/aktivitas-belajar-siswa. Html Iskandar.2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : REFERENSI

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV Pustaka Setia Pratiwi, Heni. 2013.Peningkatan Minat Belajar Melalui Strategi Instant

Assessment Dengan Media Choose Number Pada Mata Pelajaran Ips Siswa Kelas IV B SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun Ajaran 2012/ 2013. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP UMS

Safari. www.pedoman-skripsi.blogspot.com

Samatowa,Usman.2011.Pembelajaran IPA di Sekolah dasar.Jakarta.Indeks

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka Cipta

Sri Hartini, dkk.2008.Psikologi Pendidikan.Surakarta : BP-FKIP UMS

Subiyanto, 1988.pendidkan ilmu pengetahua nalam .jakarta : departemen pendidikan

Sulistyorini, Sri. 2006. Pembelajaran IPA Sekolah Dasar. Yogyakarta : Tiara Wacana


(6)

13

Suprijono,Agus.2009. Cooperative Learning Teori Dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta : PT.Pustaka Belajar

Surtikanti dan Joko Susilo.2008.Strategi Belajar Mengajar.Surakarta: BP-FKIP UMS

Syah, Muhibbin.2010.Psikologi Pendidikan.Bandung : PT Remaja Rosdakarya Taniredja, tukiran dkk.2012.Model-model pembelajaran inovatif dan

efektif.bandung : Alfabeta

The Liang Gie. 1995. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta : Liberty

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif : Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana

Uno,Hamzah.2007.Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif Dan Efektif.Jakarta : Bumi Aksara

Uno, hamzah dan Nurdin Mohamad. 2012. Belajar dengan pendekatan pailkem. Jakarta : Bumi aksara


Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle (Penelitian Tindakan Kelas V SDN Tugu 2 Depok)

2 20 213

Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Penerapan Metode Kerja Kelompok di Kelas V SDN Pisangan 03

0 87 0

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MENULIS KARANGAN MELALUI PEMBELAJARAN EXPLICIT INTRUCTION PADA SISWA KELAS V SDN 2 GEDONG TATAAN

0 8 55

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI)

2 37 47

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS V SD N 2 GEDUNG AIR BANDAR LAMPUNG

0 7 46

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 2 KEDONDONG

0 5 44

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION Anjar Septiani

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Pembelajaran Number Head Together (NHT) pada Siswa Kelas V SDN Ngajaran 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2014/201

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Pembelajaran Number Head Together (NHT) pada Siswa Kelas V SDN Ngajaran 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2014/201

0 0 65

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Minat Belajar Tematik Mupel IPA Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble Siswa Kelas V SDN Salatiga 09 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 16