Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae var. acephala) terhadap Pemberian Pupuk Hayati pada Beberapa Jarak Tanam
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kubis-kubisan (cruciferae) merupakan salah satu jenis sayuran utama di
dataran tinggi bahkan sayuran penting di Indonesia, disamping kentang dan
tomat.Kailan adalah salah satu jenis sayuran daun yang termasuk keluarga kubiskubisan.Kailan merupakan sayuran yang relatif baru (Widadi, 2009).
Tanaman kailan sangat penting bagi kehidupan karena dapat menyediakan
25% vitamin yang diperlukan tubuh manusia normal. Dalam 100 gram daun
kailan mengandung 80 mg vitamin A, 0,06 mg vitamin B, 50 mg vitamin C, 1,4 g
protein, 0,2 g lemak, 5,3 g karbohidrat, 46 g kalsium dan 31 mg phospor.
Disamping itu tanaman kailan juga membantu proses pencernaan, menetralkan zat
asam dan banyak mengandung serat serta dapat mencegah penyakit sariawan
(Arief, 1990).
Menurut Balai Pusat Statistik, produksi kailan yang tergolong tanaman
kubis mengalami pasang surut. Pada tahun 1998 merupakan puncak produksi
yaitu 1,45 juta ton dan terus menurun sampai tahun 2002 menjadi 1,23 juta tondan
meningkat
kembali
pada
tahun
2008
mencapai
1,32
juta
ton
(Badan Pusat Statistik, 2009)
Prospek pengembangan budidaya kailan yang tergolong tanaman kubis
cukup cerah.Daya tarik komoditas ini, selain dapat dikembangkan di daerah tropis
Indonesia, juga mempunyai nilai ekonomi dan sosial yang tinggi.Permintaan
terhadap sayuran ini semakin meningkat baik di dalam negeri maupun di pasaran
ekspor (Sutarno,2005).
Universitas Sumatera Utara
Untuk meningkatkan produksi kailan yang ramah terhadap lingkungan,
maka dilakukan model pertanian yang selaras dengan alam.Pertanian selaras alam
tidak menghendaki penggunaan produk teknologi pertanian yang berupa
bahan-bahan kimia secara berlebihan yang dapat merusak ekosistem.Pertanian
yang selaras dinyatakan bahwa pupuk buatan dan pestisida hasil produksi yang
diproses secara kimia boleh digunakan, tetapi dalam jumlah yang relatif kecil
(hanya berperan sebagai pelengkap) (Sutedjo, 1999).
Salah satunya yaitu dengan menggunakan pupuk hayati sehingga
diharapkan pertumbuhan daun meningkat dan menghemat penggunaan pupuk
kimia. Pupuk hayati adalah pupuk yang mengandung mikroorganisme hidup yang
ditambahkan ke dalam tanah dalam bentuk inokulan atau dalam bentuk lain
untukmenyediakan hara tertentu bagi tanaman (Hasibuan,2009).
Upaya peningkatan produksi tanaman kalian dapat pula dilakukan dengan
pengaturan jarak tanam.Pemilihan jarak tanam yang tepat dan sesuai dengan
kondisi kesuburan tanah turut menentukan kuantitas produksi tanaman
kalian.Pada tanah yang subur, jarak tanam dapat dibuat relatif rapat.
Menurut
penelitian
Tambunan
(2010),
pemberian
pupuk
hayati
berpengaruh nyata terhadap parameter bobot basah tajuk dan bobot kering
tanaman pada perlakuan 5 ml/liter air dan perlakuan 10ml/liter air berpengaruh
nyata terhadap parameter tinggi tanaman.Pada penelitian Harahap (2003),
perlakuan jarak tanam pada taraf 20 x 30cm memberikan pertumbuhan terbaik
yaitu pada tinggi tanaman sebesar 35,09 cm, total luas daun sebesar 377,58 cm2,
jumlah klorofil daun sebesar 50,60 unit/6mm2, produksi segar jual/sampel sebesar
315,06 g, dan produksi segar jual/plot sebesar 1.989,46 g.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
guna mengetahui pertumbuhan dan produksi kailan pada beberapa jarak tanam
dan dosis pupuk hayati.
Tujuan Penelitian
Untuk
mengetahuipengaruh
pemberian
pupuk
hayati
dan
penentuan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksikailan (Brassica
oleraceae var. achepala) serta interaksi kedua faktor tersebut.
Hipotesis Penelitian
Ada pengaruh pemberian pupuk hayati dan jarak tanam terhadap
pertumbuhan dan produksikailan (Brassica oleraceae var. achepala) serta
interaksi kedua faktor tersebut.
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dan sebagai bahan
informasi bagi pihak yang membutuhkan.
Universitas Sumatera Utara
Latar Belakang
Kubis-kubisan (cruciferae) merupakan salah satu jenis sayuran utama di
dataran tinggi bahkan sayuran penting di Indonesia, disamping kentang dan
tomat.Kailan adalah salah satu jenis sayuran daun yang termasuk keluarga kubiskubisan.Kailan merupakan sayuran yang relatif baru (Widadi, 2009).
Tanaman kailan sangat penting bagi kehidupan karena dapat menyediakan
25% vitamin yang diperlukan tubuh manusia normal. Dalam 100 gram daun
kailan mengandung 80 mg vitamin A, 0,06 mg vitamin B, 50 mg vitamin C, 1,4 g
protein, 0,2 g lemak, 5,3 g karbohidrat, 46 g kalsium dan 31 mg phospor.
Disamping itu tanaman kailan juga membantu proses pencernaan, menetralkan zat
asam dan banyak mengandung serat serta dapat mencegah penyakit sariawan
(Arief, 1990).
Menurut Balai Pusat Statistik, produksi kailan yang tergolong tanaman
kubis mengalami pasang surut. Pada tahun 1998 merupakan puncak produksi
yaitu 1,45 juta ton dan terus menurun sampai tahun 2002 menjadi 1,23 juta tondan
meningkat
kembali
pada
tahun
2008
mencapai
1,32
juta
ton
(Badan Pusat Statistik, 2009)
Prospek pengembangan budidaya kailan yang tergolong tanaman kubis
cukup cerah.Daya tarik komoditas ini, selain dapat dikembangkan di daerah tropis
Indonesia, juga mempunyai nilai ekonomi dan sosial yang tinggi.Permintaan
terhadap sayuran ini semakin meningkat baik di dalam negeri maupun di pasaran
ekspor (Sutarno,2005).
Universitas Sumatera Utara
Untuk meningkatkan produksi kailan yang ramah terhadap lingkungan,
maka dilakukan model pertanian yang selaras dengan alam.Pertanian selaras alam
tidak menghendaki penggunaan produk teknologi pertanian yang berupa
bahan-bahan kimia secara berlebihan yang dapat merusak ekosistem.Pertanian
yang selaras dinyatakan bahwa pupuk buatan dan pestisida hasil produksi yang
diproses secara kimia boleh digunakan, tetapi dalam jumlah yang relatif kecil
(hanya berperan sebagai pelengkap) (Sutedjo, 1999).
Salah satunya yaitu dengan menggunakan pupuk hayati sehingga
diharapkan pertumbuhan daun meningkat dan menghemat penggunaan pupuk
kimia. Pupuk hayati adalah pupuk yang mengandung mikroorganisme hidup yang
ditambahkan ke dalam tanah dalam bentuk inokulan atau dalam bentuk lain
untukmenyediakan hara tertentu bagi tanaman (Hasibuan,2009).
Upaya peningkatan produksi tanaman kalian dapat pula dilakukan dengan
pengaturan jarak tanam.Pemilihan jarak tanam yang tepat dan sesuai dengan
kondisi kesuburan tanah turut menentukan kuantitas produksi tanaman
kalian.Pada tanah yang subur, jarak tanam dapat dibuat relatif rapat.
Menurut
penelitian
Tambunan
(2010),
pemberian
pupuk
hayati
berpengaruh nyata terhadap parameter bobot basah tajuk dan bobot kering
tanaman pada perlakuan 5 ml/liter air dan perlakuan 10ml/liter air berpengaruh
nyata terhadap parameter tinggi tanaman.Pada penelitian Harahap (2003),
perlakuan jarak tanam pada taraf 20 x 30cm memberikan pertumbuhan terbaik
yaitu pada tinggi tanaman sebesar 35,09 cm, total luas daun sebesar 377,58 cm2,
jumlah klorofil daun sebesar 50,60 unit/6mm2, produksi segar jual/sampel sebesar
315,06 g, dan produksi segar jual/plot sebesar 1.989,46 g.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
guna mengetahui pertumbuhan dan produksi kailan pada beberapa jarak tanam
dan dosis pupuk hayati.
Tujuan Penelitian
Untuk
mengetahuipengaruh
pemberian
pupuk
hayati
dan
penentuan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksikailan (Brassica
oleraceae var. achepala) serta interaksi kedua faktor tersebut.
Hipotesis Penelitian
Ada pengaruh pemberian pupuk hayati dan jarak tanam terhadap
pertumbuhan dan produksikailan (Brassica oleraceae var. achepala) serta
interaksi kedua faktor tersebut.
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dan sebagai bahan
informasi bagi pihak yang membutuhkan.
Universitas Sumatera Utara