Manifestasi Okular Pada Penderita Leukemia Akut Anak Di RSUP Haji Adam Malik Medan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengetahuan tentang manifestasi okular dari leukemia adalah hal
penting tidak hanya dikarenakan banyaknya perubahan yang dapat dilihat
tetapi sering pada mata ditemukan suatu pertanda adanya suatu penyakit
dalam tubuh. Mungkin suatu pertanda awal ataupun pertanda relapsnya
penyakit sistemik. 1
Leukemia
adalah
tumor
dari
sistem
hematopoetik
yang
mempengaruhi limfopoetik dan mielopoetik dan diklasifikasikan kedalam
akut dan kronik sesuai dengan tingkat difrensiasi selular.2
Keterlibatan okular pada leukemia bukanlah hal yang luar biasa
dan telah dilaporkan sampai 90% dari kasus leukemia. Frekwensinya
bervariasi sesuai dengan tipe dari leukemia itu sendiri.
Prevalensi dari keterlibatan okular ini menurut literatur antara 990%. Keterlibatan okular terlihat sekitar 82% pada leukemia akut dan
75% pada leukemia kronik menurut laporan autopsi post mortem.3
Ridgway et al
telah melaporkan 9% keterlibatan okular pada
pasien pediatrik dengan leukemia myeloid akut. Sedangkan Schachat et
al telah melaporkan 13-33% dari keterlibatan retina pada pasien dengan
leukemia myeloid akut. Karesh et al menemukan 53% keterlibatan fundus
pada leukemia non limfoblastik.
Besharati MR, MD, (2012) melaporkan leukemia myeloid akut
adalah hal yang jarang pada pasien, dilaporkan sebanyak 15% dari
semua leukemia pada pediatrik.
Insidensi Granulositik sarkoma pada literature barat menunjukkan
suatu penurunan tetapi ada signifikan terhadap geografik dan variasi ras.
Penelitian pada pasien-pasien Turki, ocular granulocytic sarcoma (OGS)
terjadi sebesar 36% (20 of 56 children) with AML. Angka kejadian orbital
myeloid sarcoma sebelum berkembangnya leukemia sistemik adalah
1
Universitas Sumatera Utara
sering, dilaporkan sekitar 88% dari penelitian Zimmerman. Perkembangan
sesudah itu dari leukemia biasanya terjadi dalam 5-12 bulan.4
Infiltrasi sel leukemik ke okular paling sering mempengaruhi retina
dan koroid. Keterlibatan optic nerve berhubungan dengan keterlibatan
central nervus system (CNS). Tetapi optic nerve dapat langsung diinfiltrasi
oleh sel leukemik tanpa keterlibatan CNS ini jarang. Kincaid dan Green
telah mendeteksi keterlibatan optic nerve adalah sebesar 18% pada
leukemia akut dan 16% pada leukemia kronik. Tetapi pada laporan
Rahsan Y menyatakan ada keterlibatan optic nerve tanpa keterlibatan
CNS. 3
Temuan okular merupakan manifestasi awal sebanyak 3,6% pada
pasien leukemia akut anak.
Antara 17-35% dari
pasien leukemia
mempunyai temuan okular sebelum dimulai kemoterapi. Infiltrasi leukemik
ke okular
dan orbit adalah 1/3 dari keterlibatan meningeal dan testis.
Secara klinis dan histopatology manifestasi okular dari leukemia telah
digambarkan pada beberapa studi.5
Pada
beberapa
kasus
keterlibatan
okular
dapat
bersifat
asimptomatis. Sebuah studi prospektif menunjukkan prevalensi yang tinggi
pada lesi okular yang asimptomatik pada anak-anak dengan leukemia
akut. Tetapi penelitian saat ini menunjukkan bahwa keterlibatan okular
berhubungan dengan prognosa yang jelek pada anak-anak dengan
leukemia akut. Oleh karena itu penting untuk mempertimbangkan evaluasi
pada mata saat diagnosis leukemia akut pada anak ataupun dewasa
ditegakkan. Pada kenyataannya tak jarang seorang dokter mata yang
pertama sekali
menyarankan diagnosis leukemia berdasarkan temuan
okular yang didapatkannya. Hal ini yang mendorong penulis untuk
melakukan penelitian ini.
1.2 Rumusan Masalah
Sejauh mana keterlibatan mata terjadi pada penderita leukemia
akut anak?
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui keterlibatan okular pada penderita
leukemia akut
anak.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Mengetahui keterlibatan segmen anterior bola mata
2. Mengetahui keterlibatan segmen posterior bola mata
3. Mengetahui keterlibatan orbit eyelid
4. Mengetahui pengaruh leukemia akut terhadap tekanan intra okuli
1.4 Manfaat Penelitian
1. Dapat digunakan sebagai deteksi dini kelainan darah di divisi
Pediatrik Oftalmologi Departemen Ilmu Kesehatan Mata RSUP H
Adam Malik Medan
2. Memberikan
edukasi
pada
masyarakat
tentang
pentingnya
pemeriksaan mata pada penderita penyakit-penyakit keganasan.
3. Sebagai acuan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian
yang ada kaitannya dengan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengetahuan tentang manifestasi okular dari leukemia adalah hal
penting tidak hanya dikarenakan banyaknya perubahan yang dapat dilihat
tetapi sering pada mata ditemukan suatu pertanda adanya suatu penyakit
dalam tubuh. Mungkin suatu pertanda awal ataupun pertanda relapsnya
penyakit sistemik. 1
Leukemia
adalah
tumor
dari
sistem
hematopoetik
yang
mempengaruhi limfopoetik dan mielopoetik dan diklasifikasikan kedalam
akut dan kronik sesuai dengan tingkat difrensiasi selular.2
Keterlibatan okular pada leukemia bukanlah hal yang luar biasa
dan telah dilaporkan sampai 90% dari kasus leukemia. Frekwensinya
bervariasi sesuai dengan tipe dari leukemia itu sendiri.
Prevalensi dari keterlibatan okular ini menurut literatur antara 990%. Keterlibatan okular terlihat sekitar 82% pada leukemia akut dan
75% pada leukemia kronik menurut laporan autopsi post mortem.3
Ridgway et al
telah melaporkan 9% keterlibatan okular pada
pasien pediatrik dengan leukemia myeloid akut. Sedangkan Schachat et
al telah melaporkan 13-33% dari keterlibatan retina pada pasien dengan
leukemia myeloid akut. Karesh et al menemukan 53% keterlibatan fundus
pada leukemia non limfoblastik.
Besharati MR, MD, (2012) melaporkan leukemia myeloid akut
adalah hal yang jarang pada pasien, dilaporkan sebanyak 15% dari
semua leukemia pada pediatrik.
Insidensi Granulositik sarkoma pada literature barat menunjukkan
suatu penurunan tetapi ada signifikan terhadap geografik dan variasi ras.
Penelitian pada pasien-pasien Turki, ocular granulocytic sarcoma (OGS)
terjadi sebesar 36% (20 of 56 children) with AML. Angka kejadian orbital
myeloid sarcoma sebelum berkembangnya leukemia sistemik adalah
1
Universitas Sumatera Utara
sering, dilaporkan sekitar 88% dari penelitian Zimmerman. Perkembangan
sesudah itu dari leukemia biasanya terjadi dalam 5-12 bulan.4
Infiltrasi sel leukemik ke okular paling sering mempengaruhi retina
dan koroid. Keterlibatan optic nerve berhubungan dengan keterlibatan
central nervus system (CNS). Tetapi optic nerve dapat langsung diinfiltrasi
oleh sel leukemik tanpa keterlibatan CNS ini jarang. Kincaid dan Green
telah mendeteksi keterlibatan optic nerve adalah sebesar 18% pada
leukemia akut dan 16% pada leukemia kronik. Tetapi pada laporan
Rahsan Y menyatakan ada keterlibatan optic nerve tanpa keterlibatan
CNS. 3
Temuan okular merupakan manifestasi awal sebanyak 3,6% pada
pasien leukemia akut anak.
Antara 17-35% dari
pasien leukemia
mempunyai temuan okular sebelum dimulai kemoterapi. Infiltrasi leukemik
ke okular
dan orbit adalah 1/3 dari keterlibatan meningeal dan testis.
Secara klinis dan histopatology manifestasi okular dari leukemia telah
digambarkan pada beberapa studi.5
Pada
beberapa
kasus
keterlibatan
okular
dapat
bersifat
asimptomatis. Sebuah studi prospektif menunjukkan prevalensi yang tinggi
pada lesi okular yang asimptomatik pada anak-anak dengan leukemia
akut. Tetapi penelitian saat ini menunjukkan bahwa keterlibatan okular
berhubungan dengan prognosa yang jelek pada anak-anak dengan
leukemia akut. Oleh karena itu penting untuk mempertimbangkan evaluasi
pada mata saat diagnosis leukemia akut pada anak ataupun dewasa
ditegakkan. Pada kenyataannya tak jarang seorang dokter mata yang
pertama sekali
menyarankan diagnosis leukemia berdasarkan temuan
okular yang didapatkannya. Hal ini yang mendorong penulis untuk
melakukan penelitian ini.
1.2 Rumusan Masalah
Sejauh mana keterlibatan mata terjadi pada penderita leukemia
akut anak?
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui keterlibatan okular pada penderita
leukemia akut
anak.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Mengetahui keterlibatan segmen anterior bola mata
2. Mengetahui keterlibatan segmen posterior bola mata
3. Mengetahui keterlibatan orbit eyelid
4. Mengetahui pengaruh leukemia akut terhadap tekanan intra okuli
1.4 Manfaat Penelitian
1. Dapat digunakan sebagai deteksi dini kelainan darah di divisi
Pediatrik Oftalmologi Departemen Ilmu Kesehatan Mata RSUP H
Adam Malik Medan
2. Memberikan
edukasi
pada
masyarakat
tentang
pentingnya
pemeriksaan mata pada penderita penyakit-penyakit keganasan.
3. Sebagai acuan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian
yang ada kaitannya dengan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara