MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 2 SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU, BANTUL MELALUI METODE TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI SISTEM IMUN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biolo

  MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 2 SMA

PANGUDI LUHUR SEDAYU, BANTUL MELALUI METODE TWO STAY

  

TWO STRAY PADA MATERI SISTEM IMUN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

Ina Lisnawati

  

NIM : 091434033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

  

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

  

PERSEMBAHAN

M i n t a la h, m a ka a ka n di ber i ka n kepa da m u; ca r i la h, m a ka

ka m u a ka n m en da pa t ; ket okla h, m a ka pi n t u a ka n di buka ka n

ba gi m u

(M a t i us 7:7)

  

Peker ja a n heba t t i da k di la kuka n den ga n kekua t a n , t a pi

den ga n ket ekun a n da n kegi gi ha n

(Sa m uel Jhon son)

K esem pa t a n i t u seper t i a w a n la lu

  

Per gun a ka n la h sela gi i a t a m pa k di ha da pa n m u

Ku persembahkan karya kecil ini unt uk:

  

  Tuhanku Yesus Krist us yang menaungi langkahku dengan rahmat - N ya

  

  Ayah, I bu, dan keluarga besarku yang senant iasa mencurahkan cint a kasih dan doa mereka unt ukku

  

  Almamat erku yang selalu kubanggakan

  

  Dosen pembimbingku yang selalu memberikan arahan

  

  Kekasihku dan para sahabat ku yang selalu memberikan dukungan dan mot ivasi

  

ABSTRAK

  Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas, yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mempelajari materi sistem imun dengan penerapan metode Two Stay Two Stray. Penelitian dilaksanakan tanggal 23 April

  • – 1 Mei 2013, yang terdiri atas 2 siklus. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul tahun ajaran 2012/2013. Data aspek kognitif siswa diperoleh dari hasil post-test yang dilaksanakan pada akhir masing-masing siklus. Sedangkan data aspek afektif dan aspek psikomotor siswa diperoleh dari hasil observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriftif kualitatif dan kuantitatif.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode Two Stay Two Stray dalam kegiatan pembelajaran materi sistem imun dapat meningkatkan: 1) hasil belajar aspek kognitif siswa yang diukur dengan skor rata-rata kelas dan persentase kriteria ketuntasan minimal. Pada siklus I skor rata-rata kelas sebesar 70,66; sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 84. Persentase kriterian ketuntasan minimal pada siklus I sebesar 40,63 %; dan meningkat menjadi 75 % pada siklus II. 2) Hasil belajar aspek afektif, pada siklus I persentase skor rata-rata untuk aspek afektif sebesar 61,72 % dan meningkat menjadi 70,51 % pada siklus

  II, sedangkan persentase jumlah siswa yang memperoleh skor dalam kategori tinggi sebesar 37,5 % pada siklus I dan 71,88 pada siklus II. 3) Dan untuk hasil belajar aspek psikomotor persentase skor rata-rata aspek psikomotor sebesar 54,56 % pada siklus I dan meningkat menjadi 75,17 % pada siklus II, sedangkan persentase jumlah siswa yang memperoleh skor dalam kategori tinggi sebesar 37,5 % pada siklus I dan meningkat menjadi 84,38 % pada siklus II.

  

Kata kunci: metode Two Stay Two Stray, aspek kognitif, aspek

psikomotor,aspek afektif

  

ABSTRACT

This research is classroom action research, which aims to improve student

learning outcomes in the study material immune system with two stay two stray

method. The research was conducted on April 23 to May 1, 2013; consisting of 2

cycles. The subjects in this study were students of class XI IPA 2 Pangudi Luhur

Senior High School Sedayu, Bantul academic year 2012/2013. Cognitive aspects

of the data obtained at student’s post-test was conducted at the end of each cycle.

  

While the data aspects of student’s affective and psychomotor aspects derived

from the observation of student activity during the learning process. Was data

were analyzed using qualitative and quantitative descriptive analysis.

  The results of this research showed that the use of two stay two stray

method in learning materials of the immune system can improve: 1) student’s

cognitive learning performance as measured by the average score of the class and

percentage of minimum completeness criteria. In the first cycle, the average class

score was 70.66, while in the second cycle it increased to 84. Percentage of

minimum completeness criteria in the first cycle was 40.63%, and it increased to

75% in the second cycle. 2) The results of the affective aspects of learning , the

average percentage score for the affective aspect in the first cycle was 61.72 %

and it increased to 70.51 % in the second cycle , while the percentage of students

scoring in the high category was 37.5 % in first cycle and 71.88 in the second

cycle. 3) Mean percentage score of the psychomotor aspects of learning

performance was 54.56 % of the first cycle and it increased to 75.17 % in the

second cycle, while the percentage of students in the high category was 37.5 % in

first cycle and it increased to 84.38 % in the second cycle .

  

Keywords: two stay two stray methods, cognitive aspect, psychomotor aspects,

affective aspects.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul Melalui Metode Two Stay Two Stray Pada Materi Sistem Imun” dengan baik.

  Skripsi ini dapat tersusun atas bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Ayah, Ibu, Adik-adik, dan seluruh keluarga besar penulis yang senantiasa mencurahkan cinta kasih dan doa yang luar biasa untuk mengiringi langkah penulis.

  2. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengenyam pendidikan di Universitas Sanata Dharma.

  3. Drs. Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi dan Dosen Pembimbing yang telah memberikan dorongan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  4. Br. Agustinus Mujiya, S.Pd, FIC. selaku Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu, Bantul yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu, Bantul.

  5. Drs. Markoes Padmonegoro selaku guru pengampu mata pelajaran Biologi di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu, Bantul sekaligus rekan yang luar biasa yang telah membimbing dan meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  6. Siswa kelas XI IPA 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu, Bantul tahun ajaran 2012/2013 yang telah berpartisipasi dengan baik dalam kegiatan pembelajaran sistem imun.

  7. Rekan observer : Warjuni, Widi, Ana, Tutus, Rini, dan Yuni yang membantu keberhasilan pelaksanaan penelitian ini

  8. Seluruh Dosen Pendidikan Biologi yang sangat luar biasa, yang senantiasa menuntun, memotivasi, dan membimbing penulis selama kuliah di Universitas Sanata Dharma

  9. Seluruh staf Sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atas pelayanannya selama penulis kuliah di Universitas Sanata Dharma

  10. Pemerintah Kabupaten Kutai Barat yang telah membiayai seluruh perkuliahan penulis di Universitas Sanata Dharma

  11. Johannes Sianturi, partner yang luar biasa yang selalu mendukung, memotivasi, dan memberikan hiburan bagi penulis dalam menghadapi permasalahan- permasalahan selama menyelesaikan skripsi ini.

  12. Sahabat-sahabat penulis: Tutus, Rini, Kak Ve, Yani, Yuni, Cici, dan Theo yang memotivasi dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  13. Teman-teman Pendidikan Biologi 09 atas kebersamaan, dukungan, dan bantuan yang diberikan selama belajar di Pendidikan Biologi.

  14. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun demikian penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan.

  Penulis Ina Lisnawati

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........ vi

ABSTRAK ................................................................................................... vii

ABSTRACT.................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ................................................................................. ix DAFTAR ISI ............................................................................................... x

DAFTAR BAGAN ...................................................................................... xiv

DAFTAR DIAGRAM ................................................................................. xv

DAFTAR GRAFIK ..................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................

  1 B. Rumusan Masalah .........................................................................

  4 C. Batasan Masalah ...........................................................................

  5 1. Materi Pokok ............................................................................

  5 2. Parameter .................................................................................

  5 D. Tujuan Penelitian ..........................................................................

  5

  1. Manfaat Bagi Siswa ..................................................................

  6 2. Manfaat Bagi Guru ...................................................................

  6 3. Manfaat Bagi Sekolah ..............................................................

  6 4. Manfaat Bagi Peneliti ...............................................................

  6 BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................

  7 A. Belajar dan Pembelajaran ..............................................................

  7 B. Hasil Belajar .................................................................................

  8 1. Jenis Hasil Belajar ....................................................................

  9 2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .................................

  10 C. Metode Two Stay Two Stray ..........................................................

  13 1. Langkah-Langkah Pembelajaran ...............................................

  14 2. Kelebihan Metode Two Stay Two Stray ....................................

  16 3. Kekurangan Metode Two Stay Two Stray .................................

  16 D. Sistem Imun ..................................................................................

  17 E. Penelitian yang Relevan ................................................................

  19 F. Kerangka Berpikir .........................................................................

  19 G. Hipotesa ........................................................................................

  20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................

  21 A. Jenis Penelitian .............................................................................

  21 B. Setting Penelitian ..........................................................................

  21 1. Obyek Penelitian ......................................................................

  21 2. Subyek Penelitian .....................................................................

  21 3. Tempat Penelitian .....................................................................

  21 4. Waktu Penelitian ......................................................................

  22

  D. Rancangan Penelitian ....................................................................

  23 1. Perencanaan .............................................................................

  25 2. Pelaksanaan Tindakan ..............................................................

  25 3. Observasi .................................................................................

  27 4. Refleksi ....................................................................................

  27 E. Instrumen Penelitian .....................................................................

  28 1. Soal Tes ...................................................................................

  28 2. Lembar Observasi ....................................................................

  29 F. Analisis Data ................................................................................

  30 1. Sumber Data .............................................................................

  30 2. Jenis Data .................................................................................

  30 3. Teknik Pengumpulan Data........................................................

  30 4. Cara Analisa Data .....................................................................

  31 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................

  36 A. Hasil Penelitian .............................................................................

  36 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ..............................................

  36 2. Data Hasil Belajar ....................................................................

  48 B. Pembahasan .................................................................................

  55 1. Peningkatan Hasil Belajar .........................................................

  55 2. Faktor Pendukung Keberhasilan Penelitian ...............................

  61 3. Faktor Penghambat Keberhasilan Penelitian .............................

  63 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................

  65 A. Kesimpulan ..................................................................................

  65 B. Saran.............................................................................................

  65

  DAFTAR BAGAN Bagan 3.1 Rancangan Tindakan........................................................

  24

  DAFTAR DIAGRAM Diagram 4.1 Hasil Belajar Aspek Afektif Siswa Kelas XI IPA 2.....

  51 Diagram 4.2 Persentase Skor Rata-Rata Hasil Belajar Aspek Afektif Siswa Kelas XI IPA 2..................................................

  52 Diagram 4.3 Persentase Skor Rata-Rata Hasil Belajar Ranah Psikomotor Siswa Kelas XI IPA 2..............................

  54 Diagram 4.4 Hasil Belajar Ranah Psikomotor Siswa Kelas XI IPA 2.............................................................................

  55

  DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1 Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Kelas XI IPA 2......

  50

  DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Guru Melakukan Presentasi...........................................

  40 Gambar 4.2 Siswa Berdiskusi Dalam Kelompok..............................

  41 Gambar 4.3 Siswa Berkunjung ke Kelompok Lain...........................

  41 Gambar 4.4 Diskusi Kelompok Siklus II...........................................

  46 Gambar 4.5 Siswa Berkunjung ke Kelompok Lain...........................

  46 Gambar 4.6 Presentasi Kelompok 8...................................................

  47 Gambar 4.7 Siswa Bertanya kepada Guru.........................................

  60 Gambar 4.8 Siswa Melakukan Diskusi dengan Aktif........................

  60

  DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Parameter Keberhasilan Penelitian....................................

  22 Tabel 3.2 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajara...................................

  27 Tabel 3.3 Kriteria Hasil Belajar Aspek Psikomotor dalam Kegiatan Pembelajaran.....................................................................

  33 Tabel 3.4 Kriteria Hasil Belajar Aspek Afektif dalam Kegiatan Pembelajaran.....................................................................

  35 Tabel 4.1 Hasil Pre-Test....................................................................

  38 Tabel 4.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I..........................................

  38 Tabel 4.3 Pelaksanaan Tindakan Siklus II.........................................

  44 Tabel 4.4 Hasil Belajar Aspek Kognitif Siswa Kelas XI IPA 2........

  49 Tabel 4.5 Hasil Belajar Aspek Afektif Siswa Kelas XI IPA 2..........

  51 Tabel 4.6 Persentase Skor Rata-Rata Hasil Belajar Aspek Afektif Siswa Kelas XI IPA 2...................................................................

  52 Tabel 4.7 Persentase Skor Rata-Rata Hasil Belajar Aspek Psikomotor Siswa Kelas XI IPA 2........................................................

  53 Tabel 4.8 Hasil Belajar Aspek Psikomotor Siswa Kelas XI IPA 2...

  54

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1a. Surat Permohonan Ijin Penelitian..............................

  70 Lampiran 1b. Surat Pernyataan Telah Melakuk...............................

  71 Lampiran 2. Jadwal Kegiatan Program..........................................

  72 Lampiran 3. Silabus........................................................................

  73 Lampiran 4. RPP............................................................................

  74 Lampiran 5. Kelompok Diskusi Materi Sistem Imun XI IPA 2.............................................................. ...........

  92 Lampiran 6a. Kisi-Kisi Pembuatan Lembar Observasi Aspek Afektif........................................................................

  93 Lampiran 6b. Contoh Lembar Observasi.........................................

  95 Lampiran 7a. Kisi-Kisi Pembuatan Lembar Observasi Aspek Psikomotor.................................................................

  98 Lampiran 7b. Contoh Lembar Observasi......................................... 100 Lampiran 8. Kisi-Kisi Penyusunan Alat Evaluasi.............. ........... 103 Lampiran 9. Hasil Ulangan Harian Sistem Imun Tahun Ajaran

  2011/2012...................................................... ........... 116 Lampiran 10. Hasil Pre-Test................................................ ........... 117 Lampiran 11. Hasil Post-Test Siklus I.................................. ........... 122 Lampiran 12. Hasil Post-Test Siklus II................................ ........... 129 Lampiran 13. Hasil Analisa Aspek Afektif...................................... 133 Lampiran 14a. Hasil Analisa Aspek Psikomotor............................... 135 Lampiran 14b. Hasil Analisa Butir Pernyataan Aspek Psikomotor... 137 Lampiran 15. Rekapitulasi catatan pengajar dan rekan observer..... 139

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Belajar adalah proses perubahan tingkah laku dalam diri seseorang,

  sebagai akibat interaksinya terhadap sesama dan lingkungannya (Siregar, 2010). Agar kegiatan belajar menjadi lebih efektif dan efisien maka perlu difasilitasi oleh sumber belajar. Sumber belajar ada bermacam-macam, diantaranya adalah lingkungan sekitar, sesama, dan lain-lain. Agar siswa dapat belajar dengan baik maka guru perlu merancang suatu kegiatan pembelajaran yang baik pula. Keberhasilan suatu kegiatan pembelajaran dapat dilihat dari aspek kognitif yang berupa hasil belajar siswa dan aspek psikomotor serta afektif yang berkaitan dengan sikap siswa. Ketiga aspek tersebut akan memberikan gambaran mengenai sejauh mana suatu kegiatan pembelajaran berhasil dimengerti dan diaplikasikan oleh siswa.

  Keberhasilan kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh seorang guru dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor dari dalam diri siswa sendiri, misalnya motivasi. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor pendukung atau dorongan yang berasal dari luar diri siswa, misalnya sarana dan prasarana yang digunakan, metode yang diterapkan, situasi kelas dan sebagainya.

  Berdasarkan buku Standar Kompetensi tahun 2003 yang disusun oleh Departemen Pendidikan Nasional, pembelajaran Biologi memiliki beberapa tujuan, salah satunya adalah mengembangkan kepekaan nalar untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan proses kehidupan dalam kejadian sehari-hari.

  Proses penemuan seperti ini tidak terlepas dari peranan guru dalam mengajarkan ilmu Biologi di sekolah. Hal ini terkait dengan bagaimana usaha dari guru tersebut untuk membangkitkan minat siswa dalam mempelajari Biologi, sehingga siswa bisa berpikir kritis dan menyukai Biologi. Usaha yang dilakukan guru dapat berupa penggunaan metode yang menarik dan tepat.

  Pengguanaan metode yang menarik dan tepat dapat membuat siswa menjadi menyukai Biologi, sehingga membangkitkan minat belajar siswa. Hal ini akan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran di kelas, sehingga prestasi belajar siswa pun semakin meningkat.

  Berdasarkan hasil observasi di SMA Pangudi Luhur Sedayu, diketahui bahwa prestasi belajar siswa kelas XI IPA dalam mata pelajaran Biologi masih rendah, terutama dalam pembelajaran materi sistem imun. Hal ini ditandai dengan rendahnya nilai hasil ulangan materi sistem imun siswa kelas XI IPA 2 tahun ajaran 2011/2012, dimana terdapat 83,33 % siswa tergolong tidak tuntas KKM 78. Berdasarkan hasil ulangan tersebut, terlihat bahwa kompetensi yang diharapkan dapat dimiliki siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran sistem imun tidak tercapai. Rendahnya prestasi belajar siswa tersebut disebabkan oleh faktor siswa dan faktor guru Biologi. Faktor yang disebabkan oleh siswa sendiri adalah siswa kurang termotivasi untuk mempelajari Biologi, siswa tidak berperan aktif dalam pembelajaran di kelas, kurangnya rasa tanggung jawab siswa, serta kurangnya kerjasama antar siswa. Sebagian besar siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu berasal dari luar kota Yogyakarta, sehingga berbeda. Sedangkan faktor dari guru Biologi adalah kurangnya kreativitas guru dalam menginovasi kegiatan pembelajaran agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

  Keberhasilan suatu kegiatan pembelajaran, terutama keberhasilan penguasaan materi pelajaran oleh siswa akan sangat ditentukan oleh seberapa baik seorang guru menerapkan metode mengajarnya di kelas maupun di luar kelas (Kartini, 2007). Berdasarkan permasalahan yang terjadi di kelas XI IPA 2, maka perlu adanya inovasi baru dalam kegiatan pembelajarannya. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam kondisi kelas XI IPA 2 adalah metode

  

Two Stay Two Stray. Metode ini dapat diterapkan di semua mata pelajaran dan

  semua usia. Metode Two Stay Two Stray melibatkan peserta didik untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan membagikan informasi yang dimilikinya kepada peserta didik lain yang memiliki karakteristik yang berbeda. Dalam penerapan metode Two Stay Two Stray terdapat pembagian kerja kelompok yang jelas sehingga siswa dapat bekerjasama dengan temannya. Selain itu metode ini juga dapat mengatasi kondisi siswa yang ramai dan sulit diatur saat proses belajar mengajar. Dalam penerapannya guru hanya berperan sebagai fasilitator, peserta didik benar-benar menerima ilmu dari pengalamannya belajar bersama-sama dengan rekan-rekannya baik yang sudah dikategorikan mampu maupun yang masih dikategorikan lemah dalam memahami konsep/materi pelajaran.

  Materi sistem imun merupakan materi yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari siswa. Sehingga setiap siswa tentu telah memiliki konsep awal yang berbeda satu sama lain mengenai materi ini. Konsep tersebutlah setiap peserta didik dapat mengkonversikan konsep yang telah dimiliki dengan teori yang telah ada.

  Penelitian mengenai penerapan metode Two Stay Two Stray pada materi sistem imun belum pernah dilakukan sebelumnya. Namun penerapan metode tersebut pada mata pelajaran lain sudah pernah dilakukan, yaitu pada mata pelajaran Bahasa Jerman oleh Uswatun Khasanah (http://eprints.uny.ac.id/4332/1/Uswatun%20Khasanah_04203241030.pdf). Penelitian tersebut diterapkan pada kelas XI SMA N 1 Sedayu dengan menggunakan metode eksperimen. Dari hasil penelitian diketahui bahwa metode Two Stay Two Stray sangat efektif diterapkan. Hal ini terlihat dari bobot keefektifan penerapan metode tersebut pada kelas eksperimen adalah 9,04%. Nilai rata-rata peserta didik kelas eksperimen adalah 27,81 lebih besar dari pada kelas kontrol yakni 25,53. Untuk mengetahui apakah metode tersebut juga efektif diterapkan pada siswa kelas XI IPA 2 SMA Pangudi Luhur Sedayu dalam meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi sistem imun maka peneliti mencoba untuk melakukan penelitian dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul Melalui Metode Two Stay Two Stray pada Materi Sistem Imun.

B. RUMUSAN MASALAH

  Berdasarkan latar belakang di atas, permasalah dalam penelitian ini adalah “apakah penggunaan metode Two Stay Two Stray pada materi sistem imun dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA 2 SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul?”

C. BATASAN MASALAH

  Agar pengkajian masalah dalam penelitian ini tidak terlalu luas maka diperlukan suatu batasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

   Materi Pokok

  Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sistem imun yang terangkum dalam kompetensi dasar 8.6, yaitu menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan bibit penyakit.

2. Parameter

  Parameter keberhasilan yang diukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar aspek kognitif diukur dengan menggunakan post-test yang dilaksanakan pada akhir setiap siklus. Sedangkan hasil belajar aspek afektif dan psikomotor diukur dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran.

D. TUJUAN PENELITIAN

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IPA 2 SMA Pangudi Luhur Sedayu, pada materi sistem imun melalui penerapan metode Two Stay Two Stray.

E. MANFAAT PENELITIAN

  Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:

  1. Manfaat Bagi Siswa a. Siswa dapat memahami materi sistem imun dengan efektif.

  b. Siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan belajar-mengajar.

  c. Siswa termotivasi untuk mempelajari Biologi 2.

   Manfaat Bagi Guru

  Guru dapat memperoleh alternatif variasi metode mengajar yang efektif dalam mengajarkan materi sistem imun.

  3. Manfaat Bagi Sekolah

  Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah informasi mengenai metode mengajar yang sesuai dengan materi pembelajaran yang diberikan khususnya dalam pembelajaran Biologi

  4. Manfaat Bagi Peneliti

  Peneliti dapat mengetahui tingkat keefektifan metode Two Stay Two Stray dalam proses belajar-mengajar.

BAB II KAJIAN TEORI A. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua

  orang dan berlangsung seumur hidup (Siregar, 2011:3). Salah satu pertanda seseorang telah belajar sesuatu adalah perubahan tingkah laku individu yang bersangkutan, yang relatif tetap sebagai hasil dari pengalaman. Perubahan tingkah laku tersebut harus dapat bertahan selama jangka waktu tertentu.

  Dengan demikian, belajar pada dasarnya dapat dipandang sebagai suatu proses perubahan positif-kualitatif yang terjadi pada tingkah laku peserta didik sebagai subyek didik akibat adanya peningkatan pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap, minat, apresiasi, kemampuan berpikir logis dan kritis, kemampuan interaktif, dan kreativitas yang telah dicapainya.

  Menurut Depdiknas (2003:4) belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dan lingkungannya. Sementara itu, agar proses belajar berlangsung efektif, semua faktor internal (dari dalam diri peserta didik) dan faktor eksternal (dari luar diri peserta didik) harus diperhatikan oleh setiap guru. Faktor-faktor internal meliputi antara lain bakat, kecerdasan (intelektual, emosional, dan spiritual), minat, motivasi, sikap, dan latar belakang sosial ekonomi dan budaya. Adapun faktor-faktor eksternal meliputi antara lain tujuan pembelajaran, materi pelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga, pengorganisasian kelas, reinforcement (penguatan) yang digunakan guru, iklim sosial dalam kelas, waktu yang tersedia, sistem dan teknik evaluasi, pandangan dan sikap guru terhadap peserta didik, dan upaya guru untuk menangani kesulitan belajar peserta didik.

B. HASIL BELAJAR

  Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran (sasaran didik), sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar.

  Belajar bukan merupakan kegiatan menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan kemampuan, daya reaksi, daya penerimaan, dan aspek lain yang ada pada individu tersebut (Sudjana, 2012).

  Dalam proses belajar mengajar terjadi interaksi antara guru dan siswa sebagai makna utama yang memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pengajaran yang efektif. Kedudukan siswa dalam proses belajar mengajar adalah sebagai subjek dan sekaligus sebagai objek dalam pengajaran sehingga proses belajar mengajar adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar siswa biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai, dimana nilai tersebut diperoleh dari penampilan siswa sehari-hari ketika belajar. Hasil belajar diukur dengan berbagai cara, misalnya proses bekerja, hasil karya, penampilan, rekaman, dan test.

1. Jenis Hasil Belajar

  Secara garis besar hasil belajar terdiri atas tiga hal, yaitu hasil belajar aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

  a. Aspek Kognitif Aspek kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi

  b. Aspek Afektif Menurut taksonomi Krathwol dalam Mardapi (2008), aspek afektif berkenaan dengan sikap dan nilai yang terdiri dari lima aspek, yaitu menerima; menjawab atau reaksi; menilai; organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.

  c. Aspek Psikomotor Hasil belajar psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan

  (skill) dan kemampuan bertindak individu yang terdiri dari enam aspek, yaitu gerakan refleks yaitu keterampilan pada gerakan yang tidak sadar; keterampilan pada gerakan-gerakan dasar; kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif, motoris dan lain-lain; kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan dan ketepatan; gerakan-gerakan skill, mulai dari kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.

2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

  Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Di samping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada faktor lain seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.

  Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah, ialah kualitas pengajaran yaitu tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran. Ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

  a. Faktor Internal Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar siswa merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri. Faktor tersebut meliputi minat, kecerdasan, bakat, dan motivasi. 1) Minat

  Menurut Syah (2003) minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.

  Seorang yang tidak berminat mempelajari sesuatu tidak akan berhasil dengan baik, tetapi jika seseorang memiliki minat terhadap objek masalah maka dapat dipastikan hasilnya baik. Masalahnya adalah bagaimana seorang pendidik selektif dalam menentukan atau memilih masalah atau materi pelajaran yang menarik siswa. menarik. Karena itu pendidik/ pengajar perlu mengenali karakteristik siswa, misalnya latar belakang sosial ekonomi, keyakinan, kemampuan, dan lain-lain. 2) Kecerdasan

  Kecerdasan memegang peranan penting dalam menentukan berhasil tidaknya seseorang. Seperti yang dikemukakan oleh Syah (2003) bahwa semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin besar peluang siswa tersebut untuk meraih sukses, sebaliknya semakin rendah kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk meraih sukses.

  Berbagai penelitian menunjukkan hubungan yang erat antara tingkat kecerdasan dan hasil belajar di sekolah. Setiap guru seharusnya menyadari bahwa berbagai tingkat intelegensi siswa baik yang rendah ataupun tinggi dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa yang bersangkutan.

  Siswa yang tergolong cerdas biasanya akan merasa tidak mendapatkan perhatian yang memadai dari sekolah karena pelajaran yang diberikan terlampau mudah baginnya, kemudian siswa tersebut akan merasa frustasi karena tuntutan keingintahuannya merasa dibendung. 3) Bakat

  Selain kecerdasan, bakat merupakan faktor yang menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam belajar. Bakat adalah kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa

  2003). Belajar pada bidang yang sesuai dengan bakatnya akan memperbesar kemungkinan seseorang untuk berhasil.

  4) Motivasi Motivasi merupakan dorongan yang ada pada diri anak untuk melakukan suatu tindakan. Besar kecilnya motivasi dipengaruhi oleh kebutuhan individu tersebut. Ada dua macam motivasi yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang ditimbulkan dari dalam diri orang yang bersangkutan. Sedangkan, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul oleh rangsangan dari luar atau motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, misalnya angka, ijazah, tingkatan, hadiah, persaingan, pertentangan, sindiran, cemoohan dan hukuman. Motivasi ini tetap diperlukan di sekolah karena tidak semua pelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.

  b. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor dari luar diri siswa yang ikut mempengaruhi hasil belajar siswa, diantaranya adalah lingkungan sosial budaya; lingkungan keluarga; program sekolah; guru; pelaksanaan pembelajaran; dan teman sekolah.

  1) Faktor yang berasal dari orang tua Faktor yang berasal dari orang tua berkaitan dengan cara orang tua mendidik anaknya. Dalam hal ini dapat dikaitkan suatu teori, apakah orang tua mendidik secara demokratis, pseudo yang demikian masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.

  Dalam pergaulan di lingkungan keluarga hendaknya orang tua menyisipkan nilai pendidikan dalam mendidik anak-anaknya, misalnya dengan ditegur dan diberi pujian. Sehingga secara tidak langsung motivasi, perhatian, dan kepedulian orang tua tersebut akan memberikan semangat bagi anak. 2) Faktor yang berasal dari sekolah

  Faktor yang berasal dari sekolah dapat berasal dari guru, mata pelajaran yang ditempuh, dan metode yang diterapkan. Faktor guru banyak menjadi penyebab kegagalan belajar anak, yaitu yang menyangkut kepribadian guru dan kemampuan mengajarnya.

  Kebanyakan siswa memusatkan perhatianya hanya kepada mata pelajaran yang diminati saja, sehingga mengakibatkan nilai yang diperolehnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Keterampilan, kemampuan, dan kemauan belajar anak tidak dapat dilepaskan dari pengaruh atau campur tangan orang lain. Oleh karena itu menjadi tugas guru untuk membimbing anak dalam belajar.

C. METODE TWO STAY TWO STRAY

  Metode Two Stay Two Stray merupakan salah satu metode dalam pendekatan Cooperative Learning yang mengajak siswa untuk saling bekerjasama serta bertukar pikiran dan pengalaman dengan siswa lainnya. Ciri- ciri pembelajaran Two Stay Two Stray adalah siswa bekerja dalam kelompok secara heterogen dimana dalam suatu kelompok terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi; sedang; dan rendah, bila mungkin anggota kelompok berasal dari ras; budaya; suku; serta jenis kelamin yang berbeda, dan penghargaan lebih berorientasi pada kelompok dari pada individu.

1. Langkah-Langkah Pembelajaran

  Agus Suprijono (2009:93) mengemukakan bahwa penerapan metode

  Two Stay Two Stray diawali dengan pembagian kelompok yang masing-

  masing beranggotakan 4 orang. Setiap kelompok mendapatkan tugas berupa permasalahan-permasalahan yang harus didiskusikan jawabannya. Setelah kegiatan diskusi selesai, dua orang dari setiap kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu kepada kelompok yang lain. Anggota kelompok yang tidak mendapat tugas sebagai duta mempunyai kewajiban menerima tamu dari kelompok lain. Tugas penerima tamu adalah menyajikan hasil diskusi kelompoknya kepada tamu yang berkunjung. Setelah kembali ke kelompok asal, baik peserta didik yang bertugas bertamu maupun yang bertugas menerima tamu mencocokkan dan membahas hasil kerja yang telah mereka laksanakan. Secara lebih rinci langkah-langkah dalam pembelajaran metode Two Stay Two Stray adalah sebagai berikut: a. Persiapan

  Pada tahap persiapan guru membuat silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, alat evaluasi pembelajaran, dan membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing anggota 4 siswa. Pembagian kelompok tersebut harus heterogen berdasarkan prestasi akademik, suku, jenis kelamin, dan lain-lain. b. Presentasi Guru Pada tahap ini guru menyampaikan gambaran materi secara umum sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat.

  c. Kegiatan Kelompok Siswa berdiskusi dalam kelompok mengenai permasalahan- permasalahan yang disajikan oleh pengajar dalam lembar soal yang dibagikan. Setelah kegiatan diskusi kelompok selesai, 2 dari 4 anggota dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya dan datang bertamu ke kelompok yang lain untuk mendengarkan dan mencatat hasil diskusi kelompok yang dikunjungi. Sementara 2 anggota yang tinggal di kelompok bertugas menyampaikan hasil diskusi yang telah dilakukan. Setelah kegiatan berkunjung usai maka 2 orang anggota dari masing- masing kelompok yang bertugas untuk bertamu harus kembali ke kelompok asal untuk mensharingkan hasil diskusi yang diperoleh dari kelompok lain.

  d. Formalisasi Pada tahap ini salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya untuk dikomunikasikan dengan kelompok lainnya.

  Kemudian guru mengarahkan siswa ke bentuk formal, dalam hal ini guru berperan sebagai moderator dalam kegiatan diskusi tersebut dan siswa yang lain berperan sebagai peserta yang akan memberikan pertanyaan- pertanyaan kepada kelompok yang presentasi. e. Evaluasi Kelompok dan Penghargaan Pada tahap evaluasi guru mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diperoleh dengan memberikan beberapa pertanyaan. Selanjutnya guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapat skor rata-rata tinggi, penghargaan tersebut berupa pujian. Menurut Slavin pujian yang diberikan kepada kelompok akan membentuk norma-norma untuk kelas tersebut, dimana pujian itu sendiri bertujuan untuk menunjukkan kepada siswa nilai yang harus dipertahankan.

  Dalam penerapannya siswa secara tidak langsung diajak untuk menyimak apa yang diutarakan oleh anggota kelompok yang menjadi tuan rumah. Selain itu penggunaan metode ini juga akan mengarahkan siswa untuk aktif, baik dalam berdiskusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga menyimak materi yang dijelaskan oleh teman.

  2. Kelebihan Metode Two Stay Two Stray

  a. Dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan

  b. Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna c. Lebih berorientasi pada keaktifan.

  d. Diharapkan siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya e. Menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa.

  f. Kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan.