Kemampuan Berbahasa Sunda Murid SD Kelas VI di Jawa Barat : Membaca dan Menulis

d ;

."

Yus Rusya

PERPUSTAKAAN
PUSAT PEMBINAAN D
,
EMBANGAN BAHASA
t RTEMEN PENOIOIKAN
KEBUOAYAAN

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Ba
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Jakarta
1981

Sed Db 7X

Naskab buku ini merupakan hasil Proyek Penelitian Bahasa dan Saslra Indo

Daerah Jawa Barat, 197711978 disunling dan dilerbilkan dengan dana Proyek
Pusal.

Slaf Inli Proyek : S. Effendi (Pemimpin) , Zulkarnain (Bendaharawa
Hadi (Sekrelaris), Dendy Sugono , Muhajir, Ayalrohaedi, Basuki Suhardi,
Adiwimarta , Maman Sumanlri (Asisle n) , Prof. Dr. Amran Halim, Dr. ASlrid S
dan Dr . Muljanlo Sumardi (Konsultan) .

Sebagian alau seluruh isi buku ini dilarang digunakan alau diperbanyak dala
apa pun tanpa izin lenulis dari penerbil keeuali dalam hal pengulipan unluk kep
nulisan anikel alau karangan ilmiah.

Alamal pcncrbil : Pusal Pcmbinaan dan Pcngcmbangan Bahasa, Jalan Dipon
Jakarla Pusal.

iv

1978179) telah digariskan kebijaksanaan pembinaan dan pengem
an kebudayaan nasional dalam berbagai seginya. Dalam kebijak
ini , masalah kebahasaan dan kesastraan merupakan salah satu m

kebudayaan nasional yang perlu digarap dengan sungguh-sungg
berencana sehingga tujuan akhir pembinaan dan pengembangan
Indonesia dan bahasa daerah termasuk sastranya tercapai , yak
kembangnya kemampuan menggunakan bahasa Indonesia s
sarana komunikasi nasional dengan baik di kalangan masyaraka
Untuk mencapai tujuan akhir ini, perlu dilakukan kegiatan keba
dan kesastraan seperti (1) pembakuan ejaan, tata bahasa, dan p
lahan melalui penelitian bahasa dan sastra Indonesia dan d
penyusun berbagai kamus bahasa Indonesia dan bahasa d
penyusunan berbagai kamus istilah, dan penyusunan buku ped
ejaan, pedoman tata bahasa, dan pedoman pembentukan istila
penyuluhan bahasa Indonesia melalui berbagai media mass
penterjemahan karya kesusastraan daerah yang utama, kesusa
dunia, dan karya kebahasaan yang penting ke dalam bahasa Indo
(4) pengembangan pusat informasi kebahasaan dan kesastraan m
penelitian, inventarisasi, perekaman, pendokumentasian, dan p
naan jaringan informasi, dan (5) pengembangan tenaga, baka
prestasi dalam bidang bahasa dan sastra melalui penataran, saye
mengarang, serta pemberian bea siswa dan hadiah penghargaan.
Sebagai salah satu tindak lanjut kebijaksanaan tersebut, dib

lah oleh pemerintah , dalam hal ini Departemen Pendidika
Kebudayaan , Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesi

sa Yogyakarta, dan (9) Jawa Timur yang dikelola oleh IKIP
dan mulai tahun 1977 ditunjang lagi sebuah proyek baru, ya
Bali yang dikelola oleh Universitas Udayana. Program kegi
puluh proyek di daerah ini merupakan bagian dari program
Proyek Penelitian Pusat di Jakarta yang disusun berdasarka
induk Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departe
didikan dan Kebudayaan. Pelaksanaan program proyek-proy
dilakukan terutama oleh tenaga-tenaga perguruan tinggi di da
bersangkutan berdasarkan pengarahan dan koordinasi da
Penelitian Pusat.

Setelah lima tahun berjalan, Proyek Penelitian Pusat men
lebih dari 20Q naskah laporan penelitian tentang bahasa dan
lebih dari 30 naskah kamus istilah dalam berbagai bid
pengetahuan dan teknologi. Dan setelah tiga tahun bekerja ,
proyek di daerah menghasilkan 135 naskah laporan penelitia
berbagai aspek bahasa dan sastra daerah. Ratusan naskah in

tidak akan bermanfaat apabila hanya disimpan diguda
diterbitkan dan disebarkan di kalangan masyarakat luas.

Buku Kemampuan Berbahasa Sunda Murid SD Kelas V
Barat: Membaca dan Menulis ini sernula rnerupakan naska
penelitian yang disusun oleh tim peneliti dari Fakultas Keguru
dan Seni IKIP Bandung dalarn rangka kerja sarna dengan Pro
litian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Jawa Barat 19
vi



I

yang telah memberikan kepercayaan kepada kami, dan telah b
sarna dengan kami dalam suasana yang menyenangkan.
Penelitian tentang kemampuan berbahasa Sunda murid SO
wa Barat ini dilakukan dalam suasana peralihan dari Kurikul
1968 kepadaa Kurikulum SO 1975. Murid-murid yang diteliti ada
sil terakhir dari Kurikulum 1968 itu. Pada saat penelitian ini dila

di masyarakat Jawa Barat banyak dikemukakan tanggapan te
masalah pengajaran bahasa Sunda di SO menu rut kurikulum b
Dewan Kebudayaan Jawa Barat, untuk menyalurkan Pendap
hasrat masyarakat itu telah mengadakan Diskusi Masalah Peng
Bahasa Sunda di Sekolah di Bandung, pada bulan Pebruari 197
lam rumusan hasil diskusi antara lain disebutkan bahwa peserta
berpendapat bahwa masyarakat berkehendak agar bahasa Sund
dipergunakan dan diusahakan untuk dipelihara oleh kurang lebi
ta orang pemakainya, dipelihara pula melalui pengajaran di S
Dasar, Sekolah Lanjutan Pertama, dan Sekolah Lanjutan Atas
layah Propinsi Jawa Barat, sebagai mata peJajaran wajib serta dij
sebagai bahasa pengantar di Jingkungan pendidikan dasar.
Hasil penelitian ini menggambarkan kemampuan murid SO
berbahasa Sunda, yang temyata keadaannya hanya sedang
Keadaan kemampuan yang demikian itu ada kaitannya dengan
gai faktor pengajaran seperti bahan, metoda, dan guru, yang
mempunyai kekurangan . Oleh karena itu untuk memenuhi kei
masyarakat Jawa Barat akan adanya pengajaran bahasa Sunda
haruslah dilakukan perbaikan-perbaikan .


x

Bab. 1 Pendahuluan ............ ...... .. ... ........................... ... .
1.1
1.2
1.3
1.4
l.5
1.6

Latar Belakang dan Masalah .... ................. ....... ..... ...
Tujuan Penelitian .. .. ... .... ............ .. .. .... ....... .. ...... ... .
. Has i I .. ....... .. ... .. .......... ........... .. ........................
Anggaran Oasar, Hepotesis dan Teori .. ... .... .. ..... .. ......
Metode dan Teknik .. .. .... .. .. .. ... .. .................... .........
Populasi dan Sampel .... .. ... .. ........... ... .....................

Bab 2 UJIan Kemampuan Membaca dan MeDuUs
2.1
2.2

2.3
2.4
2.5
2.6

Pel.ajaran .~ahs
Sunda di Sekolah Oasar .. .... .. ...... .. ...
TUJuan UJI .......... .. .. ... .. ... ........ ...... .......... .............
Hal yang Oiuji .. .. .... ... .. ... .. .. .. ........ .. ....... .. .............
Bahan yang Oiuji ..... ... .. ........ ... .. .... ............ .... ...... ..
Cara Uji ......... .. .... ........ .. .. .. ..... .. ...... .. ....... .. ..... " ..
Alat Uji ...... .... .. .... ......................... ... .. ............ .. ...

Bab 3 Kemampuaa ...... SUDda Murid SO ..... .. .... .... .. ... ..
3.1 Cara Pengolahan Data .. ... ... .. ... ...... ..... ......... .. .. . ... .. .
3.2 Keadaan Guru-guru/Kepala Sekolah SO Sampel ... ... ....
3.3 Penjabaran Hipotesis .. .. ...... .... .. ... ............ .. ...... .. ... .
3.4 Kemampuan Membaca dalam Bahasa Sunda ... ... ........ .
3.5 Kemampuan MenulisiMengarang dalam Bahasa Sunda ..
3.6 Kemampuan Menguasai Pengetahuan Bahasa Sunda ... ..

3.7 Kemampuan Bahasa Sunda (keseluruhan) Murid SO .....
3.8 Korelasi Kemampuan Bahasa Sunda dengan Latar Belakan
Kehidupan Murid-murid SO. Kelas VI Jawa Barat .. ..... .

Lampiranl
Lampiran2

xii

kedudukan dan fungsinya disebutkan dalam UUO 45 Bab XV
36, yang dalam Seminar Politik Bahasa Nasional diperinci s
berikut.
Bahasa daerah ialah bahasa yang di sam ping bahasa n
dipakai sebagai bahasa perhubungan intra daerah di wilayah Re
Indonesia. Bahasa daerah merupakan bagian dari kebudaya
donesia yang hidup, sesuai dengan penjelasan Undang-Undang
1945, yang berhubungan dengan Bab XV, Pasa136 (Halim, 197
Oi dalam hubungannya dengan kedudukan bahasa Ind
. bahasa-bahasa seperti Sunda, Jawa, Bali, Madura, Bugis, Ma
. dan Batak, yang terdapat di wilayah RepubHk Indo

berkedudukan sebagai bahasa daerah. Kedudukan ini berda
kenyataan bahwa bahasa daerah itu adalah salah satu
kebudayaan nasional dan dilindungi oleh negara, sesuai dengan
penjelasan Pasal 36, Bab XV, Undang-Undang Oasar 1945 (
1976:145).
Oi dalam kedudukannya sebagai bahasa daerah, bahasaseperti Sunda, Jawa, Bali, Madura, Bugis, Makasar, dan Bata
fungsi sebagai (I) lambang kebanggaan daerah, (2) lambang id
daerah, dan (3) alat perhubungan di dalam keluarga dan masy
daerah.
Di dalam hubungannya dengan fungsi bahasa Indonesia,
daerah berfungsi sebagai (1) pendukung bahasa nasional, (2)
pengantar di sekolah dasar (SD) di daerah tertentu pada tingk
mulaan untuk memperlancar pengajaran bahasa Indonesia dan

yang berpendidikan SO, sebagai berikut.
a. Belum tamat SO : 5.101.600 = 35,38%
b. Tamat SO
: 3.199.158 = 22,19%
Jumlah = 57,56%


yang lain adalah: tidak sekolah 37,20% dan berpendidikan SL
dan Perguruan Tinggi 5,24% (Biro Pusat Statistik, 1971:69).
Untuk mengetahui kemampuan tamatan SO, dapatlah
kemampuan murid SO kelas VI di akhir tahun.
Salah satu unsur terpenting dalam sistem pendidikan
kurikulum. Mengenai kurikulum SO, telah keluar Keputusan
Pendidikan dan Kebudayaan RI, nomor: 008-C/U/1975, te
17 Januari 1975. Bagi SO diberlakukan kurikulum SO 1975
pengganti kurikulum SO 1968.
Oiktum Keputusan tersebut, bab 1V pasal 7 ayat 3 b
"Khusus bagi daerah yang memerlukan pendidikan bahasa
disediakan waktu 2 (dua) jam pelajaran seminggu dari kelas I
dengan kelas VI luar jam pelajaran sebagai tersebut pad a aya
ini" (Oepartemen P dan K, Buku II 0, 1975:XIV).
Menurut kurikulum SO 1975 ini waktu yang disediaka
pelajaran bahasa Oaerah (dalam hal ini bahasa Sunda) dari
sampai dengan kelas VI adalah 6 x 40 x 2 jam = 480 jam pe
Kemudian dalam Keputusan tersebut dapat kita baca jug
tuan Bab VI pasal 10 yang berbunyi sebagai berikut.
"Kurikulum SO 1975 sebagai tersebut dalam keputusan i


2

Kelas

I
II
III
IV
V
VI

lumlah jam pelajaran/
minggu

lumlah jam pelajaran/
tahun

8
8
2
2
2
2

I

lumlah dalam 6 tahun:

280
280
70
70
70
70
840

lika  kita  bandingkan  alokasi  waktu  pengajaran  bahasa 
kurikulum  1975  dengan 1968,  nyata jauh lebih banyakpada ku
1968.  (Ada  baiknya  juga  pada  gilirannya  nanti  diadakan  pe
hasil  belajar yang berbeda alokasi  waktunya seperti  ternyata t
antara  kurikulum  1975  dengan  1968). 
Dalam  kedua  kurikulum  SD  tersebut,  pelajaran  bahasa
mengenai  ruang lingkup dan urutan bahannya tidak ditentukan
seragam bagi  tiap daerah. 

1  Direktorat  Pend.  Prasek/Sckolah  DasarISLB.  Dirjen  Pendidika
Departemen  Pcndidikan  dan  Kebudayaan,  Kurikulum Sekolah Dasar,
1968:19­20). 

Penelitian  mengenai  hal  itu  sampai  sekarang  belum  dl
Oleh karena itu, penelitian kemampuan berbahasa Sunda sebag
untuk  mengumpulkan  data  dan  informasi  kemampuan  be
perlu  diadakan. 
1.1.2 Masalah

Sehubungan  dengan  penelitian  tersebut, ada  beberapa 
yang  perlu  digarap sebagai berikut : 
a.  Bagaimana  gambaran  keadaan  kemampuan  berbahasa 
segi  membaca,dan  bagaimana  gambaran  tingkat  kem
tersebut  pada murid SO  kelas  VI. 
b.  Bagaimana  gambaran  keadaan  kemampuan  menul
bagaimana gambaran tingkat  kemampuan tersebut. 
c.  Faktor  yang  mempengaruhi  kemampuan  membaca  dan 
murid SD  kelas VI. 
d.  Bagaimana  sifat  hubungan  antara  kemampuan  memb
menulis, serta kemampuan membaca dan menulis dengan 
faktor  yang  berpengaruh. 

1.2 Tujuan Penelitian 
Tujuan penelitian ini ialah untuk memperoleh hal­hal ber
a.   gambaran  tentang  kemampuan  berbahasa  segi  memba
tingkat kemampuan itu; 
b.   gambaran  tentang  kemampuan  berbahasa  segi 


3)  kemampuan memahami  keseluruhan  isi  bacaan.  

b.   Kemampuan mengemukakan gagasan  dalam bentuk tulisa
terlihat dalam hal : 
1)  kemampuan  menggunakan  perbendaharaan kata; 
2)  kemampuan  menyusun  kalimat; 
3)  kemampuan  menata  paragraf; 
4)  kemampuan  menggunakan  kaidah  penulisan. 
c.  

Pengetahuan  bahasa  tentang: 
Perbendaharaan  kata,  tata  bahasa,  ejaan  dalam  hubun
dengan kemampuan  menulis. 

d.  

Informasi  latar belakang  murid yang  mempengaruhi  kema
membaca dan menulis  mereka. 

e.   Informasi  unsur  sistem  pendidikan  pengajaran  bahas
mempengaruhi  kemampuan  membaca  dan  menulis,  te
mengenai: 
1) 
2) 
3) 
4) 

kurikulum,  silabus,  dan  bahan pelajaran;  
buku­buku pegangan  guru  dan murid;  
perpustakaan alat  peraga,  dan  fasilitas  lainnya;  
sistem evaluasi;  
5) pola pengelolaan  pengajaran;  
6)  metoda  bimbingan  pengajaran;  dan  
7)  metoda yang dipergunakan.  

Walaupun alat uji yang memadai untuk kemampuan memb
menulis dalam bahasa Sunda belum ada, akan tetapi di bidan
jaran bahasa pengujian kemampuan membaca dan menul
banyak dilakukan dan diperkembangkan (Lihat Lado, 1962)
penyusunan alat uji kemampuan berbahasa Sunda pu
dilakukan.Oleh karena itu, ujian bahasa untuk mengukur kem
membaca dan menulis bahasa Sunda dengan cara yang m
obyektivitas dapat dilakukan.
Dalam mempelajari bahasa terdapat faktor Iingkungan ya
mempengaruhi hasil belajar, seperti usia, jumlah pengalam
bahasa, keseringan belajar, dan motivasi belajar (H
1970:181-182).Oleh karena itu, adalah mungkin untuk me
apakah kemampuan berbahasa murid ada hubungannya denga
apa yang berpengaruh kepada kemampuan itu.
1.4 .2 fiipofesis

I)

2)

6

Karena telah belajar bahasa Sunda selama enam tahun (
Kurikulum Sekolah Dasar 1968 meliputi 840 jam pelaja
13,48% dari seluruh kegiatan belajar di SD), murid-m
telah mempunyai kemampuan membaca dan menulis
bahasa Sunda.
Tinggi rendahnya kemampuan rnembaca dan menulis
bahasa Sunda pada murid SD dipengaruhi oleh berbaga
lingkungan.

berfaedah dan menarik hati murid, harus sesuai dengan kema
murid, dan harus sesuai dengan kemampuan murid (Lado, 197
Dengan kemampuan menulis (mengarang) dimaksudkan k
puan menggunakan pola-pola bahasa dalam penampilannya sec
tulis untuk mengungkapkan suatu gagasan. Kemampuan m
(mengarang) mencakup berbagai kemampuan, seperti kema
menguasai gagasan yang dikemukakan, kemampuan mengg
unsur-unsur bahasa, kemampuan menggunakan bentuk kar
kemampuan menggunakan gaya, dan kemampuan menggunaka
dan tanda baca. Jelaslah bahwa mengarang mencakup berm
macam kemampuan. Untuk mengukur kemampuan mengara
sam ping digunakan tes dalam bentuk esai, telah pula dipergu
tes dalam bentuk obyektif.
Dalam menyusun alat uji dan dalam cara pengujian, pada
tian ini digunakan teori yang lazim dalam penelitian di bidang
ajaran bahasa(hal ini dikemukakan dalam Bab 11). Alat uji d
dengan mempertimbangkan ketepatan, ketetapan, konversi nila
tingkat kesukaran soal. Untuk melihat hubungan antara kema
berbahasa dengan faktor lingkungan dipergunakan berbaga
korelasi.
1.5 Mclode dall 'feknik

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah m
normatif dan metode deskriptif. Kedua metode ini dipergu

Buku 4: Angket murid;
Buku 5: Angket kepada sekolahlguru kelas VI.
(Sem ua alat pengumpul data itu disertakan dalam lampiran).
Dalam waktu mengolah dan menganalisa data diper
format-format berikut:
1) daftar nilai mentah tes bahasa Sunda (membaca dan me
2) hasil pemeriksaan mengarang suratlceritera;
3) korelasi dengan teknik product moment/data interval;
4) korelasi dengan teknik point seriallnominal interval;
5) korelasi dengan teknik serial! ordinat-interval.
(Semua format itu disertakan dalam lampiran).
1.6 PopuJasi dan SampeJ

Populasi penelitian adalah murid kelas VI SD di Jawa Bar
pelajaran 1977/1978. Jumlah SD di Jawa Barat 10.333 bua
tahun 1975). Jumlah murid kelas VI, proyeksi tahun 1975 s
219.985 orang, dan proyeksi tahun '77 sebanyak 255.600 oran
Di Propinsi Jawa Barat terdapat tujuh buah Inspektorat
Pembangunan, yang meliputi 20 kabupaten, empat kotamad
dua kota administratif. Di seluruh kabupaten dan kotamadya

2 Hasil perhitungan dari sumber, Kantor Wilayah Departemen P da

Operasionil Program. Pelita lI,Jilid III, 1975. Tabel Proyeksi murid SO (tanp

8

SD Sa mpel Des. 

S D Sa mpcl KOla 

No.

Na ma W ilaya h 

Nama S D 

Jumlah 

N.i maS D 

murid 
I.

Da nl en 

SD Ser. ng II 

murid

49 

S O K uma lira ng 

Bogor 

SD Pe ngadil.n I 

4) 

SOS.wang. n II 

4. 

5. 

Purwa kan a.Subang. 

SO Pamanuk an V IJ

Ka rawang 

Kabupatcn Subang 

Circbo n

SO M. jalcngk a VII 
Ka b. Maj alcngka 

) 7 

SO Scjahtcra  II

45 

Ba ndung Raya 

7. 

Pria nga n 

Sukabumi

SD Kadip., en VII 

49 

Kab. Majalengk a 
I

SDCikuya  l 

17 

Ka b. Ba nd ung 

SD Galunggung I 
Ka b. Tasikmal aya 

50 

S D Sclabalu II 

34 

­

49 

K abupaten Suba ng

SO Purwa harja 

50 

Ka bupalen Ciamis 

K ot amadya Bo gor

J u m l a h 

SD Kadipatcn VII 

)(J 

KOlilmadY3 Bandun g 

6. 

50 

K abupatcn Bogor

Ko t amadY3 Bogor 
). 

26 

K. b. P. ndeglan g 

Kabuparc n Se ra ng 

2. 

Juml ah  Jumla

SOSuk alarang II 

) 7 

Kab . Suk a bumi 
288 

­

255 

KOla d

diperuntukkan bagi mereka.  Oalam bagian selanjutnya akan 
bahan  dalam  kurikulum  yang  ditempuh  oleh  murid­mudd 
197711978  dan  dalam  buku  pelajaran  bahasa  Sund
dipergunakan di  sekolah. 

2.2.1 Bahan Pelajaran dalam Kurikulum Sekolah Dasar 1968

Oalam  Kurikulum  Sekolah  Oasar  1968  terdapat  segi  pe
bahasa  daerah  yang  diajarkan  sejak  kelas  I  sampai  dengan 
dengan jumlah jam pelajaran selama enam tahun sebesar 840 j
jaran atau 13,481170 dari jumlah jam pelajaran seluruh pelaja
meliputi 10 segi pendidikan (Oirektorat Pend. Prasekolah/S
1968:20). Segi pendidikan, bahasa daerah dipergunakan pula
bahasa pengantar di kelas I sampai dengan I

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Program UKS dan Kebiasaan Hidup Bersih Sehat Murid Kelas VI SD RA Kartini Kota Tebing Tinggi

4 88 58

Kemampuan Membaca Cepat Siswa Kelas VII di SMPN 2 Cikarang Barat Tahun Pelajaran 2015/2016

1 10 101

Peningkatan Kemampuan Menulis Laporan Kunjungan Melalui Teknik Diskusi pada Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo Talangpadang Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012

0 7 55

Kemampuan Murid Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Dalam Membaca Al-Quran di Kecamatan Koto Tangah Kotamadya Padang - Universitas Negeri Padang Repository

0 1 64

Kemampuan Berbahasa Indonesia Murid Murid iii Smp N jawa Barat Membaca Dan Menulis (1981)

0 0 131

Kemampuan Berbahasa Indonesia Murid Kelas 6 Sekolah Dasar yang Berbahasa Ibu Bahasa Aceh: Mendengarkan dan Berbicara - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

0 0 132

Kemampuan Berbahasa Sunda Murid Kelas 6 Sekolah Dasar Jawa Barat : Mendengarkan dan Berbicara - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

0 4 181

Kemampuan Bahasa Indonesia Murid Kelas 6 Sekolah Dasar yang Berbahasa Ibu Bahasa Madura : Mendengarkan dan Berbicara - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

1 1 176

Kemampuan Berbahasa Indonesia Murid Kelas 3 SPG Jawa Timur : Membaca - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

0 6 133

Kemampuan Berbahasa Indonesia Siswa Sekolah Pendidikan Guru Negeri di Jawa Barat : Mendengarkan dan Berbicara - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

0 0 168