SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA - Repository IPDN

   SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA Oleh : FERNANDES SIMANGUNSONG

  

Kesepakatan

Bersama

  Selamat… Selamat… Pagi! Pagi! Semangat… Semangat… Pagi! Pagi! PESERTA OTF PESERTA OTF Luar…..Biasa Luar…..Biasa Salam Kita Biodata Narasumber Biodata Narasumber

  • Nama : Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si
  • Lahir : Jambi, 4 Maret 1977
  • NIP : 19770304 1995 11 1 001
  • Jabatan : Dosen Fungsional (Lektor Kepala)
  • Pangkat : Pembina TK. I (IV/b)
  • Instansi : Kampus IPDN Jatinangor
  • Alamat : Komp. Singgasana Pradana Jl. Karangkamulyan No.2 A Cibaduyut-BANDUNG
  • Email : kisankiel@yahoo.co.id fernandes_simangunsong@ipdn.ac.id
  • HP : 08122445916
  • WA : 082119982722

  

UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 1945 PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e )

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh

sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak

sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada

saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat

Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang

merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

  

Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh

keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat

Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.

  UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e )

Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara

Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah

darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah

Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UndangUndang Dasar

Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik

Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan

Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia

dan ………

  

PENGERTIAN NEGARA

PENGERTIAN NEGARA

George Jellinek

  Negara adalah kekuasaan dari selompok manusia di wilayah tertentu

  George Wilhelm Fredrich Hegel

  Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesa dari kemerdekaan individual dan universal

  Kranenburg

  Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan atau bangsa sendiri

TEORI TERJADINYA SUATU NEGARA TEORI TERJADINYA SUATU NEGARA 1.

  Teori Kenyataan yaitu timbulnya suatu negara

adalah soal kenyataan (Jika telah terpenuhi

unsur-unsur negara) maka dia sudah menjadi suatu negara kenyataan 2.

  Teori Ketuhanan yaitu timbulnya suatu negara atas kehendak tuhan (apabila tuhan tidak

mengendakinya) seperti atas berkat rahmat

Tuhan Yang Maha Esa

  3. Teori Perjanjian yaitu negara timbul karena perjanjian yang dibuat antara orang – orang yang semula hidup bebas merdeka terlepas satu sama lain tanpa ikatan kenegaraan. Perjanjian dibuat supaya kepentingan bersama dapat terpelihara dan terjamin contoh Negara Filipina 1946, India 1947

  4. Teori Penaklukan yaitu negara timbul karena serombongan manusia menaklukkan daerah dan manusia lain untuk dapat dikuasai maka terbentuklah suatu negara.

  Selain itu negara terjadi karena: a.

  Pemberontakan terhadap negara lain Seperti AS terhadap Inggris 1776 s.d 1783 b.

  Peleburan (fusi) yaitu berapa negara menjadi suatu negara Seperti Jerman bersatu tahun 1971

c. Penguasaan daerah yang belum ada penduduk dan pemerintahannya

contoh negara Liberia d.

  Melepaskan diri dari yang menguasai negaranya Contoh: kemerdekaan Indonesia 1945

  Negara Kesatuan yakni

  suatu negara yang berdaulat di mana seluruh negara yang berkuasa hanyalah satu pemerintah yang mengatur seluruhnya

  BENTUK NEGARA Negara Serikat (Federasi) ialah

  suatu negara yang merupakan suatu gabungan beberapa negara yang menjadi suatu negara bagian Contoh: Negara Amerika serikat

  

NEGARA KESATUAN

NEGARA KESATUAN

  Pelaksanaan pemerintahan melalui sistem sentralisasi dan atau disentralisasi. Sifat negara kesatuan ini pada umumnya bersifat: a.

  Kedaulatan mencakup ke dalam ditangani negara/pemerintah pusat

  b.

  Negara mempunyai satu UUD, satu Kepala Negara, satu DPR c. Adanya satu kebijakan nasonal menyangkut persoalan

  IPOLEKSOSBUD HANKAM

UNSUR NEGARA UNSUR NEGARA

  Rakyat yang Bersatu

  1 Daerah atau Wilayah

  2 Pemerintah yang Berdaulat

  3 Pengakuan dari Negara Lain

  4

  BANGSA BANGSA Ernast Renan (Perancis)

  Bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama ( hasrat bersatu ) dengan perasaan setia kawan yang agung

  Otto Bauer (Jerman)

  Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai persamaan karakter. Karateristik tumbuh karena adanya persamaan nasib

F. Ratze (Jerman)

  Bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu timbul karena adanya rasa kesatuan antara manusia dan tempat tinggalnya (paham geopolitik)

PERBEDAAN PERBEDAAN

  

NEGARA KESATUAN DGN NEGARA FEDERAL

NEGARA KESATUAN DGN NEGARA FEDERAL

(Winter, William O)

  (Winter, William O) Negara Kesatuan Negara Federal

  1. Pusat dan Daerah Satu

  1. Pusat dan Daerah Dua

  1. Pusat dan Daerah Satu

  1. Pusat dan Daerah Dua

Sistem Manajemen Sistem Manajemen

  

Sistem Manajemen Sistem Manajemen

Pemerintahan Pemerintahan Pemerintahan Pemerintahan

  2. Sumber Kewenangan

  2. Sumber Kewenangan

  2. Sumber Kewenangan

  2. Sumber Kewenangan People People Rakyat Rakyat State/Local Gov. State/Local Gov. National Gov National Gov

3. SISTEM PENGAWASAN

  a. Pengawasan Pusat thdp Daerah lebih ketat

  b. Terdapat Dua Akuntabilitas yg sama bobotnya 1) Akuntabilitas Kepada

  Pemerintah kuat 2) Akuntabilitas Kepada

  Rakyat kuat

  3. SISTEM PENGAWASAN

  a. Pengawasan Pusat thdp Daerah lebih longgar

  b. Terdapat Dua Akuntabilitas yg tidak sama bobotnya 1) Akuntabilitas Kepada

  Pemerintah Terbatas 2) Akuntabilitas Kepada Negara Kesatuan Negara Federal

  

Negara Indonesia ialah ,yang berbentuk Republik

NKRI sesuai UUD NRI 1945

Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan

daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,

[Pasal 1 (1)]

kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan

undang-undang.

[ Pasal 18 (1)**]

Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang

bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang

[Pasal 18B (1)**]

Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat

perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia ,

beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan

yang diatur dalam undang-undang

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri

Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan

[Pasal 18B (2)**]

undang-undang.

(Pasal 25A**)

  ATRIBUT KENEGARAAN sesuai UUD NRI 1945

  

  Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih (Pasal 35)

  

  Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia

  (Pasal 36) 

  Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika (Pasal 36A) ** WASANTARA DALAM PARADIGMA WASANTARA DALAM PARADIGMA NASIONAL NASIONAL 

  PANCASILA –LandasanIdiil 

  UUD 1945 –LandasanKonstitusional 

  WASANTARA –LandasanVisional 

  KETAHANAN NASIONAL – LandasanKonsepsional

   KEBIJAKAN DASAR NASIONAL –Landasan Operasional.

  LINGSTRA Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yg teraktualisasi dlm kelembagaan Pemerintah, Pemerintahan Daerah & masyarakat dengan

  GLOBAL terdapat tiga pilar utama yang harus menjadi acuan di dalam pelaksanaanya  Kemajuan Teknologi yaitu UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI, yg mendasarkan pada  Demokratisasi

  Pancasila, dlm perwujudannya sangat dipengaruhi dengan Lingstra baik  Good Governance global, regional & nasional.

PEMERINTAH DAN MASYARAKAT PEMERINTAH DAN MASYARAKAT

  UUD ‘45 UUD ‘45 NKRI TUNGGAL TUNGGAL BHIN- NEKA NEKA BHIN- NKRI IKA IKA NASIONA

   Geografi L  Demografi  SDA  Ideologi

  REGIONAL PANCASILA PANCASILA  Politik  Asean

SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

  M P R D P R D P D PRESIDEN B P K M A M K LAINNYA LEMBAGA NEGARA MENTERI-2

  MENTERI2 DEKONSENTRASI TUGAS DELEGASI DESENTRALISASI (DESENTRALISASI FUNGSIONAL) PEMBANTUAN

  BADAN PENGELOLA PEMERINTAHAN GUBERNUR &

DAERAH/ BUMN, OTORITA,DLL

  INSTANSI DAERAH PEMERINTAHAN

  VERTIKAL OTONOM DESA

  S U M A T E R A K A L I M A N T A N J A V A I R I A N J A Y A PROV KAB KOTA KEC KEL DESA

  34 412

  93 + 6.994

  N K R

  • + 8.083

  • + 70.520

  I BENTUK DAN KEDAULATAN (Pasal 1) Negara Kesatuan Negara Kesatuan Berbentuk Republik Berbentuk Republik Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

  

Sistem Pemerintahan

Sistem Pemerintahan

  Sistem Parlementer Adalah sistem atau keseluruhan prinsip penataan hubungan kerja

antar lembaga negara yang secara

formal memberikan peran utama kepada parlemen atau badan legislatif dalam menjalankan pemerintahan negara.

  

Ciri-ciri Sitem Parlementer:

1.

  Kabinet dipilih perdana menteri.

  2. Masa jabatan menteri tergantung parlemen.

  3. PM dan kabinetnya wajib menjalankan apa yang gariskan parlemen.

  4. PM dan menteri berasal dari anggota parlemen.

  5. Presiden sebagai simbol.

  6. Kepala negara bukan kepala pemerintahan.

  Sistem Presidensiil Adalah sistem atau keseluruhan

prinsip penataan hubungan kerja

atau lembaga negara melalui

pemisahan kekuasaan negara, di

mana presiden memainkan peran

kunci dalam pengeloloaan kekuasaan eksekutif.

  Ciri-ciri Sistem Presidensiil : 1. Kepala negara dan kepala pemerintahan oleh presiden, 2. Presiden berwenang menyusun kabinet, 3. Masa jabatan menteri tergantung presiden 4. Presiden dan parlemen tidak saling menjatuhkan 5. Presiden tidak tergantung pada parlemen 6. Presiden mempunyai kekuasaan lebih dominan dari legislatif 7. Adanya pemisahan kekuasaan eksekutif, yudikatif, dan legislatif 8.

  

Sistem Presidensiil di dalam

UUD 1945:

  1.Presiden berfungsi sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan

  2. Presiden adalah pihak yang harus menyusun kabinet

  3. Para menteri bertanggung jawab kepada presiden,bukan kepada parlemen.

4. Masa jabatan menteri sangat tergantung pada presiden.

  SPI Sesuai Hasil Amandemen UUD SPI Sesuai Hasil Amandemen UUD

  NRI 1945 NRI 1945 a.

  Setelah mengalami perubahan selama 4 kali berturut - turut, terdapat perubahan mendasar dlm SPI b.

Sesuai prinsip sistem presidensiil, terdapat

larangan rangkap jabatan diantara para pejabat lembaga negara tingkat pusat

  c. MPR kini tidak lagi berkedudukan sebagai pelaksana sepenuhnya kedaulatan rakyat

  

d. DPR telah dikukuhkan kedudukannya sebagai

lembaga pembuat undang - undang

  

e. Selain DPR ada lembaga perwakilan daerah, dalam

bentuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD) f. Presiden lebih sebagai pemegang kekuasaan eksekutif g. Kedudukan MA sebagai pelaksana kekuasaan

kehakiman kini ditegaskan dalam pasal 24 ayat 1

  UUD 1945

  h. Keberadaan MK sebagai salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman diatur dalam pasal 24 ayat 2 UUD 1945 i. BPK adalah lembaga yang bebas dan mandiri dengan tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM

  KETATANEGARAAN menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun UUD 1945 1945 Presiden/ Wakil

  BPK

MA MK

  bank Presiden DPR MPR DPD badan-badan lain kpu K/L sentral yang fungsinya Badan/Komisi dll TNI/Polri berkaitan dengan kehakiman kekuasaan KY PUSAT PERWAKILAN BPK PROVINSI PEMDA PROVINSI KPD DPRD

  Lingkungan Peradilan Umum DAERAH PEMDA KAB/KOTA KPD DPRD Agama Militer TUN

  Saat ini terdapat 88 lembaga pemerintah nonstruktural,

  P E M

  IL U P A R L E M E N P E M

  IL U P R E S

  ID E N DPR RI PRESIDEN KEKUASAAN MEMBENTUK UU UU PEMDA DPRD KDH P E M

  IL U P A R L E M E N D A E R A H P E M

  IL U K E P A L A D A E R A H PEMERINTAHAN DAERAH

ALUR KEDAULATAN DALAM RANGKA PEMERINTAHAN

MENTERI2

  

TUJUAN NKRI

Alinea IV Pembukaan UUD Negara RI 1945

  “Kemudian daripada itu, untuk membentuk suatu

  

Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap

bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan

  untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

  kehidupan bangsa…. dst

Kesimpulan : Pemerintah RI dibentuk untuk

melindungi (Law and Order) dan mensejahterakan

  Normatif Sistem Pemda: Pasal 18 UUD NRI 1945

  (1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas Daerah-daerah Provinsi dan Daerah Provinsi itu dibagi atas Kabupaten dan Kota, yang tiap-tiap Provinsi, Kabupaten dan Kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan Undang-undang.

  (2) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. (3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki DPRD yang anggota-anggotanya dipilih melalui

  Pemilihan Umum. (4) Gubernur, Bupati, Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis.

URGENSI KEBERADAAN PEMERINTAH DAERAH

  1. Untuk melindungi dan mensejahterakan masyarakat secara demokratis.

  2. Demokratisasi dan pendidikan politik.

  

3. Mendekatkan pelayanan masyarakat dan meningkatkan

efisiensi serta efektivitas pelayanan masyarakat.

  4. Meningkatkan partisipasi masyarakat.

  5. Memberdayakan potensi dan keanekaragaman daerah.

  6. Misi utama Pemda adalah : Menyediakan pelayanan dasar (Basic Services) dan mengembangkan sektor unggulan (Core Competences) dengan cara-cara yang demokratis.

  7. Outputs / end products Pemda adalah :

  a. Public Goods; barang-barang kebutuhan masyarakat, seperti : jalan, pasar, sekolah, RS, dsb.

  b. Public Regulations; pengaturan-pengaturan masyarakat, seperti KTP, KK, IMB, HO, Akte Kelahiran, dsb.

  

Kesimpulan : Pemda harus mempunyai kewenangan-kewenangan

yang memungkinkan mereka dapat menghasilkan public goods

dan public regulations yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat

HAK ASASI

  

MANUSI

A H AM DALAM UUD NRI 1945 YG WAJIB DIPENUHI DALAM SPI membentuk keluarga, keturunan dan perlindungan anak dari kekerasan dan diskriminasi (Pasal 28B) ** mengembangkan dan memajukan diri, serta mendapat pendidikan dan manfaat dari IPTEK (Pasal 28C) ** kebebasan beragama, meyakini kepercayaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal, kebebasan berkomunikasi dan pengakuan yang sama di hadapan hukum, hak untuk bekerja dan kesempatan yg sama dalam (Pasal 28D) ** pemerintahan hidup sejahtera lahir dan batin, memperoleh pelayanan kesehatan, mendapat perlakuan khusus (Pasal 28H) ** tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut dan bebas dari perlakuan diskriminatif (Pasal 28I) ** berkewajiban menghargai hak orang dan pihak lain serta tunduk kepada (Pasal 28J) ** pembatasan UU

mempertahankan hidup dan kehidupan (Pasal 28A) ** perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda serta bebas dari AZAS PEMERINTAHAN AZAS PEMERINTAHAN 1. DESENTRALISASI 2. DEKONSENTRASI 3. TUGAS PEMBANTUAN

  

AZAS PEMERINTAHAN

AZAS PEMERINTAHAN Desentralisasi

  Adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah

otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

  Dekonsentrasi Adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu.

  Tugas pembantuan Adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah kabupaten kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.

MEMAHAMI DEKON/TP BERDASARKAN UU 32/2004

  DK PEM. PUSAT T.P Pem.

  

T.P

T.P Provinsi T.P DK Pem. Kab/Kota T.P T.P Instansi Vertikal

  Desa

DISTRIBUSI URUSAN PEMERINTAHAN ANTAR TINGKAT PEMERINTAHAN

  Kriteria Distribusi Urusan Pmerintahan Antar Tingkat Pemerintahan :

  1. Externalitas (Spill-over) Siapa kena dampak, mereka yang berwenang mengurus

  2. Akuntabilitas

Yang berwenang mengurus adalah tingkatan pemerintahan yang paling

dekat dengan dampak tersebut (sesuai prinsip demokrasi)

  3. Efisiensi

  • Otonomi Daerah harus mampu menciptakan pelayanan publik yang efisien dan mencegah High Cost Economy  Efisiensi dicapai melalui skala ekonomis (economic of scale) pelayanan publik yg dicapai melalui cakupan pelayanan (catchment area) yang

  Sinergi Sinergi

  Pusat - Daerah Pusat - Daerah

  

Hubungan Antar Tingkatan Pemerintahan

Hubungan Antar Tingkatan Pemerintahan

  Adanya interkoneksi dan interdependensi antar tingkatan Pemerintahan dalam mengatur dan mengurus urusannya.

  Ada hubungan interelasi dan interdependensi Contoh 1:

  Urusan Pendidikan Dasar & SLTP  Kab/Kota Urusan Pendidikan Menengah oleh Provinsi Urusan PT oleh Pemerintah Pusat Contoh 2:

  Jalan Kab/Kota oleh Pemkab/ Kota Jalan Prov oleh Pemprov

  Ada hubungan interelasi dan interdependensi

  Urusan Bersama/Konkuren

  31 Bidang Urusan

  26 Urusan Wajib

  8 Urusan Pilihan

  1. pendidikan; 2. kesehatan; 1. kelautan dan perikanan;

  3. lingkungan hidup; 2. pertanian;

  4. pekerjaan umum; 3. kehutanan;

  5. penataan ruang; 4. energi dan sumber daya mineral;

  6. perencanaan pembangunan; 5. pariwisata;

  7. perumahan; 6. industri;

  8. kepemudaan dan olahraga; 7. perdagangan; dan

  9. penanaman modal; 8.Ketransmigrasian. 10.koperasi dan UKM; 11.kependudukan dan Capil;

  

Implikasi Pembagian Urusan thd

Kewenangan Daerah

  Mengatur Mengurus

  OTONOMI DAERAH OPD Perda Peraturan KDh

  Implikasi Pembagian Urusan thd Anggaran ACUAN REGULASI UU.32/2004, UU 33/2004

  PP 55/2005, PP 58/2005, PP. 38/2007, PP.7/2008 UU 32/2004 PS 155 – 159 BIDANG DAN SUBBIDANG BIDANG DAN SUBBIDANG URUSAN SBG KEWENANGAN URUSAN SEBAGAI DUB

  PROV/KAB/KOTA KEWENANGAN PUSAT 168/2009 DDUB PMK APBN

APBD PROV/KAB/KOTA

  Rp.Murni

  • DEKON

  

Fenomena Saat Ini

Fenomena Saat Ini

   Prinsip money follows function dalam penyusunan rencana anggaran di daerah belum mengacu ke prinsip pembagian urusan pemerintahan.

   Kemendagri sebagai simpul dekonstrasi dan tugas pembantuan memiliki PR untuk mengimplentasikan PP 38/2007.

  URGENSI PENGAWASAN URUSAN UU 32 TH 2004 Ttg Pemerintahan Daerah.

Pasal 218 menyebutkan bahwa Pengawasan Atas

  • penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan oleh

    Pemerintah yang meliputi :

  

1. Pengawasan atas pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah

  2. Pengawasan thd Perda dan peraturan KDh

  • Pasal 222 menyebutkan bahwa Binwas penyelenggaraan

  pemerintahan daerah secara nasional dikoordinasikan oleh Mendagri.

KEWENANGAN PENGAWASAN

  

PRODUK HUKUM DAERAH

PRODUK HUKUM DAERAH

  URUSAN PEMERINTAHAN YANG DIBAGAI BERSAMA / Concurrent terdiri dari 31 bidang urusan pemerintahan

  18. Kepemudaan dan OR

  31. Perindustrian

  30. Perdagangan

  29. Kelautan & perik

  27. Kehutanan

  26. Pertanian & ketahanan pangan

  25. Komunikasi & informasi

  24. Perpustakaan

  23. Kearsipan

  22. Statistik

  21. PMD

  20. Otda, pum,adkeu,perangkt dan Kepeg, persandian

  19. Kesbangpol dlm negeri

  17. Kebudayaan dan pariwisata

  1. Pendidikan

  16. Penanaman Modal

  13. Sosial 15. Koperasi & U.K.M.

  12. KB dan Kel Sejahtera

  11. Pemberdayaan Perempuan & perlindungan anak

  10. Kependudukan dan Capil

  9. Pertanahan

  8. Lingkungan hidup

  7. Perhubungan

  6. Perencanaan pembangunan

  5. Penataan ruang

  4. Perumahan

  3. Pekerjaan umum

  2. Kesehatan

  Catatan: Urusan nomor 5,6,10,19,20 dan 21 menjadi Binaan Kemendagri GUBERNUR (WAKIL PEMERINTAH) Pembinaan, Pengawasan,

  Supervisi, Monev Fasilitasi

  Kab/Kota melaksanakan Otda PELAYANAN OPTIMAL PERAN GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH

  TUJUAN

DESENTRALISASI

  PEMERINTAH

  KEBIJAKAN PELAYANAN

  DAERAH

  DESENTRALISASI PUBLIK

  Akuntabel Efektif Efisien Ekonomis

   Tujuan Politis

  

APA ITU OTONOMI LUAS ?

FILOSOFI

PELAYANAN RAKYAT OUTPUT

  1. PUBLIC GOODS

  2. PUBLIC REGULATIONS

  1.PEMDA ADA KARENA ADA RAKYAT

  2. RAKYAT MEMBERIKAN POLITICAL LEGITIMASI PADA WAKIL RAKYAT

  1. PELAYANAN KEBUTUHAN POKOK

  2. PELAYANAN PENGEMBANGAN SEKTOR UNGGULAN KEBIJAKAN DESENTRALISASI DARI WAKTU KE WAKTU UU 22 / 1999 desentralisasi dominan

  UU 32/2004 UU 5 / 1974 dekonsentrasi dominan

  UU 18 / 1965 desentralisasi dominan PENPRES 6 / 1959 dekonsentrasi dominan

  UU 1 / 1957 desentralisasi dominan UU 22 / 1948 desentralisasi dominan

  UU 1 / 1945

   

  TERIMAKASIH TERIMAKASIH Atas Perhatiannya Atas Perhatiannya

Mohon Maaf Kalau

  

Mohon Maaf Kalau

Kurang Kurang Memuaskan!!!! Memuaskan!!!!