PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI PECAHAN DENGAN MEDIA PETAK PERSEGI SATUAN PADA SISWA KELAS V

  

MATEMATIKA MATERI OPERASI PECAHAN DENGAN MEDIA

PETAK PERSEGI SATUAN PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF

  

KUTOWINANGUN TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  Oleh: Nama : Asha Septianti Nur Rohmah NIM : 11512006

  

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

  

MATEMATIKA MATERI OPERASI PECAHAN DENGAN MEDIA

PETAK PERSEGI SATUAN PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF

  

KUTOWINANGUN TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  Oleh: Nama : Asha Septianti Nur Rohmah NIM : 11512006

  

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudari: Nama : Asha Septianti Nur Rohmah NIM : 11512006 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

  MATERI OPERASI PECAHAN DENGAN MEDIA PETAK PERSEGI SATUAN PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF KUTOWINANGUN TAHUN AJARAN 2015/2016 Telah kami setujui untuk dimunaqasahkan.

  Salatiga, 2016 Pembimbing Dr. Winarno, S.Si., M.Pd.

  NIP. 19730526 199903 1004

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

  SKRIPSI

SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA MATERI OPERASI PECAHAN

DENGAN MEDIA PETAK PERSEGI SATUAN PADA SISWA

  

KELAS V MI MA’ARIF KUTOWINANGUN

TAHUN AJARAN 2015/2016

DISUSUN OLEH

ASHA SEPTIANTI NUR ROHMAH

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Institut Agama Islam Negeri

  (IAIN) Salatiga, pada tanggal 1 Juni 2016 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam.

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Suwardi, M.Pd. Sekertaris Penguji : Dr. Winarno, S.Si., M.Pd. Penguji I :

  Drs. Juz’an, M.Hum Penguji II : Wahidin, S.Pd.I., M.Pd.

  Salatiga,

  25 Sya’ban 1437 H

  1 Juni 2016 M Dekan Suwardi, M.Pd.

  NIP. 19670121 199903 1 002 KEMENTRIAN AGAMA

  JL. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga Website:e-mail: administrasi@iainsalatiga.ac.id

NIM: 115-12-006

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: nama : Asha Septianti Nur Rohmah nim : 11512006 fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari hasil karya orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 4 Februari 2016 Yang menyatakan,

  Asha Septianti Nur Rohmah NIM. 11512006

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO Man Jadda Wajada (

  ًّ دَج ًَّو ًّ دَج ًّ نَم)

  Barangsiapa bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil

  PERSEMBAHAN Untuk orang tuaku,

  Para dosenku, saudara-saudaraku, Teman-teman seperjuanganku, para sahabatku

  Dan teman spesialku yang selalu setia “menungguku.”

  

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum wr.wb.

  Puji syukur kami mengucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua.

  Sehingga penulis bisa menjalani kehidupan ini sesuai dengan ridho-Nya. Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada nabi besar kita Nabi Muhammad SAW.

  Atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi hasil penelitian ini yang berjudul

  “Peningkatan Hasil Belajar Matematika

Materi Operasi Pecahan dengan Media Petak Persegi Satuan pada Siswa Kelas V

MI Ma’arif Kutowinangun Tahun Ajaran 2015/2016” sesuai dengan rencana.

  Selanjutnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu pembuatan skripsi ini:

  1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor Intitut Agama Islam Negeri IAIN Salatiga yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di IAIN Salatiga.

  2. Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.

  3. Peni Susapti, S.Si., M.Si., selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga yang telah memberikan segala fasilitas dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  4. Dr. Winarno, S.Si.,M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah dengan sabarnya memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyususnan skripsi ini.

  Khurur Rozad, S.Pd.I., selaku kepala sekolah MI Ma’arif Kutowinangun yang telah mengijinkan penulis melaksanakan penelitian.

  6. Ahmad Muniri. S.Pd.I., yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian ini.

  7. Bapak M. Hasyim Ashari dan Ibu Is Baqiroh, yang telah membesarkan penulis hingga bisa menjadi yang sekarang ini.

  8. Nurida A’sha F, S.Pd., yang telah mendukung demi selesainya skripsi ini.

  9. Nana Apriana Nur H, yang tidak mengganggu sehingga skripsi ini selesai dengan lancar.

  10. Orang-orang terdekat dan pembaca yang budiman.

  Semoga skripsi ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas bagi kita semua dan dapat menjadi sumbangan pemikiran kepada para pembaca khususnya para mahasiswa-mahasiswi IAIN Salatiga. Kami sadar bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami meminta masukannya demi perbaikan skripsi kami di masa yang akan datang dan penulis juga mengharapkan saran dan kritiknya dari para pembaca.

  Wassalammu’alaikum wr.wb.

  Salatiga, 9 September 2015 Penulis

  

ABSTRAK

  Septianti N.R, Asha. 2016. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi

  Operasi Pecahan dengan Media Petak Persegi Satuan pada Siswa Kelas V MI Ma’arif Kutowinangun Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Tarbiyah dan

  Ilmu Keguruan. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dr. Winarno, S.Si., M.Pd.

  Kata Kunci : Hasil Belajar dan Media Petak Persegi Satuan

  Penelitian ini dilatarbelakangi oleh siswa kelas V MI Ma’arif Kutowinangun yang mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran dengan materi-materi yang berhubungan dengan penjumlahan dan pengurangan berbagai bentuk pecahan. Terutama ketika berhadapan pada soal-soal operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan yang penyebutnya berbeda. Hal ini ditunjukkan oleh hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh penulis. Dengan KKM 60, dari 14 siswa kelas V, baru 9 siswa yang memenuhi nilai KKM dan sisanya belum dapat mencapai nilai KKM.

  Berdasarkan permasalahan di atas, maka dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar matematika materi Operasi pecahan dengan media petak persegi satuan pada siswa kelas V MI Ma’arif kutowinangun tahun ajaran 2015/2016. Subjek penelitian ini ialah sisiwa kelas V MI Ma’arif Kutowinangun yang berjumlah 20 siswa siswa yang terdiri dari 11 siswa perempuan dan 9 siswa laki-laki. Sedangkan pengumpulan datanya diperoleh melalui wawancara, observasi, dan hasil evaluasi melalui tes tertulis yang kemudian dianalisis data dengan persentase.

  Berdasarkan Penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika, Operasi pecahan dengan media petak persegi satuan. Dari banyaknya siswa yang berjumlah 20, yang tuntas dengan KKM 60 pada siklus I, sebayak 16 siswa atau 80%. Kemudian meningkat pada siklus II, seluruh siswa kelas V MI Ma’arif Kutowinangun yang mencapai nilai KKM adalah 100%.

  

DAFTAR ISI

  SAMPUL ......................................................................................................... i LEMBAR BERLOGO ..................................................................................... ii JUDUL ............................................................................................................. iii PERSETUJUAN PEMBIMBINNG ................................................................. iv PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii ABSTRAK ....................................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1 A. Latar Belakang .......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 4 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ....................... 5 E. Kegunaan Penelitian .................................................................. 6 F. Definisi Operasional .................................................................. 7 G. Metode Penelitian ...................................................................... 12

  2. Subjek Penelitian ............................................................ 13

  3. Langkah-langkah ............................................................ 14

  4. Instrumen Penelitian....................................................... 16

  5. Pengumpulan Data ......................................................... 17

  6. Analisis Data .................................................................. 18

  H. Sistematika Penulisan ................................................................ 19

  BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 20 A. Hasil Belajar .............................................................................. 20 B. Matematika ................................................................................ 22

  1. Penjumlahan Pecahan..................................................... 24

  2. Pengurangan Pecahan..................................................... 28

  C. Media Petak Persegi Satuan ...................................................... 31

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ...................................................... 40 A. Deskripsi Pelaksanaaan Pra Siklus ............................................ 40 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .................................................. 41 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ................................................ 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 49 A. Deskripsi Per Siklus .................................................................. 49 B. Pembahasan ............................................................................... 57 BAB IV KESIMPULAN ................................................................................. 61 A. Kesimpulan ................................................................................ 61 B. Saran .......................................................................................... 61

  LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS

  

xiii

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Nama Siswa .......................................................................... 13Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 40Tabel 4.1 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I .................................................... 50Tabel 4.2 Keaktifan Siswa Siklus I .................................................................. 53Tabel 4.3 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II .................................................. 54Tabel 4.4 Keaktifan Siswa Siklus II ................................................................. 57Tabel 4.5 Data Hasil Penelitian Per Siklus ...................................................... 57Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa ..................................................... 58

  

xiv

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Petak Persegi Satuan .................................................................... 11Gambar 1.2 Prosedur Pelaksanaan PTK .......................................................... 12Gambar 2.1 Contoh Penjumlahan Pecahan Biasa ............................................ 24Gambar 2.2 Contoh Penjumlahan Pecahan Biasa ............................................ 25Gambar 2.3 Contoh Kotak

  1 Penjumlahan Pecahan Biasa ................................ 25

Gambar 2.4 Contoh Penjumlahan Pecahan Biasa ............................................ 25Gambar 2.5 Contoh Kotak

  2 Penjumlahan Pecahan Biasa ................................ 26

Gambar 2.6 Contoh Penjumlahan Pecahan Campuran .................................... 27Gambar 2.7 Contoh Pengurangan Pecahan Biasa ............................................ 28Gambar 2.8 Contoh Pengurangan Pecahan Biasa ............................................ 28

  1 Gambar 2.9 Contoh Kotak Pengurangan Pecahan Biasa ................................ 28

Gambar 2.10 Contoh Pengurangan Pecahan Biasa .......................................... 29Gambar 2.11 Contoh Kotak

  2 Pengurangan Pecahan Biasa .............................. 29

Gambar 2.12 Contoh Pengurangan Pecahan Campuran .................................. 30Gambar 2.13 Petak Persegi Satuan .................................................................. 35Gambar 2.14 Pembuatan Petak Persegi Satuan................................................ 36

  

xv

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Surat Tugas Pembimbing Skripsi Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Penelitian Lampiran 3. Analisis Hasil Evaluasi Belajar Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Lampiran 5. Hasil Belajar Tes Formatif Siswa Siklus I Lampiran 6. Lembar Observasi Siswa Siklus I Lampiran 7. Lembar Observasi Guru Siklus I Lampiran 8. Daftar Nilai Tes Siklus I Lampiran 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) Siklus II Lampiran 10. Hasil Belajar Tes Formatif Siswa Siklus II Lampiran 11. Lembar Observasi Siswa Siklus II Lampiran 12. Lembar Observasi Guru Siklus II Lampiran 13. Daftar Nilai Tes Siklus II Lampiran 14. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Lampiran 15. Lembar Konsultasi Pembimbing Lampiran 16. Riwayat Hidup Penulis Lampiran 17. Petak Persegi Satuan Lampiran 18. Dokumentasi Lampiran 19. SKK

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Belajar akan membuat seseorang dari yang tidak tahu menjadi tahu,

  yang tidak bisa menjadi bisa, dan terjadi perubahan tingkah laku pada dirinya baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagaimana Sutikno (2014:187) menyatakan bahwa proses belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk dapat memperoleh suatu perubahan yang baru. Namun, banyak guru yang kurang peka dalam merubah dan meningkatkan hasil belajar siswanya. Sehingga kurang adanya peningkatan hasil belajar yang diharapkan.

  Matematika menurut Jannah (2011:17-25) pada awalnya adalah ilmu hitung atau ilmu tentang perhitungan berbagai benda ataupun yang lainnya. Kalau kita lihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, matematika diartikan sebagai ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah bilangan. Matematika merupakan ilmu pasti dan konkret, artinya matematika menjadi ilmu nyata (real) yang bisa diaplikasikan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari, dalam berbagai bentuk. Jadi dalam penerapan hidup kita sehari-hari tidak terlepas dari ilmu matematika. satu Kompetensi Dasar (KD) pada mata pelajaran Matematika di kelas V SD/MI adalah menjumlah dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan.

  Siswa mengalami kesulitan materi ini karena siswa belum memahami cara menyamakan penyebut. Baik itu pada operasi penjumlahan pecahan, maupun pengurangan pecahan.

  Menurut Hamalik (1989:18) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi materi yang akan disampaikan. Siswa akan lebih mudah menyerap ilmu baru dan lebih aktif di kelas.

  Dari hasil wawancara kepada Bapak Muniri, selaku wali kelas V di MI Ma’arif Kutowinangun menunjukkan, siswa kesulitan dalam menerima pelajaran dengan materi-materi yang berhubungan dengan operasi pecahan.

  Terutama ketika berhadapan pada soal-soal operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan yang penyebutnya berbeda. Dibuktikan dengan masih banyaknya siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). KKM untuk mata pelajaran matematika yang diterapkan di MI Ma’arif kutowinangun ini adalah 60. Dari 14 siswa kelas V, baru 9 siswa yang memenuhi nilai KKM dan sisanya belum dapat menguasai materi Operasi pecahan.

  Oleh sebab itu, perlu adanya alternative pemecahan, diantaranya media yang dirasa cocok untuk meningkatkan hasil belajar pada materi operasi pecahan adalah dengan menggunakan media berupa petak persegi satuan. Siswa akan memahami cara mudah dalam menyetarakan penyebut, sehingga akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika.

  Hidayah dan Sugiarto menyatakan dalam workshop I, FMIPA UNNES, 2004, yang dimaksud dengan petak persegi satuan ialah alat peraga yang dibuat dari plastik transparan (mika) berbentuk persegi atau persegi panjang digaris menjadi petak-petak persegi. Namun ada sedikit modifikasi dengan mengganti mika dengan kertas karton/withe board.

  Penggunaan media tersebut pada pembelajaran matematika dapat dilakukan dengan menggunakan spidol atau mika warna-warni untuk membedakan tiap bagian kotak yang telah digunakan untuk menulis. Dengan perkembangan ketersediaan bahan saat ini, kertas bertitik/berpetak ini dapat dibuat menggunakan with board (dengan titik/petak menggunakan spidol permanen), dan pengerjaannya dengan spidol with yang dapat dihapus (Muhsetyo.,dkk, 2011:2.30).

  board

  Inilah yang membuat penulis merasa perlu mengangkat masalah ini menjadi sebuah judul penelitian, yaitu:

  Peningkatan Hasil Belajar

Matematika Materi Operasi Pecahan dengan Media Petak Persegi

  3

  Satuan pada Siswa Kelas V MI Ma’arif Kutowinangun Tahun Ajaran 2015/2016 .” Maka perlu adanya action research, untuk memperoleh data-

  data empirik yang dibutuhkan untuk membuktikan bahwa media petak persegi satuan dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran matematika materi menjumlahan dan mengurangan berbagai bentuk pecahan pada siswa kelas V di MI Ma’arif Kutowinangun.

  B. RUMUSAN MASALAH

  Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah “Apakah terjadi peningkatan hasil belajar matematika materi operasi pecahan dengan media petak persegi satuan pada siswa kelas V MI Ma’arif Kutowinangun tahun ajaran 2015/2016?

  C. TUJUAN PENELITIAN

  Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar matematika materi operasi pecahan dengan media petak persegi satuan pada siswa kelas V MI Ma’arif kutowinangun tahun ajaran 2015/2016.

  1. Hipotesis

  Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan (Sugiyono, 2006:96). Dalam penelitian ini, rumusan hipotesisnya adalah terjadi peningkatan hasil belajar matematika materi operasi pecahan dengan media petak persegi satuan pada siswa kelas V MI Ma’arif Kutowinangun tahun ajaran 2015/2016.

  2. Indikator Keberhasilan

  Penggunaan media petak persegi satuan dikatakan berhasil, apabila indikator yang diharapkan tercapai. Indikator yang dipakai peneliti dalam hal ini yaitu KKM mata pelajaraan matematika di MI Ma’arif Kutowinangun. Peneliti sangat berharap, siswa dapat mencapai indikator/standar yang telah ditentukan, sehingga penelitian yang dilakukan dapat berhasil. Indikator tersebut antara lain: a. Ada perubahan hasil belajar secara berkelanjutan dari siklus pertama ke siklus kedua dan seterusnya.

  b. Siswa kelas V MI Ma’arif Kutowinangun dapat memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada pembelajaran matematika, yakni 60, dan 85% dari siswa yang ada di dalam kelas tersebut tuntas mencapai KKM kelas.

  5

  1. Manfaat Teoritis

  a. Untuk menambah khasanah keilmuan dan memberikan sumbangan pendidikan.

  b. Dapat memberikan konstribusi untuk mengembangkan penggunaan media pada pembelajaran matematika.

  2. Manfaaat Praktis

  a. Bagi Siswa

  1) Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pecahan.

  2) Meningkatkan keefektifan siswa tentang konsep operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan.

  b. Bagi Guru

  1) Memberikan alternatif penggunaan media petak persegi satuan dalam proses belajar matematika materi pecahan. 2) Membudayakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk memecahkan permasalahan berkaitan dengan proses pembelajaran.

  c. Bagi Madrasah

  1) Sebagai masukan bagi madrasah dalam penggunaan media dengan variatif dan sebagai penunjang proses belajar. 2) Meningkatkan kualitas pendidikan matematika di sekolah.

F. DEFINISI OPERASIONAL

  Agar tak terjadi multi tafsir dalam memahami istilah-istilah yang ada dalam judul, maka perlu adanya penegasan istilah.

  1. Upaya

  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat (2008) Upaya/ikhtiar bertujuan untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, dan sebagainya.

  2. Peningkatan

  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat (2008) “Peningkatan” berasal dari kata dasar “tingkat”, yang artinya proses, cara, perbuatan meningkat (usaha, kegiatan, dan sebagainya).

  3. Hasil Belajar

  Hasil belajar siswa adalah berupa skor/nilai. Menurut Susanto (2013:5) makna hasil belajar, yaitu: perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, atau psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.

  Matematika berasal dari kata mathema dalam bahasa yunani yang diartikan sebagai “sains, ilmu pengetahuan, atau belajar,” juga

  mathematikos yang diartikan sebagai

  “suka belajar”. Sehingga dari pengertian tersebut, sebenarnya tidak ada alasan bagi kita untuk tidak suka atau takut matematika, karena bila kita tidak suka matematika berarti kita tidak suka belajar (Sriyanto, 2007:12).

  Sedangkan menurut Jannah (2011:17-25) pada awalnya, matematika adalah ilmu hitung atau ilmu tentang perhitungan berbagai benda ataupun yang lainnya. Kalau kita lihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, matematika diartikan sebagai ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah bilangan. Matematika merupakan ilmu pasti dan konkret. Artinya matematika menjadi ilmu nyata (real) yang bisa diaplikasikan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari, dalam berbagai bentuk. Jadi dalam penerapan hidup kita sehari-hari tidak terlepas dari ilmu matematika.

5. Pecahan

  Pecahan ialah bagian dari sesuatu yang utuh. Dengan kata lain, pecahan merupakan hubungan perbandingan antara bagian- bagian dari suatu obyek dengan obyek keseluruhan (Saleh, 2009:2). pecahan, yaitu:

a. Pecahan Biasa

  Pecahan biasa adalah pecahan yang bentuk penulisannnya , dengan a dan b adalah bilangan cacah dan b

   0 serta a < b (Mutijah dan Novikasari, 2009:97). Bilangan a disebut pembilang dan bilangan b disebut penyebut.

1 Contoh:

  2

b. Pecahan Campuran

  Pecahan campuran adalah pecahan yang pembilangnya lebih besar dari penyebutnya, sehingga jika disederhanakan akan menghasilkan bilangan bulat dan

  3

  

1

  pecahan. Contoh: = 1

  2

  

2

6. Media

  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat (2008), media berarti alat (sarana) komunikasi yang terletak diantara dua pihak (orang, golongan, dan sebagainya), perantara, atau penghubung. Menurut Arsyad (1997:4) media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran, maka media itu disebut pemakaian kata media pengajaran diganti dengan istilah lain yaitu alat peraga.

7. Petak Persegi Satuan

  Hidayah dan Sugiarto menyatakan dalam workshop I, FMIPA UNNES, 2004, petak persegi satuan ialah alat peraga yang dibuat dari plastik transparan (mika) berbentuk persegi atau persegi panjang digaris menjadi petak-petak persegi. Namun penulis melakukan sedikit modifikasi dengan mengganti mika dengan kertas karton/white board. Penggunaan media tersebut pada pembelajaran matematika dapat dilakukan dengan menggunakan spidol atau mika berwarna-warni untuk membedakan tiap bagian kotak yang telah digunakan untuk menulis. Dengan perkembangan ketersediaan bahan saat ini, kertas bertitik/berpetak ini dapat dibuat menggunakan with board (dengan titik/petak menggunakan spidol permanen), dan pengerjaannya dengan spidol with board yang dapat dihapus (Muhsetyo.,dkk, 2011:2.30).

Gambar 1.1 Petak Persegi Satuan

  

11

1. Rancangan Penelitian

  Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas

  (action research) yang dilaksanakan melalui 2 Siklus yang berisi:

  siklus I dan siklus II. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi Operasi pecahan dengan media petak persegi satuan pada siswa kelas V MI Ma’arif Kutowinangun tahun ajaran 2015/2016. Masing-masing siklus dilakukan dengan empat tahap, yaitu: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observasi), dan refleksi (reflecting).

  Reflecting Reflecting Planning Planning Observing Observing Acting Acting

Gambar 1.2. Prosedur PTK (Elfanany, 2013:61)

  12 Subjek penelitian dalam PTK ini adalah siswa-siswi kelas V MI Ma’arif Kutowinangun yang berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 11 siswa perempuan dan 9 siswa laki-laki.

Tabel 1.1 Daftar Nama Siswa

  No Nama Siswa L/P Alamat

  1 A L Kutowinangun

  2 B L Kutowinangun

  3 C P Kutowinangun

  4 D P Kutowinangun

  5 E P Karangpete

  6 F P Kutowinangun

  7 G P Kalibening

  8 H P Kutowinangun

  9 I L Kutowinangun

  10 J L Kutowinangun

  11 K L Kutowinangun

  12 L P Gunungsari

  13

  14 N P Kutowianngun

  15 O L Kutowinangun

  16 P L Kutowinangun

  17 Q P Gunungsari

  18 R L Kutowinangun

  19 S P Kalisombo

  20 T L Kutowinangun

3. Langkah-langkah (Siklus) Penelitian

  Dalam buku pedoman penulisan skripsi dan tugas akhir diuraikan langkah-langkah atau prosedur penelitian PTK, yakni: a. Perencanaan tindakan menggambarkan secara rinci hal-hal yang dilakukan sebelum pelaksanaaan tindakan (seperti: penyiapan perangkat pembelajaran berupa skenario pembelajaran, media, bahan dan alat, instrumen observasi, evaluasi, dan refleksi). Dalam pelitian ini, peran peneliti adalah pengajar sekaligus peneliti.

  14 yang dilakukan oleh peneliti maupun siswa dalam pembelajaran.

  c. Observasi menggambarkan objek (fokus) yang diamati dan cara pengamatannya.

  d. Tahap evaluasi menguraikan cara melakukan assessment (penilaian) serta hasil yang diperoleh.

  e. Terakhir dalam tahap refleksi diuraikan hasil perenungan mengenai keberhasilan dan/atau kegagalan tindakan, baik terkait dengan prosedur, alat, pelaku, sumber informasi, dan cara analisisnya.

  Menurut Elfanany (2013:61-66) prosedur pelaksanaan penelitian ini bisa dipaparkan sebagai berikut:

a. Siklus I

  Meliputi tahap perencanaan (planning), tindakan (acting) , pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).

  Refleksi dari evaluasi tindakan yang telah dilakukan, baik yang sudah berhasil sesuai dengan rencana dan yang perlu diperbaiki, digunakan sebagai acuan untuk menyusun rencana tindakan pada siklus selanjutnya.

  15 Meliputi tahap langkah-langkah seperti pada siklus I, yaitu: perencanaan (planning) , tindakan (acting) , pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).

4. Instrumen Penelitian

  Instrumen penelitian sebagai alat pengumpul data yang dilakukan dalam penelitian ini ialah:

  a. Wawancara

  Wawancara adalah alat adalah alat pengumpul data yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang berkenaan dengan pendapat, aspirasi, harapan, persepsi, keinginan, keyakinan, dan lain-lain dari individu/responden (Sudjana (1989:105).

  Sedangkan menurut Djamarah (2000:220) wawancara adalah komunikasi langsung antara yang mewawancarai dengan yang diwawancarai. Untuk memudahkan pelaksanaannya perlu disediakan pedoman wawancara berupa pokok-pokok yang akan ditanyakan.

  b. Lembar Observasi

  Menurut Sudjana (1989:109) observasi sebagai alat pengumpul data banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dalam situasi buatan.

c. Tes

  Menurut Sudjana (1989:100) tes adalah alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan ja- waban-jawaban yang diharapkan baik secara tertulis atau dapat secara lisan atau secara perbuatan. Menurut Djamarah (2000:218-219) tes tertulis merupakan alat penilaian yang dijawab oleh siswa, meliputi: 1) Tes bentuk uraian, yaitu semua bentuk tes yang pernyataaannya membutuhkan jawaban dalam bentuk uraian. Tes ini menuntut kemampuan siswa untuk mengorganisasi dan merumuskan jawaban dengan kata-kata sendiri. 2) Tes bentuk objektif, yaitu semua bentuk tes yang mengharuskan siswa memilih di antara kemungkinan- kemungkinan jawaban yang disediakan, memberi jawaban singkat, atau mengisi jawaban pada kolom titik-titik yang disediakan.

5. Pengumpulan Data

a. Wawancara

  Wawancara dilakukan kepada guru wali kelas V MI Ma’arif Kutowinangun, untuk memperoleh informasi matematika.

  b. Observasi

  Guru melakukan pengamatan terhadap siswa pada setiap siklus, untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dan peningkatan hasil belajar siswa terhadap materi matematika yang diajarakan.

  c. Tes Tertulis Setiap siklus, guru memberikan tes terhadap siswa.

  Hal ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan peserta didik pada setiap siklus yang telah dilalui.

6. Analisis Data

  Untuk mengolah data yang terkumpul dari hasil penelitian, analisis reflektif yang digunakan peneliti untuk menentukan progam aksi pada siklus selanjutnya untuk mendeteksi bahwa kajian tindakan kelas ini sudah mencapai tujuannya, peneliti menggunakan rumus pengolahan data dengan mencari persentase tiap-tiap kegiatan (Djamarah, 2000:226).

  Keterangan: F = Frekuensi dalam menit. N = Jumlah kegiatan keseluruhan dalam menit. P = Jumlah nilai dalam persen (nilai relatif).

  % =

  18 BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Pada bab ini akan mengantarkan pembaca untuk mengetahui tentang apa, mengapa, dan bagaimana penelitian dilakukan.

  BAB II KAJIAN PUSTAKA Berisikan teori-teori dari hasil mempelajari dan mengumpulkan data dari berbagai buku dan sumber lain yang memuat penjelasan mengenai peningkatan hasil belajar, pecahan, media, dan petak persegi satuan.

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN Berisi subjek yang akan diteliti dan deskripsi pelaksanaan penelitian persiklusnya. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Merupakan isi atas inti pokok dari apa yang akan penulis uraikan tentang peningkatan hasil belajar matematika materi operasi pecahan dengan media petak persegi satuan pada siswa kelas V MI M a’arif Kutowinangun tahun ajaran 2015/2016. Dalam bagian ini akan disajikan hasil penelitian sesuai dengan urutan tujuan perbaikan/tujuan penelitian.

  BAB IV KESIMPULAN Berisi kesimpulan dan saran-saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar Menurut Susanto (2013:5) makna hasil belajar, yaitu perubahan-

  perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, atau psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar, yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.

  Pemerolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Oleh karena itu, apabila pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep (Anni, 2007:5). Sehingga, hasil belajar merupakan perubahan pada diri siswa kearah yang lebih baik yang menyangkut aspek pengetahuan (knowlage), sikap (attitude), maupun keterampilan (skill).

  Klasifikasi hasil belajar menurut Uno (2009:21), variabel hasil pembelajaran juga dapat diklasifikasikan dengan cara yang sama. Pada tingkat yang amat umum sekali, hasil pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:

  20 Ada empat aspek penting yang dapat dipakai untuk mendeskripsikan keefektifan pembelajaran, yakni:

1) Kecermatan penguasaan perilaku yang dipelajari atau yang sering disebut dengan “tingkat kesalahan”.

  2) Kecepatan unjuk kerja. 3) Tingkat alih belajar. 4) Tingkat retensi dari apa yang dipelajari.

  b. Efisiensi Pembelajaran

  Biasanya diukur dengan rasio antara keefektifan dan jumlah waktu yang dipakai si belajar dan/atau jumlah biaya pembelajaran yang digunakan.

  c. DayaTarik

  Daya tarik pembelajaran, erat sekali kaitannnya dengan daya tarik bidang studi, dimana kualitas pembelajaran biasanya akan mempengaruhi keduanya. Menurut Anni (2007:14) seperangkat faktor yang memberikan konstribusi terhadap hasil belajar peserta didik adalah kondisi internal dan kondisi eksternal, yang akan diuraikan sebagai berikut:

a. Kondisi internal (kondisi dari dalam peserta didik), mencakup

  kondisi fisik, seperti kemampuan kesehatan organ tubuh; kondisi psikis, seperti kemampuan intelektual, emosional; dan kondisi sosial, seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. pembelajar akan berpengaruh terhadap kesiapan, proses dan hasil belajar.

b. Kondisi eksternal (kondisi dari luar peserta didik), antara lain

  variasi dan derajat kesulitan materi (stimulus) yang dipelajari (direspon), tempat belajar, iklim, suasana lingkungan, dan budaya belajar masyarakat akan mempengaruhi kesiapan, proses, dan hasil belajar.

B. Matematika

  Matematika berasal dari kata mathema dalam bahasa Yunani yang diartikan sebagai “sains, ilmu pengetahuan, atau belajar,” juga

  mathematikos yang diartikan sebagai “suka belajar” (Sriyanto, 2007:12).

  Dari pengertian tersebut, sebenarnya tidak ada alasan bagi kita untuk tidak suka atau takut matematika, karena bila kita tidak suka matematika berarti kita tidak suka belajar.

  Menurut Jannah (2011:17-25) pada awalnya, matematika adalah ilmu hitung atau ilmu tentang perhitungan berbagai benda ataupun yang lainnya. Kalau kita lihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, matematika diartikan sebagai ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah bilangan. Matematika merupakan ilmu pasti dan konkret. Artinya matematika menjadi ilmu nyata (real) yang bisa bentuk. Jadi dalam penerapan hidup kita sehari-hari tidak terlepas dari ilmu matematika.

  Menurut Susanto (2013:185) matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi, memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari dan dalam dunia kerja, serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kebutuhan akan aplikasi matematika saat ini dan masa depan tidak hanya untuk keperluan sehari- hari, tapi terutama dalam dunia kerja, dan untuk mendukung perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu matematika sebagai ilmu dasar perlu dikuasai dengan baik oleh siswa, terutama sejak usia Sekolah Dasar (SD).

  Standar kompetensi untuk mata pelajaran matematika SD/MI terbagi menjadi tiga, yaitu: a. Bilangan.

  b. Pengukuran dan Geometri.

  c. Pengolahan Data.

  Sehingga, penjumlahan dan pengurangan pecahan termasuk ke dalam kelompok bilangan. Pecahan dapat diartikan sebagai bagian dari sesuatu yang utuh. Dalam ilustrasi gambar, bagian yang dimaksud adalah bagian yang diperhatikan, biasanya ditandai dengan arsiran. Bagian inilah

  23

  dianggap sebagai satuan, dan dinamakan penyebut.

  Prosedur: 1.

  Pembilang < Penyebut (Biasa disebut dengan “Pecahan Murni”).

  2. Bila ada pecahan campuran dalam operasi, maka angka yang utuh dihitung terlebih dahulu.

  3. Luas petak pada pecahan pertama harus sama dengan luas petak pada pecahan kedua.

1. Penjumlahan Pecahan

a. Penjumlahan Pecahan Biasa

  Menurut Saleh (2009:16) dua buah pecahan dapat dijumlahkan jika kedua pecahan tersebut memiliki penyebut yang sama. Jadi apabila penyebutnya berbeda, penyebutnya disamakan terlebih dahulu. Penyamaan penyebutnya dapat dilakukan dengan menggunakan media petak persegi satuan seperti contoh dibawah ini:

  .

  3

  • =
  • 4
Warna Merah = pembilang. Warna Hitam = penyebut. Garis Biru = persamaan penyebut. 1) Lihat pecahan pertama pada operasi tersebut. Karena pecahan pertama berpenyebut 2, maka tebalkan

  6

  6

  =

  7

  6 Gambar 2.1 Contoh Penjumlahan Pecahan Biasa

  

1

  mikaberbentuk kotak yang luasnya dua petak persegidengan spidol berwarna hitam, lalu dipotong.

Gambar 2.2 Contoh Penjumlahan Pecahan Biasa 2) Kemudian, lihat penyebut pada pecahan pertama.

  Karena pembilangnya 1, maka tempelkan mika berwarna merah (dapat dengan warna lain) lain pada kotak

  1 tersebut yang luasnya hanya satu kotak persegi satuan.

Gambar 2.3 Contoh Kotak

  1 Penjumlahan Pecahan Biasa

  3) Lihat pecahan kedua pada operasi tersebut. Karena pecahan kedua berpenyebut 3, maka tebalkan mika

  2

  berbentuk kotak yang luasnya tiga petak persegi (buat di bawah/disamping gambar pecahan pertama)dengan spidol berwarna hitam, lalu dipotong.

Gambar 2.4. Contoh Penjumlahan Pecahan Biasa pembilangnya 2, maka tempelkan mika berwarna merah (dapat dengan warna lain) pada kotak

  2 tersebut yang luasnya dua petak persegi satuan.

Gambar 2.5. Contoh Kotak

  2 Penjumlahan Pecahan Biasa

  5) Samakan penyebut dari kedua pecahan tersebut

  1

  2

  dengan cara menggambar ulang kotak dan kotak secara continue sehingga luas kotak menjadi sama.

  Agar gambar terlihat jelas maka tebalkan kotak hasil akhir dari kedua pecahan dengan spidol warna biru.

  Selanjutnya pembilangnya dapat dihitung sesuai dengan operasi penjumlahan pecahan dengan melihat jumlah kotak berwarna merah dengan penyebutnya adalah jumlah kotak pada kotak akhir dari masing- masing kotak

  1 dan kotak 2 . (Lihat Gambar 2.1 Contoh Penjumlahan Pecahan Biasa) .

  Langkah-langkah tersebut menunjukaan bahwa dalam menjumlahkan pecahan yang memiliki penyebut berbeda, maka harus disamakan penyebutnya terlebih dahulu. Gambar petakan-petakan persegi yang telah ditebalkan dan diarsir menunjukkan KPK dari dari masing-masing pecahan dalam operasi tersebut.

  26 Kelipatan 2 = 2, 4, 6, .... Kelipatan 3 = 3, 6, .... Maka KPK dari 2 dan 3 = 6.

b. PenjumlahanPecahanCampuran

  Caranya hampir sama dengan penjumlahan pada pecahan biasa namun, bilangan bulat pada pecahan campuran tersebut dijumlahkan terlebih dahulu. Apabila salah satu pecahan bukan pecahan campuran maka bilangan bulatnya dianggap sebagai 0 (nol).Contohnya:

  1

  2

  1

  

2

  1

  • 1 = (1 + 1) + ( )
  • .

  2

  3

  2

  

3

  3

  4

  7

  = 2 + [ + = ]

  6

  6

  6

  1 = 2 + 1

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAVI PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI BANYUBANG LAMONGAN

0 6 21

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK PECAHAN DENGAN MEDIA TIRUAN DI KELAS III SDN 2 SUKAJAWA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 19 8

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATERI PECAHAN KELAS V SDN 1 COLO DAWE KUDUS

0 0 20

PENERAPAN MODEL PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN BERBANTUAN BLOK PECAHAN SISWA KELAS IV SD 2 PIJI

0 0 24

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD 2 BACIN SKRIPSI

0 1 19

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN SISWA KELAS IV SD 4 HADIPOLO TAHUN 20132014 SKRIPSI

0 0 24

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SD 2 JURANG

0 1 24

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION BERBANTUAN PERMAINAN JAMURAN MATERI PECAHAN SISWA KELAS V SDN MINTOMULYO

0 1 26

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI PENJUMLAHAN PECAHAN DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAYAH TUKANGAN KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN

0 2 121

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KERTAS KARTON PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF DUKUH KECAMATAN SIDOMUKTI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

0 2 180