Kebijakan Kriminal Terhadap Tindak Pidana Korporasi Media Penyiaran

ABSTRAK

Penyiaran pada dasarnya adalah kegiatan penyebarluasan informasi kepada
masyarakat yang dilakukan lembaga penyiaran (korporasi media penyiaran) dalam
bentuk pemberitaan sebagai upaya menumbuhkembangkan pribadi masyarakat
menjadi pribadi yang demokratis, adil dan sejahtera. Pemberitaan yang dilakukan
korporasi media penyiaran selain menghadirkan dampak positif, juga menghadirkan
dampak negatif apabila tidak dikelola dengan baik dapat menjadi faktor kriminogen
yang mengancam ketertiban sosial bahkan mengancam stabilitas keamanan Negara.
Mengatasi dan mengantisipasi masalah tersebut maka penyiaran harus ditangani
dengan cara yang rasional, salah satu usaha rasional tersebut adalah dengan
pendekatan kebijakan kriminal.
Permasalahan yang dihadapi adalah apakah kebijakan kriminal terhadap
korporasi media penyiaran di Indonesia saat ini telah memadai dalam rangka
menanggulangi potensi tindak pidana penyiaran dan bagaimana formulasi kebijakan
kriminal di masa mendatang untuk menanggulangi tindak pidana penyiaran.
Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, yaitu dengan
mengkaji atau menganalisis data sekunder berupa bahan-bahan hukum sekunder
dengan memahami hukum sebagai perangkat peraturan atau norma-norma positif di
dalam sistem perundang-undangan yang mengatur mengenai kehidupan manusia.
Penelitian ini dipahami sebagai penelitian kepustakaan (library research), yaitu

penelitian terhadap data sekunder.
Pengaturan tentang tindak pidana penyiaran telah diatur dalam UndangUndang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Kebijakan formulasi peraturan
perundangan-undangan tersebut mempunyai beberapa kelemahan. Kebijakan kriminal
atau dipahami sebagai kebijakan penanggulangan untuk tindak pidana penyiaran di
masa yang akan datang harus dengan kebijakan formulasi hukum pidana yang lebih
optimal untuk menjangkau perkembangan tindak pidana penyiaran.
Kata kunci: Kebijakan Kriminal, Korporasi Media Penyiaran, Penyiaran

i
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

Broadcasting is basically an activity of disseminating information to the
public done by broadcasting institutions (broadcasting media corporation) in the
form of news report as an attempt to cultivate a democratic, just and prosperous
public personality. The news reports done by the broadcasting media corporations
not only brings positive impact but also negative impact because if it is not well
managed, it can be a criminogenic factor that threatens social order and even the
stability of the state security. To overcome and anticipate the problem, broadcasting

must be rationally handled and one of the rational attempts is through criminal policy
approach.
The problems discussed were whether or not the existing criminal policy for
media broadcasting corporation was adequate in overcoming the broadcasting
criminal act, and how the future formulation of criminal policy could overcome the
broadcasting criminal act.
This normative juridical study was to investigate and analyze the secondary
data in the forms of secondary legal materials obtainned through library research
and to understand law as the sets of rules or positive norms in the regulatory system
regulating human life.
The regulation on broadcasting criminal act is regulated in Law No.32/2002
on Broadcasting. The policy formulation of the legislation has several weaknesses.
Criminal policy or the one understood as the prevention policy for broadcasting
criminal act in the future must be with a more optimal criminal law formulation to
reach the development of broadcasting criminal act.
Keywords: Criminal Policy, Broadcasting Media Corporation, Broadcasting

ii
Universitas Sumatera Utara