PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MELAKSANAKAN TUGAS KEPENGAWASAN TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI (STUDI KASUS ATAS KEPENGAWASAN KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI 1, SMP NEGERI 2 DAN SMP NEGERI 4 BUNTA KABUPATEN BANGGAI SULAWESI TENGAH TAHUN 2016) - Test Repos

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MELAKSANAKAN TUGAS KEPENGAWASAN

  

TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI

(STUDI KASUS ATAS KEPENGAWASAN KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI 1, SMP NEGERI 2 DAN

  

SMP NEGERI 4 BUNTA KABUPATEN BANGGAI

SULAWESI TENGAH TAHUN 2016)

Oleh:

FERI SUSANTO

NIM. M2.14.025

  

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan

untuk gelar Magister Pendidikan Islam

PROGRAM PASCASARJANA

  MOTTO

ادٍ يَا ذِاالْ يَاآلَّ يَا ا لَّآاسٌ لْ يَايُّ الْ نُن يَا لْايَا ايَالَّا ا نُ لَّيُّا ا نُ يَاآ ايَاي ذِ لَّا ا يَا يُّ يَا ايَا

ايَاو نُ يَا لْ يَايُّاا يَاذِ اسٌ ذِ يَا ايَالَّا الَّوذِ ايَالَّا ا نُ لَّيُّا يَا ا

  “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan ”.(Qur’an Surah Al- Hasyr Ayat 18)

  

PERSEMBAHAN

  Kupersembahkan karya terbaikku kepada : 1.

  Kedua orang tuaku dan Mertuaku tercinta yang mendidikku dan membimbingku dengan sabar dan ikhlas dengan untaian kasih sayang.

  2. Istriku tercinta yang selalu setia menjalani kehidupan bersamaku dalam suka maupun duka.

  3. Buah Hatiku Awandha Rientan Syafira, Farid Alfian Nizhar, dan Adinda Khanza Maharani yang selalu menjadi penyejuk dalam setiap waktuku 4. Adik-adikku Edi Jatmiko dan Yeni Avrida Fitri 5. Untuk semua dosen Pascasarjana IAIN Salatiga 6. Keluarga, Sahabat-sahabat, teman kuliah Pascasarjana Beasiswa Supervisi Pendidikan dan Keluarga besar SMP Negeri 2 Bunta.

  7. Seluruh pembaca yang budiman.

  

ABSTRAK

  PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MELAKSANAKAN TUGAS KEPENGAWASAN TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI (Studi kasus atas Kepengawasan Kepala Sekolah di SMP Negeri 1, SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 4 Bunta Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah Tiahun 2016)

  Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran kepala sekolah dalam tugas kepengawasan terhadap kompetensi pedagogik guru PAI di SMP Negeri 1, SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 4 Bunta,dan untuk mengetahui perbandingan (komparasi) atas kepengawasan yang dilaksanakan oleh kepala sekolah terhadap kompetensi pedagogik guru PAI di SMP Negeri 1, SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 4 Bunta Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah.

  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Rancangan yang digunakan adalah studi kasus dengan seting penelitian dilakukan pada tiga sekolah di Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah yaitu SMP Negeri 1, SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 4 Bunta dengan informan kunci adalah kepala sekolah kemudian informan lain beberapa guru PAI di tiga sekolah. Data yang dikumpulkan melalui wawancara, dokumentasi dan observasi.

  Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) peran kepala sekolah dalam kepengawasan terhadap kompetensi pedagogik Guru PAI di SMP Negeri 1, SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 4 Bunta, Kepala Sekolah melakukan kegiatan pengawasan pembelajaran dengan tahapan membuat perencanaan jadwal supervisi. Unsur-unsur dalam pengawasan guru PAI meliputi kemampuan merencanakan pembelajaran, kemampuan melaksanakan kegiatan pembelajaran dan kemampuan mengevaluasi pembelajaran, (2) Perbandingan (komparasi) peran kepala sekolah dalam kepengawasan terhadap kompetensi pedagogik guru PAI pada SMP Negeri 1, pelaksanaan pengawasan pembelajaran membuat jadwal program supervisi mendelagasikan guru senior dan langsung masuk ke kelas, SMP Negeri 2 sebelum pelaksanaan pengawasan ada pertemuan pra supervisi adanya kesepakatan antara guru dan kepala sekolah sebelum penilaian di kelas dengan menggunakan instrumen diisi oleh guru yang bersangkutan. SMP Negeri 4 Bunta kepala sekolah telah melaksakan supervisi pembelajaran dan dampak positifnya kompetensi guru, yaitu dapat membuat perangkat secara mandiri dan dalam proses pembelajaran sudah menggunakan pembelajaran berbasis Teknologi Informasi Komunikasi (TIK).

  

ABSTRACT

  PRINCIPAL ROLE IN IMPLEMENTING THE TASKS OF PEDAGOGIC SUPERVISORY TEACHERS PAI (A case study on supervisory Principal of SMP Negeri 1 SMP Negeri 2 and SMP Negeri 4 Bunta Banggai, Central Sulawesi 2016)

  This study aimed at describing the role of the principal in supervisory tasks to the pedagogical competence of teachers PAI in SMP Negeri 1, SMP Negeri 2 and SMP Negeri 4 Bunta, and to determine the ratio (comparison) on oversight conducted by the principal to the pedagogical competence of teachers PAI in SMP Negeri 1, SMP Negeri SMP Negeri 2 and SMP Negeri 4 Bunta Banggai, Central Sulawesi Province. This study used descriptive qualitative approach. The design is a case study by setting study was conducted at three schools in Banggai regency Central Sulawesi Province, namely SMPN 1, SMPN 2 and SMPN 4 Bunta key informant was the principal informant then another few PAI teachers in three schools. Data were collected through interviews, documentation and observation.

  The results showed that, (1) the principal's role in the oversight of teachers in pedagogic supervision marked in learning activities with supervision schedule planning stages at the three schools. Elements of PAI teacher supervision is the ability to plan learning, ability to carry out the teaching and learning activities and the ability of learning evaluation. (2) Comparison the principal's role in the oversight of the pedagogical competence of teachers PAI in SMP Negeri 1, supervision of learning to make the program schedule supervision to delegate senior teachers and go directly into the classroom, SMP Negeri 2 before supervision is no meeting pre supervision agreement between teachers and principals before class assessments using the instrument required by the teacher concerned. SMP Negeri 4 Bunta principals have been fulfilling their instructional supervision and positive impact on teacher competence, which can make the devices independently and in the learning process is already using learning based on Information and Communication Technology (ICT).

  

PRAKATA

  Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul

  

Peran Kepala sekolah dalam melaksanakan Tugas kepengawasan terhadap

  Kompetensi Pedagogik Guru PAI. (Studi Kasus Atas kepengawasan Kepala Sekolah di SMP Negeri 1,SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 4 Bunta Kabupaten Banggai Propinsi Sulawesi Tengah Tahun 2016)

  ” yang secara akademis menjadi syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam. Selanjutnya, dalam penyelesaian tesis ini, juga tidak terlepas dari bantuan dan dorongan yang sangat konstruktif dari berbagai pihak. Berkenaan dengan itu secara tulus dari lubuk hati yang terdalam penulis sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada:

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga.

  3. Dr. Nafis Irkhami, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk menuntun dan membimbing penulis sehingga tesis ini selesai.

  4. Seluruh Dosen Pascasarjana IAIN Salatiga yang telah memberikan banyak bekal ilmu kepada Penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan tesis ini.

  5. Bupati Banggai yang telah memberikan izin kepada kami untuk mengikuti Tugas Belajar sehingga penulis dapat menyeleseikan Studi ini.

  6. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banggai yang memberikan dukungan dan motivasinya kepada penulis dalam mengikuti studi.

  7. Bapak I Dewa P Pariatna, S.Pd selaku kepala SMP Negeri 1 Bunta Kabupaten Banggai sebagai tempat penelitian,dan Ibu Dra. Kusnul Khatimah, Ibu Mirnawati Thalib, S.Ag serta Ibu Patrina Madusila,S.PdI Guru Pendikan Agama Islam

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................ iii MOTTO .................................................................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v ABSTRAK .............................................................................................................. vi PRAKATA .............................................................................................................. vii DAFTAR ISI ........................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ................................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... x

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................. 8 C. Signifikan Penelitian ............................................................................. 10 D. Kajian Pustaka ....................................................................................... 11 E. Metode Penelitian.................................................................................. 18 F. Sistematika Penelitian .......................................................................... 25 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori ......................................................................................... 28

  1. Pengertian dan peran Kepala Sekolah ............................................... 28

  2. Peran Kepala Sekolah di tinjau dari Manajemen Pendidikan .......... 31

  3. Perencanaan Program Kepengawasan Supervisi Pembelajaran ....... 38

  4. Ruang Lingkup Kegiatan Kepengawasan atau yang disupervisi kepala sekolah terhadap guru Pendidikan Agama Islam ............................. 41 B.

  Tinjauan Kompetensi Pedagogik Guru ................................................. 46 1.

  Pengertian Guru PAI ....................................................................... 46 2. Kompetensi Pedagogik Guru .......................................................... 52

  BAB III PROFIL SMP NEGERI 1,SMP NEGERI 2 DAN SMP NEGERI 4 BUNTA DAN HASIL PENELITIAN …………………………………………… 58 A.

  Deskripsi Profil SMP Negeri 1 Bunta .................................................. 58 B. Deskripsi Profil SMP Negeri 2 Bunta ................................................... 63 C. Deskripsi Profil SMP Negeri 4 Bunta ................................................... 70 D.

  Paparan Data ......................................................................................... 74 1.

  Hasil Temuan Kegiatan Pengawasan di SMP Negeri 1 Bunta ........ 74 2. Hasil Temuan Supervisi Pembelajaran di SMP Negeri 2 Bunta .... 77 3. Hasil Temuan Supervisi Pembelajaran di SMP Negeri 4 Bunta .... 80 E. Ruang Lingkup supervisi Pembelajaran Kepala Sekolah ................... 81 F. Strategi Pengawasan Kepala sekolah .................................................... 84 G.

  Tindak lanjut Kepengawasan Kepala sekolah....................................... 85

  BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PERAN KEPENGAWASAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DI SMP NEGERI 1, SMP NEGERI 2 DAN SMP NEGERI 4 BUNTA

  A.

  Peran Kepengawasan Kepala Sekolah SMP Negeri 1, SMP Negeri 2, SMP Negeri 4 ....................................................................................... 87

  1. Peran Kepengawasan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Bunta ............ 88

  2. Peran Kepengawasan Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Bunta ............ 98

  3. Peran Kepengawasan Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Bunta ............ 106 B. Perbandingan (komparasi) peran kepengawasan Kepala Sekolah SMP

  Negeri 1, SMP Negeri 2, SMP Negeri 4 ............................................... 112

  BAB V PENUTUP A. Simpulan .............................................................................................. 116 B. Saran-saran ............................................................................................ 119 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….. 121 LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................... .125

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Data tenaga Pendidik dan kependidikan SMP Neg 1

  64 Bunta………...

Tabel 3.2. Data Keadaan Guru dan Pegawai Tata Usaha SMP Negeri 2 Bunta..................................................................................................

  69 Tabel 3.3. Data Keadaan Siswa SMP Negeri 2 Bunta Tahun Ajaran 2015 / 2016...................................................................

  70 Tabel 3.4.Data Prestasi Akademik dan Non akademik SMP Negeri 2 Bunta…............................................................................................... 71

Tabel 3.5. Data Keadaan Guru dan Pegawai TU SMP Negeri 4 Bunta

  ………… 75

Tabel 3.6. Data Keadaan Siswa SMP Negeri 4 Bunta Tahun Ajaran 2015 / 2016

  ….76 Tabel 3.7. Data Prestasi Akademik dan Non akademik SMP Negeri 4 Bunta……...76

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Instrumen Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran………………… 125 Lampiran 2.

  126 Jadwal Supervisi Kunjungan Kelas………………………………

  Lampiran 3. Pedoman Wawancara dengan Kepala Sekolah.............................. 127 Lampiran 4. Butir- butir soal Wawancara 128

  Kepala Sekolah…………………… Lampiran 5. Pedoman Wawancara dengan Guru PAI........................................ 129 Lampiran 6. Butir- butir Instrumen Kompetensi Pedagogik Guru PAI……….. 130 Lampiran 7. Pedoman Observasi………………………………………………. 131 Lampiran 8.

  Daftar Informan Penelitian……………………………………….. 132 Lampiran 9. Bukti telah melakukan Wawancara Penelitian…………………… 133 Lampiran10. Surat Izin Penelitian dari Pascasarjana IAIN Salatiga

  ……………. 134 Lampiran 11.Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari

  K epala SMP Negeri 1 Bunta…………………………………….. 135 Lampiran 12. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari

  Kepala SMP Negeri 2 Bunta……………………………………. 136 Lampiran 13. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari

  Kepala SMP Negeri 2 Bunta.......................................................... 137 Lampiran 14. Foto-Foto Penelitian........................................................................ 138 Lampiran 15 Biografi Penulis…………………………………………………..

  139

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepala sekolah merupakan pemimpin pada lembaga pendidikan yang memiliki

  wewenang dan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan pendidikan. Sebagai seorang pemimpin dan supervisor, kepala sekolah mempunyai peran yang strategis dalam meningkatkan kompetensi guru. Peran kepala sekolah dalam kepengawasan dimaksud merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru PAI di sekolah, karena berhasil tidaknya program pengajaran di sekolah banyak ditentukan oleh kepala sekolah sebagai pemimpinnya. Kepala sekolah mengatur kebijaksanaan dan pelaksanaan program pendidikan secara keseluruhan.

  Kepala sekolah sebagai supervisor mempunyai kemampuan untuk menciptakan situasi belajar mengajar sedemikian rupa sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. Kepala sekolah berwenang dan bertanggung jawab terhadap keberhasilan proses belajar mengajar, sebagai supervisor harus dapat membaca dan mengatasi persoalan atau permasalahan yang dihadapi, sehingga guru terlepas dari kemelut yang dapat mempengaruhi kelancaran tugasnya.

  Menurut Pidarta, bahwa dalam perannya sebagai supervisor kepala sekolah diharapkan dapat memperbaiki guru dalam melaksanakan proses pembelajaran serta tugas-tugas yang lain berupaya meningkatkan pribadi guru, memberi dorongan kepada guru-guru agar belajar terus mengembangkan

  1

  profesinya. Kepala sekolah selaku supervisor pembelajaran dalam usahanya memberikan bantuan atau pelayanan profesional kepada guru selalu menaruh perhatian yang sungguh-sungguh terhadap aspek-aspek yang dapat mengganggu tugas guru dalam proses belajar mengajar.

  Kedudukan kepala sekolah sebagai supervisor dan pemimpin pendidikan tidak diganti oleh pengawas atau pejabat lain yang bertugas khusus di bidang supervisi yang ditetapkan untuk tugas itu. Pengawas atau pejabat lain dapat memberikan pelayanan melalui bantuan tak langsung, sedang kepala sekolah memberikan bantuan kepada guru secara langsung melalui kunjungan kelas, wawancara (pembicaraan individu), pemberian saran tentang cara-cara memajukan proses belajar mengajar, membantu merencanakan satuan pelajaran. Kepala sekolah bertindak sebagai konsultan yang dinamis, mampu menyiapkan dan mendorong bawahannya (guru-guru) dalam meningkatkan kemampuan melaksanakan tugas dan menyesuikan diri dengan perkembangan.

  Wahyu Sumidjo menyatakan bahwa apabila seorang kepala sekolah ingin berhasil menggerakkan para guru, maka: (1)Menghindarkan diri dari sikap dan perbuatan memaksa atau bertindak keras terhadap guru. (2). Harus mampu melakukan perbuatan yang melahirkan kemauan untuk bekerja dengan penuh semangat dan percaya diri terhadap guru dengan: meyakinkan (persuade) dan membujuk(induce) 1 bahwa apa yang dilakukan adalah benar. (3). Kemampuan untuk mendengar pendapat guru-guru dan memberikan kesempatan untuk berkembang dan memberi kesempatan dalam memecahkan problem yang

  2 mereka hadapi.

  Keinginan guru untuk tumbuh dan berkembang dalam kompetensi pedagogiknya menuntut peranan kepala sekolah untuk dapat menjaring dan memenuhi kebutuhan tersebut. Kepala sekolah dituntut membantu menciptakan iklim yang kondusif bagi peningkatan kompetensi pedagogik guru. Untuk itu kepala sekolah dapat menggunakan pola pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik guru.

  Sebagai bentuk peran kepala sekolah dalam kepengawasan yaitu dapat membantu memberikan petunjuk, layanan dan pengarahan kepada guru-guru, sebagaimana seruan firman Allah surat As-Sajdah/32: 24.

  اوُرَ بَص اَّمَل َنَِرْمَِبِ َنوُدْهَ ي ًةَّمِئَأ ْمُهْ نِم اَنْلَعَجَو

  Artinya: Dan kami jadikan diantara mereka itu pemimpin pemimpin yang memberi

  3 petunjuk dengan perintah Kami selama mereka sabar. (As-Sajdah: 24).

  Peran kepala sekolah dalam kepengawasan sangat menentukan terlaksananya kegiatan pengawasan di sekolah masing-masing. Kompetensi ini meliputi pengetahuan tentang kepengawasan, kemampuan dalam hubungan antar pribadi dan keterampilan teknik dalam pengawasan. Ke tiga hal tersebut 2 Wahju Sumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta: Raja Grapindo Persada, 1999, 105-106. 3 Kementerian Agama RI, Al Qur'an dan Terjemahannya, Jakarta: PT Sinergi Pustaka

  merupakan faktor kemampuan mutlak dimiliki oleh setiap kepala sekolah sebagai supervisor pembelajaran, apakah kepala sekolah cukup mampu atau kompeten dalam menjalankan fungsinya sebagai supervisor pembelajaran. Menurut Maunah kepala sekolah sebagai supervisor berperan dan bertanggung jawab dalam memajukan pengajaran meningkatkan kompetensi pedagogik guru secara terus menerus di antaranya membantu guru memperoleh kecakapan mengajar

  4 menyiapkan bahan serta metode yang sesuai dengan sifat materinya.

  Berdasarkan kutipan di atas, secara teknis kepala sekolah sebagai supervisor sangat terbatas kemampuannya di bidang studi yang diajarkan di kelas, oleh karena itu kepala sekolah semestinya menggunakan pendekatan supervisi yang sedemikian rupa sehingga dapat mendorong guru untuk mengembangkan diri secara mandiri.

  Tujuan supervisi pengajaran menurut Zapeda adalah untuk menolong para guru belajar, sebagai upaya meningkatkan kompetensi pedagogik guru dalam

  5

  mencapai tujuan pembelajaran yang nyata bagi para siswanya. Untuk mencapai tujuan tersebut peran kepengawasan kepala sekolah menjadi urgen dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru PAI.

  Supervisi terhadap guru dimaksudkan untuk melakukan pembinaan memberikan layanan bantuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang dilakukan guru yang pada giliranya dapat meningkatkan kompetensi 4 5 Binti Maunah, Supervisi Pendidikan Islam Teori dan Praktik, Yogyakarta: Teras, 2009, 37.

  Sally J. Zapeda, Intructional Supervision Applying Tools and Concepts, Eye On Education,

  6

  pedagogik guru PAI dalam meningkatkan kualitas belajar siswa. Kepengawasan terhadap guru bidang studi, terutama pada bidang studi Pendidikan Agama Islam, merupakan supervisi yang sedemikian rupa dapat mengembangkan para guru baik profesi maupun pribadinya. Dalam aspek profesi, memerlukan kemampuan supervisor untuk mengembangkan kualitas profesional para guru, khususnya yang berkaitan dengan kompetensi pedagogik dalam penguasaan materi bidang studi, metode mengajar, keterampilan melaksanakan proses belajar mengajar. Dalam peran tersebut, kepala sekolah diharapkan mampu meningkatkan kompetensi pedagogik guru PAI di sekolahnya.

  Peningkatan kompetensi guru melalui supervisi dan monitoring pengawas bukan sekedar diarahkan kepada pembinaan yang lebih bersifat aspek-aspek administratif kepegawaian tetapi harus lebih kepada peningkatan kemampuan

  7

  profesionalitas dan komitmen sebagai seorang guru. Dengan demikian, pada hakikatnya supervisi adalah kegiatan pembinaan terhadap guru PAI melalui teknik-teknik tertentu dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik mereka dalam menjalankan tugasnya.

  Supervisi pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru. Pada konteks penelitian ini, peran tersebut kaitannya dengan

  6 Piet A. Sahertian, Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber daya Manusia , Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010, 19. 7 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan studi kasus terhadap kompetensi pedagogik guru PAI di SMPN 1, SMPN 2 dan SMPN 4 Bunta Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah.

  Hasil penelitian Liphan sebagaimana yang dikutip oleh Syaiful Sagala berkaitan dengan peran kepala sekolah menyatakan bahwa kepala sekolah yang berhasil adalah kepala yang memiliki komitmen yang kuat terhadap peningkatan

  8

  kualitas pengajaran. Komitmen yang kuat menggambarkan adanya kemauan dan kemampuan melakukan kepengawasan pada semua aktifitas personil sekolah, misalnya dalam pengajaran dilakukan dengan cara memonitor waktu-waktu dan proses pengajaran di kelas.

  E. Mulyasa mengemukakan bahwa guru memegang peranan utama dalam pembangunan pendidikan khususnya yang diselenggarakan secara formal di

  9

  sekolah. Guru juga sangat menentukan keberhasilan peserta didik terutama kaitannya dengan proses belajar mengajar. Apalagi pekerjaan dan tanggung jawab guru makin hari bukan semakin ringan. Sejalan dengan peningkatan pengakuan dan penghargaan masyarakat dan pemerintah terhadap profesi guru, maka ekpektasi mereka pun semakin tinggi. Guru diharapkan bekerja sungguh- sungguh dan profesional. Maka salah satu kegiatan dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru di sekolah dengan bantuan bimbingan dari kepala sekolah di antaranya adalah dalam bentuk kegiatan kepengawasan pembelajaran. 8 Syaiful Sagala, Supervisi Pembelajaran dalam profesi Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010, 134. 9 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

  Dengan demikian kepala sekolah memiliki peranan penting dalam melaksanakan tugas kepengawasannya terhadap kompetensi pedagogik guru PAI di sekolahnya.

  Dalam hal penelitian ini, guru PAI SMPN 1, SMPN 2 dan SMPN 4 Bunta Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah.

  Dalam pelaksanaannya, kepengawasan pembelajaran bukan semata-mata mengawasi guru-guru atau tenaga kependidikan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan, tetapi juga berusaha bersama guru-guru mencari solusi bagaimana cara memperbaiki proses pembelajaran. Ini berarti bahwa dalam kegiatan supervisi pembelajaran, guru tidak dianggap sebagai subyek pasif, melainkan diperlakukan sebagai partner dari yang memiliki ide-ide, pendapat-pendapat dan pengalaman-pengalaman yang perlu didengar dan dihargai serta diikutsertakan di dalam usaha-usaha perbaikan pendidikan, terutama perbaikan proses pembelajaran di sekolah. Hal tersebut diharapkan dapat dilaksanakan terhadap guru PAI di SMP Negeri 1, SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 4 Bunta Kabupaten Banggai.

  Adapun alasan penulis memilih SMPN 1, SMPN 2 dan SMPN 4 Bunta sebagai objek penelitian ini disebabkan beberapa hal. Pertama, SMP Negeri 1 sebagai sekolah Negeri yang pertama lahir di Kecamatan Bunta. Kedua, pada awalnya SMPN 2 dan SMPN 4 berada pada wilayah Kecamatan Bunta, setelah adanya pemekaran wilayah berada di Kecamatan Simpang Raya. Ketiga, di wilayah Kecamatan Simpang Raya terdapat tiga SMP Negeri, namun salah satu sekolah yaitu SMPN 7 Bunta tidak memiliki siswa yang beragama Islam sehingga tidak ada guru PAI di sekolah tersebut. Keempat, karena terbatasnya objek penelitian yaitu guru PAI maka, peneliti mengambil objek di tiga lokasi SMP Negeri yang berbeda. Atas dasar pemikiran ini peneliti ingin mengungkap kelebihan dan keberhasilan serta melakukan perbandingan komparasi atas kepengawasan kepala SMP Negeri 1, SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 4 Bunta Kabupaten Banggai, serta dampaknya dalam kompetensi pedagogik guru PAI, berjudul “Peran Kepala Sekolah dalam Melaksanakan Tugas Kepengawasan Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus atas Kepengawasan Kepala Sekolah di SMP Negeri 1, SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 4 Bunta Kabupaten Banggai Tahun 2016).

  ” B.

   Rumusan Masalah 1.

  Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang penelitian di atas, berdasarkan pengamatan dan apa yang peneliti rasakan bahwa peran kepala sekolah dalam kepengawasan sangat diperlukan. Peran kepengawasan kepala sekolah kepada guru Pendidikan Agama Islam sangatlah besar pengaruhnya, terutama terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru PAI. Selanjutnya kurang efektifnya pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh pengawasan Pendidikan Agama dari Kementrian Agama yang mengadakan kegiatan pengawasan ke sekolah-sekolah binaan. Dari beberapa hal tersebut yang paling menarik untuk diteliti adalah studi kasus atas peran kepala sekolah dalam tugas pengawasan terhadap kompetensi pedagogik guru PAI di SMP Negeri 1, SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 4 Bunta Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah.

  Peran kepangawasan kepala sekolah adalah untuk melakukan fungsi kepengawasan dalam kegiatan pembelajaran terhadap peningkatkan kompetensi pedagogik guru PAI, dimana peran kepala sekolah untuk memiliki kemampuan merencanakan, mengorganisasikan, mengkomunikasikan, memotivasi bawahan, mengarahkan dan pengawasan (pengendalian) terhadap kegiatan pembelajaran guru PAI. Kepengawasan yang dimaksudkan diartikan sebagai bagian dari kegiatan supervisi atau pengawasan. Kompetensi pedagogik guru PAI yaitu upaya yang dilakukan oleh guru untuk menguasai bahan pelajaran, mampu menguasai bahan-bahan yang akan diajarkan tidak hanya menyuruh peserta didik mencatat dan mengerjakan tugas saja. Selain itu guru harus mempunyai materi bahan ajar pegangan yang buat sendiri (buku pegangan), guru harus menguasai landasan kependidikan mampu melaksanakan fungsi dan tugas sebagai pendidik dan pengajar.

2. Pembatasan Masalah

  Penelitian ini dibatasi pada dua wilayah Kecamatan yaitu Bunta dan Simpang Raya Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah. Periode penilaiannya dilakukan pada tahun 2016. Obyek penelitian ini adalah Kepala sekolah dan guru PAI SMP Negeri 1, SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 4 Bunta. Adapun fokus penelitian ini dibatasi pada peran kepengawasan kepala sekolah dan perbandingan komparasi atas kepengawasan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah di SMP Negeri 1, SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 4 Bunta Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah. Kompetensi pedagogik guru PAI yakni kemampuan seorang pendidik (guru) dalam mengelola proses pembelajaran peserta didik (siswa) yang dilaksanakan di sekolah.

3. Perumusan Masalah

  Berdasarkan pembatasan masalah di atas, permasalahan yang hendak diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut: a.

  Bagaimana peran kepala sekolah dalam melaksanakan tugas kepengawasan di SMP Negeri 1, SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 4 Bunta Tahun 2016? b. Bagaimana Perbandingan (komparasi) peran kepengawasan yang dilaksanakan oleh kepala sekolah terhadap kompetensi pedagogik guru PAI di SMP Negeri 1, SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 4 Bunta Kabupaten Banggai ? C.

   Signifikan Penelitian 1.

  Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan penelitian adalah: a. Untuk mengetahui peran kepala sekolah dalam melaksanakan tugas kepengawasan di SMP Negeri 1, SMP Negeeri 2 dan SMP Negeri 4

  Bunta Tahun 2016.

  b.

  Untuk mengetahui perbandingan ( komparasi ) atas kepengawasan yang dilaksanakan oleh kepala sekolah terhadap kompetensi pedagogik guru

  PAI di SMP Negeri 1, SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 4 Bunta Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah.

2. Kegunaan penelitian a.

  Kegunaan teoretis Hasil penelitian ini dapat memberi sumbangan bagi khasanah dalam kajian teori tentang tugas kepengawasan kepala sekolah terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru PAI.

  b.

  Kegunaan Praktis 1)

  Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu rujukan pelaksanaan peran kepala sekolah dalam tugas kepengawasan di SMP Negeri 1, SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 4 Bunta Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tenggah.

  2) Menambah wawasan penulis terutama yang berhubungan dengan peran kepala sekolah dan dampaknya dalam kompetensi pedagogik guru PAI

  SMP Negeri 1, SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 4 Bunta Kabupaten Banggai.

D. Kajian pustaka

  Beberapa peneliti sebelumnya yang telah melakukan penelitian terdahulu dengan tesis penulis sebagai berikut:

  Zulkifli pembahasan dalam penelitian tentang, strategi kepala sekolah

  10

  dalam meningkatkan kompetensi profesional guru. Subyek penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala kurikulum, kepala tata usaha, wakil kepala kesiswaan, dan guru bidang studi pada SMA Negeri 1 Peukan Bada.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru yaitu: (1) Penguasaan materi pembelajaran oleh guru; (2) Penggunaan metode pembelajaran dilaksanakan dengan melibatkan guru dengan kegiatan pelatihan, kegiatan ilmiah, seperti seminar, lokakarya dan menulis karya ilmiah dalam bentuk tindakan kelas, team teaching, MGMP, memotivasi guru melanjutkan pendidikan dan melakukan supervisi; (3) Strategi kepala sekolah melakukan evaluasi dengan supervisi kelas kadang-kadang dilakukan secara tiba-tiba. Hasil evaluasi tersebut dikumpulkan menjadi sebuah catatan kepala sekolah dan disampaikan pada kegiatan rapat dan forum MGMP sebagai tindak lanjut evaluasi yang sudah dilaksanakan; (4).

  Subtansi dalam hasil tesis tersebut dapat dipahami bahwa penelitian penulis memiliki persamaan dan perbedaan subtansi dengan penelitian tersebut, persamaanya objek dan kajianya kepala sekolah sebagai supervisor serta guru, Subtansi perbedaan yang paling menonjol adalah tujuan dari pelaksanaan supervisi tersebut adalah untuk peningkatan profesionalisme guru, sedangkan tujuan dari pelaksanaan supervisi penelitian penulis adalah untuk meningkatkan 10 Zulkifli , “Strategi kepala Sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru Pada

  SMA Negeri 1 Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar ”, Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. XIV, No. 2, kompetensi pedagogik guru PAI dan peran kepala sekolah dalam tugas kepengawasan serta perbandingan komparasi peran kepala sekolah dalam tugas kepengawasan terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru PAI di SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 4 Bunta Kabupaten Banggai.

  Lia Yuliana dalam penelitianya telah melakukan penelitian, mengkaji

  11 peranan kepala sekolah sebagai supervisor dalam kematangan profesional guru.

  Pembahasan penelitian tersebut adalah upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai supervisor dalam profesionalisme guru di antaranya yaitu; pertama menciptakan iklim kelembagaan yang kondusif bagi efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran, di mana tercipta keterbuka antara guru dan kepala sekolah, menciptakan kondisi kerja yang menyenangkan, mengoptimalkan kesejahteraan guru agar mendukung efektifitas tujuan pendidikan. Kedua: kepala sekolah harus memberikan peluang guru untuk melakukan kreatifitas agar guru tersebut dapat mengaktualisasikan dirinya dalam menjalankan tugas secara profesional. Ketiga; pengoptimalan peran kepemimpinan, seorang supervisor dalam memimpin guru agar membina kerja sama yang harmonis sehingga membangkitkan semangat serta motivasi kerja. Keempat: pelaksanaan supervisi klinis dilakukan merupakan upaya kepala sekolah untuk meningkatkan kemampuan dasar guru yang berkaitan dengan kompetensi mengajarnya. Persamaan dengan penelitiian penulis subtansinya adalah peranan kepala sekolah sebagai supervisor dalam 11 Lia Yuliana

  ,”Peranan Kepala Sekolah sebagai Supervisor dalam Kematangan melaksanakan tugas kepengawasan terhadap guru, perbedaan penelitian penulis terletak pada tujuanya dalam peningkatan kompetensi pedagogik guru PAI setelah pelaksanaan supervisor oleh kepala sekolah serta studi komparasi hasil peran kepala sekolah dalam kepengawasan pada objek sekolah yang peneliti lakukan. Yaitu di SMP Negeri 1, SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 4 Bunta Kabupaten Banggai.

  Abdul M u’in yang telah melakukan penelitian membahas peranan kepala

  12

  sekolah dalam meningkatkan profsionalisme guru. Pembahasan penelitian tersebut pertama, peranan kepala sekolah sebagai leader, educator, supervisor, motivator, manajer cukup baik dilaksanakan. Kedua, dengan berbagai peranan kepala sekolah yang cukup baik tersebut, maka dapat meningkatkan profesionalisme guru di SDI Al-Ihsan Bambu Apus Pamulang. Merujuk pada uraian tersebut dapat dipahami bahwa tesis tersebut memiliki perbedaan subtansi dengan tesis penulis, karena dalam tesis tersebut yang dikaji adalah berbagai peranan kepala sekolah sedangkan dalam tesis penulis berfokus pada peran kepala sekolah dalam tugas kepengawasan. Selanjutnya arah dari peranan kepala sekolah dalam tesis tersebut untuk meningkatkan profesionalisme guru sedang dalam tesis penulis arahnya adalah terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru PAI di SMP Negeri 1, SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 4 Bunta Kabupaten Banggai. 12 Abdul Mu’in,” Peranan kepala Sekolah dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru di SDI

  Al-Ihsan Bambu Apus Pamulang ”, Tesis Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011

  Rawati melakukan penelitian dengan mengkaji peran kepala sekolah sebagai supervisor. Pembahasan penelitian tersebut subtansinya adalah untuk mengkaji dan menjelaskan pelaksanaan supervisi tentang dan teknik-teknik supervisi

  13 kepala sekolah Ibtidaiyah Yayasan perguruan Islam sambung Jawa Makasar.

  Sedangkan pada tesis penulis berimplikasi pada peran kepala sekolah dalam tugas kepengawasan, kemudian tujuanya tesis tersebut arahnya adalah meningkatkan mutu pembelajaran di Maadrasah, sedang pada proposal tesis penulis arahnya adalah peningkatan kompetensi pedagogik guru PAI di SMP Negeri 1, SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 4 Bunta Kabupaten Banggai serta studi komparasi peran kepala sekolah tersebut. Selanjutnya dapat dipahami bahwa penelitian tersebut memiliki perbedaan subtansi dengan proposal tesis penulis. Perbedaan tersebut terletak pada objek penelitian baik pada satuan tingkat pendidikan maupun fokus kajian penelitian.

  Ahmad Fatah Yasin melakukan penelitian berawal dari perhatian

  14 masalah pengembangan kompetensi pedagogik guru di MIN Malang.

  Penelitian ini mencoba untuk menjawab masalah tentang pengembangan kompetensi pedagogik guru Pendidikan Agama Islam di MIN Malang 1, dan juga implikasi positif dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Pengembangan kompetensi pedagogik yang dilakukan adalah: (a) mengatur perencanaan 13 Rawati, ”Peran Kepala sekolah Sebagai Supervisor dalam Meningkatkan Mutu

  Pembelajaran(studi kasus di MI Yayasan Perguruan Islam Sambung Jawa Makasar) ”, Tesis Universitas Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2011( tidak dipublikasikan), vi. 14 Ahmad Fatah Yasin ,”Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam Di sekolah (Studi Kasus di MIN Malang I)

  ”, Jurnal eL-Qudwah, Volume 1 Nomor 5, (April pengembangan berdasarkan evaluasi guru, (b) Melakukan pengembangan kompetensi pedagogik melalui kegiatan apapun dan penelitian PTK, bertujuan untuk meningkatkan guru dalam manajemen pembelajaran, (c) meningkatkan usaha, dilakukan oleh pemerintah, sekolah islam dan terutama guru. Berkembang kompetensi pedagogik guru Pendidikan Agama Islam di MIN Malang 1 mengimplikasikan positif terhadap peningkatan kualitas dalam pembelajaran, ini ditandai oleh indikator: a. ada perbaikan dari proses pembelajaran yang tepat dengan tuntutan belajar yang modern, b. ada perbaikan dari guru saling belajar sehingga berimplikasi pada prestasi hasil belajar siswa, baik akademik dan non- akademik.

  Pada uraian tersebut dapat dipahami bahwa penelitian tersebut memiliki perbedaan subtansi dengan proposal tesis penulis. Perbedaan tersebut terletak pada Peran kepengawasan kepala sekolah terhadap peningkatan kompetensi pedagagik guru PAI dan objek penelitian baik pada satuan tingkat pendidikan maupun fokus kajian penelitian. Pada penelitian di atas pengembangan kompetensi pegagogik tanpa ada pelaksanaan kepengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah.

  Iskandar Hasan melakukan penelitian dengan mengkaji pelaksanaan

  15

  supervisi akademik yang dilaksanakan oleh kepala sekolah. Hasil penelitiannya menyimpulkan pelaksanaan supervisi akademik dapat meningkatkan kompetensi 15 Iskandar Hasan, ”Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru MIPA dalam Menyusun

  RPPMelalui Supervisi Akademik Di SMP Negeri Gorontalo”, Jurnal Penelitian dan Pendidikan, guru dalam menyusun perangkat pembelajaran sesuai standar. Semakin banyak frekuensi supervisi Akademik, semakin meningkat kompetensi guru dalam menyusun perangkat pembelajaranya. Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ini adalah peran kepengawasan kepala sekolah terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru PAI dan melakukan perbandingan komparasi atas peran kepengawasan tersebut pada dua objek sekolah berbeda yaitu di SMP Negeri 1, SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 4 Bunta Kabupaten Banggai.

  Cut Zahri Harun dan Nasir Usman melakukan penelitian, mengenai

  16

  pelaksanaan supervisi akademik untuk meningkatkan kinerja guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penyusunan program supervisi akademik kepala sekolah melibatkan sejumlah guru dan tenaga kependidikan; (2) Pelaksanaan supervisi akademik dilakukan dengan pendekatan tehnik supervisi akademik yang berbeda oleh masing-masing kepala sekolah, ada yang bersifat kelompok dan ada yang bersifat individual; dan (3) Upaya kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik terhadap peningkatan kinerja guru-guru antara lain melaksanakan rapat guru di sekolah, mengirimkan sejumlah guru untuk mengikuti penataran, mewajibkan seluruh guru untuk membuat RPP, dan mengumpulkan seluruh instrumen evaluasi selanjutnya dijabarkan dalam laporan evaluasi akhir pembelajaran. Uraian hasil penelitian di atas berbeda dengan fokus 16 Cut Zahri Harun, dan Nasir Usman,

  “ Pelaksanaan Supervisi Akademik oleh Kepala

Sekolah untuk Meningkatkan Kinerja Guru Sekolah Dasar Pada Gugus I Uptd Dewantara Aceh

Utara”, Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syah Kuala, ISSN 2302-0156, penelitian yang penulis lakukan, perbedaanya terletak pada peran kepala sekolah. Penelitian tersebut kepala sekolah sebagai supervisor melakukan pengawasan pada supervisi akademik untuk meningkatkan kinerja guru, pada penelitian penulis kepala sekolah sebagai supervisor melaksanakan kepengawasan terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru, dalam hal ini guru Pendidikan Agama Islam dan melakukan perbandingan komparasi peran kepengawasan tersebut di SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 4 Bunta Kabupaten Banggai.

  Ali Sudin dalam penelitiannya mengarahkan pada pembahasan

  17

  implementasi supervisi akademik terhadap proses pembelajaran. Pembahasan penelitian tersebut memiliki subtansi bahwa pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah mempunyai dampak terhadap proses pembelajaran. Terdapat perbedaan dalam penelitian tersebut dengan tesis penulis yaitu pada faktor objek tempat penelitiannya, objek pengawasnya, objek guru yang diteliti, dalam penelitian belum secara spesifik meneliti pada aspek kompetensi pedagogik guru, melainkan fokus penelitiannya pada pengawasnya. Sedang pada proposal tesis penulis membahas peran kepengawasan kepala sekolah terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru PAI dan studi komparasi pada peran kepengawasan kepala sekolah pada objek penelitian penulis yaitu di SMP Negeri 1, SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 4 Bunta Kabupaten Banggai.

17 Ali Sudin

  , ” Implementasi Supervisi Akademik Terhadap Proses Pembelajaran di Sekolah Dengan penjelasan penelitian-penelitian tentang tema yang sejenis di atas, maka akan bisa dilihat perbedaan dan persamaannya dengan penelitian yang akan penulis lakukan ini. Persamaan penelitian penulis dengan penelitian-penelitian yang ditampilkan di atas adalah membahas tentang supervisi akademik dan kompetensi guru. Adapun yang membedakan penelitian ini dengan penelitian lainnya yang telah ada adalah bahwa di samping lokasi penelitian, penulis berusaha untuk menjelaskan peran kepala sekolah dalam kepengawasan terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru PAI dan perbandingan komparasi peran kepengawasan kepala sekolah di SMP Negeri 1, SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 4 Bunta Kabupaten Banggai tahun 2016.

E. Metode Penelitian 1.

  Jenis dan pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif.

  Penelitian kualitatif deskriptif dimaksudkan untuk menyelidiki suatu keadaan, kondisi atau lain-lain yang sudah disebutkan, hasilnya dipaparkan dalam