Analisis hasil persilangan Trihibrid (albino, snow, dan eclipse) pada Leopard Gecko (Eublepharis macularius) - USD Repository
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS HASIL PERSILANGAN TRIHIBRID (ALBINO, SNOW, DAN
ECLIPSE) PADA LEOPARD GECKO (Eublepharis macularius)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Avanda Frido Gyonada
NIM : 131434025
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS HASIL PERSILANGAN TRIHIBRID (ALBINO, SNOW, DAN
ECLIPSE) PADA LEOPARD GECKO (Eublepharis macularius)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Avanda Frido Gyonada
NIM : 131434025
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang
memberi kekuatan kepadaku.
Filipi 4 : 13
He has made everything beautiful in it’s time.
(Ecclesiastes 3 : 11)
Karyaku ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai perjalanan hidupku
Kedua orang tuaku tercinta, Yason Sugiharto dan Nini Trikarni
Keluarga dan saudaraku
Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan dukungan dan doa
Almamaterku Universitas Sanata Dharma
Keluarga Besar Pendidikan Biologi 2013
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS HASIL PERSILANGAN TRIHIBRID (ALBINO, SNOW, DAN
ECLIPSE) PADA LEOPARD GECKO (Eublepharis macularius)
Avanda Frido Gyonada
131434025
Universitas Sanata Dharma
ABSTRAK
Leopard gecko (Eublepharis macularius) adalah jenis tokek yang hidup di
permukaan tanah dan aktif pada fajar dan senja hari. Saat ini leopard gecko
memiliki enam fenotip resesif, yaitu albino tremper, albino rainwater, albino bell,
eclipse, patternless, dan blizzard, serta satu fenotip kodominan yaitu snow. Keenam
fenotip resesif dan satu fenotip kodominan ini dapat diturunkan menjadi berbagai
jenis corak dan warna pada leopard gecko. Proses pengembangbiakkan yang mudah
merupakan alasan utama hewan ini menjadi komoditas budidaya. Untuk
menghasilkan leopard gecko dengan harga yang lebih tinggi di pasaran dapat
dilakukan dengan menyilangkan leopard gecko dengan fenotip yang berbeda untuk
mendapatkan individu leopard gecko yang memiliki beberapa sifat beda. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hasil persilangan trihibrid antara strain albino, snow
dan eclipse serta mengetahui rasio fenotip yang muncul pada filial.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan model
rancangan eksperimental. Penelitian dilakukan dengan menyilangkan 4 ekor
indukan leopard gecko (1 ekor jantan dan 3 ekor betina) yang memiliki 3 sifat
pembeda (albino, snow dan eclipse). Penelitian dilakukan selama kurang lebih 6
bulan. Data yang diperoleh merupakan diagram hasil persilangan dan dianalisis
secara deskriptif.
Hasil persilangan yang didapatkan yaitu 25 ekor filial dan terdapat 13 ekor
filial yang memiliki fenotip sama dengan parental serta 12 ekor filial yang memiliki
fenotip berbeda dengan parental. Pada persilangan ini muncul 2 ekor leopard gecko
dengan kombinasi ketiga gen yang seluruhnya bersifat resesif yaitu albino, snow
(homozigot resesif) dan eclipse.
Kata kunci
: Leopard Gecko (Eublepharis macularius), trihibrid, resesif
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
AN ANALYSIS OF TRIHYBRID RESULTS (ALBINO, SNOW, AND
ECLIPSE) ON LEOPARD GECKO (Eublepharis macularius)
Avanda Frido Gyonada
131434025
Sanata Dharma University
ABSTRACT
Leopard gecko (Eublepharis macularius) is a type of gecko that lives on the ground
and active at dawn and dusk. Currently leopard gecko has six recessive fenotypes,
namely albino tremper, albino rainwater, albino bell, eclipse, patternless, and
blizzard, and one codominant fenotype, snow. The six recessive fenotypes and one
codominant fenotype, various types of hues and colors were derived from leopard
gecko. An easy breeding process is the main reason for this animal to be a
cultivation commodity. To produce a leopard gecko with a higher price, the
breeders usually crossing leopard geckos with different fenotypes to get offspring
leopard gecko which have several different properties. This study aims to determine
the results of trihybrid crosses between albino, snow and eclipse strains and find
out the phenotypic ratio that appears in the filial.
The type of research conducted was qualitative research with experimental design
models. The study was carried out by crossing 4 leopard gecko sires (1 male and 3
females) which had 3 distinguishing features (albino, snow and eclipses). The study
was conducted for approximately 6 months. The data obtained is a crossing
diagram results and analyzed descriptively.
The results of the crossing there were a total of 25 filials and 13 filials which had
the same phenotype as parental and 12 filials which had a different phenotype from
parental. In this cross, 2 leopard gecko appeared with a combination of all three
genes which are all recessive, namely albino, snow (homozygot recessive) and
eclipse.
Keywords: Leopard Gecko (Eublepharis macularius), trihybrid, recessive
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
ini. Penyusunan skripsi dengan judul “Analisis Hasil Persilangan Trihibrid
(Albino, Snow, dan Eclipse) pada Leopard Gecko (Eublepharis macularius)”
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Program
Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma. Dalam penyusunan dan
penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dan bimbingan serta dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberkati dan menuntun penulis dalam
penilitian baik perencanaan, proses, hingga akhir penulisan skripsi ini
sehingga dapat berjalan dengan baik.
2. Universitas Sanata Dharma sebagai lembaga yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis dalam berkarya menyelesaikan program studi di
Pendidikan Biologi.
3. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan FKIP dan Bapak
Dr. Marcellinus Andy Ruditho, S.Pd. selaku Ketua Jurusan JPMIPA
Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku Kepala Program Studi
Pendidikan Biologi serta Dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing penulis menyelesaikan pendidikan.
5. Ibu Retno Herrani Setyati, M.Biotech. selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Biologi yang selalu mengingatkan akan penyelesaian skripsi
dan yang selalu memberikan masukan, saran, semangat serta dukungan.
6. Ibu Y.M Lauda Feroniasanti, M.Si. selaku dosen pembimbing yang selalu
sabar dan tulus dalam membimbing, memberikan solusi, memberikan
arahan, saran dan kritik, serta semangat dan dukungan setiap bimbingan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Bapak Ibu Dosen Pendidikan Biologi yang telah membimbing dan
memberikan ilmunya selama penulis mengikuti perkuliahan di Pendidikan
Biologi.
8. Mas Arif selaku staff sekretariat JPMIPA yang telah memberikan
kemudahan.
9. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Yason Sugiharto dan Ibu Nini Trikarni,
Adiku Kelvin yang selalu mendoakan dan memotivasi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
10. Segenap keluarga besar, yang selalu memberikan doa, dukungan, dan
motivasi.
11. Teman- temanku tersayang, Dila, Hosea, Niken, Karlin, Ira, Val, Alex,
Fredy, Gerald, Ko Ronny, Ko Willy, Michael, Jojo, dan Yoyo yang telah
memberi dukungan, motivasi kepada peneliti, dan membantu mengatasi
kesulitan dalam melakukan penelitian.
12. Teman- teman Pendidikan Biologi 2013 tercinta, terimakasih atas
kebersamaan kita selama empat tahun ini, terimakasih untuk semua
keakraban, dukungan dan kerjasamanya.
13. Kepada semua pihak, semua orang dan instansi yang tidak sempat penulis
sebutkan yang telah memberikan doa, bantuan, dan dukungan kepada
penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat
penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini memberikan
sumbangan dalam ilmu pengetahuan.
Penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ........................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
ABSTRACT ...................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 5
A. Klasifikasi Leopard Gecko (Eublepharis macularius) ............................. 5
B. Habitat Leopard Gecko (Eublepharis macularius) ................................... 7
C. Variasi Fenotip pada Leopard Gecko (Eublepharis macularius) ............. 8
1. Resesif ................................................................................................. 8
2. Dominan .............................................................................................. 14
3. Kodominan .......................................................................................... 18
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Perawatan Leopard Gecko (Eublepharis macularius) .............................. 19
1. Kandang .............................................................................................. 20
2. Pencahayaan dan Suhu ........................................................................ 20
3. Substrat ................................................................................................ 21
4. Makan .................................................................................................. 21
5. Minum ................................................................................................. 22
E. Reproduksi Leopard Gecko (Eublepharis macularius) ............................ 22
F. Penelitian yang Relevan ............................................................................ 24
G. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 24
H. Hipotesa ..................................................................................................... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 27
A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 27
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 27
C. Batasan Penelitian ..................................................................................... 28
D. Alat dan Bahan .......................................................................................... 28
E. Cara Kerja ................................................................................................. 28
F. Metode Analisis Data ................................................................................ 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 31
A. Hasil Penelitian dan Pembahasan .............................................................. 31
1. Hasil Persilangan Pejantan M1 dengan Betina P1 .............................. 32
2. Hasil Persilangan Pejantan M1 dengan Betina P2 .............................. 36
3. Hasil Persilangan Pejantan M1 dengan Betina P3 .............................. 39
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 42
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 43
A. Kesimpulan ............................................................................................... 43
B. Saran .......................................................................................................... 43
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN
UNTUK PEMBELAJARAN .......................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 45
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................ 24
Tabel 4.1 Morfologi Parental (P) .................................................................... 32
Tabel 4.2 Hasil Persilangan M1 x P1 .............................................................. 33
Tabel 4.3 Hasil Persilangan M1 x P2 .............................................................. 36
Tabel 4.4 Hasil Persilangan M1 x P3 .............................................................. 39
Tabel 4.5 Kumpulan Filial yang dihasilkan .................................................... 41
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Leopard Gecko ............................................................................ 7
Gambar 2.2 Penyebaran Wilayah Habitat Leopard Gecko ............................. 7
Gambar 2.3 Tremper Albino (Texas Albino) .................................................. 9
Gambar 2.4 Rainwater Albino (Las Vegas Albino) ........................................ 10
Gambar 2.5 Bell Albino (Florida Albino) ....................................................... 11
Gambar 2.6 Eclipse ......................................................................................... 11
Gambar 2.7 Mata Leopard Gecko Eclipse ...................................................... 12
Gambar 2.8 Mata snake eye pada Leopard Gecko Eclipse ............................. 12
Gambar 2.9 Mata Leopard Gecko Marble Eye ............................................... 13
Gambar 2.10 Murphy Patternless ................................................................... 13
Gambar 2.11 Blizzard ..................................................................................... 14
Gambar 2.12 Enigma (1) ................................................................................. 15
Gambar 2.13 Enigma (2) ................................................................................. 15
Gambar 2.14 White and Yellow ....................................................................... 16
Gambar 2.15 Gem Snow (1) ............................................................................ 16
Gambar 2.16 Gem Snow (2) ............................................................................ 17
Gambar 2.17 TUG Snow ................................................................................. 17
Gambar 2.18 Mack Snow ................................................................................ 18
Gambar 2.19 Super Snow ................................................................................ 19
Gambar 2.20 Giant .......................................................................................... 19
Gambar 2.21 Jenis kelamin Leopard Gecko ................................................... 23
Gambar 2.22 Bagan Kerangka Berpikir .......................................................... 26
Gambar 4.1 Diagram Persilangan M1 x P1 .................................................... 34
Gambar 4.2 Diagram Persilangan M1 x P2 .................................................... 38
Gambar 4.3 Diagram Persilangan M1 x P3 .................................................... 40
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Dokumentasi Penelitian ............................................................... 46
Lampiran 2 Silabus ......................................................................................... 47
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................. 53
Lampiran 4 Materi Pembelajaran .................................................................... 61
Lampiran 5 Lembar Kerja Peserta Didik ........................................................ 76
Lampiran 6 Instrumen Penilaian ..................................................................... 83
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemampuan organisme berkembang biak atau menghasilkan
keturunan
merupakan
salah
satu
karakteristik
kehidupan.
Perkembangbiakan dapat terjadi melalui suatu perkawinan, yang akan
menghasilkan suatu keturunan. Keturunan mewarisi sifat parental,
penerusan sifat dari satu generasi ke generasi berikutnya disebut pewarisan
sifat atau hereditas (heredity, dari kata Latin here, pewaris). Bidang sains
yang mempelajari hereditas dan variasi dalam penurunan sifat adalah
genetika (Campbell, 2008).
Leopard gecko atau Eublepharis macularius adalah jenis tokek yang
hidup di permukaan tanah dan aktif pada fajar dan senja hari. (Mirza et al
dalam Ramadhani, 2016). Leopard gecko dewasa memiliki panjang tubuh
mencapai 18-27 cm. Leopard gecko termasuk insektivora dengan pakan
utama serangga. Serangga yang paling umum sebagai pakan adalah
jangkrik. Beberapa peternak juga menggunakan ulat hongkong, ulat jerman,
cacing lilin, cacing sutra serta anak mencit sebagai variasi pakan untuk
leopard gecko.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Dalam dunia industri reptil peliharaan di Indonesia, leopard gecko
merupakan hewan peliharaan yang tergolong baru. Warna tubuh yang unik
pada leopard gecko menjadi alasan utama sebagai hewan piara. Warna
tubuh yang unik didapat dari perkawinan selektif. Selain itu, perawatan
yang mudah dan dapat bertahan dengan pakan terbatas dalam waktu lama
juga menjadi alasan hewan ini diminati (Deric, 2012). Bagi para peternak,
proses mengembangbiakkan dan menetaskan telur yang mudah pada
leopard gecko merupakan alasan utama hewan ini menjadi komoditas
budidaya hewan kesayangan.
Saat ini leopard gecko memiliki enam fenotip resesif, yaitu albino
tremper, albino rainwater, albino bell, eclipse, patternless, dan blizzard,
serta satu fenotip kodominan yaitu snow (Deric, 2012). Keenam fenotip
resesif dan satu fenotip kodominan ini diturunkan berbagai jenis corak dan
warna pada leopard gecko. Indonesia saat ini memiliki banyak peternak
yang berpotensi menghasilkan leopard gecko dengan berbagai keragaman
warna serta corak baru.
Untuk menghasilkan leopard gecko dengan harga yang lebih tinggi
di pasaran dapat dilakukan dengan menyilangkan leopard gecko dengan
fenotip yang berbeda untuk mendapatkan satu individu leopard gecko yang
memiliki beberapa sifat beda. Berdasarkan uraian permasalahan di atas,
maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Analisis Hasil
Persilangan Trihibrid (Albino, Snow, dan Eclipse) pada Leopard Gecko
(Eublepharis macularius)”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, permasalahan yang
diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana hasil persilangan trihibrid antara strain albino, snow dan
eclipse?
2. Berapakah rasio fenotip yang muncul pada filial?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui hasil persilangan trihibrid antara strain albino, snow dan
eclipse.
2. Mengetahui rasio fenotip yang muncul pada filial.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang
pewarisan sifat pada leopard gecko (Eublepharis macularius) serta
mendapatkan leopard gecko dengan fenotip trihibrid resesif.
2. Bagi Pendidikan
Penelitian ini dapat menambah variasi contoh dalam pembelajaran
biologi SMA kelas XII pada materi pokok genetika tentang bagaimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
rasio fenotip pada filial yang dihasilkan dari persilangan trihibrid serta
dapat menjadi sumber referensi ilmiah untuk dijadikan landasan bagi
penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan masalah penelitian ini.
3. Bagi Masyarakat
Penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi bagi masyarakat
khususnya breeder dan pehobi leopard gecko tentang persilangan
trihibrid pada leopard gecko (Eublepharis macularius) yang melibatkan
strain albino, snow, dan eclipse.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Klasifikasi Leopard Gecko (Eublepharis macularius)
Leopard gecko adalah hewan krepuskular, yaitu hewan yang aktif
pada waktu fajar dan senja (Mirza et al dalam Ramadhani, 2016). Leopard
gecko memiliki tubuh yang panjang dan sempit dengan ekor lebar, pendek
dan berlemak. Tubuhnya memiliki warna dasar kuning dan terdapat totoltotol atau bercak hitam. Leopard gecko hasil tangkaran memiliki berbagai
macam pola dan warna yang berbeda.
Tidak seperti kebanyakan tokek, leopard gecko memiliki kelopak
mata yang dapat bergerak dan jari kaki yang tidak lengket karena leopard
gecko memiliki lamellae lebih sedikit pada telapak kaki dibandingkan jenis
tokek lain. Umur leopard gecko yang berada di alam liar ialah 15 tahun,
sedangkan umur leopard gecko yang berapa dalam penangkaran ialah 20
tahun (catatan Ron Tremper menunjukkan umur tertua 29 tahun). Leopard
gecko dewasa memiliki panjang sekitar 18-27 cm dan berat sekitar 45-65g
sedangkan anakan yang baru menetas berukuran panjang 6,5-8,4 cm dan
berat sekitar 3g (Anonim, 2006). Beberapa jantan yang berasal dari
bloodline Super Giant dapat mencapai hampir 30 cm dan memiliki berat
melebihi 160 gram (Anonim, 2011).
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Leopard gecko merupakan pengumpan oportunistik (opportunistic
feeders), yang berarti leopard gecko tidak akan pergi mencari mangsa
namun menunggu mangsa lewat di depan mata. Leopard gecko banyak
menghabiskan waktunya bersembunyi di kayu atau di bawah batu. Salah
satu perilaku leopard gecko adalah sering menjilati bola matanya dengan
alasan yang tidak diketahui. Leopard gecko tidak seagresif spesies lain,
meskipun pejantannya bersifat teritorial dan bisa agresif pada pejantan lain
(Anonim, 2006).
Leopard gecko pertama kali digambarkan sebagai spesies oleh ahli
zoologi Edward Blyth pada tahun 1854 sebagai Eublepharis macularius.
Nama Eublepharis berasal dari kombinasi kata Yunani Eu (baik) dan
blephar (kelopak mata) karena leopard gecko memiliki kelopak mata,
sedangkan macularius berasal dari macula bahasa Latin yang berarti
"bintik" atau "noda", mengacu pada hewan ini memiliki bintik atau totol
atau noda pada tubuhnya (Abraham dalam Ramadhani, 2016). Taksonomi
selengkapnya dari hewan ini ialah:
Kerajaan
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Reptilia
Bangsa
: Squamata
Keluarga
: Eublepharidae
Marga
: Eublepharis
Jenis
: Eublepharis macularius (Blyth, 1854)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Gambar 2.1 Leopard Gecko
Sumber: K&N Exotics (www.reptilecalculator.com)
B. Habitat Leopard Gecko (Eublepharis macularius)
Habitat leopard gecko adalah di daerah semi-gurun, padang rumput
kering, dan daerah berbatu di wilayah selatan Asia seperti Iran, Irak,
Afghanistan, Pakistan dan India. Leopard gecko hidup dapat ditemukan
pada lantai dasar hutan yang meliputi bagian bawah kayu, bongkahan batu
besar, tumpukan daun kering dan lubang dalam tanah (Anonim, 2006)
Gambar 2.2 Penyebaran Wilayah Habitat Leopard Gecko
Sumber: Anonim, 2006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Suhu musim dingin di daerah ini dapat sangat rendah, di bawah
10°C, sehingga memaksa hewan bawah tanah ini melakukan semi-hibernasi
yang disebut brumation, yaitu hidup dengan cadangan lemak. Leopard
gecko berada pada liang sepanjang hari tapi menjadi aktif saat fajar dan
senja apabila suhu menguntungkan (hangat). Hewan ini biasa hidup secara
soliter, sehingga dalam penangkaran biasanya satu kandang digunakan
untuk satu ekor hewan (McLean and Vickaryous dalam Ramadhani, 2016).
C. Variasi Fenotip pada Leopard Gecko (Eublepharis macularius)
Saat ini leopard gecko memiliki enam fenotip resesif, yaitu albino
tremper, albino rainwater, albino bell, eclipse, patternless, dan blizzard,
serta satu fenotip kodominan yaitu snow (Deric, 2012). Keenam fenotip
resesif dan satu fenotip kodominan ini diturunkan berbagai jenis corak dan
warna pada leopard gecko, selain itu proses persilangan selective breed yang
sudah dilakukan oleh banyak peternak sudah menghasilkan fenotip- fenotip
baru di antaranya marble eye, enigma, white and yellow (w/y), giant dan
masih banyak lagi.
1. Resesif
a. Albino
Saat ini terdapat 3 strain dari albino yaitu: Tremper Albino
(Texas Albino), Rainwater Albino (Las Vegas Albino), dan Bell
Albino (Florida Albino). Semua garis keturunan albino membawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
gen yang berbeda untuk mengendalikan sifat unik yang dimiliki oleh
masing- masing tipe.
Perkawinan silang antar tipe albino satu dengan yang lain
akan menghasilkan keturunan yang normal dengan membawa kedua
genetik albino yang berbeda. Menyilangkan leopard gecko antar tipe
albino merupakan hal yang sudah dilarang oleh para breeder. Hal ini
merupakan kode etik dalam menyilangkan leopard gecko karena
akan mengakibatkan kerancuan genetik pada keturunan selanjutnya
(Perez, 2011).
(1.) Tremper Albino (Texas Albino)
Tremper Albino atau Texas Albino merupakan strain albino
pertama yang ditemukan pada tahun 1996 oleh Ron Tremper.
Tremper albino memiliki warna yang beragam mulai dari
cokelat tua hingga kuning muda, oranye dan merah muda. Mata
dari strain albino ini cenderung berwarna perak dengan urat
merah (Perez, 2011).
Gambar 2.3 Tremper Albino (Texas Albino)
Sumber: The Urban Reptil (www.reptilecalculator.com)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
(2.) Rainwater Albino (Las Vegas Albino)
Rainwater Albino atau Las Vegas Albino pertama kali
ditemukan oleh Tim Rainwater pada tahun 1998 (Anonim,
2013).
Gambar 2.4 Rainwater Albino (Las Vegas Albino)
Sumber: The Urban Reptil (www.reptilecalculator.com)
(3.) Bell Albino (Florida Albino)
Bell Albino (dahulu sering disebut Florida Albino) adalah strain
terbaru dari strain albino leopard gecko dan ditemukan oleh
Mark Bell. Mata dari strain albino ini sangatlah mudah
dibedakan dari strain albino lainnya yaitu berwarna merah
muda. Bell albino cenderung memiliki pola totol- totol cokelat,
selain itu, sering ditemukan warna lavender pada strain ini
(Perez, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Gambar 2.5 Bell Albino (Florida Albino)
Sumber: The Urban Reptil (www.reptilecalculator.com)
b. Eclipse
Sifat Eclipse adalah mutasi mata yang bersifat resesif, sifat ini
menyebabkan pigmen mata menjadi hitam pekat, atau pada banyak
kasus hanya mengakibatkan sebagian mata saja yang berwarna
hitam. Istilah dari “snake eye” mengacu pada leopard gecko yang
hanya memiliki setengah mata “eclipse” (Anonim, 2013).
Gambar 2.6 Eclipse
Sumber: The Urban Reptil (www.reptilecalculator.com)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Gambar 2.7 Mata Leopard Gecko Eclipse
Sumber: H&K Geckos (www.reptilecalculator.com)
Gambar 2.8 Mata snake eye pada Leopard Gecko Eclipse
Sumber: Steve Sykes Geckos Etc. (www.reptilecalculator.com)
c. Marble Eye
Marble eye adalah sifat pigmen mata resesif yang berbeda dari gen
eclipse. Hal ini telah dibuktikan oleh sendiri oleh penemunya Matt
Baronak. Leopard gecko dengan sifat marble eye akan memiliki
berbagai pigmen acak di seluruh mata, mata nampak “hancur”
dengan warna (Anonim, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Gambar 2.9 Mata Leopard Gecko Marble Eye
Sumber: Matt Baronak SaSobek Reptiles
(www.reptilecalculator.com)
d. Murphy Patternless
Murphy Patternless pertama kali dihasilkan pada tahun 1991 oleh
Pat Murphy. Murphy patternless pada umumnya berwarna abu-abu
solid/ perak dengan tanda kuning muda dan tidak memiliki semua
pola hitam dan kuning yang umumnya terkait dengan leopard gecko
(Anonim, 2013).
Gambar 2.10 Murphy Patternless
Sumber: The Urban Reptil (www.reptilecalculator.com)
Saat menetas, murphy patternless memiliki bintik- bintik dan
bercak- bercak berwarna cokelat muda, kuning, dan abu-abu di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
tubuh mereka, tetapi akan hilang seiring mencapai usia dewasa. Saat
murphy patternless dewasa, mereka akan mengembangkan sedikit
warna kuning pada tubuhnya (Anonim, 2008).
e. Blizzard
Blizzard ditemukan oleh Jay Villa dari Prehistoric Pets pada tahun
1995, gen ini sangatlah mirip dengan murphy patternless. Seperti
murphy patternless, blizzard adalah gen resesif yang sangat
sederhana. Saat menetas blizzard tidak memiliki pola dan warnanya
bervariasi dari putih, kuning hingga ungu tua. Seiring bertambahnya
usia, blizzard akan memiliki warna abu-abu solid (Anonim, 2008).
Gambar 2.11 Blizzard
Sumber: The Urban Reptil (www.reptilecalculator.com)
2. Dominan
a. Enigma
Enigma merupakan gen dominan pada leopard gecko, dan dapat
dilihat dari keturunannya yang memiliki pigmen mata oranye di
mata serta pola garis khusus di kepala dan hidungnya (Anonim,
2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Gambar 2.12 Enigma (1)
Sumber: The Urban Reptil (www.reptilecalculator.com)
Enigma memiliki totol/ pola yang berbeda dari leopard gecko pada
umumnya. Enigma dewasa terkadang memiliki banyak pola
campuran serta cenderung memiliki banyak titik (Anonim, 2008).
Gambar 2.13 Enigma (2)
Sumber: H&K Geckos (www.reptilecalculator.com)
b. White and Yellow (W/Y)
White and Yellow merupakan salah satu gen dominan yang terlihat
sama dalam bentuk homozigot atau heterozigot. White and Yellow
umunya terlihat sama dengan leopard gecko pada umumnya hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
yang membedakan ialah White and Yellow memiliki pigmen warna
yang lebih cerah (Anonim, 2013).
Gambar 2.14 White and Yellow
Sumber: The Urban Reptil (www.reptilecalculator.com)
c. Gem Snow
Gem Snow merupakan salah satu gen dominan leopard gecko. Gem
Snow berbeda dengan Mack Snow karena tidak memiliki bentuk
homozigot resesif seperti yang terdapat pada Mack Snow (Anonim,
2013).
Gambar 2.15 Gem Snow (1)
Sumber: Bright Albino (www.reptilecalculator.com)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Gambar 2.16 Gem Snow (2)
Sumber: Edwin EH-Gekko’s (www.reptilecalculator.com)
d. TUG Snow
TUG Snow merupakan gen dominan yang ditemukan dari
sekelompok leopard gecko liar yang dibiakkan oleh Craig Stewart
di The Urban Gecko. Leopard gecko dengan merek dagang ini
memiliki warna putih bersih dan hanya memiliki sedikit totol hitam
pada kepala dan tubuhnya (Anonim, 2013).
Gambar 2.17 TUG Snow
Sumber: The Urban Reptil (www.reptilecalculator.com)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
3. Kodominan
a. Mack Snow
Mack Snow merupakan salah satu gen kodominan yang ditandai
dengan warna hitam dan putih saat menetas. Seiring bertambahnya
usia, mack snow akan menunjukkan warna kuning pada tubuhnya
dan pada saat dewasa akan sangat sulit dibedakan dengan leopard
gecko normal. Genetik homozigot resesif pada mack snow disebut
super snow (Anonim, 2013).
Gambar 2.18 Mack Snow
Sumber: The Urban Reptil (www.reptilecalculator.com)
Super Snow
Super Snow merupakan versi homozigot resesif dari mack snow.
Saat menetas super snow memiliki warna hitam/ abu-abu dengan
garis- garis samar pada bagian punggungnya. Super snow juga
memiliki warna mata hitam pekat (seperti pada genetik resesif
eclipse). Saat dewasa super snow memiliki warna dasar putih
dengan totol- totol hitam yang berjejer membentuk pola garis
vertikal pada tubuhnya (Anonim, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Gambar 2.19 Super Snow
Sumber: The Urban Reptil (www.reptilecalculator.com)
b. Giant/ Super Giant
Giant merupakan bentuk kodominan yang dikembangkan
oleh Ron Tremper pada tahun 2000, Super Giant merupakan bentuk
homozigot resesif dari Giant (Anonim, 2013).
Gambar 2.20 Giant
Sumber: The Urban Reptil (www.reptilecalculator.com)
D. Perawatan Leopard Gecko (Eublepharis macularius)
Leopard gecko (Eublepharis macularius) telah ditangkarkan di
Amerika Serikat selama lebih dari 40 tahun dan merupakan salah satu kadal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
yang paling sering dipelihara saat ini. Leopard gecko memiliki beragam
warna, pola dan ukuran. Leopard gecko merupakan dinosaurus yang hadir
dalam ukuran kecil dan merupakan salah satu spesies dari reptil yang cocok
dijadikan hewan peliharaan (Anonim, 2011).
1. Kandang
Akuarium 10 - 20 galon dapat menampung satu sampai dua
leopard gecko dari menetas hingga dewasa. Tank yang lebih besar
cenderung menyebabkan gecko tersesat dari properti penghangat dan
kotak persembunyian. Sebagian besar orang menggunakan kotak plastik
sebagai kandang leopard gecko, hal ini membuat leopard gecko jarang
terlihat jika kotak tertutup. Apapun kandang yang digunakan minimal
harus memiliki tinggi 30 cm dan memiliki ventilasi yang baik.
Sebuah kotak persembunyian yang diisi dengan moss basah atau
vermikulit sangat diperlukan leopard gecko agar dapat melancarkan
proses pergantian kulitnya. Selain itu, peralatan ini juga diperlukan saat
leopard gecko akan meletakkan telurnya (Anonim, 2011).
2. Pencahayaan dan Suhu
Cara terbaik untuk menghangatkan leopard gecko adalah dengan
menggunakan undertank heating pad yang diletakkan pada dasar
kandang. Pemanasan satu ujung kandang sangatlah penting. Hal ini
memungkinkan terjadinya variasi suhu yang dibutuhkan oleh leopard
gecko. Batuan panas yang cenderung menjadi terlalu panas untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
leopard gecko harus dihindari karena dapat mengakibatkan luka bakar
pada leopard gecko itu sendiri.
Untuk display, penggunaan lampu pijar rendah watt dapat
diletakkan di atas akuarium dan dibiarkan selama 12 jam sehari. Suhu
yang ideal di dalam kotak berlindung adalah 30 - 32°C setiap waktu.
Sedangkan suhu udara di sekitar ruangan tempat leopard gecko
ditempatkan harus di atas 23°C (Anonim, 2011).
3. Substrat
Koran/ kertas bekas, batuan kecil, kerikil, rumput sintetis, batu
datar atau tidak ada alas penutup dapat digunakan pada kandang leopard
gecko. Leopard gecko muda atau lemah mungkin mengonsumsi pasir
atau partikel halus lain yang terdapat dikandang dapat menyebabkan
impaksi pada usus (Castellanos, 2011).
4. Makan
Serangga hidup adalah makanan pokok bagi leopard gecko,
serangga yang menjadi pilihan terbaik untuk digunakan adalah
mealworms (ulat hongkong) atau jangkrik. Penangkaran di Amerika
Serikat telah menggunakan mealworms (Tenebrio molitor) tanpa
masalah kesehatan sejak 1978 (Anonim, 2011).
Semua serangga harus terlebih dahulu diberikan diet bernutrisi
setidaknya selama 12 jam sebelum diberikan sebagai makan leopard
gecko. Proses ini disebut “gut loading”, dan itu sangat penting bagi
kesehatan leopard gecko. Cukup letakkan serangga pada tempat gut load
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dengan sepotong kentang untuk dijadikan sumber air dan nutrisi. Gut
loading akan memastikan semua serangga yang akan dijadikan pakan
menjadi lebih sehat dan dalam jangka panjang akan berdampak pada
kesehatan leopard gecko (Castellanos, 2011).
Porsi makan yang tepat untuk leopard gecko ialah dua serangga
untuk setiap inci panjang leopard gecko setiap dua hari sekali. Oleh
karena itu, leopard gecko dengan panjang 4 inci akan menerima delapan
mealworms tiga hingga empat kali seminggu (Anonim, 2011).
5. Minum
Pemberian tempat minum dangkal dengan air tawar harus
tersedia setiap saat. Pemberian air minum harus diperhatikan agar tidak
sampai tumpah. Substrat kandang harus dijaga agar tetap kering.
Vitamin tidak boleh ditambahkan pada air minum leopard gecko.
(Anonim, 2011)
E. Reproduksi Leopard Gecko (Eublepharis macularius)
Perbedaan jenis kelamin pada leopard gecko terletak pada adanya
pori- pori pra-anal berbentuk huruf “V” yang berada di antara kaki belakang
pada leopard gecko jantan, selain itu terdapat pula tonjolan hemipenis yang
terletak pada pangkal ekor (Castellanos, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Gambar 2.21 Jenis kelamin leopard gecko jantan (kiri) dan betina
(kanan)
Sumber: www.geckoboa.com
Leopard gecko mencapai kematangan seksualnya pada usia 1,5
hingga 2 tahun. Musim kawin dari leopard gecko berlangsung pada saat
musim panas yaitu januari hingga september. Leopard gecko betina dapat
menyimpan spermatozoa di saluran telur mereka selama musim kawin.
Setelah perkawinan, betina akan membutuhkan banyak kalsium untuk
kesehatan dan produksi telur. Dalam satu musim bertelur, seekor betina
dapat bertelur 4 hingga 8 kali, masing- masing dengan selang waktu 1
sampai 4 minggu. Pada satu kali bertelur, betina menghasilkan dua butir
telur. Betina memulai masa kehamilan sekitar 21-28 hari. Telur akan
menetas setelah 45-105 hari inkubasi (Anonim, 2006).
Penentuan jenis kelamin pada leopard gecko bergantung pada suhu
inkubasi. Penentuan jenis kelamin diyakini terjadi selama 2 minggu pertama
proses inkubasi telur. Penelitian menunjukkan bahwa telur yang menetas
menjadi leopard gecko jantan diinkubasi dalam suhu lebih tinggi sekitar 3032,5 °C sedangkan telur yang akan menetas menjadi leopard gecko betina
pada suhu lebih rendah sekitar 26- 28 °C. Rata- rata suhu inkubasi untuk
leopard gecko jantan berlangsung sekitar 35 hari dan leopard gecko betina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
selama 69 hari. Leopard gecko jantan pada umumnya akan menetas lebih
cepat dikarenakan proses inkubasi berlangsung dengan suhu yang lebih
tinggi sedangkan proses inkubasi leopard gecko betina akan membutuhkan
waktu yang lebih lama karena suhu yang lebih rendah (Castellanos, 2011).
F. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yang relevan dengan
penelitian ini adalah:
Tabel 2.1 Hasil Penelitian yang Relevan
No. Penelitian
Hasil
Referensi
1.
Implementasi
Diagonalisasi Matriks
untuk menyelidiki
pewarisan autusomal
pada generasi ke-n
2.
Pengaruh Persilangan
Strain Wild Type (N)
dengan White (W)
terhadap Jumlah
Keturunan F2 Lalat
Buat (Drosphila sp.)
Pada persilangan
induk yang
mempunyai 2
bentuk persamaan
akan memperoleh
hasil peluang
keturunan yang
sama dengan
peluang
perkawinan silang
ilmu genetika
pada umumnya.
Persilangan
berbeda strain
pada Droshopilla
sp. normal dengan
white berpengaruh
terhadap jumlah
keturunan F2 nya.
Agustini,
2016
Amelia,
2016
G. Kerangka Berpikir
Leopard gecko atau Eublepharis macularius adalah jenis tokek yang
hidup di permukaan tanah dan aktif pada fajar dan senja hari. Dalam dunia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
industri hewan peliharaan di Indonesia, leopard gecko merupakan hewan
peliharaan yang tergolong baru. Warna tubuh yang unik pada leopard gecko
menjadi alasan utama sebagai hewan peliharaan. Warna tubuh yang unik di
dapat dari perkawinan secara selektif. Selain itu, perawatan yang mudah dan
dapat bertahan dengan pakan terbatas dalam waktu lama juga menjadi
alasan hewan ini diminati. Bagi para peternak, proses mengembangbiakkan
dan menetaskan telur yang mudah pada leopard gecko merupakan alasan
utama hewan ini menjadi komoditas budidaya hewan kesayangan.
Saat ini leopard gecko memiliki enam fenotip resesif, yaitu albino
tremper, albino rainwater, albino bell, eclipse, patternless, dan blizzard,
serta satu fenotip kodominan yaitu snow. Keenam fenotip resesif dan satu
fenotip kodominan ini diturunkan berbagai jenis corak dan warna pada
leopard gecko. Indonesia saat ini memiliki banyak peternak yang berpotensi
dalam menghasilkan leopard gecko dengan berbagai keragaman warna serta
corak baru. Untuk menghasilkan leopard gecko dengan harga yang lebih
tinggi di pasaran dapat dilakukan dengan menyilangkan leopard gecko
dengan fenotip yang berbeda untuk mendapatkan satu individu leopard
gecko dengan memiliki beberapa sifat beda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Gambar 2.22 Bagan Kerangka Berpikir
H. Hipotesa
Berdasarkan rumusan masalah dan studi pustaka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
1. Hasil persilangan trihibrid antara strain albino, snow dan eclipse
akan memiliki persentase yang kecil untuk mendapatkan ketiga
genotip resesif tersebut.
2. Rasio fenotip yang muncul pada filial 5 : 3 : 3 : 2 : 2 : 1 : 1 : 1 dengan
kemungkinan kecil mendapat rasio fenotip baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan model
rancangan eksperimental. Dalam penelitian ini ada 3 jenis variabel yaitu :
1. Variabel bebas
Pada penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah morfologi
parental Leopard Gecko (Eublepharis macularius) yaitu strain Albino,
Snow, dan Eclipse.
2. Variabel terikat
Pada penelitian ini variabel terikat yang digunakan adalah morfologi
anakan yang dihasilkan dari persilangan.
3. Variabel kontrol
Variabel kontrol yang digunakan pada penelitian ini adalah kandang,
substrat kandang, porsi makan, kotak inkubasi telur, serta media
inkubasi telur (perlite).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Bener, Kecamatan
Tegalrejo, Yogyakarta. Bertempat di rumah peneliti. Penelitian ini
dilaksanakan
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dilaksanakan selama kurang lebih 6 bulan yaitu pada bulan Mei 2016 hingga
Oktober 2016.
C. Batasan Penelitian
Adapun dalam penelitian ini memiliki batasan- batasan yakni
sebagai berikut:
1. Leopard gecko (Eublepharis macularius) yang digunakan adalah strain
Albino, Snow dan Eclipse.
2. Objek penelitian ini terbatas pada turunan F1 leopard gecko
D. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kontainer plastik,
kotak plastik, media untuk meletakkan telur (spaghnum moss), media
untuk inkubasi telur (perlite), ember, kertas bekas, dan alat tulis.
2. Bahan
Kertas label, Air, kapur dolomit, jangkrik, leopard gecko (Eublepharis
macularius)
E. Cara Kerja
1. Seleksi Indukan
Tahap pertama yang dilakukan dalam proses persilangan leopard gecko
ialah pemilihan indukan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ialah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
umur kedua indukan harus sudah lebih dari 7 bulan serta indukan betina
yang digunakan harus dalam masa ovulasi. Ovulasi pada leopard gecko
betina dapat diketahui dengan melihat tanda berupa lingkaran merah
pada bagian bawah tubuhnya. Sedangkan birahi pada leopard gecko
jantan ditandai dengan perilaku menggetarkan ekornya.
2. Penyatuan Kedua Indukan
Kedua indukan leopard gecko dipasangkan pada kandang yang sama
selama 3 hingga 7 hari, dan setelah terjadi kopulasi (perkawinan) kedua
indukan leopard gecko kembali dipisah pada kandang yang berbeda.
3. Kehamilan Leopard Gecko
Tahapan selanjutnya adalah proses kehamilan leopard gecko, proses
kehamilan leopard gecko berlangsung selama 2 hingga 4 minggu. Saat
leopard gecko hamil, dilakukan penambahan porsi makan dan diberi
kalsium tambahan seperti kapur dolomit. Selain itu disediakan tempat
dari kotak plastik yang di dalamnya berisi sphagnum moss lembab untuk
leopard gecko bertelur.
4. Inkubasi Telur
Proses inkubasi telur leopard gecko, tahap yang dilakukan saat setelah
leopard gecko bertelur ialah inkubasi telur. Setelah leopard gecko
bertelur, telur harus segera dipindahkan ke tempat inkubasi yang berupa
kotak plastik tertutup yang di dalamnya diberi media berupa perlite
lembab dan diletakkan di suhu 30 °C. Proses inkubasi telur berlangsung
selama 21 hingga 105 hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
5. Perlakuan pada Anakan Leopard Gecko
Setelah menetas, leopard gecko dipindahkan ke kandang yang lebih
besar dan diberi alas berupa tisu yang dibasahi dan diberi kapur dolomit.
Leopard gecko akan mulai makan setelah berumur 3 hari/ setelah
melakukan proses pergantian kulit/ shedding yang pertama kalinya.
F. Metode Analisis Data
Data yang diperoleh merupakan data mentah hasil penelitian yang
terdiri dari persilangan leopard gecko dan akan diolah secara kualitatif
menggunakan tabel serta grafik dan dianalisis secara deskriptif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Seluruh parental yang digunakan termasuk dalam satu garis
keturunan strain albino yang sama yaitu strain Albino Bell, sehingga jika
sesama leopard gecko albino disilangkan satu dengan yang lainnya tidak
akan menghasilkan keturunan yang normal non-albino dengan kerancuan
genetik yaitu membawa dua sifat heterozigot dari strain albino yang
berbeda. Alasan peneliti memilih parental ini ialah ketersediaan leopard
gecko yang dimiliki oleh peneliti hanya satu garis keturunan strain albino
bell saja dikarenakan peneliti tidak ingin mendapatkan leopard gecko yang
memiliki gen yang rancu karena tercampur gen dari strain albino lainnya,
selain itu peneliti ingin mendapatkan leopard gecko dengan genetik yang
kompleks dan memiliki asal usul yang jelas (satu strain albino saja) karena
dengan terciptanya leopard gecko yang memiliki genetik kompleks akan
menjadikan leopard gecko itu sendiri semakin menarik dan unik secara
morfologinya yang akan meningkatkan harga jualnya. Untuk memperoleh
leopard gecko dengan morfologi yang menarik dan memiliki genetik yang
kompleks bisa dilakukan persilangan dengan selektif gen.
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Persilangan yang dilakukan dengan memijahkan 1 ekor induk jantan
dengan 3 ekor induk betina yang memiliki fenotip/ morfologi yang berbeda.
Morfologi parental yang digunakan dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Morfologi Parental (P)
Jenis
Kelamin
Jantan
Betina
Fenotip
Kode
Parental
Albino + Snow + Eclipse
M1
Albino + Snow + Normal Non-Eclipse
P1
Albino + Snow + Eclipse
P2
Normal Non-Albino + Snow (homozigot
resesif) + Eclipse (Gen Snow)
P3
Persilangan Trihibrid yang peneliti lakukan ialah persilangan yang
mengambil fenotip / morfologi dari leopard gecko albino, snow, dan eclipse.
Karena peneliti menggunakan strain snow dalam penelitian ini, maka mata
eclipse yang terdapat pada strain snow dengan genetik homozigot resesif
(super snow) akan dituliskan menjadi eclipse (gen snow) mengingat hal ini
merupakan ciri khusus yang dimiliki oleh super snow (genetik homozigot
resesif) yaitu memiliki mata yang sama seperti eclipse namun bukanlah
sebuah fenotip yang diturunkan seperti yang nampak pada tabel 4.1
morfologi parental betina dengan kode P3.
1. Hasil Persilangan Pejantan M1 dengan Betina P1
Hasil persilangan antara pejantan M1 dengan betina P1
menghasilkan 10 ekor anakan. Fenotip anakan hasil persilangan M1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dengan P1 dapat dilihat pada tabel 4.2 serta diagram persilangan antara
M1 dengan P1 dapat dilihat pada gambar 4.1.
Tabel 4.2 Hasil Persilangan M1 x P1
Tanggal Penetasan
Fenotip
Kode
Kloter
05 Juli 2016
Albino + Normal Non-Snow + Eclipse
A1 i
06 Juli 2016
Albino + Snow + Eclipse
A1 ii
22 Juli 2016
Albino + Snow + Eclipse
A2 i
23 Juli 2016
Albino + Snow + Normal Non-Eclipse
A2 ii
11 Agustus 2016
Albino + Snow + Normal Non-Eclipse
A3 i
12 Agustus 2016
Albino + Normal Non-Snow + Eclipse
A3 ii
22 Agustus 2016
Albino + Snow (homozigot resesif) +
Eclipse (Gen Snow)
A5 i
23 Agustus 2016
Albino + Normal Non-Snow + Eclipse
A5 ii
Albino + Normal Non-Snow + Normal
A4 i
Non-Eclipse
Albino + Normal Non-Snow + Normal
31 Agustus 2016
A4 ii
Non-Eclipse
Keterangan : A = Hasil persilangan M1 x P1 ; 1-5 = Kode kloter anakan ke-… ;
i-ii = Kode anakan pada kloter yang sama
31 Agustus 2016
Hasil persilangan M1 x P1 menghasilkan 10 ekor anakan yang
seluruhnya membawa sifat albino, sifat albino tersebut diperoleh dari
kedua induknya yang juga albino mengingat genotip dari albino ialah
homozigot resesif maka tidak akan ada yang menjadi normal non-albino
pada persilangan M1 x P1 kali ini. Pada gen snow terdapat 4 ekor anakan
yang membawa sifat kodominan snow dan muncul 1 ekor anakan yang
menjadi super snow (snow dengan genotip homozigot resesif) sementara
5 ekor memiliki genotip homozigot dominan sehingga tidak menjadi
snow dan merupakan normal non-snow. Gen snow merupakan sifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAK
ANALISIS HASIL PERSILANGAN TRIHIBRID (ALBINO, SNOW, DAN
ECLIPSE) PADA LEOPARD GECKO (Eublepharis macularius)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Avanda Frido Gyonada
NIM : 131434025
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS HASIL PERSILANGAN TRIHIBRID (ALBINO, SNOW, DAN
ECLIPSE) PADA LEOPARD GECKO (Eublepharis macularius)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Avanda Frido Gyonada
NIM : 131434025
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang
memberi kekuatan kepadaku.
Filipi 4 : 13
He has made everything beautiful in it’s time.
(Ecclesiastes 3 : 11)
Karyaku ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai perjalanan hidupku
Kedua orang tuaku tercinta, Yason Sugiharto dan Nini Trikarni
Keluarga dan saudaraku
Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan dukungan dan doa
Almamaterku Universitas Sanata Dharma
Keluarga Besar Pendidikan Biologi 2013
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS HASIL PERSILANGAN TRIHIBRID (ALBINO, SNOW, DAN
ECLIPSE) PADA LEOPARD GECKO (Eublepharis macularius)
Avanda Frido Gyonada
131434025
Universitas Sanata Dharma
ABSTRAK
Leopard gecko (Eublepharis macularius) adalah jenis tokek yang hidup di
permukaan tanah dan aktif pada fajar dan senja hari. Saat ini leopard gecko
memiliki enam fenotip resesif, yaitu albino tremper, albino rainwater, albino bell,
eclipse, patternless, dan blizzard, serta satu fenotip kodominan yaitu snow. Keenam
fenotip resesif dan satu fenotip kodominan ini dapat diturunkan menjadi berbagai
jenis corak dan warna pada leopard gecko. Proses pengembangbiakkan yang mudah
merupakan alasan utama hewan ini menjadi komoditas budidaya. Untuk
menghasilkan leopard gecko dengan harga yang lebih tinggi di pasaran dapat
dilakukan dengan menyilangkan leopard gecko dengan fenotip yang berbeda untuk
mendapatkan individu leopard gecko yang memiliki beberapa sifat beda. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hasil persilangan trihibrid antara strain albino, snow
dan eclipse serta mengetahui rasio fenotip yang muncul pada filial.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan model
rancangan eksperimental. Penelitian dilakukan dengan menyilangkan 4 ekor
indukan leopard gecko (1 ekor jantan dan 3 ekor betina) yang memiliki 3 sifat
pembeda (albino, snow dan eclipse). Penelitian dilakukan selama kurang lebih 6
bulan. Data yang diperoleh merupakan diagram hasil persilangan dan dianalisis
secara deskriptif.
Hasil persilangan yang didapatkan yaitu 25 ekor filial dan terdapat 13 ekor
filial yang memiliki fenotip sama dengan parental serta 12 ekor filial yang memiliki
fenotip berbeda dengan parental. Pada persilangan ini muncul 2 ekor leopard gecko
dengan kombinasi ketiga gen yang seluruhnya bersifat resesif yaitu albino, snow
(homozigot resesif) dan eclipse.
Kata kunci
: Leopard Gecko (Eublepharis macularius), trihibrid, resesif
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
AN ANALYSIS OF TRIHYBRID RESULTS (ALBINO, SNOW, AND
ECLIPSE) ON LEOPARD GECKO (Eublepharis macularius)
Avanda Frido Gyonada
131434025
Sanata Dharma University
ABSTRACT
Leopard gecko (Eublepharis macularius) is a type of gecko that lives on the ground
and active at dawn and dusk. Currently leopard gecko has six recessive fenotypes,
namely albino tremper, albino rainwater, albino bell, eclipse, patternless, and
blizzard, and one codominant fenotype, snow. The six recessive fenotypes and one
codominant fenotype, various types of hues and colors were derived from leopard
gecko. An easy breeding process is the main reason for this animal to be a
cultivation commodity. To produce a leopard gecko with a higher price, the
breeders usually crossing leopard geckos with different fenotypes to get offspring
leopard gecko which have several different properties. This study aims to determine
the results of trihybrid crosses between albino, snow and eclipse strains and find
out the phenotypic ratio that appears in the filial.
The type of research conducted was qualitative research with experimental design
models. The study was carried out by crossing 4 leopard gecko sires (1 male and 3
females) which had 3 distinguishing features (albino, snow and eclipses). The study
was conducted for approximately 6 months. The data obtained is a crossing
diagram results and analyzed descriptively.
The results of the crossing there were a total of 25 filials and 13 filials which had
the same phenotype as parental and 12 filials which had a different phenotype from
parental. In this cross, 2 leopard gecko appeared with a combination of all three
genes which are all recessive, namely albino, snow (homozygot recessive) and
eclipse.
Keywords: Leopard Gecko (Eublepharis macularius), trihybrid, recessive
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
ini. Penyusunan skripsi dengan judul “Analisis Hasil Persilangan Trihibrid
(Albino, Snow, dan Eclipse) pada Leopard Gecko (Eublepharis macularius)”
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Program
Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma. Dalam penyusunan dan
penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dan bimbingan serta dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberkati dan menuntun penulis dalam
penilitian baik perencanaan, proses, hingga akhir penulisan skripsi ini
sehingga dapat berjalan dengan baik.
2. Universitas Sanata Dharma sebagai lembaga yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis dalam berkarya menyelesaikan program studi di
Pendidikan Biologi.
3. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan FKIP dan Bapak
Dr. Marcellinus Andy Ruditho, S.Pd. selaku Ketua Jurusan JPMIPA
Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku Kepala Program Studi
Pendidikan Biologi serta Dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing penulis menyelesaikan pendidikan.
5. Ibu Retno Herrani Setyati, M.Biotech. selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Biologi yang selalu mengingatkan akan penyelesaian skripsi
dan yang selalu memberikan masukan, saran, semangat serta dukungan.
6. Ibu Y.M Lauda Feroniasanti, M.Si. selaku dosen pembimbing yang selalu
sabar dan tulus dalam membimbing, memberikan solusi, memberikan
arahan, saran dan kritik, serta semangat dan dukungan setiap bimbingan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Bapak Ibu Dosen Pendidikan Biologi yang telah membimbing dan
memberikan ilmunya selama penulis mengikuti perkuliahan di Pendidikan
Biologi.
8. Mas Arif selaku staff sekretariat JPMIPA yang telah memberikan
kemudahan.
9. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Yason Sugiharto dan Ibu Nini Trikarni,
Adiku Kelvin yang selalu mendoakan dan memotivasi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
10. Segenap keluarga besar, yang selalu memberikan doa, dukungan, dan
motivasi.
11. Teman- temanku tersayang, Dila, Hosea, Niken, Karlin, Ira, Val, Alex,
Fredy, Gerald, Ko Ronny, Ko Willy, Michael, Jojo, dan Yoyo yang telah
memberi dukungan, motivasi kepada peneliti, dan membantu mengatasi
kesulitan dalam melakukan penelitian.
12. Teman- teman Pendidikan Biologi 2013 tercinta, terimakasih atas
kebersamaan kita selama empat tahun ini, terimakasih untuk semua
keakraban, dukungan dan kerjasamanya.
13. Kepada semua pihak, semua orang dan instansi yang tidak sempat penulis
sebutkan yang telah memberikan doa, bantuan, dan dukungan kepada
penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat
penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini memberikan
sumbangan dalam ilmu pengetahuan.
Penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ........................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
ABSTRACT ...................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 5
A. Klasifikasi Leopard Gecko (Eublepharis macularius) ............................. 5
B. Habitat Leopard Gecko (Eublepharis macularius) ................................... 7
C. Variasi Fenotip pada Leopard Gecko (Eublepharis macularius) ............. 8
1. Resesif ................................................................................................. 8
2. Dominan .............................................................................................. 14
3. Kodominan .......................................................................................... 18
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Perawatan Leopard Gecko (Eublepharis macularius) .............................. 19
1. Kandang .............................................................................................. 20
2. Pencahayaan dan Suhu ........................................................................ 20
3. Substrat ................................................................................................ 21
4. Makan .................................................................................................. 21
5. Minum ................................................................................................. 22
E. Reproduksi Leopard Gecko (Eublepharis macularius) ............................ 22
F. Penelitian yang Relevan ............................................................................ 24
G. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 24
H. Hipotesa ..................................................................................................... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 27
A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 27
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 27
C. Batasan Penelitian ..................................................................................... 28
D. Alat dan Bahan .......................................................................................... 28
E. Cara Kerja ................................................................................................. 28
F. Metode Analisis Data ................................................................................ 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 31
A. Hasil Penelitian dan Pembahasan .............................................................. 31
1. Hasil Persilangan Pejantan M1 dengan Betina P1 .............................. 32
2. Hasil Persilangan Pejantan M1 dengan Betina P2 .............................. 36
3. Hasil Persilangan Pejantan M1 dengan Betina P3 .............................. 39
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 42
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 43
A. Kesimpulan ............................................................................................... 43
B. Saran .......................................................................................................... 43
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN
UNTUK PEMBELAJARAN .......................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 45
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................ 24
Tabel 4.1 Morfologi Parental (P) .................................................................... 32
Tabel 4.2 Hasil Persilangan M1 x P1 .............................................................. 33
Tabel 4.3 Hasil Persilangan M1 x P2 .............................................................. 36
Tabel 4.4 Hasil Persilangan M1 x P3 .............................................................. 39
Tabel 4.5 Kumpulan Filial yang dihasilkan .................................................... 41
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Leopard Gecko ............................................................................ 7
Gambar 2.2 Penyebaran Wilayah Habitat Leopard Gecko ............................. 7
Gambar 2.3 Tremper Albino (Texas Albino) .................................................. 9
Gambar 2.4 Rainwater Albino (Las Vegas Albino) ........................................ 10
Gambar 2.5 Bell Albino (Florida Albino) ....................................................... 11
Gambar 2.6 Eclipse ......................................................................................... 11
Gambar 2.7 Mata Leopard Gecko Eclipse ...................................................... 12
Gambar 2.8 Mata snake eye pada Leopard Gecko Eclipse ............................. 12
Gambar 2.9 Mata Leopard Gecko Marble Eye ............................................... 13
Gambar 2.10 Murphy Patternless ................................................................... 13
Gambar 2.11 Blizzard ..................................................................................... 14
Gambar 2.12 Enigma (1) ................................................................................. 15
Gambar 2.13 Enigma (2) ................................................................................. 15
Gambar 2.14 White and Yellow ....................................................................... 16
Gambar 2.15 Gem Snow (1) ............................................................................ 16
Gambar 2.16 Gem Snow (2) ............................................................................ 17
Gambar 2.17 TUG Snow ................................................................................. 17
Gambar 2.18 Mack Snow ................................................................................ 18
Gambar 2.19 Super Snow ................................................................................ 19
Gambar 2.20 Giant .......................................................................................... 19
Gambar 2.21 Jenis kelamin Leopard Gecko ................................................... 23
Gambar 2.22 Bagan Kerangka Berpikir .......................................................... 26
Gambar 4.1 Diagram Persilangan M1 x P1 .................................................... 34
Gambar 4.2 Diagram Persilangan M1 x P2 .................................................... 38
Gambar 4.3 Diagram Persilangan M1 x P3 .................................................... 40
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Dokumentasi Penelitian ............................................................... 46
Lampiran 2 Silabus ......................................................................................... 47
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................. 53
Lampiran 4 Materi Pembelajaran .................................................................... 61
Lampiran 5 Lembar Kerja Peserta Didik ........................................................ 76
Lampiran 6 Instrumen Penilaian ..................................................................... 83
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemampuan organisme berkembang biak atau menghasilkan
keturunan
merupakan
salah
satu
karakteristik
kehidupan.
Perkembangbiakan dapat terjadi melalui suatu perkawinan, yang akan
menghasilkan suatu keturunan. Keturunan mewarisi sifat parental,
penerusan sifat dari satu generasi ke generasi berikutnya disebut pewarisan
sifat atau hereditas (heredity, dari kata Latin here, pewaris). Bidang sains
yang mempelajari hereditas dan variasi dalam penurunan sifat adalah
genetika (Campbell, 2008).
Leopard gecko atau Eublepharis macularius adalah jenis tokek yang
hidup di permukaan tanah dan aktif pada fajar dan senja hari. (Mirza et al
dalam Ramadhani, 2016). Leopard gecko dewasa memiliki panjang tubuh
mencapai 18-27 cm. Leopard gecko termasuk insektivora dengan pakan
utama serangga. Serangga yang paling umum sebagai pakan adalah
jangkrik. Beberapa peternak juga menggunakan ulat hongkong, ulat jerman,
cacing lilin, cacing sutra serta anak mencit sebagai variasi pakan untuk
leopard gecko.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Dalam dunia industri reptil peliharaan di Indonesia, leopard gecko
merupakan hewan peliharaan yang tergolong baru. Warna tubuh yang unik
pada leopard gecko menjadi alasan utama sebagai hewan piara. Warna
tubuh yang unik didapat dari perkawinan selektif. Selain itu, perawatan
yang mudah dan dapat bertahan dengan pakan terbatas dalam waktu lama
juga menjadi alasan hewan ini diminati (Deric, 2012). Bagi para peternak,
proses mengembangbiakkan dan menetaskan telur yang mudah pada
leopard gecko merupakan alasan utama hewan ini menjadi komoditas
budidaya hewan kesayangan.
Saat ini leopard gecko memiliki enam fenotip resesif, yaitu albino
tremper, albino rainwater, albino bell, eclipse, patternless, dan blizzard,
serta satu fenotip kodominan yaitu snow (Deric, 2012). Keenam fenotip
resesif dan satu fenotip kodominan ini diturunkan berbagai jenis corak dan
warna pada leopard gecko. Indonesia saat ini memiliki banyak peternak
yang berpotensi menghasilkan leopard gecko dengan berbagai keragaman
warna serta corak baru.
Untuk menghasilkan leopard gecko dengan harga yang lebih tinggi
di pasaran dapat dilakukan dengan menyilangkan leopard gecko dengan
fenotip yang berbeda untuk mendapatkan satu individu leopard gecko yang
memiliki beberapa sifat beda. Berdasarkan uraian permasalahan di atas,
maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Analisis Hasil
Persilangan Trihibrid (Albino, Snow, dan Eclipse) pada Leopard Gecko
(Eublepharis macularius)”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, permasalahan yang
diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana hasil persilangan trihibrid antara strain albino, snow dan
eclipse?
2. Berapakah rasio fenotip yang muncul pada filial?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui hasil persilangan trihibrid antara strain albino, snow dan
eclipse.
2. Mengetahui rasio fenotip yang muncul pada filial.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang
pewarisan sifat pada leopard gecko (Eublepharis macularius) serta
mendapatkan leopard gecko dengan fenotip trihibrid resesif.
2. Bagi Pendidikan
Penelitian ini dapat menambah variasi contoh dalam pembelajaran
biologi SMA kelas XII pada materi pokok genetika tentang bagaimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
rasio fenotip pada filial yang dihasilkan dari persilangan trihibrid serta
dapat menjadi sumber referensi ilmiah untuk dijadikan landasan bagi
penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan masalah penelitian ini.
3. Bagi Masyarakat
Penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi bagi masyarakat
khususnya breeder dan pehobi leopard gecko tentang persilangan
trihibrid pada leopard gecko (Eublepharis macularius) yang melibatkan
strain albino, snow, dan eclipse.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Klasifikasi Leopard Gecko (Eublepharis macularius)
Leopard gecko adalah hewan krepuskular, yaitu hewan yang aktif
pada waktu fajar dan senja (Mirza et al dalam Ramadhani, 2016). Leopard
gecko memiliki tubuh yang panjang dan sempit dengan ekor lebar, pendek
dan berlemak. Tubuhnya memiliki warna dasar kuning dan terdapat totoltotol atau bercak hitam. Leopard gecko hasil tangkaran memiliki berbagai
macam pola dan warna yang berbeda.
Tidak seperti kebanyakan tokek, leopard gecko memiliki kelopak
mata yang dapat bergerak dan jari kaki yang tidak lengket karena leopard
gecko memiliki lamellae lebih sedikit pada telapak kaki dibandingkan jenis
tokek lain. Umur leopard gecko yang berada di alam liar ialah 15 tahun,
sedangkan umur leopard gecko yang berapa dalam penangkaran ialah 20
tahun (catatan Ron Tremper menunjukkan umur tertua 29 tahun). Leopard
gecko dewasa memiliki panjang sekitar 18-27 cm dan berat sekitar 45-65g
sedangkan anakan yang baru menetas berukuran panjang 6,5-8,4 cm dan
berat sekitar 3g (Anonim, 2006). Beberapa jantan yang berasal dari
bloodline Super Giant dapat mencapai hampir 30 cm dan memiliki berat
melebihi 160 gram (Anonim, 2011).
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Leopard gecko merupakan pengumpan oportunistik (opportunistic
feeders), yang berarti leopard gecko tidak akan pergi mencari mangsa
namun menunggu mangsa lewat di depan mata. Leopard gecko banyak
menghabiskan waktunya bersembunyi di kayu atau di bawah batu. Salah
satu perilaku leopard gecko adalah sering menjilati bola matanya dengan
alasan yang tidak diketahui. Leopard gecko tidak seagresif spesies lain,
meskipun pejantannya bersifat teritorial dan bisa agresif pada pejantan lain
(Anonim, 2006).
Leopard gecko pertama kali digambarkan sebagai spesies oleh ahli
zoologi Edward Blyth pada tahun 1854 sebagai Eublepharis macularius.
Nama Eublepharis berasal dari kombinasi kata Yunani Eu (baik) dan
blephar (kelopak mata) karena leopard gecko memiliki kelopak mata,
sedangkan macularius berasal dari macula bahasa Latin yang berarti
"bintik" atau "noda", mengacu pada hewan ini memiliki bintik atau totol
atau noda pada tubuhnya (Abraham dalam Ramadhani, 2016). Taksonomi
selengkapnya dari hewan ini ialah:
Kerajaan
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Reptilia
Bangsa
: Squamata
Keluarga
: Eublepharidae
Marga
: Eublepharis
Jenis
: Eublepharis macularius (Blyth, 1854)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Gambar 2.1 Leopard Gecko
Sumber: K&N Exotics (www.reptilecalculator.com)
B. Habitat Leopard Gecko (Eublepharis macularius)
Habitat leopard gecko adalah di daerah semi-gurun, padang rumput
kering, dan daerah berbatu di wilayah selatan Asia seperti Iran, Irak,
Afghanistan, Pakistan dan India. Leopard gecko hidup dapat ditemukan
pada lantai dasar hutan yang meliputi bagian bawah kayu, bongkahan batu
besar, tumpukan daun kering dan lubang dalam tanah (Anonim, 2006)
Gambar 2.2 Penyebaran Wilayah Habitat Leopard Gecko
Sumber: Anonim, 2006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Suhu musim dingin di daerah ini dapat sangat rendah, di bawah
10°C, sehingga memaksa hewan bawah tanah ini melakukan semi-hibernasi
yang disebut brumation, yaitu hidup dengan cadangan lemak. Leopard
gecko berada pada liang sepanjang hari tapi menjadi aktif saat fajar dan
senja apabila suhu menguntungkan (hangat). Hewan ini biasa hidup secara
soliter, sehingga dalam penangkaran biasanya satu kandang digunakan
untuk satu ekor hewan (McLean and Vickaryous dalam Ramadhani, 2016).
C. Variasi Fenotip pada Leopard Gecko (Eublepharis macularius)
Saat ini leopard gecko memiliki enam fenotip resesif, yaitu albino
tremper, albino rainwater, albino bell, eclipse, patternless, dan blizzard,
serta satu fenotip kodominan yaitu snow (Deric, 2012). Keenam fenotip
resesif dan satu fenotip kodominan ini diturunkan berbagai jenis corak dan
warna pada leopard gecko, selain itu proses persilangan selective breed yang
sudah dilakukan oleh banyak peternak sudah menghasilkan fenotip- fenotip
baru di antaranya marble eye, enigma, white and yellow (w/y), giant dan
masih banyak lagi.
1. Resesif
a. Albino
Saat ini terdapat 3 strain dari albino yaitu: Tremper Albino
(Texas Albino), Rainwater Albino (Las Vegas Albino), dan Bell
Albino (Florida Albino). Semua garis keturunan albino membawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
gen yang berbeda untuk mengendalikan sifat unik yang dimiliki oleh
masing- masing tipe.
Perkawinan silang antar tipe albino satu dengan yang lain
akan menghasilkan keturunan yang normal dengan membawa kedua
genetik albino yang berbeda. Menyilangkan leopard gecko antar tipe
albino merupakan hal yang sudah dilarang oleh para breeder. Hal ini
merupakan kode etik dalam menyilangkan leopard gecko karena
akan mengakibatkan kerancuan genetik pada keturunan selanjutnya
(Perez, 2011).
(1.) Tremper Albino (Texas Albino)
Tremper Albino atau Texas Albino merupakan strain albino
pertama yang ditemukan pada tahun 1996 oleh Ron Tremper.
Tremper albino memiliki warna yang beragam mulai dari
cokelat tua hingga kuning muda, oranye dan merah muda. Mata
dari strain albino ini cenderung berwarna perak dengan urat
merah (Perez, 2011).
Gambar 2.3 Tremper Albino (Texas Albino)
Sumber: The Urban Reptil (www.reptilecalculator.com)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
(2.) Rainwater Albino (Las Vegas Albino)
Rainwater Albino atau Las Vegas Albino pertama kali
ditemukan oleh Tim Rainwater pada tahun 1998 (Anonim,
2013).
Gambar 2.4 Rainwater Albino (Las Vegas Albino)
Sumber: The Urban Reptil (www.reptilecalculator.com)
(3.) Bell Albino (Florida Albino)
Bell Albino (dahulu sering disebut Florida Albino) adalah strain
terbaru dari strain albino leopard gecko dan ditemukan oleh
Mark Bell. Mata dari strain albino ini sangatlah mudah
dibedakan dari strain albino lainnya yaitu berwarna merah
muda. Bell albino cenderung memiliki pola totol- totol cokelat,
selain itu, sering ditemukan warna lavender pada strain ini
(Perez, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Gambar 2.5 Bell Albino (Florida Albino)
Sumber: The Urban Reptil (www.reptilecalculator.com)
b. Eclipse
Sifat Eclipse adalah mutasi mata yang bersifat resesif, sifat ini
menyebabkan pigmen mata menjadi hitam pekat, atau pada banyak
kasus hanya mengakibatkan sebagian mata saja yang berwarna
hitam. Istilah dari “snake eye” mengacu pada leopard gecko yang
hanya memiliki setengah mata “eclipse” (Anonim, 2013).
Gambar 2.6 Eclipse
Sumber: The Urban Reptil (www.reptilecalculator.com)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Gambar 2.7 Mata Leopard Gecko Eclipse
Sumber: H&K Geckos (www.reptilecalculator.com)
Gambar 2.8 Mata snake eye pada Leopard Gecko Eclipse
Sumber: Steve Sykes Geckos Etc. (www.reptilecalculator.com)
c. Marble Eye
Marble eye adalah sifat pigmen mata resesif yang berbeda dari gen
eclipse. Hal ini telah dibuktikan oleh sendiri oleh penemunya Matt
Baronak. Leopard gecko dengan sifat marble eye akan memiliki
berbagai pigmen acak di seluruh mata, mata nampak “hancur”
dengan warna (Anonim, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Gambar 2.9 Mata Leopard Gecko Marble Eye
Sumber: Matt Baronak SaSobek Reptiles
(www.reptilecalculator.com)
d. Murphy Patternless
Murphy Patternless pertama kali dihasilkan pada tahun 1991 oleh
Pat Murphy. Murphy patternless pada umumnya berwarna abu-abu
solid/ perak dengan tanda kuning muda dan tidak memiliki semua
pola hitam dan kuning yang umumnya terkait dengan leopard gecko
(Anonim, 2013).
Gambar 2.10 Murphy Patternless
Sumber: The Urban Reptil (www.reptilecalculator.com)
Saat menetas, murphy patternless memiliki bintik- bintik dan
bercak- bercak berwarna cokelat muda, kuning, dan abu-abu di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
tubuh mereka, tetapi akan hilang seiring mencapai usia dewasa. Saat
murphy patternless dewasa, mereka akan mengembangkan sedikit
warna kuning pada tubuhnya (Anonim, 2008).
e. Blizzard
Blizzard ditemukan oleh Jay Villa dari Prehistoric Pets pada tahun
1995, gen ini sangatlah mirip dengan murphy patternless. Seperti
murphy patternless, blizzard adalah gen resesif yang sangat
sederhana. Saat menetas blizzard tidak memiliki pola dan warnanya
bervariasi dari putih, kuning hingga ungu tua. Seiring bertambahnya
usia, blizzard akan memiliki warna abu-abu solid (Anonim, 2008).
Gambar 2.11 Blizzard
Sumber: The Urban Reptil (www.reptilecalculator.com)
2. Dominan
a. Enigma
Enigma merupakan gen dominan pada leopard gecko, dan dapat
dilihat dari keturunannya yang memiliki pigmen mata oranye di
mata serta pola garis khusus di kepala dan hidungnya (Anonim,
2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Gambar 2.12 Enigma (1)
Sumber: The Urban Reptil (www.reptilecalculator.com)
Enigma memiliki totol/ pola yang berbeda dari leopard gecko pada
umumnya. Enigma dewasa terkadang memiliki banyak pola
campuran serta cenderung memiliki banyak titik (Anonim, 2008).
Gambar 2.13 Enigma (2)
Sumber: H&K Geckos (www.reptilecalculator.com)
b. White and Yellow (W/Y)
White and Yellow merupakan salah satu gen dominan yang terlihat
sama dalam bentuk homozigot atau heterozigot. White and Yellow
umunya terlihat sama dengan leopard gecko pada umumnya hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
yang membedakan ialah White and Yellow memiliki pigmen warna
yang lebih cerah (Anonim, 2013).
Gambar 2.14 White and Yellow
Sumber: The Urban Reptil (www.reptilecalculator.com)
c. Gem Snow
Gem Snow merupakan salah satu gen dominan leopard gecko. Gem
Snow berbeda dengan Mack Snow karena tidak memiliki bentuk
homozigot resesif seperti yang terdapat pada Mack Snow (Anonim,
2013).
Gambar 2.15 Gem Snow (1)
Sumber: Bright Albino (www.reptilecalculator.com)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Gambar 2.16 Gem Snow (2)
Sumber: Edwin EH-Gekko’s (www.reptilecalculator.com)
d. TUG Snow
TUG Snow merupakan gen dominan yang ditemukan dari
sekelompok leopard gecko liar yang dibiakkan oleh Craig Stewart
di The Urban Gecko. Leopard gecko dengan merek dagang ini
memiliki warna putih bersih dan hanya memiliki sedikit totol hitam
pada kepala dan tubuhnya (Anonim, 2013).
Gambar 2.17 TUG Snow
Sumber: The Urban Reptil (www.reptilecalculator.com)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
3. Kodominan
a. Mack Snow
Mack Snow merupakan salah satu gen kodominan yang ditandai
dengan warna hitam dan putih saat menetas. Seiring bertambahnya
usia, mack snow akan menunjukkan warna kuning pada tubuhnya
dan pada saat dewasa akan sangat sulit dibedakan dengan leopard
gecko normal. Genetik homozigot resesif pada mack snow disebut
super snow (Anonim, 2013).
Gambar 2.18 Mack Snow
Sumber: The Urban Reptil (www.reptilecalculator.com)
Super Snow
Super Snow merupakan versi homozigot resesif dari mack snow.
Saat menetas super snow memiliki warna hitam/ abu-abu dengan
garis- garis samar pada bagian punggungnya. Super snow juga
memiliki warna mata hitam pekat (seperti pada genetik resesif
eclipse). Saat dewasa super snow memiliki warna dasar putih
dengan totol- totol hitam yang berjejer membentuk pola garis
vertikal pada tubuhnya (Anonim, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Gambar 2.19 Super Snow
Sumber: The Urban Reptil (www.reptilecalculator.com)
b. Giant/ Super Giant
Giant merupakan bentuk kodominan yang dikembangkan
oleh Ron Tremper pada tahun 2000, Super Giant merupakan bentuk
homozigot resesif dari Giant (Anonim, 2013).
Gambar 2.20 Giant
Sumber: The Urban Reptil (www.reptilecalculator.com)
D. Perawatan Leopard Gecko (Eublepharis macularius)
Leopard gecko (Eublepharis macularius) telah ditangkarkan di
Amerika Serikat selama lebih dari 40 tahun dan merupakan salah satu kadal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
yang paling sering dipelihara saat ini. Leopard gecko memiliki beragam
warna, pola dan ukuran. Leopard gecko merupakan dinosaurus yang hadir
dalam ukuran kecil dan merupakan salah satu spesies dari reptil yang cocok
dijadikan hewan peliharaan (Anonim, 2011).
1. Kandang
Akuarium 10 - 20 galon dapat menampung satu sampai dua
leopard gecko dari menetas hingga dewasa. Tank yang lebih besar
cenderung menyebabkan gecko tersesat dari properti penghangat dan
kotak persembunyian. Sebagian besar orang menggunakan kotak plastik
sebagai kandang leopard gecko, hal ini membuat leopard gecko jarang
terlihat jika kotak tertutup. Apapun kandang yang digunakan minimal
harus memiliki tinggi 30 cm dan memiliki ventilasi yang baik.
Sebuah kotak persembunyian yang diisi dengan moss basah atau
vermikulit sangat diperlukan leopard gecko agar dapat melancarkan
proses pergantian kulitnya. Selain itu, peralatan ini juga diperlukan saat
leopard gecko akan meletakkan telurnya (Anonim, 2011).
2. Pencahayaan dan Suhu
Cara terbaik untuk menghangatkan leopard gecko adalah dengan
menggunakan undertank heating pad yang diletakkan pada dasar
kandang. Pemanasan satu ujung kandang sangatlah penting. Hal ini
memungkinkan terjadinya variasi suhu yang dibutuhkan oleh leopard
gecko. Batuan panas yang cenderung menjadi terlalu panas untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
leopard gecko harus dihindari karena dapat mengakibatkan luka bakar
pada leopard gecko itu sendiri.
Untuk display, penggunaan lampu pijar rendah watt dapat
diletakkan di atas akuarium dan dibiarkan selama 12 jam sehari. Suhu
yang ideal di dalam kotak berlindung adalah 30 - 32°C setiap waktu.
Sedangkan suhu udara di sekitar ruangan tempat leopard gecko
ditempatkan harus di atas 23°C (Anonim, 2011).
3. Substrat
Koran/ kertas bekas, batuan kecil, kerikil, rumput sintetis, batu
datar atau tidak ada alas penutup dapat digunakan pada kandang leopard
gecko. Leopard gecko muda atau lemah mungkin mengonsumsi pasir
atau partikel halus lain yang terdapat dikandang dapat menyebabkan
impaksi pada usus (Castellanos, 2011).
4. Makan
Serangga hidup adalah makanan pokok bagi leopard gecko,
serangga yang menjadi pilihan terbaik untuk digunakan adalah
mealworms (ulat hongkong) atau jangkrik. Penangkaran di Amerika
Serikat telah menggunakan mealworms (Tenebrio molitor) tanpa
masalah kesehatan sejak 1978 (Anonim, 2011).
Semua serangga harus terlebih dahulu diberikan diet bernutrisi
setidaknya selama 12 jam sebelum diberikan sebagai makan leopard
gecko. Proses ini disebut “gut loading”, dan itu sangat penting bagi
kesehatan leopard gecko. Cukup letakkan serangga pada tempat gut load
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dengan sepotong kentang untuk dijadikan sumber air dan nutrisi. Gut
loading akan memastikan semua serangga yang akan dijadikan pakan
menjadi lebih sehat dan dalam jangka panjang akan berdampak pada
kesehatan leopard gecko (Castellanos, 2011).
Porsi makan yang tepat untuk leopard gecko ialah dua serangga
untuk setiap inci panjang leopard gecko setiap dua hari sekali. Oleh
karena itu, leopard gecko dengan panjang 4 inci akan menerima delapan
mealworms tiga hingga empat kali seminggu (Anonim, 2011).
5. Minum
Pemberian tempat minum dangkal dengan air tawar harus
tersedia setiap saat. Pemberian air minum harus diperhatikan agar tidak
sampai tumpah. Substrat kandang harus dijaga agar tetap kering.
Vitamin tidak boleh ditambahkan pada air minum leopard gecko.
(Anonim, 2011)
E. Reproduksi Leopard Gecko (Eublepharis macularius)
Perbedaan jenis kelamin pada leopard gecko terletak pada adanya
pori- pori pra-anal berbentuk huruf “V” yang berada di antara kaki belakang
pada leopard gecko jantan, selain itu terdapat pula tonjolan hemipenis yang
terletak pada pangkal ekor (Castellanos, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Gambar 2.21 Jenis kelamin leopard gecko jantan (kiri) dan betina
(kanan)
Sumber: www.geckoboa.com
Leopard gecko mencapai kematangan seksualnya pada usia 1,5
hingga 2 tahun. Musim kawin dari leopard gecko berlangsung pada saat
musim panas yaitu januari hingga september. Leopard gecko betina dapat
menyimpan spermatozoa di saluran telur mereka selama musim kawin.
Setelah perkawinan, betina akan membutuhkan banyak kalsium untuk
kesehatan dan produksi telur. Dalam satu musim bertelur, seekor betina
dapat bertelur 4 hingga 8 kali, masing- masing dengan selang waktu 1
sampai 4 minggu. Pada satu kali bertelur, betina menghasilkan dua butir
telur. Betina memulai masa kehamilan sekitar 21-28 hari. Telur akan
menetas setelah 45-105 hari inkubasi (Anonim, 2006).
Penentuan jenis kelamin pada leopard gecko bergantung pada suhu
inkubasi. Penentuan jenis kelamin diyakini terjadi selama 2 minggu pertama
proses inkubasi telur. Penelitian menunjukkan bahwa telur yang menetas
menjadi leopard gecko jantan diinkubasi dalam suhu lebih tinggi sekitar 3032,5 °C sedangkan telur yang akan menetas menjadi leopard gecko betina
pada suhu lebih rendah sekitar 26- 28 °C. Rata- rata suhu inkubasi untuk
leopard gecko jantan berlangsung sekitar 35 hari dan leopard gecko betina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
selama 69 hari. Leopard gecko jantan pada umumnya akan menetas lebih
cepat dikarenakan proses inkubasi berlangsung dengan suhu yang lebih
tinggi sedangkan proses inkubasi leopard gecko betina akan membutuhkan
waktu yang lebih lama karena suhu yang lebih rendah (Castellanos, 2011).
F. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yang relevan dengan
penelitian ini adalah:
Tabel 2.1 Hasil Penelitian yang Relevan
No. Penelitian
Hasil
Referensi
1.
Implementasi
Diagonalisasi Matriks
untuk menyelidiki
pewarisan autusomal
pada generasi ke-n
2.
Pengaruh Persilangan
Strain Wild Type (N)
dengan White (W)
terhadap Jumlah
Keturunan F2 Lalat
Buat (Drosphila sp.)
Pada persilangan
induk yang
mempunyai 2
bentuk persamaan
akan memperoleh
hasil peluang
keturunan yang
sama dengan
peluang
perkawinan silang
ilmu genetika
pada umumnya.
Persilangan
berbeda strain
pada Droshopilla
sp. normal dengan
white berpengaruh
terhadap jumlah
keturunan F2 nya.
Agustini,
2016
Amelia,
2016
G. Kerangka Berpikir
Leopard gecko atau Eublepharis macularius adalah jenis tokek yang
hidup di permukaan tanah dan aktif pada fajar dan senja hari. Dalam dunia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
industri hewan peliharaan di Indonesia, leopard gecko merupakan hewan
peliharaan yang tergolong baru. Warna tubuh yang unik pada leopard gecko
menjadi alasan utama sebagai hewan peliharaan. Warna tubuh yang unik di
dapat dari perkawinan secara selektif. Selain itu, perawatan yang mudah dan
dapat bertahan dengan pakan terbatas dalam waktu lama juga menjadi
alasan hewan ini diminati. Bagi para peternak, proses mengembangbiakkan
dan menetaskan telur yang mudah pada leopard gecko merupakan alasan
utama hewan ini menjadi komoditas budidaya hewan kesayangan.
Saat ini leopard gecko memiliki enam fenotip resesif, yaitu albino
tremper, albino rainwater, albino bell, eclipse, patternless, dan blizzard,
serta satu fenotip kodominan yaitu snow. Keenam fenotip resesif dan satu
fenotip kodominan ini diturunkan berbagai jenis corak dan warna pada
leopard gecko. Indonesia saat ini memiliki banyak peternak yang berpotensi
dalam menghasilkan leopard gecko dengan berbagai keragaman warna serta
corak baru. Untuk menghasilkan leopard gecko dengan harga yang lebih
tinggi di pasaran dapat dilakukan dengan menyilangkan leopard gecko
dengan fenotip yang berbeda untuk mendapatkan satu individu leopard
gecko dengan memiliki beberapa sifat beda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Gambar 2.22 Bagan Kerangka Berpikir
H. Hipotesa
Berdasarkan rumusan masalah dan studi pustaka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
1. Hasil persilangan trihibrid antara strain albino, snow dan eclipse
akan memiliki persentase yang kecil untuk mendapatkan ketiga
genotip resesif tersebut.
2. Rasio fenotip yang muncul pada filial 5 : 3 : 3 : 2 : 2 : 1 : 1 : 1 dengan
kemungkinan kecil mendapat rasio fenotip baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan model
rancangan eksperimental. Dalam penelitian ini ada 3 jenis variabel yaitu :
1. Variabel bebas
Pada penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah morfologi
parental Leopard Gecko (Eublepharis macularius) yaitu strain Albino,
Snow, dan Eclipse.
2. Variabel terikat
Pada penelitian ini variabel terikat yang digunakan adalah morfologi
anakan yang dihasilkan dari persilangan.
3. Variabel kontrol
Variabel kontrol yang digunakan pada penelitian ini adalah kandang,
substrat kandang, porsi makan, kotak inkubasi telur, serta media
inkubasi telur (perlite).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Bener, Kecamatan
Tegalrejo, Yogyakarta. Bertempat di rumah peneliti. Penelitian ini
dilaksanakan
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dilaksanakan selama kurang lebih 6 bulan yaitu pada bulan Mei 2016 hingga
Oktober 2016.
C. Batasan Penelitian
Adapun dalam penelitian ini memiliki batasan- batasan yakni
sebagai berikut:
1. Leopard gecko (Eublepharis macularius) yang digunakan adalah strain
Albino, Snow dan Eclipse.
2. Objek penelitian ini terbatas pada turunan F1 leopard gecko
D. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kontainer plastik,
kotak plastik, media untuk meletakkan telur (spaghnum moss), media
untuk inkubasi telur (perlite), ember, kertas bekas, dan alat tulis.
2. Bahan
Kertas label, Air, kapur dolomit, jangkrik, leopard gecko (Eublepharis
macularius)
E. Cara Kerja
1. Seleksi Indukan
Tahap pertama yang dilakukan dalam proses persilangan leopard gecko
ialah pemilihan indukan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ialah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
umur kedua indukan harus sudah lebih dari 7 bulan serta indukan betina
yang digunakan harus dalam masa ovulasi. Ovulasi pada leopard gecko
betina dapat diketahui dengan melihat tanda berupa lingkaran merah
pada bagian bawah tubuhnya. Sedangkan birahi pada leopard gecko
jantan ditandai dengan perilaku menggetarkan ekornya.
2. Penyatuan Kedua Indukan
Kedua indukan leopard gecko dipasangkan pada kandang yang sama
selama 3 hingga 7 hari, dan setelah terjadi kopulasi (perkawinan) kedua
indukan leopard gecko kembali dipisah pada kandang yang berbeda.
3. Kehamilan Leopard Gecko
Tahapan selanjutnya adalah proses kehamilan leopard gecko, proses
kehamilan leopard gecko berlangsung selama 2 hingga 4 minggu. Saat
leopard gecko hamil, dilakukan penambahan porsi makan dan diberi
kalsium tambahan seperti kapur dolomit. Selain itu disediakan tempat
dari kotak plastik yang di dalamnya berisi sphagnum moss lembab untuk
leopard gecko bertelur.
4. Inkubasi Telur
Proses inkubasi telur leopard gecko, tahap yang dilakukan saat setelah
leopard gecko bertelur ialah inkubasi telur. Setelah leopard gecko
bertelur, telur harus segera dipindahkan ke tempat inkubasi yang berupa
kotak plastik tertutup yang di dalamnya diberi media berupa perlite
lembab dan diletakkan di suhu 30 °C. Proses inkubasi telur berlangsung
selama 21 hingga 105 hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
5. Perlakuan pada Anakan Leopard Gecko
Setelah menetas, leopard gecko dipindahkan ke kandang yang lebih
besar dan diberi alas berupa tisu yang dibasahi dan diberi kapur dolomit.
Leopard gecko akan mulai makan setelah berumur 3 hari/ setelah
melakukan proses pergantian kulit/ shedding yang pertama kalinya.
F. Metode Analisis Data
Data yang diperoleh merupakan data mentah hasil penelitian yang
terdiri dari persilangan leopard gecko dan akan diolah secara kualitatif
menggunakan tabel serta grafik dan dianalisis secara deskriptif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Seluruh parental yang digunakan termasuk dalam satu garis
keturunan strain albino yang sama yaitu strain Albino Bell, sehingga jika
sesama leopard gecko albino disilangkan satu dengan yang lainnya tidak
akan menghasilkan keturunan yang normal non-albino dengan kerancuan
genetik yaitu membawa dua sifat heterozigot dari strain albino yang
berbeda. Alasan peneliti memilih parental ini ialah ketersediaan leopard
gecko yang dimiliki oleh peneliti hanya satu garis keturunan strain albino
bell saja dikarenakan peneliti tidak ingin mendapatkan leopard gecko yang
memiliki gen yang rancu karena tercampur gen dari strain albino lainnya,
selain itu peneliti ingin mendapatkan leopard gecko dengan genetik yang
kompleks dan memiliki asal usul yang jelas (satu strain albino saja) karena
dengan terciptanya leopard gecko yang memiliki genetik kompleks akan
menjadikan leopard gecko itu sendiri semakin menarik dan unik secara
morfologinya yang akan meningkatkan harga jualnya. Untuk memperoleh
leopard gecko dengan morfologi yang menarik dan memiliki genetik yang
kompleks bisa dilakukan persilangan dengan selektif gen.
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Persilangan yang dilakukan dengan memijahkan 1 ekor induk jantan
dengan 3 ekor induk betina yang memiliki fenotip/ morfologi yang berbeda.
Morfologi parental yang digunakan dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Morfologi Parental (P)
Jenis
Kelamin
Jantan
Betina
Fenotip
Kode
Parental
Albino + Snow + Eclipse
M1
Albino + Snow + Normal Non-Eclipse
P1
Albino + Snow + Eclipse
P2
Normal Non-Albino + Snow (homozigot
resesif) + Eclipse (Gen Snow)
P3
Persilangan Trihibrid yang peneliti lakukan ialah persilangan yang
mengambil fenotip / morfologi dari leopard gecko albino, snow, dan eclipse.
Karena peneliti menggunakan strain snow dalam penelitian ini, maka mata
eclipse yang terdapat pada strain snow dengan genetik homozigot resesif
(super snow) akan dituliskan menjadi eclipse (gen snow) mengingat hal ini
merupakan ciri khusus yang dimiliki oleh super snow (genetik homozigot
resesif) yaitu memiliki mata yang sama seperti eclipse namun bukanlah
sebuah fenotip yang diturunkan seperti yang nampak pada tabel 4.1
morfologi parental betina dengan kode P3.
1. Hasil Persilangan Pejantan M1 dengan Betina P1
Hasil persilangan antara pejantan M1 dengan betina P1
menghasilkan 10 ekor anakan. Fenotip anakan hasil persilangan M1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dengan P1 dapat dilihat pada tabel 4.2 serta diagram persilangan antara
M1 dengan P1 dapat dilihat pada gambar 4.1.
Tabel 4.2 Hasil Persilangan M1 x P1
Tanggal Penetasan
Fenotip
Kode
Kloter
05 Juli 2016
Albino + Normal Non-Snow + Eclipse
A1 i
06 Juli 2016
Albino + Snow + Eclipse
A1 ii
22 Juli 2016
Albino + Snow + Eclipse
A2 i
23 Juli 2016
Albino + Snow + Normal Non-Eclipse
A2 ii
11 Agustus 2016
Albino + Snow + Normal Non-Eclipse
A3 i
12 Agustus 2016
Albino + Normal Non-Snow + Eclipse
A3 ii
22 Agustus 2016
Albino + Snow (homozigot resesif) +
Eclipse (Gen Snow)
A5 i
23 Agustus 2016
Albino + Normal Non-Snow + Eclipse
A5 ii
Albino + Normal Non-Snow + Normal
A4 i
Non-Eclipse
Albino + Normal Non-Snow + Normal
31 Agustus 2016
A4 ii
Non-Eclipse
Keterangan : A = Hasil persilangan M1 x P1 ; 1-5 = Kode kloter anakan ke-… ;
i-ii = Kode anakan pada kloter yang sama
31 Agustus 2016
Hasil persilangan M1 x P1 menghasilkan 10 ekor anakan yang
seluruhnya membawa sifat albino, sifat albino tersebut diperoleh dari
kedua induknya yang juga albino mengingat genotip dari albino ialah
homozigot resesif maka tidak akan ada yang menjadi normal non-albino
pada persilangan M1 x P1 kali ini. Pada gen snow terdapat 4 ekor anakan
yang membawa sifat kodominan snow dan muncul 1 ekor anakan yang
menjadi super snow (snow dengan genotip homozigot resesif) sementara
5 ekor memiliki genotip homozigot dominan sehingga tidak menjadi
snow dan merupakan normal non-snow. Gen snow merupakan sifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAK