Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas Di Kota Medan Berdasarkan Data Tahun 2006-2015 Chapter III V

BAB 3
PENGOLAHAN DATA

3.1

Menentukan Model Persamaan Regresi Linier Berganda

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah jumlah kecelakaan lalu lintas
dan faktor-faktor

yang mempengaruhinya yaitu jumlah kendaraan bermotor

(ribuan unit), panjang jalan (km), dan jumlah pelanggaran lalu lintas.
Untuk memperoleh model yang cocok dalam menduga tingkat kecelakaan
lalu lintas berdasarkan faktor-faktor penduga tersebut maka penulis menggunakan
analisis regresi linier dengan satu variabel terikat yaitu jumlah kecelakaan lalu
lintas (Y) dan tiga variabel bebas yaitu

jumlah kendaraan bermotor (� ),

Panjang jalan (� ), dan jumlah pelanggaran lalu lintas (� ). Data yang diolah

adalah data 10 tahun terakhir yaitu tahun 2006-2015.
Tabel 3.1 Data Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas, Jumlah Kendaraan
Bermotor, Panjang Jalan, dan Jumlah Pelanggaran Rambu–
rambu Lalu Lintas
Jumlah

Jumlah

Panjang

Jumlah

Kecelakaan

Kendaraan

Jalan

Pelanggaran


Lalu Lintas

Bermotor

(Km)

Rambu- Rambu

(Orang)

(Ribuan Unit)

2006

1.084

2.555,45

3.078,94


73.864

2007

862

2.896,91

3.078,94

57.258

2008

877

3.304,73

3.078,35


49.096

2009

1.055

3.613,88

3.078,94

86.364

2010

843

4.039,13

3.191,50


37.018

2011

1.705

4.569,30

3.245,15

77.988

2012

1.756

4.982,42

3.435,05


72.396

2013

1.339

5.315,18

3.711,74

68.560

2014

1.326

5.315,18

3.711,74


40.918

2015

1.598

5.824,72

3.191,50

40.333

Tahun

Lalu Lintas

(Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumtera Utara)

Universitas Sumatera Utara


14

Tabel 3.2 Data Jumlah Kecelakaan Lalu lintas, Jumlah Kendaraan
Bermotor, Panjang Jalan, dan Jumlah Pelanggaran Ramburambu Lalu Lintas dengan Variabel Dilambangkan
Variabel Bebas

Tahun

Y

2006

1.084

2007



2.555,45






3.078,94

73.864

862

2.896,91

3.078,94

57.258

2008

877


3.304,73

3.078,35

49.096

2009

1.055

3.613,88

3.078,94

86.364

2010

843


4.039,13

3.191,50

37.018

2011

1.705

4.569,30

3.245,15

77.988

2012

1.756

4.982,42

3.435,05

72.396

2013

1.339

5.315,18

3.711,74

68.560

2014

1.326

5.315,18

3.711,74

40.918

2015

1.598

5.824,72

3.191,50

40.333

Hubungan antara variabel-variabel bebas X terhadap variabel tak bebas Y
dapat terlihat melalui persamaan penduga untuk regresi linier berganda.
Persamaan penduga tersebut, yaitu:
Ŷ= � +� � + � � + � �

Untuk menentukan koefisien-koefisien regresi (� , � , � , � ), maka

dibutuhkan beberapa tabel untuk nilai-nilai �, ∑Y, ∑� , ∑� , ∑� , ∑� � ,

∑� � , ∑� � , ∑Y� , ∑Y� , ∑Y� , ∑� , ∑� , ∑� , ∑

.

Universitas Sumatera Utara

15

Tabel 3.3 Nilai-nilai yang Diperlukan untuk Menentukan Koefisien Regresi

2.555,45



3.078,94



73.864

2.770.111,05

862

2.896,91

3.078,94

57.258

2.497.138,14

3

877

3.304,73

3.078,35

49.096

2.898.246,46

4

1.055

3.613,88

3.078,94

86.364

3.812.639,18

5

843

4.039,13

3.191,50

37.018

3.404.984,06

6

1.705

4.569,30

3.245,15

77.988

7.790.663,32

7

1.756

4.982,42

3.435,05

72.396

8.749.124,25

8

1.339

5.315,18

3.711,74

68.560

7.117.027,36

9

1.326

5.315,18

3.711,74

40.918

7.047.930,01

10

1.598

5.824,72

3.191,50

40.333

9.307.902,56

12.445

42.416,90

32.801,85

603.795

55.395.766,39

N0.

Y

1

1.084

2





Sambungan Tabel 3.3


3.337.570,96



80.068



6.530.340,04



9.479.871,52

5.455.890.496

2.654.046,28

.576
49.356.396

8.392.099,14

9.479.871,52

3.278.478.564

2.699.712,95

43.057.192

10.921.227,15

9.476.238,72

2.410.417.216

3.248.281,70

91.114.020

13.060.099,74

9.479.871,52

7.458.740.496

2.690.434,50

31.206.174

16.314.546,92 10.185.672,25

1.370.332.324

5.532.980,75 132.969.540 20.878.539,04 10.530.998,52

6.082.128.144

6.031.947,80 127.127.376 24.824.479,16 11.799.568,50

5.241.180.816

4.970.019,86

91.801.840

28.251.149,06 13.777.013,83

4.700.473.600

4.921.767,24

54.257.268

28.251.149,06 13.777.013,83

1.674.282.724

5.100.017,00

64.452.134

33.927.363,08 10.185.672,25

1.626.750.889



41.186.779,04 765.410.516 191.350.992,40 108.171.792,47 39.298.675.269

Universitas Sumatera Utara

16

Sambungan Tabel 3.3
� �

Y2

� �

� �

1.175.056

7.868.086,46

188.755.980,39

227.422.824,1

743.044

8.919.418,23

165.871.387,30

6
176.293.946,5

769.129

10.173.109,44

162.248.925,89

2
151.134.671,6

1.113.025

11.126.907,37

312.108.786,86

0
265.909.574,1

710.649

12.890.873,82

149.520.403,29

6
118.142.947,0

2.907.025

14.828.076,88

356.350.880,35

0
253.082.758,2

3.083.536

17.114.851,52

360.707.061,13

0
248.683.879,8

1.792.921

19.728.569,92

364.408.809,36

0
254.476.894,4

1.758.276

19.728.569,92

217.486.576,16

0
151.876.977,3

2.553.604

18.589.593,88

234.928.431,76

2
128.722.769,5

16.606.265

140.968.057,45

0
2.512.387.242,49 1.975.747.242
,66

Dari Tabel 3.3 diperoleh harga-harga sebagai berikut:
n

= 10

∑Y

= 12.445

∑�

= 32.801,85

∑�

= 42.416,90

∑�

= 603.795

∑�

= 108.171.792,47

∑�

=191.350.992,40



=16.606.265

∑� �

= 140.968.057,45

∑� �

= 1.975.747.242,66

∑Y�

= 41.186.779,04

∑� �

= 2.512.387.242,49

∑Y�

= 55.395.766,39

∑Y�

= 765.410.516

∑�

= 39.298.675.269

Rumus umum persamaan regresi linier berganda dengan tiga variabel

bebas yaitu:
Ŷ= � +� � + � � + � �

dan diperoleh melalui persamaan-persamaan berikut:


= �. � + � ∑ � + � ∑ � + � ∑ �

∑ � = � ∑� + � ∑�

+ � ∑� � + � ∑� �

∑ � = � ∑� + � ∑� � + � ∑� + � ∑� �
∑ � = � ∑� + � ∑� � + � ∑� � + � ∑�

Universitas Sumatera Utara

17

Harga-harga yang telah diperoleh disubsitusikan ke dalam bentuk
persamaan tersebut, maka didapatkan:
� +42.416,90� +

.

,

� +

12.445

=

55.395.766,39

=

41.186.779,04

= 32.801,85� + 140.968.057,45 � +

39.298.675.269

.

=

,

.

� + 191.350.992,40 �



+

+ 2.512.387.242,49� + .

.
.



.
.

.

.
.

,

,



,

+ .

� + .

� +

.

.
.

.

.
.

,

,
.






Setelah persamaan di atas diselesaikan, maka diperolehlah nilai koefisienkoefisien linier bergandanya antara lain:


=



= ,



= ,



,

=− ,
Dari koefisien-koefisien yang diperoleh dibentuklah model persamaan

regresi linier berganda:
Ŷ= � +� � + � � + � �

Ŷ=
3.2

,

+ ,

� − , � � + ,



Analisis Residu
Untuk menghitung kekeliruan baku taksiran diperlukan harga-harga Ŷ

yang diperoleh dari persamaan regresi di atas untuk tiap-tiap harga � , � , dan
� .

Universitas Sumatera Utara

18

Tabel 3.4 Harga Y untuk Data Dalam Tabel

2.555,45



3.078,94



73.864

-160,50

-1.686,24

862

2.896,91

3.078,94

57.258

-382,50

-1.344,78

3

877

3.304,73

3.078,35

49.096

-367,50

-936,96

4

1.055

3.613,88

3.078,94

86.364

-189,50

-627,81

5

843

4.039,13

3.191,50

37.018

-401,50

-202,56

6

1.705

4.569,30

3.245,15

77.988

460,50

327,61

7

1.756

4.982,42

3.435,05

72.396

511,50

740,73

8

1.339

5.315,18

3.711,74

68.560

94,50

1.073,49

9

1.326

5.315,18

3.711,74

40.918

81,50

1.073,49

10

1.598

5.824,72

3.191,50

40.333

353,50

1.583,03

12.445

42.416,90 32.801,85

603.795

-

-

N0.

Y

1

1.084

2



yi



Sambungan Tabel 3.4










yi



yi

-201,25

13.484,50

270.641,04

32.300,63

-2.164.262,25

-201,25

-3.121,50

514.377,59

76.978,13

1.193.973,75

-201,84

-11.283,50

344.333,54

74.176,20

4.146.686,25

-201,25

25.984,50

118.970,75

38.136,88

-4.924.062,75

-88,69

-23.361,50

81.329,04

35.609,04

9.379.642,25

-35,04

17.608,50

150.866,25

-16.135,92

8.108.714,25

154,86

12.016,50

378.881,86

79.210,89

6.146.439,75

431,55

8.180,50

101.444,90

40.781,48

773.057,25

431,55

-19.461,50

87.489,52

35.171,33

-1.586.112,25

-88,69

-20.046,50

559.601,11

-31.351,92

-7.086.437,75

-

-

2.607.935,58

364.876,72

13.987.638,50

Universitas Sumatera Utara

19

Sambungan Tabel 3.4








25.760,25

2.843.395,22

40.501,56

181.831.740,25

146.306,25

1.808.427,87

40.501,56

9.743.762,25

135.056,25

877.897,79

40.739,39

127.317.372,25

35.910,25

394.150,42

40.501,56

675.194.240,25

161.202,25

41.031,77

7.865,92

545.759.682,25

212.060,25

107.330,93

1.227,80

310.059.272,25

261.632,25

548.676,49

23.981,62

144.396.272,25

8.930,25

1.152.382,93

186.235,40

66.920.580,25

6.642,25

1.152.382,93

186.235,40

378.749.982,25

124.962,25

2.505.983,98

7.865,92

401.862.162,25

1.118.462,50

11.431.660,32

575.656,13

2.841.835.066,50

Sambungan Tabel 3.4
Ŷ

Y-Ŷ

(Y-Ŷ)2

910,61

173,39

30.063,31

852,79

9,21

84,74

900,63

-23,63

558,18

1.371,13

-316,13

99.939,65

979,38

-136,38

18.600,67

1.541,38

163,62

26.772,40

1.560,58

195,42

38.187,61

1.546,36

-207,36

42.999,34

1.269,94

56,06

3.142,41

1.578,57

19,43

377,63

12.511,38

-

260.725,94

Universitas Sumatera Utara

20

Dari Tabel 3.4 diperoleh nilai-nilai berikut:


� �

= 2.607.935,58





= 2.607.935,58



= 364.876,72

� �







= 13.987.638,50

� �

= 1.118.462,50





= 11.431.660,32





= 2.841.835.066,50



= 575.656,13



∑Ŷ


= 12.511,38

− Ŷ) = 260.725,94

Maka kesalahan bakunya dapat dihitung dengan rumus:
�.
�.
�.
.
�.

=



−Ŷ)

=

�− −

=

.

=√

.

,

− −

.

,

= 208,47

,

Ini berarti bahwa rata-rata jumlah kecelakaan lalu lintas yang sebenarnya

akan menyimpang dari rata-rata jumlah kecelakaan lalu lintas diperkirakan
sebesar 1.167,11.

3.3

Uji Keberartian Regresi

3.3.1 Uji F (Simultan)
1.

Menentukan hipotesis pengujian
� :� =� =� =

Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
jumlah kendaraan, panjang jalan, dan jumlah
pelanggaran

rambu-rambu

lalu

lintas

secara

bersama-sama terhadap tingkat kecelakaan lalu
lintas.

Universitas Sumatera Utara

21

� :� ≠� ≠� ≠

Terdapat pengaruh yang signifikan antara jumlah
kendaraan, panjang jalan, dan jumlah pelanggaran
rambu-rambu lalu lintas secara bersama-sama
terhadap tingkat kecelakaan lalu lintas.

2.

Menentukan taraf nyata
Dengan taraf nyata α = 0,05 dan nilai Ftabel dengan dk pembilang (v1) = k = 3
dan dk penyebut (v2) =10 – 3 – 1 = 6 maka diperoleh F(3;6;0,05) = 4,76.

3.

Kriteria pengujian
� diterima apabila �ℎ�

��

� ditolak apabila �ℎ�
4.

Nilai �ℎ�

��

≤�

��

>�

�ℎ�

��



=





�� ⁄�

⁄ �−�− )

Untuk menguji model regresi linier berganda yang telah terbentuk, maka
dilakukan pengujian dengan menggunakan uji F .Untuk itu diperlukan nilai
dari jumlah kuadrat regresi (JKreg) dan nilai jumlah kuadrat residu
(JKres) .Yang secara umum menggunakan rumus:
��

=� ∑

� �

+� ∑

� �

+� ∑

� �

= (0,317)(2.607.935,58) + (-0,294)(364.876,72) + (0,01)(13.987.638,50)
= 826.715,58 -107.273,76 + 139.876,38
= 859.318,2



= ∑( − Ŷ)

= 260.725,94

sehingga
�ℎ�

=

=

��

.

��� ⁄

=
.

.

= 6,59

,

,

,

.

��� ⁄

�− − )



− − )

, ⁄

Universitas Sumatera Utara

22

5.

Hasil yang diperoleh
Dengan demikian dapat diartikan bahwa dari tabel distribusi F dengan dk
pembilang = 3, dkpenyebut = (n-k-1) = (10-3-1) = 6, dan α = 5 % (0,05)
didapat �



= 4,76. Karena �ℎ�

�� =

6,59 lebih kecil dari �



= 3,59,

maka � ditolak dan � diterima. Hal ini berarti persamaan regresi linier
berganda Y atas � , � , � , bersifat nyata atau ini juga berarti bahwa jumlah

kendaraaan bermotor, panjang jalan, dan jumlah pelanggaran rambu-rambu
lalu lintas secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat kecelakaan lalu
lintas.

3.4

Koefisien Determinasi (

)

Untuk mengetahui seberapa besar kemampuan semua variabel dalam menjelaskan
varians dari variabel terikat maka digunakan rumus:
=

=

���

∑ �
.

.

.

= ,

,

,

Untuk koefisien korelasi ganda digunakan rumus:
=√

=√ .
= ,

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai korelasi (R) yaitu sebesar 0,87

yang menunjukkan bahwa korelasi antara variabel bebas X dengan variabel tak
bebas Y berhubungan secara positif dengan tingkat yang tinggi. Adapun nilai
koefisien determinasi R2 diperoleh sebesar 0,76 yang berarti sekitar 76% tingkat
kecelakaan lalu lintas yang terjadi dipengaruhi oleh jumlah kendaraan, panjang
jalan, dan jumlah pelanggaran rambu-rambu lalu lintas. Sedangkan sisanya
sebesarnya sebesar 100% - 76% = 24% dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain.

Universitas Sumatera Utara

23

3.5

Koefisien Korelasi

3.5.1 Korelasi antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat
Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas,
maka dari tabel dapat dihitung besar koefisien korelasinya yaitu:
1.

Koefisien korelasi antara tingkat kecelakaan lalu lintas (Y) dengan
jumlah kendaraan bermotor (� )

r

=

n∑

√{n ∑

=
=
=

√{

.

.

.

.

= 0,73
2.

) } {n ∑

− ∑

√{

.

) ∑ )

− ∑

.

.

.

.

.

, −
,

,

,

− ∑ ) }

.

.

}{

.

)−

.

.

.

)−

.

,

.

.

) }{

,

)

,

.

.

)

)−

.

) }

.

}

.

Koefisien korelasi antara tingkat kecelakaan lalu lintas (Y) dengan
jumlah panjang jalan (� )

r

=

=

.

.

.

.

.

.

,

.

,

.

,

,

.

− ∑ ) }

.

,

)−

)−

.

.

}{

,

.

.

)−

,

}

.

.

) }{

)

,

.

.

)

)−

.

.

) }

)

,

= 0,45
3.

) } {n ∑

.

√{ .

) ∑ )

− ∑

− ∑

√{

=
=

n∑

√{n ∑

Koefisien korelasi antara tingkat kecelakaan lalu lintas (Y) dengan
jumlah pelanggaran rambu-rambu lalu lintas (� )

r

=

=
=
=

√{n ∑

n∑

.

√{
.

) } {n ∑

− ∑

√{

.

.

.

.

.

.

.

) ∑ )

− ∑

.

.

.

.

)− .

}{

.

− ∑ ) }

)−
.

.

.

.

.

.

)−

) }{

)

.

)

.

.

.

)

)−

.

) }

}

,

Universitas Sumatera Utara

24

= 0,25

3.5.2

Koefisien korelasi antara junlah kendaraan bermotor (� ) dengan jumlah

1.
rX

Korelasi antara Variabel Bebas

X

panjang jalan (� )
=

n∑

√{n ∑

=

=

.



)− .

,

) }

− ∑

.

)−

,

}{

,

,

.

.

)

.

.

,

.

.

.

)−

) }{

,

,

.

)

,

}

,

.

)

.

.

,

,

)

)−

.

,

) }

,

jumlah pelanggaran rambu-rambu lalu lintas (� )
�∑� � − ∑� ) ∑� )

=

√{� ∑ � − ∑ � ) } {� ∑ �

=

√{


=

.

.

.

√{

.

.

.

.

.

.

.

,

.

)−

)−

,

.

Koefisien

.

.

.

= - 0,27



.

) ∑

Koefisien korelasi antara jumlah kendaraan bermotor (� ) dengan

=

3.

.

.

.

.

= 0,71
2.

.

√{ .

.

=

) } {n ∑

− ∑

√{
.

− ∑

}{

.

− ∑� ) }

.

.

.

.

,

.

)−

.

) }{
.

.

,

}

,

)

.

)

.

.

,

,

)

)−

korelasi

antara

=
=

) }

panjang

(� )

jalan

dengan

jumlah

�∑� � − ∑� ) ∑� )

√{� ∑ � − ∑ � ) } {� ∑ �

=

,

,

pelanggaran rambu-rambu lalu lintas (� )
=

.

√{


.

√{
.

.

= -0,12

.

.
.

.

.

.

.
,

.

,

.

.
.

.

)−

)−

− ∑� ) }

.

.

}{ .

.

,

.

.

)−

.

) }{
.

,

}

,

)

.

)

.

.

,

,

)

)−

.

,

) }

,

Universitas Sumatera Utara

25

Dari perhitungan koefisien korelasi baik antara variabel bebas terhadap
variabel tak bebas maupun antara sesama variabel bebas diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

3.6



= 0, 73; variabel � berkorelasi sangat kuat terhadap variabel Y



= 0, 45; variabel � berkorelasi cukup terhadap variabel Y



= 0, 71; variabel � berkorelasi sangat kuat terhadap variabel �



= -0, 12; variabel � berkorelasi sangat lemah terhadap variabel �



= 0, 25; variabel � berkorelasi lemah terhadap variabel Y



= -0, 27; variabel � berkorelasi lemah terhadap variabel �

Uji Koefisien Regresi Linier Berganda

Dari hasil perhitungan didapat persamaan penduga regresi linier berganda:
Ŷ = 267.102 + 0,317 � – 0.294� + 0,01�

Untuk mengetahui bagaimana keberartian adanya setiap variabel bebas dalam

persamaan regresi di atas, perlu diadakan pengujian tersendiri mengenai
koefisien-koefisien regresinya. Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut:
1.

Menentukan hipotesis pengujian
� :� =� =� =

Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
jumlah kendaraan, panjang jalan, dan jumlah
pelanggaran

rambu-rambu

lalu

lintas

secara

bersama-sama terhadap tingkat kecelakaan lalu
lintas.
� :� ≠� ≠� ≠

Terdapat pengaruh yang signifikan antara jumlah
kendaraan, panjang jalan, dan jumlah pelanggaran
rambu-rambu lalu lintas secara bersama-sama
terhadap tingkat kecelakaan lalu lintas.

2.

Menentukan taraf nyata
Dengan taraf nyata α = 0,05 maka nilai tingkat signifikan


2,45.

,

=

− ,

)= ,



α

=

dan dk = n-k-1 = 10 -3-1= 6. t(6;0,975) =

Universitas Sumatera Utara

26

3.

Kriteria pengujian
� diterima apabila �ℎ�

4.

� ditolak apabila �ℎ�

Menentukan nilai �ℎ�

��

��

��

≤ �

>�





Dari perhitungan sebelumnya telah diketahui bahwa nilai dari:
R

= 0,76
= 43.454,32

.

∑�



=

∑�



= .

∑�

.

=



=�

.

.

.

,

= 0, 715.

=�

,
.

,

= -0, 27;

=�

= -0, 12

Dari harga-harga tersebut dihitung kekeliruan baku koefisien �� adalah

sebagai berikut:
= √(∑

�.

� )(



.

.

,

=√
=√

.

.

.

=√ ,

,

)

.

,
) − ,

)

,

= 0,09

�.

= √(∑

=√

=√

=√ ,

.

�)

.
.

,

,

.

− )

,

) − ,

)

,

= 0,29

Universitas Sumatera Utara

27

�.

= √(∑
=√

=√

)( −

.

= √ ,

.

.

.

,

.

)

.

.

,

,

) − ,

)

,

= 0,008

Diperoleh distribusi student yaitu:
�� =

� =

� =

5.



��

� =





=
=
=

,
,

,

= 0,71

,

= 0,517

,

,

= 1,25

Hasil yang diperoleh


,



,

� − ,

)>�

)�





(0,45); maka � ditolak


(0,45); maka � ditolak

(0,45); maka � ditolak

Dari ketiga koefisien regresi tersebut menunjukkan bahwa variabel � , � dan �

(jumlah kendaraan bermotor, panjang jalan dan banyaknya pelanggaran ramburambu lalu lintas) memberikan pengaruh yang berarti terhadap tingkat kecelakaan
lalu lintas.

Universitas Sumatera Utara

BAB 4
IMPLEMENTASI SISTEM

4.1

Pengertian Implementasi

Sistem Implementasi sistem adalah tahapan hasil desain tertulis kedalam
programming dengan menggunakan perangkat lunak (software) sebagai
implementasi ataupun prosedur untuk menyelesaikan desain sistem, yang mana
dalam hal ini implementasi sistem digunakan untuk menganalisa data dari faktorfaktor yang mempengaruhi tingkat kecelakaan lalu lintas di Kota Medan.
Adapun implementasi yang digunakan untuk menganalisa hubungan
ataupun pengaruh tingkat kecelakaan lalu lintas adalah SPSS. Diharapkan dengan
menggunakan SPSS ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam
hal:
1.

Pemahaman elemen dari lembar kerja SPSS

2.

Menganalisa data dan lembar kerja

3.

Kreasi dan modifikasi grafik

4.

Pendayagunaan fasilitas SPSS.

4.2

Peranan Komputer dalam Statistika

Komputer memegang peranan yang sangat penting dalam statistika. Komputer
bekerja secara efisien dalam pengolahan data yang mempunyai karateristik yaitu:
1.

Jumlah input yang besar
Jumlah input yang besar akan dapat diolah komputer dengan mudah,
semudah kita mengolah data yang jumlahnya sedikit sehingga komputer akan
dapat bekerja secara efisien pada pengolahan data dengan menggunakan input
yang besar.

2.

Diperlukan kecepatan tinggi
Komputer dapat melakukan proses pengolahan jumlah data yang besar dalam
waktu yang singkat. Jumlah data yang besar dan sedikit akan sama cepatnya
diolah oleh komputer, yang membedakannya hanya pada proses pemasukan
data saja.

Universitas Sumatera Utara

29

3.

Diperlukan ketepatan yang tinggi
Komputer yang telah terprogram dengan benar akan melakukan proses
pengolahan yang tepat. Kesalahan informasi yang mungkin dihasilkan hanya
terjadi pada proses pemasukan data saja.

4.

Pengolahan hal yang kompleks
Hubungan antar fenomena yang kompleks akan dapat dipecahkan dengan
menggunakan komputer dalam waktu yang tepat dan cepat.
SPSS sebagai software statistik, pertama kali dibuat tahun 1968 oleh tiga

mahasiswa Standford University, yang dioperasikan pada komputer mainframe
SPSS yang tadinya ditujukan bagi pengolah data statistik untuk ilmu sosial,
sehingga (SPSS saat itu adalah singkatan dari Statistical Package for the Social
Sciences), sekarang diperluas untuk melayani berbagai pengguna, seperti untuk
proses produksi di pabrik, riset ilmu-ilmu sains dan lainnya. Sehingga sekarang
kepanjangan SPSS adalah Statistical Product and Services Solutions. Kelebihan
program ini adalah kita dapat melakukan secara lebih cepat semua perhitungan
statistik dari yang sederhana sampai yang rumit sekalipun yang jika kita lakukan
secara manual akan memakan waktu yang lebih lama.

4.3
1.

Pengolahan Data dengan SPSS
Memulai SPSS pada window yaitu sebagai
a. Pilih menu Start dari Windows
b. Selanjutnya pilih menu Program
c. Pilih PASW Statistic 18

Universitas Sumatera Utara

30

Gambar 4.1 Tampilan SPSS saat dibuka pada Windows

Gambar 4.2 Tampilan Worksheet SPSS 18 For Windows

4.4

Mengoperasikan SPSS

Dari tampilan SPSS yang muncul, pilih type in data untuk membuat data baru dari
menu utama file, pilih new, lalu klik, maka akan tampil, muncul jendela editor
kemudian klik data. Cara menamai variabel dilakukan dengan, Klik variabel View
yang terletak sebelah kiri bawah jendela editor, lalu lakukan langkah berikut:
a.

Name

: digunakan untuk memberikan nama variabel.

Universitas Sumatera Utara

31

b.

Type

: digunakan untuk menentukan tipe data.

c.

Width

: digunakan untuk menetukan lebar kolom.

d.

Decimals : digunakan untuk memberikan nilai desimal.

e.

Label

: digunakan untuk memberi nama variable.

f.

Value

: digunakan untuk menjelaskan nilai data pada kolom.

g.

Missing

: digunakan untuk menentukan data yang hilang.

h.

Columns

: digunakan untuk menetukan lebar kolom.

i.

Align

: digunakan untuk menetukan rata kanan, kiri, atau tengah.

j.

Measur

: digunakan untuk menentukan tipe atau ukuran data, yaitu
nominal, ordinal atau skala.

4.5
1.

Pengolahan Data untuk Regresi
Klik lembar Variabel View dari SPSS Data Editor, kita definisikan variabel Y
dengan nama variabel Y, variabel � dengan nama x1, � dengan nama x2,
dan � dengan nama x3.

Gambar 4.3 Tampilan Pengisian Data Variabel pada Variable View

2.

Kemudian isi data pada kolom Data View, Sehingga diperoleh seperti gambar
berikut:

Universitas Sumatera Utara

32

Gambar 4.4 Tampilan Pengisian Data Variabel pada Data View

3.

Klik Analyze → Regression → Linear sebagai berikut:

Gambar 4.5 Tampilan pada Kotak Dialog Regression

4.

Kemudian akan didapat tampilan sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

33

Gambar 4.6 Tampilan Linier Regression

5.

Pindahkan variabel Y ke dalam kotak berjudul Dependent dan variabel x1,
x2, dan x3 ke dalam kotak berjudul Independent(s). Seperti terlihat pada
tampilan berikut:

Gambar 4.7 Tampilan Dependent dan Independent

6. Pastikan memilih Method: Enter. Kemudian klik tombol Statistics dan
pastikan memberi tanda check (ν) pada Estimates, Model fit dan Descriptives
sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

34

Gambar 4.8 Tampilan Linier Regression Statistic

7.

Kemudian klik Continue.

8.

Klik Plots akan didapat tampilan sebagai berikut:

Gambar 4.9 Tampilan Plots

9.

pada standardized Residual Plots centang pada produce all Partial plots

10. kemudian klik continue dan ok.

4.6

Pengolahan Data untuk Korelasi

Universitas Sumatera Utara

35

1.

Klik Analyze → Correlate → Bivariate sebagai berikut:

Gambar 4.10 Tampilan Correlations Statistic

2.

Pada kotak bivariate correlations akan ditampilkan variabel-variabel yang
akan diuji. Pindahkan keseluruhan variabel. Kemudian aktifkan pearson, two
tailed, dan flag significant correlations lalu klik OK seperti terlihat dalam
tampilan berikut ini:

Gambar 4.11 Tampilan Bivariates Correlations Statistic

3. Klik OK maka hasilnya akan muncul pada output.

Universitas Sumatera Utara

36

Output:

Descriptive Statistics
Mean

Std. Deviation

N

Y

1.244,5000

352,52462

10



4.241,6899

1.127,02461

10

3.280,1850

252,90669

10



60.379,5000

17.769,62160

10



Correlations
Y
Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N







Y

1,000

0,729

0,455

0,248



0,729

1,000

0,714

-0,270



0,455

0,714

1,000

-0,119



0,248

-0,270

-0,119

1,000

Y

-

0,008

0,093

0,245



0,008

-

0,010

0,225



0,093

0,010

-

0,372



0,245

0,225

0,372

-

Y

10

10

10

10



10

10

10

10

10

10

10

10



10

10

10

10



Universitas Sumatera Utara

37

Model Summaryb
Model
R

R Square

0,876a

0

Adjusted R

Std. Error of

Square

the Estimate

0,767

0,651

208,25783

a. Predictors: (Constant), � , � , �
b. Dependent Variable: Y

ANOVAb
Model

1

Sum of
Squares

Df

Mean Square

F

Sig.

Regression

858.234,568

3

286.078,189

6,596

0,025a

Residual

260.227,932

6

43.371,322

1.118.462,500

9

Total

a. Predictors: (Constant), � , � , �
b. Dependent Variable: Y

Coefficientsa
Model

1 (Constant)





Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

t

Sig.

0,248

0,812

B

Std. Error

Beta

267,102

1.075,198

0,317

0,091

1,014

3,474

0,013

-0,294

0,395

-0,211

-0,745

0,485

0,010

0,004

0,497

2,416

0,052

a. Dependent Variable: Y

Universitas Sumatera Utara

38

Residuals Statisticsa
Std.

Predicted Value
Residual
Std. Predicted

Minimum

Maximum

Deviation

N

846,1599

1.575,1115 1.244,5000 308,80317

10

-305,76920 203,44804

Mean

0,00000

170,04180

10

-1,290

1,071

0,000

1,000

10

-1,468

0,977

0,000

0,816

10

Value
Std. Residual

a. Dependent Variable: Y

Universitas Sumatera Utara

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, maka diperoleh beberapa
kesimpulan antara lain:
1.

Dengan menggunakan analisis regresi linier berganda diperoleh model
persamaan sebagai berikut:
Ŷ=

,

+ ,

� − , � � + ,



Jika jumlah kendaran bermotor (� ) dan jumlah pelanggaran rambu-rambu
lalu lintas (� ) tinggi maka tingkat kecelakaan (Y) akan semakin tinggi,

sementara jika panjag jalan (� ) semakin tinggi maka tingkat kecelakaan (Y)

akan semakin rendah.
2.

Dari perhitungan koefisien korelasi antara variabel bebas terhadap variabel
tak bebas diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Hubungan antara tingkat kecelakaan lalu lintas dengan banyaknya
kendaraan bermotor yaitu sebesar 0,73.
b. Hubungan antara tingkat kecelakaan lalu lintas dengan panjang jalan yaitu
sebesar 0,45.
c. Hubungan antara tingkat kecelakaan lalu lintas dengan banyaknya
pelanggaran rambu-rambu lalu lintas yaitu sebesar 0,25.
Maka faktor yang paling berpengaruh terhadap tingginya tingkat kecelakaan
lalu lintas di Kota Medan adalah jumlah kendaraan bermotor yaitu sebesar
0,73. Artinya semakin banyak kendaraan bermotor di Kota Medan maka
akan semakin tinggilah tingkat kecelakaan lalu lintas yang terjadi.

5.2
1.

Saran
Faktor yang menyebabkan tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas adalah
jumlah kendaraan bermotor, dan pelanggaran rambu-rambu lalu lintas untuk
itu diharapkan agar pemerintah bisa mengambil kebijakan untuk mengurangi
kecelakaan lalu lintas demi keselamatan masyarakat Kota Medan. Salah

Universitas Sumatera Utara

40

satunya yaitu dengan kebijakan penambahan panjang jalan, semakin tinggi
panjang jalan maka tingkat kecelakaan semakin rendah..

Universitas Sumatera Utara