Hubungan Kadar Glukosa Darah Penderita Diabetes Melitus yang Mengalami Kandidiasis dengan Perubahan Jumlah Koloni Candida albicans Rongga Mulut

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit yang ditandai dengan terjadinya
peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia). Penyakit diabetes melitus terjadi
karena kekurangan insulin absolut atau relatif, sehingga menyebabkan gangguan pada
metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.1,2,3 Pada penderita diabetes melitus
dapat mengalami komplikasi sistemik dan rongga mulut. Komplikasi sistemiknya
yaitu diabetik mata, neuropati, nefropati, stroke, kardiovaskular, dan vaskular perifer.
Sedangkan komplikasi rongga mulut yaitu penyakit periodontal, karies gigi, mobiliti
gigi, xerostomia, dan kandidiasis mulut.2,4 Salah satu yang paling sering mengenai
mukosa mulut penderita diabetes melitus adalah kandidiasis. Beberapa faktor yang
memudahkan terjadinya kandididasis yaitu kesehatan mulut yang buruk, sekresi
saliva

menurun,

pH

saliva


menurun,

kenaikan

glukosa,

dan

keadaan

imunodefisiensi.1,5
Kandidiasis merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida
albicans. Candida albicans merupakan flora normal rongga mulut, saluran
pencernaan dan alat kelamin (vagina), tetapi dapat berubah menjadi patogen apabila
terjadi perubahan host.1,4 Sekitar 40% Candida albicans ada pada rongga mulut
sebagai flora normal. Pada penderita diabetes melitus kolonisasi Candida albicans
akan mengalami peningkatan disebabkan kadar glukosa darah yang tinggi. Penderita
diabetes melitus yang mengalami kandidiasis di rongga mulut dapat menyebabkan
rasa tidak nyaman, rasa terbakar, dan perubahan rasa pengecapan.1,4,6

Dalam penelitian Pallavan et al tahun 2014 membuktikan bahwa ada
peningkatan kolonisasi Candida pada pasien diabetes dibandingkan untuk individu
normal.7 Penelitian Sumintarti dkk tahun 2015 tentang korelasi kadar glukosa saliva
dengan glukosa darah terhadap terjadinya kandidiasis mulut pada pasien diabetes
melitus, disimpulkan bahwa kadar glukosa saliva yang tinggi diikuti kadar glukosa
darah yang tinggi dan peningkatan kadar glukosa mempengaruhi terjadinya

Universitas Sumatera Utara

kandidiasis mulut pada pasien DM.8 Saskia dkk tahun 2015 dalam penelitiannya
menyatakan bahwa kondisi hiperglikemia pada penderita diabetes menyebabkan
penderita DM rentan terkena infeksi jamur.9 Penelitian Leblond et al pada tahun 2000
mengatakan bahwa Candida albicans merupakan jamur yang dominan pada penderita
DM dengan keadaan imunokompromistik. Kondisi ini berhubungan dengan faktor
yang berpengaruh terhadap kejadian infeksi Candida albicans di rongga mulut yaitu
kadar glukosa darah yang tinggi dan tidak terkontrol.10
Berdasarkan penelitian-penelitian yang sebelumnya mengatakan tentang
penderita diabetes melitus mengalami peningkatan jumlah koloni Candida albicans
dalam rongga mulut telah banyak dilakukan. Namun penelitian yang menghubungkan
antara kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus yang mengalami

kandidiasis dengan perubahan koloni Candida albicans rongga mulut masih sedikit,
maka penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian mengenai hal tersebut.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka timbul permasalahan :
Apakah terdapat hubungan antara kadar glukosa darah penderita diabetes
melitus yang mengalami kandidiasis dengan perubahan jumlah koloni Candida
albicans rongga mulut?

1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hubungan antara kadar glukosa darah penderita diabetes
melitus yang mengalami kandidiasis dengan perubahan jumlah koloni Candida
albicans rongga mulut

1.4 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah, maka hipotesis pada penelitian ini adalah ada
hubungan kadar glukosa darah penderita diabetes melitus yang mengalami
kandidiasis dengan perubahan jumlah koloni Candida albicans rongga mulut.

Universitas Sumatera Utara


1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi atau sumbangan
bagi pengembangan ilmu pengetahuan kepada instasi kesehatan maupun menjadi
bahan ajar yang berguna bagi Departemen Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Sumatera Utara mengenai hubungan kadar glukosa darah penderita
diabetes melitus yang mengalami kandidiasis dengan perubahan jumlah koloni
Candida albicans rongga mulut.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi bagi
peneliti selanjutnya.
3. Bagi penderita diabetes melitus, sebagai sumber informasi mengenai
kondisi rongga mulut yang bisa saja terjadi pada penderita diabetes melitus.

1.5.2 Manfaat Praktis
1. Penelitian ini diharapkan dapat mengidentifikasi lebih dini hubungan kadar
glukosa darah penderita diabetes melitus yang mengalami kandidiasis dengan
perubahan jumlah koloni Candida albicans rongga mulut
2. Tenaga kesehatan dapat melakukan edukasi pada masyarakat bahwa
diabetes melitus dapat terjadi pada siapa saja serta kesehatan dan kebersihan mulut

sangat berperan untuk mencegah terjadinya komplikasi diabetes melitus.

Universitas Sumatera Utara