LATIHAN INISIASI 1 TUTON Pengantar Sta

TRIYOSI GIRINDA PURI (030108138)
PENGANTAR STATISTIK SOSIAL (ISIP4215)
UPBJJ UT Kota Batam

Latihan Inisiasi 1
Saudara mahasiswa, Anda diharapkan sudah mempelajari modul 1 tentang Statistika dan modul 2
tentang Pengukuran. Untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap kedua modul tersebut,
jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1. Jelaskan manfaat statistik dalam penelitian sosial!
2. Jelaskan perbedaan antara statistika deskriptif dan statistika inferensia!
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengukuran!
4. Tentukan skala pengukuran untuk variabel kualitatif dan kuantitatif!

1.
 Memperoleh gambaran, secara umum maupun secara khusus tentang suatu keadaan atau
persoalan.
 Mengikuti perkembangan mengenai gejala, keadaan atau persoalan.
 Melakukan pengujian apakah gejala yang satu berbeda dengan gejala yang lainnya.
 Mengetahui apakah gejala yang satu ada hubungan dengan gejala yang lainnya.
 Menyusun laporan berupa data kuantitatif dengan teratur, ringkas dan jelas.
 Menarik kesimpulan secara logis, mengambil keputusan secara tepat serta dapat

memperkirakan atau meramalkan hal-hal yang mungkin terjadi di masa mendatang.

2.
a. Statistika Deskriptif (disebut juga statistika deduktif): mempelajari cara pengumpulan

data, penyederhanaan angka, melakukan ukuran pemusatan dan penyebaran data sehingga mudah
dipahami. Dengan kata lain, statistika deskriptif adalah penggambaran data yang telah
dikumpulkan; hanya berfungsi menerangkan keadaan atau persoalan.
Contoh: Sekurang-kurangnya 15% dari seluruh kebakaran di Pekanbaru yang dilaporkan setiap
tahun yang diakibatkan oleh tindakan-tindakan sengaja yang tidak bertanggung jawab.
Statistika deskriptif mencukup hal-hal berikut:
1.

Penyajian data dalam bentuk table seperti tabel tunggal, tabel kontigensi, maupun tabel
distribusi frekuensi.

2.

Penyajian data bentuk grafik seperti diagram batang, diagram garis, diagram lingkaran,
diagram pencar, diagram peta (kartogram), diagram simbol (pictogram), maupun diagram

yang disajikan dari tabel distribusi frekuensi, yaitu histogram, poligon frekuensi, dan ogiver.

3.

Ukuran nilai pusat dan letak seperti perata, median, modus, varian, simpangan baku,
kuartil, desil, persentil, dsb.

4.

Ukuran despersi atas simpangan, seperti :jangkauan atau rentang, rataan simpangan,
variansi, simpangan baku, dan sebagainya.

5.

Model distribusi data.

6.

Angka indeks.


7.

Time series/ deret waktu / data berkala.

b. Statistika Inferensial (disebut juga statistika induktif): mempelajari cara menganalisis data
serta penafsiran dan penarikan kesimpulan (terkait dengan perkiraan parameter dan pengujian
hipotesis). Dengan kata lain, statistika inferensial berfungsi meramalkan dan mengontrol keadaan
atau kejadian.
Contoh: Akibat penurunan produksi minyak oleh negara-negara penghasil minyak, diramalkan
harga minyak dunia akan naik menjadi 2 kali lipat pada masa mendatang.
Statistika inferensial biasanya untuk membuat generalisasi dari kaitan antara dua atau lebih
variabel, yaitu asosiasi (hubungan) dan komparasi (perbandingan).

3. Skala adalah adalah perbandingan antarkategori dari sebuah objek variabel. Pengukuran
adalah dasar yang digunakan dalam setiap metode ilmiah. Dengan demikian, skala pengukuran
diartikan sebagai acuan untuk menentukan nilai yang ada pada alat ukur.

4.



Skala nominal  melekat pada variabel yang kategorinya hanya bisa membedakan antara

kategori satu dengan kategori lainnya. Biasanya berupa variabel dengan data kualitatif.
Contoh: variabel jenis kelamin dengan kategori laki-laki dan perempuan.


Skala Ordinal  melekat pada variabel yang kategorinya menunjukkan adanya

perbedaan dan juga tingkatan yang berbeda.
Contoh: penghasilan dengan kategori tinggi, sedang, dan rendah; jabatan dengan kategori
direktur, manajer, dan staff.


Skala interval  melekat pada variabel kategorinya menunjukkan adanya perbedaan,

tingkatan yang berbeda, dan adanya rentang nilai.
Contoh: jarak tempuh dengan kategori 0 sampai 25 km, 25 sampai 50 km, 50 sampai 75 km;
lamanya penerbangan dengan kategori 1 sampai 2 jam, 2 sampai 3 jam.



Skala rasio  melekat pada variabel kategorinya menunjukkan adanya perbedaan,

tingkatan yang berbeda, adanya rentang nilai dan bisa diperbandingkan karena adanya nol
mutlak.
Contoh: berat penghasilan dengan kategori 5 juta, 10 juta, 15 juta; berat badan dengan kategori
40 kg, 80 kg, 120 kg.