BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - Inventarisasi Desa di Daerah Aliran Sungai di Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar

Inventarisasi Potensi Desa Di Daerah Aliran Sungai
(Kajian Di Desa Buluh Cina Kecamatan Slak Hulu)
Wan Asrida, Tiyas Tinov, Paulas Edy Gia
Abstrak

Otonomi daerah mengisyaratkan agar setiap daerah mampu menggali potensi atau kekayaaan
atau sumber daya yang ada di daerahnya, untuk mendukung pelaksanaan pemerintahan dan
pembangunan, tidak terkecuali desa. Untuk itulah kegiatan inventarisasi desa penting
dilakukan. Dengan inventarisasi desa akan diperoleh gambaran dan informasi tentang potensi
atau kekayaanyang ada maupun potensi yang belum digali untuk dikembangkan. Pemerintahan
desa akan sangat terbantu dengan inventarisasi potensi desa dalam membuat perencanaan, dan
pengelolaan / melakukan strategi optimalisasi kekayaan desa sehingga kesejahteraan
masyarakat desa meningkat.
Kata kunci: inventasrisasi, potensi, pemerintah desa
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Otonomi daerah, dalam hal ini desa merupakan momentum penting untuk melakukan
penataan secara menyeluruh terhadap pemerintahan desa. Dimana desa yang merupakan salah
satu punggung perekonomian nasional yang menyimpan potensi besar dengan sumber alam yang
mendukung, lahan kosong yang tersedia luas dan alam pedesaan yang masih bersih tetapi
memiliki kesempatan yang terbatas dan dukungan dana yang masih minim dari pemerintah

pusat/daerah membuat potensi desa tersebut terpendam begitu saja.
Inventarisasi potensi desa dilakukan sebagai upaya penyusunan program pengembangan
masyarakat di desa pesisir. Desa dikatakan sebagai desa pesisir jika desa tersebut memiliki
wilayah yang berbatasan langsung dengan garis pantai/laut.
Informasi, data, dan fakta sangat memegang peranan penting dalam proses perencanaan, karena
dengan bantuan data, fakta dan informasi, pemerintah desa dapat melakukan analisis dan prediksi
terhadap kecenderungan-kecenderungan yang akan teijadi di masa depan. Disamping itu, dengan
data, fakta dan informasi ini akan dapat memebrikan konti-ibusi yang besar bagi pemerintah desa
untuk penyusunan program-program pengembangan masyarakat dan pembuatan keputusan
Pemerintah desa perlu mengetahui jumlah dan nilai kekayaan desa yang dimilikinya, baik
saat ini dikuasai maupun yang masih berupa potensi yang belum dikuasai atau dimanfaatkan.
1

Untuk itu pemerintah desa perlu melakukan inventarisasi nilai dan potensi aset desa. Kegiatan
inventarisasi dimaksud untuk memperoleh informasi yang akurat, lengkap, dan mutakhir
mengenai kekayaan desa yang dimiliki atau dikuasai pemerintah desa. Inventarisasi potensi desa
tersebut penting untuk pembuatan neraca desa yang akan dilaporkan kepada masyarakat. Untuk
dapat melakukan inventarisasi desa secara lebih objektif dan dapat diandalkan, maka pemerintah
desa perlu memanfaatkan.
Melakukan inventarisasi potensi desa merupakan salah satu cara pemerintah desa

melakukan strategi optimalisasi pengelolaan kekayaan desa. Potensi desa yang akan
diinventarisir di desa

pada tahun 2010 adalah : 1). Kependudukan, 2). Perumahan dan

lingkungan hidup, 3). Bencana alam. 4). Pendidikan, 5). Kesehatan, 6). Sosial budaya, 7).
Ekonomi, 8). Angkutan (transportasi), 9). Lahan dan penggunaan, 10). Potensi bidang
pembangunan : perikanan, kehutanan, pertanian, wisata, danbidang lainnya.
Berdasarkan inventarisasi potensi desa tersebut akan diperoleh gambaran potensi dan
perkembangan desa yang akurat, komprehensif dan integral sehingga potensi yang dimiliki
masing-masing desa akan dapat dikelola dengan baik demi kesejahteraan masyarakat secara
keseluruhan (Ishak Iskimdar,2008)
Faktor yang harus digaris bawahi dalam inventarisisasi ini adalah data yang diperoleh
hams valid karena validasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan
arah dan kebijakan untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan pembangunan desa.
Kecamatan Siak Hulu merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten
Kampar, yang tercatat sebagai kecamatan dengan total jumlah penduduk terbesar yakni 69.000
jiwa dari 631.000 jiwa penduduk di Kabupaten Kampar atau tepatnya 13 % lebih penduduk
Kabupaten Kampar ada di Kecamatan Siak Hulu.
Disamping itu, dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Kampar saat ini temyata

Kecamatan Siak Hulu merupakan kecamatan yang tercepat laju dan gerak langkah
pembangunannya dan salah satu indek percepatan pembangunan itu adalah dari sisi kegiatan
pembangunan perumahan. Dari 8.000 unit pembangunan perumahan di Riau maka 7.000 unit
rumah di bangun di 3 kecamatan di Kabupaten Kampar salah satunya di Kecamatan Siak Hulu (
terbanyak).

2

Desa Buluh Cina sebagai desa yang berada di daerah aliran sungai (desa pesisir) maka
disamping memiliki kekayaan sumber daya alam pesisir yang melimpah tetapi juga memiliki
potensi bagi bencana alam (banjir).
Berkaitan dengan hal tersebut maka mengacu kepada misi ke IV yang diemban oleh Pemda
Kampar pada poin ke 3 yakni mengembangkan sistem dan jaringan data dan informasi serta
promosi potensi unggulan daerah maka tepat untuk dilakukan suatu kajian tentang inventarisasi
potensi Desa di Kabupaten Kampar, tepatnya di salah satu desa yakni Desa Buluh Cina.
2.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Tujuan:
Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk menginventarisasi potensi - potensi desa
yang terdapat di desa pesisir,zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
ymg meliputi:

a. Potensi yang ada di Desa Buluh Cina
b. Potensi yang belum digali / bisa dikembangkan oleh pemerintah desa
3. Metode
a. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Desa Buluh Cina Kecamatan Siak Hulu sebagai daerah aliran
sungai. Keberadaan sungai yang selain merupakan potensi desa sebagai sarana bagi
pembangunan di desa, juga merupakan potensi bahaya banjir bagi penduduk yang berada
disepanjang sungai.
Ditetapkannya desa aliran sungai juga merupakan usaha untuk merealisasi apa yang
menjadi pola ilmiah pokok Universitas Riau yang memfokuskan kajian pada kajian wilayah
perairan, diantaranya adalah Daerah Aliran Sungai (DAS)
b. Informan Penelitian
Informan penelitian adalah Sekretaris Desa, Badan Permusyawaratan Desa dan tokoh
masyarakat di Desa Buluh Cina, yang benar-benar mengetahui tentang potensi desa di Desa
Buluh Cina.

3

c. Teknik Pengumpulan Data
Wawancara : Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara

secara mendalam dengan sekretaris desa , Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan tokoh
masyarakat sebagai informan penelitian.
Dokumentasi : Yakni dengan mengumpulkan dan menganalisa data melalui data yang
sudah ada di Kantor Kepala Desa dan dokumen lainnya.
d. Analisis Data
Setelah data diperoleh melalui wawancara dan dokumen terkumpul sesuai apa yang
dibutuhkan maka selanjutnya diolah dan dianalisa berdasarkan tujuan penelitian, yang akan
disajikan dengan tabelfrekuensiyang akan disertai dengan uraian atau penjelasan-penjelasan.
BAB II. Hasil Dan Pembahasan Penelitian
A. Potensi Yang ada
1). Potensi Umum
1.

Batas, jarak Desa Buluh Cina
Desa Buluh Cina terleta berbatasan sebelah utara dengan Desa Baru, sebelah selatan

berbatasan dengan Desa Bulu Nipis, sebeleJi timur berbatasan dengan Desa Tanjung Balam dan
sebelah barat berbatasan dengan Pangkalan Baru.
Jarak Desa Buluh Cina ke ibu kota Kecamatan 8 km, dengan jarak tempuh 1,5 jam
dengan kendaraan bermotor. Jika dilihat dari luas wilayahnya maka Desa Buluh Cina

mempunyai luas 1.538 ha, dengan rincian 15 ha luas wilayah untuk pemukiman penduduk, 1.125
ha luas perkebunan, dan sisanya untuk Iain-lain.
Adapun potensi atau kekayaan desa yang dimiliki oleh Desa Buluh Cina sebenamya
banyak sekali, yang meliputi: (1). Tanah yang subur, sehingga jika dijatuhkan saja biji-bijian
maka akan hidup dengan sendirinya. (2). Sungai yang terdampar di sepanjang daerah Kampar

4

dengan ikan-ikannya yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, (3). Rawa-rawa atau daratan
rendah sehingga berpotensi sekali untuk dikembangkan.

2.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Kondisi Tanah
Desa Buluh Cina memiliki tanah yang subur dan daratan rendah yang potensial untuk
dikembangkan. Dengan keberadaan tanah yang subur tersebut ditambah dengan ditumbuhi

rumput yang hijau maka cocok untuk dilakukan perkebunan sawit dan perkebunan karet, zyxwvutsrqponmlkjihgf

begitu juga dengan jenis tanaman lain, seperti kacang-kacangan, dan sayur-sayuran lainnya.
Adapun wama tanah sebagian besar berwama hitam dengan tekstur tanah pasir, dan

berdasarkan data yang ada belum terdapat informasi bagi terjadinya erosi tanah, baik erosi
yang kadar ringan maupun erosi dengan kadar yang berat.
Tabel 2.1. Luas Tanah dirinci menurut pemanfaatannya di Desa Buluh Cina Tahun 2009
No

Jenis Pemanfaatan Tanah

1

Tanah Sawah

-

2

Tanah Kering

35

3


Tanah Basah

2540 Tanah rawa

4

Tanah Perkebunan

1125 Rakyat & swasta

5

Tanah Fasilitas Umum

19,5

6

Tanah Hutan


Jumlah
Sumber: Profil Desa, 2009

Keterangan

Luas (ha)

3620 Hut.lindung & adat
7339,5

Luas keseluruhan tanah yang terdapat di Desa Buluh Cina adalah 7.339,5 ha. Dengan
rincian tidak terdapat tanah sawah, tanah kering seluas 35 ha, dengan pemanfaatan 10 ha tanah
berladang, 15 ha tanah untuk pemukiman penduduk, dan 10 ha untuk pekarangan.
Untuk tanah basah seluas 2.530 ha, dengan rincian tanah rawa 2.510 ha dan 30 ha untuk
danau. Untuk sektor perkebunan terdapat tanah seluas 1.125 ha, terdiri dari : 65 ha tanah

5

perkebunan rakyat, 1.000 ha untuk tanah perkebunan swasta, dan 60 ha untuk tanah perkebunan

perorangan.
Penggunaan untuk fasilitas umum terbilang kecil karena hanya terdapat seluas 19 , 5 ha. Tanah
hutan relatif lebih luas karena terdapat 3.620 ha, yang terdiri dari 1.000 ha hutan lindung dan
2.620 ha hutan adat.

2).zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Potensi berdasarkan bidang pembangunan.
1. Pertanian (Tanaman Pangan).
Untuk tanaman pangan bagi penduduk di Desa Buluh Cina pemilikan lahannya
bervariasi, dimulai dari kurang dari 1 ha sampai dengan lebih dari 10 ha. Jumlah keluarga petani
atau keluarga yang memiliki tanah pertanian sebanyak 157 keluarga dengan jumlah lahan
pertanian pangan > 60 ha, yang ditanami Icacang panjang, ubi jalar, cabe, dan mentimun
(tanaman sayur-sayuran). Kondisi tanah yang ada sangat cocok untuk ditanami tanaman muda,
seperti kacang-kacangan, terong dan sayur-sayuran lainnya.
Untuk tanaman buah-buahan luas lahannya 25 ha, dengan rincian :
1. Jeruk

5 ha

2. Mangga


8 ha

3. Rambutan

3 ha

4. Manggis

4 ha

5. Pisang

5 ha

2. Perkebunan
Kondisi tanah yang subur sangat potensial untuk dilakukan perkebunan sawit,
perkebunan karet, dan perkebunan segala macam jenis pisang. Luas lahan perkebunan 1.500 ha,
yang dimiliki oleh 100 keluarga, dengan rincian: luas lahan kurang dari 5 ha.

Data

menunjukkan lebih banyak jumlah keluarga yang tidak memiliki lahan/tanah perkebunan, yakni
berjumlah 139 keluarga. Adapun jenis tanaman perkebunan penduduk lebih banyak pada
tanaman kelapa sawit. Dari luas 1.010 ha lahan, terdapat 1.000 ha perkebunan swasta, dengan
hasil 200 kwintal. Sisanya 10 ha milik perkebunan rakyat, dengan hasil 20 kwintal. Selanjutnya
terdapat juga lahan seluas 15 ha untuk perkebunan rakyat dengan jenis tanaman kelapa yang
6

menghasilkan 500 kwintal. Terakhir ada 5 ha perkebunan rakyat yang menanam karet dengan
hasil 1.000 kwintal.
3.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Kehutanan
Di Desa Buluh Cina terdapat hutan yang sangat luas ( 2.777 ha) dengan jenis tanaman
hutan yang beraneka ragam. Jenis hutannya terdiri dari: hutan lindung (1.000 ha), hutan tropis,
dan hutan cadangan perkebunan. Dengan keberadaan hutan tersebut merupakan daya tarik
tersendiri bukannya hanya wisatawan lokal, namun juga wisatawan asing.
Yang spesifik dari hutan di Desa Buluh Cina adalah terdapat hutan adat/ulayat seluas 2.620 ha,
dan 157 ha hutan yang merupakan milik masyarakat secara perorangan.
Hutan sebagai potensi desa yang sangat potensial menghasilkan madu lebah sebanyak 200 liter
pertahun, dengan sistem pemasaran hasil hutan yang dijual secara langsung kepada pengecer dan
dijual langsung ke pasar-pasar.
Secara umum kawasan Desa Buluh Cina mempunyai ekosistem hutan daratan rendah
kurang lebih 10 meter dari permukaan laut, yang terletak di sepanjang jalan menuju desa dan
sepanjang belantaran Sungai Kampar yang terdapat di desa ini. Tanaman hutan di desa ini
didominasi oleh kayu rengas, meranti, cimpur, belanti, beringin, karet, keruing, mahang, tapatapa, rotan, anggrek hutan jenis ochirium, telinga beruk, kedundung, kandis, palm, dan Iain-lain
(wawancara dengan tokoh masyarakat).
Di kawasan hutan juga terdapat beberapa jrais fauna, antara lain : burung elang, kijang,
rusa, trenggiling, beruang madu, landak, siamang, enggang, burung gagak, kera, monyet, dan
berbagai macam jenis burung lainnya, yakni : burung punai, murai, ketitiran, aayam hutaan,
merbah, gereja, layang-layang, baalam, dan Iain-lain.

4. Peternakan
Desa Buluh Cina berpotensi untuk dikembangkan sebagai tempat pericembangan
petemakan karena banyak terdapat mmput hijau untuk makanan temak. Dilihat dari bidang
petemakan, data yang ada menunjukkan kurang berkembangnya bidang perikanan di Desa Buluh
Cina, karena dari 5 ha lahan hijau untuk petemakan ini hanya terde^at 106 ekor sapi (yang

7

dimiliki 10 Orang petemak), 191 ekor kerbau (yang dimiliki 15 orang petemak), dan 25 ekor
kabing (yang dimiliki 10 orang petemak).
Jenis temak yang lain juga tidak banyak jumlahnya, yakni : 1500 ekor ayam (dengan 100
pemilik), dan 50 ekor bebek/itik (dengan 15 orang pemilik). Jika dibandingkan antara jumlah
pemilik temak dengan jumlah temak yang dimiliki maka jumlahnya kecil karena rata-rata tiap 1
orang petemak hanya memiliki 1-2 ekor temak saja.
5.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Bidang Perikanan
Sebagai sebuah desa yang berada di aliran sungai (DAS) maka bidang perikanan di Desa
Buluh Cina kurang menarik perhatian pemerintah dan penduduk, karena hanya terdapat 80 unit
keramba (budidaya ikan laut dan payau) yang dimiliki penduduk, dengan hasil produksinya
1.600 ton pertahun. Kemudian terdapat juga 80 unit keramba budidaya ikan air tawar, yang hasil
produksinya juga 1.600 ton pertahun.
Pemasaran hasil perikanan yang dilakukan selama ini adalah dengan cara menjual langsung
kepada konsumen, dan dijual melalui pengecer.
6. Potensi Bahan Galian
Potensi bahan galian yang ada hanya pasir saja, berbeda dengan daerah kampar lainnya,
maka di Desa Buluh Cina tidak terdapat bahan galian bempa batu kali/krikil dan batu gunung.
Untuk produksi bahan galian pasir masih dalam klasifikasi produksi sedang. Kepemilikan dan
pengelolaan bahan galian dilakukan oleh pihak swasta dan adat, dengan pemasaran hasil galian
melalui penjualan secara langsung kepada konsumen, dan menjual pada pemsahaan.

7. Potensi Wisata
Desa Buluh Cina beberapa waktu lalu terkenal dengan potensi wisata alanmya, yakni
taman wisata dengan luas 1.120 ha. Disamping sebagai daerah yang potensial dengan wisata
alam, yang meliputi : sungai yang tenang d^gan aimya yang jemih, danau/waduk yang indah,
hutan adat serta hutan lindung, yang memiliki flora dan fauna yang beraneka macam jenisnya.
Desa Buluh cina juga mempunyai potensi besar dalam adat/tradisi serta kesenian tradisional
yang menarik bagi wisatawan lokal dan asing. Apalagi letak Desa Buluh Cina yang strategis dan
8

dekat jaraknya dengan ibu kota Propinsi Riau, yakni Pekanbaru. Didukung dengan sarana dan
prasarana fisik maka keindahan wisata Desa Buluh Cina akan mendatangkan pemasukan daerah
yang besar.
3).zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Potensi Sumber Daya Air
Potensi sumber daya airzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
ymg terdapat di Desa Buluh Cina meliputi sungai, rawa, dan
danau.
a. Sungai
Untuk potensi sungai, terd^at sebuah sungai dengan kategori sungai besar, memiliki air
yang jemih, bebas p«icemaran, dan beraras deras. Sungai yang dimaksud adalah Sungai Kampar
yang mempakan sungai yang teriientanang di Desa Buluh Cina, Di sungai inilah setiap tahunnya
pada bulan Agustus dilakukan polandmgan olah raga pacu sampan untuk memperebut piala
Gubemur dan bupati Kampar, bahkan piala bergilir dari presiden. Sehingga tak asing lagi bagi
beberapa negara tetangga, khususnya negara-negara anggota ASEAN mengenai pacu sampan di
Desa Buluh Cina ini (RPJMDes 2011-2015).
Sungai Kampar juga moupakan tempat beikembang bialoiya ikan-ikan, sehingga sangat
baik untuk dijadikan tempat wisata/istirahat sekaligus sebagai tempat moicari nafkah bagi
penduduk nelayan dengan memancing ikan, dan pembuatan kerambah disepanjang belantaran
Sungai Kampar. Bagi para wisatawan (baik lokal maupun asing) yang ingin memanjakan mata,
beristirahat melihat pemandangan hutan yang hijau, alam yang masih asri dan segar dengan
menyusuri Sungai Kampar dapat mempergunakan sampan atau perahu motor yang sudah
disediakan oleh penduduk setempat

b. Danau
Terdtqiat danau/waduk seluas 30 ha dragan jumlah dua belas (12) danau, yaitu : 1).
Danau Roigas, 2). Danau Tanjung Putus, 3). Danau Baru, 4). Danau Pinang, 5). Danau Dalam,
6). Danau Pinang Luar, 7). Danau Kutit, 8). Danau Tuok Tongah, 9). Danau Tanjung Balam, 10).
Danau Tangon, 1 l).Danau Buntar, dan 12). Danau Awang. Tujuh dari dua belas danau tersebut
mempakan daniui yang potensial sebagai obyek wisataa, yang memiliki daya tarik yang besar
bagi para wisatawan. Pemanfaatan danau dilakukan untuk sektcH- perikanan, prasarana
transportasi, cuci dan mandi (MCK). Bericaitan dengan potaisi sumber daya air ini maka di Desa

Buluh Cina sudah terdapat 26 unit sumur pompa, yang berada dalam keadaan baik, yang dapat
dimanfaatkan untuk 381 kepala keluarga.
c. Rawa
Rawa yang ada memiliki luas 1.000 ha, yang dimanfaatkan oleh penduduk untuk : 1).
perikanan darat maupun laut, 2). air baku untuk pengolahan air minum, 3). tanaman (sayuran),
dan 4). Cuci dan mandi (MCK). Daerah rawa yang terdapat di Buluh Cina ini diyakini sebagai
salah satu kawasan tutupan gambut terluas yang masih tersisa di Pulau Sumatera. Untuk itu
diperlukan keseriusan dari pemerintah daerah, yang bekerja sama dengan perusahaan (NGO) dan
masyarakat adat untuk melakukan pengelolaan pelestarian kawasan rawa gambut yang tepat di
Kabupaten Kampar.
4). Potensi Sumber Daya Manusia
Desa Buluh Cina memiliki penduduk berjiunlah 1.481 jiwa, deng£ui jumlah kepala
keluarga sebanyak 399 KK. Jumlah penduduk laki-laki 781 jiwa (52,74 %), dan jumlah
perempuan 700 jiwa (47,26 %). Jika dilihat dari umur penduduk maka secara keseluruhan berada
pada usia yang produktif atau potensial, yakni berumur berkisar antar 16-20 tahun sampai 61 65 tahun.
Jika dilihat dari mata pencaharian penduduk maka bersesuaian dengan kondisi alwn Desa
Buluh Cina sebagai daerah perikanan dan pertanian, mengingat mayoritas penduduk bermata
pencaharian sebagai nelayan, petani, petemak, dan pengrajin mdustri, dan Iain-lain mata
pencaharian : pegawai negeri dan swasta.
Suku Melayu mempakan suku mayoritas di Desa Buluh Cina (95 %), sisanya tenk^t penduduk
bersuku minang, jawa dan madura, dengan agama keseluruhan penduduk islam (100%).
5). Potensi Adat Dan Tradisi
a. Pertandingan Sampan (Pacu Sampan)
Desa Buluh Cina yang memiliki Sungai Kampar yang mengalir di tengah-tengah desa
meempakan potensi yang besar bagi pemerintahan desa, yakni selain sebagai kolam kerambah
ikan, sarana transportasi penduduk, juga mempakan tempat wisata sambil memancing ikan.
Sungai yang sangat potensial bagi penduduk tersebut jika dikaitkan dengan adat atau tradisi yang
10

berlaku selama ini terlihat pada momen hari kemerdekaan Republik Indonesia yang dirayakan
pada setiap bulan Agustus. Dimana pada hari tersebut dilaksanakan pacu sampan yang
merupakan adat atau tradisi penduduk, sudah menjadi agenda tahunan di Kabupaten Kampar.
Pacu sampan bukan hanya merupakan adat/tradisi yang berlaku turun temurun yang harus
dilestarikan, tetapi juga merupakan wadah bagi masyarakat untuk mempererat hubungan,
sekaligus memberikan hiburan kepada seluruh penduduk dan wisatawan yang datang, sehmgga
secara tidak langsung memperkenalkan adat budaya p ^ u d u k setempat.
b. Balimau Kasai (Mandi berlimau)
Sudah menjadi tradisi bagi penduduk di Kabupaten Kampar untuk melakukan mandi
balimau (balimau kasai) memasuki bulan puasa (Bulan Ramadhan) setiap tahunnya. Balimau
kasai dimaksudkan sebagai upaya pembersihan diri dalam rangka menyambut bulan suci
ramadhan dan melaksanakan ibadah dengan suci. Upacara balimau kasai dilaksanakan secara
ritual, yang dihadiri oleh ninik mamak, pemuka masyarakat, dan masyarakat pada umumnya,
kemudian acara dilanjutkan dengan ziarah ke makam yang ada di Desa Buluh Cina.
c. Tobo Bajambe
Tobo bajambe merupakan suatu tr»iisi yang telah dilaksanakan oleh masyarakat Buluh
Cina secara turun temurun. Tobo bajambe merupakan perayaan yang dilaksanakan setelah hari
raya fitri dimana masyarakat setelah melaksanakan puasa 6 (enam) hari pada bulan syawal, maka
masyarakat, ninik mamak, dan alim ulama melaksanakan tobo bajambe untuk sating memafkan

dan membersihkan diri dari segala dosa dan kekhilafan, s^ingga diharapkanzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWV
dapat
melaksanakan hidup yang lebih baik dan lebih bersih.
d. Kesenian : Silat Pangean
Sudah berlaku lunum bahwa seti^ manusia ingin mempertahankan diri dari serangan
manusia lain, karena itu belajar ihnu bela diri. Sama hahiya dengan penduduk di Desa Buluh
Cina, untuk melindungi diri dari kejahatan musuh maka orang tua mengajarkan pada anak-anak
atau kemenakannya ilmu bela diri yang dikenal dengan istilah : Silat Pangean.

11

e. Kesenian : Bediki Dabano
Bediki Dabano merupakan suatu kesenian yang dipergunakan untuk mengembangkan
ajaran-ajaran agama, dimana dalam bediki dabano ini berisikan nasehat-nasehat dan ajaranajaran agama yang harus dilaksanakan atau dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, dan
berikan larangan yang harus ditinggalkan.
f. Calempong
Calempon sudah banyak dikenal pada masyarakat Riau pada umumnya, dan Kabupaten
Kampar khususnya. Calempong merupakan alat kesenian yang ada, yang biasanya dipergunakan
pada acara-acara: adat, pemikahan, dan upacara-upacara dalam menyambut tamu penting.
B. Potensi Yang Bisa Digali/dikembangkan
1. Revitalisasi KUD.
Ada banyak hasil dari desa ini yang bisa dikelola pemasarannya, maupun
pengembangannya yang difasilitasi oleh Koperasi Unit Desa (KUD). Misalnya bekerjasama
dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) atau Fakultas Pertanian, untuk meningkatkan
produk-produk petanian yang sudah ada sekarang, baik produk tanaman pangan ataupun buahbuahan, (mengingat di Desa ini ada 1500 Ha lahan porkebunan, 60 Ha lahan pertanian tanaman
pangan dan 25 Ha buah-buahan). Artinya untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas produk
buah-buahan dan tanaman pangan lainnya yang dihasilkan. KUD juga dapat mengadakan
kerjasama dengan pasar atau Supermarket yang ada di Kota Pekanbaru, karena jaraknya hanya
sekitar 25 km saja. Dengan melakukan hal yang demikian, maka harga buah-buahan ataupun
produk-produk pertanian yang lainnya bisa lebih tinggi, yang tentu akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan juga membuka lapangan peketjaan.
Selain hal tersebut di atas, juga mengingat adanya 80 unit keramba ikan air tawar di desa
ini, yang dapat menghasilkan 1600 ton ikan/tahun, maka perlu pula dijajaki untuk
pengembangannya. Termasuk pula pemanfaatan 30 Ha danau/waduk dan 10 Ha rawa yang ada di
Desa Buluh Cina ini. Artinya KUD bisa berperan lebih jauh lagi, untuk berkolaborasi dengan
pihak-pihak yang bisa membantu pengembangan sektor perikanan keramba ini (sistim Bapsdc
Angkat). Demikian juga berkaitan dengan pening^tan kualitas ikan yang dihasilkan. Apabila
kualita»iya semakin baik, tentu bisa pula diupayakan untuk menembus pemasaran yang lebih
12

luas, misalnya menjadi komoditas ekspor ke mancanegara. Dengan pemberdayaan atau
revitalisasi KUD yang ada ini, tentulah hal tersebut tidak mempakan hal yang mustahil, untuk
meningkatkan penghasilan masyarakat, dan pasti akan memotivasi pengembangan desa-desa
yang lain di sekitamya.
2.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Potensi sumber daya energi (pengemlmngan blo-^)
Pengembangan Bio-gas untuk kebutuhan energi rumah tangga

(kompor gas) dapat

dikembangkan di desa ini, khususnya bagi keluarga-keluarga yang memelihara temak sapi dan
kerbau.
Jumlah temak sapi dan kerbau di Desa Buluh Cina ini ada 297 ekor. Apabila setiap ekor
sapi atau kerbau menghasilkan kotoran 2 - 3 kg per hari, maka kotoran yang dihasilkan setiap
hari bequmlah 594 - 891 kg. Jumlah kotoran sebanyak ini dapat diproses untuk memenuhi
kebutuhan energi, khususnya kompor gas keluarga-keluarga yang memiliki temak sqii atau
keibau. Bahkan setelah itu, sisa dari pembuatan biogas tersebut tetap juga d^at dipergunakan
untuk pupuk/kompos seperti biasa.
Pengembangan BiogaszyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
dapat dilakukan dengan bekerjasama dengan pihak-pihak yang
berkaitan dengan hal tersebut. Misalnya dengan memanfaatkan ketrampilan dan pengetahuan
mahasiswa Fakultas MIPA Jimisan Kimia atau Fakultas Teknik Jumsan Kimia yang sedang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa ini, sebagai bentuk karya nyata mereka selama berada di
lokasi KKN. Namun selain itu juga bisa menghubungi Dinas Pertanian untuk membantu
pelaksanaan pembuatan alat-alat yang diperlukan untuk Biogas tersebut. Bahkan masih banyak
cara lain yang bisa ditempuh untuk mewujudkan Biogas di desa ini, seperti mracari Buku-buku
Panduan membuat Biogas yang sudah banyak beredar di Toko-toko Buku, ataupun di intemet.

Bab ni. Kesimpulan
1. Potensi desa yang ada di Desa Buluh Cina meliputi:


Potensi secara umum, meliputi: 1). batas desa yang jelas (tapak batasnya),
jarak desa yang tidak jauh baik ke ib kota kecamatan, ibukota kabupaten
dan ibukota propinsi, dan 2). kondisi tanah yang subur dengan daratan
rendah yang memiliki potrasi yang besar



Potensi Sumber Daya Air, meliputi : 1). Sungai Kampar dengan kategori
13

sungai besar, berair deras, jemih dan bebas pencemaran, 2). Danau seluas
30 hektar, yang berjumlah 12 danau, 3). Rawa seluas 1.000 hektar dengan
kawasan tutupan gambut terluas di Sumatera


Potensi Sumber Daya Manusia dengan jumlah penduduk 1.481 jiwa,
dengan jumlah 399 kepala keluarga, dengan mayoritas usia penduduk
yang produktif (16 s/d 20 tahun), 95 persen penduduk melayu, dan mata
pencaharian yang dominan pada sektor perikanan dan pertanian.



Potensi Adat dan Tradisi, meliputi : tradisi pacu sampan, balimau kasai,
tobo bajambe, silat pangean, bediki dabano, dan calempong



Potensi di berbagai sektor/bidang pembangunan, yakni : pertanian
(tanaman pangan), p^kebunan, kehutanan, petemakan, perikanan, bahan
galian

2. Potensi nyang d^at digali atau dikembangkan, meliputi:


Revitalisasi Koperasi Unit Desa, yang mengelola pemasaran hasil-hasil
perikanan dan pertanian praduduk



Sumber Daya Energi ( pengembangan bio gas) yang dapat dikembangkan
dari kotoran temak sapi dan kerbau yang dimiliki oleh mayoritas
penduduk.
DaftarPustaka

> Alwis, Mekanisme Perencanaan Di desa - desa daerah aliran simgai (DAS) dalam Kabupaten
Daerah Tingkat II Kampar, Lemlit Unri, Pekanbaru, 1999
> Moh. Mashur Hidayat & Surochiem As, Artikel Maritim : Pokok-Pokok Startegi
Pengembangan Masyarakat Pantai Dalam Mendorong Kemandirian Daerah, Ridev Institute
Surabaya
> Alwis, Mekanisme Perencanaan Di desa - desa daerah aliran sungai (DAS) dalam Kabupaten
Daerah Tingkat II Kampar, Lemlit Unri, Pekanbaru, 1999
> TAP MPR RI No. IV/MPR/2000 Tentang Rekomendasi Kebijakan Dalam Penyelenggaraan
Otonomi Daerah; Khususnya Rekomendasi No. 7 Yang Substansinya Adalah Kemungkinan
Pemberian Otonomi Bertingkat Teiiiad^ Provinsi, Kabupaten/Kota Serta Desa
> Undang Undang No. 32 Tahun 1004 T^tang Pemerintahan Desa
> Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 Tentang Desa
> Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2007 Tentang Persyaratan Dan Tata Cara Pengangkatan
Sekdes Menjadi PNS
14

>
>
>
>
>
>

Permendagri No. 37 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa
Perda Kabupaten Kampar No. 6 Tahun 2007 Tentang Tata Keija Pemerintah Desa
Perda Kabupaten Kampar No. 12 Tahun 2007 Tentang Pengaturan Kewenangan Desa
Perbup Kampar No. 20 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Tahun 2011 - 2015
Profil Desa Buluh Cina Tahun 2009

15

Dokumen yang terkait

Analisis Manajemen Pelaksanaan Imunisasi oleh Puskesmas Kaitannya dengan Pencapaian Universal Child Immunization di Puskesmas Siak Hulu III Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar

36 295 106

LPSE Kabupaten Kampar SMAN 3 Siak Hulu 67

0 0 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Perencanaan Pelaksanaan Pemekaran Desa di Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 0 36

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisis Manajemen Pelaksanaan Imunisasi oleh Puskesmas Kaitannya dengan Pencapaian Universal Child Immunization di Puskesmas Siak Hulu III Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar

0 1 28

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Manajemen Pelaksanaan Imunisasi oleh Puskesmas Kaitannya dengan Pencapaian Universal Child Immunization di Puskesmas Siak Hulu III Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar

0 1 7

Analisis Manajemen Pelaksanaan Imunisasi oleh Puskesmas Kaitannya dengan Pencapaian Universal Child Immunization di Puskesmas Siak Hulu III Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Sungai Sebagai Pembentuk Permukiman Masyarakat di Pinggiran Sungai Siak (Studi Kasus : Permukiman di Kelurahan Kampung Dalam Kecamatan Siak Kabupaten Siak, Riau)

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - Sejarah Perkembangan Desa Sikeben Kecamatan Sibolangit ( 1965-1998 )

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Keberadaan Pemeluk dan Penerapan Nilai-nilai Aliran Kepercayaan Pemena di Desa Pergendangen Kabupaten Karo

0 0 9

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - 1. BAB I PENDAHULUAN

0 0 13