Kemampuan Berbahasa Sunda Murid SD Kelas VI di Jawa Barat : Membaca dan Menulis
d ;
."
Yus Rusya
PERPUSTAKAAN
PUSAT PEMBINAAN D
,
EMBANGAN BAHASA
t RTEMEN PENOIOIKAN
KEBUOAYAAN
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Ba
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Jakarta
1981
Sed Db 7X
Naskab buku ini merupakan hasil Proyek Penelitian Bahasa dan Saslra Indo
Daerah Jawa Barat, 197711978 disunling dan dilerbilkan dengan dana Proyek
Pusal.
Slaf Inli Proyek : S. Effendi (Pemimpin) , Zulkarnain (Bendaharawa
Hadi (Sekrelaris), Dendy Sugono , Muhajir, Ayalrohaedi, Basuki Suhardi,
Adiwimarta , Maman Sumanlri (Asisle n) , Prof. Dr. Amran Halim, Dr. ASlrid S
dan Dr . Muljanlo Sumardi (Konsultan) .
Sebagian alau seluruh isi buku ini dilarang digunakan alau diperbanyak dala
apa pun tanpa izin lenulis dari penerbil keeuali dalam hal pengulipan unluk kep
nulisan anikel alau karangan ilmiah.
Alamal pcncrbil : Pusal Pcmbinaan dan Pcngcmbangan Bahasa, Jalan Dipon
Jakarla Pusal.
iv
1978179) telah digariskan kebijaksanaan pembinaan dan pengem
an kebudayaan nasional dalam berbagai seginya. Dalam kebijak
ini , masalah kebahasaan dan kesastraan merupakan salah satu m
kebudayaan nasional yang perlu digarap dengan sungguh-sungg
berencana sehingga tujuan akhir pembinaan dan pengembangan
Indonesia dan bahasa daerah termasuk sastranya tercapai , yak
kembangnya kemampuan menggunakan bahasa Indonesia s
sarana komunikasi nasional dengan baik di kalangan masyaraka
Untuk mencapai tujuan akhir ini, perlu dilakukan kegiatan keba
dan kesastraan seperti (1) pembakuan ejaan, tata bahasa, dan p
lahan melalui penelitian bahasa dan sastra Indonesia dan d
penyusun berbagai kamus bahasa Indonesia dan bahasa d
penyusunan berbagai kamus istilah, dan penyusunan buku ped
ejaan, pedoman tata bahasa, dan pedoman pembentukan istila
penyuluhan bahasa Indonesia melalui berbagai media mass
penterjemahan karya kesusastraan daerah yang utama, kesusa
dunia, dan karya kebahasaan yang penting ke dalam bahasa Indo
(4) pengembangan pusat informasi kebahasaan dan kesastraan m
penelitian, inventarisasi, perekaman, pendokumentasian, dan p
naan jaringan informasi, dan (5) pengembangan tenaga, baka
prestasi dalam bidang bahasa dan sastra melalui penataran, saye
mengarang, serta pemberian bea siswa dan hadiah penghargaan.
Sebagai salah satu tindak lanjut kebijaksanaan tersebut, dib
lah oleh pemerintah , dalam hal ini Departemen Pendidika
Kebudayaan , Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesi
sa Yogyakarta, dan (9) Jawa Timur yang dikelola oleh IKIP
dan mulai tahun 1977 ditunjang lagi sebuah proyek baru, ya
Bali yang dikelola oleh Universitas Udayana. Program kegi
puluh proyek di daerah ini merupakan bagian dari program
Proyek Penelitian Pusat di Jakarta yang disusun berdasarka
induk Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departe
didikan dan Kebudayaan. Pelaksanaan program proyek-proy
dilakukan terutama oleh tenaga-tenaga perguruan tinggi di da
bersangkutan berdasarkan pengarahan dan koordinasi da
Penelitian Pusat.
Setelah lima tahun berjalan, Proyek Penelitian Pusat men
lebih dari 20Q naskah laporan penelitian tentang bahasa dan
lebih dari 30 naskah kamus istilah dalam berbagai bid
pengetahuan dan teknologi. Dan setelah tiga tahun bekerja ,
proyek di daerah menghasilkan 135 naskah laporan penelitia
berbagai aspek bahasa dan sastra daerah. Ratusan naskah in
tidak akan bermanfaat apabila hanya disimpan diguda
diterbitkan dan disebarkan di kalangan masyarakat luas.
Buku Kemampuan Berbahasa Sunda Murid SD Kelas V
Barat: Membaca dan Menulis ini sernula rnerupakan naska
penelitian yang disusun oleh tim peneliti dari Fakultas Keguru
dan Seni IKIP Bandung dalarn rangka kerja sarna dengan Pro
litian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Jawa Barat 19
vi
•
I
yang telah memberikan kepercayaan kepada kami, dan telah b
sarna dengan kami dalam suasana yang menyenangkan.
Penelitian tentang kemampuan berbahasa Sunda murid SO
wa Barat ini dilakukan dalam suasana peralihan dari Kurikul
1968 kepadaa Kurikulum SO 1975. Murid-murid yang diteliti ada
sil terakhir dari Kurikulum 1968 itu. Pada saat penelitian ini dila
di masyarakat Jawa Barat banyak dikemukakan tanggapan te
masalah pengajaran bahasa Sunda di SO menu rut kurikulum b
Dewan Kebudayaan Jawa Barat, untuk menyalurkan Pendap
hasrat masyarakat itu telah mengadakan Diskusi Masalah Peng
Bahasa Sunda di Sekolah di Bandung, pada bulan Pebruari 197
lam rumusan hasil diskusi antara lain disebutkan bahwa peserta
berpendapat bahwa masyarakat berkehendak agar bahasa Sund
dipergunakan dan diusahakan untuk dipelihara oleh kurang lebi
ta orang pemakainya, dipelihara pula melalui pengajaran di S
Dasar, Sekolah Lanjutan Pertama, dan Sekolah Lanjutan Atas
layah Propinsi Jawa Barat, sebagai mata peJajaran wajib serta dij
sebagai bahasa pengantar di Jingkungan pendidikan dasar.
Hasil penelitian ini menggambarkan kemampuan murid SO
berbahasa Sunda, yang temyata keadaannya hanya sedang
Keadaan kemampuan yang demikian itu ada kaitannya dengan
gai faktor pengajaran seperti bahan, metoda, dan guru, yang
mempunyai kekurangan . Oleh karena itu untuk memenuhi kei
masyarakat Jawa Barat akan adanya pengajaran bahasa Sunda
haruslah dilakukan perbaikan-perbaikan .
x
Bab. 1 Pendahuluan ............ ...... .. ... ........................... ... .
1.1
1.2
1.3
1.4
l.5
1.6
Latar Belakang dan Masalah .... ................. ....... ..... ...
Tujuan Penelitian .. .. ... .... ............ .. .. .... ....... .. ...... ... .
. Has i I .. ....... .. ... .. .......... ........... .. ........................
Anggaran Oasar, Hepotesis dan Teori .. ... .... .. ..... .. ......
Metode dan Teknik .. .. .... .. .. .. ... .. .................... .........
Populasi dan Sampel .... .. ... .. ........... ... .....................
Bab 2 UJIan Kemampuan Membaca dan MeDuUs
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
Pel.ajaran .~ahs
Sunda di Sekolah Oasar .. .... .. ...... .. ...
TUJuan UJI .......... .. .. ... .. ... ........ ...... .......... .............
Hal yang Oiuji .. .. .... ... .. ... .. .. .. ........ .. ....... .. .............
Bahan yang Oiuji ..... ... .. ........ ... .. .... ............ .... ...... ..
Cara Uji ......... .. .... ........ .. .. .. ..... .. ...... .. ....... .. ..... " ..
Alat Uji ...... .... .. .... ......................... ... .. ............ .. ...
Bab 3 Kemampuaa ...... SUDda Murid SO ..... .. .... .... .. ... ..
3.1 Cara Pengolahan Data .. ... ... .. ... ...... ..... ......... .. .. . ... .. .
3.2 Keadaan Guru-guru/Kepala Sekolah SO Sampel ... ... ....
3.3 Penjabaran Hipotesis .. .. ...... .... .. ... ............ .. ...... .. ... .
3.4 Kemampuan Membaca dalam Bahasa Sunda ... ... ........ .
3.5 Kemampuan MenulisiMengarang dalam Bahasa Sunda ..
3.6 Kemampuan Menguasai Pengetahuan Bahasa Sunda ... ..
3.7 Kemampuan Bahasa Sunda (keseluruhan) Murid SO .....
3.8 Korelasi Kemampuan Bahasa Sunda dengan Latar Belakan
Kehidupan Murid-murid SO. Kelas VI Jawa Barat .. ..... .
Lampiranl
Lampiran2
xii
kedudukan dan fungsinya disebutkan dalam UUO 45 Bab XV
36, yang dalam Seminar Politik Bahasa Nasional diperinci s
berikut.
Bahasa daerah ialah bahasa yang di sam ping bahasa n
dipakai sebagai bahasa perhubungan intra daerah di wilayah Re
Indonesia. Bahasa daerah merupakan bagian dari kebudaya
donesia yang hidup, sesuai dengan penjelasan Undang-Undang
1945, yang berhubungan dengan Bab XV, Pasa136 (Halim, 197
Oi dalam hubungannya dengan kedudukan bahasa Ind
. bahasa-bahasa seperti Sunda, Jawa, Bali, Madura, Bugis, Ma
. dan Batak, yang terdapat di wilayah RepubHk Indo
berkedudukan sebagai bahasa daerah. Kedudukan ini berda
kenyataan bahwa bahasa daerah itu adalah salah satu
kebudayaan nasional dan dilindungi oleh negara, sesuai dengan
penjelasan Pasal 36, Bab XV, Undang-Undang Oasar 1945 (
1976:145).
Oi dalam kedudukannya sebagai bahasa daerah, bahasaseperti Sunda, Jawa, Bali, Madura, Bugis, Makasar, dan Bata
fungsi sebagai (I) lambang kebanggaan daerah, (2) lambang id
daerah, dan (3) alat perhubungan di dalam keluarga dan masy
daerah.
Di dalam hubungannya dengan fungsi bahasa Indonesia,
daerah berfungsi sebagai (1) pendukung bahasa nasional, (2)
pengantar di sekolah dasar (SD) di daerah tertentu pada tingk
mulaan untuk memperlancar pengajaran bahasa Indonesia dan
yang berpendidikan SO, sebagai berikut.
a. Belum tamat SO : 5.101.600 = 35,38%
b. Tamat SO
: 3.199.158 = 22,19%
Jumlah = 57,56%
yang lain adalah: tidak sekolah 37,20% dan berpendidikan SL
dan Perguruan Tinggi 5,24% (Biro Pusat Statistik, 1971:69).
Untuk mengetahui kemampuan tamatan SO, dapatlah
kemampuan murid SO kelas VI di akhir tahun.
Salah satu unsur terpenting dalam sistem pendidikan
kurikulum. Mengenai kurikulum SO, telah keluar Keputusan
Pendidikan dan Kebudayaan RI, nomor: 008-C/U/1975, te
17 Januari 1975. Bagi SO diberlakukan kurikulum SO 1975
pengganti kurikulum SO 1968.
Oiktum Keputusan tersebut, bab 1V pasal 7 ayat 3 b
"Khusus bagi daerah yang memerlukan pendidikan bahasa
disediakan waktu 2 (dua) jam pelajaran seminggu dari kelas I
dengan kelas VI luar jam pelajaran sebagai tersebut pad a aya
ini" (Oepartemen P dan K, Buku II 0, 1975:XIV).
Menurut kurikulum SO 1975 ini waktu yang disediaka
pelajaran bahasa Oaerah (dalam hal ini bahasa Sunda) dari
sampai dengan kelas VI adalah 6 x 40 x 2 jam = 480 jam pe
Kemudian dalam Keputusan tersebut dapat kita baca jug
tuan Bab VI pasal 10 yang berbunyi sebagai berikut.
"Kurikulum SO 1975 sebagai tersebut dalam keputusan i
2
Kelas
I
II
III
IV
V
VI
lumlah jam pelajaran/
minggu
lumlah jam pelajaran/
tahun
8
8
2
2
2
2
I
lumlah dalam 6 tahun:
280
280
70
70
70
70
840
lika kita bandingkan alokasi waktu pengajaran bahasa
kurikulum 1975 dengan 1968, nyata jauh lebih banyakpada ku
1968. (Ada baiknya juga pada gilirannya nanti diadakan pe
hasil belajar yang berbeda alokasi waktunya seperti ternyata t
antara kurikulum 1975 dengan 1968).
Dalam kedua kurikulum SD tersebut, pelajaran bahasa
mengenai ruang lingkup dan urutan bahannya tidak ditentukan
seragam bagi tiap daerah.
1 Direktorat Pend. Prasek/Sckolah DasarISLB. Dirjen Pendidika
Departemen Pcndidikan dan Kebudayaan, Kurikulum Sekolah Dasar,
1968:1920).
Penelitian mengenai hal itu sampai sekarang belum dl
Oleh karena itu, penelitian kemampuan berbahasa Sunda sebag
untuk mengumpulkan data dan informasi kemampuan be
perlu diadakan.
1.1.2 Masalah
Sehubungan dengan penelitian tersebut, ada beberapa
yang perlu digarap sebagai berikut :
a. Bagaimana gambaran keadaan kemampuan berbahasa
segi membaca,dan bagaimana gambaran tingkat kem
tersebut pada murid SO kelas VI.
b. Bagaimana gambaran keadaan kemampuan menul
bagaimana gambaran tingkat kemampuan tersebut.
c. Faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca dan
murid SD kelas VI.
d. Bagaimana sifat hubungan antara kemampuan memb
menulis, serta kemampuan membaca dan menulis dengan
faktor yang berpengaruh.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini ialah untuk memperoleh halhal ber
a. gambaran tentang kemampuan berbahasa segi memba
tingkat kemampuan itu;
b. gambaran tentang kemampuan berbahasa segi
4
3) kemampuan memahami keseluruhan isi bacaan.
b. Kemampuan mengemukakan gagasan dalam bentuk tulisa
terlihat dalam hal :
1) kemampuan menggunakan perbendaharaan kata;
2) kemampuan menyusun kalimat;
3) kemampuan menata paragraf;
4) kemampuan menggunakan kaidah penulisan.
c.
Pengetahuan bahasa tentang:
Perbendaharaan kata, tata bahasa, ejaan dalam hubun
dengan kemampuan menulis.
d.
Informasi latar belakang murid yang mempengaruhi kema
membaca dan menulis mereka.
e. Informasi unsur sistem pendidikan pengajaran bahas
mempengaruhi kemampuan membaca dan menulis, te
mengenai:
1)
2)
3)
4)
kurikulum, silabus, dan bahan pelajaran;
bukubuku pegangan guru dan murid;
perpustakaan alat peraga, dan fasilitas lainnya;
sistem evaluasi;
5) pola pengelolaan pengajaran;
6) metoda bimbingan pengajaran; dan
7) metoda yang dipergunakan.
Walaupun alat uji yang memadai untuk kemampuan memb
menulis dalam bahasa Sunda belum ada, akan tetapi di bidan
jaran bahasa pengujian kemampuan membaca dan menul
banyak dilakukan dan diperkembangkan (Lihat Lado, 1962)
penyusunan alat uji kemampuan berbahasa Sunda pu
dilakukan.Oleh karena itu, ujian bahasa untuk mengukur kem
membaca dan menulis bahasa Sunda dengan cara yang m
obyektivitas dapat dilakukan.
Dalam mempelajari bahasa terdapat faktor Iingkungan ya
mempengaruhi hasil belajar, seperti usia, jumlah pengalam
bahasa, keseringan belajar, dan motivasi belajar (H
1970:181-182).Oleh karena itu, adalah mungkin untuk me
apakah kemampuan berbahasa murid ada hubungannya denga
apa yang berpengaruh kepada kemampuan itu.
1.4 .2 fiipofesis
I)
2)
6
Karena telah belajar bahasa Sunda selama enam tahun (
Kurikulum Sekolah Dasar 1968 meliputi 840 jam pelaja
13,48% dari seluruh kegiatan belajar di SD), murid-m
telah mempunyai kemampuan membaca dan menulis
bahasa Sunda.
Tinggi rendahnya kemampuan rnembaca dan menulis
bahasa Sunda pada murid SD dipengaruhi oleh berbaga
lingkungan.
berfaedah dan menarik hati murid, harus sesuai dengan kema
murid, dan harus sesuai dengan kemampuan murid (Lado, 197
Dengan kemampuan menulis (mengarang) dimaksudkan k
puan menggunakan pola-pola bahasa dalam penampilannya sec
tulis untuk mengungkapkan suatu gagasan. Kemampuan m
(mengarang) mencakup berbagai kemampuan, seperti kema
menguasai gagasan yang dikemukakan, kemampuan mengg
unsur-unsur bahasa, kemampuan menggunakan bentuk kar
kemampuan menggunakan gaya, dan kemampuan menggunaka
dan tanda baca. Jelaslah bahwa mengarang mencakup berm
macam kemampuan. Untuk mengukur kemampuan mengara
sam ping digunakan tes dalam bentuk esai, telah pula dipergu
tes dalam bentuk obyektif.
Dalam menyusun alat uji dan dalam cara pengujian, pada
tian ini digunakan teori yang lazim dalam penelitian di bidang
ajaran bahasa(hal ini dikemukakan dalam Bab 11). Alat uji d
dengan mempertimbangkan ketepatan, ketetapan, konversi nila
tingkat kesukaran soal. Untuk melihat hubungan antara kema
berbahasa dengan faktor lingkungan dipergunakan berbaga
korelasi.
1.5 Mclode dall 'feknik
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah m
normatif dan metode deskriptif. Kedua metode ini dipergu
Buku 4: Angket murid;
Buku 5: Angket kepada sekolahlguru kelas VI.
(Sem ua alat pengumpul data itu disertakan dalam lampiran).
Dalam waktu mengolah dan menganalisa data diper
format-format berikut:
1) daftar nilai mentah tes bahasa Sunda (membaca dan me
2) hasil pemeriksaan mengarang suratlceritera;
3) korelasi dengan teknik product moment/data interval;
4) korelasi dengan teknik point seriallnominal interval;
5) korelasi dengan teknik serial! ordinat-interval.
(Semua format itu disertakan dalam lampiran).
1.6 PopuJasi dan SampeJ
Populasi penelitian adalah murid kelas VI SD di Jawa Bar
pelajaran 1977/1978. Jumlah SD di Jawa Barat 10.333 bua
tahun 1975). Jumlah murid kelas VI, proyeksi tahun 1975 s
219.985 orang, dan proyeksi tahun '77 sebanyak 255.600 oran
Di Propinsi Jawa Barat terdapat tujuh buah Inspektorat
Pembangunan, yang meliputi 20 kabupaten, empat kotamad
dua kota administratif. Di seluruh kabupaten dan kotamadya
2 Hasil perhitungan dari sumber, Kantor Wilayah Departemen P da
Operasionil Program. Pelita lI,Jilid III, 1975. Tabel Proyeksi murid SO (tanp
8
SD Sa mpel Des.
S D Sa mpcl KOla
No.
Na ma W ilaya h
Nama S D
Jumlah
N.i maS D
murid
I.
Da nl en
SD Ser. ng II
murid
49
S O K uma lira ng
Bogor
SD Pe ngadil.n I
4)
SOS.wang. n II
4.
5.
Purwa kan a.Subang.
SO Pamanuk an V IJ
Ka rawang
Kabupatcn Subang
Circbo n
SO M. jalcngk a VII
Ka b. Maj alcngka
) 7
SO Scjahtcra II
45
Ba ndung Raya
7.
Pria nga n
Sukabumi
SD Kadip., en VII
49
Kab. Majalengk a
I
SDCikuya l
17
Ka b. Ba nd ung
SD Galunggung I
Ka b. Tasikmal aya
50
S D Sclabalu II
34
49
K abupaten Suba ng
SO Purwa harja
50
Ka bupalen Ciamis
K ot amadya Bo gor
J u m l a h
SD Kadipatcn VII
)(J
KOlilmadY3 Bandun g
6.
50
K abupatcn Bogor
Ko t amadY3 Bogor
).
26
K. b. P. ndeglan g
Kabuparc n Se ra ng
2.
Juml ah Jumla
SOSuk alarang II
) 7
Kab . Suk a bumi
288
255
KOla d
diperuntukkan bagi mereka. Oalam bagian selanjutnya akan
bahan dalam kurikulum yang ditempuh oleh muridmudd
197711978 dan dalam buku pelajaran bahasa Sund
dipergunakan di sekolah.
2.2.1 Bahan Pelajaran dalam Kurikulum Sekolah Dasar 1968
Oalam Kurikulum Sekolah Oasar 1968 terdapat segi pe
bahasa daerah yang diajarkan sejak kelas I sampai dengan
dengan jumlah jam pelajaran selama enam tahun sebesar 840 j
jaran atau 13,481170 dari jumlah jam pelajaran seluruh pelaja
meliputi 10 segi pendidikan (Oirektorat Pend. Prasekolah/S
1968:20). Segi pendidikan, bahasa daerah dipergunakan pula
bahasa pengantar di kelas I sampai dengan I
."
Yus Rusya
PERPUSTAKAAN
PUSAT PEMBINAAN D
,
EMBANGAN BAHASA
t RTEMEN PENOIOIKAN
KEBUOAYAAN
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Ba
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Jakarta
1981
Sed Db 7X
Naskab buku ini merupakan hasil Proyek Penelitian Bahasa dan Saslra Indo
Daerah Jawa Barat, 197711978 disunling dan dilerbilkan dengan dana Proyek
Pusal.
Slaf Inli Proyek : S. Effendi (Pemimpin) , Zulkarnain (Bendaharawa
Hadi (Sekrelaris), Dendy Sugono , Muhajir, Ayalrohaedi, Basuki Suhardi,
Adiwimarta , Maman Sumanlri (Asisle n) , Prof. Dr. Amran Halim, Dr. ASlrid S
dan Dr . Muljanlo Sumardi (Konsultan) .
Sebagian alau seluruh isi buku ini dilarang digunakan alau diperbanyak dala
apa pun tanpa izin lenulis dari penerbil keeuali dalam hal pengulipan unluk kep
nulisan anikel alau karangan ilmiah.
Alamal pcncrbil : Pusal Pcmbinaan dan Pcngcmbangan Bahasa, Jalan Dipon
Jakarla Pusal.
iv
1978179) telah digariskan kebijaksanaan pembinaan dan pengem
an kebudayaan nasional dalam berbagai seginya. Dalam kebijak
ini , masalah kebahasaan dan kesastraan merupakan salah satu m
kebudayaan nasional yang perlu digarap dengan sungguh-sungg
berencana sehingga tujuan akhir pembinaan dan pengembangan
Indonesia dan bahasa daerah termasuk sastranya tercapai , yak
kembangnya kemampuan menggunakan bahasa Indonesia s
sarana komunikasi nasional dengan baik di kalangan masyaraka
Untuk mencapai tujuan akhir ini, perlu dilakukan kegiatan keba
dan kesastraan seperti (1) pembakuan ejaan, tata bahasa, dan p
lahan melalui penelitian bahasa dan sastra Indonesia dan d
penyusun berbagai kamus bahasa Indonesia dan bahasa d
penyusunan berbagai kamus istilah, dan penyusunan buku ped
ejaan, pedoman tata bahasa, dan pedoman pembentukan istila
penyuluhan bahasa Indonesia melalui berbagai media mass
penterjemahan karya kesusastraan daerah yang utama, kesusa
dunia, dan karya kebahasaan yang penting ke dalam bahasa Indo
(4) pengembangan pusat informasi kebahasaan dan kesastraan m
penelitian, inventarisasi, perekaman, pendokumentasian, dan p
naan jaringan informasi, dan (5) pengembangan tenaga, baka
prestasi dalam bidang bahasa dan sastra melalui penataran, saye
mengarang, serta pemberian bea siswa dan hadiah penghargaan.
Sebagai salah satu tindak lanjut kebijaksanaan tersebut, dib
lah oleh pemerintah , dalam hal ini Departemen Pendidika
Kebudayaan , Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesi
sa Yogyakarta, dan (9) Jawa Timur yang dikelola oleh IKIP
dan mulai tahun 1977 ditunjang lagi sebuah proyek baru, ya
Bali yang dikelola oleh Universitas Udayana. Program kegi
puluh proyek di daerah ini merupakan bagian dari program
Proyek Penelitian Pusat di Jakarta yang disusun berdasarka
induk Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departe
didikan dan Kebudayaan. Pelaksanaan program proyek-proy
dilakukan terutama oleh tenaga-tenaga perguruan tinggi di da
bersangkutan berdasarkan pengarahan dan koordinasi da
Penelitian Pusat.
Setelah lima tahun berjalan, Proyek Penelitian Pusat men
lebih dari 20Q naskah laporan penelitian tentang bahasa dan
lebih dari 30 naskah kamus istilah dalam berbagai bid
pengetahuan dan teknologi. Dan setelah tiga tahun bekerja ,
proyek di daerah menghasilkan 135 naskah laporan penelitia
berbagai aspek bahasa dan sastra daerah. Ratusan naskah in
tidak akan bermanfaat apabila hanya disimpan diguda
diterbitkan dan disebarkan di kalangan masyarakat luas.
Buku Kemampuan Berbahasa Sunda Murid SD Kelas V
Barat: Membaca dan Menulis ini sernula rnerupakan naska
penelitian yang disusun oleh tim peneliti dari Fakultas Keguru
dan Seni IKIP Bandung dalarn rangka kerja sarna dengan Pro
litian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Jawa Barat 19
vi
•
I
yang telah memberikan kepercayaan kepada kami, dan telah b
sarna dengan kami dalam suasana yang menyenangkan.
Penelitian tentang kemampuan berbahasa Sunda murid SO
wa Barat ini dilakukan dalam suasana peralihan dari Kurikul
1968 kepadaa Kurikulum SO 1975. Murid-murid yang diteliti ada
sil terakhir dari Kurikulum 1968 itu. Pada saat penelitian ini dila
di masyarakat Jawa Barat banyak dikemukakan tanggapan te
masalah pengajaran bahasa Sunda di SO menu rut kurikulum b
Dewan Kebudayaan Jawa Barat, untuk menyalurkan Pendap
hasrat masyarakat itu telah mengadakan Diskusi Masalah Peng
Bahasa Sunda di Sekolah di Bandung, pada bulan Pebruari 197
lam rumusan hasil diskusi antara lain disebutkan bahwa peserta
berpendapat bahwa masyarakat berkehendak agar bahasa Sund
dipergunakan dan diusahakan untuk dipelihara oleh kurang lebi
ta orang pemakainya, dipelihara pula melalui pengajaran di S
Dasar, Sekolah Lanjutan Pertama, dan Sekolah Lanjutan Atas
layah Propinsi Jawa Barat, sebagai mata peJajaran wajib serta dij
sebagai bahasa pengantar di Jingkungan pendidikan dasar.
Hasil penelitian ini menggambarkan kemampuan murid SO
berbahasa Sunda, yang temyata keadaannya hanya sedang
Keadaan kemampuan yang demikian itu ada kaitannya dengan
gai faktor pengajaran seperti bahan, metoda, dan guru, yang
mempunyai kekurangan . Oleh karena itu untuk memenuhi kei
masyarakat Jawa Barat akan adanya pengajaran bahasa Sunda
haruslah dilakukan perbaikan-perbaikan .
x
Bab. 1 Pendahuluan ............ ...... .. ... ........................... ... .
1.1
1.2
1.3
1.4
l.5
1.6
Latar Belakang dan Masalah .... ................. ....... ..... ...
Tujuan Penelitian .. .. ... .... ............ .. .. .... ....... .. ...... ... .
. Has i I .. ....... .. ... .. .......... ........... .. ........................
Anggaran Oasar, Hepotesis dan Teori .. ... .... .. ..... .. ......
Metode dan Teknik .. .. .... .. .. .. ... .. .................... .........
Populasi dan Sampel .... .. ... .. ........... ... .....................
Bab 2 UJIan Kemampuan Membaca dan MeDuUs
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
Pel.ajaran .~ahs
Sunda di Sekolah Oasar .. .... .. ...... .. ...
TUJuan UJI .......... .. .. ... .. ... ........ ...... .......... .............
Hal yang Oiuji .. .. .... ... .. ... .. .. .. ........ .. ....... .. .............
Bahan yang Oiuji ..... ... .. ........ ... .. .... ............ .... ...... ..
Cara Uji ......... .. .... ........ .. .. .. ..... .. ...... .. ....... .. ..... " ..
Alat Uji ...... .... .. .... ......................... ... .. ............ .. ...
Bab 3 Kemampuaa ...... SUDda Murid SO ..... .. .... .... .. ... ..
3.1 Cara Pengolahan Data .. ... ... .. ... ...... ..... ......... .. .. . ... .. .
3.2 Keadaan Guru-guru/Kepala Sekolah SO Sampel ... ... ....
3.3 Penjabaran Hipotesis .. .. ...... .... .. ... ............ .. ...... .. ... .
3.4 Kemampuan Membaca dalam Bahasa Sunda ... ... ........ .
3.5 Kemampuan MenulisiMengarang dalam Bahasa Sunda ..
3.6 Kemampuan Menguasai Pengetahuan Bahasa Sunda ... ..
3.7 Kemampuan Bahasa Sunda (keseluruhan) Murid SO .....
3.8 Korelasi Kemampuan Bahasa Sunda dengan Latar Belakan
Kehidupan Murid-murid SO. Kelas VI Jawa Barat .. ..... .
Lampiranl
Lampiran2
xii
kedudukan dan fungsinya disebutkan dalam UUO 45 Bab XV
36, yang dalam Seminar Politik Bahasa Nasional diperinci s
berikut.
Bahasa daerah ialah bahasa yang di sam ping bahasa n
dipakai sebagai bahasa perhubungan intra daerah di wilayah Re
Indonesia. Bahasa daerah merupakan bagian dari kebudaya
donesia yang hidup, sesuai dengan penjelasan Undang-Undang
1945, yang berhubungan dengan Bab XV, Pasa136 (Halim, 197
Oi dalam hubungannya dengan kedudukan bahasa Ind
. bahasa-bahasa seperti Sunda, Jawa, Bali, Madura, Bugis, Ma
. dan Batak, yang terdapat di wilayah RepubHk Indo
berkedudukan sebagai bahasa daerah. Kedudukan ini berda
kenyataan bahwa bahasa daerah itu adalah salah satu
kebudayaan nasional dan dilindungi oleh negara, sesuai dengan
penjelasan Pasal 36, Bab XV, Undang-Undang Oasar 1945 (
1976:145).
Oi dalam kedudukannya sebagai bahasa daerah, bahasaseperti Sunda, Jawa, Bali, Madura, Bugis, Makasar, dan Bata
fungsi sebagai (I) lambang kebanggaan daerah, (2) lambang id
daerah, dan (3) alat perhubungan di dalam keluarga dan masy
daerah.
Di dalam hubungannya dengan fungsi bahasa Indonesia,
daerah berfungsi sebagai (1) pendukung bahasa nasional, (2)
pengantar di sekolah dasar (SD) di daerah tertentu pada tingk
mulaan untuk memperlancar pengajaran bahasa Indonesia dan
yang berpendidikan SO, sebagai berikut.
a. Belum tamat SO : 5.101.600 = 35,38%
b. Tamat SO
: 3.199.158 = 22,19%
Jumlah = 57,56%
yang lain adalah: tidak sekolah 37,20% dan berpendidikan SL
dan Perguruan Tinggi 5,24% (Biro Pusat Statistik, 1971:69).
Untuk mengetahui kemampuan tamatan SO, dapatlah
kemampuan murid SO kelas VI di akhir tahun.
Salah satu unsur terpenting dalam sistem pendidikan
kurikulum. Mengenai kurikulum SO, telah keluar Keputusan
Pendidikan dan Kebudayaan RI, nomor: 008-C/U/1975, te
17 Januari 1975. Bagi SO diberlakukan kurikulum SO 1975
pengganti kurikulum SO 1968.
Oiktum Keputusan tersebut, bab 1V pasal 7 ayat 3 b
"Khusus bagi daerah yang memerlukan pendidikan bahasa
disediakan waktu 2 (dua) jam pelajaran seminggu dari kelas I
dengan kelas VI luar jam pelajaran sebagai tersebut pad a aya
ini" (Oepartemen P dan K, Buku II 0, 1975:XIV).
Menurut kurikulum SO 1975 ini waktu yang disediaka
pelajaran bahasa Oaerah (dalam hal ini bahasa Sunda) dari
sampai dengan kelas VI adalah 6 x 40 x 2 jam = 480 jam pe
Kemudian dalam Keputusan tersebut dapat kita baca jug
tuan Bab VI pasal 10 yang berbunyi sebagai berikut.
"Kurikulum SO 1975 sebagai tersebut dalam keputusan i
2
Kelas
I
II
III
IV
V
VI
lumlah jam pelajaran/
minggu
lumlah jam pelajaran/
tahun
8
8
2
2
2
2
I
lumlah dalam 6 tahun:
280
280
70
70
70
70
840
lika kita bandingkan alokasi waktu pengajaran bahasa
kurikulum 1975 dengan 1968, nyata jauh lebih banyakpada ku
1968. (Ada baiknya juga pada gilirannya nanti diadakan pe
hasil belajar yang berbeda alokasi waktunya seperti ternyata t
antara kurikulum 1975 dengan 1968).
Dalam kedua kurikulum SD tersebut, pelajaran bahasa
mengenai ruang lingkup dan urutan bahannya tidak ditentukan
seragam bagi tiap daerah.
1 Direktorat Pend. Prasek/Sckolah DasarISLB. Dirjen Pendidika
Departemen Pcndidikan dan Kebudayaan, Kurikulum Sekolah Dasar,
1968:1920).
Penelitian mengenai hal itu sampai sekarang belum dl
Oleh karena itu, penelitian kemampuan berbahasa Sunda sebag
untuk mengumpulkan data dan informasi kemampuan be
perlu diadakan.
1.1.2 Masalah
Sehubungan dengan penelitian tersebut, ada beberapa
yang perlu digarap sebagai berikut :
a. Bagaimana gambaran keadaan kemampuan berbahasa
segi membaca,dan bagaimana gambaran tingkat kem
tersebut pada murid SO kelas VI.
b. Bagaimana gambaran keadaan kemampuan menul
bagaimana gambaran tingkat kemampuan tersebut.
c. Faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca dan
murid SD kelas VI.
d. Bagaimana sifat hubungan antara kemampuan memb
menulis, serta kemampuan membaca dan menulis dengan
faktor yang berpengaruh.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini ialah untuk memperoleh halhal ber
a. gambaran tentang kemampuan berbahasa segi memba
tingkat kemampuan itu;
b. gambaran tentang kemampuan berbahasa segi
4
3) kemampuan memahami keseluruhan isi bacaan.
b. Kemampuan mengemukakan gagasan dalam bentuk tulisa
terlihat dalam hal :
1) kemampuan menggunakan perbendaharaan kata;
2) kemampuan menyusun kalimat;
3) kemampuan menata paragraf;
4) kemampuan menggunakan kaidah penulisan.
c.
Pengetahuan bahasa tentang:
Perbendaharaan kata, tata bahasa, ejaan dalam hubun
dengan kemampuan menulis.
d.
Informasi latar belakang murid yang mempengaruhi kema
membaca dan menulis mereka.
e. Informasi unsur sistem pendidikan pengajaran bahas
mempengaruhi kemampuan membaca dan menulis, te
mengenai:
1)
2)
3)
4)
kurikulum, silabus, dan bahan pelajaran;
bukubuku pegangan guru dan murid;
perpustakaan alat peraga, dan fasilitas lainnya;
sistem evaluasi;
5) pola pengelolaan pengajaran;
6) metoda bimbingan pengajaran; dan
7) metoda yang dipergunakan.
Walaupun alat uji yang memadai untuk kemampuan memb
menulis dalam bahasa Sunda belum ada, akan tetapi di bidan
jaran bahasa pengujian kemampuan membaca dan menul
banyak dilakukan dan diperkembangkan (Lihat Lado, 1962)
penyusunan alat uji kemampuan berbahasa Sunda pu
dilakukan.Oleh karena itu, ujian bahasa untuk mengukur kem
membaca dan menulis bahasa Sunda dengan cara yang m
obyektivitas dapat dilakukan.
Dalam mempelajari bahasa terdapat faktor Iingkungan ya
mempengaruhi hasil belajar, seperti usia, jumlah pengalam
bahasa, keseringan belajar, dan motivasi belajar (H
1970:181-182).Oleh karena itu, adalah mungkin untuk me
apakah kemampuan berbahasa murid ada hubungannya denga
apa yang berpengaruh kepada kemampuan itu.
1.4 .2 fiipofesis
I)
2)
6
Karena telah belajar bahasa Sunda selama enam tahun (
Kurikulum Sekolah Dasar 1968 meliputi 840 jam pelaja
13,48% dari seluruh kegiatan belajar di SD), murid-m
telah mempunyai kemampuan membaca dan menulis
bahasa Sunda.
Tinggi rendahnya kemampuan rnembaca dan menulis
bahasa Sunda pada murid SD dipengaruhi oleh berbaga
lingkungan.
berfaedah dan menarik hati murid, harus sesuai dengan kema
murid, dan harus sesuai dengan kemampuan murid (Lado, 197
Dengan kemampuan menulis (mengarang) dimaksudkan k
puan menggunakan pola-pola bahasa dalam penampilannya sec
tulis untuk mengungkapkan suatu gagasan. Kemampuan m
(mengarang) mencakup berbagai kemampuan, seperti kema
menguasai gagasan yang dikemukakan, kemampuan mengg
unsur-unsur bahasa, kemampuan menggunakan bentuk kar
kemampuan menggunakan gaya, dan kemampuan menggunaka
dan tanda baca. Jelaslah bahwa mengarang mencakup berm
macam kemampuan. Untuk mengukur kemampuan mengara
sam ping digunakan tes dalam bentuk esai, telah pula dipergu
tes dalam bentuk obyektif.
Dalam menyusun alat uji dan dalam cara pengujian, pada
tian ini digunakan teori yang lazim dalam penelitian di bidang
ajaran bahasa(hal ini dikemukakan dalam Bab 11). Alat uji d
dengan mempertimbangkan ketepatan, ketetapan, konversi nila
tingkat kesukaran soal. Untuk melihat hubungan antara kema
berbahasa dengan faktor lingkungan dipergunakan berbaga
korelasi.
1.5 Mclode dall 'feknik
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah m
normatif dan metode deskriptif. Kedua metode ini dipergu
Buku 4: Angket murid;
Buku 5: Angket kepada sekolahlguru kelas VI.
(Sem ua alat pengumpul data itu disertakan dalam lampiran).
Dalam waktu mengolah dan menganalisa data diper
format-format berikut:
1) daftar nilai mentah tes bahasa Sunda (membaca dan me
2) hasil pemeriksaan mengarang suratlceritera;
3) korelasi dengan teknik product moment/data interval;
4) korelasi dengan teknik point seriallnominal interval;
5) korelasi dengan teknik serial! ordinat-interval.
(Semua format itu disertakan dalam lampiran).
1.6 PopuJasi dan SampeJ
Populasi penelitian adalah murid kelas VI SD di Jawa Bar
pelajaran 1977/1978. Jumlah SD di Jawa Barat 10.333 bua
tahun 1975). Jumlah murid kelas VI, proyeksi tahun 1975 s
219.985 orang, dan proyeksi tahun '77 sebanyak 255.600 oran
Di Propinsi Jawa Barat terdapat tujuh buah Inspektorat
Pembangunan, yang meliputi 20 kabupaten, empat kotamad
dua kota administratif. Di seluruh kabupaten dan kotamadya
2 Hasil perhitungan dari sumber, Kantor Wilayah Departemen P da
Operasionil Program. Pelita lI,Jilid III, 1975. Tabel Proyeksi murid SO (tanp
8
SD Sa mpel Des.
S D Sa mpcl KOla
No.
Na ma W ilaya h
Nama S D
Jumlah
N.i maS D
murid
I.
Da nl en
SD Ser. ng II
murid
49
S O K uma lira ng
Bogor
SD Pe ngadil.n I
4)
SOS.wang. n II
4.
5.
Purwa kan a.Subang.
SO Pamanuk an V IJ
Ka rawang
Kabupatcn Subang
Circbo n
SO M. jalcngk a VII
Ka b. Maj alcngka
) 7
SO Scjahtcra II
45
Ba ndung Raya
7.
Pria nga n
Sukabumi
SD Kadip., en VII
49
Kab. Majalengk a
I
SDCikuya l
17
Ka b. Ba nd ung
SD Galunggung I
Ka b. Tasikmal aya
50
S D Sclabalu II
34
49
K abupaten Suba ng
SO Purwa harja
50
Ka bupalen Ciamis
K ot amadya Bo gor
J u m l a h
SD Kadipatcn VII
)(J
KOlilmadY3 Bandun g
6.
50
K abupatcn Bogor
Ko t amadY3 Bogor
).
26
K. b. P. ndeglan g
Kabuparc n Se ra ng
2.
Juml ah Jumla
SOSuk alarang II
) 7
Kab . Suk a bumi
288
255
KOla d
diperuntukkan bagi mereka. Oalam bagian selanjutnya akan
bahan dalam kurikulum yang ditempuh oleh muridmudd
197711978 dan dalam buku pelajaran bahasa Sund
dipergunakan di sekolah.
2.2.1 Bahan Pelajaran dalam Kurikulum Sekolah Dasar 1968
Oalam Kurikulum Sekolah Oasar 1968 terdapat segi pe
bahasa daerah yang diajarkan sejak kelas I sampai dengan
dengan jumlah jam pelajaran selama enam tahun sebesar 840 j
jaran atau 13,481170 dari jumlah jam pelajaran seluruh pelaja
meliputi 10 segi pendidikan (Oirektorat Pend. Prasekolah/S
1968:20). Segi pendidikan, bahasa daerah dipergunakan pula
bahasa pengantar di kelas I sampai dengan I