Analisis Kebijakan Bisnis dalam Upaya Meningkatkan Volume Penjualan Usaha Mikro Kecil Menengah UD.Rezeki Baru

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan perekonomian dan pendapatan per kapita Indonesia yang
cukup pesat setiap tahunnya

ini dibuktikan

dengan data dari Badan Pusat

Statistik, dalam perkembangannya dibandingkan dengan Negara-negara tetangga
di ASEAN, tercatat Indonesia berhasil mengalami pertumbuhan perekonomian
dan pendapatan per kapita sebesar 12,9% selama tiga tahun berturut-turut, yaitu
pada tahun 2010 hingga 2012. (//http: fokus.news.viva.co.id/news). Pertumbuhan
tersebut tidak terlepas dari para pelaku aktivitas perekonomian di Indonesia. Baik
mulai dari individu pelaku usaha sektor kecil dan menengah hingga perusahaan
yang berskala besar.
Memasuki era perdagangan bebas dan otonomisasi daerah, Pemerintah
Indonesiamemanfaatkan hal tersebut sebagai peluang untuk mengembangkan

sejumlah sektor perdagangan sebagai modal untuk bersaing.Pengembangan Usaha
Kecil Menengah (UKM) pun dewasa ini sudah diarahkan untuk memasarkan
produknya secara luas.Hal itu dikarenakan Usaha Kecil Menengah dianggap
sebagai Industri kecil yang stabil dan menguntungkan serta memiliki peluang
untuk tumbuh lebih besar. Selain itu,Usaha Kecil Menengahdianggapsebagai
sumber penghasil devisa negara melalui ekspor berbagai jenis produk
yang dihasilkan yang mampu meningkatkan nilai pertumbuhan ekonomi di Indone
-sia(http://economy.okezone.com/)

1

Universitas Sumatera Utara

2

Prestasi UMKM sebagai sektor penting dibuktikan pada tahun 2013. Pada
tahun tersebut,Kontribusi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terhadap PDB
(Produk Domestik Bruto) mencapai 57%. Sisanya 43% dikontribusikan oleh
usaha besar(http://www.indonesiafinancetoday.com)
Kesuksesan UKM dalam menyumbang nilai pertumbuhan perekonomian

di Indonesia telah mendorong pemerintah dalam memberikan sejumlah bantuan,
baik dari segi fasilitas maupun pinjaman modal untuk terus menggiatkan
masyarakat agar ingin berpartisipasi dalam bidang UKM.Dorongan pemerintah
tidak memungkiri tingginya pertumbuhan sejumlah pelaku-pelaku usaha baru.
Tabel 1.1.Pertumbuhan UKM di Indonesia
TAHUN2011 *)
JUMLAH
PANGSA
(unit)
(%)

TAHUN2012**)
JUMLAH PANGSA(%)
(unit)

UNITUSAHA(A+B)

55.211.396

56.539.560


A. UsahaMikro,KecildanMenengah(UMKM)
- UsahaMikro(UMi)
- UsahaKecil(UK)
- UsahaMenengah(UM)
B. UsahaBesar(UB)

55.206.444
54.559.969
602.195
44.280
4.952

INDIKATOR

99,99
98,82
1,09
0,08
0,01


56.534.592
55.856.176
629.418
48.997
4.968

99,99
98,79
1,11
0,09
0,01

(sumber:http://www.depkop.go.id/)
Tabel 1.1 memperlihatkan pada tahun 2012 terdapat lebih dari 52 juta unit
usaha di Indonesia yang terdiri dari usaha mikro, kecil dan mengengah (UMKM)
atau 99,98 persen dari total unit usaha Indonesia.
Dengan ramainya pelaku UMKM, maka turut mendorong tingginya
persaingan antar pelaku UMKM. Banyaknya pelaku UMKMdi pasaran dengan
segala macam keunggulan produk yang ditawarkan membuat konsumen semakin

sulit dalam menentukan arah pembelian karena banyaknya pilihan yang
ditawarkan. Hal semacam itu tentu akan mempengaruhi para pelaku usahauntuk
menarik minat pelanggan tersebut dengan merancang sejumlah kebijakan strategi

Universitas Sumatera Utara

3

bisnis yang sesuai dengan kualifikasi pelanggan yang dituju sehingga akan
membantu meningkatkan volume penjualan usaha tersebut.Sebagaimana yang
diutarakan oleh Kotler (2000 :195), volume penjualan adalah barang yang terjual
dalam bentuk uang untuk jangka waktu tertentu dan didalamnya mempunyai
strategi pelayanan yang baik.
Volume penjualan sangat didukung oleh penerapan strategi pelayanan
suatu usaha dalam bersaing. Dimana strategi tersebut diperlukan untuk meraih
pasar dengan memperhatikan kelemahan-kelemahan dan keunggulan-keunggulan
dari usaha sejenis. UMKM dapat berhasil jika dilandaskan oleh berbagai macam
faktor pendorong yang digunakan dalam menjalankan kegiatan usaha yang dapat
memicu dalam mencapai keberhasilan usaha tersebut. Menurut Tobing (dalam
Skripsi: Analisis Faktor-Faktor Pendorong Keberhasilan Usaha Baru Pada

Rumah Makan Mie Sop Kampung Di Jalan Dr.Mansyur Medan, 2013 :2), Faktor
pendorong keberhasilan usaha tidak luput dari faktor rencana pemasaran, faktor
produksi, faktor rencana organisasi dan faktor manajemen, serta adanya faktor
rencana keuangan. Adapun keempat faktor utama tersebut juga merupakan
kebijakan bisnis yang mempengaruhi kemampuan bersaing UMKM dalam gejolak
pasar.
Keberhasilan dalam menetapkan dan melaksanakan kebijakan bisnis
berasal dari proses manajemen strategis yang baik. Proses tersebut mengasilkan
kebijakan-kebijakan yang menjadi pedoman dalam melaksanakan kegiatan bisnis
yang bertujauan mendapatkan keuntungan. Sebagaimana prinsip ekonomi pada
umumnya, yaitu dengan modal yang seminimal mungkin untuk pencapaian laba
yang maksimal. Seorang pengusaha harus cerdas dalam menentukan strategi yang

Universitas Sumatera Utara

4

hemat dan efisien namun mampu memberikan dampak besar pada pertumbuhan
volume penjualannya.
Prinsip ekonomi tersebut persis seperti apa yang dijalankan oleh salah satu

UMKM Produsen Kripik di Kota Medan bernama UD Rejeki Baru. UD Rezeki
Baru merupakan salah satu UMKM yang dapat digolongkan cukup berhasil dalam
mengaplikasikan strategi pemasaran produk kripiknya hampir di seluruh kota
besar di Sumatera Utara. Berdasarkan hasil observasi peneliti didapatkan
informasi bahwa, UD Rejeki Baru yang telah berdiri selama 26 tahun tersebut
mampu mencapai omset penjualan sebesar Rp 9.000.000( Sembilan juta rupiah)
per hari. Pencapaian tersebut didukung oleh beberapa strategi bisnis UD Rejeki
Baru yaitu mengoptimalkan kinerja

lebih kurang 30 orang karyawannyadan

memaksimalkan pendistribusian hasil produksi kripikUD Rezeki Baruhingga ke
luar kota khususnya untuk kawasan Sumatera Utara.
Bukan merupakan hal yang mudah bagi UD Rezeki Baru bertahan sebagai
salah satu UKM dengan perolehan omset yang besar diantara sederetan UMKM
pesaing sejenis yang tidak sedikit jumlahnya di Sumatera Utara. Berdasarkan data
UKM Centre, terdapat sekitar 1,2 Juta UKM yang menjual produk makanan yang
tersebar di seluruh Sumatera Utara. Hal tersebut mendorong UD Rezeki Baru
menentukan kebijakan strategi pemasaran pada usahanya.
Menentukan arah, dan merumuskan strategi pemasaran merupakan hal

yang utama dalam proses penjualan.Untuk mendukung proses tersebut harus
dirumuskan elemen-elemen yang saling mendukung dan terkait satu dengan yang
lain untuk menunjang proses strategi pemasaran. Menurut Corey dalam Dolan
dalam Tjiptono (1997:6), Kebijakan strategi pemasaran terdiri atas lima elemen

Universitas Sumatera Utara

5

yang saling terkait. Kelima elemen tersebut adalah Pemilihan pasar yang akan
dilayani, Perencanaan produk yang akan dijual, Penetapan harga, Sistem
distribusi, dan Promosi.
Untuk melakukan penelitian lebih lanjut, peneliti mencari tahu kebijakan
bisnis yang dijalankan UD. Rezeki Baru dalam menjalankan bisnisnya. Untuk itu,
adapun peneliti melakukan observasi ke UD Rezeki Baru dan melakukan
wawancara dengan pemilik usaha UD. Rezeki Baru. Berdasarkan hasil observasi
dan wawancara tersebut, peneliti memperoleh informasi bahwa UD. Rezeki baru
mengaplikasikan bauran pemasaran bentuk kebijakan bisnisnya, diantaranya
adalah dengan membuat variasi rasa pada keripik, memisahkan antara lokasi
pemasaran dengan lokasi produksi keripik,membangun kemitraan dan banyak

lagi. Keseluruhan kebijakan strategi bisnis yang dijalankan oleh UD Rezeki Baru
tersebut harus dilaksanakan dengan pengelolaan yang tepat untuk pencapaian
volume penjualan yang maksimal.
Untuk mendukung hasil penelitian, peneliti dibantu oleh sejumlah hasil
penelitian terkait. Adapun beberapa penelitian tentang masalah terkait adalah
1. Marissa Catelliya Arifin, 2013 dalam skripsi yang berjudul “ Peran
Kebijkan Bisnis dalam meningkatkan Kepuasan Pelanggan Kopi Baba.
Dari hasil penelitian mengenai kebijkan bisnis khusunya dalam bauran
pemasaran jasa .kebijakan yang paling menonjol adalah kegiatan promosi
dengan menggunakan media sosial Twitter dan menjalin kerja sama
dengan berbagai komunitas di Kota Medan untuk membantu kegiatan
promosi. Kopi baba juga menekankan pelayanan yang harus diberikan
oleh karyawan kepada pelanggan. Pemillik juga sangat memperhaikan

Universitas Sumatera Utara

6

inovasi dan kreasi dalam menciptakan menu baru sehingga pelanggan
tidak akan merasa bosan dan mau terus berkunjung ke kopi Baba. Oleh

karena itu, pemillik sering mengumpulkan informasi dari para karyawan
mengenai minat pelanggan terhadap menu-menu tertentu. Berdasarkan
dari sepuluh informan yang diwawancarai, hanya dua orang pelanggan
yang memliki tingkat kepuasan di bawah pelanggan lainnya. Hal ini juga
menunjukkan bahwa kebijakan bisnis Kopi Baba mampu meningkatkan
kepuasan pelanggan.
2. Meta Winda S, 2013 dalam skripsi yang berjudul “ Aplikasi Strategi
Marketing Mix terhadap Pengembangan Produksi (studi kasus pada usaha
kerajinan tangan rotan sinar langitr rotan Medan)
Dalam penelitian ini mengatakan bahwa praktek pemasarannya UMK
Toko Sinar Langit Rotan tidak memiliki strategi khusus yang dapat
menunjang penjuallan produk, pemasaran produk hanya dilakukan di took
yang sifatnya menunggu pembeli datang. UMK Toko Sinar Langit Rotan
dalam penerapan 4 elemen bauran pemasaran melakukan strategi-strategi
yaitu dengan melakukan variasi produk baik dari segi desain maupun
modifikasi bentuk barang. Strategi lain yang dijalankan adalah penetapan
harga khusus terhadap produk-produk yang bersifat unggul. Harga ini
disesuaikan dengan kualitas dan mutu barang dan strategi penempatan
lokasi yang mudah dijangkau untuk memperlancar penyaluran barang ke
konsumen. Selain itu penyaluran juga dijalankan oleh agen-agen penyalur

yang semakin memperlancar distibusi barang ke pasar

Universitas Sumatera Utara

7

3. Heri Prasuhanda Manurung, 2013 dalam skripsi yang berjudul “ Analisis
Kebijkan Marketing Mix dalam Upaya Meningkatkan Volume Penjualan
Produk jasa Asuransi (studi pada AJB Bumiputera cabang Kisaran)
Dalam penelitian ini didapat bahwa AJB Bumiputera sebagai asurasni iwa
tertua di Indonesia memilki konsep “mutualisme” artinya pemilik
perusahaan adalah pemegang polis, dmana aset dikelola melalui badan
perwakilan anggota. Lalu otoritas AJB Bumiputera cabang kisaran dalam
membuat kebijkan pemasaran lebih menekankan pada metode dalam
memsarkan produk, hal tersebut sinergi dengan funsi kantor cabang
sebagai garda terdepan dalam pemasaran produk. Serta Strategi pemasaran
yang dilakukan AJB Bumiputera Kisaran lebih mengedepankan personal
selling dengan menggunakan sistem agen dalam memasarakan produknya,
dengan harapan dapat menciptakan kedekatan emosional dengan nasabah
serta pelayanan yan baik demi kepuasan pelanggan, hal tersebut dilakukan
dengan pertimbangan efektifitas dan efisiensi biaya mengingat masih
terbatasnya anggaran dalam melakukan promosi. Tingakat penjuaan AJB
Bumiputera Kisaran tiga tahun terakhir masih fluktuasi, mesikpun di tahun
2012 dapat mengukir prestasi yang baik dari segi tingkat penjualan
produk.
4. Tobing, Hendry Gerald, 2013 dalam Skripsi berjudul “Analisis FaktorFaktor Pendorong Keberhasilan Usaha Baru Pada Rumah Makan Mie Sop
Kampung Di Jalan Dr.Mansyur Medan”,
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor
yang mendorong keberhasilan usaha baru pada rumah makan mie sop

Universitas Sumatera Utara

8

kampung di jalan Dr. Mansyur Medan. Hasil dari penelitian ini adalah
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara faktor-faktor yang
mendorong keberhasilan wirausahawan terhadap keberhasilan usaha baru
pada rumah makan mie sop kampung. populasi dalam penelitian ini adalah
pemilik rumah makan mie sop kampung. teknik pengambilan sampel
menggunakan metode wawancara langsung kepada pemilik rumah makan
mie sop kampung. metode analisis yang digunakan adalah deskriptif
(kualitatif) yaitu dimana meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis
atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian.
Dari hasil wawancara menunjukkan, semua jawaban adalah positif atau
“Ya”, maka faktor-faktor yang mendorong wirausahawan pada Rumah
Makan Mie Sop Kampung Medan meraih keberhasilan dalam usaha baru
adalah adanya faktor pemasaran, produksi, organisasi dan manajemen
serta keuangan. Dengan kata lain, H0 ditolak dan H1 diterima
Dari uraian di atas danberlatar belakang profil UD Rezeki Baru sebagai
UKM yang telah cukup lama dalam menjalankan kebijakan bisnisnya dan
keberhasilannya dalam mencapai nilai omset harian yang cukup tinggi, peneliti
tertarik untuk menganalisis bagaimana kebijakan bisnis UD Rezeki Baru mampu
berpengaruh terhadap volume penjualannyaselama ini. Sehingga peneliti
memutuskan untuk penelitian berjudul“Analisis Kebijakan Bisnis (marketing
mix) Dalam Upaya Meningkatkan

Volume Penjualan UMKM Produksi

Keripik Pada UD.Rezeki Baru JL. Pelajar Medan”.
1.2 Batasan Masalah

Universitas Sumatera Utara

9

Mengingat cakupan kebijakan bisnis yang luas, penulis dalam hal ini
membatasi penelitian yaitu menganalisis kebijakanbisnis pada marketing mix
di UD.Rezeki baru selama 3 tahun terakhir yaitu tahun 2011-2013 dalam
meningkatkan volume penjualan
1.3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah membantu peneliti untuk menentukan teori dan metode
yang akan digunakan untuk pemecahan permasalahan penelitian.Adapun yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah“Apakah kebijakan bisnis
(bauran pemasaran) yang dilakukan UD.Rezeki Baru dapat meningkatkan
volume penjualan ?”
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penetian ini adalah untuk memberikan deskripsi mengenai
kebijakan produk, harga, promosi dan pemilihan tempat dalam meningkatkan
volume penjualan

pada tahun 2011-2013 yang telah dilaksanakan pada

UD.Rezeki Baru JL.Pelajar Medan
1.5 Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah :
a) Bagi perusahaan, penelitian ini dapat memberikan masukan dan
pertimbangan mengenai kebijakan bisnis khususnya tentang bauran
pemasaran sebagai upaya untuk meningkatkan volume penjualan.
b) Bagi penulis, sebagai pengalaman nyata dalam bidang sosial dan
penerapan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah.

Universitas Sumatera Utara

10

c) Bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, penelitian ini menjadi bahan
masukan untuk fakultas dan menjadi referensi tambahan bagi mahasiswa/I
masa mendatang

Universitas Sumatera Utara