5.1. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah KabupatenKota - DOCRPIJM 1501484545BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN
RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2015
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN Bab 5 RPI2-JM Bidang Cipta Karya berisikan keterpaduan strategi
pengembangan kabupaten/kota berdasarkan arahan kebijakan Daerah yang
ada, antara lain arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Peraturan Daerah
tentang Bangunan Gedung, Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-
SPAM), Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK), Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL), Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan
Permukiman (RP2KP) Kabupaten/Kota, serta Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK).5.1. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota
Berdasarkan amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang, kabupaten/kota wajib menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Tabel 5.1 memaparkan identifikasi indikasi program khusus untuk Bidang Cipta Karya.Tabel 5.1 Arahan RTRW Kabupaten/Kota untuk Bidang CiptaKaryaArahan Struktur Ruang Arahan Pola Ruang
Rencana sistem perkotaan Pengembangan PPK
d. Pengembangan PPL meliputi: meliputi : meliputi:
a. Kawasan Lindung c.
Kawasan perlindungan setempat
1. Desa Nambangan di Kecamatan Pengembangan PKL meliputi: Kawasan Perkotaan Grabag; RTH perkotaan sebagaimana dimaksud a.
1. Bener; dalam Pasal 34 huruf e seluas kurang lebih
1. Kawasan Perkotaan
2. Desa Wonoroto di Kecamatan Purworejo Kawasan Perkotaan Ngombol; 3.996 (tiga ribu sembilan ratus sembilan 2.
Gebang; puluh enam) atau kurang lebih 34,13% (tiga
2. Kawasan Perkotaan
3. Desa Geparang di Kecamatan Kutoarjo. Kawasan Perkotaan Purwodadi; puluh empat koma tiga belas persen) dari 3.
Banyuurip; luas kawasan perkotaan terdiri atas:
4. Desa Soko di Kecamatan Bagelen; Pengembangan PKLp Kawasan Perkotaan b.
4.
5. Desa Pandanrejo di Kecamatan
a. RTH perkotaan seluas kurang lebih meliputi: Bayan; Kaligesing; 3.984 (tiga ribu sembilan ratus delapan Kawasan Perkotaan puluh empat) hektar tersebar di
1. Kawasan Perkotaan 5.
6. Desa Sidomulyo di Kecamatan Kemiri Pituruh; Purworejo; kawasan perkotaan di seluruh
Kawasan Perkotaan kecamatan; dan
2. Kawasan Perkotaan 6.
7. Desa Tanjunganom di Kecamatan Purwodadi. Butuh; Banyuurip;
b. hutan kota seluas kurang lebih 12 (dua Kawasan Perkotaan belas) hektar meliputi: 7.
8. Desa Krandegan di Kecamatan Loano; Bayan;
1. kawasan perkotaan Purworejo; dan Kawasan Perkotaan 8.
9. Desa Suren di Kecamatan 2. kawasan perkotaan Kutoarjo. Bagelen; Kutoarjo; Untuk pengembangan kawasan perumahan Kawasan Perkotaan harus memenuhi pemenuhan RTH minimal 9.
10. Desa Sruwohrejo di Kecamatan Bruno; Butuh; 30%.
10. Kawasan Perkotaan
11. Desa Brengkol di Kecamatan Ngombol; Pituruh;
11. Kawasan Perkotaan
12. Desa Kedung Pomahankulon di Grabag; dan Kecamatan Kemiri; Kawasan Perkotaan
13. Desa Tegalsari di Kecamatan Kaligesing. Bruno;
14. Desa Seren di Kecamatan Gebang;
15. Desa Maron di Kecamatan Loano; dan
16. Desa Kedungpucang di Kecamatan Bener
Pengembangan kawasan kota tani
b. Kawasan Budidaya
a. Pengembangan kawasan kota tani agropolitan Bagelen b.
meliputi: agropolitan Kuto Bumi Baru
1. Kawasan Peruntukan Permukiman meliputi:
1. Pengembangan kota tani utama di Desa Krendetan (1) Kawasan peruntukan permukiman
Kecamatan Bagelen; seluas kurang lebih 18.000 (delapan
1. Pengembangan kota tani utama di Desa Wirun belas ribu) hektar terdiri atas:
2. Pengembangan kota tani meliputi: Kecamatan Kutoarjo;
a) Desa Purwodadi di Kecamatan Purwodadi; a. Kawasan permukiman perkotaan; dan b) Desa Somongari di Kecamatan Kaligesing; dan
2. Pengembangan kota tani meliputi: c) Desa Ngombol di Kecamatan Ngombol. b. Kawasan permukiman perdesaan.
a. Desa Klepu di Kecamatan
V - 2
V - 3
9. Kecamatan Gebang; dan Kecamatan Kemiri.
2. Kecamatan Banyuurip;
3. Kecamatan Loano;
4. Kecamatan Bagelen;
5. Kecamatan Purwodadi;
6. Kecamatan Ngombol;
7. Kecamatan Grabag;
8. Kecamatan Bayan;
a. Jaringan persampahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 huruf a dikembangkan dengan prinsip mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang meliputi: a. pengembangan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Regional meliputi:
d. pengembangan dan pengelolaan sumur dalam meliputi:
1. wilayah Kabupaten;
2. Kabupaten Wonosobo;
3. Kabupaten Magelang;
4. Kota Magelang; dan
5. Kabupaten Temanggung;
b. revitalisasi TPA di Gunung Tumpeng Desa Jetis Kecamatan Loano;
c. pembangunan TPA sistem sanitary landfill di Kecamatan Kemiri;
d. pengembangan Tempat Penampungan Sementara (TPS) di lokasi-lokasi strategis pusat timbulan sampah; dan e. pengembangan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) meliputi: 1. kawasan permukiman perkotaan; dan pasar Kabupaten.
1. Kecamatan Purworejo;
c. pengembangan dan pengelolaan sumur dangkal tersebar di seluruh kecamatan; dan
Butuh;
2. Sungai Cokroyasan; dan
b. Desa Winong di Kecamatan Kemiri;
c. Desa Kalikotes di Kecamatan Pituruh;
d. Desa Cepedak di Kecamatan Bruno;
e. Desa Grabag di Kecamatan Grabag.
(2) Kawasan permukiman perkotaan meliputi: a. Kawasan permukiman perkotaan ibukota Kabupaten; dan b. Kawasan permukiman perkotaan ibukota kecamatan. Kawasan permukiman perdesaan tersebar di seluruh kecamatan.
a. Jaringan air baku untuk air bersih pengembangan dan pengelolaan sungai meliputi:
1. Sungai Bogowonto;
3. Sungai Wawar 1.
8. Kecamatan Kaligesing; dan Kecamatan Kemiri.
b. pengembangan dan pengelolaan mata air meliputi:
1. Kecamatan Loano;
2. Kecamatan Purworejo;
3. Kecamatan Bener;
4. Kecamatan Gebang;
5. Kecamatan Pituruh;
6. Kecamatan Bruno;
7. Kecamatan Bagelen;
a. Jaringan air minum ke kelompok pengguna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 huruf b meliputi: b. pengembangan jaringan air minum perpipaan di kawasan perkotaan; dan pengembangan jaringan air minum non perpipaan dan/atau perpipaan mandiri di kawasan perdesaan dan desa rawan air minum.
V - 4
1. Perkotaan Purworejo – Kutoarjo
2. Kecamatan Purwodadi;
1. Kecamatan Bagelen;
a. Kawasan Agropolitan Bagelen Sudut Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi
2. Kecamatan Ngombol; dan 3. Kecamatan Purwodadi.
1. Kecamatan Grabag;
a. Kawasan Bahari Terpadu (KBT); Sudut Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi
1. Perkotaan Kemiri;
b. Kawasan Perkotaan Kemiri; Sudut Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi
1. Perkotaan Purwodadi;
a. Kawasan Perkotaan Purwodadi; Sudut Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi
1. Perbatasan Purworejo-Kulonprogo (Purwokulon).
1. Kawasan koridor perbatasan Purworejo- Kulonprogo (Purwokulon).
1. Kawasan Perkotaan Purworejo – Kutoarjo Sudut Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi
a. Jaringan limbah dikembangkan dengan sistem setempatdan terpusat terdiri atas: 1. jaringan limbah rumah tangga; dan 2. jaringan limbah kegiatan, usaha, dan industri.
Tabel 5.2 Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) berdasarkanRTRW KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN/KOTA SUDUT KEPENTINGAN LOKASI/ BATAS KAWASANc. pengembangan sumur resapan di kawasan permukiman; dan pembangunan dan peningkatan saluran drainase kanan-kiri jalan pada ruas jalan nasional, provinsi, dan Kabupaten.
b. pengembangan sistem drainase lingkungan pada kawasan permukiman;
a. pengembangan sistem drainase perkotaan secara terpadu meliputi: 1. kawasan perkotaan Purworejo; 2. kawasan perkotaan Kutoarjo; dan 3. kawasan perkotaan seluruh kecamatan.
a. Rencana pengembangan jaringan drainase meliputi:
a. pengembangan pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) pada kawasan peruntukan industri di luar kawasan perkotaan; dan b. pengembangan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) pada kawasan peruntukan industri.
c. Jaringan limbah kegiatan, usaha, dan industri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:
d. pengembangan jamban komunal meliputi: 1. kawasan permukiman perkotaan padat penduduk berpenghasilan rendah; dan 2. area fasilitas umum; dan e. pengembangan sanitasi berbasis masyarakat di kawasan permukiman padat.
c. pemenuhan akses jamban sehat untuk setiap rumah tangga;
b. pengembangan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di kawasan permukiman perkotaan;
a. pengembangan instalasi pengolahan lumpur tinja di Kecamatan Loano;
b. Jaringan limbah rumah tangga meliputi:
3. Kecamatan Kaligesing; dan 4. Kecamatan Ngombol.
V - 5
1. Kecamatan Bagelen;
a. Kawasan alun-alun Kutoarjo dan sekitarnya Sudut kepentingan sosial dan budaya a. alun-alun Kutoarjo dan sekitarnya
a. Kawasan Petilasan WR. Supratman di Desa Somongari Kecamatan Kaligesing.
Sudut kepentingansosial dan budaya 1. Desa Somongari Kecamatan Kaligesing.
a. kawasan DAS meliputi: Sudut kepentinganfungsi dan daya dukung lingkungan hidup
1. bagian hulu DAS Bogowonto; 2. bagian hulu DAS Cokroyasan; 3. bagian hulu DAS Wawar.
b. kawasan pegunungan Menoreh
2. Kecamatan Kaligesing;
a. Kawasan alun-alun Purworejo dan sekitarnya; Sudut kepentingan sosial dan budaya
3. Kecamatan Loano; dan 4. Kecamatan Bener. kawasan pegunungan Serayu Selatan
1. Kecamatan Gebang;
2. Kecamatan Bruno;
3. Kecamatan Pituruh; dan 4. Kecamatan Kemiri. kawasan pantai berhutan bakau
1. Kecamatan Grabag;
2. Kecamatan Ngombol; dan 3. Kecamatan Purwodadi. kawasan TPA Sampah Gunung Tumpeng 1.
a. alun-alun Purworejo dan sekitarnya;
a. Desa Borowetan Kecamatan Banyuurip;
a. kawasan agropolitan Kuto Bumi Bar Sudut Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi
1. Desa Dadirejo di Kecamatan Bagelen;
1. Kecamatan Kutoarjo;
2. Kecamatan Butuh;
3. Kecamatan Kemiri;
4. Kecamatan Pituruh;
5. Kecamatan Bruno; dan
6. Kecamatan Grabag a. Kawasan Perbatasan. Sudut Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi
2. Desa Jogoboyo di Kecamatan Purwodadi;
a. Kawasan situs prasasti Kayu Arahiwang Sudut kepentingan sosial dan budaya
3. Desa Sedayu di Kecamatan Loano;
4. Desa Ngasinan di Kecamatan Bener;
5. Desa Cacaban di Kecamatan Bener;
6. Desa Tegalsari di Kecamatan Bruno;
7. Desa Brengkol di Kecamatan Pituruh;
8. Desa Wironatan di Kecamatan Butuh;
9. Desa Nambangan di Kecamatan Grabag
Desa Jetis Kecamatan Loano.
V - 6
V - 7
V - 8
Tabel 5.3 Identifikasi Indikasi Program RTRW Kabupaten/Kota terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya USULAN PROGRAM UTAMA MERU SUMBER PENDANAANINSTANSI NO
LOKASI PAKA PELAKSANA N KSK (YA/T
IDAK) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Program Perwujudan Pusat Kegiatan
1 Rencana Detail/Rinci Kawasan Strategis Kabupaten Ya APBD II Bappeda Kabupaten
2 Peraturan Zonasi Sistem Kabupaten Kabupaten Ya
3 Insentif dan Disinsentif Kabupaten Ya
4 Rencana Detail Tata Ruang Ibu Kota Kabupaten Ya Kecamatan
5 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kabupaten Ya Kawasan Perkotaan
6 Evaluasi dan Revisi Pertama RTRWK Kabupaten Ya
7 Evaluasi dan Revisi Kedua RTRWK Kabupaten Ya
8 Evaluasi dan Penyusunan Kembali Kabupaten Ya RTRWK
Program Perwujudan Struktur Ruang
1 Sistem Perkotaan Percepatan Pengembangan dan Kawasan Perkotaan Purworejo- Ya APBN, APBD I, APBD II, Bappeda, Dinas PU, peningkatan fungsi PKL menjadi Pusat Kutoarjo investasi swasta, swadaya Kement. PU, Kegiatan Wilayah Promosi masyarakat dan/atau Kemenpera, kerjasama pendanaan Disciptakaru
Pengembangan infrastruktur kawasan Kawasan Perkotaan Purworejo- Ya Kutoarjo
Prov.Jateng b Perwujudan Pusat Kegiatan Lokal Promosi Kecamatan Kemiri, Kecamatan Ya (PKLp) Purwodadi Percepatan pengembangan dan Kecamatan Kemiri, Kecamatan Ya APBN, APBD I, APBD II, Bappeda, Kemen. peningkatan fungsi dari PPK menjadi Purwodadi investasi swasta, swadaya PU, Disciptakaru PKLp masyarakat dan/atau Prov Jateng, dan
Pengembangan infrastruktur kawasan Kecamatan Kemiri, Kecamatan Ya kerjasama Dinas PU Purwodadi
2 Sistem Perdesaan a Pengembangan kawasan agropolitan Ya
Bagelen pengembangan kota tani utama Desa Krendetan di Kec. Bagelen Ya
V - 9
Disciptakaru Prov. Jateng APBD I pengembangan jalan ruas Maron
1 perwujudan jaringan jalan nasional pada wilayah Kabupaten Tidak pengembangan jalan ruas Prembun (batas
Kec. Kutoarjo, Kec.Kemiri, Kec.Bruno
Tidak pengembangan jalan ruas Kutoarjo – perbatasan Wonosobo
Purwodadi dan Kec.Bagelen Ya 2 perwujudan jaringan jalan provinsi pada wilayah Kabupaten
Purworejo Tidak peningkatan jalan ruas Jalan Sudirman Kec. Purworejo Tidak peningkatan jalan ruas batas kota Purworejo-Karangnongko (batas Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta) Kec. Banyuurip, Kec.
Tidak peningkatan jalan ruas Jalan Tentara Pelajar Kec. Banyuurip dan Kec.
2. pengembangan jalan ruas Kutoarjo – batas kota Purworejo Kec. Kutoarjo, Kec.Bayan dan Kec.Banyuurip
Kabupaten Kebumen) – Kutoarjo Kec. Butuh dan Kec.Kutoarjo Tidak Kement. PU APBN
Perwujudan Sistem Jaringan Prasarana
V - 10 pengembangan kota tani Desa Purwodadi di Kec.
Ya
Winong di Kec.Kemiri, Desa Kalikotes di Kec. Pituruh, Desa Cepedak di Kec.Bruno & Desa Grabag di Kec.Grabag
Disciptakaru Prov. Jateng, Dinas Pertanian dan Kehutanan dan Dinas PU pengembangan kota tani Desa Klepu di Kec. Butuh, Desa
Bumi Pitu Grabag Ya pengembangan kota tani utama Desa Wirun di Kec. Kutoarjo Ya Kementan, Kemen. PU,
APBN, APBD I, APBD II, Swasta, masy b Pengembangan kawasan agropolitan Kuto
Ya Kementan, Kemen. PU, Disciptakaru Prov. Jateng, Dinas Pertanian dan Kehutanan dan Dinas PU
Purwodadi, Desa Somongari di Kec.Kaligesing, & Desa Ngombol di Kec.Ngombol
- – Kemiri Kec. Loano dan Kec.Kemiri pengembangan jalan ruas Kemiri – perbatasan Wonosobo Kec. Kemiri pengembangan jalan ruas perbatasan Magelang – Bener Kec. Bener pengembangan jalan ruas Bener – Purworejo Kec. Bener – Kec. Loano – Kec. Purworejo peningkatan Jalan Urip Sumoharjo Kec. Purworejo peningkatan Jalan Kyai Brengkel Kec. Purworejo pengembangan jalan ruas Purworejo – batas Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Kec. Purworejo dan Kec.Kaligesing
- – Kutoarjo Kec. Grabag, Kec. Kutoarjo 3 perwujudan jaringan jalan Kabupaten Tidak pengembangan jalan lingkar Timur Purworejo kec. Purworejo Dinas PU APBD II peningkatan & pemeliharaan Jalan Kab. Purworejo
V - 11
peningkatan Jl. Pahlawan Kec. Purworejo peningkatan Jl. WR Supratman Kec. Purworejo pengembangan jalan ruas Grabag
APBD II 4 perwujudan jalan khusus Tidak pengembangan jalan ruas Kompleks
Gunung Krikil ke Desa Kaliurip Kec. Kemiri BUMN pengelola kawasan hutan
APBN, swasta, dan masyarakat pengembangan jalan ruas Desa Prumben ke Desa Mlaran melalui Desa Kragilan
Kec. Gebang pengembangan jalan ruas Desa Mlaran ke Desa Winong Lor
Kec. Gebang pengembangan jalan ruas Desa Prumben Kec. Gebang 5 perwujudan jembatan pengembangan jembatan pada ruas baru jalan lingkar Timur Purworejo Kec. Purworejo APBD I Disciptakaru Prov.
Jateng peningkatan serta pemeliharaan jembatan Kab. Purworejo
Perwujudan Rencana Sistem Prasarana Lainnya
1 Jaringan air baku untuk air minum pengembangan dan pengelolaan sungai sungai Bogowonto, Sungai Jali Kementerian PU, Balai Besar Wilayah Serayu Opak, PSDA Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pengairan, Bappeda
APBN, APBD II, APBD I, swasta dan masyarakat pengembangan dan pengelolaan mata air Kec. Loano, Kec. Purworejo, Kec. Bener, Kec. Gebang, Kec.
Pituruh, Kec. Bruno, Kec. Bagelen, Kec. Kaligesing dan Kec. Kemiri pengembangan dan pengelolaan sumur dangkal seluruh kecamatan pengembangan dan pengelolaan sumur dalam
Kec. Purwoejo, Kec. Banyuurip, Kec. Loano, Kec. Bagelen, Kec. Purwodadi, Kec. Ngombol, Kec. Grabag, Kec. Bayan, Kec. Gebang, Kec. Kemiri 3 perwujudan jaringan prasarana lingkungan a jaringan Persampahan Pengembangan TPA Sampah Regional Kemen.PU, Disciptakaru Prov.
Jateng,Dinas PU & Kantor LH APBN, APBD I, Swasta
Revitalisasi TPA lama kecamatan Loano pembangunan TPA baru sistem sanitary Kecamatan Kemiri Kemen.PU, Disciptakaru Prov. APBN, APBD I,
landfill
Jateng,Dinas PU & Kantor LH APBD II, Swasta, pengembangan TPS di lokasi-lokasi Kab. Purworejo masy strategis pusat timbulan sampah
Pengembangan TPST pada kawasan- Kab. Purworejo kawasan permukiman perkotaan dan pasar Kabupaten b jaringan air minum ke kelompok pengguna pengembangan jaringan air minum kawasan perkotaan Purworejo- PDAM, Kemen. PU APBN, APBD II, perpipaan di kawasan perkotaan Kutoarjo, seluruh IKK
APBD I, swasta dan pengembangan jaringan air minum non seluruh kecamatan PDAM, Kemen. PU masyarakat perpipaan dan/atau perpipaan mandiri di kawasan perdesaan dan desa rawan air bersih c jaringan limbah rumah tangga Pengembangan instalasi pengolahan Kec. Loano
APBN, APBD I, lumpur tinja (IPLT) APBD II, Swasta, masy
Pengembangan IPAL di kawasan Kab. Purworejo permukiman perkotaan Pemenuhan akses jamban sehat untuk setiap rumah tangga pengembangan jamban komunal pada kawasan permukiman perkotaan padat penduduk berpenghasilan rendah dan area fasilitas umum Pengembangan sanitasi berbasis masyarakat
- jaringan limbah kegiatan, usaha, dan industri pengembangan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) Pengembangan IPAL c jaringan Drainase Pengembangan sistem drainase perkotaan perkotaan Purworejo, Kutoarjo Ya APBN, APBD I, secara terpadu & IKK
APBD II, Swasta, Pengembangan sistem drainase seluruh kecamatan masy lingkungan pada kawasan permukiman
Pengembangan sumur resapan pada seluruh kecamatan kawasan permukiman
V - 12 pembangunan dan peningkatan saluran ruas jalan nasional, provinsi, drainase kanan-kiri jalan dan kabupaten
Perwujudan Kawasan Lindung
1 RTH perkotaan Pengelolaan dan pengembangan RTH seluruh kecamatan Kantor LH, Kemenpera, PU APBN, APBD I, perkotaan
APBD II, swasta dan masyarakat Pengelolaan dan pengembangan Hutan Kota
2 Kawasan pelestarian alam dan cagar budaya b Kawasan cagar budaya pelestarian bangunan dan/atau situs Kabupaten Purworejo Bappeda APBN, APBD I, cagar budaya
APBD II, swasta penetapan dan pengelolaan kawasan inti Dinas Pendidikan dan dan masyarakat dan kawasan penyangga Kebudayaan
Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Dinas Pendidikan dan
Kekayaan Budaya Kebudayaan c Kawasan rawan bencana
Kawasan rawan bencana tanah longsor Penataan dan relokasi kawasan Kec. Loano, Kec.Bruno, Bappeda, Kantor LH, Kemen. permukiman yang berada dalam kawasan Kec.Bener, Kec.Kecamatan Kesra, Kesbangpolinmas zona bahaya Kaligesing, Kec.Gebang, Prov.Jateng, Kesbangpolinmas
Kec.Bagelen, Kec.Purworejo, Kec.Kutoarjo, Kec.Pituruh, dan Kec.Kemiri d Kawasan rawan bencana kekeringan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kec. Bruno, Kec.Pituruh, Bappeda, Kantor LH, Dinas APBN, APBD I, Rawan Bencana Kec.Kemiri, Kec.Gebang, Kec. Pengairan, PU, Kemen. Kesra, APBD II, swasta Pengembangan, Pengelolaan dan Bener, Kec.Loano, Kec.Bagelen, Kesbangpolinmas Prov.Jateng, dan masyarakat Konservasi Sungai, Danau, Sumber Daya Kec.Kaligesing, Kec.Grabag, Kesbangpolinmas
Kec.Ngombol, dan Air Lainnya
Kec.Purwodadi Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku
Perwujudan Kawasan Budidaya
5 Kawasan Peruntukan Industri Penataan dan pemantapan kawasan
Diperindagkop, KPPT, Dinas APBN, APBD I, PU APBD II, swasta pengembangan dan pengelolaan kawasan Diperindagkop, KPPT, Dinas dan masyarakat peruntukan industri PU
6 Kawasan Peruntukan Pariwisata a Pengembangan Destinasi Pariwisata
V - 13 Pengembangan Infrastruktur pendukung Bappeda, Dishubkominpar, kawasan wisata Dinas PU
7 Kawasan Peruntukan Permukiman pengendalian dan pengembangan Kement. PU, Kemenpera, kawasan permukiman perkotaan dan Disciptakaru Prov.Jateng, & perdesaan Dinas PU peremajaan permukiman kumuh penyediaan rumah layak huni pengembangan perumahan swadaya pengembangan Lingkungan Sehat Permukiman
8 Kawasan Peruntukan Lainnya pengembangan dan pengelolaan Kawasan Diperindagkop, KPPT, Dinas APBN, APBD I,
Peruntukan Perdagangan dan Jasa PU APBD II, swasta dan masyarakat
Perwujudan Kawasan Strategis
1 Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Pertumbuhan Ekonomi (KSP) a Kawasan Perkotaan Purworejo-Kutoarjo Rehabilitasi dan revitalisasi kawasan Kec. Purworejo, Kec. Bayan, Ya APBN, APBD I, APBD II, swasta Disciptakaru, pengembangan dan pengelolaan kawasan Kec. Banyuurip, Kec. Kutoarjo Ya dan masyarakat Bappeda Prov.,
Kemen. PU, Peningkatan promosi, Iklim Investasi dan Ya
Dishubkominpar, Realisasi Investasi
Dinas LH, peningkatan dan pengembangan sarana Ya Diperindag, KPPT, prasarana penunjang perekonomian Bapermasdes, Dinas pemberdayaan dan peningkatan
Ya PU partisipasi masyarakat b Kawasan koridor Perbatasan Purwokulon
Rehabilitasi dan revitalisasi kawasan Kec. Kaligesing Ya Disciptakaru, pengembangan dan peningkatan kualitas Ya Bappeda Prov., Bappeda, Dinas kawasan PU,Kemen. PU, peningkatan dan pengembangan sarana Ya Dishubkominpar, prasarana penunjang perekonomian Dinas LH, pemberdayaan dan peningkatan
Ya Diperindag partisipasi masyarakat
2 Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Pertumbuhan Ekonomi (KSK) a Kawasan Perkotaan Purwodadi Rehabilitasi dan revitalisasi kawasan Kec. Purwodadi Ya APBN, APBD I, APBD II, swasta Bappeda, Dinas pengembangan dan pengelolaan kawasan Ya dan masyarakat PU,Kemen. PU,
V - 14
V - 15
Ya d Kawasan Agropolitan Rehabilitasi dan revitalisasi kawasan Kawasan Agropolitan Bagelen
Ya peningkatan dan pengembangan sarana prasarana penunjang perekonomian
Ya APBN, APBD I, APBD II, swasta dan masyarakat Bappeda, Dinas PU,Kemen. PU, Dishubkominpar, Dinas LH, Diperindag pengembangan dan peningkatan kualitas kawasan
Purwodadi; Desa Sedayu- Kec. Loano; Desa Ngasinan & Cacaban- Kec. Bener; Desa
Ya e Kawasan Perbatasan Rehabilitasi dan revitalisasi kawasan Desa Dadirejo- Kec. Bagelen; Desa Jogoboyo- Kec.
Ya pemberdayaan dan peningkatan partisipasi masyarakat
Ya peningkatan sistem pemasaran hasil produksi pertanian
Ya peningkatan dan pengembangan sarana prasarana penunjang perekonomian
Ya pengembangan kawasan agro industri dan agrowisata
Ya APBN, APBD I, APBD II, swasta dan masyarakat Bappeda, Dinas PU,Kemen. PU, Dishubkominpar, Dinas LH, Diperindag, KPPT, Bapermasdes pengembangan kawasan produksi pertanian dan kota tani
(Kecamatan Bagelen, Ngombol, Purwodadi, dan Kaligesing) dan Kawasan Agropolitan Kuto Bumi Pitu Grabag (Kecamatan Kutoarjo, Butuh, Kemiri, Pituruh, dan Grabag
Ya pemberdayaan dan peningkatan partisipasi masyarakat
Peningkatan promosi, Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
Ya peningkatan dan pengembangan sarana prasarana penunjang perekonomian
Peningkatan promosi, Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
Bappeda, Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan, Dinas PU,Kemen. PU, Dishubkominpar, Dinas LH, Diperindag, KPPT, Bapermasdes pengembangan dan pengelolaan kawasan Ya
Ngombol dan Grabag Ya APBN, APBD I, APBD II, swasta dan masyarakat
Ya c Kawasan Bahari Terpadu Rehabilitasi dan revitalisasi kawasan Kecamatan Purwodadi,
Ya pemberdayaan dan peningkatan partisipasi masyarakat
Ya peningkatan dan pengembangan sarana prasarana penunjang perekonomian
Peningkatan promosi, Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
Bappeda, Dinas PU,Kemen. PU, Dishubkominpar, Dinas LH, Diperindag, KPPT, Bapermasdes pengembangan dan pengelolaan kawasan Ya
Ya b Kawasan Perkotaan Kemiri Rehabilitasi dan revitalisasi kawasan Kec. Kemiri Ya APBN, APBD I, APBD II, swasta dan masyarakat
Ya Dishubkominpar, Dinas LH, Diperindag, KPPT, Bapermasdes peningkatan dan pengembangan sarana prasarana penunjang perekonomian
Ya pemberdayaan dan peningkatan Tegalsari- Kec. Bruno; Desa Ya partisipasi masyarakat Brengkol-Kec. Pituruh; Desa kawasan dari sudut kepentingan sosio Wironatan-Kec. Butuh; Desa Ya Nambangan,-Kec. Grabag. dan budaya 2 kawasan dari sudut kepentingan sosio dan budaya a Kawasan situs prasasti kayu arahiwang Desa Borowetan, Kecamatan Ya APBN, APBD I, APBD II, swasta Bappeda, Dinas PU,
Banyuurip dan masyarakat Dishubkominpar, Rehabilitasi, konservasi, dan/atau
Ya Dinas LH revitalisasi kawasan, lingkungan bersejarah dan bangunan bersejarah pengembangan dan peningkatan kualitas Ya kawasan Pengembangan nilai sosial budaya dan Ya Pengelolaan Kekayaan Budaya b Kawasan alun-alun Purworejo dan Kecamatan Purworejo Ya sekitarnya Rehabilitasi, konservasi, dan/atau
Ya revitalisasi kawasan, lingkungan bersejarah dan bangunan bersejarah pengembangan dan peningkatan kualitas Ya Dinas Pendidikan kawasan dan Kebudayaan
Pengembangan nilai sosial budaya dan Ya Pengelolaan Kekayaan Budaya c Kawasan alun-alun Kutoarjo dan Kecamatan Kutoarjo Ya sekitarnya Rehabilitasi, konservasi, dan/atau
Ya revitalisasi kawasan, lingkungan bersejarah dan bangunan bersejarah pengembangan dan peningkatan kualitas Ya kawasan Pengembangan nilai sosial budaya dan Ya Pengelolaan Kekayaan Budaya d Kawasan Petilasan WR. Supratman Desa Somongari, Kecamatan Ya Rehabilitasi, konservasi, dan/atau Kaligesing Ya revitalisasi kawasan, lingkungan bersejarah dan bangunan bersejarah pengembangan dan peningkatan kualitas Ya kawasan Pengembangan nilai sosial budaya dan Ya Pengelolaan Kekayaan Budaya
V - 16
3 Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan hidup a Kawasan Daerah Aliran Sungai Kabupaten Purworejo Ya Bappeda, Kantor
Bogowonto, Cokroyasan, dan Wawar LH, Dinas rehabilitasi dan/atau revitalisasi kawasan Ya Pengairan, Dinas PU, BBWS,
Pengembangan dan peningkatan kualitas Ya Kemen.LH kawasan b Kawasan pegunungan Menoreh Kec. Bagelen, Kaligesing, Ya Bappeda, Kantor rehabilitasi dan/atau revitalisasi kawasan Loano, dan Bener Ya LH, Kementerian LH
Pengembangan dan peningkatan kualitas Ya kawasan c Kawasan pegunungan Serayu Selatan Kecamatan Gebang, Bruno, Ya
Pituruh dan Kemiri rehabilitasi dan/atau revitalisasi kawasan Ya Pengembangan dan peningkatan kualitas Ya kawasan d Kawasan pantai berhutan bakau di pantai Kecamatan Purwodadi, Ya Bappeda, Kantor
Selatan Ngombol dan Grabag LH, Dinas Kelautan, rehabilitasi dan/atau revitalisasi kawasan Ya Perikanan, dan Peternakan
Pengembangan dan peningkatan kualitas Ya kawasan e Kawasan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Desa Jetis, Kecamatan Loano Ya Bappeda, Kantor
Sampah Gunung Tumpeng LH, Kementerian LH, Dinas PU, rehabilitasi dan/atau revitalisasi kawasan Ya Kemen. PU,
Pengembangan dan peningkatan kualitas Ya Disciptakaru kawasan
V - 17
5.2 Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) disusun
berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional. Dalam undang-undang tersebut, RPJM Daerah
dinyatakan sebagai penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang
penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM
Nasional, memuat arah kebijakan keuangan Daerah, strategi pembangunan
Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas
Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan
rencana- rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang
bersifat indikatif.Penyusunan RPI2-JM tentu perlu mengacu pada rencana pembangunan
daerah yang tertuang dalam RPJMD agar pembangunan sektor Cipta Karya
dapat terpadu dengan pembangunan bidang lainnya. Oleh karena itu,
ringkasan dari RPJMD perlu dikutip dalam RPI2-JM CK seperti visi, misi, serta
arahan kebijakan bidang Cipta Karya di daerah.Visi dan Misi dalam RPJMD merupakan visi dan misi Kepala Daerah
terpilih. Visi dan Misi Kepala Daerah yang disampaikan saat pencalolan atau
masa kampanye pertama di depan DPRD menjadi dokumen negara dan pda
dasarnya merupakan idealisme dan pemikiran calon kepla daerah terhadap
kondisi dan permasalahan masyarakat Kabupaten Purworejo. Kepala Daerah
terpilih mempunyai keinginan agar pembangunan masyarakat di Kabupaten
Purworejo dilakukan dengan pendekatan pembnagunan yang berkelanjutan
melalui integrasi tridaya , yaitu daya ekonomi, daya sosial dan daya lingkungan
menuju masyarakat Purworejo yang lebih sejahtera. Visi Bupati dan Wakil
Bupati Purworejo periode Tahun 2011-2015 dalam rangka mengimplementasi
keinginan tersebut, yaitu:
“Menuju masyarakat Purworejo yang lebih sejahtera dengan
meningkatkan kemandirian serta daya saing, melalui penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan daerah, dan kemasyarakatan yang aspiratif
bertumpu pada agribisnis, yang didukung birokrasi professional dan bersih
dari korupsi, kolusi dan nepotisme serta peran serta aktif sektor swasta
dan masyarakat pa da umumnya”.
Rumusan misi dalam rancangan dokumen RPJM Daerah ini sebagai penjabaran
atas visi “Menuju masyarakat Purworejo yang lebih sejahtera dengan
meningkatkan kemandirian serta daya saing, melalui penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan daerah, dan kemasyarakatan yang aspiratif
bertumpu pada agribisnis, yang didukung birokrasi professional dan bersih dari
korupsi, kolusi dan nepotisme serta peran serta aktif sektor swasta dan
masyarakat pada umumnya ” adalah :
1) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengambilan keputusan
politik melalui pemberdayaan masyarakat serta penjaringan aspirasi masyarakat dengan memanfaatkan mekanisme politik yang sehat dan dinamis.2) Meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian dalam arti luas.
3) Mewujudkan iklim yang kondusif serta ketersediaan infrastruktur
untuk menarik investasi dalam mewujudkan industri jasa danperdagangan guna mendorong kemajuan daerah berbasis agribisnis.
4) Meningkatkan pendapatan daerah untuk mendukung pembangunan
daerah yang semakin luas dan berkualitas.5) Mewujudkan profesionalisme aparatur dan pemerintahan yang amanah,
bersih, bebas dari KKN dan demokratis, dengan mengutamakan penegakan hukum, jaminan keselamatan dan ketertiban umum didukung oleh partisipasi masyarakat yang tinggi.V - 20
4. Akses air bersih (dari 181 desa rawan air bersih tertangani)
9. Tingkat pengelolaan dan konservasi sumber
20% 30% 8). 1.03.xx.24. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya
8. Luas genangan air hujan/banjir yang tertangani
40% 60% 7). 1.03.xx.29. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
7. Prosentase cakupan layanan persampahan
40% 60% 6). 1.03.xx.23. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan
6. Prosentase cakupan layanan air limbah
50,00% 80% 5). 1.03.xx.22. Program Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan
5. Akses sanitasi (rumah tangga bersanitasi) (%)
64,00% 88% 4). 1.03.xx.18. Program Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
44,40% 67,40% 3). 1.03.xx.30. Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan
Tabel 5.4 Strategi dan Arah Kebijakan RPJMD Kabupaten Purworejo3. Rasio layanan irigasi (Daerah Irigasi tercukupi)
67% 74,10% 2). 1.03.xx.16. Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong
2. Prosentase jembatan dengan kondisi baik
1.03.03. Dinas Pengairan
Pekerjaa n Umum 1). 1.03.01 Dinas Pekerjaan Umum dan 2).
Pembangunan Jalan dan Jembatan 1.03.
1. Prosentase jalan dengan kualitas baik 55,00% 60% 1). 1.03.xx.15. Program
1) Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan serta infrastruktur pendukung untuk memperlancar akses perekonomian.2) Optimalisasi pengelolaan sumberdaya air permukaan dan tanah untuk memenuhi berbagai kebutuhan antar daerah dan antar kepentingan dengan melakukan konservasi sumberdaya air dan tanah untuk memelihara keberadaan,
Meningkatk an kualitas sarana prasarana pendukung aktivitas ekonomi (jalan jembatan, irigasi listrik, sarana air bersih dan lain-lain )
Misi 3: Mewujudkan iklim yang kondusif serta ketersediaan infrastruktur untuk menarik investasi dalam mewujudkan industri jasa dan perdagangan guna mendorong kemajuan daerah berbasis agrobisnis Tujuan 2: Mewujudkan pembangunan infrastruktur yang mendukung investasi dan kemajuan daerah Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja Sasaran Target Capaian Kinerja Program Pembangunan Daerah Urusan SKPD Penanggungjaw ab Kondisi Awal Kondisi
Akhir
(Tahun 2015) 1.25% 35% 9). 1.03.xx.25. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku
V - 21
82% 86% 2). 1.04.xx.16. Program Lingkungan Sehat Permukiman
14. Prosentase sarana perhubungan dengan kondisi baik
1.07.01. Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi, dan Pariwisata
Perhubu ngan
25% 80% 1). 1.07.xx.19. Program Pengamanan dan Pengendalian Lalulintas 1.07.
13. Prosentase ketersediaan sarana prasarana perhubungan sesuai kebutuhan
52,3% 57% 3). 1.04.xx.17. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan 4). 1.04.xx.18. Program Perbaikan Perumahan Akibat Bencana Alam atau Sosial 5). 1. Program Pengelolaan Kebersihan, Pertamanan, dan Penerangan Jalan 6). 1.04.xx.02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 7). 1.04.xx.19. Program Pengelolaan Areal Pemakaman 8). 1.04.xx.20. Program Peningkatan Kesiagaan Pencegahan Bahaya Kebakaran
12. Cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan PSU
11. Cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau
keberlanjutan sumberdaya air sehingga tersedia dalam kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup baik masa sekarang dan generasi mendatang. 4) Peningkatan pelayanan sarana transportasi dalam rangka untuk mendukung iklim investasi dan pengembangan wilayah5) Peningkatan pengelolaan energi dan sumberdaya mineral yang berkelanjutan dengan peningkatan pelayanan listrik dan efisiensi penggunaan minyak, gas dan listrik. daya air (3 Daerah Aliran Sungai)
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1.19.01. Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat; dan 3). 1.22.01.
1). 1.03.01 Dinas Pekerjaan Umum; 2).
Perumah an Rakyat
85% 90% 1). 1.04.xx.15. Program Pengembangan Perumahan 1.04.
10. Cakupan ketersediaan rumah layak huni
10). 1.03.xx.27. Program Pengembangan Kinerja Air Minum dan Air Limbah 11). 1.03.xx.28. Program Pengendalian Banjir 12). 1.03.xx.26. Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau, Sumber Daya Air Lainnya
40% 70% 2). 1.07.xx.20. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
15. Prosentase 30% 75% 3). 1.07.xx.17. Program jumlah prasarana Peningkatan Pelayanan dan fasilitas LLAJ Angkutan sesuai kebutuhan
4). 1.07.xx.15. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan 5). 1.07.xx.18. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan 6). 1.07.xx.16. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
16. Dusun tanpa 10% 5% 2.03.xx.17. Program Pembinaan 2.03. 1.015.01. Dinas akses listrik dan Pengembangan Bidang Energi & Perindustrian, ketenagalistrikan Sumber Perdagangan,
Daya dan Koperasi
- 17. Jumlah 60 1. Program Penumbuhan Mineral pemanfaatan energi Sumber-Sumber Energi alternatif baru Terbarukan terbarukan (unit)
Penyusunan RPJMD Kabupaten Puworejo 2016 -2020 dalam tahapan proses penyusunan teknokratik, karena
menunggu pelantikan bupati terpilih.V - 22
5.3 Arahan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung
Penyusunan Perda Bangunan Gedung diamanatkan pada Peraturan
Pemerintah No. 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UU 28 tahun
2002 tentang Bangunan Gedung, yang menyatakan bahwa pengaturan
dilakukan oleh pemerintah daerah dengan penyusunan Peraturan Daerah
tentang Bangunan Gedung berdasarkan pada peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi dengan memperhatikan kondisi kabupaten/kota setempat serta
penyebarluasan peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk, dan
standar teknis bangunan gedung dan operasionalisasinya di masyarakat.Perda Bangunan Gedung mengatur tentang persyaratan administrasi dan
teknis bangunan gedung. Salah satunya mengatur persyaratan keandalan
gedung, seperti keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan.
Persyaratan ini wajib dipenuhi untuk memberikan perlindungan rasa aman bagi
pengguna bangunan gedung dalam melakukan aktifitas di dalamnya dan
sebagai landasan operasionalisasi penyelenggaraan bangunan gedung di
daerah. Utamanya untuk daerah rawan bencana, Perda Bangunan Gedung
sangat penting sebagai payung hukum di daerah dalam menjamin keamanan
dan keselamatan bagi pengguna. Ketersediaan Perda BG bagi kabupaten/kota
merupakan salah satu prasyarat dalam prioritas pembangunan bidang Cipta
Karya di kabupaten/kota.Fungsi Bangunan Gedung merupakan ketetapan mengenai pemenuhan
persyaratan teknis Bangunan Gedung ditinjau dari segi tata bangunan dan
lingkungan maupun keandalannya serta sesuai dengan peruntukan lokasi yang
diatur dalam RTRW, RDTR dan/atau RTBL. Menurut Peraturan Daerah
Kabupaten Purworejo Nomor 18 tahun 2009 Tentang Bangunan Gedung dalam
penetapan fungsi bangunan gedung terdiri dari 6 (fungsi) dan tiap fungsi
tersebut memiliki bagian tersendiri hingga menyebabkan fungsi yang berbeda
tergantung dari klasifikasinya, berikut adalah pembagian fungsi bangunan
gedung:1. Fungsi hunian, yaitu bangunan gedung dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal manusia yang meliputi rumah tinggal tunggal, rumah
tinggal deret, rumah tinggal susun, dan rumah tinggal sementara;
2. fungsi keagamaan, yaitu bangunan gedung dengan fungsi utama sebagai tempat melakukan ibadah yang meliputi bangunan masjid, termasuk mushola, bangunan gereja, termasuk kapel, bangunan pura, bangunan vihara, dan bangunan kelenteng; 3. fungsi usaha, yaitu bangunan gedung dengan fungsi utama sebagai tempat melakukan kegiatan usaha yang meliputi bangunan gedung perkantoran, perdagangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal dan bangunan gedung tempat penyimpanan; 4. fungsi sosial dan budaya, yaitu bangunan gedung dengan fungsi utama sebagai tempat melakukan kegiatan sosial dan budaya yang meliputi bangunan gedung pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan,kebudayaan, laboratorium dan bangunan gedung pelayanan umum;
5. fungsi khusus, yaitu bangunan gedung dengan fungsi utama sebagai tempat melakukan kegiatan yang mempunyai tingkat kerahasiaan tinggi tingkat nasional atau yang penyelenggaraannya dapat membahayakan masyarakat sekitar dan/ atau mempunyai resiko bahaya tinggi, meliputi bangunan gedung untuk reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan keamanan dan bangunan sejenis yang ditetapkan menteri; 6. fungsi ganda, yaitu bangunan gedung yang mempunyai lebih dari satu fungsi utama.Klasifikasi Bangunan Gedung
1. Bangunan gedung diklasifikasikan berdasarkan tingkat permanensi, tingkat kompleksitas, tingkat resiko kebakaran, zonasi rawan bencana alam, wilayah, lokasi, ketinggian, luas keseluruhan lantai dan/ atau status kepemilikan
2. Klasifikasi bangunan gedung berdasarkan tingkat permanensi meliputi :
a. bangunan gedung permanen;
b. bangunan gedung semi permanen; c. bangunan gedung darurat/ sementara.
3. Klasifikasi bangunan gedung berdasar tingkat kompleksitas meliputi :
a. bangunan gedung sederhana;
b. bangunan gedung tidak sederhana; c. bangunan gedung khusus.
4. Klasifikasi bangunan gedung berdasar tingkat resiko kebakaran meliputi:
a. bangunan gedung tingkat resiko kebakaran tinggi;
b. bangunan gedung tingkat risiko kebakaran sedang; c. bangunan gedung tingkat risiko kebakaran rendah.
5. Klasifikasi bangunan gedung berdasar zonasi rawan bencana alam
meliputi : a. bangunan gedung zonasi kerawanan tinggi;b. bangunan gedung zonasi kerawanan sedang; c. bangunan gedung zonasi kerawanan rendah.
6. Klasifikasi bangunan gedung berdasar wilayah meliputi:
a. bangunan gedung di wilayah kepadatan tinggi;
b. bangunan gedung di wilayah kepadatan sedang;
c. bangunan gedung di wilayah kepadatan rendah/ renggang;
d. bangunan gedung di wilayah khusus/ tertentu; e. bangunan gedung di wilayah perdesaan.
7. Klasifikasi bangunan gedung berdasar lokasi meliputi:
a. bangunan gedung di tepi jalan utama;
b. bangunan gedung di tepi jalan arteri;
c. bangunan gedung di tepi jalan kolektor;
d. bangunan gedung di tepi jalan antar lingkungan/ lokal;