PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI MATERI TAJWID MELALUI MEDIA APLIKASI AL-KALAM PADA SISWA KELAS X MIPA 4 SMA NEGERI 3 BOYOLALI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI MATERI TAJWID

MELALUI MEDIA APLIKASI AL-KALAM

PADA SISWA KELAS X MIPA 4 SMA NEGERI 3 BOYOLALI SEMESTER II TAHUN

  

PELAJARAN 2016/2017

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

SAIFUL ROHMAT

NIM. 114-14-012

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKUSTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

ISTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  ُّل ُك ُُّّ م ُّ ن ُُّّ ي ُّ س

  ُّ تُّ ط ُّ يُُّع ُُّّ غ ُُّ ي

  ُّ ك ُُّّ فُّ لُّ يُّ ج ُّ ي ُُّب

  ُُّّ اُّ ن ُّ ت ُّ “ Setiap orang lain bisa maka kita harus bisa” PERSEMBAHAN 1.

  Istiku tercinta Ika Wahyuni S.F, S.Pd.I 2. Anakku yang paling cantik Zina Najihana Al Mira Rahmatika, harapan untuk melangkah masa depanku

  3. Almarhumah ibu yang selalu hadir (Kata-kata motivasinya) ketika kaki berat melangkah .

  4. Ayah yang senantiasa sabar 5.

  Mertua yang mengerti apa adanya 6. Dosen Pembimbing Akademik ibu Siti Rokhayati, M.Pd yang telah membantu setiap langkah mudah akademik

  7. Dosen Pembimbing Skripsi Bapak Imam Mas Arum, M.pd yang sabar dalam setiap Bimbingan

  8. Bapak khaerul Anwar, S.Pd selaku Kepala sekolah SMA N 3 dan teman-teman yang selalu memberi dorongan dan kesempatan untuk belajar

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan sebaik-baik balasan di dunia dan

akhirat, Amien

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT., karena atas segala

rahmat dan karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan pembuatan karya ilmiah

dalam bentuk hasil penelitian yang berjudul : Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Materi Tajwid Melalui Media Aplikasi Al-

Kalam Pada Siswa Kelas X MIPA 4 SMA Negeri 3 Boyolali Semester II Tahun Pelajaran

2016/2017.

  Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga yang telah memberi kesempatan untuk menyelasaikan skripsi ini.

  2. Ibu Siti Rokhayati, M.Pd selaku Ketua Jurusan PAI di IAIN Salatiga yang berkenan menyetujui dan merestui skripsi ini.

  3. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd. sebagai pembimbing skripsi ini yang telah banyak membantu penulis dalam pembuatan skripsi ini.

  4. Bapak Ibu Dosen, yang telah memberikan pandangan dan dorongan sehingga terwujudnya skripsi ini.

  5. Istriku tercinta yang telah banyak membantu dan memberi dorongan kepada penulis

  Penulis menyadari bahwa pembuatan karya ilmiah ini masih banyak kelemahan dan kekurangannya, Oleh karena itu saran dan kritik dari semua pihak yang membangun sangat penulis harapkan. Tidak lupa dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan karya ilmiah bentuk hasil penelitian ini. Akhirnya semoga hal-hal yang penulis sajikan dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya. Amien.

  Salatiga, 20 Maret 2017 Penulis Saiful Rohmat

  

ABSTRAK

Saiful Rohmat. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama

  Islam dan Budi Pekerti Materi Tajwid Melalui Media Aplikasi Al- Kalam Pada Siswa Kelas X MIPA 4 SMA Negeri 3 Boyolali

Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017.

  Kata Kunci : Peningkatan, hasil belajar dan Media Aplikai Al Kalam Berdasarkan pengamatan dan pengalaman peneliti sebagai guru di SMA Negeri 3

Boyolali dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, khususnya

materi Tajwid masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dan belum memperoleh

hasil yang memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian pokok bahasan

tersebut yang hanya mencapai rata-rata 67,86. Dengan demikian peneliti sebagai guru

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti perlu berusaha keras agar hasil belajar siswa

dapat meningkat. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti mencoba mencari cara

atau model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang peneliti pilih untuk

penelitian yaitu Tajwid.

  Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agam

Islam dan budi Pekerti materi pokok Tajwid melalui pemanfaatan Media Aplikasi Al

Kalam bagi siswa kelas X Mipa 4 SMA Negeri 3 Boyolali Semester II Tahun Pelajaran

2016/2017

  Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2016/2017 mulai

bulan Januari 2017 di kelas X MIPA 4 SMA Negeri 3 Boyolali dengan jumlah siswa 35

siswa. Penelitian ini menggunakan metode langsung dengan teknik test dan observasi

yang terdiri dari dua siklus dengan masing-masing siklus meliputi: perencanaan,

tindakan, pengamatan dan refleksi.

  Pembelajaran dengan memanfaatkan Media Aplikasi Al Kalam dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat terjadi karena siswa dengan melihat

Aplikasi Al Kalam yang didalamnya terdapat bacaan-bacaan tajwid yang berbeda warna

antara bacaan tajwid satu dengan yang lainnya, sekaligus didalam tiap bacaan tajwid

tersebut sudah terdapat penjelasan dan cara membacanya yang benar, sehingga siswa

dimudahkan dalam menemukan bacaan tajwid sekaligus dimudahkan dalam

mempelajari bunyi suatu bacaan , Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa nilai

rata-rata presentase 79,57menjadi 90,71 pada siklus II, artinya terjadi peningkatan

sebesar 11,14 %. Demikian pula pada hasil belajar menunjukkan nilai ketuntasan belajar

pada siklus I sebesar 68, 57 % menjadi 94,29% pada siklus II. Sehubungan dengan hasil

penelitian, implikasinya terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti di kelas adalah: dengan menggunakan Media Aplikasi Al Kalam dapat

meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti.

  

DAFTAR ISI

HALAMAN HALAMAN JUDUL ............................................................................ i PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................... ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................. iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................ iv KATA PENGANTAR............................................................................ v ABSTRAK ............................................................................................ vi BAB I PENDAHULUAN .....................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ……………………………………

  1 B. Identifikasi Masalah..…………………………………….....

  4 C. Pembatasan masalah ………………………….....................

  4 D. Rumusan Masalah ……………………………………........

  5 E. Tujuan Penelitian...…………………………………............

  5 F. Ma nfaat Penelitian ………………………………..............

  5 G. Hipotesis Tindakan ………………………….......................

  6 H. Definisi Istilah/Operasional..................................................

  6 I. Metode Penelitian.................................................................

  7 J. Sistematika Penulisan............................................................

  13 BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................

  14 A.

  Peningkatan hasil Belajar ………………………………...........

  14 1.

  Peningkatan...........................................................................

  14

  15 B.

  2. Hasil belajar...........................................................................

  Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti......………………...

  19 C.

  Tajwid................................................................................... …..

  20 D.

  Media...........................................................................................

  22 E.

  Aplikasi .......................................................................................

  23 F.

  Al Kalam......................................................................................

  24 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ........................................

  26 A.

  Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian..............................

  26 1.

  Visi Sekolah........ ………………………………………………

  26 2.

  Misi Sekolah …........…………………………………………..

  26 3.

  Keadaan Siswa............................................................................

  27 4.

  Keadaan Guru.............................................................................

  28 B.

  Subjek Penelitian .............................................................................

  29 C.

  Desain Penelitian ............................................................................

  30 D.

  Diskripsi Pelaksanaan Siklus ...........................................................

  31

  1. Siklus

  31 1........................................................................................

  33

  2. Siklus

  37 2........................................................................................

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................

  40 A.

  Deskripsi Prasiklus ………………………………………

  40 Hasil Tes Kemampuan Tajwid Pratindakan...................

  40 B.

  Analisis Data Penelitian Persiklus

  42

  1. Siklus I

  42

  42

  1) Perencanaan tindakan

  2) Pelaksanaan Tindakan

  2. Siklus II

  43 C.

  Pembahasan

  47 1.

  Ketuntasan Hasil belajar Siswa

  53 D.

  Peningkatan Pembelajaran Tajwid

  53

  53 BAB V PENUTUP ...............................................................................

  55 A.

  Simpulan ..........................................................................................

  55 B.

  Saran-saran ......................................................................................

  55 1.

  Bagi Guru ……………………………………………………...

  56 2.

  Bagi Siswa …………………………………………..................

  56 3.

  Bagi Peneliti................................................................................

  56 DAFTAR PUSTAKA

  57 ……………………………………….………..

  LAMPIRAN-LAMPIRAN 1.

  Rencana Pelaksanaan Pelajaran.

  2. Silabus.

  3. Soal siklus I dan II 4.

  Surat izin Penelitian.

  5. Dokumentasi.

  DAFTAR TABEL 1.

  Tabel 1 Hasil tes pra siklus …………………………………….....

  2. Tabel 2. Hasil tes formatif siklus I …………………………….....

  3. Tabel 3 Rekapitulasi hasil tes siklus I ………………………........

  4.

  

4. Tabel 4. Observasi siklus I ………………………………........

  

5. Tabel 5. Hasil tes formatif siklus II ……….....……………….......

  

6. Tabel 6. Rekapitulasi hasil siklus II ………………………...........

  7. T

abel 7. Observasi siklus II ………………………………….......

  8. Tabel 8. Rekapitulasi pra siklus, siklus I dan siklus II ………......

  9. Tabel 9. Peningkatan hasil observasi siklus I dan II ………….....

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya sadar yang dilakukan seseorang atau

  kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dalam proses kedewasaan manusia yang hidup dan berkembang, nampaklah kenyataan bahwa manusia selalu berubah, dan perubahan itu merupakan hasil belajar, dalam hal ini berarti bahwa dalam pendidikan terjadi sebuah proses pengubahan sikap dan tingkah laku

  Proses pembelajaran di sekolah sebagai suatu aktifitas mengajar dan belajar yang didalamnya terdapat dua subyek yaitu guru sebagai seorang pendidik dan siswa sebagai peserta didik. Tugas dan tanggung jawab utama dari seorang guru adalah menciptakan pembelajaran yang efektif, efisien, kreatif, dinamis dan menyenangkan.

  Hal ini berimplikasi pada adanya kesadaran dan keterlibatan aktif antara dua subyek pembelajaran yaitu guru sebagai penginisiatif awal, pembimbing dan fasilitator dengan peserta didik sebagai orang yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam pembelajaran itu sendiri. Untuk mengoptimalkan pencapaian hasil belajar maka diperlukan sebuah interaksi edukatif dalam proses pembelajaran.

  Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan mata pelajaran pokok yang tidak hanya mengantarkan peserta didik untuk menguasai berbagai kajian keislam, tetapi lebih menekankan pada pengamalan dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti hendaknya dapat mengembangkan pembelajaran yang berorientasi pada pencapaian kompetensi peserta didik secara menyeluruh yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

  Sumber kajian keislaman yang digunakan sebagai dasar pengamalan dalam kehidupan sehari-hari adalah Al-Quran dan Hadits, sehingga dibutuhkan pemahaman dalam mempelajari kedua sumber tersebut, dan didalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dari tiap- tiap materi terdapat dalil sebagai pendukung dari tiap-tiap materi, baik dalil Al-Quran maupun Hadits, yang diharapkan para siswa dapat mengamalkan agama mengetahui dalil-dalilnya, Sehingga siswa perlu bisa membaca Al- Quran dengan kaidah yang benar melalui benar makhraj, maupun tajwidnya.

  Berdasarkan pengamatan dan pengalaman peneliti sebagai guru di SMA Negeri 3 Boyolali yang sebagian besar siswanya adalah dari SMP umum yang sedikit materi keagamannya sehingga dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, khususnya materi Al Quran tentang Tajwid masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dan belum memperoleh hasil yang memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian pokok bahasan tersebut yang hanya mencapai rata-rata 67,86. Yang dimana KKM untuk materi Pendidikan Agama dan Budi Pekerti di SMA Negeri 3 Boyolali adalah

  80.00, Sehingga dari siswa kelas X MIPA 4 yang berjumlah 35 hanya didapatkan 18 siswa yang sudah mencapai KKM, Dengan demikian peneliti sebagai guru Agama Islam perlu berusaha keras agar hasil belajar siswa dapat meningkat. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti mencoba mencari cara atau model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang peneliti pilih untuk penelitian yaitu tentang Tajwid. Adapun penyebab rendahnya hasil ulangan siswa kelas X di SMA Negeri 3 Boyolali adalah: siswa tersebut termasuk siswa yang tidak selesai untuk belajar di Taman Pendidikan Al Quran { TPA }, siswa kurang jelas dengan konsep-konsep yang diterima dan guru belum menemukan model pembelajaran yang tepat. Dalam mengajar biasanya guru menggunakan metode eksploitasi yaitu guru berperan lebih aktif, lebih banyak melakukan aktivitas dibandingkan dengan siswa-siswanya.

  Guru mempersiapkan bahan ajar dan menyampaikan secara ceramah dan siswa menerima bahan ajar dengan pasif tanpa melakukan kegiatan kecuali mencatat dan latihan soal.

  Untuk itu peneliti akan menerapkan model pembelajaran yang menggunakan alat peraga, karena dianggap dapat membangkitkan minat siswa dan dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran. Kreativitas yang terjadi dalam proses pembelajaran diharapkan dapat menjadikan siswa merasa ingin mengetahui, mengajukan pertanyaan dan mampu menyampaikan pendapat. Metode ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar Tajwid, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil ulangan siswa kelas X SMA Negeri 3 Boyolali.

  Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan, maka judul penelitian yang ditetapkan adalah

  : “ Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Materi Tajwid Melalui Pemanfaatan Media Aplikasi Al-Kalam Pada Siswa Kelas X MIPA 4 SMA Negeri 3 Boyolali Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 ”.

  B. Pembatasan Masalah

  Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Materi Tajwid Melalui Pemanfaatan Media Aplikasi Al-Kalam Pada Siswa Kelas X MIPA 4 SMA Negeri 3 Boyolali Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 ”.

  C. Rumusan Masalah

  Mengacu kepada latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Media Aplikasi Al Kalam dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi Tajwid siswa Kelas X MIPA 4 SMA Negeri 3 Boyolali Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017? ”.

  D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Apakah Media Aplikasi Al Kalam dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi Tajwid siswa kelas X MIPA 4 SMA Negeri 3 Boyolali Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017?

E. Manfaat Penelitian 1.

  Manfaat Bagi Siswa a.

  Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di SMA Negeri 3 Boyolali.

  Berdasarkan kerangka teoritik di atas, maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah: Penggunaan media pembelajaran Aplikasi Al Kalam dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa pada pokok bahasan Tajwid pada siswa kelas X MIPA 4 Semester II Tahun akademik 2016/2017 di SMA Negeri 3 Boyolali.

  Meningkatkan kepercayaan bagi masyarakat akan kualitas layanan diberikan pihak sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan.

  c.

  Dapat meningkatkan kinerja sekolah secara keseluruhan.

  b.

  3. Manfaat Bagi Sekolah a.

  Pembelajaran menggunakan alat peraga lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajarnya.

  Memotivasi guru dalam memaksimalkan model pembelajaran yang digunakan supaya tercapai tujuannya.

  b.

  Menambah wawasan bagi guru tentang pembelajaran yang efektif.

  2. Manfaat Bagi Guru a.

  Mendorong siswa untuk bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugasnya dan menyampaikan kepada teman sekelompoknya.

  b.

F. Hipotesis tindakan

G. Definisi Istilah/ Operasional

  Peneliti mengambil judul “Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Materi Tajwid Melalui Pemanfaatan Media Aplikasi Al-Kalam Pada Siswa Kelas X MIPA 4 SMA Negeri 3 Boyolali Semester II Tahun Pelajaran

  2016/2017”. Maka untuk memperjelas istilah pengertian judul tersebut perlu kita jelaskan istilah-istilah kata sebagai berikut: 1.

  Peningkatan Hasil Belajar Pengertian peningkatan berasal dari kata tingkat yang berarti (lapis dari sesuatu yang bersusun), sedangkat kata peningkatan atau meningkat artinya selalu meningkat (naik, bertambah dsb) (Poerwodarminto 1976 : 1078), sedangkan belajar merupakan kegiatan yang kompleks, hasil belajar berupa kapabilitas dan setelah belajar orang memiliki pengetahuan, sikap dan nilai (Dimyati, 2006: 10). Dalam penegertian ini secara implisit dalam pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.

2. Materi Tajwid

  Pengertian Tajwid Secara lughat (bahasa) kata "Tajwid" berarti "Tahsin" (memperbaiki ), sedangkan menurut istilah adalah: "Mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya, dengan memberi hak dan mustahaknya.

  Yang dimaksud dengan hak huruf adalah sifat asli yang selalu bersama huruf tersebut, sep erti Al jahr (jelas), Isti‟la‟ (terangkat), Istifal

  (menurun), dan lain sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan mustahak huruf adalah sifat yang nampak sewaktu-waktu, seperti tafkim (tebal), tarqiq (tipis)

  , ikfa‟ (tertutupi), gunnah (dengung) dan lain sebaginya (Abdul Aziz, 2000:11). Adapun materi tajwid yang diberikan kepada anak-anak adalah sesuai dengan silabus PAI yaitu yang mencakup beberapa hukum bacaan antara lain gunnah (dengung), ikhfa‟(samar), izhar (jelas), idghom (masuk), mad (panjang) dan lain- lain.

3. Aplikasi Al-Kalam

  Al-Kalam adalah sebuah software Al-Qur'an digital yang dilengkapi dengan murroatal dari syeh-syeh terkenal, tafsir, terjemahan, tajwid dan lain-lain, sehingga Al-Kalam ini sangat cocok digunakan sebagai media Aplikasi untuk siswa yang sedang belajar Al-Qur'an maupun tajwid karena SOftware ini dilengkapi dengan berbagai macam fitur yang akan mempermudah siswa dalam belajar Al-Qur'an. terlebih lagi dengan Aplikasi ini siswa bisa mendengar murrotal sambil menyimak bacaan tajwid serta makhroj ataupun memahami lebih dalam mengenai tafsir maupun makna ayat-ayat Al-Qur'an.

H. Metode Penelitian

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

  Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

  Penelitian ini akan dihentikan apabila ketuntasan belajar secara klasikal telah mencapai 85% atau lebih. Sehigga peneliti tidak tergantung pada jumlah siklus yang harus dilalui.

I. Rancangan Penelitian

  Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam buku pedoman penelitian tindakan kelas yang disusun oleh Tim Pengajar Penelitian Pendidikan UNY bahwa PTK adalah sebagai bentuk investigasi yang bersifat reflektif, kolaboratif dan spiral, yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi kompetensi, atau situasi (Team Pengajaran UNY, 1998: 9).

  Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi serta kualitas pembelajaran di kelas; sedangkan manfaat PTK dalam pembelajaran adalah untuk mengembangkan dan melakukan inovasi pembelajaran (E.Mulyasa, 2007: 55). Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart dalam bukunya Suharsimi Arikunto yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi) (Arikunto , 2006: 16) Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut:

  Gambar 1 Alur PTK

  Putaran 1 Refleksi Rencana Awal/Rancangan Tindakan/ observasi Refleksi

  Rencana yang Putaran 2

direvisi

Tindakan/ observasi Refleksi

  Rencana yang

direvisi

Tindakan/ observasi

  Penjelasan alur di atas adalah: 1.

  Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

  2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari dignakannya media Aplikasi Al Kalam.

  3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.

4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

  Observasi dibagi dalam dua putaran yaitu putaran 1 dan 2, masing- masing putaran dikenai perlakuan (alur kegiatan) yang sama dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir putaran. Dibuat dalam dua putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan.

a. Tempat, Waktu Populasi dan Sample 1.

  Tempat Penelitian Tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian ini di SMA Negeri 3 Boyolali tahun pelajaran 2016/2017.

  2. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 3

  • – 29 Januari 2017 yaitu di semester II Tahun Pelajaran 2016/2017.

  3. Populasi dan Sample Populasi penelitian adalah siswa-siswi SMA Negeri 3 Boyolali yang berjumlah 891 siswa, sedangkan yang dijadikan sample penelitian adalah siswa kelas X MIPA 4 yang terdiri dari 35 siswa.yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan dalam pembelajaran pada pokok bahasan Tajwid.

b. Langkah-langkah/ Siklus Penelitian

  Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan bentuk kajian yang sistematis dan reflektif dilakukan oleh guru untuk meningkatkan pembelajaran dan kualitas siswa, dan penelitian ini dilakukan oleh guru dengan tidak mengubah situasi dan jadwal yang telah ada, dengan demikian jika guru melakukan beberapa penelitian tindakan tidak akan mengganggu jadwal yang telah ada (Arikunto, 2006:6).

  Gambar 2 siklus penelitian Perencanaan Perencanaan Ulang

  Refleksi Siklus I Tindakan Refleksi Siklus II Tindakan Pengamatan Pengamatan Dari gambar di atas penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi dua siklus.Tiap siklusnya terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

  Dalam siklus I ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa terhadap pembelajaran Tajwid melalui penggunaan media Aplikasi Al Kalam. Setelah dilakukan refleksi terhadap proses tindakan siklus I maka akan mendapat permasalahan yang muncul dalam kelas tersebut. Sehingga untuk memecahkan masalah tersebut perlu dilakukan perencanaan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang, dan refleksi ulang pada siklus II.

  Sedangkan siklus II bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan pembelajaran Tajwid melalui penggunaan Aplikasi Al Kalam setelah dilakukan perbaikan pada siklus II.

c. Instrumen Penelitian

  Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Silabus

  Silabus adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.

  2. Rencana Pelaksanaan Pelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pelajaran merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masing RPP berisi Kompetensi Dasar, Indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran , dan kegiatan belajar mengajar.

  3. Lembar Kegiatan Siswa Lembar kegiatan ini yang dipergunakan siswa untuk membantu proses pengumpulan data hasil eksperimen.

  4. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar

  a) Lembar observasi pengolahan metode pembelajaran diskusi untuk mengamati kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran.

  b) Lembar observasi aktifitas siswa dan guru, untuk mengamati aktifitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.

  5. Tes Formatif Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  Tes ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan adalah pilihan ganda (objektif) 20 soal dan isian sebanyak 5 soal.

d. Pengumpulan Data

  Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi pengolahan pembelajaran menggunakan Media Aplikasi Al Kalam, observasi aktivitas siswa dan guru, dan tes formatif.

1. Analisis Data

  Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

  Dalam mengalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu: a.

  Untuk menilai ulangan atau tes formatif Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:

  ∑X X=

  ∑N Dengan :

  X = Nilai rata-rata

  Σ X = Jumlah semua nilai siswa Σ N = Jumlah siswa b. Untuk ketuntasan belajar

  Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 2013, yaitu ketuntasan belajar ditentukan oleh masing-masing sekolah, di mana SMA Negeri 3 Boyolali dalam menentukan seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 80 % atau nilai 80, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 80% yang telah mencapai daya serap lebih dari sama dengan 80 %.

  J. Sistematika Penulisan

  Dalam penulisan penelitian tindakan kelas ini penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut:

  Bab I. Pendahuluan berisi tentang, Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,Tujuan dan Manfaat Penelitian, Hipotesis Tindakan, Definisi Istilah, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan. Bab II. Kajian Pustaka yang berisi tentang: Pengertian Peningkatan Hasil Belajar, pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, tajwid, Media Aplikasi Al Kalam dan Tinjauan Materi.

  Bab III. Pelaksanaan Penelitian yang berisi tentang: Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian, Deskripsi Pelaksanaan siklus I dan Deskripsi Pelaksanaan siklus II

  Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang berisi tentang: Deskripsi Persiklus dan Pembahasan siklus I dan siklus II Bab V. Penutup berisi tentang Kesimpulan dan Saran

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peningkatan Hasil Belajar 1. Pengertian Peningkatan Menurut seorang ahli bernama Adi S, peningkatan berasal dari kata

  Yang berarti lapis atau lapisan dari sesuatu yang kemudian membentuk susunan. Tingkat juga dapat berarti pangkat, taraf, dan kelas.

  Sedangkan peningkatan berarti kemajuan. Secara umum, peningkatan merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan kualitas maupun kuantitas. Peningkatan juga dapat berarti penambahan keterampilan dan kemampuan agar menjadi lebih baik. Selain itu, peningkatan juga berarti pencapaian dalam proses, ukuran, sifat, hubungan dan sebagainya.

  Kata peningkatan biasanya digunakan untuk arti yang positif. Contoh penggunaan katanya adalah peningkatan mutu pendidikan, peningkatan kesehatan masyarakat, serta peningkatan keterampilan para penyandang cacat. Peningkatan dalam contoh diatas memiliki arti yaitu usaha untuk membuat sesuatu menjadi lebih baik daripada sebelumnya.

  Suatu usaha untuk tercapainya suatu peningkatan biasanya diperlukan perencanaan dan eksekusi yang baik. Perencanaan dan eksekusi ini harus saling berhubungan dan tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan. juga dapat menggambarkan perubahan dari keadaan atau sifat yang negatif berubah menjadi positif. Sedangkan hasil dari sebuah peningkatan dapat berupa kuantitas dan kualitas. Kuantitas adalah jumlah hasil dari sebuah proses atau dengan tujuan peningkatan.

  Sedangkan kualitas menggambarkan nilai dari suatu objek karena terjadinya proses yang memiliki tujuan berupa peningkatan. Hasil dari suatu peningkatan juga ditandai dengan tercapainya tujuan pada suatu titik tertentu. Dimana saat suatu usaha atau proses telah sampai pada titik tersebut maka akan timbul perasaan puas dan bangga atas pencapaian yang telah diharapkan.

2. Hasil Belajar

  Hasil belajar didefinisikan oleh Romiszowski sebagai output (keluaran) dari suatu sistem pemrosesan input (masukan). Input dapat berupa berbagai informasi sedangkan output berupa performance (kinerja). Pengetahuan dikelompokan pada empat kategori yaitu: a.

  Fakta, merupakan pengetahuan tentang objek nyata, hubungan dari kenyataan, dan informasi verbal dari suatu objek, peristiwa atau manusia.

  b.

  Konsep, merupakan pengetahuan tentang seperangkat objek konkrit atau defenisi.

  c.

  Prosedur, merupakan pengetahuan tentang tindakan demi tindakan yang bersifat linier dalam mencapai suatu tujuan. d.

  Prinsip, merupakan pernyataan yang mengenai hubungan dari dua konsep atau lebih.

  Bloom seperti yang dikutip Anita Woolfolk mengklasifikasikan hasil belajar dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif terbagi dalam 6 tingkatan yaitu ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, evaluasi, dan kreativitas. Ranah afektif terbagi menjadi 5 tingkatan yaitu penerimaan, penanggapan, penghargaan, pengorganisasian, dan penjatidirian. Ranah psikomotorik terbagi menjadi 4 tingkatan yaitu peniruan, manipulasi, artikulasi, dan pengalamiahan.

  Hasil belajar siswa adalah suatu perilaku.Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Menurut Gagne belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam disposisi atau kapabilitas seseorang, dalam kurun waktu tertentu, dan bukan semata-mata sebagai proses pertumbuhan (Dimyati &Mujiono, 2006: 10).

  Menurut Sudjana (2009:162) bahwa perubahan sebagai hasil proses belajar ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, penalaran, sikap dan tingkah laku, keterampilan dan kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain dalam diri individu yang belajar. Perubahan tingkah laku dikatakan sebagai hasil belajar, apabila:

  1) Hasil belajar sebagai pencapaian tujuan menekankan pentingnya tujuan mengajar, Ketegasan dalam menetapkan tujuan akan memberikan arah yang jelas pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Tujuan pembelajaran merupakan rumusan pertanyaan mengenai kemampuan atau tingkah laku yang diharapkan dikuasai oleh siswa setelah mengikuti pelajaran.Tingkat pencapain tujuan menunjukkan kualitas pembelajaran.

  2) Hasil belajar merupakan proses kegiatan belajar yang disadari Siswa yang terkreativitas akan menunjukkan belajar dengan penuh kesadaran, kesungguhan, tidak ada paksaan untuk memperoleh tingkat penguasaan pengetahuan. Di samping itu motivasi sangat berpengaruh terhadap pengetahuan dan konsentrasi siswa pada pelajaran.

  3) Hasil belajar sebagai proses latihan

  Latihan-latihan adalah suatu pengulangan atau tindakan sebagai respon terhadap rangsangan dari luar dalam rangka memperoleh kemampuan baru untuk bertindak. Latihan merupakan proses belajar yang disadari oleh pelakunya.

  4) Hasil belajar merupakan tindak- tanduk yang berfungsi dalam kurun waktu tertentu atau hasil belajar yang bersifat permanen

  Faktor faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah motivasi belajar, konsentrasi belajar, mengolah bahan belajar , menyimpan perolehan hasil belajar, intelegensi dan kebiasaan belajar. Untuk mengetahui hasil belajar dari proses kegiatan pembelajaran diperlukan suatu penilaian yaitu penilaian hasil belajar. Dalam melakukan penilaian diperlukan alat ukur. Alat ukur tersebut berupa tes. Tes adalah himpunan pertanyaan yang harus dijawab atau pertanyaan- pertanyaan yang harus dipilih/ditanggapi, atau tugas-tugas yang harus dilakukan oleh orang yang dites dengan tujuan untuk mengukur suatu aspek (perilaku) tertentu dari orang yang dites. Dalam tes prestasi yang hendak diukur adalah tingkat kemampuan seorang siswa dalam menguasai bahan pelajaran yang telah diajarkan. (Depdiknas, 2005:4).

  Hamalik (2007:55) mengemukakan bahwa tes/evaluasi merupakan keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

  Siswa yang telah mengalami pembelajaran diharapkan memilki pengetahuan dan ketrampilan baru serta perbaikan sikap sebagai hasil dari pembelajaran yang telah dialami siswa tersebut. Pengukuran hasil belajar bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa dalam menyerap materi. Sebaiknya hasil belajar yang telah dinilai oleh guru diberitahukan kepada siswa agar siswa mengetahui kemajuan belajar yang telah dilakukannya serta kekurangan yang masih perlu diperbaiki. Penilaian hasil belajar pada akhirnya sebagai bahan refleksi siswa mengenai kegiatan belajarnya dan refleksi guru terhadap kemampuan mengajarnya serta mengevaluasi pencapaian target kurikulum.

B. Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti

  Indonesia merupakan negara yang berlandaskan ketuhanan yang maha esa, begitulah bunyi sila pertama dari pancasila yang merupakan salah satu pilar kebangsaan negara kita, itulah mengapa pendidikan agama merupakan salah satu pendidikan paling penting sebagai salah satu landasan kehidupan bernegara. Konsep ketuhanan merupakan hal yang sangat penting dipahami oleh seluruh rakyat indonesia. Sila pertama tersebut menunjukkkan bahwa kehidupan masyarakat Indonesia harus berlandaskan atas norma-norma dan nilai-nilai serta serta nilai yang berlaku dalam agama yang dianut oleh warga negarany, untuk memahami nilai-nilai serta norma agama tersebut tidak bisa datang begitu saja secara instant, tapi harus melalui proses pembelajaran, oleh karena itu pelajaran agama merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib ada disekolah-sekolah, mulai dari sekolah dasar, SMP, SMA hingga perguruan tinggi.

  Melalui perubahan dari kurikulum 2006 menjadi kurikulum 2013, Pelajaran Pendidikan Agama di tambah menjadi pendidikan Agama Islam dan budi Pekerti, dengan harapan agar pembelajaran Agama tidak hanya menciptakan kesalehan individu tetapi juga bertambah dengan kesalehan sosial melalui pembelajaran budi pekerti yang baik, sehingga kebiasaan peserta didik mencerminkan pribadi yang soleh secara individu yang keterkaitanya antara diri pribadi dengan Allah SWT dan kesalehan sosial melalui budi pekerti yang baik dengan sesama manusia dan alam sekitar.

C. Tajwid

  Secara lughat (bahasa) kata "Tajwid" berarti "Tahsin" (memperbaiki ), sedangkan menurut istilah adalah: "Mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya, serta memberi hak-haknya, seperti: jelas kuat, lemah dan sifat-sifat huruf, seperti: tebal, tipis, al-jahr, isti'la, istifal dan lain-lain. Haq huruf yaitu sifat asli yang senantiasa ada pada setiap huruf atau seperti sifat Al-jahr, Isti‟la‟, dan lain sebagainya. Hak huruf meliputi sifat-sifat huruf dan tempat- tempat keluar huruf. Mustahaq huruf yaitu sifat yang sewaktu-waktu timbul oleh sebab-sebab tertentu, seperti: idh-har, ikhfa, iqlab, idgham, qalqalah, ghunnah, tafkhim, tarqiq, mad, waqaf, dan lain-lain.

  Ingatakan bahwa Tajwid adalah mengeluarkan setiap huruf dari makhrajnya dan memberikan hak setiap huruf (yaitu sifat yang melekat pada huruf tersebut seperti qolqolah, Hams, dll) dan mustahaq huruf (yaitu sifat-sifat huruf yang terjadi karena sebab-sebab tertentu seperti: izhar, idghom, dll.) ................................................

  Pengertian lain darih menyampaikan dengan sebaik- baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacaan ayat al-Quran.

  Pengertian tahsin ( ) secara bahasa sama seperti pengertian tajwid yang

  هيسحت

  berasal dari kata yang berarti membaguskan atau

  َ َ - - اًنْيِسْحَت َُهِّسَحُي ََهَّسَح

  memperbaiki.

  Adapun masalah-masalah yang dikemukakan dalam ilmu ini adalah makharijul huruf (tempat keluar-masuk huruf), shifatul huruf (cara pengucapan huruf), ahkamul huruf (hubungan antar huruf), ahkamul maddi

  wal qasr (panjang dan pendek ucapan), ahkamul waqaf wal ibtida’ (memulai

  dan menghentikan bacaan) dan al-Khat al-Utsmani. Maka dapat dikatakan Ilmu Tajwid adalah pengetahuan tentang kaidah serta cara-cara membaca Al- Quran dengan mengeluarkan huruf dari makhrojnya serta memberi hak dan mustahaknya

  َ َُهَمَّلَعَوَ َنَأْرُقلْاََمَّلَعَتَ ْهَمَْمُكُرْيَخ

  ”Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Al Qur‟an dan mengajarkannya”(HR.Muslim).

D. Media

  Secara etimologi, kata

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI DI SMP NEGERI 2 JOMBANG

0 8 27

HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 FAJAR HARAPAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASET LEARNING (PBL) PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0 6 1

UPAYA PENINGKATAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM AUDIO MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI KELAS X1 TEKNIK AUDIO VIDEO SEMESTER GENAP SMK NEGERI 3 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0 1 13

SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

0 4 455

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TGT SISWA KELAS 4 SD NEGERI SEWORAN WONOSEGORO BOYOLALI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 20152016

0 1 23

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

0 0 53

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SALAT KELAS III MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SD NEGERI 3 PINGIT PRINGSURAT TEMANGGUNG - Test Repository

0 2 126

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SHALAT MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SD NEGERI I MERGOWATI KEC. KEDU KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2010 - Test Repository

0 2 126

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI IMAN KEPADA KITAB ALLAH MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 KAUMAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013 - Test Repository

0 0 135

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI TRANSPORTASI MELALUI PENDEKATAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II MI BONOMERTO KEC. SURUH TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 0 142