Efek Anti Bakteri ekstrak daun kemangi (Ocimum Sanctum) terhadap Methicillin Resistant Stapylococcus Aureus (MRSA) Repository - UNAIR REPOSITORY

2-TRIK

r

TUNA'-TUNA' RI'ET KE'EHATAN
,/

!
h":
k

f

IE

lfolume ll llcmor t
Febrrcrl 2ot5
Hclcrncnr I - 65
Ittlll 2oa9 - 46t6

I tl

Volume

V Nomor

ISSN:2086-3098

1, Februori 2015

PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL
Kami menerima artikel asli berupa hasil Penelitian atau
tinjauan hasil penelilian kesehatan, yang belum pemah
dipublikasikan. dilengkapi dengani 1) surat iiin atau halarnan
pengesahan. 2) jika peneliti leuh dari 1 orang, harus ada
kesepakatan urulan penelili yang ditandatangani oleh seluruh
peneliti. Dewan Redaksi berwenang untuk menerima alau

2.TRIK:
TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN

menolak artikel yang masuk, dan seluruh anikel tidak akan

dikembalikan kepada pengidm. Dewan Redaksi juga
beMenang mengobah artikel. namun tidak akan mengubah
makna yang terkandung di dalamnya. Artikel berupa karya
mahasiswa (karya tulis ilmiah. skripsi, tesis, disertasi, dsb.)

Diterbitkan oleh:
WAI-I,ANA RISET KESEHATAN

Penanggungjawab:
Ketua Wahana Riset Kesehatan

harus menampilkan mahasiswa sebagai peneliti utama.

P.r.ya,atan arl,k"t ,d"lah sebagar benkut:

1. Dikelik pada ukuran HVS A4 bemargin kiri. kanan atas, dan

3,5 crn, dalam satu

kolom.


Nasliah dikirim bempa softcopy

melalui

bawah masing-masing

z.

menggunakan huruf Arial

2ttik2trik@gmail.com

I,

maksimum'10 halaman.

.

lsi artikel harus memenuhi sistematjka sebagai berikut


1. Judul ditulis dengan ringkas dalam Bahasa lndonesia atau

Ketua Dewan Redaksi:
Heru SWN

Anggola Dewan Redaksi:
Koekoeh Hardiito
Sunarto

Bahasa lnggris ti;ak lebih dari 14 kata, menggunakan hurul
kaoitaldan dicelak lebalpada bagian lengah
2. N;ma lenqkap penulis lanPa gelar diulis di bawah iudul'
dicetak te6al pada bagian tengah. oi bawah nama ditulis
inslitusi asal Penulis.
3. A;srak ditulis dalam Sahasa lndonesia atau Bahasa lnggris
isi
LuOut aUsltat< menggunakan huruf kapital di tengah dan
,o"tr"r ai""trt .ail- til.i o"n kanan dengan awal paragral
masuk 1 crn. Di bawah isi abstrak harus ditambahkan kate

kunci
a. penOaf,utuan ditulis dalam Bahasa lndonesia rata kiri dan
'!
kanan dan Paragraf masuk cm.
Bahasa lndonesia raia kiri
dalam
driulis
i"i,.ritii.
s. l,i"i"J.
paragraf masuk 1 cm' lsi bagian inidisesuarkan
.tenoan bahan drn melode penelilian yang clrterapkan
o. iasi penef'fian oiruls dalam Eahasa Indonesia rata kiri dan
dapal
ir"u", p"i"g.f masuk 1 cm' Kalau perlu' bagian ini
diagram'
aif"ngi;pi o-"ng"n tabel maupun gambar (foto
i"-.b'"i irr.rr"ii dan bentuk salan lainnya) Judul label
dr tengah' sedangkan
ts"i"oi'oili"t tabel dengan possr
ai 6awatr gamlar densan posisr cri


-

Subagyo

Tutiek Herlina
Sekretariat:

Winami
Nunik Astulik

-

Alamat:
Jl. Raya Danyang_Sukoreio
RT 05 RW 01 Desa Serangan
Kecamatan Sukoreio
KabuPalen Ponorogo

irni*"n.


'

Telp 0852350M462 081335718040
E-marl: 2lrrk2lnk@gmail com
Website: www.2trik.webs'com

il;i;;i;;1;;;"
lengah.

Penerbitan Perdana: Desember 2011
Diterbitkan setiaP liga bulan
Harga pe.-eksemplar RP. 30'000 00

rata krn dan
z' i'",ioaftasan drtulis dalam Bahasa lndonesia
rni' hasrl
i ;;;;- ;;;"";"i ;asuk 1 cm. Pada basian
p"""i,i'"I- ri o'trt"" trerdasarkan referensi dan hasil
oenelitian lain Yanq relevan

8 'S,;;;; ;;; b;,;" d urs dalam Bahasa lndonesia rara krri
dan kanan. oaraqraf masuk

1

qn

benluk
s- D;tt;i Pr.[i"'o,lulis dalam Bahasa lndonesra'
Iirr-.tri rn"noo"ntrnq (baris kedua dan seterusnya masuk
da-n krri' Dattar Pustaka menssunakan
i-;;-il-d;;"
Sistem Harvard.
Redaksi

Vol V No.

1

Halaman


1

- 65

Februari 2015

ISSN: 2089-4686

2-tetK: Tunos Tunos Riset Kesehoion

Volume

V Nomor l.

ISSN: 2086-3098

Februori 2015

EDITORIAL

Pata pembaca yang bebahagia, kila bertemu kembali dengan 2-TRIK yang kini merupakan penerbitan
volume V Nornor'l bulan Februari 2015. Kami sampaikan rasa terimaksih kepada para seiawat peneliti yang

lelah mempubtikasikan karya-karya bermulu pada nomor ini anta.a lain dari Surabaya, Sidoario, Magetan, dan
Bandung. Semoga karya-karya tersebut dapal menjadi sumber yang berguna bagi kemaiuan IPTEK kesehatan
di tanah au kita.
Anda dapat mengurduh isi ,umal ini melalui www.2trik.trcbs.com atau dalam bentuk ringkas dapat dilihat di
porral PDll LlPl. Semoga kita bisa beriumpa kembali pada volume berikulnya pada bulan Mei2015 mendatang

*.0"*",

'"nt'*""'n

DAFTAR JUDUL
IOENTIFIKASI GEJALA KLINIK DAN RADIOLOGI TUMOR OTAK DI RSUD

OR.

SOETOMO SURABAYA
M. AriefArdanu. SriAndreaniU, Yudha Haryono


HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN STRES MAHASISWA

MENJAI-ANKAN

'6
7'11

PEMBELAJARAN KLINIK
Suprianto
12-14

FAKTOR USIA DAN PARITAS IBU HAi'IL DALAM KEJADIAN BBLR
Suparji, Deni Triasmorowati, Nurlailis Saadah

EFEK ANTIBAKTERI EKSTMK DAUN KEMANGI (OCiMUM SANCIUM\ 1*24

"*'oo*,y:JI,'":i":':iroLf

X['i",Tccusaureus(MRSA)

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI IBU HAMIL TRIMESTER

III

2'28

DALAM MELAKUKAN SENAM HAMIL
Anis Sitoresmi Anlasmoro, Tinuk Esti Handayani, Agung Suharto

DENGAN

29-34

POLINDES

35'40

KAJIAN FAKTOR.FAKTOR FERTILITAS YANG BERHUBUNGAN
KEINGINAN WANITA DATAM MENAMBAH ANAK
Sehmawatr

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN IBU BERSALIN DI
PLUMPINGREJO WONOASRI MADIUN

Sit Nu0anah, Astutr Setiyani, Subagyo
4148

KAPORIT BAGI PERENANG
Sri Poerwati

10

BAYI
PENGARUH PIJAT BAYI TERHAOAP PENINGKATAN BERAT BADAN
Lsi[-s aur-en or BrDAN PRAKTEK MIANDIRI (BPM) KABUPATEN MAGETAN
llnuk Esti Handayani, Agung Suharto, N Surtinah

4+54

PERANCANGAN "LABOMTORIUM MAYA SDIDTK' DALAM PEMBELAJARAN
SiiT',TUNST, DETEKSI, DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK
Heru Santoso Wahito Nugroho' Sunarto, Suparii

5565

2-TRIK: Tunos

Iunos

II

Volume

V

Nomor 'l . Februori 20I

lJJl\ ZUOO-JUr()

5

PENOAHULUAN
EFEK ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN

KEMANGI (Ocimum sanctum) TERHADAP
M ETHICI LLI N- R ESI STA N T
Staph yl ococ c us a u re u s (M R S A )
Prila Ali Malinda
(Mahasiswa Fakultas Kedoktera n,

Latar Belakang

Stafilokokus merupakan flora normal
manusia yang banyak terdapat pada mulut,
saluran pemapasan bagian atas, dan juga
kulit (Eotjang, 2003). Sebagai flora normal,

Staphylocgccus aureus

berperan

mempertahankan keseimbangan ekosistem

mikroorganisme pada permukaan tubuhStaphylococcus aoreus juga memiliki sifal
sebagai patogen oportunis, artinya pada
keadaan daya tahan tubuh yang menurun

FK Universilas Aidangga)
Kunlaman
(DepatTemen Miktobiologi Kedokleran.
FK Univo rsitas Aidangga)

dapal menyebabkan inleksi yang lebih senus

Several strairs o, Staphylococ9us have been

(Stapleton and Taylor, 2002)
Beberapa jenis stafilokokus telah menjadi
kebal terhadap antabiotika methicillin yang
disebut Methicillin-Resistanl Staphylococcus
senng
aureus (MRSA)
menimbulkan masalah da klinik karena

resrslanc€ in

antibiotika golongan g-laktam, letapi

ABSTMCT
lnlroduclion: ln the use of antibacteial drug
clinically, sensitive bacteia will ki ed while
resistant bacteia will suwive and replicate.

Galur rnt

resisrart to antibiolics, e.g. methicitlin. fhe

sifatnya yang resisten terhadap berbagai

Staphylocoeus aureus (MRSA) is due to lhe
presence of necA gene. This gene may be
freely disttibuted among staphylo@ccus
species. Ihe rapid spreading of antibiotic

brasanya masih peka terhadap vankomisin
atau golongan aminoglikosida (Dzen et al.,

antibacteial eftecls. Methods: This was an

2002 di Semarang oleh Severin et al. (2008),
ditemukan prevalensi MRSA yang rendah

Methici in-Resistant

resislance urged people to find active
antibacteial compound. Basil (Ocimum
sanctum) contains eugenol, llavonoids,
saponins, and tannins known lo have

obseNational laboratory study. To control lhe

melhod of ditrusion susceplibility tesl, was
used 30 mcg linezolid disk lhat was applied

on

2003).

Dalam studi oleh Lestari et al. (2008),
ditemukan bahwa keiadian MRSA adalah
21361 10,6o/0) isolat dari lndonesia. Oan dari
spesimen yang dikumpulkan bulan Juli
Oktober 2001 di Surabaya dan Januari-Mei

(0,3%). Prevalensi yang rendah ini tidak
boleh dianggaP remeh, karena dalam
pemakaian obat antibakteri secara klinrs

Mueller Hinlon agar inoculated wilh
MRSA as positive conlrol and DMSO 40%
thal was used to dilute basil leaves extracl
as negative control. Bas leav.es exkacl wilh

dan kuman resisten Kuman sensitif

400

elemeri genetik

lOO mq ml',200 mg ml',
ng mr1. 800 mg mit. and 1600 mg mrl
was applied with diffusion method to

conc;ba on of

delermine antibaclerial eflects of basil leaves

extract againsl MRSa. /t was replicated 6
limes. Results This study showed lhat the

of basil (Ocimum
of 1600 mg mt1, bY

anlibacteiat efrect

sanclum) leaves extract can be identified at

lhe

concentralon
taboratory disk diffusion method From the
obsevations, inhibilion zone was show, al
concentration of 1600 mg mf1 . Quahlalivety
it's known lhat basil (Ocimum sanclum)
leaves exlmct has an anlibacterial effecl
againsl MRSA. Conclusion: Basil (Ocimum
sanctum) leaves extract has the effect of
inhib ng the growth
concenlrction ol 1600 mg

KeWords:

ol , MRSA

nt'

al

a

Ocimum sanctum, basil leaves extract,
MRSA

akan terjadi seleksi antara kuman sensitif
akan

mati sedangkan kuman resisten akan tetap
hidup dan berkembang biak. Selain itu

ini dapat ditransfer dari
kuman resisten kepada kuman sensitif

(Tenover, 2006). Determinan sifat resistensi
ini diduga dapat disebarkan secara bebas di
antara spesies Staphylococcus (Katayama et
al , 2OOO) Oleh karena rlu, sifat resistensi ini
dapat menyebar dengan cePat.

Cepatnya Perambatan

resistensi

anlrb'otika telah mendesak umat manusia
untuk melakukan upaya penemuan bahan
aktaf antibakteri, misalnya yang bersumber

dari tanaman, yang dapat

memberikan
manfaat jangka panjang dalam tatalaksana
dan kontrol infeksi pasien dengan kasus
resistensi antibiotika (Shokeen et al., 2008,
Geeta et al.. 2001\. Salah satu tanaman
obat tradisional yang banyak dimanfaatkan
di lndonesia adalah kemangi (Ocimum
sanctum Linn) (Umar, 2011)
Telah banyak Penelltran mengenai

fitokimia dari tanaman kemangi (Ocimum

sanclum) Ekstlak

air daun

2-TRIK: Tunos-Tunos Risel

kemangi

Keseholon

Val!Ire \./ Ncrnor I Febrtrori 2015

rssN 2086-3098

(Oqmum sanctum) mengandung berbagai

rsolasi flavonord (Ali and Drxit, 2012). Ekstrak
heksana daun kemangi mengandung
eugenol (shokeen et al., 2008). Ekstrak
minyak atsiri daun kemangi mengandung
eugenol, p-caryophyllene, favonoids, dan
and
komponen-komponen
Vasudevan, 2005) Tanaman kemangr
(Ocimum sanctum) baik yang berwa.na hijau

lain (Das

infeksl mikroba pada suatu tanaman (Chung
et al., 1998).

Sampai saat ini, penelitian tentang efek
antibakteri ekstrak daun kemangi terhadap
MRSA masih belum banyak dilakukan. oleh
karena itu perlu dilakukan penelitian teniang
efek anlibakeri ekstrak daun kemangi
terhadap MRSA.

maupun ungu dan berasal dari berbagai
habitat yang berbeda memiliki kandungan
eugenol atau metil eugenol yang tingga.
Minyak atisira mengandung eugenol (27-

METODE PENELITIAN

83%) sebagai unsur utama, metil eugenol (3-

deskriptif observasional laboratorik untuk
mengetahui efek antibakteri ekstrak daun

24%), methyl chavicol ('10-'15%)

serta

hidrokarbon seskuitelpen (Bariyah, 2013).
Eugenol adalah kandungan terbanyak dari

mrnyak atsiri daun kemangi yang

Juga

merupakan zat antibakteri dan digunakan

pada bidang farmasi sebagai

bahan

Desain penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian

kemangi (Ocimum sanclum) terhadap

Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus
(MRSA). Penelitian ini menggunakan metode
difusi dengan agar we diffusion (AWD).

pembuatan senyawa antibakteri (Prakash

Lokasi dan waktu penelitian

and Gupta, 2005).

fenolik, yang terdapat pada ekstrak daun

Laboratorium
Fakultas
Kedokteran Universitas Aidangga Surabaya
pada bulan Maret 2014 hingga April 2014.

efek merusak membran mikroba

Bahan dan cara

selular yang

dara Balai Materia Medika, Jalan Labor No.

Eugenol merupakan

komponen
monoterpen, yaitu sebagian besar golongan

Ocimum sanctum. Komponen ini memiliki

dan
kalium
menyebabkan kerusakan

merangsang kebocoran ign-ion

membran sitoplasma dan berakhir dengan
kematian mikroba (Mahmood et a1.,2008).
Flavonoid mempunyai efek antibakteri

dengan mekanisme menghambat sintesis

asam nukleat, fungsi membran sitoplasma,
dan metabolisme energi sel (Cushnie and

Lamb, 2005) Selaan itu,

flavonoid
menghambat konsumsi oksigen pada bakteri

sehingga akan mengganggu metabolisme
energinya (Haraguchi et al., 1998 dalam
Cushnie and Lamb, 2005) Flavonod juga
menyebabkan pengikatan hidrogen dengan
basa pada asam nukleat (inlercalatjon)

sehingga menyebabkan

penghambatan

pada sintesis DNA dan RNA (Mori et al.,
1987 dalam Cushnie and Lamb,2005).

Saponin mampu berintegrasi dengan
membran sel, dan integrasi ini diduga dapat
memacu lerbentuknya stuktur menyerupar

pori-pori yang dapat

mengubah

permeabilitas membran, serta mengubah

keseimbangan

aon

antraselular

ekstraselular (Melzig et al , 200'l

dan

)

Tannin beke4a dengan cara kelasi zat
besi yang tersedia di medium sehingga zat

besi tak dapat digunakan

oleh

mikroorganasme (Akiyama et al., 2001).
Selain itu, kerja tannin dalam menghambat
pertumbuhan bakteri diduga dengan
menghambat keria enzim dari bakteri, serta
diduga berhubungan dengan aktivitas pada
membran sel Tannin juga bedungsi sebagai

Penelitian ini dilakukan

di

Mikrobiologi Kedokteran

Eksltak Ocimum sanctum didapalkan

87, Kota Batu, pada bulan

Agustus-

September 2013. Dari 3000 gram daun
basah didapatkan 30 gram ekstrak kerang/

serbuk simplisia, kemudian dari ekstrak
kering dimaserasi kinetik dengan pelarut
etanol 80o/o, dan didapatkan 70 gram ekstak
kental/ pasta.

Jumlah MRSA yang digunakan adalah
satu, yaitu isolat bakteri MRSA yang didapal
dari stok Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
Kedokteran Universitas Aidangga
Penelitian ini dilakukan dengan metode
agar well diffusion (AWD) atau difusi dengan
sumuran yang berdaameter 8 mm pada

media Muller Hinton agar plate yang telah

diinokulasi dengan suspensi bakterj MRSA,
disesuaikan dengan 0,5 McFarland (1,5x108
CFU/ml). Ekstrak diteteskan pada sumuran

dengan menggunakan mikropipet 100

Ul

Lima konsentrasi dari esktrak daun kemangl
(Ocimum santum) yang digunakan yaitu 100
mg ml-1,200 m9 ml-1,400 m9 ml-'l, 800 mg
ml-l, dan 1600 mg ml-1 sebagai kelompok
uji, kemudian cakram linezolid sebagai
kontrol positif dan DMSO 40% sebagai

kontrol negatif. DMSO 40% merupakan
pelarut yang digunakan untuk mengence*an
ekstrak daun kemangi (Ocimum sanclum)

Dalam penelitian

ini

dilakukan replikasi

sebanyak 6 kali dengan konsentrasi ekstrak
dan isolat bakteri yang sama.

mekanisme pertahanan alami terhadap

20

1

2'TRIK: Tunos-Iunos Riset Keseholon

Volume

V Ncmor

I

r(qNr'rnqA-?nQq

, Februori 201 5

Hasil uJi efek antibakteri ekstrak daun
kemangi (Oc,;",um sarctum), secara kualitatif
dinyatakan dalam diameter zona hambat

yang diukur selelah pengisian

Bahan aktif dan ekst.ak daun kemangl
(Ocimum sanctum) yang digunakan dalam
penelitian ini selanjutnya dianalisis untuk

sumuran

mengetahui kandungan bahan aktif di dalam

dengan ekstEk daun kemangi yang telah

ekstrak tersbut. Hasil analasis bahan aktif

diinkubasi selama 24 jam.
Analisis bahan aktif dalam ekstrak daun

kemangi (Ocimum sarclum) dilakukan di
Laboratorium Penelitian dan Konsultasi
lndustri, Balai Penelitian dan Konsullasi

dapat diamati pada Tabel3.
Tabei 3 Hasil analisis bahan aktif ekstrak
daun kemangi (Ocimum sanctum)

gananAkl,f

lndustn (BPKI) Surabaya, Jawa Timur
HASIL PENELITIAN

daun

kemangi (Ocimum
Ekstrak
sarclum) memiliki efek antibakteri terhadap
bakteri MRSA yang ditunjukkan dengan
lerbentuknya diameter zona hambat Hasil
penelitian dapat dalihat pada Tabel 1
1 . frarneter zona ha.nbat efek antibakten
ekstrak daun kemangi (@imum s€nclum)
lerhadap llbhicjllin-Resistant Staphyrococcus
auleus (satran dalarn milimebr)

Konsanrras,l"/")

Flavonoid
Eugenol
Minyak alsiri
Beta Karoten
Polyphenol

4
1.46
o.24
3.84

Alkaloid

5.11

Saponin
Tannin

1.49
2.7

233
476

Tabel

Kelompok

PsE€nceral I
(1600 mg mli)
Pengeiceran 2
(800 tllg mF)

Pqq€iceran 3
(1m mg mF)
Pmgeiceran 4
(2m mg ml,)
Peng€nce@ 5
(1C{ mg

mr)

Koibol+
(linezolid 30 mcg)
Kontrol - (oMSO 40%)

12

156

3

Methicillin-Resistant Staphylococcus aurcus

100

00
00
00
27.5

31

00

0

9.4 11

00
00
00

0
0
0
30.8

0

322

0
0
0

312

29.2
0

0

menghilung rerata (mean) dan simpangan
baku (standard deviation/ SD) dari setiap
kelompok uji, kontrol positif, dan konlrol

negatif Pada penelitian efek antibakte.i
ekstrak daun ke.,.angi (Ocimum santum)

terhadap

Methicillin-Resistant
Slaphylococeus aoreus (MRSA), didapatkan
hasil rerata dan simpangan baku diameter
zona hambat yang terbentuk, sebagarmana
dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2: Rerata t simpangan baku daameter
zona hambat ekstrak daun kemangi
locimum santuml lerhadap MethicillinResistant Staphy/ococcus aureus (MRSA)

@
ml')
mlr)
ml')
mlr)
mc.g)
40%)

Pengenceran 2 (8OO mg
Pengenceran 3 (4OO mg
Pengenceran 4 (200 m9
Pengenceran 5 (10o mg
Kontrol + (linezolid 30

Kontrol- (DM$

,11

Tuiuan umum dah penelitian ini adalah
mengetahui efek antibakteri ekstrak daun

kemangi (Ocimum sanctum) lerhadap

Hasil uji deskriptif data dilakukan dengan

--

PEMBAHASAN

5.115.6
0.0a0.0
0.010.0
O.OtO.O

30.311.7
0.010.0

(MRSA). Penelatian dilakukan dengan
menggunakan metode difusr pada media

agar lvlueller-Hinton. Kontrol positif dengan
menggunakan disk antibiotik lrnezoltd yaitu
untuk melihat bahwa metode difusl pada
penelitian ini sudah berjalan sesuai standar,

sedangkan kontrol negataf dengan
menggunakan DMSO 40% yaitu untuk

melihat bahwa pelarut ekstrak tidak memiliki
antrbaktera. Terdapat lima tahapan

efek

konsentrasi ekstrak daun kemangi pada

kelompok

uji yang

digunakan

untuk

mengetahui efek antibakteri ekstrak daun

kemanql loctmutn sanclutn) le'hadap
aoo
MRSA.-yartu loo mg ml ', 200 mg mt'.
'yang
mg ml . 800 mg ml '. dan 1600 mg ml
diperoleh dari hasil pengukuran berat ekstrak
daun kemangi \Ocimum sanctuml dalam

bentuk pasta yang diencerkan

dengan

pelarut DMSO 40%. Pelarut DMSO 40%

drprhh oleh karena ekstrak daun kemangr rnr
tidak dapat larut dalam pelarut DMSO 10%,
JUStru membentuk gumpalan{umpalan di
dasar botol. Hal ini diduga akibat sifat relatif
non-polar dan ekstrak daun kemangi yang
mengandung senyawa antimakroba sehingga

tidak terlarut dengan baik di dalam pelarut
DMSO 10% yang relatif polar (Masoko dan
Eloff, 2005. Goyaldan Kaushtk 201 1)
Disk linezolid 30 mcg sebagai kontrol
positif memilaka rerata diameter zona hambat

30,3 mm. Hal ani menuniukkan bahwa
prosedur pelaksanaan metode difusi pada

penelitian ani be4alan sesuai standar (CLSl,
2010).

2-TRIK: Tunos-Tunos Risel

Kesehoton

Volume

V Nomor l, Februori

ISSN:2086-3098

2015

DMSO 40% sebagai kontrol negatif tidak
ini
hambat.
menunjukkan bahwa pelarul ekstrak pada

membentuk

Hal

zona

penelitian ini tidak memiliki efek antibakteri
terhadap MRSA.
Pada ketompok uji, rerata zona hambat

pada konsentrasi 800 mg ml-1 adalah 5,1
mm, artinya konsentrasi 800 mg ml-'l tidak
memiliki efek menghambat pertumbuhan

bakteri MRSA. Sedangkan pada konsentrasi
1600 mg ml-1 tampak zona hambat dengan
rerata 13 mm, artinya pada konsentrasi inilah
mulai tampak adanya efek menghambat

pertumbuhan bakteri MRSA. Dari hasil

observasi ini, diketahui bahwa ekstrak daun
kemangi (Ocirnum sancrum) memiliki efek
antibakteri terhadap MRSA.

Beberapa penelitian yang

mendukung hasil dari penelitaan

ada

ana, yaitu

menyatakan adanya aktivitas antibakteri

yang dimiliki ekstrak daun kemangi (Ocimum

sanctum). Dari hasil penelitian yang
dilakukan oleh Dahiya dan Purkayastha
(2012) didapatkan data bahwa ekstrak etanol
menunjukkan aktivilas
antibakteri yang lebih konsisten dan nampak
jelas dibandingkan dengan ekstrak heksana
dan kloroform terhadap bakteri-bakteri MDR

dan metanol

(Multi Drugs Resistant). Dari

penelitian

tersebut juga dapat diketahua bahwa ekstrak

metanol dan etanol dan daun kemanqi

menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap
MRSA Ekslrak etanol dan daun kemangi
paling efektrf terhadap MRSA dengan nilai
MIC 1,56 mg ml-1 dengan zona hambat
sebesar 18,1010,10 mm Aktivitas antibakteri

broad-spectrum

dalam

menghambat

pertumbuhan bakten-bakteri

MDR

menunjukkan zona hambat bervariasi antara
6-20 mm pada ekstrak daun kemangr

Dalam penelitian yang dilakukan oleh

Aqil et al. (2005) ekskak etanol dari daun

mendapatkan zona hambat dengan diameter

yang cukup luas (rerata 13 mm dengan

konsentrasi 1600 mg ml-1). Beberapa
kendala yang dihadapi dalam penelitian

antara lain pada proses penyimpanan

ekstrak daun kemangi dan proses pelarutan
ekstrak dalam larutan DMSO.
Penelitian ini be.beda dengan peoelitian
lain dalam hal konsentrasi yang dibutuhkan
untuk menunjukkan diameter zona hambat.
Hal ini dapat dikarenakan oleh minimalnya

aktivitas antibakteri pada ekstrak

yang

digunakan. Minimalnya aktivitas antibakten
dalam suatu ekstrak dapat dasebabkan oleh

evaporasi dari bahan aktil terganggunya
sinergisme antar bahan-bahan aktil dan
konsentrasi bahan aktif antibakteri yang
rendah atau tidak mencukupi (Masoko dan

Eloff, 2005, Goyal dan Kaushik,

2011;
Dahiya dan Purkayastha, 2012). Dugaan lain

adalah senyawa yang menurut laporan

sebelumnya diidentifikasi memiliki aktivitas

antibakteri dalam ekstrak ini tadak
sepenuhnya terekstraksi. Variasi dari
sensitivitas dari spesies bakteri yang diuji
dengan ekstrak juga dapal disebabkan oleh
perbedaan strain yang digunakan dalam
penelitian (Dahiya dan Purkayastha, 2012).

Variasi aktivitas antibakteri dapat

pula

dikaitkan dengan afinitas yang rendah antara
komponen yang kurang polar dari ekstrak
tanaman dan komponen polar dari substrat,

baik agar maupun pelarut (Goyal

dan

Kaushik, 2011) Selain itu, faktor lingkungan
lokal seperti suhu, curan hujan. paniang hari,
kondisi iklim papa.an sinar matahan
langsung, karakterishk atau komposisi tanah,

dan musrm saal

pemanenan

JUga

mempengaruhi kandungan bahan aktif dari
ekstrak tanaman (Oahiya dan Purkayastha,
2012; Bakkali et al , 2008; Tan dan Nishida,

2011). Spesies tanaman yang sama yang

di

negara yang be.beda dapat

kemangi (Ocimum sanctum) menunjukkan

tumbuh

aktivatas yang lebih baik dalam menghambat

menunjukkan variasi kandungan bahan kimia

pertumbuhan bakteri Methicillin-Resistant
Staphylococcus aureus (MRSA) strain

penghasil P-lactamase. Deogan kosentrasi
ekstrak 100 mg ml-1, zona hambat yang
didapatkan diantaranya 11 mm, 14 mm, 17
mm, dan 18 mm terhadap macam-macam
strain MRSA, yaitu MRSA-o3, MRSA-2'1,
MRSA-29, dan MRSA-22.
Dalam penelitian lain, ekstrak etanol dari

daun kemangi (O. sacntum) menunjukkan
tidak adanya aktivitas antibakteri terhadap
bakteri yang diuji (Nanasombat dan
Lohasupthawee, 2005; Prakash, 2006).
Meskipun begitu, efek antibalderi ekstrak

daun kemangi terhadap bakteri uji dalam

penelilian ini tidak sesuai dengan penelitian
yang ada, yaitu peneliti harus menggunakan

konsentrasi

221

yang lebih tinggi

untuk

yang bervariasi. Bahkan dalam proses
penyimpanan, kandungan kimia sepe(i
bahan aktif antibakteri dapat berubah (Tan

dan Nishida, 2011). Oleh karena

itu,

kuantitas dan kualitas kandungan bahan aktif
dari ekstrak daun kemangi ini dapat saja
berbeda antara sampel tanaman yang
digunakan dalam tiap penelitian.
Hasil analisis kandungan bahan aktif dari

ekstrak daun kemangi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah: flavonoid

(1,49%), eugenol (2,74%). minyak atsiri

(1.46%), beta karoten (0.24%), polyphenol

(3,84%), alkaloid (5,11%), saponin (2.33%),

dan tannin (4,76%) Hasil ini

mendukung

penelitian mengenai fltokimia dari tanaman
kemangi (Ocimum sarclum) Salah satunya
pada ekstrak metanol maupun etanol daun

2-TRIK: Tunos-Tunos Riset

Keseholon

Volume

V

Nomor

l,

ISSN: 2086-3098

FebrLror; 201 5

kemanga menunjukkan adanya saponin dan

tannin yaog lelah dikenal memiliki aktivitas

anlibaKeri, Analisis TLC menuniukkan
adanya flavonoid. saponan, dan tannin.

Eioautography assay menuniukan zona
hambat yang kuat dari ekstrak etanol daun

kemangi terhadap pertumbuhan

MRSA
(Dahiya dan Purkayastha, 2012).
Hasil analisis fitokimia lain menun,ukkan
bahwa ekstrak etanol daun kemangi
(Ocimum sanctum) mengandung fenol,
glikosida, dan saponin. Fenol dan flavonoid
terdeteksi dengan TLC bioautografi sebagai
yang memiliki aktivatas antibakteri
terhadap MRSA (Aqil et al . 2005). Senyawa
fenolik yang terdapat dalam ekstrak daun
kemangi (Oc,,;?um sanclum) adalah eugenol
(Prakash and Gupta, 2005).
Diketahui ,uga bahwa flavonoad dan

zat

saponin berperan dalam menghambat
pertumbuhan MRSA (Manana et al., 2010).

Keslmpulan

data.

secara

kualitatif dapat disimpulkan bahwa ekstrak
daun kemangi (Ocimum sanctum) me.r,i|rki
efek antibakteri terhadap bakteri MethicillinResistant Slaphylococcus auleus (MRSA)
Oengan metode difusi agar, diketahui bahwa
konsentrasi
1600 mg ml'].

efek antibakteri tampak pada
Saran

Dibutuhkan penelrtran serupa

sanctum) yang tumbuh di lndonesia dan
menggunakan strain MRSA yang lebih
banyak. Diperlukan juga penelitian lebih

lanjut yang berfokus pada isolasi bahan aktif

dari ekstrak kemangi (Ocimum

sanctum)
yang terdeteksi dengan HPLC atau TLC
kromatografi untuk
broautografi
mendapatkan hasil yang lebih bermakna

atau

DAFTAR PUSTAKA

Ali. H and Dixit, S, 2012, ln vitro
antimicrobial activity of favanoids of
Ocimum sanctum with synergistic eflect
of their combinned form'. Asian Pacific
Joumal of Tropical Oisease: 5396-5398.

Aqil, F, Khan, MSA. Owais, M, Ahmad. l,
2005,'Effect ol Certain Bioactive Plant
Extracls on Clinical lsolates of P-lactame

Producing Methicillin

ldicrobiol. 45 (2005) 2: 106-'1 14

23 I

Resistant
Basic

J-

Averbeck,

S,

Averbeck,

D,

Toxic 45 (2008): 1146-475Bariyah, SK. 2013, 'An Extensive Survey of
the Phytochemistry and Therapeutic
Potency of Ocimum sanclum (Queen of
Herbs)'. Pak. J. Cem. 3(1); 8-'18.

P and Purkayastha, S, 2012,
'Phytochemical Sqeening and

Dahiya,

Antamicrobial Aciivity of Some t\itgdicinal

Plants Against Multj{ruq Resistant
Bactena from Clinical lsolates', lndian J
Pharm Sci.2014 Sepoct; 74(5). 443450.
Das. SK and Vasudevan. OM, 2005, 'Tulsi:
The lndian holy power plant',

Natural

Producl Radiance, 5(4): 279-283.
Dzen, SM, Roekistiningsih, R, Santoso, S,

winarsih. S, 2003, Bakteriologi Medik,

Malang: Bayumedia Publishing, pp. 106-

7, 120-1,1U.

pp

55.

Geeta. G, Vasudevan, DM, Kedlaya, R,
Deepa, S, Ballal, M, 2001, 'Activity of
Ocimum sanclum (the traditional lndian
medicrnal plant) agaanst the enteric
pathogens'. lndian J Med Sci, 2001 Aug;
55{€):434-8.472

20'l '1, 'ln vitro
Evaluation of Antibacterial Activity of
Various Crude LeaF Extracts of lndian

Goyal, P and Kaushik, P,

Sacred Plant, Ocimum sanctum

agar

keakuratan dapat ditingkatkan, lerutama
dengan sampel tanaman kemangi (Oc,mum

Staphylococcus aureus',

F,

ldaomar, M, 2008, 'Biological E fecls of
Essential Oils-A reviev/. Food Chem

Enqang, 1,2003, Mikrobiologi & Parasitologi:
untuk Akademi Keperawatan dan
Sekolah Tenaga Kesehatan yang
Sederajat, Bandung: Citra Aditya Bakti,

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan analisis

Bakkali,

L.',

British Microbiol Research J 1(3): 70-8.

Katayama. Y, lto, T, Hiramatsu, K. 2000,

New Class of Genetic

4

Element,

Staphylococcus Cassette Chromosome
mec. Encode Methrcrlhn Resistance in
Staphylococcus aureus', AAC Vol-44
No.6: 1549-1555.

Lestari, ES, Severin, JA, Fillus, PM,
Kuntaman. K. Duerink. DO. Hadi. U,
Wahjono, H, Verbrugh, HA, 2008,

'Antimicrobial resistance

among

commensal isolates of Escherichia coli
and Staphylococcus aureus in the

lndonesian population inside and outside
hospitals', Eur J Clin Microbiol lnfect Dis,
2008 Jan;27(1):45-51. Epub 2007 Oct 13.

Masoko.

P and

Daversaty

Eloff. JN. 2005.

'The

of Antifungal Compounds of Six

South African Termrnala speqes
(Combretaceae) Determined by

J

Biotech Vol. 4
Bioautography'. Afric
(12). pp: 1425-1431.
Mattana. Clrr. Satorres, SE. Sosa. A. Fusco,

M, Alcaraz, LE, 2010, 'Antibacterial
of Extracts of Acacia aroma

Activity

2-TRIK: Tunos-Tunos Risei

Keseholon

Volurne

V

Nomor

I

Februori 20l5

ISSN:2086-3098

Against

Methicillin-Resistant and
Methicillin-Sensitive Staphylococcus',
Braz J Microbiol (2010) 4.1: 581-7.

Nanasombat, S and Lohasupthawee, P,
2005, 'Antibaclerial Adivity of Crude
Ethanolic Exracls and Essential Oils of
Spices Against Salmonellae and Other
Enterobacteria'. KMITL Sci. Tech. J. Vol.

5No 3 Jul- Dec

2OO5:527-534

Prakash, P and Gupta, N, 2005, 'Therapeutic
Uses of Ocimum sanctum Linn (Tulsi)
with a Note on Eugenol and lts

Pharmacological Aclions:

A

Short

Review, lndian J Physiol Pharmacol,49
(2) : 125-131.

Prakash, SK, 2006, 'Effecls of Herbal
Extracts Towards Microbicidal Activity
Against Pathogenic Escherachia coli in
Poultry', lnt J Poult Sci; 5 (3): 259-261.

Severin, JA, Lestari, ES, Kuntaman, K,
Melles, DC, Pastink, M, Peeters, JK,
Snijders, SV, Hadi, U, Duerink, DO,

Belkum,

AV, Verbrugh, HA,

2008,

'ljnusually High Prevalence of PantonValentine Leukocidin Genes among

Methicallin-Sensitive Staphylococcus
aureus Strains Canied in the lndonesian

Population',

J Clin Microbiol;

46(6):

1989-1995.
Shokeen, P, Bala, M, Singh, M, Tnadon, V,

2008, 'ln vitro activity of eugenol, an
active component ftom Odmum sanctum,
against multiresistant and susceptible

strains ol Neisseria
lnternataonal Journal

Agents 32: 174-179.

Stapleton,

of

gonor*)oeae'.
Antimicrobial

PD and Taylor, PW,

2002,

'Methicillin resistance in Staphylococcus
aureus: mechanisms and modulation',
Sci Prog; 85(Pt 1)r 57-72.

Tan, KH and Nishida, R, 2011,
Eugenol:

lts

'Methyl

Occurrence, Dastribution,

and Role in Nature, Especially in Relation

to lnsect Behavaour and Pollination', J
lnsect SciVol. 12 (56): 1-9.

Tenover, FC, 2006, 'Mechanisms of
Antimicrobial Resistance in Bacteria', Am
J Med Vol. 119 (6): S3-S10.

Umar, ANL, 2011, Perbandingan Ekstrak
Daun Kemangi (Ocimum basilic{rm L.)

dengan Ketokonazol 2'/"

dalam

lvlenghambat Pertumbuhan Candida sp.
Pada Kandidiasis Vulvovaginalis.

Retrieved:
http://eprints.

7 Maret 2013

u nd ip. a

from:

c.idl32%gll lAnandin

i_Nindya.pdf

24

I

2-TRIK: Tunos-Tunos Risel

Keseholon