Analisis Yuridis Terhadap Kedudukan Akta Wasiat Yang Tidak Diketahui Oleh Ahli Waris Dan Penerima Wasiat

ABSTRAK

Wasiat merupakan suatu pernyataan dari seseorang tentang apa yang dikehendaki
setelah ia meninggal. Pemberi wasiat sering kali tidak memberitahu kepada ahli warisnya
ataupun kepada penerima wasiat akan adanya wasiat yang dibuat oleh pemberi wasiat.
Akibatnya setelah terbukanya warisan, seringkali ahli waris dan penerima wasiat tidak
mengetahui adanya wasiat itu. Kemungkinan ini menimbulkan permasalahan tersendiri dalam
hukum kewarisan terutama apabila, sudah dilaksanakannya pembagian warisan secara ab
intestato sedangkan dikemudian hari terdapat wasiat yang dibuat oleh pewaris atau pemberi
wasiat kepada seseorang penerima wasiat.Kondisi ini juga menimbulkan ketidakpastian akan
siapa yang bertanggung jawab atas masalah tidak diketahuinya adanya wasiat.Permasalahan
yang diangkat pada penelitian ini, yakni bagaimanakah kedudukan akta wasiat yang tidak
diketahui keberadaan akta wasiat oleh ahli waris dan penerima wasiat bagi golongan
penduduk pribumi, bagaimanakah akibat hukum pembagian warisan apabila pada akhirnya
diketahui adanya akta wasiat dan bagaimanakah upaya hukum ahli waris untuk mendapatkan
perlindungan hukum apabila warisan telah dibagi baru kemudian diketahui adanya wasiat.
Untuk menemukan dari jawaban dari permasalahan tersebut maka penelitian ini
menggunakan metode pendekatan yuridis normative yang bersifat deskriptif analisis,
maksudnya dari penelitian ini diharapkan diperoleh gambaran secara rinci dan sistematis
tentang permasalahan yang akan diteliti. Analisis dimaksudkan berdasarkan gambaran, fakta
yang diperoleh akan dilakukan analisis secara cermat untuk menjawab permasalahan.

Metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan adalah
penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan.
Dari hasil penelitian, maka dapat disimpulkan, Akta wasiat yang tidak diketahui
keberadaannya oleh ahli waris dan penerima wasiat tetap memiliki kekuatan hukum dan
kekuatan pembuktian sepanjang dilaksanakan sesuai formalitas pembuatan akta wasiat yang
telah ditentukan, tetapi dengan tidak diketahuinya adanya wasiat menjadikan akta wasiat
tersebut tidak dapat dijalankan oleh ahli waris dan penerima wasiat bagi golongan penduduk
pribumi. Tidak dilaksanakannya isi wasiat menjadikan obyek yang dipersoalkan dalam wasiat
dapat beralih kepihak lain. Tidak adanya aturan yang mengatur daluarsanya sebuah akta
wasiat mengakibatkan wasiat masih dapat terus dilaksanakan selama wasiat tersebut tidak
menjadi gugur sesuai dengan Pasal 997, Pasal 1001 dan Pasal 1004 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata.Upaya hukum ahli waris untuk mendapatkan perlindungan hukum apabila
warisan telah dibagi baru kemudian diketahui adanya wasiat adalah melalui upaya hukum
non litigasi sebelum melakukan upaya hukum litigasi. Saran yang didapat dalam penelitian
ini yaitu dalam rangka mencapai kepastian hukum khususnya mengenai wasiat, sebaiknya
diterbitkan peraturan yang mewajibkan pejabat pembuat surat keterangan ahli waris
mengecek adanya wasiat sebelum membuat surat keterangan ahli waris sehingga tidak terjadi
pembagian warisan tanpa pemeriksaan adanya wasiat terlebih dahulu.
Kata Kunci : Wasiat, Notaris, Daftar Pusat Wasiat, Surat Keterangan Ahli Waris.


Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
A will is a statement made by someone on what they wish after they die.
Frequently, a will maker does not inform his heir(s) or the will receiver about it.
Consequently, when the heritance is shared, the heir(s) or will receiver does not
know about it. This occurrence leads to a certain problem in Heritance Law;
particularly when the heritance has already been shared to the heirs in ab intestato
law; then, in the future it will be found that the testator has made a written will to
someone. This kind of condition creates uncertainty on who should be responsible for
the absence of information about the will. The problems of this research were what
role a will, which was not known by the heirs or the will receiver, had for the natives;
what legal consequences the heritance sharing had if in the future a will was found;
and, what legal effort the heirs could take in order to have legal protection when a
will was found after the heritance had already been shared.
This was a normative judicial research with descriptive analysis which were
aimed to explain in a detailed and systematic description. The analysis was
conscientiously made based on the gained report and facts in order to provide
answers to the research problems. The data were gained through library study and
field observation.

The results showed that a will which was not known by the heirs and will
receiver remained voidable and provable as long as it had been made in accordance
with the formality of making will; however, the absence of information about the
existence of this will made it unable to be implemented by the heirs and the will
receiver who were natives. That the will was not implemented had made the objects
given in the will transferrable to the others. The absence of regulation administering
the expiration date of a will made it verifiable to be implemented regardless the time
as stipulated in Articles 997, 1001 and 1004 of the Civil Code. The legal action that
could be made by the heirs with aim to have legal protection, for having shared the
heritance when found out the will, were taking non-litigation legal action before
litigation legal action was done. It was recommended that in order to reach legal
certainty, particularly on will cases; government should issue regulations that
obliged the Notary who made will to check if there was any will before making To
Whom It May Concern for the heirs, so that the heritance sharing would not be
carried out without any confirmation on the will.
Keywords: Will, Notary, List of Will, To Whom It May Concern for Heirs

Universitas Sumatera Utara