5.1. POTENSI PENDANAAN APBD 5.1.1. Arahan Kebijakan Pembiayaan Pembangunan - DOCRPIJM 15112258665 KERANGKA STRATEGI
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
Bab
5
Kerangka Strategi Pembiayaan Infrastruktur
Bidang Cipta Karya
5.1. POTENSI PENDANAAN APBD
5.1.1. Arahan Kebijakan Pembiayaan Pembangunan
Pembiayaan pembangunan bidang Cipta Karya perlu memperhatikan arahan dalam
peraturan dan perundangan terkait, antara lain:
1. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah diberikan hak otonomi daerah, yaitu hak, wewenang, dan kewajiban
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangundangan. Dalam
hal ini, Pemerintah Daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah Pusat yaitu
politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, serta agama.
2. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Daerah
Untuk mendukung penyelenggaraan otonomi daerah, pemerintah daerah didukung sumbersumber pendanaan meliputi Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Pendapatan Lain
yang Sah, serta Penerimaan Pembiayaan. Penerimaan daerah ini akan digunakan untuk
mendanai pengeluaran daerah yang dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah.
Laporan Akhir |V - 1
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
3. Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 Tentang Dana Perimbangan
Dana Perimbangan terdiri dari Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, dan Dana Alokasi
Khusus. Pembagian DAU dan DBH ditentukan melalui rumus yang ditentukan Kementerian
Keuangan. Sedangkan DAK digunakan untuk mendanai kegiatan khusus yang ditentukan
Pemerintah atas dasar prioritas nasional. Penentuan lokasi dan besaran DAK dilakukan
berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis.
4. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara
Pemerintah,
Pemerintahan
Daerah
Provinsi,
Dan
Pemerintahan
Daerah
Kabupaten/Kota
Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah, terdiri atas urusan
wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah
untuk kabupaten/kota merupakan urusan yang berskala kabupaten/kota meliputi 26 urusan,
termasuk bidang pekerjaan umum. Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat
wajib yang berpedoman pada
standar pelayanan minimal dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh Pemerintah.
Urusan wajib pemerintahan yang merupakan urusan bersama diserahkan kepada daerah
disertai dengan sumber pendanaan, pengalihan sarana dan prasarana,
serta kepegawaian sesuai dengan urusan yang didesentralisasikan.
5. Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah
Sumber pinjaman daerah meliputi Pemerintah, Pemerintah Daerah Lainnya, Lembaga
Keuangan Bank dan Non-Bank, serta Masyarakat. Pemerintah Daerah tidak dapat
melakukan pinjaman langsung kepada pihak luar negeri, tetapi diteruskan melalui
pemerintah pusat. Dalam melakukan pinjaman daerah Pemda wajib memenuhi persyaratan:
a. Total jumlah pinjaman pemerintah daerah tidak lebih dari 75% penerimaan APBD
tahun sebelumnya;
b. Memenuhi ketentuan rasio kemampuan keuangan daerah untuk mengembalikan
pinjaman yang ditetapkan pemerintah paling sedikit 2,5;
Laporan Akhir |V - 2
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
c. Persyaratan lain yang ditetapkan calon pemberi pinjaman;
d. Tidak mempunyai tunggakan atas pengembalian pinjaman yang bersumber dari
pemerintah;
e. Pinjaman jangka menengah dan jangka panjang wajib mendapatkan persetujuan
DPRD.
6. Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan
Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur (dengan perubahan Perpres 13/2010 & Perpres
56/2010)
Menteri atau Kepala Daerah dapat bekerjasama dengan badan usaha dalam penyediaan
infrastruktur. Jenis infrastruktur permukiman yang dapat dikerjasamakan dengan badan
usaha adalah infrastruktur air minum, infrastruktur air limbah permukiman dan prasarana
persampahan.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah (dengan perubahan Permendagri 59/2007 dan Permendagri 21/2011)
Struktur APBD terdiri dari:
a. Pendapatan daerah yang meliputi: Pendapatan Asli Daerah,
b. Dana Perimbangan, dan Pendapatan Lain yang Sah.
c. Belanja Daerah meliputi: Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung.
d. Pembiayaan Daerah meliputi: Pembiayaan Penerimaan dan
e. Pembiayaan Pengeluaran.
8. Peraturan Menteri PU No. 15 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana
Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur
Kementerian PU menyalurkan DAK untuk pencapaian sasaran nasional bidang Cipta Karya,
Adapun ruang lingkup dan kriteria teknis DAK bidang Cipta Karya adalah sebagai berikut:
a. Bidang Infrastruktur Air Minum
DAK Air Minum digunakan untuk memberikan akses pelayanan sistem penyediaan air
minum kepada masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan kumuh perkotaan dan
Laporan Akhir |V - 3
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
di perdesaan termasuk daerah pesisir dan permukiman nelayan. Adapun kriteria
teknis alokasi DAK diutamakan untuk program percepatan pengentasan kemiskinan
dan memenuhi sasaran/target Millenium Development Goals (MDGs) yang
mempertimbangkan:
•
Jumlah masyarakat berpenghasilan rendah;
•
Tingkat kerawanan air minum.
b. Bidang Infrastruktur Sanitasi
DAK Sanitasi digunakan untuk memberikan akses pelayanan sanitasi (air limbah,
persampahan, dan drainase) yang layak skala kawasan kepada masyarakat
berpenghasilan rendah di perkotaan yang diselenggara-kan melalui proses
pemberdayaan masyarakat. DAK Sanitasi diutamakan untuk program peningkatan
derajat kesehatan masyarakat dan memenuhi sasaran/target MDGs yang dengan
kriteria teknis:
•
Kerawanan sanitasi;
•
Cakupan pelayanan sanitasi.
9. Peraturan Menteri PU No. 14 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan
Kementerian Pekerjaan Umum yang Merupakan Kewenanangan Pemerintah dan
Dilaksanakan Sendiri
Dalam menyelenggarakan kegiatan yang dibiayai dana APBN, Kementerian PU membentuk
satuan kerja berupa Satker Tetap Pusat, Satker Unit Pelaksana Teknis Pusat, dan Satuan Non
Vertikal Tertentu. Rencana program dan usulan kegiatan yang
diselenggarakan Satuan Kerja harus mengacu pada RPI2-JM bidang infrastruktur ke-PU-an
yang
telah
disepakati.
Gubernur
sebagai
wakil
Pemerintah
mengkoordinasikan
penyelenggaraan urusan kementerian yang dilaksanakan di daerah dalam rangka
keterpaduan pembangunan wilayah dan pengembangan lintas sektor.
Berdasarkan peraturan perundangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa lingkup sumber
dana kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya yang dibahas dalam RPI2-JM bidan Cipta
Karya meliputi:
Laporan Akhir |V - 4
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
1) Dana APBN, meliputi dana yang dilimpahkan Ditjen Cipta Karya kepada Satuan Kerja
di tingkat provinsi (dana sektoral di daerah)
2) serta Dana Alokasi Khusus bidang Air Minum dan Sanitasi.
3) Dana APBD Provinsi, meliputi dana daerah untuk urusan bersama (DDUB) dan dana
lainnya yang dibelanjakan pemerintah provinsi untuk pembangunan infrastruktur
permukiman dengan skala provinsi/regional.
4) Dana APBD Kabupaten/Kota, meliputi dana daerah untuk urusan bersama (DDUB)
dan dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah kabupaten untuk pembangunan
infrastruktur permukiman dengan skala kabupaten/kota.
5) Dana Swasta meliputi dana yang berasal dari skema kerjasama pemerintah dan
swasta (KPS), maupun skema Corporate Social Responsibility (CSR).
6) Dana Masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat.
7) Dana Pinjaman, meliputi pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.
8) Dana-dana tersebut digunakan untuk belanja pembangunan, pengoperasian dan
pemeliharaan prasarana yang telah terbangun, serta rehabilitasi dan peningkatan
prasarana yang telah ada. Oleh karena itu, dana-dana tersebut perlu dikelola dan
direncanakan secara terpadu sehingga optimal dan memberi manfaat yang sebesarbesarnya bagi peningkatan pelayanan bidang Cipta Karya.
Laporan Akhir |V - 5
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
5.2. PROFIL PERKEMBANGAN APBD KABUPATEN TAPIN
5.2.1. Pendapatan Daerah
Pendapatan daerah di Kabupaten Tapin terdiri dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan pendapatan daerah yang sah.
Selama kurun waktu 2009-2013, pendapatan daerah tertinggi pada tahun 2013 sebesar Rp.816 milyar kemudian pada tahun 2012 sebesar
Rp.651 milyar. Pendapatan tertinggi berasal dari dana perimbanganyang berkisar 76-82%. Berikut rinciannya.
No
Komponen
Pendapatan Asli Daerah
APBD 2009
18,889,671,480.00
%
3.82
APBD 2010
18,651,686,714.84
%
3.75
APBD 2011
20,737,650,855.93
%
3.82
-
Pajak Daerah
2,066,666,000.00
10.94
2,075,894,739.84
11.13
2,766,463,020.00
-
Retribusi Daerah
5,301,577,480.00
28.07
5,579,923,582.00
29.92
Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan
Pendapatan Asli Daerah yang
Sah Lainnya
Dana Perimbangan
1,406,503,000.00
7.45
1,354,755,725.00
10,114,925,000.00
53.55
388,056,267,067.00
1
2
APBD 2012
%
APBD 2013
%
3.44
16.14
30,846,910,187.56
3.78
13.34
22,366,561,441.00
3,610,163,194.00
5,816,241,238.00
18.86
7,429,303,999.00
35.83
8,200,970,825.00
36.67
10,460,370,513.00
33.91
7.26
1,799,724,723.93
8.68
3,222,104,801.00
14.41
3,167,629,977.00
10.27
9,641,112,668.00
51.69
8,742,159,113.00
42.16
7,333,322,621.00
32.79
11,402,668,459.56
36.97
78.44
410,481,172,710.00
82.46
663,426,844,751.00
81.30
87,953,267,067.00
22.67
110,383,838,710.00
26.89
433,543,720,902.00
117,769,778,142.00
79.93
27.16
534,862,828,540.00
186,306,476,020.00
82.15
34.83
244,636,526,751.00
36.87
-
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil
Bukan Pajak
Dana Alokasi Umum (DAU)
256,784,000,000.00
66.17
256,779,334,000.00
62.56
246,451,507,000.00
56.85
284,439,939,000.00
53.18
349,786,888,000.00
52.72
-
Dana Alokasi Khusus (DAK)
43,319,000,000.00
11.16
43,318,000,000.00
10.55
30,862,600,000.00
7.12
31,794,400,000.00
5.94
29,263,390,000.00
4.41
0.00
0.00
3,513,000,000.00
0.53
36,227,040,000.00
5.46
0.00
0.00
-
3
-
Dana Ad Hoc
*
*
0.00
0.00
0.00
0.00
Dana Tambahan Penghasilan
Bagi Guru PNSD
Dana Tunjangan Profesi Guru
*
*
4,857,000,000.00
1.12
4,264,500,000.00
0.80
*
*
7,963,835,760.00
1.84
22,728,236,520.00
4.25
*
*
3,868,000,000.00
0.89
0.00
0.00
*
*
21,771,000,000.00
5.02
5,329,277,000.00
1.00
Dana Percepatan Pembangunan
Infrastruktur Pendidikan
Dana Penguatan Infrastruktur
dan Prasarana Daerah
Lain-Lain Pendapatan Daerah
Yang Sah
Dana Darurat
87,795,400,000.00
*
17.75
68,638,479,243.14
13.79
88,118,989,370.00
16.25
93,852,133,424.00
14.41
0.00
121,745,752,534.98
0.00
14.92
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Laporan Akhir |V - 6
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
Komponen
No
*
APBD 2010
11,361,980,180.00
%
16.55
APBD 2011
31,608,739,931.00
%
35.87
APBD 2012
35,314,702,093.00
%
37.63
APBD 2013
92,147,248,403.00
%
75.69
*
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
*
11,249,000,000.00
16.39
730,000,000.00
0.83
1,700,000,000.00
1.81
0.00
0.00
*
6,915,975,000.00
10.08
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
-
Dana Bagi Hasil Pajak dari Prov
dan Pemda Lainnya
Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus
Bantuan Keuangan dari
Prov/Pemda Lainnya
Dana Tambahan Penghasilan
Bagi Guru PNS Daerah Kab/Kota
-
Sumbangan Pihak Ketiga
*
37,907,792,795.00
55.23
55,043,558,683.00
62.47
46,279,562,969.00
49.31
28,996,765,615.00
23.82
-
Pendapatan Lain-lain
*
1,203,731,268.14
1.75
736,690,756.00
0.84
390,543,362.00
0.42
601,738,516.98
0.49
10,167,325,000.00
10.83
0.00
0.00
651,081,523,405.00
100.00
816,019,507,473.54
100.00
-
APBD 2009
%
Dana Bantuan Operasional
Sekolah
Total
494,741,338,547.00
100.00
497,771,338,667.98
100.00
542,400,361,127.93
100.00
Sumber : Kabupaten Dalam Angka 2009-2013
5.2.2. Belanja Daerah
Belanja daerah di Kabupaten Tapin berupa belanja tidak langsung dan belanja langsung. Selama kurun waktu 2009-2013, belanja
daerah tertinggi pada tahun anggaran 2013 sebesar Rp.696 milyar yang sebagian besar diperuntukan bagi 50.01% untuk belanja tidak
langsung dan sebesar 49,99% untuk belanja langsung. Belanja tidak langsung tertinggi pada tahun 2013 sebesar Rp.348 milyar yang
sebagian besar (88,68%) diperuntukan bagi belanja pegawai. Pada tahun yang sama, belanja pegawai tertinggi untuk belanja modal
sebesar Rp.219 milyar atau 62,98%. Tabel berikut menunjukkan perkembangan belanja daerah kurun waktu 2009 sampai 2013.
No
1
-
Komponen
APBD 2009
%
APBD 2010
%
APBD 2011
%
APBD 2012
%
APBD 2013
%
Belanja Tidak Langsung
223,352,126,051.00
37.34
202,525,862,588.00
44.09
263,919,340,015.00
46.49
305,188,505,108.00
51.58
348,550,730,443.00
50.01
Belanja Pegawai
202,673,618,551.00
90.74
183,064,545,011.00
90.39
230,468,735,941.00
87.33
272,000,758,476.00
89.13
309,093,591,083.00
88.68
3.43
7,312,377,000.00
3.61
14,120,000,000.00
5.35
18,036,152,000.00
5.91
15,702,467,885.00
4.51
1.85
4,828,020,000.00
2.38
9,570,454,787.00
3.63
8,223,979,998.00
2.69
1,626,555,000.00
0.47
-
Belanja Hibah
7,657,284,500.00
-
Belanja Bantuan Sosial
4,135,000,000.00
Laporan Akhir |V - 7
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
No
-
-
-
Komponen
Belanja Bagi Hasil Kepada
Prov/Kab/Kota dan Pemerintah Desa
Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Prov/Kab/Kota dan Pemerintah Desa
APBD 2009
%
APBD 2010
%
2,557,223,000.00
1.14
1,508,524,577.00
0.74
5,829,000,000.00
500,000,000.00
Belanja Tidak Terduga
2.61
0.22
5,770,000,000.00
42,396,000.00
APBD 2011
%
APBD 2012
%
3,285,516,287.00
1.24
950,546,535.00
0.31
1,130,771,743.00
0.32
%
5,960,000,000.00
2.26
5,221,746,602.00
1.71
388,850,000.00
0.11
514,633,000.00
0.19
280,875,000.00
0.09
274,013,000.00
0.08
474,446,497.00
0.16
569,187,275.00
0.16
2.85
0.02
*
*
*
*
*
*
Belanja Pemungutan Pajak/Retribusi
Belanja Alokasi Dana Desa
APBD 2013
11,465,880,286.00
3.76
19,765,294,457.00
5.67
256,781,671,347.00
55.91
303,804,611,149.00
53.51
286,525,914,150.00
48.42
348,443,010,275.00
49.99
31,992,288,000.00
62.66
8.54
30,194,128,067.00
11.76
24,468,629,892.00
8.05
13,275,429,968.00
4.63
19,129,770,753.00
5.49
Belanja Barang dan Jasa
81,697,592,966.00
21.80
30,194,128,067.00
11.76
82,910,564,039.00
27.29
98,091,110,976.00
34.23
109,857,423,709
31.53
Belanja Modal
261,106,104,682.00
69.67
196,393,415,213.00
76.48
196,425,417,218.00
64.66
175,159,373,206.00
61.13
219,455,815,813.00
62.98
598,148,111,699.00
100
459,307,533,935.00
100
567,723,951,164.00
100
591,714,419,258.00
100
696,993,740,718.00
100
2
Belanja Langsung
-
Belanja Pegawai
-
Total
374,795,985,648.00
Sumber : Kabupaten Dalam Angka 2009-2013
5.2.3.
Pembiayaan Daerah
Data pembiayaan daerah pada dokumen Kabupaten Dalam Angka 2009-2013 tidak tercantum. Hal ini disebabkan oleh waktu
pengumpulan data dan terbitnya dokumen yang bersangkutan. Perlu ditelusuri dokumen lain yang menyediakan informasi terkait
pembiayaan daerah di Kabupaten Tapin.
Laporan Akhir |V - 8
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
5.3. PROFIL INVESTASI BIDANG CIPTA KARYA
5.3.1. Perkembangan Investasi Pembangunan Infrastruktur Bersumber dari APBN dalam 5
Tahun Terakhir
Investasi Pembangunan Infrastruktur Bersumber dari APBN dari Sektor Penataan
Bangunan dan Lingkungan (PBL) tahun 2010-2014 dengan total sebesar Rp.3 milyar dengan
fokus kegiatan yaitu sarana dan prasarana penataan ruang terbuka hijau (RTH). Sedangkan
untuk sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP), kegiatan yang didanai oleh APBN
berupa peningkatan kinerja TPA Gunung Timbung sebesar Rp.5 milyar. Untuk sektor air
minum, kegiatan banyak diarahkan untuk SPAM di kawasan masyarakat berpenghasilan
rendah (MBR), SPAM di ibukota kecamatan (IKK) dan SPAM perdesaan. Investasi untuk air
minum di Kabupaten Tapin sudah mencapai Rp.30 milyar. Untuk lebih jelasnya perhatikan
tabel berikut.
Laporan Akhir |V - 9
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
No
1
2
SEKTO
R
OUTPUT
PBL
Sarana Dan
Prasrana
Lingkungan
Permukiman
PBL
Sarana Dan
Prasrana
Lingkungan
Permukiman
SUBOUTPUT
URAIAN DETAIL
KEGIATAN
ENTITAS
KAB/K
OTA
LOKASI
Sarana dan prasarana
Penataan Ruang
Terbuka Hijau (RTH)
Pembangunan
PSD Penataan
Ruang Terbuka
KAWASAN
TAPIN
Ex. Pasar
Lama
Rantau
Sarana dan prasarana
Penataan Ruang
Terbuka Hijau (RTH)
Pembangunan
PSD Penataan
Ruang Terbuka
Hijau (RTH) Kws.
Kota Rantau,
Kabupaten Tapin
KAWASAN
TAPIN
Kota
Rantau
VOL
1
1
SATUA
N
KWS
KWS
Jumlah
3
PLP
Infrastruktur
Tempat
Pemrosesan Akhir
Sampah
Infrastruktur Stasiun
Antara dan Tempat
Pemrosesan Akhir
Sampah
Peningkatan
Kinerja TPA
Gunung Timbung
KABUPATE
N/KOTA
TAPIN
Kabupat
en Tapin
1
PKT
Jumlah
4
AIR
MINUM
SPAM Di Kawasan
MBR
Optimalisasi IKK
5
AIR
MINUM
SPAM Di Kawasan
MBR
Optimalisasi IKK
Pengadaan dan
pemasangan Pipa
HDPE
Dia.200mm-Pj.
1.470m
Pengadaan dan
Pemasangan
Jaringan Pipa dia
200, 160, 110, dan
90 mm Pj 3.055 m
Kab. Tapin
KAWASAN
TAPIN
IKK
Salam
Babaris
KAWASAN
TAPIN
Salam
Babaris
1
1
KWS
KWS
Pagu Awal
2,000,000
1,000,000
Tahun
Anggara
n
2013
2013
3,000,000
5,000,000
2012
5,000,000
800,000
1,100,000
2011
2012
Laporan Akhir |V - 10
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
6
AIR
MINUM
SPAM Di Kawasan
MBR
Optimalisasi IKK
7
AIR
MINUM
SPAM Di Kawasan
MBR
Optimalisasi IKK
8
AIR
MINUM
SPAM Di Kawasan
MBR
Optimalisasi IKK
Pengadaan dan
Pemasangan
Jaringan Pipa dia
250, 160, 110 dan
90 mm Pj 5.180 m
Pengadaan dan
Pemasangan Pipa
Dia. 160-90mm
L=11.317m dan
aksesoris
Pengadaan dan
Pemasangan Pipa
Dia. 160mm
L=4.575m dan
aksesoris
KAWASAN
TAPIN
HATUNG
UN
KAWASAN
TAPIN
Hiyung
KAWASAN
TAPIN
Binuang
Optimalisasi IKK
Pembangunan
Jaringan
Perpipaan
KAWASAN
TAPIN
KAWASAN
TAPIN
9
AIR
MINUM
SPAM Di Kawasan
MBR
10
AIR
MINUM
SPAM Di Kawasan
MBR
Optimalisasi IKK
Pembangunan
Jaringan
Perpipaan Dan
asesoris
11
AIR
MINUM
SPAM IKK (SPAM
di ibu Kota
Kecamatan)
SPAM IKK (SPAM di
ibu Kota Kecamatan)
Pengadaan/Pema
sangan IPA 20
liter/detik
KAWASAN
TAPIN
AIR
MINUM
SPAM IKK (SPAM
di ibu Kota
Kecamatan)
SPAM IKK (SPAM di
ibu Kota Kecamatan)
Pembangunan
IPA Baja Kap 20
L/dt Dan
Bangunan
Penunjang IKK
KAWASAN
TAPIN
12
Kawasan
Hatungu
n
Kab.Tapi
n
Kawasan
Piani
Kabupat
en Tapin
IKK
Hatungu
n - Kab.
Tapin
IKK Piani
Kab.Tapi
n
1
1
1
1
1
1
1
KWS
KWS
KWS
Kawasa
n
KWS
IKK
IKK
2,228,500
3,471,000
2,000,000
2,700,000
3,278,000
4,635,000
7,000,000
2012
2013
2013
2014
2014
2011
2014
Laporan Akhir |V - 11
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
Piani Kabupaten
Tapin
13
14
AIR
MINUM
AIR
MINUM
SPAM Perdesaan
SPAM Perdesaan
SPAM di Desa Rawan
Air/Pesisir/Terpencil
Pengadaan dan
Pemasangan
Jaringan Pipa Dia.
90 dan 63 mm Pj
1.800 m
Ds/Kel.
SPAM di Desa Rawan
Air/Pesisir/Terpencil
Pengadaan dan
Pemasangan Pipa
Dia. 160 -90 mm
L=7.600 m dan
Aksesoris, Kec.
Tapin Utara Kab.
Tapin (APBN-P)
LINGKUNG
AN/KOMU
NITAS
TAPIN
DESA
PANTAI
CABE
KEC.
SALAMB
ABARIS
TAPIN
Desa
Rangda
Malikun
g
1
1
DESA
DESA
Jumlah
300,000
2,708,176
2012
2013
30,220,676
Laporan Akhir |V - 12
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
5.3.2. Perkembangan Investasi Pembangunan Infrastruktur Bersumber dari APBD dalam 5
Tahun Terakhir
Pendanaan infrastruktur yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) sejak tahun 2009-2013 terbesar pada tahun 2009 sebesar Rp. 98 milyar
dengan alokasi dana untuk bidang Keciptakaryaan sebesar Rp.90 milyar dan bidang
drainase/pengairan sebesar Rp.7 milyar yang bersumber dari dana Dana Alokasi Umum
(DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta Dana Alokasi Khusus (DAK). Untuk lebih
jelasnya perhatikan tabel berikut ini.
Tabel
Realisasi DAK di Kabupaten Tapin 2009-2012
Tahun
Jenis
Proyek
Bidang
Drainase/P
engairan
Bidang
Keciptakar
yaan
Jumlah
2009
2010
2011
DAU/PAD
DAK
DAU/PAD
DAK
7,759,427,0
00.000
4,148,891,
000.000
20,909,389
,001
3,709,200,
000
*
90,700,485
,000.614
98,459,912,
000.614
2,758,800,
000.000
6,907,691,
000.000
*
20,909,389
,000.621
3,709,200,
000.000
DAK
DAU/PAD
DAK
2013
DAU/
DA
PAD
K
*
1,082,820,
000
19,816,545,
000
2,223,210,0
00
43,115,841,0
00.991
0.00
0
944,252,0
00
2,027,072,
000.000
29,863,537,
184
49,680,082
,184.000
1,245,400,
000
3,468,610,
000.000
38,850,355,
001.590
81,966,196,0
02.581
DAU/
PAD
2012
*
Sumber: Kabupaten Tapin dalam Angka 2009-2013
Ket: * data belum tersedia
5.3.3. Perkembangan Investasi Pembangunan Infrastruktur Bersumber dari Perusahaan
Daerah dalam 5 Tahun Terakhir
Investasi Pembangunan Infrastruktur Bersumber dari Perusahaan Daerah dalam 5
tahun terakhir di Kabupaten Tapin belum tersedia data yang komptehensif sehingga belum
dapat terpetakan perkembangan investasinya.
5.3.4. Perkembangan Investasi Pembangunan Infrastruktur Bersumber dari Swasta
dalam 5 Tahun Terakhir
Investasi Pembangunan Infrastruktur Bersumber dari Swasta dalam 5 tahun terakhir
belum ada dana yang dialokasikan dari pihak swasta yang terekam secara komprehensif.
Dana yang bersumber dari swasta seperti perusahaan pertambangan, perkebunan dan
sektor swasta lainnya disalurkan secara langsung oleh pihak terkait.
Laporan Akhir |V - 13
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
5.4. PROYEKSI DAN RENCANA INVESTASI BIDANG CIPTA KARYA
5.4.1. Proyeksi APBD 5 Tahun Ke Depan
Tahun
PAD
3.16%
2013
37,272,418,000.00
2014
38,450,226,408.80
2015
39,665,253,563.32
2016
40,918,675,575.92
2017
42,211,705,724.12
2018
43,545,595,625.00
2019
44,921,636,446.75
2020
46,341,160,158.47
2021
47,805,540,819.48
Sumber: Hasil Analisis
5.4.2. Rencana Pembiayaan Perusahaan Daerah
Sehubungan data pada Perusahaan Daerah belum tersedia maka rencana pembiayaan
Perusahaan Daerah belum dapat direncanakan.
5.4.3. Rencana Kerja Sama Pemerintah dan Swasta Bidang Cipta Karya
Beberapa rencana kerja sama Pemerintah Kabupaten Tapin dengan pihak Swasta telah
diwadahi dengan terbitnya Peraturan Daerah Kabupaten Tapin Nomor 07 tahun 2014
tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Kabupaten Tapin yang mengamanahkan:
1) Tujuan umum program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) adalah untuk
meningkatkan kualitas kehidupan dan kelestarian lingkungan yang bermanfaat
bagi perusahaan sendiri, komunitas setempat, maupun pada masyarakat umum
secara efektif dan efisien. Tujuan khususnya yaitu:
(a). Terwujudnya batasan yang jelas tentang tanggung jawab sosial termasuk
lingkungan perusahaan beserta pihak–pihak yang menjadi pelakunya;
(b). Terpenuhinya
penyelenggaraan
TJSP
sesuai
dengan
peraturan
perundang-undangan dalam suatu koordinasi;
(c). Terwujudnya kepastian dan perlindungan hukum bagi pelaku dunia usaha
dalam pelaksanaan TJSP secara terpadu dan berdaya guna;
Laporan Akhir |V - 14
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
(d). Melindungi perusahaan agar terhindar dari pungutan liar yang dilakukan
pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab;
(e). Meminimalisir
dampak
negatif
keberadaan
perusahaan
dan
mengoptimalkan dampak positif keberadaan perusahaan; dan
(f). Terwujudnya Program Pemerintah Daerah untuk melakukan apresiasi
kepada dunia usaha yang telah melakukan TJSP dengan memberi
penghargaan serta pemberian kemudahan dalam pelayanan administrasi.
2) Program dan bidang kerja Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP)
(a). Program TJSP dapat berbentuk pemberdayaan masyarakat dan/atau
kemitraan
dan
bina
lingkungan
dan/atau
investasi
dan/atau
sumbangan/donasi dan/atau promosi.
(b).
Program sebagaimana dimaksud pada ayat (1) direncanakan dan
dikembangkan oleh perusahaan sebagai bentuk kontribusi dan/atau
kepedulian pada persoalan sosial Pemerintah Daerah yang dihadapi
masyarakat
untuk
mendapatkan
keuntungan
perusahaan
dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
(c). Bentuk program sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang akan dan yang
telah dilakukan harus dilaporkan kepada Bupati melalui Tim Kerja TJSP.
3) Bidang Kerja Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) meliputi:
(a). Pendidikan;
(b).
Kesehatan;
(c). Infrastruktur;
(d).
Olah raga dan seni budaya;
(e). Sosial dan keagamaan;
(f). Pelestarian lingkungan hidup;
(g).Usaha ekonomi kerakyatan;
(h).Pemberdayaan masyarakat adat; dan
(i). Bidang kerja lainnya yang secara nyata memberikan dampak peningkatan
kualitas masyarakat.
4) Pembiayaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) meliputi:
Laporan Akhir |V - 15
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
(a). Pembiayaan pelaksanaan TJSP untuk BUMN/BUMD dialokasikan dari
keuntungan bersih yang ditentukan perusahaan dengan kepatutan,
kewajaran, dan kinerja keuangan sesuai peraturan perundang-undangan;
(b). Pembiayaan pelaksanaan TJSP dapat berupa dana, barang dan/atau
bentuk kontribusi lainnya yang dibebankan pada biaya perusahaan;
(c). Bagi perusahaan Perseroan Terbatas yang menjalankan kegiatan usahanya
dibidang
dan/atau
berkaitan
dengan
sumber
daya
alam
wajib
melaksanakan TJSP dengan biaya yang dianggarkan dan diperhitungkan
sebagai biaya operasional perusahaan dengan memperhatikan kepatutan
dan
kewajaran
berdasarkan
ukuran
usaha,
cakupan
pemangku
kepentingan dan kinerja keuangannya.
5.5. ANALISIS KETERPADUAN STRATEGI PENINGKATAN INVESTASI PEMBANGUNAN
BIDANG CIPTA KARYA
5.5.1. Analisis Kemampuan Keuangan Daerah
Proyeksi pendapatan asli daerah Kabupaten Tapin meningkat sebesar 10.99%. angka
ini akan menghasilkan Rp.64 milyar pada tahun 2020. Ini akan memberikan ruang bagi
pendanaan sektor cipta karya.
Proyeksi Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Daerah 2013
Pendapatan Daerah 2014
Pendapatan Daerah 2015
Pendapatan Daerah 2016
Pendapatan Daerah 2017
Pendapatan Daerah 2018
Pendapatan Daerah 2019
Pendapatan Daerah 2020
10.99%
30,846,910,187.56
34,236,985,617.17
37,999,630,336.50
42,175,789,710.48
46,810,908,999.66
51,955,427,898.73
57,665,329,424.80
64,002,749,128.58
Laporan Akhir |V - 16
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
Proyeksi belanja barang dan jasa berdasarkan pendanaan kegiatan infrastruktur di
Kabupaten Tapin 2013-2020 dengan pertumbuhan sebesar 28,37%, maka pembiayaan
sektor cipta karya dapat dialokasikan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan pos belanja
barang dan jasa. Berikut tabel selengkapnya.
Proyeksi Belanja Barang dan Jasa
Proyeksi Belanja Barang dan Jasa 2013
Proyeksi Belanja Barang dan Jasa 2014
Proyeksi Belanja Barang dan Jasa 2015
Proyeksi Belanja Barang dan Jasa 2016
Proyeksi Belanja Barang dan Jasa 2017
Proyeksi Belanja Barang dan Jasa 2018
Proyeksi Belanja Barang dan Jasa 2019
Proyeksi Belanja Barang dan Jasa 2020
Sumber: Hasil Analisis
28.37%
109,857,423,709
141,023,974,815
181,032,476,470
232,391,390,045
298,320,827,401
382,954,446,134
491,598,622,503
631,065,151,707
Laporan Akhir |V - 17
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
5.5.2. Strategi Peningkatan Investasi Infrastruktur
Dalam rangka percapatan pembangunan bidang Cipta Karya di daerah dan untuk
memenuhi kebutuhan pendaanan dalam melaksanakan usulan program yang ada dalam
RPI2JM, maka Pemerintah Daerah perlu menyusun suatu set strategi untuk
meningkatkan pendanaan bagi pembangunan infrastruktur permukiman. Oleh karena
itu pada bagian ini, Satgas RPI2JM daerah agar merumuskan strategi peningkatan
investasi pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya, yang meliputi beberapa aspek
antara lain:
1. Strategi peningkatan DDUB oleh kabupaten dan provinsi; yaitu dengan memperhatikan
kemampuan keuangan daerah yang ada sebagai pendamping bantuan dari APBN dalam
investasi di bidang cipta karya di daerah.
2. Strategi peningkatan penerimaan daerah dan efisiensi pengunaan anggaran; dalam hal
ini adalah dengan menggali potensi daerah dalam penerimaan asli daerah ataupun
penerimaan yang sah lainnya dan memperketat pengawasan penggunaan dana
anggaran
4. Strategi peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pembiayaan
pembangunan bidang Cipta Karya;
Laporan Akhir |V - 18
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
5. Strategi
pendanaan
untuk
operasi,
pemeliharaan
dan
rehabiltasi
infrastrukturpermukiman yang sudah ada;
6. Strategi pengembangan infrastruktur skala regional.
Dalam upaya peningkatan investasi Bidang Cipta Karya di Kabupaten Tapin adalah
dengan melihat potensi keuangan yang ada maka diupayakan dengan menggunakan
sumber-sumber dana yang ada, antara lain :
1. APBN
2. APBD Provinsi Kalimantan Selatan
3. APBD Kabupaten Tapin
4. Pinjaman Perbankan
5. Pinjaman melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP).
6. Coorporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan yang ada di Kabupaten Tapin
seperti Perbankan, Perkebunan Kelapa Sawit dan Karet serta Pertambangan Baru Bara.
7. Dana Hibah
8. Dan Lain-Lain
Laporan Akhir |V - 19
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
Contents
5.1.
POTENSI PENDANAAN APBD ......................................................................................................... 1
5.1.1.
Arahan Kebijakan Pembiayaan Pembangunan ............................................................................ 1
5.2.
PROFIL PERKEMBANGAN APBD KABUPATEN TAPIN .................................................................. 6
5.2.1.
Pendapatan Daerah .................................................................................................................... 6
5.2.2.
Belanja Daerah ............................................................................................................................ 7
5.2.3.
Pembiayaan Daerah.................................................................................................................... 8
5.3.
PROFIL INVESTASI BIDANG CIPTA KARYA .................................................................................... 9
5.3.1.
Perkembangan Investasi Pembangunan Infrastruktur Bersumber dari APBN dalam 5
Tahun Terakhir............................................................................................................................................ 9
5.3.2.
Perkembangan Investasi Pembangunan Infrastruktur Bersumber dari APBD dalam 5
Tahun Terakhir.......................................................................................................................................... 13
5.3.3.
Perkembangan Investasi Pembangunan Infrastruktur Bersumber dari Perusahaan Daerah
dalam 5 Tahun Terakhir............................................................................................................................ 13
5.3.4.
Perkembangan Investasi Pembangunan Infrastruktur Bersumber dari Swasta dalam 5
Tahun Terakhir.......................................................................................................................................... 13
5.4.
PROYEKSI DAN RENCANA INVESTASI BIDANG CIPTA KARYA................................................... 14
5.4.1.
Proyeksi APBD 5 Tahun Ke Depan ........................................................................................... 14
5.4.2.
Rencana Pembiayaan Perusahaan Daerah ............................................................................. 14
5.4.3.
Rencana Kerja Sama Pemerintah dan Swasta Bidang Cipta Karya ....................................... 14
5.5.
ANALISIS KETERPADUAN STRATEGI PENINGKATAN INVESTASI PEMBANGUNAN BIDANG
CIPTA KARYA ............................................................................................................................................ 16
5.5.1.
Analisis Kemampuan Keuangan Daerah ................................................................................. 16
5.5.2.
Strategi Peningkatan Investasi Infrastruktur......................................................................... 18
Laporan Akhir |V - 20
Bab
5
Kerangka Strategi Pembiayaan Infrastruktur
Bidang Cipta Karya
5.1. POTENSI PENDANAAN APBD
5.1.1. Arahan Kebijakan Pembiayaan Pembangunan
Pembiayaan pembangunan bidang Cipta Karya perlu memperhatikan arahan dalam
peraturan dan perundangan terkait, antara lain:
1. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah diberikan hak otonomi daerah, yaitu hak, wewenang, dan kewajiban
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangundangan. Dalam
hal ini, Pemerintah Daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah Pusat yaitu
politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, serta agama.
2. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Daerah
Untuk mendukung penyelenggaraan otonomi daerah, pemerintah daerah didukung sumbersumber pendanaan meliputi Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Pendapatan Lain
yang Sah, serta Penerimaan Pembiayaan. Penerimaan daerah ini akan digunakan untuk
mendanai pengeluaran daerah yang dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah.
Laporan Akhir |V - 1
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
3. Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 Tentang Dana Perimbangan
Dana Perimbangan terdiri dari Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, dan Dana Alokasi
Khusus. Pembagian DAU dan DBH ditentukan melalui rumus yang ditentukan Kementerian
Keuangan. Sedangkan DAK digunakan untuk mendanai kegiatan khusus yang ditentukan
Pemerintah atas dasar prioritas nasional. Penentuan lokasi dan besaran DAK dilakukan
berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis.
4. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara
Pemerintah,
Pemerintahan
Daerah
Provinsi,
Dan
Pemerintahan
Daerah
Kabupaten/Kota
Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah, terdiri atas urusan
wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah
untuk kabupaten/kota merupakan urusan yang berskala kabupaten/kota meliputi 26 urusan,
termasuk bidang pekerjaan umum. Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat
wajib yang berpedoman pada
standar pelayanan minimal dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh Pemerintah.
Urusan wajib pemerintahan yang merupakan urusan bersama diserahkan kepada daerah
disertai dengan sumber pendanaan, pengalihan sarana dan prasarana,
serta kepegawaian sesuai dengan urusan yang didesentralisasikan.
5. Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah
Sumber pinjaman daerah meliputi Pemerintah, Pemerintah Daerah Lainnya, Lembaga
Keuangan Bank dan Non-Bank, serta Masyarakat. Pemerintah Daerah tidak dapat
melakukan pinjaman langsung kepada pihak luar negeri, tetapi diteruskan melalui
pemerintah pusat. Dalam melakukan pinjaman daerah Pemda wajib memenuhi persyaratan:
a. Total jumlah pinjaman pemerintah daerah tidak lebih dari 75% penerimaan APBD
tahun sebelumnya;
b. Memenuhi ketentuan rasio kemampuan keuangan daerah untuk mengembalikan
pinjaman yang ditetapkan pemerintah paling sedikit 2,5;
Laporan Akhir |V - 2
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
c. Persyaratan lain yang ditetapkan calon pemberi pinjaman;
d. Tidak mempunyai tunggakan atas pengembalian pinjaman yang bersumber dari
pemerintah;
e. Pinjaman jangka menengah dan jangka panjang wajib mendapatkan persetujuan
DPRD.
6. Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan
Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur (dengan perubahan Perpres 13/2010 & Perpres
56/2010)
Menteri atau Kepala Daerah dapat bekerjasama dengan badan usaha dalam penyediaan
infrastruktur. Jenis infrastruktur permukiman yang dapat dikerjasamakan dengan badan
usaha adalah infrastruktur air minum, infrastruktur air limbah permukiman dan prasarana
persampahan.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah (dengan perubahan Permendagri 59/2007 dan Permendagri 21/2011)
Struktur APBD terdiri dari:
a. Pendapatan daerah yang meliputi: Pendapatan Asli Daerah,
b. Dana Perimbangan, dan Pendapatan Lain yang Sah.
c. Belanja Daerah meliputi: Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung.
d. Pembiayaan Daerah meliputi: Pembiayaan Penerimaan dan
e. Pembiayaan Pengeluaran.
8. Peraturan Menteri PU No. 15 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana
Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur
Kementerian PU menyalurkan DAK untuk pencapaian sasaran nasional bidang Cipta Karya,
Adapun ruang lingkup dan kriteria teknis DAK bidang Cipta Karya adalah sebagai berikut:
a. Bidang Infrastruktur Air Minum
DAK Air Minum digunakan untuk memberikan akses pelayanan sistem penyediaan air
minum kepada masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan kumuh perkotaan dan
Laporan Akhir |V - 3
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
di perdesaan termasuk daerah pesisir dan permukiman nelayan. Adapun kriteria
teknis alokasi DAK diutamakan untuk program percepatan pengentasan kemiskinan
dan memenuhi sasaran/target Millenium Development Goals (MDGs) yang
mempertimbangkan:
•
Jumlah masyarakat berpenghasilan rendah;
•
Tingkat kerawanan air minum.
b. Bidang Infrastruktur Sanitasi
DAK Sanitasi digunakan untuk memberikan akses pelayanan sanitasi (air limbah,
persampahan, dan drainase) yang layak skala kawasan kepada masyarakat
berpenghasilan rendah di perkotaan yang diselenggara-kan melalui proses
pemberdayaan masyarakat. DAK Sanitasi diutamakan untuk program peningkatan
derajat kesehatan masyarakat dan memenuhi sasaran/target MDGs yang dengan
kriteria teknis:
•
Kerawanan sanitasi;
•
Cakupan pelayanan sanitasi.
9. Peraturan Menteri PU No. 14 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan
Kementerian Pekerjaan Umum yang Merupakan Kewenanangan Pemerintah dan
Dilaksanakan Sendiri
Dalam menyelenggarakan kegiatan yang dibiayai dana APBN, Kementerian PU membentuk
satuan kerja berupa Satker Tetap Pusat, Satker Unit Pelaksana Teknis Pusat, dan Satuan Non
Vertikal Tertentu. Rencana program dan usulan kegiatan yang
diselenggarakan Satuan Kerja harus mengacu pada RPI2-JM bidang infrastruktur ke-PU-an
yang
telah
disepakati.
Gubernur
sebagai
wakil
Pemerintah
mengkoordinasikan
penyelenggaraan urusan kementerian yang dilaksanakan di daerah dalam rangka
keterpaduan pembangunan wilayah dan pengembangan lintas sektor.
Berdasarkan peraturan perundangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa lingkup sumber
dana kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya yang dibahas dalam RPI2-JM bidan Cipta
Karya meliputi:
Laporan Akhir |V - 4
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
1) Dana APBN, meliputi dana yang dilimpahkan Ditjen Cipta Karya kepada Satuan Kerja
di tingkat provinsi (dana sektoral di daerah)
2) serta Dana Alokasi Khusus bidang Air Minum dan Sanitasi.
3) Dana APBD Provinsi, meliputi dana daerah untuk urusan bersama (DDUB) dan dana
lainnya yang dibelanjakan pemerintah provinsi untuk pembangunan infrastruktur
permukiman dengan skala provinsi/regional.
4) Dana APBD Kabupaten/Kota, meliputi dana daerah untuk urusan bersama (DDUB)
dan dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah kabupaten untuk pembangunan
infrastruktur permukiman dengan skala kabupaten/kota.
5) Dana Swasta meliputi dana yang berasal dari skema kerjasama pemerintah dan
swasta (KPS), maupun skema Corporate Social Responsibility (CSR).
6) Dana Masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat.
7) Dana Pinjaman, meliputi pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.
8) Dana-dana tersebut digunakan untuk belanja pembangunan, pengoperasian dan
pemeliharaan prasarana yang telah terbangun, serta rehabilitasi dan peningkatan
prasarana yang telah ada. Oleh karena itu, dana-dana tersebut perlu dikelola dan
direncanakan secara terpadu sehingga optimal dan memberi manfaat yang sebesarbesarnya bagi peningkatan pelayanan bidang Cipta Karya.
Laporan Akhir |V - 5
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
5.2. PROFIL PERKEMBANGAN APBD KABUPATEN TAPIN
5.2.1. Pendapatan Daerah
Pendapatan daerah di Kabupaten Tapin terdiri dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan pendapatan daerah yang sah.
Selama kurun waktu 2009-2013, pendapatan daerah tertinggi pada tahun 2013 sebesar Rp.816 milyar kemudian pada tahun 2012 sebesar
Rp.651 milyar. Pendapatan tertinggi berasal dari dana perimbanganyang berkisar 76-82%. Berikut rinciannya.
No
Komponen
Pendapatan Asli Daerah
APBD 2009
18,889,671,480.00
%
3.82
APBD 2010
18,651,686,714.84
%
3.75
APBD 2011
20,737,650,855.93
%
3.82
-
Pajak Daerah
2,066,666,000.00
10.94
2,075,894,739.84
11.13
2,766,463,020.00
-
Retribusi Daerah
5,301,577,480.00
28.07
5,579,923,582.00
29.92
Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan
Pendapatan Asli Daerah yang
Sah Lainnya
Dana Perimbangan
1,406,503,000.00
7.45
1,354,755,725.00
10,114,925,000.00
53.55
388,056,267,067.00
1
2
APBD 2012
%
APBD 2013
%
3.44
16.14
30,846,910,187.56
3.78
13.34
22,366,561,441.00
3,610,163,194.00
5,816,241,238.00
18.86
7,429,303,999.00
35.83
8,200,970,825.00
36.67
10,460,370,513.00
33.91
7.26
1,799,724,723.93
8.68
3,222,104,801.00
14.41
3,167,629,977.00
10.27
9,641,112,668.00
51.69
8,742,159,113.00
42.16
7,333,322,621.00
32.79
11,402,668,459.56
36.97
78.44
410,481,172,710.00
82.46
663,426,844,751.00
81.30
87,953,267,067.00
22.67
110,383,838,710.00
26.89
433,543,720,902.00
117,769,778,142.00
79.93
27.16
534,862,828,540.00
186,306,476,020.00
82.15
34.83
244,636,526,751.00
36.87
-
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil
Bukan Pajak
Dana Alokasi Umum (DAU)
256,784,000,000.00
66.17
256,779,334,000.00
62.56
246,451,507,000.00
56.85
284,439,939,000.00
53.18
349,786,888,000.00
52.72
-
Dana Alokasi Khusus (DAK)
43,319,000,000.00
11.16
43,318,000,000.00
10.55
30,862,600,000.00
7.12
31,794,400,000.00
5.94
29,263,390,000.00
4.41
0.00
0.00
3,513,000,000.00
0.53
36,227,040,000.00
5.46
0.00
0.00
-
3
-
Dana Ad Hoc
*
*
0.00
0.00
0.00
0.00
Dana Tambahan Penghasilan
Bagi Guru PNSD
Dana Tunjangan Profesi Guru
*
*
4,857,000,000.00
1.12
4,264,500,000.00
0.80
*
*
7,963,835,760.00
1.84
22,728,236,520.00
4.25
*
*
3,868,000,000.00
0.89
0.00
0.00
*
*
21,771,000,000.00
5.02
5,329,277,000.00
1.00
Dana Percepatan Pembangunan
Infrastruktur Pendidikan
Dana Penguatan Infrastruktur
dan Prasarana Daerah
Lain-Lain Pendapatan Daerah
Yang Sah
Dana Darurat
87,795,400,000.00
*
17.75
68,638,479,243.14
13.79
88,118,989,370.00
16.25
93,852,133,424.00
14.41
0.00
121,745,752,534.98
0.00
14.92
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Laporan Akhir |V - 6
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
Komponen
No
*
APBD 2010
11,361,980,180.00
%
16.55
APBD 2011
31,608,739,931.00
%
35.87
APBD 2012
35,314,702,093.00
%
37.63
APBD 2013
92,147,248,403.00
%
75.69
*
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
*
11,249,000,000.00
16.39
730,000,000.00
0.83
1,700,000,000.00
1.81
0.00
0.00
*
6,915,975,000.00
10.08
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
-
Dana Bagi Hasil Pajak dari Prov
dan Pemda Lainnya
Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus
Bantuan Keuangan dari
Prov/Pemda Lainnya
Dana Tambahan Penghasilan
Bagi Guru PNS Daerah Kab/Kota
-
Sumbangan Pihak Ketiga
*
37,907,792,795.00
55.23
55,043,558,683.00
62.47
46,279,562,969.00
49.31
28,996,765,615.00
23.82
-
Pendapatan Lain-lain
*
1,203,731,268.14
1.75
736,690,756.00
0.84
390,543,362.00
0.42
601,738,516.98
0.49
10,167,325,000.00
10.83
0.00
0.00
651,081,523,405.00
100.00
816,019,507,473.54
100.00
-
APBD 2009
%
Dana Bantuan Operasional
Sekolah
Total
494,741,338,547.00
100.00
497,771,338,667.98
100.00
542,400,361,127.93
100.00
Sumber : Kabupaten Dalam Angka 2009-2013
5.2.2. Belanja Daerah
Belanja daerah di Kabupaten Tapin berupa belanja tidak langsung dan belanja langsung. Selama kurun waktu 2009-2013, belanja
daerah tertinggi pada tahun anggaran 2013 sebesar Rp.696 milyar yang sebagian besar diperuntukan bagi 50.01% untuk belanja tidak
langsung dan sebesar 49,99% untuk belanja langsung. Belanja tidak langsung tertinggi pada tahun 2013 sebesar Rp.348 milyar yang
sebagian besar (88,68%) diperuntukan bagi belanja pegawai. Pada tahun yang sama, belanja pegawai tertinggi untuk belanja modal
sebesar Rp.219 milyar atau 62,98%. Tabel berikut menunjukkan perkembangan belanja daerah kurun waktu 2009 sampai 2013.
No
1
-
Komponen
APBD 2009
%
APBD 2010
%
APBD 2011
%
APBD 2012
%
APBD 2013
%
Belanja Tidak Langsung
223,352,126,051.00
37.34
202,525,862,588.00
44.09
263,919,340,015.00
46.49
305,188,505,108.00
51.58
348,550,730,443.00
50.01
Belanja Pegawai
202,673,618,551.00
90.74
183,064,545,011.00
90.39
230,468,735,941.00
87.33
272,000,758,476.00
89.13
309,093,591,083.00
88.68
3.43
7,312,377,000.00
3.61
14,120,000,000.00
5.35
18,036,152,000.00
5.91
15,702,467,885.00
4.51
1.85
4,828,020,000.00
2.38
9,570,454,787.00
3.63
8,223,979,998.00
2.69
1,626,555,000.00
0.47
-
Belanja Hibah
7,657,284,500.00
-
Belanja Bantuan Sosial
4,135,000,000.00
Laporan Akhir |V - 7
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
No
-
-
-
Komponen
Belanja Bagi Hasil Kepada
Prov/Kab/Kota dan Pemerintah Desa
Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Prov/Kab/Kota dan Pemerintah Desa
APBD 2009
%
APBD 2010
%
2,557,223,000.00
1.14
1,508,524,577.00
0.74
5,829,000,000.00
500,000,000.00
Belanja Tidak Terduga
2.61
0.22
5,770,000,000.00
42,396,000.00
APBD 2011
%
APBD 2012
%
3,285,516,287.00
1.24
950,546,535.00
0.31
1,130,771,743.00
0.32
%
5,960,000,000.00
2.26
5,221,746,602.00
1.71
388,850,000.00
0.11
514,633,000.00
0.19
280,875,000.00
0.09
274,013,000.00
0.08
474,446,497.00
0.16
569,187,275.00
0.16
2.85
0.02
*
*
*
*
*
*
Belanja Pemungutan Pajak/Retribusi
Belanja Alokasi Dana Desa
APBD 2013
11,465,880,286.00
3.76
19,765,294,457.00
5.67
256,781,671,347.00
55.91
303,804,611,149.00
53.51
286,525,914,150.00
48.42
348,443,010,275.00
49.99
31,992,288,000.00
62.66
8.54
30,194,128,067.00
11.76
24,468,629,892.00
8.05
13,275,429,968.00
4.63
19,129,770,753.00
5.49
Belanja Barang dan Jasa
81,697,592,966.00
21.80
30,194,128,067.00
11.76
82,910,564,039.00
27.29
98,091,110,976.00
34.23
109,857,423,709
31.53
Belanja Modal
261,106,104,682.00
69.67
196,393,415,213.00
76.48
196,425,417,218.00
64.66
175,159,373,206.00
61.13
219,455,815,813.00
62.98
598,148,111,699.00
100
459,307,533,935.00
100
567,723,951,164.00
100
591,714,419,258.00
100
696,993,740,718.00
100
2
Belanja Langsung
-
Belanja Pegawai
-
Total
374,795,985,648.00
Sumber : Kabupaten Dalam Angka 2009-2013
5.2.3.
Pembiayaan Daerah
Data pembiayaan daerah pada dokumen Kabupaten Dalam Angka 2009-2013 tidak tercantum. Hal ini disebabkan oleh waktu
pengumpulan data dan terbitnya dokumen yang bersangkutan. Perlu ditelusuri dokumen lain yang menyediakan informasi terkait
pembiayaan daerah di Kabupaten Tapin.
Laporan Akhir |V - 8
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
5.3. PROFIL INVESTASI BIDANG CIPTA KARYA
5.3.1. Perkembangan Investasi Pembangunan Infrastruktur Bersumber dari APBN dalam 5
Tahun Terakhir
Investasi Pembangunan Infrastruktur Bersumber dari APBN dari Sektor Penataan
Bangunan dan Lingkungan (PBL) tahun 2010-2014 dengan total sebesar Rp.3 milyar dengan
fokus kegiatan yaitu sarana dan prasarana penataan ruang terbuka hijau (RTH). Sedangkan
untuk sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP), kegiatan yang didanai oleh APBN
berupa peningkatan kinerja TPA Gunung Timbung sebesar Rp.5 milyar. Untuk sektor air
minum, kegiatan banyak diarahkan untuk SPAM di kawasan masyarakat berpenghasilan
rendah (MBR), SPAM di ibukota kecamatan (IKK) dan SPAM perdesaan. Investasi untuk air
minum di Kabupaten Tapin sudah mencapai Rp.30 milyar. Untuk lebih jelasnya perhatikan
tabel berikut.
Laporan Akhir |V - 9
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
No
1
2
SEKTO
R
OUTPUT
PBL
Sarana Dan
Prasrana
Lingkungan
Permukiman
PBL
Sarana Dan
Prasrana
Lingkungan
Permukiman
SUBOUTPUT
URAIAN DETAIL
KEGIATAN
ENTITAS
KAB/K
OTA
LOKASI
Sarana dan prasarana
Penataan Ruang
Terbuka Hijau (RTH)
Pembangunan
PSD Penataan
Ruang Terbuka
KAWASAN
TAPIN
Ex. Pasar
Lama
Rantau
Sarana dan prasarana
Penataan Ruang
Terbuka Hijau (RTH)
Pembangunan
PSD Penataan
Ruang Terbuka
Hijau (RTH) Kws.
Kota Rantau,
Kabupaten Tapin
KAWASAN
TAPIN
Kota
Rantau
VOL
1
1
SATUA
N
KWS
KWS
Jumlah
3
PLP
Infrastruktur
Tempat
Pemrosesan Akhir
Sampah
Infrastruktur Stasiun
Antara dan Tempat
Pemrosesan Akhir
Sampah
Peningkatan
Kinerja TPA
Gunung Timbung
KABUPATE
N/KOTA
TAPIN
Kabupat
en Tapin
1
PKT
Jumlah
4
AIR
MINUM
SPAM Di Kawasan
MBR
Optimalisasi IKK
5
AIR
MINUM
SPAM Di Kawasan
MBR
Optimalisasi IKK
Pengadaan dan
pemasangan Pipa
HDPE
Dia.200mm-Pj.
1.470m
Pengadaan dan
Pemasangan
Jaringan Pipa dia
200, 160, 110, dan
90 mm Pj 3.055 m
Kab. Tapin
KAWASAN
TAPIN
IKK
Salam
Babaris
KAWASAN
TAPIN
Salam
Babaris
1
1
KWS
KWS
Pagu Awal
2,000,000
1,000,000
Tahun
Anggara
n
2013
2013
3,000,000
5,000,000
2012
5,000,000
800,000
1,100,000
2011
2012
Laporan Akhir |V - 10
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
6
AIR
MINUM
SPAM Di Kawasan
MBR
Optimalisasi IKK
7
AIR
MINUM
SPAM Di Kawasan
MBR
Optimalisasi IKK
8
AIR
MINUM
SPAM Di Kawasan
MBR
Optimalisasi IKK
Pengadaan dan
Pemasangan
Jaringan Pipa dia
250, 160, 110 dan
90 mm Pj 5.180 m
Pengadaan dan
Pemasangan Pipa
Dia. 160-90mm
L=11.317m dan
aksesoris
Pengadaan dan
Pemasangan Pipa
Dia. 160mm
L=4.575m dan
aksesoris
KAWASAN
TAPIN
HATUNG
UN
KAWASAN
TAPIN
Hiyung
KAWASAN
TAPIN
Binuang
Optimalisasi IKK
Pembangunan
Jaringan
Perpipaan
KAWASAN
TAPIN
KAWASAN
TAPIN
9
AIR
MINUM
SPAM Di Kawasan
MBR
10
AIR
MINUM
SPAM Di Kawasan
MBR
Optimalisasi IKK
Pembangunan
Jaringan
Perpipaan Dan
asesoris
11
AIR
MINUM
SPAM IKK (SPAM
di ibu Kota
Kecamatan)
SPAM IKK (SPAM di
ibu Kota Kecamatan)
Pengadaan/Pema
sangan IPA 20
liter/detik
KAWASAN
TAPIN
AIR
MINUM
SPAM IKK (SPAM
di ibu Kota
Kecamatan)
SPAM IKK (SPAM di
ibu Kota Kecamatan)
Pembangunan
IPA Baja Kap 20
L/dt Dan
Bangunan
Penunjang IKK
KAWASAN
TAPIN
12
Kawasan
Hatungu
n
Kab.Tapi
n
Kawasan
Piani
Kabupat
en Tapin
IKK
Hatungu
n - Kab.
Tapin
IKK Piani
Kab.Tapi
n
1
1
1
1
1
1
1
KWS
KWS
KWS
Kawasa
n
KWS
IKK
IKK
2,228,500
3,471,000
2,000,000
2,700,000
3,278,000
4,635,000
7,000,000
2012
2013
2013
2014
2014
2011
2014
Laporan Akhir |V - 11
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
Piani Kabupaten
Tapin
13
14
AIR
MINUM
AIR
MINUM
SPAM Perdesaan
SPAM Perdesaan
SPAM di Desa Rawan
Air/Pesisir/Terpencil
Pengadaan dan
Pemasangan
Jaringan Pipa Dia.
90 dan 63 mm Pj
1.800 m
Ds/Kel.
SPAM di Desa Rawan
Air/Pesisir/Terpencil
Pengadaan dan
Pemasangan Pipa
Dia. 160 -90 mm
L=7.600 m dan
Aksesoris, Kec.
Tapin Utara Kab.
Tapin (APBN-P)
LINGKUNG
AN/KOMU
NITAS
TAPIN
DESA
PANTAI
CABE
KEC.
SALAMB
ABARIS
TAPIN
Desa
Rangda
Malikun
g
1
1
DESA
DESA
Jumlah
300,000
2,708,176
2012
2013
30,220,676
Laporan Akhir |V - 12
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
5.3.2. Perkembangan Investasi Pembangunan Infrastruktur Bersumber dari APBD dalam 5
Tahun Terakhir
Pendanaan infrastruktur yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) sejak tahun 2009-2013 terbesar pada tahun 2009 sebesar Rp. 98 milyar
dengan alokasi dana untuk bidang Keciptakaryaan sebesar Rp.90 milyar dan bidang
drainase/pengairan sebesar Rp.7 milyar yang bersumber dari dana Dana Alokasi Umum
(DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta Dana Alokasi Khusus (DAK). Untuk lebih
jelasnya perhatikan tabel berikut ini.
Tabel
Realisasi DAK di Kabupaten Tapin 2009-2012
Tahun
Jenis
Proyek
Bidang
Drainase/P
engairan
Bidang
Keciptakar
yaan
Jumlah
2009
2010
2011
DAU/PAD
DAK
DAU/PAD
DAK
7,759,427,0
00.000
4,148,891,
000.000
20,909,389
,001
3,709,200,
000
*
90,700,485
,000.614
98,459,912,
000.614
2,758,800,
000.000
6,907,691,
000.000
*
20,909,389
,000.621
3,709,200,
000.000
DAK
DAU/PAD
DAK
2013
DAU/
DA
PAD
K
*
1,082,820,
000
19,816,545,
000
2,223,210,0
00
43,115,841,0
00.991
0.00
0
944,252,0
00
2,027,072,
000.000
29,863,537,
184
49,680,082
,184.000
1,245,400,
000
3,468,610,
000.000
38,850,355,
001.590
81,966,196,0
02.581
DAU/
PAD
2012
*
Sumber: Kabupaten Tapin dalam Angka 2009-2013
Ket: * data belum tersedia
5.3.3. Perkembangan Investasi Pembangunan Infrastruktur Bersumber dari Perusahaan
Daerah dalam 5 Tahun Terakhir
Investasi Pembangunan Infrastruktur Bersumber dari Perusahaan Daerah dalam 5
tahun terakhir di Kabupaten Tapin belum tersedia data yang komptehensif sehingga belum
dapat terpetakan perkembangan investasinya.
5.3.4. Perkembangan Investasi Pembangunan Infrastruktur Bersumber dari Swasta
dalam 5 Tahun Terakhir
Investasi Pembangunan Infrastruktur Bersumber dari Swasta dalam 5 tahun terakhir
belum ada dana yang dialokasikan dari pihak swasta yang terekam secara komprehensif.
Dana yang bersumber dari swasta seperti perusahaan pertambangan, perkebunan dan
sektor swasta lainnya disalurkan secara langsung oleh pihak terkait.
Laporan Akhir |V - 13
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
5.4. PROYEKSI DAN RENCANA INVESTASI BIDANG CIPTA KARYA
5.4.1. Proyeksi APBD 5 Tahun Ke Depan
Tahun
PAD
3.16%
2013
37,272,418,000.00
2014
38,450,226,408.80
2015
39,665,253,563.32
2016
40,918,675,575.92
2017
42,211,705,724.12
2018
43,545,595,625.00
2019
44,921,636,446.75
2020
46,341,160,158.47
2021
47,805,540,819.48
Sumber: Hasil Analisis
5.4.2. Rencana Pembiayaan Perusahaan Daerah
Sehubungan data pada Perusahaan Daerah belum tersedia maka rencana pembiayaan
Perusahaan Daerah belum dapat direncanakan.
5.4.3. Rencana Kerja Sama Pemerintah dan Swasta Bidang Cipta Karya
Beberapa rencana kerja sama Pemerintah Kabupaten Tapin dengan pihak Swasta telah
diwadahi dengan terbitnya Peraturan Daerah Kabupaten Tapin Nomor 07 tahun 2014
tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Kabupaten Tapin yang mengamanahkan:
1) Tujuan umum program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) adalah untuk
meningkatkan kualitas kehidupan dan kelestarian lingkungan yang bermanfaat
bagi perusahaan sendiri, komunitas setempat, maupun pada masyarakat umum
secara efektif dan efisien. Tujuan khususnya yaitu:
(a). Terwujudnya batasan yang jelas tentang tanggung jawab sosial termasuk
lingkungan perusahaan beserta pihak–pihak yang menjadi pelakunya;
(b). Terpenuhinya
penyelenggaraan
TJSP
sesuai
dengan
peraturan
perundang-undangan dalam suatu koordinasi;
(c). Terwujudnya kepastian dan perlindungan hukum bagi pelaku dunia usaha
dalam pelaksanaan TJSP secara terpadu dan berdaya guna;
Laporan Akhir |V - 14
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
(d). Melindungi perusahaan agar terhindar dari pungutan liar yang dilakukan
pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab;
(e). Meminimalisir
dampak
negatif
keberadaan
perusahaan
dan
mengoptimalkan dampak positif keberadaan perusahaan; dan
(f). Terwujudnya Program Pemerintah Daerah untuk melakukan apresiasi
kepada dunia usaha yang telah melakukan TJSP dengan memberi
penghargaan serta pemberian kemudahan dalam pelayanan administrasi.
2) Program dan bidang kerja Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP)
(a). Program TJSP dapat berbentuk pemberdayaan masyarakat dan/atau
kemitraan
dan
bina
lingkungan
dan/atau
investasi
dan/atau
sumbangan/donasi dan/atau promosi.
(b).
Program sebagaimana dimaksud pada ayat (1) direncanakan dan
dikembangkan oleh perusahaan sebagai bentuk kontribusi dan/atau
kepedulian pada persoalan sosial Pemerintah Daerah yang dihadapi
masyarakat
untuk
mendapatkan
keuntungan
perusahaan
dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
(c). Bentuk program sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang akan dan yang
telah dilakukan harus dilaporkan kepada Bupati melalui Tim Kerja TJSP.
3) Bidang Kerja Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) meliputi:
(a). Pendidikan;
(b).
Kesehatan;
(c). Infrastruktur;
(d).
Olah raga dan seni budaya;
(e). Sosial dan keagamaan;
(f). Pelestarian lingkungan hidup;
(g).Usaha ekonomi kerakyatan;
(h).Pemberdayaan masyarakat adat; dan
(i). Bidang kerja lainnya yang secara nyata memberikan dampak peningkatan
kualitas masyarakat.
4) Pembiayaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) meliputi:
Laporan Akhir |V - 15
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
(a). Pembiayaan pelaksanaan TJSP untuk BUMN/BUMD dialokasikan dari
keuntungan bersih yang ditentukan perusahaan dengan kepatutan,
kewajaran, dan kinerja keuangan sesuai peraturan perundang-undangan;
(b). Pembiayaan pelaksanaan TJSP dapat berupa dana, barang dan/atau
bentuk kontribusi lainnya yang dibebankan pada biaya perusahaan;
(c). Bagi perusahaan Perseroan Terbatas yang menjalankan kegiatan usahanya
dibidang
dan/atau
berkaitan
dengan
sumber
daya
alam
wajib
melaksanakan TJSP dengan biaya yang dianggarkan dan diperhitungkan
sebagai biaya operasional perusahaan dengan memperhatikan kepatutan
dan
kewajaran
berdasarkan
ukuran
usaha,
cakupan
pemangku
kepentingan dan kinerja keuangannya.
5.5. ANALISIS KETERPADUAN STRATEGI PENINGKATAN INVESTASI PEMBANGUNAN
BIDANG CIPTA KARYA
5.5.1. Analisis Kemampuan Keuangan Daerah
Proyeksi pendapatan asli daerah Kabupaten Tapin meningkat sebesar 10.99%. angka
ini akan menghasilkan Rp.64 milyar pada tahun 2020. Ini akan memberikan ruang bagi
pendanaan sektor cipta karya.
Proyeksi Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Daerah 2013
Pendapatan Daerah 2014
Pendapatan Daerah 2015
Pendapatan Daerah 2016
Pendapatan Daerah 2017
Pendapatan Daerah 2018
Pendapatan Daerah 2019
Pendapatan Daerah 2020
10.99%
30,846,910,187.56
34,236,985,617.17
37,999,630,336.50
42,175,789,710.48
46,810,908,999.66
51,955,427,898.73
57,665,329,424.80
64,002,749,128.58
Laporan Akhir |V - 16
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
Proyeksi belanja barang dan jasa berdasarkan pendanaan kegiatan infrastruktur di
Kabupaten Tapin 2013-2020 dengan pertumbuhan sebesar 28,37%, maka pembiayaan
sektor cipta karya dapat dialokasikan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan pos belanja
barang dan jasa. Berikut tabel selengkapnya.
Proyeksi Belanja Barang dan Jasa
Proyeksi Belanja Barang dan Jasa 2013
Proyeksi Belanja Barang dan Jasa 2014
Proyeksi Belanja Barang dan Jasa 2015
Proyeksi Belanja Barang dan Jasa 2016
Proyeksi Belanja Barang dan Jasa 2017
Proyeksi Belanja Barang dan Jasa 2018
Proyeksi Belanja Barang dan Jasa 2019
Proyeksi Belanja Barang dan Jasa 2020
Sumber: Hasil Analisis
28.37%
109,857,423,709
141,023,974,815
181,032,476,470
232,391,390,045
298,320,827,401
382,954,446,134
491,598,622,503
631,065,151,707
Laporan Akhir |V - 17
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
5.5.2. Strategi Peningkatan Investasi Infrastruktur
Dalam rangka percapatan pembangunan bidang Cipta Karya di daerah dan untuk
memenuhi kebutuhan pendaanan dalam melaksanakan usulan program yang ada dalam
RPI2JM, maka Pemerintah Daerah perlu menyusun suatu set strategi untuk
meningkatkan pendanaan bagi pembangunan infrastruktur permukiman. Oleh karena
itu pada bagian ini, Satgas RPI2JM daerah agar merumuskan strategi peningkatan
investasi pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya, yang meliputi beberapa aspek
antara lain:
1. Strategi peningkatan DDUB oleh kabupaten dan provinsi; yaitu dengan memperhatikan
kemampuan keuangan daerah yang ada sebagai pendamping bantuan dari APBN dalam
investasi di bidang cipta karya di daerah.
2. Strategi peningkatan penerimaan daerah dan efisiensi pengunaan anggaran; dalam hal
ini adalah dengan menggali potensi daerah dalam penerimaan asli daerah ataupun
penerimaan yang sah lainnya dan memperketat pengawasan penggunaan dana
anggaran
4. Strategi peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pembiayaan
pembangunan bidang Cipta Karya;
Laporan Akhir |V - 18
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
5. Strategi
pendanaan
untuk
operasi,
pemeliharaan
dan
rehabiltasi
infrastrukturpermukiman yang sudah ada;
6. Strategi pengembangan infrastruktur skala regional.
Dalam upaya peningkatan investasi Bidang Cipta Karya di Kabupaten Tapin adalah
dengan melihat potensi keuangan yang ada maka diupayakan dengan menggunakan
sumber-sumber dana yang ada, antara lain :
1. APBN
2. APBD Provinsi Kalimantan Selatan
3. APBD Kabupaten Tapin
4. Pinjaman Perbankan
5. Pinjaman melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP).
6. Coorporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan yang ada di Kabupaten Tapin
seperti Perbankan, Perkebunan Kelapa Sawit dan Karet serta Pertambangan Baru Bara.
7. Dana Hibah
8. Dan Lain-Lain
Laporan Akhir |V - 19
Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020
Contents
5.1.
POTENSI PENDANAAN APBD ......................................................................................................... 1
5.1.1.
Arahan Kebijakan Pembiayaan Pembangunan ............................................................................ 1
5.2.
PROFIL PERKEMBANGAN APBD KABUPATEN TAPIN .................................................................. 6
5.2.1.
Pendapatan Daerah .................................................................................................................... 6
5.2.2.
Belanja Daerah ............................................................................................................................ 7
5.2.3.
Pembiayaan Daerah.................................................................................................................... 8
5.3.
PROFIL INVESTASI BIDANG CIPTA KARYA .................................................................................... 9
5.3.1.
Perkembangan Investasi Pembangunan Infrastruktur Bersumber dari APBN dalam 5
Tahun Terakhir............................................................................................................................................ 9
5.3.2.
Perkembangan Investasi Pembangunan Infrastruktur Bersumber dari APBD dalam 5
Tahun Terakhir.......................................................................................................................................... 13
5.3.3.
Perkembangan Investasi Pembangunan Infrastruktur Bersumber dari Perusahaan Daerah
dalam 5 Tahun Terakhir............................................................................................................................ 13
5.3.4.
Perkembangan Investasi Pembangunan Infrastruktur Bersumber dari Swasta dalam 5
Tahun Terakhir.......................................................................................................................................... 13
5.4.
PROYEKSI DAN RENCANA INVESTASI BIDANG CIPTA KARYA................................................... 14
5.4.1.
Proyeksi APBD 5 Tahun Ke Depan ........................................................................................... 14
5.4.2.
Rencana Pembiayaan Perusahaan Daerah ............................................................................. 14
5.4.3.
Rencana Kerja Sama Pemerintah dan Swasta Bidang Cipta Karya ....................................... 14
5.5.
ANALISIS KETERPADUAN STRATEGI PENINGKATAN INVESTASI PEMBANGUNAN BIDANG
CIPTA KARYA ............................................................................................................................................ 16
5.5.1.
Analisis Kemampuan Keuangan Daerah ................................................................................. 16
5.5.2.
Strategi Peningkatan Investasi Infrastruktur......................................................................... 18
Laporan Akhir |V - 20