Kedudukan Lembaga Kejaksaan dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia

ABSTRAKSI
KEDUDUKAN KEJAKSAAN DALAM
SISTEM KETATANEGARAAN
REPUBLIK INDONESIA
Dr. Faisal Akbar Nasution, SH, M.Hum*
Rafiqoh Lubis Lubis, SH, M. Hum**
Yeremia Pangellah Ponomban***
Kedudukan kejaksaan dalam Undang-Undang dikatakan sebagai badan
yang berwenang dalam penegakkan hukum dan keadilan yang menjalankan
kekuasaan negara dibidang penuntutan. Namun penempatan posisi Kejaksaan di
bawah Eksekutif oleh undang-undang menyebabkan Kejaksaan memiliki tugas
ganda (double obligation) yang kerap menimbulkan keraguan mengenai
objektifitasnya dalam keputusan penting terkait dengan penanganan perkara
menyangkut kepentingan Pemerintah. Tidak diaturnya Kedudukan Kejaksaan
secara implisit dalam UUD dan munculnya lembaga yang memiliki kewenangan
penuntutan menimbulkan anggapan bahwa negara tidak menjamin kedudukan
Kejaksaan dalam menjalankan fungsi penegakkan hukum terutama dalam fungsi
penuntutan di Indonesia. Berdasarkan perbandingan kedudukan kejaksaan dengan
negara Inggris(&Wales) dan Perancis yang sistem penuntutannya juga berada di
bawah eksekutif, ditemukan perbedaan mengapa kejaksaan pada negara-negara
tersebut tidak rentan terhadap intervensi seperti di Indonesia. Penelitian skripsi ini

juga mencoba mencari posisi kejaksaan yang ideal dalam penegakkan hukum
melalui penguatan kejaksaan secara kelembagaan, fungsi dan kewenangan.
Metode pendekatan yang digunakan dalam penulisan skripsi dan penelitian
ini adalah dengan cara yuridis normatif, yaitu dengan cara melihat pengaturan
kedudukan kejaksaan dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia, kemudian
dibandingkan dengan kedudukan kejaksaan pada negara yang memiliki kesamaan
dalam menempatkan fungsi penuntutan dibawah eksekutif dan menemukan posisi
kejaksaan yang ideal dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia.

___________________________
* Dosen Pembimbing I
** Dosen Pembimbing II
*** Mahasiswa Departemen Hukum Tata Negara

VIII

Universitas Sumatera Utara