KP 14.I1.0165 Fitri Annisa Brillianti

  

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat

  KARAKTERISTIK KEMASAN MI INSTAN CUP “POP

MIE” DI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR

TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG

  • – syarat guna memperoleh gelar

  

Sarjana Teknologi Pangan

Oleh :

Fitri Annisa Brillianti

NIM : 14.I1.0165

  

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2017

  

HALAMAN PENGESAHAN

CUP KARAKTERISTIK KEMASAN MI INSTAN “POP MIE” DI

  

PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK DIVISI NOODLE

SEMARANG

Oleh :

FITRI ANNISA BRILLIANTI

  

NIM : 14.I1.0165

PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI PANGAN

  Laporan Kerja Praktek ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan sidang penguji pada Semarang, 9 Januari 2017

  Fakultas Teknologi Pertanian Program Studi Teknologi Pangan

  Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan Dr.R. Probo Y. Nugrahedi, S.TP., Msc Kartikarini DP Dekan Fakultas Mengetahui,

  PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang

  Despan Rajagukguk

KATA PENGANTAR

  Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karunia-Nya penulis telah menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang berjudul “Karakteristik Kemasan Mi Instan Cup “Pop Mie” di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle

  Semarang”. Laporan kerja praktek ini ditulis karena merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Selama penulisan laporan kerja praktek ini, penulis menemukan berbagai hambatan dan kesulitan. Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini penulis banyak menerima bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Ibu Dr. V. Kristina Ananingsih, ST, MSc. sebagai Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

  2. Bapak Dr. R. Probo Y. Nugrahedi, STP, MSc. sebagai Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk mengarahkan dan membimbing penulis.

  3. Bapak Albertus Adrian Sutanto ST, MT, MSc. sebagai Koordinator Kerja Praktek Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

  4. Bapak Adi selaku HRD PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang yang sangat membantu dan mengerahkan banyak pengarahan tentang peraturan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang untuk penulis sebelum penulis melakukan kerja praktek.

  5. Bapak Despan Rajagukguk selaku Branch Process Development and Quality yang berkenan untuk membantu dan memberikan arahan bagi

  Control Manager penulis dalam menyusun laporan.

  6. Ibu Kartikarini DP selaku Process Development and Quality Control Supervisor PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang yang mendampingi dan mengarahkan penulis selama melakukan kerja praktek.

  7. Bapak A. Irdiana selaku Quality Control Analyst Raw Material Supervisor PT.

  8. Bapak Bangun Widi selaku Quality Control Analyst Raw Material Section

  Supervisor PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang yang

  telah mengarahkan, membimbing dan memberikan pengetahuan bagi penulis selama kerja praktek.

  9. Bapak Amal, Bapak Asmuni, Mas Radith selaku Quality Control Analyst Finished

  Good PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang yang

  memberikan informasi mengenai produk akhir kepada penulis selama melakukan kerja praktek.

  10. Bapak Nathan, Bapak Boshido, Bapak Usman, Bapak Marno B, dan Bapak Aris selaku Quality Control Analyst di laboratorium PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang yang mau berbagi ilmu dan pengalaman.

  11. Bapak Sumarno A, Bapak Budi Utomo, dan segenap karyawan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang bagian gudang tepung yang telah memberikan banyak ilmu dan memberi arahan kepada penulis selama melakukan kerja praktek.

  12. Bapak Ardhito, Bapak Himawan dan Bapak Budi selaku Quality Control Analyst Proses Produksi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang yang dengan baik hati mau memberikan informasi bagi penulis dan memberikan wawasan ilmu yang luas selama penulis melaksanakan kerja praktek.

  13. Mas Dharu dan Ibu Ambar selaku Quality Control Analyst bagian seasoning PT.

  Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang, beserta Mas Waskito, Mas Nunung dan Bapak Mur yang banyak memberikan ilmu dan informasi bagi penulis selama melakukan kerja praktek.

  14. Segenap karyawan dan staf PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

  15. Orang tua dan keluarga yang banyak memberikan doa, masukan pengetahuan, semangat dan motivasi kepada penulis selama kerja praktek hingga penyusunan laporan kerja praktek.

  16. Lilian Vanesa dan Herliansa yang merupakan teman seperjuangan penulis yang melakukan kerja praktek periode Agustus 2016 dan telah banyak membantu, memberikan masukan dan mendukung penulis selama kerja praktek serta dalam

  Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penyusunan laporan kerja praktek ini jauh dari kata kesempurnaan, karena keterbatasan yang penulis miliki. Oleh karena itu dengan senang hati penulis bersedia menerima segala kritik serta saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan penyusunan laporan kerja praktek ini. Penulis juga memiliki harapan supaya laporan kerja praktek ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

  Semarang, 9 Januari 2017 Penulis

  

DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ ...i KATA PENGANTAR .................................................................................................... ..ii DAFTAR ISI .................................................................................................................. ..v DAFTAR GAMBAR........................................................................................................ix DAFTAR TABEL .......................................................................................................... ..x

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Logo PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. .............................................. 7 Gambar 2.

  Macam Rasa dari Mi Instan Merek “Indomie”……………………………....9 Gambar 3. Macam Rasa dari Mi Ins tan Merek “Supermi” ........................................... .10 Gambar 4. Macam Rasa dari Mi Instan Merek “Sarimi” .............................................. .11 Gambar 5.

  Macam Rasa dari Mi Instan Merek “Pop Mie”......................................... .. .12 Gambar 6. Macam Jenis Mi Instan Cap “3 Ayam” ....................................................... .13 Gambar 7. Macam Rasa dari Mi Instan Merek “Pop Bihun” ........................................ .13

  Gambar 8. Kode Produksi pada Kemasan Cup “Pop Mie” ........................................... .14

  Gambar 9. Kode Produksi p ada Karton “Pop Mie”. ..................................................... .15 Gambar 10.Diagram Alir Proses Produksi Mi Instan .................................................... .20 Gambar 11.Diagram Alir Proses Produksi Kemasan Cup

  “Pop Mie” .......................... .29

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1. Spesifikasi Kemasan Cup “Pop Mie” Mini dan Jumbo …………………...….32

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

  Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata membekali mahasiswanya dengan pengetahuan tentang pengolahan pangan, baik dari makanan itu sendiri hingga alat dalam pembuatan makanan, tidak hanya pengetahuan pengolahan pangan skala kecil, tetapi juga skala industri. Selama pembelajaran di kelas, mahasiswa diajarkan secara teori dan diberikan penjelasan melalui gambar dan video. Tentunya dengan cara teori, via gambar dan video mahasiswa akan merasa kurang faham tentang sistem kerja yang ada di dalam industri pangan. Sehingga mahasiswa dianjurkan untuk terjun langsung ke dalam industri pangan.

  Perusahaan pangan yang penulis pilih yaitu PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang. Penulis memilih PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang karena perusahaan industri pangan ini sudah terkenal hingga luar negeri. Saat penulis melakukan kerja praktek, penulis tertarik untuk fokus pada karakteristik kemasan mi instan cup

  “Pop Mie” sebagai bahan untuk pembuatan laporan kerja praktek.

  1.2. Tujuan

  Kerja praktek ini mempunyai tujuan untuk mengetahui proses pembuatan kemasan mi instan cup “Pop Mie”, serta karakteristik dari kemasan mi instan cup “Pop Mie”.

  1.3. Metode dan Kegiatan Kerja Praktek

  Kerja praktek dalam PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang menggunakan metode pengamatan langsung ke lokasi dengan pembimbing lapangan dan tanya jawab dengan pembimbing lapangan. Kegiatan penulis selama melakukan kerja praktek di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Semarang yaitu:  Orientasi industri pangan (peraturan yang berlaku dalam PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang, alat pelindung diri yang wajib digunakan

   Terjun langsung dengan divisi Quality Control (raw material, pengemas, seasoning, shelf life , out going, dan laboratorium).  Studi Pustaka (pengumpulan hasil pengamatan dan data, serta dibandingkan dengan pustaka) 1.4.

   Waktu dan Lokasi Pelaksanaan

  Industri pangan yang dipilih oleh penulis yaitu PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang yang terletak di Jalan Tambak Aji II Nomor 8, Ngaliyan, Semarang. Kerja praktek yang dilakukan oleh penulis yaitu selama 20 hari kerja dimulai dari tanggal 1 Agustus 2016 hingga 23 Agustus 2016. Pada hari Senin hingga hari Jum’at penulis memulai kerja praktek pada pukul 08:00 WIB dan berakhir pada pukul 16:00 WIB. Namun, pada hari Sabtu penulis memulai kerja praktek pada pukul 07:00 WIB dan berakhir pada pukul 12:30 WIB. Jam kerja yang diberlakukan dari hari Senin hingga Jumat yaitu 7 jam kerja.

2. PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan

  PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang merupakan salah satu cabang perusahaan yang dimiliki Salim Group. Pada tanggal 27 April 1970 PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk Divisi Noodle didirikan di Jakarta bernama PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd. Pada tanggal 31 Oktober 1987 PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd membuka cabang di Semarang yang diresmikan oleh Menteri Perindustrian yaitu Ir. Hartanto dan Menteri Tenaga Kerja Soedomo. Pada tanggal 1 Maret 1994 PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd dan anak perusahaan Indofood group bergabung menjadi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Tanggal 1 Oktober 2009 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk berganti nama menjadi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

2.2. Lokasi Perusahaan

  PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle telah mempunyai cabang pabrik yang tersebar di 15 kota yaitu Jakarta, Medan, Palembang, Lampung, Pekanbaru, Tangerang, Cibitung, Bandung, Surabaya, Semarang, Pontianak, Banjarmasin, Makasar, Jambi, dan Manado. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle mempunyai cabang perusahaan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga terdapat cabang yang tersebar di luar negeri. Cabang PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle yang ada di luar negeri yaitu Filipina, Beijing, Saudi Arabia, Siria, Malaysia, dan Afrika Selatan.

  Cabang PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle yang ada di Semarang terletak di Jl. Tambak Aji II No. 08, Kelurahan Tambak Aji, Kecamatan Ngaliyan. Secara geografis PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang dibatasi oleh perusahaan lain yaitu di bagian utara merupakan PT. Lautan Luas, di bagian selatan adalah PT. WOI, di bagian timur adalah PT. Guna Mekar Industri, dan di bagian barat adalah PT. Apollo. Produk yang diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang didistribusikan ke wilayah DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan Jawa Tengah. Merek mi instan yang diproduksi yaitu

  Indomie, Supermi, Sarimi, Pop Mie, Mi Telur Cap 3 Ayam, Pop Bihun, Sakura, dan Nikimiku.

2.3. Struktur Organisasi Perusahaan

  PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk Divisi Noodle Semarang dipimpin oleh branch

  

manager yang mempunyai tugas memimpin dan mengarahkan kegiatan perusahaan

  yang berfungsi untuk mencapai tingkat kinerja yang tinggi dalam menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dengan menjaga sistem pengendalian mutu produk dan dilaksanakan secara konsisten. Branch manager membawahi departemen: 2.3.1.

   Branch Human Resources Manager (BHRM)

  BHRM mempunyai tugas memimpin departemen human resources. Departemen

  

Human Resources mempunyai tugas yaitu merencanakan, mengkoordinir,

  mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan sumber daya manusia yang terdiri dari hubungan industrial, administrasi kepegawaian dan pengupahan, jaminan sosial dan pelayanan umum yang berfungsi mendukung pencapaian sasaran perusahaan.

  2.3.2. Purchasing Officer

Purchasing officer mempunyai tugas untuk memimpin purchasing department yang

  berfungsi melakukan pengadaan barang-barang yang diperlukan masing-masing departemen. Barang-barang yang disediakan tentunya barang-barang yang menunjang kerja dari perusahaan.

  2.3.3. Factory Manager (FM)

  FM mempunyai tugas untuk memimpin manufacturing department serta merencanakan, mengkoordinir, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan manufacturing yang meliputi: a.

  Production Planning and Inventory Control (PPIC) Karyawan PPIC dipimpin oleh PPIC Supervisor. PPIC mempunyai tugas untuk menyusun jadwal produksi berdasarkan Confirmed Weekly Order (CWO) dan b.

  Teknik Karyawan teknik mempunyai pimpinan yaitu teknik supervisor. Karyawan teknik ini mempunyai tugas yaitu merencanakan, mengkoordinasi, dan mengendalikan kegiatan dalam bidang teknik, baik dalam perawatan maupun perbaikan mesin. Sehingga mempunyai fungsi untuk menjamin kelancaran operasional mesin produksi beserta sarana penunjangnya.

  c.

  Production Karyawan bagian produksi mempunyai pimpinan yang bernama production supervisor.

  

Production supervisor membawahi production shift supervisor yang mempunyai tugas

  merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan aktivitas produksi sesuai persyaratan standar yang telah ditetapkan. Karyawan bagian produksi mempunyai tugas untuk menjaga kelancaran proses produksi dengan tetap meminimalkan bahan baku yang terbuang.

  d.

  Warehouse Karyawan bagian warehouse mempunyai tugas untuk merencanakan, mengkoordinasi, dan mengendalikan kegiatan pergudangan sehingga beberapa target seperti jumlah barang yang akurat, keutuhan, dan keamanan barang. Karyawan bagian warehouse mempunyai pimpinan yaitu Warehouse Supervisor yang terdiri dari warehouse

  .

  supervisor 2.3.4.

   Branch Process Development and Quality Control Manager (BPDQCM)

  BPDQCM mempunyai kewenangan untuk memimpin departemen PDQC (Process

  

Development Quality Control ). BPDQCM berfungsi untuk mengendalikan mutu baik

incoming quality control, process quality control, outgoing quality control dan market

audit .

2.3.5. Finance & Accounting Manager (FAM) FAM mempunyai kewenangan untuk memimpin finance and accounting department.

  menyajikan laporan serta menganalisis keuangan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan.

2.3.6. Area Sales & Promotion Manager (ASPM)

  ASPM mempunyai kewenangan untuk memimpin marketing department. ASPM berfungsi untuk merencanakan dan mengkoordinasi strategi kegiatan promosi, serta penjualan terhadap semua produk yang dihasilkan.

  2.4. Ketenagakerjaan

  PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang mempunyai karyawan berjumlah kurang lebih 800 orang. Jumlah karyawan tersebut dapat berubah pada setiap bulannya, karena berdasarkan turn over karyawannya. Waktu kerja karyawan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang pada umumnya 6 hari seminggu dengan jumlah jam kerja 7 jam sehari dan 40 jam seminggu yang dilakukan dalam dinas normal maupun bergilir (shift). PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang juga memberlakukan 5 hari kerja seminggu dengan jam kerja selama 8 jam.

  2.5. Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan 2.5.1. Visi Perusahaan

  PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang berpegang teguh pada visi perusahaan yaitu menjadi produsen barang-barang konsumsi yang terkemuka.

2.5.2. Misi Perusahaan

  PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang berpegang teguh pada misi perusahaan yaitu:  Senantiasa melakukan inovasi, fokus pada kebutuhan pelanggan, menawarkan merek-merek unggulan dengan kinerja yang tidak tertandingi.

   Menyediakan produk berkualitas yang merupakan pilihan pelanggan.

   Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan dan lingkungan secara berkelanjutan.  Meningkatkan stakeholder’s value secara berkesinambungan.

2.5.3. Nilai Perusahaan

  PT Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Noodle Semarang berpegang teguh pada nilai perusahaan yang berisi “Dengan disiplin sebagai falsafah hidup; Kami menjalankan usaha kami dengan menjunjung tinggi integritas; Kami menghargai seluruh pemangku kepentingan dan secara bersama-sama membangun kesatuan untuk mencapai keunggulan dan inovasi yang berkelanjutan.” 2.6.

   Logo Perusahaan

  PT Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Noodle Semarang mempunyai logo yang menggunakan dua warna dasar. Warna dasar yang dipilih yaitu warna merah dan biru, serta menggunakan pencitraan grafis huruf dan warna. PT Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Noodle Semarang menggunakan warna merah sebagai warna dasar karena merah melambangkan semangat, serta warna biru mencitrakan geografis Indonesia sebagai Negara kepulauan.

  Gambar 1.

  Logo PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (Sumber:http://kimivatama.com/wp-content/uploads/2014/10/indofood-cbp.png)

3. SPESIFIKASI PRODUK 3.1. Jenis Produk

  Merek produk yang diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi

  

Noodle yang sering dikenal oleh masyarakat adalah Indomie, tetapi pada kenyataannya

  PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle juga memproduksi mi dengan merek lain. Merek lain yang diproduksi oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi

  

Noodle yaitu Supermi, Sarimi, Mie Sakura, Pop Bihun, Pop Mie, dan Mie Telur Cap 3

  Ayam. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle memiliki pengelompokan wilayah menurut nilai ekonomi masing-masing daerah tersebut. Ketujuh merek tersebut mempunyai spesifikasi masing-masing yaitu: 3.1.1.

   Indomie

  Indomie merupakan salah satu merek mi yang muncul tahun 1972 dengan rasa Indomie kuah rasa kaldu ayam dan sangat disukai oleh masyarakat Indonesia. Pada tahun 1982 dikeluarkan rasa baru yaitu Indomie kuah rasa kari ayam, karena semakin banyaknya permintaan pasar. Pada tahun 1983 dikeluarkan Indomie dengan varian rasa yang baru yaitu Indomie goreng. Varian rasa pada Indomie goreng sudah sangat beragam yaitu mi goreng ayam bawang, mi goreng soto, mi goreng iga penyet, mi goreng cabe ijo, mi goreng rendang, mi goreng spesial, mi goreng pedas, dan lain-lain, sedangkan varian rasa pada Indomie kuah yaitu mi rasa ayam spesial, mi rasa soto mie, mi rasa soto spesial, mi rasa kaldu ayam, mi rasa ayam bawang, mi rasa kari ayam, mi rasa kaldu ayam, dan lain-lain. Macam-macam rasa merek Indomie dapat dilihat pada Gambar 2.

  Gambar 2.

  Macam Rasa dari Mi Instan Merek “Indomie” (Sumber: http://www.indomie.com/Product/Category/1) 3.1.2.

   Supermi

  Pada tahun 1968, Supermie muncul terlebih dahulu sebelum Indomie. Pada tahun 1976 terdapat varian rasa baru yaitu Supermi rasa kaldu ayam. Pada tahun 2008 muncul Supermie goreng bawang, Supermie goreng soto, dan Supermie goreng kari, sedangkan Supermi rasa ayam spesial muncul pada tahun 2013. Berbagai macam varian rasa Supermie yaitu: mi rasa sop buntut, mi rasa semur ayam, mi rasa ayam bawang, mi rasa kaldu ayam, mi rasa semur ayam pedas, mi rasa sup sayuran, mi goreng rasa ayam, rasa baso sapi, mi goreng, rasa soto, dan rasa kari ayam. Macam-macam rasa mi instan merek Supermi dapat dilihat pada Gambar 3.

  Gambar 3.

  Macam Rasa dari Mi instan Merek “Supermi” (Sumber: http://www.indofood.com/product/supermi) 3.1.3.

   Sarimi

  Sarimi muncul tahun 1982. Pada tahun 2012 muncul maskot Sarimi dan kemasan yang berbeda dari sebelumnya. Sampai saat ini varian rasa dari Sarimi yaitu mi rasa sate ayam, mi rasa pecel, mi isi 2 rasa ayam bawang, mi isi 2 rasa baso sapi, mi rasa soto koya jeruk nipis, dan mi rasa soto koya pedas. Macam-macam rasa dari merek Sarimi dapat dilihat pada Gambar 4.

  Gambar 4.

  Macam Rasa dari Mi Instan Merek “Sarimi” (Sumber: http://www.indofood.com/product/sarimi) 3.1.4.

   Pop Mie

  Tahun 1987 merupakan tahun awal produksi Pop Mie. Pop Mie merupakan mi instan dalam kemasan yang praktis. Kemasan Pop Mie terbuat dari styrofoam. Pop Mie dimasak dengan cara diseduh menggunakan air panas dan didiamkan ± 5 menit. Macam produk dari Pop Mie yaitu Pop Mie kuah, Pop Mie goreng, dan Pop Mie mini. Macam- macam rasa Pop Mie kuah yaitu rasa ayam spesial, rasa kari ayam, rasa ayam, rasa baso, rasa soto ayam, rasa ayam bawang, dan rasa baso spesial. Macam-macam rasa Pop Mie goreng yaitu mi goreng spesial, mi goreng pedas, rasa sosis bakar pedas, dan rasa sosis spesial dapat dilihat pada Gambar 5.

  Gambar 5.

  Macam Rasa dari Mi Instan Merek “Pop Mie” (Sumber: http://www.popmie.com/Product) 3.1.5.

   Mi Telur Cap 3 Ayam

  Mi Telur Cap 3 Ayam mempunyai keunggulan yaitu dapat diolah pada berbagai olahan makanan. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi Mi Telur Cap 3 Ayam sangat berkualitas tinggi dan proses penggorengan Mi Telur Cap 3 Ayam menggunakan suhu yang tinggi sehingga menghasilkan mi dengan kadar air yang rendah. Terdapat dua

  Cap 3 Ayam berwarna kuning menandakan bahwa jenis mi adalah mi keriting, sedangkan pada bungkus Mi Telur Cap 3 Ayam berwarna merah menandakan bahwa jenis mi tersebut bukan mi keriting (bulat). Mi telur Cap 3 Ayam dengan bungkus berwarna merah dan kuning terdapat pada Gambar 6.

  Gambar 6.

  Macam Jenis Mi Instan Cap “3 Ayam” (Sumber: http://www.indofood.com/product/mie-telur-cap-3-ayam/product) 3.1.6.

   Pop Bihun

  Bahan baku utama Pop Bihun yaitu beras pilihan. Inovasi dari pop bihun yaitu memasak bihun dengan cara yang lebih praktis. Varian produk dari Pop Bihun yaitu Pop Bihun spesial dan Pop Bihun. Pop Bihun spesial mempunyai macam-macam rasa yaitu rasa kari ayam pedas, rasa soto ayam, dan rasa ayam bawang. Pop Bihun mempunyai macam-macam rasa yaitu Pop Bihun goreng, Pop Bihun rasa soto ayam, dan Pop Bihun rasa ayam bawang yang terdapat pada Gambar 7.

  Gambar 7.

  Macam Rasa dari Mi Instan Merek “Pop Bihun”

3.2. Kode Produksi 3.2.1. Lid Seal

  Pada Gambar 8 terdapat kode produksi yaitu 07 03 17 dan SMG C21807 6 17:18. Kode produksi tersebut mempunyai arti yaitu:

  1. Kode 07 03 17 yaitu tanggal expired atau tanggal terakhir Pop Mie dapat dikonsumsi.

  2. Kode SMG merupakan wilayah di mana produk tersebut diproduksi.

  3. Kode C2 menunjukkan grup C dari shift 2.

  4. Kode nomor 18 menunjukkan nomor mesin pengemas.

  5. Kode angka 07 menunjukkan tanggal produksi.

  6. Kode angka 6 menunjukkan umur simpan produk, yaitu 6 bulan.

  7. Kode 17:18 menunjukkan jam diproduksinya Pop Mie.

  Gambar 8.

  Kode Produksi pada Kemasan Cup “Pop Mie” 3.2.2.

   Karton

  Pada Gambar 9 terdapat kode produksi yaitu 07 MAR 17 dan SMG C2 09 07 6. Kode produksi tersebut mempunyai arti yaitu:

  1. Kode 07 MAR 17 merupakan tanggal expired atau tanggal terakhir Pop Mie dapat dikonsumsi.

  2. Kode SMG adalah lokasi atau wilayah produksi.

  3. Kode C2 menunjukkan grup C dan shift 2.

  4. Kode 09 menunjukkan nomor jalur atau line produksi.

  5. Kode 07 merupakan tanggal produksi.

  6.

  Gambar 9.

  Kode Produksi pada Karton “Pop Mie”

4. PROSES PRODUKSI MI INSTAN 4.1. Bahan Baku Terdapat 4 bahan baku yang dapat ditambahkan dalam setiap pembuatan mi instan. PT.

  Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle menggunakan bahan baku seperti tepung terigu, air, larutan alkali, dan minyak goreng. Keempat bahan baku dijelaskan sebagai berikut.

  4.1.1. Tepung Terigu

  Tepung terigu merupakan bahan baku utama dalam pembuatan mi instan. Tepung terigu yang digunakan untuk produksi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle berasal dari Bogasari. Menurut Suyanti (2008) di dalam tepung terigu terdapat gluten, yang menyebabkan mi mempunyai sifat elastis (tidak patah saat proses produksi). Suyanti (2008) menambahkan terdapat 3 jenis tepung terigu yaitu tepung terigu dengan gluten 12-13% (protein tinggi), tepung terigu dengan kadar gluten 9,5-11% (protein sedang), dan tepung terigu dengan kadar gluten 7-8,5% (protein rendah). Pembuatan mi instan dapat mengkombinasikan tepung terigu dengan kadar gluten tinggi, tepung terigu dengan kadar gluten sedang, maupun tepung terigu dengan kadar gluten rendah.

  4.1.2. Air

  Air menurut Gracia et al (2009) berfungsi untuk melarutkan dan mencampurkan semua bahan menjadi satu supaya tercampur secara merata. Air yang digunakan dalam proses produksi mi instan telah ditinjau dari segi keamanan terhadap keberadaan mikroorganisme, jenis bahan kimia yang terkandung dalam air, serta kenampakan fisik air. Jumlah air yang ditambahkan akan mempengaruhi kadar air yang ada di dalam mi instan sehingga akan mempengaruhi umur simpan dari mi instan. Menurut Tien & Sugiyono (2014) air yang ditambahkan dalam pangan dapat menimbulkan pertumbuhan mikroorganisme dan akan mempengaruhi umur simpan.

  4.1.3. Larutan Alkali

  Menurut Suyanti (2008) larutan alkali berperan untuk meningkatkan kekenyalan, enzimatis. Larutan alkali mengandung kuning telur, air dan mentega. Suyanti (2008) menambahkan bahwa kuning telur mampu mempertahankan kualitas adonan mi instan, menambah rasa, warna, dan kelembutan adonan mi instan.

4.1.4. Minyak Goreng Minyak kelapa sawit menurut Pahan (2006) tergolong minyak nabati semi padat.

  Menurut Habsari (2002) minyak goreng padat berfungsi untuk jenis penggorengan deep

  

fat frying . Habsari (2002) menambahkan ciri dari minyak goreng padat yaitu

  mempunyai titik didih 180 C dan mi instan yang digoreng menggunakan minyak padat teksturnya lebih renyah. Menurut Khomsan & Faishal (2008) komposisi minyak sawit yaitu asam lemak tidak jenuh, asam lemak jenuh dan komponen aktif. Khomsan & Faishal (2008) menambahkan bahwa minyak kelapa sawit mengandung beta karoten atau pro-vitamin A dan vitamin E.

4.2. Proses Produksi 4.2.1. Pengayakan Tepung

  Tepung terlebih dahulu dianalisa oleh analis QC bagian Raw Material sebelum pengayakan tepung. Tepung yang lolos dari analisa diperbolehkan oleh analis QC untuk dibongkar dari truk dan diayak. Proses pengayakan menggunakan alat screw conveyor dengan pengayak 20 mesh selama ± 11 - 15 menit. Tujuan dari proses pengayakan tepung yaitu menghindari adanya kontaminan pada mi instan. Contoh dari kontaminan yaitu batu, kutu, serangga, sekam, dan bahan lain yang tidak diharapkan dalam pembuatan mi instan. Apabila proses pengayakan tidak dilakukan dengan benar maka akan mempengaruhi kualitas mi instan yang dihasilkan.

4.2.1. Mixing (Pencampuran)

  Proses mixing yaitu pencampuran semua bahan baku mi instan menjadi satu. Proses pencampuran bahan baku dilakukan ±15 menit. Bahan baku yang dicampurkan yaitu tepung dan air alkali. Air alkali terlebih dahulu dilewatkan pada saringan atau filter supaya terhindar dari kontaminan yang tidak diharapkan. Air alkali yang telah disaring kemudian dicampur dengan tepung.

  4.2.2. Pressing (Pembentukan Lembaran Adonan)

  Mesin pressing dinamakan roll press. Adonan yang telah melewati mesin roll press akan berbentuk seperti lembaran. Proses pressing tersebut tidak hanya memakai satu mesin roll press, tetapi 4 - 5 mesin roll press. Proses pressing dilakukan bertahap supaya terbentuk lembaran adonan dengan ketebalan yang sesuai standar.

  4.2.3. Slitting dan Waving Lembaran adonan yang dibuat menjadi untaian-untaian dinamakan proses slitting.

  Setiap brand mi instan terdapat perbedaan jumlah untaian mi. Adonan yang telah berbentuk untaian, kemudian dilewatkan pada mesin wave conveyor. Mesin wave

  conveyor berfungsi untuk membuat untaian adonan menjadi bergelombang.

  4.2.4. Steaming (Pengukusan)

  Proses steaming atau pengukusan mi instan menggunakan mesin steam box. Fungsi dari

  

steam box adalah untuk mematangkan mi dengan waktu ± 68 detik . Mi dikukus dalam

o steam box dengan air mendidih suhu 100

  C. Keseimbangan antara uap air yang masuk dan uap air yang keluar sangat diharapkan saat proses steaming. Uap air yang masuk dan keluar yang tidak seimbang menyebabkan mi tidak matang. Steam box mempunyai

  2 tekanan uap sebesar ± 0,2 - 0,3 kgf/cm .

  4.2.5. Cutting (Pemotongan) dan Folding (Pelipatan) Proses pemotongan mi dan dilipat menjadi 2 tumpukan dinamakan cutting dan folding.

  Proses pemotongan dan pelipatan mi berfungsi untuk membentuk balok mi. Proses pemotongan memakai mesin yang bernama cutter, sedangkan mesin yang digunakan untuk pelipatan dinamakan folder. Mesin cutter mempunyai kecepatan ± 48 - 63 rpm. Setiap satu menit mesin cutter menghasilkan ± 63 potong mi.

  4.2.6. Frying (Penggorengan)

  Mi ditiriskan terlebih dahulu sebelum masuk dalam proses frying, supaya kadar air yang ada di dalam mi menurun. Proses penggorengan mi menggunakan metode penggorengan deep fat frying. Menurut Tien & Sugiyono (2014) deep fat frying sehingga seluruh permukaan mi yang digoreng akan terendam dengan minyak goreng. Tien & Sugiyono (2014) menambahkan bahwa frying mempunyai tujuan untuk mengurangi kadar air mi menjadi ± 3 % dari kadar air mi mula-mula. Kadar air yang rendah mengakibatkan mi dapat bertahan dalam jangka waktu 6-8 bulan. Proses penggorengan mi membutuhkan waktu ±71-77 detik. Suhu minyak saat proses

  o

  penggorengan yaitu ± 110 - 160 C.

  4.2.7. Cooling (Pendinginan) Mi didinginkan dengan menggunakan kipas angin yang ada pada kotak pendingin.

  Kotak pendingin juga terdapat blower di dalamnya. Fungsi dari blower yaitu untuk menyerap keluar udara panas yang ada di dalam kotak. Tujuan dari cooling yaitu untuk mendinginkan mi instan yang awal mulanya bersuhu tinggi menjadi bersuhu ruang.

  4.2.8. Packing (Pengemasan)

  Pengemasan dilakukan setelah mi instan diberi bumbu yang sesuai dengan jenis mi instan dan merek mi instan. Pengemas primer mi instan menggunakan kemasan etiket atau cup (Pop Mie). Menurut Thomas (2014) fungsi kemasan yaitu melindungi dan memperpanjang umur simpan produk, identitas produk, memberikan efisiensi dan daya tarik konsumen, serta sebagai sarana informasi dan iklan. Diagram alir proses produksi mi instan terdapat pada Gambar 10.

  Larutan Alkali Tepung Terigu

  Pengayakan Penyaringan

  Pencampuran

  Pressing Slitting dan Waving Steaming

  Pemotongan dan Pelipatan

  Frying Minyak Goreng

  Cooling Bahan

  Pengemas Packing

  Pelengkap Mi Instan

  Gambar 10. Diagram Alir Proses Produksi Mi Instan

5. PENGAWASAN MUTU

  Pengawasan mutu menurut Afrianto (2008) yaitu kegiatan yang berfungsi untuk mengukur syarat mutu produk tersebut supaya sesuai dengan standar mutu. Menurut Raharja (2012) pengawasan mutu dalam industri pangan mempunyai tujuan untuk menjamin keamanan produk yang diproduksi. Pengawasan mutu dilakukan mulai dari bahan baku, proses produksi, dan produk jadi yang akan didistribusikan kepada konsumen.

  PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang melakukan pengawasan mutu dalam proses produksi yang berpedoman pada SOP (Standar

  

Operational Procedure ). SOP merupakan kebijakan dari perusahaan yang berpegang

  teguh pada SNI 01-3551-2000. Pengawasan mutu PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang dibedakan menjadi 3 bagian yaitu pengawasan mutu bahan baku / Incoming Quality Control, pengawasan mutu proses produksi / Process

  Quality Control , dan pengawasan mutu produk akhir / Outgoing Quality Control.

5.1. Pengawasan Mutu Bahan Baku (Incoming Quality Control)

  Pengawasan mutu bahan baku dan pengemas merupakan tugas dari analis Quality

  

Control bagian Raw Material. Pengawasan mutu bahan baku sangat penting karena

  kondisi bahan baku dan bahan pengemas yang kurang baik akan mengakibatkan penurunan kualitas produk yang dihasilkan. Pengawasan mutu yang dilakukan oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Semarang meliputi tepung, larutan alkali, bumbu dan bahan pelengkap, minyak, serta pengemas.

5.1.1. Tepung

  Pengawasan mutu pada tepung oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi

  

Noodle Semarang menggunakan dua analisa yaitu analisa fisik dan analisa kimia. Analis

Quality Control bagian Raw Material bertugas untuk menganalisa fisik tepung. Pertama

  

supplier . Tepung diayak secara manual berfungsi untuk mengamati adanya kontaminan,

  jika terdapat tiga dari lima tepung yang diambil terkontaminasi maka seluruh tepung yang ada di dalam truk tidak dibongkar dan dikembalikan kepada supplier. Tepung yang sudah lolos analisa fisik akan dianalisa secara kimia di laboratorium. Dalam analisa kimia, dilakukan pemeriksaan tepung terhadap iron spot, kadar abu dan kadar gluten. SNI 01-3751-2009 menerangkan bahwa mutu tepung terigu yang baik yaitu berwarna putih terigu, berbentuk serbuk, berbau terigu, tidak tercemar serangga atau potongan kayu, mempunyai kadar air maksimal 14,5%, kadar abu maksimal 0,7%, kadar Fe minimal 50 mg/kg, serta kadar protein minimal 7%.

  5.1.2. Larutan Alkali

  Pengawasan mutu pada larutan alkali sangat penting karena jika mutu dari larutan alkali menurun maka akan menyebabkan kegagalan produk yang dihasilkan dan mempengaruhi kualitas dari mi instan yang dihasilkan. Pengawasan mutu pada larutan alkali meliputi pemeriksaan terhadap pH, viskositas, dan warna. Larutan alkali yang mempunyai kualitas mutu yang baik yaitu berwarna kuning dan memiliki pH yang basa.

  5.1.3. Bumbu dan Bahan Pelengkap

  Pengawasan mutu bumbu dan bahan pelengkap dibagi menjadi 2 analisa yaitu analisa fisik dan analisa kimia. Pada analisa fisik bumbu dan bahan pelengkap dilakukan pengukuran lebar dari ujung ke ujung per kemasan bumbu pelengkap, kemudian juga dilakukan penimbangan terhadap bumbu tersebut. Berat bumbu yang tidak memenuhi standar akan ditolak dan dikembalikan kepada supplier. Analisa kimia dilakukan oleh analis Quality Control bagian laboratorium. Pada analisa kimia dilakukan pengujian sampel bumbu dan bahan pelengkap terhadap kadar air, FFA (Free Fatty Acid), dan organoleptik.

  5.1.4. Minyak Goreng

  Minyak goreng yang digunakan oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi

  

Noodle Semarang yaitu minyak goreng dalam bentuk pasta. Pasta minyak tersebut

  disimpan dalam tangki dan dipanaskan. Pemanasan minyak berfungsi untuk mengubah dengan analisa kimia. Analisa kimia minyak goreng yaitu uji FFA (Free Fatty Acid), jika persentase FFA yang dihasilkan melebihi standar FFA yang telah ditentukan maka minyak goreng akan ditolak. Menurut SNI 7709-2012 standar persentase FFA (free fatty acid) minyak goreng yang mempunyai mutu yang baik yaitu maksimal sebesar 0,3%.

5.1.5. Pengemas

  Pengemas terdiri dari etiket, karton dan cup yang terbuat dari polystyrene. Analisa fisik etiket yaitu mengukur ketebalan etiket, mengukur jarak pita yang berwarna hitam dari tepi ujung hingga tepi dalam, serta memastikan warna etiket tidak tumpang tindih. Analisa kimia pada etiket meliputi analisa terhadap residu solvent tiap 1 tahun sekali. Analisa fisik pada karton meliputi pengukuran panjang, lebar, tinggi, dan dilakukan pengamatan terhadap barcode, nomor MD (Makanan / Minuman / Obat / Kosmetik Dalam Negeri), nomor SNI, dan lambang halal. Kekuatan karton diuji dengan cara diberi beban ±70 kg selama ± 5-8 menit, jika karton yang diuji rubuh sebelum 5 menit maka karton tersebut akan ditolak dan dikembalikan pada supplier. Karton juga diamati adanya kontaminan. Contoh kontaminan yang biasa terjadi pada karton yaitu pencemaran bahan haram, terdapat noda, dan tercemar bau asing. Selama pengawasan mutu etiket dan karton jika terdapat kejanggalan yang terkait dengan standar mutu, maka akan ditolak dan dikembalikan kepada supplier. Analisa fisik cup yang terbuat dari polystyrene yaitu pengukuran terhadap diameter, tinggi, lebar bibir, tebal dinding, dan berat, kemudian cup tersebut diuji secara visual terhadap kehalalan, keretakan, penyok, dan kebocoran.

5.2. Pengawasan Mutu Proses Produksi (Process Quality Control)

  Pengawasan mutu pada proses produksi berfungsi untuk mengontrol segala sesuatu yang ada pada proses produksi. Pengawasan mutu pada produksi dilaksanakan oleh analis Quality Control bagian proses pada semua shift. Analis Quality Control akan memeriksa dari proses pengayakan tepung, mixing, pressing, slitting dan waving, pengukusan, cutting dan folding, proses penggorengan, cooling, serta pengemasan. Analis Quality Control bagian produksi juga bertugas untuk mengumpulkan beberapa sampel mi instan pada setiap shift, kemudian diserahkan kepada analis Quality Control bagian Shelf Life.

  Analis Quality Control bagian shelf life akan menyimpan mi instan disuhu ruang dan pada kurun waktu 6 - 8 bulan. Pengawasan mutu yang dilakukan oleh analis Quality

  

Control bagian shelf life yaitu menganalisa kimia dan organoleptik. Analisa kimia yang

  dilakukan analis Quality Control bagian shelf life yaitu uji FFA (Free Fatty Acid) minyak bumbu. Analisa organoleptik terdiri dari uji aroma, uji bau, uji kerenyahan mi, uji kelembapan bumbu, uji warna mi instan dan saos bumbu, uji kekentalan kecap, uji kelembapan bubuk cabe dan bumbu, dan uji kerenyahan bawang goreng.

5.3. Pengawasan Mutu Produk Akhir (Outgoing Quality Control)

  Mi instan yang telah dikemas dengan menggunakan karton disimpan di dalam gudang

  

finished goods untuk dilakukan Quality Control Finished Goods. Mi instan dipasarkan