Perbedaan Profil Lipid Serum Sebelum dan Sesudah Pengobatan Olanzapin pada Pasien Skizofrenik
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang Penelitian
Dari semua sindrom psikiatri, skizofrenia adalah paling sulit
didefinisikan dan dideskripsikan.1 Skizofrenia merupakan salah satu dari
10 penyebab utama disabilitas yang disesuaikan sepanjang tahun
kehidupan,2,3 yaitu 2,3% dari total beban penyakit di negara-negara maju
dan 0,8% di negara-negara berkembang.2
Skizofrenia adalah suatu sindroma klinis yang beragam, namun
gangguan dan psikopatologinya yang sangat berat melibatkan kognisi,
emosi, persepsi dan aspek lain dari perilaku. Gambaran ini beragam
diantara para pasien dan
perjalanan penyakit, biasanya berat dan
berlangsung lama4 dan umumnya ditandai oleh distorsi pikiran dan
persepsi yang mendasar dan khas, dan afek yang tidak wajar atau
tumpul.5
Di Amerika Serikat, prevalensi skizofrenia seumur hidup dilaporkan
sekitar 1%, ini berarti 1 dari 100 orang akan menderita skizofrenia selama
kehidupannya dan sekitar 0,05% dari total populasi yang dirawat dengan
skizofrenia hanya setengahnya saja dalam satu tahun yang mendapatkan
terapi secara menyeluruh. Prevalensi antara laki-laki dan perempuan
adalah sama. Puncak serangan pada laki-laki antara umur 10-25 tahun
dan 25-35 tahun pada perempuan. Sembilan puluh persen pasien yang
mendapat pengobatan skizofrenia berusia antara 15-55 tahun. Serangan
dibawah 10 tahun atau diatas 60 tahun dilaporkan jarang. Secara umum,
perempuan dengan skizofrenia mempunyai hasil pengobatan (outcome)
yang lebih baik dibanding laki-laki.4
Obat antipsikotik terutama digunakan untuk pengobatan skizofrenia
dan penyakit psikotik yang serius. Secara umum, obat-obatan antipsikotik
yang digunakan dapat meningkatkan serum trigliserida (TG) dan kolesterol
total (TC). Hal ini juga dikaitkan dengan risiko yang lebih besar dari
kelainan metabolik, termasuk berat badan, hiperlipidemia dan diabetes
mellitus tipe-2 onset baru, dan peningkatan kadar kolesterol, trigliserida,
Universitas Sumatera Utara
dan
lipid.6
Pengobatan
dengan
olanzapin
hipertrigliseridaemia dan hiperkolesterolemia.
ditandai
dengan
7
Peningkatan profil lipid dan kadar gula puasa pada pasien
skizofrenik umumnya dihubungkan dengan berat badan yang meningkat.8
Menurut Kim dan kawan-kawan 2007 di Korea menyatakan dengan
olanzapin menunjukkan tiap 2 minggu terjadi peningkatan berat badan
dan indeks massa tubuh yang signifikan.9 Pada penelitian Taricone dan
kawan-kawan tahun 2006 di Italia pada semua pasien-pasien psikotik
yang
menggunakan
antipsikotik
generasi
kedua
menunjukkan
peningkatan trigliserida yang signifikan dan berisiko 4 kali menerima
diagnosis hipertrigliseridaemia dari pada kelompok kontrol.10 Juga pada
penelitian Barnwal dan kawan-kawan tahun 2012 di India dimana untuk
pasien psikotik dengan menggunakan antipsikotik generasi pertama dan
kedua dimana olanzapin menyebabkan peningkatan kadar serum
kolesterol ( p
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang Penelitian
Dari semua sindrom psikiatri, skizofrenia adalah paling sulit
didefinisikan dan dideskripsikan.1 Skizofrenia merupakan salah satu dari
10 penyebab utama disabilitas yang disesuaikan sepanjang tahun
kehidupan,2,3 yaitu 2,3% dari total beban penyakit di negara-negara maju
dan 0,8% di negara-negara berkembang.2
Skizofrenia adalah suatu sindroma klinis yang beragam, namun
gangguan dan psikopatologinya yang sangat berat melibatkan kognisi,
emosi, persepsi dan aspek lain dari perilaku. Gambaran ini beragam
diantara para pasien dan
perjalanan penyakit, biasanya berat dan
berlangsung lama4 dan umumnya ditandai oleh distorsi pikiran dan
persepsi yang mendasar dan khas, dan afek yang tidak wajar atau
tumpul.5
Di Amerika Serikat, prevalensi skizofrenia seumur hidup dilaporkan
sekitar 1%, ini berarti 1 dari 100 orang akan menderita skizofrenia selama
kehidupannya dan sekitar 0,05% dari total populasi yang dirawat dengan
skizofrenia hanya setengahnya saja dalam satu tahun yang mendapatkan
terapi secara menyeluruh. Prevalensi antara laki-laki dan perempuan
adalah sama. Puncak serangan pada laki-laki antara umur 10-25 tahun
dan 25-35 tahun pada perempuan. Sembilan puluh persen pasien yang
mendapat pengobatan skizofrenia berusia antara 15-55 tahun. Serangan
dibawah 10 tahun atau diatas 60 tahun dilaporkan jarang. Secara umum,
perempuan dengan skizofrenia mempunyai hasil pengobatan (outcome)
yang lebih baik dibanding laki-laki.4
Obat antipsikotik terutama digunakan untuk pengobatan skizofrenia
dan penyakit psikotik yang serius. Secara umum, obat-obatan antipsikotik
yang digunakan dapat meningkatkan serum trigliserida (TG) dan kolesterol
total (TC). Hal ini juga dikaitkan dengan risiko yang lebih besar dari
kelainan metabolik, termasuk berat badan, hiperlipidemia dan diabetes
mellitus tipe-2 onset baru, dan peningkatan kadar kolesterol, trigliserida,
Universitas Sumatera Utara
dan
lipid.6
Pengobatan
dengan
olanzapin
hipertrigliseridaemia dan hiperkolesterolemia.
ditandai
dengan
7
Peningkatan profil lipid dan kadar gula puasa pada pasien
skizofrenik umumnya dihubungkan dengan berat badan yang meningkat.8
Menurut Kim dan kawan-kawan 2007 di Korea menyatakan dengan
olanzapin menunjukkan tiap 2 minggu terjadi peningkatan berat badan
dan indeks massa tubuh yang signifikan.9 Pada penelitian Taricone dan
kawan-kawan tahun 2006 di Italia pada semua pasien-pasien psikotik
yang
menggunakan
antipsikotik
generasi
kedua
menunjukkan
peningkatan trigliserida yang signifikan dan berisiko 4 kali menerima
diagnosis hipertrigliseridaemia dari pada kelompok kontrol.10 Juga pada
penelitian Barnwal dan kawan-kawan tahun 2012 di India dimana untuk
pasien psikotik dengan menggunakan antipsikotik generasi pertama dan
kedua dimana olanzapin menyebabkan peningkatan kadar serum
kolesterol ( p