Pelaksanaan Program UKS dan Kebiasaan Hidup Bersih Sehat Murid Kelas VI SD RA Kartini Kota Tebing Tinggi

(1)

BERSIH SEHAT MURID KELAS VI SD RA.KARTINI KOTA TEBING TINGGI

SKRIPSI Oleh SITI MASITA

081121010

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

Judul : Pelaksanaan Program UKS dan Kebiasaan Hidup Bersih Sehat Murid Kelas VI SD RA Kartini Kota Tebing Tinggi Nama Mahasiswa : Siti Masita

NIM : 081121010

Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep) Tahun : 2009

Tanggal Lulus : 29 Desember 2009

Pembimbing Penguji I

……… ………

Evi Karota Bukit, S.Kp, MNS Iwan Rusdi, S.Kp, MNS NIP.196712152000032001 NIP.19730909 200003 1 001

Penguji II

……… M. Sukri Tanjung, S.Kp,NS

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara telah Menyetujui Skripsi ini sebagai bagian dari persyaratan kelulusan Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Medan, 29 Desember 2009 Pembantu Dekan I,

………. Erniyati, S.Kp, MNS.


(3)

Sehat Murid Kelas VI SD RA Kartini Kota Tebing Tinggi Nama : Siti Masita

Jurusan : Fakultas Keperawatan Tahun Akademik : 2008/2009

Abstrak

Jumlah anak sekolah diperkirakan mencapai 30% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 73 juta orang. Dengan jumlah sebesar ini, anak usia sekolah perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Penyakit yang sering dialami anak SD usia 12 tahun diantaranya kecacingan sebesar 60-80%, penyakit karies dan periodontal sebesar 74,4% dan biasanya berkaitan dengan kebiasaan cuci tangan pakai sabun, potong kuku, gosok gigi, dan membuang sampah sembarangan. Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan kegiatan untuk mewujudkan sekolah sehat di Indonesia. Adapun 75% kesehatan dibangun oleh lingkungan yang sehat dan perilaku hidup bersih sehat (PHBS). Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi pelaksanaan Program UKS dan Kebiasaan Hidup Bersih dan Sehat di SD RA.Kartini Kota Tebing Tinggi, dengan sampel sebanyak 76 orang dengan metode pengambilan sampel secara total sampling sesuai dengan kriteria peneliti. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 3 bagian pertama tentang karateristik responden, kedua tentang kegiatan UKS dan ketiga tentang kegiatan PHBS.Hasil Penelitian Pelaksanaan Program UKS di SD RA Kartini Kota Tebing Tinggi menunjukkan hasil pencapaian kegiatan Pendidikan Kesehatan diatas 90%, kegiatan Pelayanan Kesehatan diatas 80%, dan kegiatan Lingkungan Sekolah Sehat kegiatan dilakukan sebesar 100%. Sementara dalam pelaksanaan Kegiatan PHBS di lingkungan sekolah rata-rata mencapai diatas 90%. Hasil penelitian ini merupakan evidence yang dapat menjadi cermin tambahan bagi institusi pendidikan sejenis lainnya tentang pelaksanaan program uks dan kebiasaan hidup bersih sehat bagi murid SD.

Kata Kunci : Program UKS, PHBS Murid SD


(4)

Puji dan syukur Penulis ucapkan Kehadirat Allah SWT atas segala berkah dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Pelaksanan Progran UKS dan Kebiasaan Hidup Bersih Sehat Murid Kelas VI SD RA Kartini Kota Tebing Tinggi.

Penyelesaian penulisan Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik dalam materi maupun dalam penulisannya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Evi Karota Bukit, S.Kp, MNS selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan pengarahan dan bimbingan kepada saya dengan penuh kesabaran dalam penyelesaian skripsi ini.

Pada kesempatan yang baik ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dr. Dedi Ardinata, M.Kes. serta Ibu Erniyati, S.Kp, MNS selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan izin penelitian ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua Yayasan dan Kepala Sekolah SD RA Kartini Kota Tebing Tinggi, yang telah memberi kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah ini.

Secara khusus saya sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua yang telah banyak memberikan dukungan bagi saya, suami tercinta Imran, S.Ag yang telah begitu banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini, Shasa


(5)

penyelesaian penulisan skripsi ini.

Buat temanku Silvi, Dede, Rina, Ani serta Ronggur dan Lisa terima kasih atas dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Selanjutnya buat teman-teman angkatan 2008 yang tak dapat saya sebutkan satu-persatu terima kasih banyak atas bantuan dan semangat serta dukungannya pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini jauh dari sempurna, untuk itu diharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan skripsi ini.

Penulis,

Siti Masita


(6)

Halaman

Halaman Judul... i

Lembar Persetujuan... ii

Prakata... iii -iv Daftar Isi... v-vi Daftar Tabel... vii

Abstrak... viii

BAB 1. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian... 1

2. Pertanyaan Penelitian... 4

3. Tujuan Penelitian... 4

4. Manfaat Penelitian... 4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 1. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).,... 6

2. Tujuan, Sasaran, dan Peran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). 8 3. Ruang Lingkup Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).... 10

3.1. Pendidikan Kesehatan... 10

3.2. Pelayanan Kesehatan... 11

3.3 Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat... 12

4. Masalah Kesehatan yang dapat dikurangi melalui UKS... 12

5. Hasil Program UKS yang diharapkan... 12

6. Peranan Perawat dalam Program UKS... 13

7. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)... 14

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL 1. Kerangka Konsep Penelitian... 18

2. Defenisi Operasional... 20

BAB 4 METODELODI PENELITIAN 1. Desain Penelitian... 21

2. Populasi, Sampel Penelitian... 21

3. Lokasi dan Waktu Penelitian... 22

4. Pertimbangan Etik... 22

5. Instrumen Penelitian... 23

6. Uji Reliabilitas... 24

7. Prosedur Pengumpulan Data... 24


(7)

1. Hasil Penelitian... 27

1.1 Karateristik Responden... 27

1.2 Pelaksanaan Program UKS... 28

1.2.1 Kegiatan Pelayanan Pendidikan Kesehatan... 28

1.2.2 Kegiatan Pelayanan Kesehatan... 30

1.2.3 Kegiatan Lingkungan Sekolah Sehat... 31

1.3 Pelaksanaan Kegiatan PHBS... 32

2. Pembahasan... 35

2.1 Pelaksanaan Kegiatan Program UKS di SD RA Kartini.. 35

2.2 Pelaksanaan Kegiatan PHBS di SD RA Kartini... 38

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan... 41

2. Saran... 42

DAFTAR PUSTAKA... 43

LAMPIRAN-LAMPIRAN 1.Lembar Inform Consent... 45

2.Lembar Kuisioner... 46

3.Curriculum Vitae... 49

4.Surat Izin Penelitian... 50


(8)

Tabel 1. Distribusi frekwensi dan persentase karateristik murid SD

RA Kartini Kota Tebing Tinggi Tahun 2009... 28 Tabel 2. Distribusi frekwensi Pelaksanaan Program UKS dalam kegiatan

Pelayanan Pendidikan Kesehatan yang diselenggarakan di SD

RA Kartini Kota Tebing Tinggi Tahun 2009... 29 Tabel 3. Distribusi frekwensi Pelaksanaan Program UKS dalam kegiatan

Pelayanan Kesehatan yang diselenggarakan di SD RA Kartini

Kota Tebing Tinggi Tahun 2009... 30 Tabel 4. Distribusi frekwensi Pelaksanaan Program UKS dalam kegiatan

Pelayanan Lingkungan Sekolah Sehat yang diselenggarakan

di SD RA Kartini Kota Tebing Tinggi Tahun 2009... 31 Tabel 5. Distribusi frekwensi Pelaksanaan PHBS dilihat berdasarkan

kegiatan perilaku siswa yang diselenggarakan di SD RA Kartini

Kota Tebing Tinggi Tahun 2009... 32 Tabel 6. Distribusi frekwensi Pelaksanaan PHBS dilihat berdasarkan kegiatan Lingkungan siswa yang diselenggarakan di SD RA Kartini


(9)

Sehat Murid Kelas VI SD RA Kartini Kota Tebing Tinggi Nama : Siti Masita

Jurusan : Fakultas Keperawatan Tahun Akademik : 2008/2009

Abstrak

Jumlah anak sekolah diperkirakan mencapai 30% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 73 juta orang. Dengan jumlah sebesar ini, anak usia sekolah perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Penyakit yang sering dialami anak SD usia 12 tahun diantaranya kecacingan sebesar 60-80%, penyakit karies dan periodontal sebesar 74,4% dan biasanya berkaitan dengan kebiasaan cuci tangan pakai sabun, potong kuku, gosok gigi, dan membuang sampah sembarangan. Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan kegiatan untuk mewujudkan sekolah sehat di Indonesia. Adapun 75% kesehatan dibangun oleh lingkungan yang sehat dan perilaku hidup bersih sehat (PHBS). Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi pelaksanaan Program UKS dan Kebiasaan Hidup Bersih dan Sehat di SD RA.Kartini Kota Tebing Tinggi, dengan sampel sebanyak 76 orang dengan metode pengambilan sampel secara total sampling sesuai dengan kriteria peneliti. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 3 bagian pertama tentang karateristik responden, kedua tentang kegiatan UKS dan ketiga tentang kegiatan PHBS.Hasil Penelitian Pelaksanaan Program UKS di SD RA Kartini Kota Tebing Tinggi menunjukkan hasil pencapaian kegiatan Pendidikan Kesehatan diatas 90%, kegiatan Pelayanan Kesehatan diatas 80%, dan kegiatan Lingkungan Sekolah Sehat kegiatan dilakukan sebesar 100%. Sementara dalam pelaksanaan Kegiatan PHBS di lingkungan sekolah rata-rata mencapai diatas 90%. Hasil penelitian ini merupakan evidence yang dapat menjadi cermin tambahan bagi institusi pendidikan sejenis lainnya tentang pelaksanaan program uks dan kebiasaan hidup bersih sehat bagi murid SD.

Kata Kunci : Program UKS, PHBS Murid SD


(10)

1. Latar Belakang Penelitian.

Pada saat ini di Indonesia terdapat lebih dari 250.000 sekolah negeri, swasta maupun sekolah agama dari berbagai tingkatan. Dimana jumlah anak sekolah diperkirakan mencapai 30% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 73 juta orang. Dengan jumlah sebesar ini, maka anak usia sekolah merupakan aset atau modal utama pembangunan dimasa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Sekolah merupakan tempat yang strategis dalam kehidupan anak, maka sekolah dapat difungsikan secara tepat sebagai salah satu institusi yang dapat membantu dan berperan dalam upaya optimalisasi tumbuh kembang anak usia sekolah dengan upaya promotif dan preventif (Simon, 2007). Terkait dengan hal tersebut pada tahun 1991 diterbitkan Surat Keputusan bersama 4 menteri, yaitu menteri kesehatan, menteri pendidikan, menteri agama dan menteri dalam negeri dengan tujuan untuk membina dan mengembangkan program usaha kesehatan sekolah (UKS) dalam rangka mewujudkan sekolah sehat di Indonesia (Depkes, 2007).

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya pelayanan kesehatan yang terdapat disekolah, guna menangani murid yang mengalami kecelakaan ringan di sekolah (upaya pertolongan pertama pada kecelakaan), untuk melayani kesehatan dasar bagi murid selama sekolah (pemberian imunisasi), untuk pemantauan pertumbuhan anak.


(11)

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Effendi (1998) tentang Usaha Kesehatan Sekolah dimana UKS sangat perlu dilakukan mengingat anak usia sekolah merupakan kelompok umur yang rawan terhadap masalah kesehatan, usia sekolah sangat peka untuk menanamkan pengertian dan kebiasaan hidup sehat, keadaan kesehatan anak sekolah akan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar yang dicapai, pendidikan kesehatan melalui anak-anak sekolah sangat efektif untuk merubah perilaku dan kebiasaan sehat umumnya.

Disamping itu pada usia anak sekolah penyakit yang sering dihadapi anak sekolah dasar biasanya berkaitan dengan kebiasaan hidup bersih dan sehat seperti kebiasaan cuci tangan pakai sabun, potong kuku, gosok gigi, dan membuang sampah sembarangan (Depkes, 2007). Berdasarkan data Departemen Kesehatan tahun 2000 diketahui bahwa penyakit kecacingan pada anak SD mencapai 60-80%, untuk penyakit karies dan periodontal anak usia 12 tahun sebesar 74,4% (SKRT, 2001).

Suatu penelitian yang dilakukan Chuswatun (2008), di Puskesmas Rangkah Kecamatan Tambaksari dalam pelaksanaan UKS didapat hasil sebagai berikut sebanyak 23 (38%) sekolah status kesehatan lingkungannya tergolong buruk. Sekitar 19 (31%) tergolong baik dari 61 sekolah yang diteliti. Angka ini jika dibandingkan Indikator Kinerja Standart Pelayanan Minimal bidang kesehatan masih sangat rendah yaitu 70% lingkungan sekolah harus memenuhi persyaratan kesehatan tahun 2009. Selanjutnya sebanyak 21 responden (34,4%) tingkat keterlibatannya terhadap kesehatan lingkungan tergolong rendah dan


(12)

hanya 17 (27,9%) responden keterlibatannya tergolong tinggi terhadap kesehatan lingkungan sekolah.

Program pemeriksaan yang dilakukan melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) murid SD di Tanjung Pinang sebanyak 4.859 orang pada tahun 2007 didapat hasil 89,3 % murid mengalami ganguan gigi berupa caries. Oleh karena itu penanaman nilai-nilai PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui pendekatan Usaha Kesehatan Sekolah (Depkes, 2007). Berdasarkan laporan pusat promosi kesehatan diketahui bahwa 75% kesehatan dibangun oleh lingkungan yang sehat dan perilaku hidup bersih sehat (PHBS). Tidak ada yang bisa dikerjakan pada kondisi sakit, bahkan aktivitas sehari-hari juga tidak dapat dilakukan bila kondisi fisik, psikis dan lingkungan yang makin buruk (Depkes, 2007).

Atas dasar tersebut pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) perlu dilaksanakan secara optimal di sekolah, yang meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan. Akan tetapi belum semua sekolah melaksanakan program ini dengan baik, hal ini merupakan suatu kendala dan tantangan dalam pelaksanaan UKS yang sering terbentur pada masalah tenaga guru yang belum dilatih untuk melaksanakan kegiatan tersebut (Depkes, 2007).

Berdasarkan survey lapangan yang dilakukan di SD RA Kartini diketahui memiliki fasilitas gedung sekolah permanen , memiliki 8 ruangan belajar, 1 ruang perpustakaan, kamar mandi terpisah antara wanita dan laki-laki, memiliki ruang UKS, serta seorang tenaga pengajar yang berlatar belakang pendidikan ahli madya kesehatan untuk mendukung berjalannya program UKS di SD RA Kartini.


(13)

Berdasarkan hal-hal tersebut peneliti tertarik untuk meneliti dan mengidentifikasi Pelaksanaan Program UKS dan Kebiasaan Hidup Bersih Sehat Murid kelas VI SD RA.Kartini Kota Tebing Tinggi.

2. Pertanyaan Penelitian

2.1. Bagaimana pelaksanaan Program UKS di SD RA.Kartini Kota Tebing Tinggi.

2.2. Bagaimana pelaksanaan Kebiasaan Hidup Bersih dan Sehat di SD RA.Kartini Kota Tebing Tinggi.

3. Tujuan Penelitian

3.1. Mengidentifikasi pelaksanaan Program UKS di SD RA.Kartini Kota Tebing Tinggi.

3.2. Mengidentifikasi Kebiasaan Hidup Bersih dan Sehat di SD RA.Kartini Kota Tebing Tinggi.

4. Manfaat Penelitian

4.1. Puskesmas Rantau Laban

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengelola dan penanggung jawab program UKS untuk mengembangkan program tersebut.

4.2. Untuk SD RA Kartini

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dan gambaran terhadap kondisi kegiatan pelaksanaan program UKS serta kesehatan


(14)

anak didik untuk mengambil langkah-langkah terhadap pengembangan kegiatan UKS di sekolah.

4.3. Perawat Komunitas

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi pendukung untuk pengembangan program UKS dan PHBS bagi pelaksanaan kegiatan program uks melalui program puskesmas dengan lebih meningkatkan peran serta perawat komunitas.


(15)

TINJAUAN PUSTAKA

1. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Populasi anak usia sekolah merupakan elemen yang cukup penting karena proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia (Reksoprodjo, 2002). Bersamaan dengan bertambahnya jumlah anak-anak yang bersekolah sebagai akses terhadap pendidikan (FRESH, 2002). Karena itu lingkungan sekolah paling berperan dalam memberikan suasana belajar dan dorongan belajar yang positif dibandingkan dengan lingkungan keluarga, khususnya lingkungan masyarakat. Bagaimanapun juga para siswa selalu berada dalam resiko kesehatan dan status nutrisi yang buruk. Namun hal tersebut dapat ditangani secara efektif, sederhana dan dengan biaya yang murah melalui program kesehatan sekolah (FRESH, 2002).

Usaha kesehatan sekolah sudah dirintis sejak tahun 1956 melalui Pilot Project di Jakarta dan Bekasi yang merupakan kerjasama antara Departemen Kesehatan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan serta Departemen Dalam Negeri. Pada tahun 1980 ditingkatkan menjadi Keputusan bersama antara Depdikbud dan Depkes tentang kelompok kerja UKS (Effendi, 1998).

Pada tahun 2004 keputusan tersebut diperbaharui oleh Menteri Pendidikan Nasional,Menteri Kesehatan,Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri, tentang UKS yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih sehat dan derajat kesehatan peserta didik maupun warga belajar serta menciptakan lingkungan yang


(16)

sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia indonesia seutuhnya (Depdagri, 2003).

Berdasarkan UU No.23 tahun 1992 pasal 45 tentang Kesehatan disebutkan bahwa kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal sehingga diharapkan dapat menjadikan sumberdaya manusia yang berkualitas (Delawati, 2007).

Berdasarkan Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan Usaha Kesehatan Sekolah adalah upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah, perguruan agama serta usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan sekolah (Effendi,1998). Sedangkan menurut departemen kesehatan, Usaha Kesehatan Sekolah adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran utama. UKS merupakan wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat yang pada gilirannya menghasilkan derajat kesehatan yang optimal (Effendi, 1998).

Program tentang pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah (UKS) di sekolah/satuan pendidikan luar sekolah dilaksanakan melalui tiga program pokok yang meliputi : pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat. Dalam mendukung pelaksanaan tiga program pokok UKS di sekolah ataupun satuan pendidikan luar sekolah


(17)

diperlukan program penduduk yang meliputi : ketenagaan, pendanaan, sarana prasarana, dan penelitian dan pengembangan, pembinaan serta pengembangan usaha kesehatan sekolah (UKS) dilaksanakan oleh tim UKS yang terdiri atas : tim pembina UKS pusat, tim pembina UKS propinsi, tim pembina UKS kabupaten / kota,tim pembina UKS kecamatan, tim pembina UKS di sekolah (Depkes, 2007).

Tugas tim pelaksana UKS dalam melaksanakan tiga program pokok UKS sesuai ketentuan dan pedoman yang telah ditetapkan oleh pembinaan UKS serta menjalin kerjasama dengan orang tua murid, instansi terkait lain dan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan UKS, menyusun program, melaksanakan penilaian/ evaluasi dan menyampaikan laporan kepada tim pembina UKS.

2. Tujuan, Sasaran dan Peran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik maupun warga belajar serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia indonesia seutuhnya (Binadiknakes, 1999).

Untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan peserta didik yang mencakup : a) menurunkan angka kesakitan anak sekolah, b) meningkatkan kesehatan peserta didik baik fisik, mental maupun sosial, c) agar peserta didik mempunyai pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip-prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan disekolah, d) meningkatkan cakupan pelayanan


(18)

kesehatan terhadap anak sekolah, e) meningkatkan daya tangkal dan daya hayat terhadap pengaruh buruk narkotika,rokok,alkohol,dan obat berbahaya lainnya (Effendi,1998).

Sasaran UKS adalah peserta didik di sekolah / satuan pendidikan luar sekolah, guru, pamong belajar, pengelola pendidikan, pengelola kesehatan dan masyarakat. Untuk sekolah dasar usaha kesehatan sekolah diprioritaskan pada kelas I, III dan kelas VI alasannya adalah: Kelas satu, merupakan fase penyesuaian dalam lingkungan sekolah yang baru dan lepas dari pengawasan orang tua, kemungkinan kontak dengan berbagai penyebab penyakit lebih besar karena ketidaktahuan dan ketidakmengertian tentang kesekatan. Disamping itu kelas satu adalah saat yang baik untuk memberikan iminusasi ulangan. Pada kelas satu ini dilakukan penjaringan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan yang mungkin timbul sehingga mempermudah pengawasan jenjang berikutnya. Kelas III untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS di kelas satu dahulu dan menentukan langkah yang akan dilakukan selanjutnya dalam program pembinaan UKS. Kelas VI, berguna dalam rangka mempersiapkan kesehatan peserta didik menuju jenjang pendidikan selanjutnya, sehingga memerlukan pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan yang cukup (Effendi,1998).

Peranan UKS adalah sebagai salah satu modal dasar pembangunan nasional adalah sumber daya manusia yang berkualitas yaitu manusia indonesia yang sehat fisik, mental, dan sosial serta memiliki produktivitas yang optimal dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan secara terus menerus yang


(19)

dimulai sejak dalam kandungan, balita, usia sekolah sampai usia lanjut. (Effendi,1998).

3. Ruang Lingkup Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Ruang lingkup kegiatan usaha kesehatan sekolah yang diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan yang sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis, optimal serta menjadi sumber daya manusia yang berkualitas (Depkes, 2007). Adapun kegiatan UKS meliputi upaya preventif, kuratif, promotif, dan rehabilitatif. Sementara penekanan kegiatan UKS adalah pada upaya promotif dan preventif (Sumijatun, 2005.) Kegiatan UKS lebih dikenal dengan sebutan Trias UKS, untuk tatanan sekolah dasar (SD) dimana kegiatannya berupa :

3.1.Pendidikan Kesehatan ( Health Education in School )

Pendidikan kesehatan sendiri bertujuan agar peserta didik memiliki pengetahuan tentang kesehatan, mengembangkan teknologi tepat guna tentang kesehatan, mampu bertahan hidup dari segala ancaman yang membahayakan fisik maupun mental melalui pendidikan keterampilan hidup sehat (PKHS), Antara lain tujuan pendidikam kesehatan tersebut adalah murid mempunyai pengetahuan tentang isu kesehatan yang mampu menciptakan nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat sehingga murid memiliki keterampilan dalam pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan yang dapat merubah kebiasaan hidup ke arah yang lebih sehat, dan dapat menularkan perilaku hidup sehat, sehingga murid dapat tumbuh kembang secara harmonis dan mampu


(20)

menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit yang membuat murid memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar yang akhirnya murid dapat memiliki kesegaran dan kesehatan yang optimal (Effendi,1998).

Hasil analisis kurikulum tahun 1994 menunjukkan bahwa UKS adalah merupakan bagian dari pendidikan kesehatan dan jasmani serta ada beberapa pokok bahasan pendidikan kesehatan yang dalam pembelajarannya dapat disampaikan terpadu dalam IPA, sebagai contoh, pokok bahasan makanan sehat, penyakit menular dapat digabung dalam materi IPA . Oleh karena itu, pada KBK yang akan datang, UKS merupakan bagian dari sains di SD, biologi di SLTP dan SMU (Delawati, 2007).

Materi pendidikan penyuluhan yang dilakukan dalam kegiatahn UKS di sekolah dasar meliputi kegiatan penyuluhan kesehatan anak, gizi, pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, promosi kesehatan dan berbagai penyuluhan yang lainnya. Pada intinya kegiatan pendidikan UKS untuk anak SD/MI dimulai dengan membentuk kebiasaan menggosok gigi dengan benar, mencuci tangan, membersihkan kuku dan rambut serta pendidikan dokter kecil.

3.2. Pelayanan Kesehatan ( School Health Service )

Pelayanan kesehatan meliputi kegiatan peningkatan (Promotif), yaitu latihan keterampilan teknis pemeliharaan kesehatan dan pembentukan peran serta aktif peserta didik dalam pelajaran kesehatan, antara lain : kader kesehatan sekolah, olahraga, kesenian, berkebun dan lomba. Kegiatan pencegahan (Preventif), memelihara kesehatan yang bersifat umum dan khusus, penjaringan kesehatan bagi anak, monitoring peserta didik, melakukan usaha pencegahan


(21)

penyakit menular. Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (Kuratif), dengan mendiagnosa dini terhadap suatu penyakit, melakukan pengobatan terhadap penyakit, imunisasi, melaksanakan P3K dan tindakan rujukan ke puskesmas serta pemberian makanan tambahan anak sekolah (Delawati, 2007).

3.3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat

Pembinaan lingkungan sekolah sehat meliputi kesehatan lingkungan fisik, lingkungan psikososial, dan lingkungan budaya dimana peserta didik mampu memelihara kebersihan, keindahan dan kerapian lingkungan sekolah dengan menjaga ketertiban dan keamanan serta memupuk kekeluargaan dalam setiap melakukan kegiatan sekolah (Delawati, 2007).

4. Masalah Kesehatan yang dapat dikurangi melalui UKS

Adapun masalah kesehatan yang dapat di cegah dengan pelaksanaan UKS adalah: 1) sanitasi dan air bersih, 2) kekerasan dan kecelakaan, 3) masalah kesehatan reproduksi remaja, 4) kecacingan dan kebersihan diri maupun lingkungan, 5) masalah gizi dan anemia, 6) imunisasi, 7) merokok, alkohol dan penyalahgunaan narkoba, 8) kesehatan gigi, 9) penyakit infeksi (malaria, gangguan saluran nafas), 10) HIV/AIDS dan IMS lainnya, 11) gangguan kesehatan mental (Delawati, 2007).

5. Hasil program UKS yang diharapkan :

a. Dari segi peserta didik : 1) siswa memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan hidup sehat dan mampu memecahkan masalah kesehatan sederhana dengan turut berpartisipasi aktif dalam UKS, RT dan


(22)

lingkungan masyarakat. 2) Siswa sehat fisik, mental maupun sosial dan siap untuk menjalani kehidupan berkeluarga yang sehat sejahtera dan mandiri. 3) Siswa memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk pergaulan bebas, penyalahgunaan napza, kenakalan remaja dan tauran. 4) Siswa memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang benar untuk menghadapi permasalahan dan tantangan kehidupan, 5) Siswa mempunyai kemampuan dan keterampilan pemeliharaan dan membina kebersihan,kelestarian lingkungan fisik di rumah dan sekolah, 6) Siswa mempunyai status kesehatan dan kesegaran jasmani yang baik, 7) Siswa bebas dari penyakit menular dan penyakit seksual. 8) Siswa bebas dari kebiasaan merokok, minum alkohol dan penyalagunaan napza (Depkes, 2007).

b. Dari segi lingkungan sekolah : semua ruangan dan kamar mandi, wc dan pekarangan sekolah bersih, tidak ada sampah, serta tersedianya sumber air bersih bagi siswa (Effendi, 1998).

6. Peranan Perawat dalam Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

a. Sebagai pelaksana asuhan keperawatan di sekolah, mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik dengan melakukan pengumpulan data, analisa data, perumusan masalah dan prioritas masalah,juga menyusun perencanaan kegiatan UKS bersama TPUKS, melaksanakan kegiatan UKS sesuai dengan rencana kegiatan yang telah disusun, penilaian dan pemantauan hasil kegiatan UKS, dan melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.


(23)

b. Sebagai Pengelola kegiatan UKS. Perawat kesehatan yang bertugas di puskesmas dapat menjadi salah seorang anggota dalam TPUKS, atau dapat juga ditunjuk sebagai seorang koordinator UKS di tingkat puskesmas. Bila perawat kesehatan ditunjuk sebagai koordinator maka pengelolaan pelaksanaan UKS menjadi tanggung jawabnya atau paling tidak ikut terlibat dalam tim pengelola UKS.

c. Sebagai Penyuluh, Peranan perawat dalam memberikan penyuluhan dapat dilakukan secara langsung melalui penyuluhan kesehatan yang bersifat umum dan klasikal, atau secara tidak langsung sewaktu melakukan pemeriksaan kesehatan peserta didik secara perseorangan (Effendi, 1998).

7. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat ( PHBS)

PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalan komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana “(social support)” dan pemberdayaan masyarakat (empowerman) sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dalam tatanan masing-masing, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan (Dachroni, 2002).

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang


(24)

kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat (Depkes, 2003).

Tujuan PHBS adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat, serta meningkatkan peran serta aktif masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha, dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

Sasaran PHBS meliputi 1) tatanan rumah tangga, 2) tatanan institusi pendidikan, 3) tatanan tempat kerja, 4) tatanan tempat-tempat umum, 5) tatanan institusi kesehatan.

Strategi PHBS meliputi 1) melakukan advokasi, 2) melakukan bina suasana, 3) menggerakkan masyarakat (Depkes, 2003).

Manfaat PHBS di sekolah adalah 1) terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah terlindung dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit, 2) meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi belajar peserta didik, 3) citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik minat orang tua (masyarakat), 4) meningkatkan citra pemerintah daerah dibidang pendidikan, 5) menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain (Albar, 2003).

Dari kelima sasaran PHBS tersebut dalam penelitian ini ditekankan pada tatanan institusi pendidikan dimana institusi pendidikan adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah/swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. PHBS di institusi pendidikan merupakan kebutuhan mutlak seiring munculnya berbagai penyakit yang sering


(25)

menyerang anak usia sekolah, yang ternyata umumnya berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih Sehat. PHBS di sekolah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktekkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat (Depkes, 2003).

Syarat-syarat sekolah ber PHBS yaitu 1) mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun, 2) jajan dikantin sekolah yang sehat, 3) membuang sampah pada tempatnya, 4) mengikuti kegiatan olahraga di sekolah, 5) menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan, 6) tidak merokok di sekolah, 7) memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin, 8) buang air kecil di jamban sekolah.

Hal ini dapat dicapai melalui upaya yaitu salah satunya dengan penerapan PHBS di sekolah-sekolah, harapan ini tidak terwujud jika tidak ada peran serta dari pengelola UKS, sehingga kepada guru pembimbing UKS diharapkan mampu membimbing dan memberikan pengetahuan dalam pembentukan kesedaran tentang kebiasaan hidup bersih dan sehat. Berdasarkan pada kondisi inilah implementasi program PHBS cukup tepat pada murid sekolah dasar (Kristiawati, 2008).

Disisi lain peran guru dalam proses belajat mengajar di SD masih cukup dominan oleh semua sekolah, guru, dan komite sekolah akan dilibatkan secara aktif dalam pelaksanaan program penyadaran PHBS (Chuswatun, 2008).


(26)

Indikator PHBS di sekolah akan memberikan indikasi keberhasilan atau pencapaian kegiatan PHBS di sekolah. Indikator yang dikembangkan tentunya meliputi indikator yang terkait dengan perilaku siswa di sekolah dan indikator yang berkaitan dengan penyediaan sarana dan prasarana kesehatan di lingkungan sekolah sebagai bentuk dukungan kebijakan. dimana indikator PHBS di sekolah dapat dirincikan menjadi dua bagian antara lain : 1) indikator perilaku siswa 2) indikator lingkungan sekolah. Agar indikator PHBS memenuhi persyaratan tersebut, perlu dilakukan kajian dengan pemilihan responden atau informan masyarakat sekolah terutama siswa sekolah. Dengan diketahuinya perkembangan pelaksanaan PHBS di sekolah maka dapat dilakukan upaya promosi kesehatan lebih lanjut sehingga dapat meningkatkan jumlah sekolah sehat di indonesia (Ismoyowati, 2007).

Jika sebahagian murid SD memahami PHBS bukan tidak mungkin dapat menekan tingginya angka kesakitan seperti, penyakit diare, DBD dan penyakit ISPA yang kerap kali datang pada musim panca roba (Eurika Indonesia, 2004).


(27)

KERANGKA KONSEPTUAL

1. Kerangka Konsep Penelitian

Untuk belajar dengan efektif anak-anak usia sekolah memerlukan kesehatan yang baik, sekolah harus menjadi suatu tempat yang dapat meningkatkan/mempromosikan derajat kesehatan peserta didiknya. Salah satu aspek melalui pelaksanaan kegiatan PHBS yaitu dengan pendekatan program usaha kesehatan sekolah (UKS), yang dapat dilihat dari perilaku siswa di sekolah dan indikator yang terkait dengan penyediaan sarana dan prasarana kesehatan di lingkungan sekolah. Hal tersebut termasuk dari pendidikan kesehatan, yang meliputi kebersihan dan kesehatan pribadi, makanan bergizi, pendidikan kesehatan reproduksi (Delawati, 2007). Pelayanan kesehatan meliputi pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, mata, telinga dan rambut, pemeriksaan perkembangan kecerdasan ,pemberian imunisasi, pengobatan sederhana, pertolongan pertama serta pembinaan lingkungan sekolah sehat meliputi kerja bakti sekolah, membuang sampah pada tempatnya dan membuat toga.

Disamping itu kebiasaan hidup bersih sehat merupakan suatu hal yang harus dipenuhi dan diterapkan untuk menanamkan pengertian dan kebiasaan hidup sehat (Effendi, 1998). Aspek prilaku siswa meliputi mencuci tangan, menggunakan toilet sehat, BAB dan BAK pada tempatnya, tidak jajan diluar sekolah,aktifitas fisik yang teratur, memeriksa jentik nyamuk (PSN), kebersihan diri, tersedianya air bersih di kamar mandi, adanya pesan-pesan kesehatan,


(28)

tersedianya toilet sehat, tersedianya ruang UKS, alat ukur TB/BB tersedianya tempat sampah (Ismoyowati, 2007)

Skema 1 : Kerangka Konsep Pelaksanaan UKS dan Kebiasan Hidup Bersih Sehat Murid SD RA Kartini

PROGRAM UKS

1. Pendidikan Kesehatan 2. Pelayanan Kesehatan 3. Pembinaan Lingkungan

Sekolah Sehat

PHBS 1. Perilaku Siswa 2. Lingkungan Sekolah Pelaksanaan UKS dan

Kebiasaan Hidup Bersih Sehat Murid SD


(29)

2. Defenisi Operasional

UKS merupakan pelaksanaan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah di SD R.A Kartini yang meliputi pendidikan kesehatan, yang mencakup segala usaha dan pengajaran, pengalaman belajar untuk mempengaruhi sikap kebiasaan dan pengetahuan yang berhubungan dengan kesehatan kearah yang diharapkan, juga dengan penyuluhan kesehatan agar peserta didik mempunyai gambaran tentang kesehatan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup. Pelayanan kesehatan sendiri mencakup segala usaha yang dilakukan petugas kesehatan dalam pemeriksaan kesehatan untuk melindungi peserta didik dari berbagai penyakit, seperti pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, mata, telinga, darah dan feses serta imunisasi, sedangkan lingkungan sekolah sehat mencakup kegiatan yang meliputi cara menata pekarangan sekolah, menanam apotik hidup dan tersedianya sumber air bersih.

PHBS merupakan kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat pada murid SD R.A Kartini yang memiliki kecenderungan melakukan tindakan secara individu dalam perilaku sehat, perawatan kebersihan diri meliputi mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, menggunakan toilet sehat, BAB dan BAK pada tempatnya, tidak jajan di luar sekolah, melakukan aktivitas fisik yang teratur, dan memelihara lingkungan sekolah sehat melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN), tersedianya air bersih di kamar mandi, adanya pesan – pesan kesehatan, tersedianya toilet sehat dan tersedianya tempat pembuangan sampah.


(30)

1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dirancangan untuk mengidentifikasi gambaran pelaksanaan program UKS dan kebiasaan hidup bersih dan sehat murid SD RA.Kartini Kota Tebing Tinggi.

2. Populasi dan Sampel Penelitian 2.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah sekolah SD RA.Kartini Kecamatan Rambutan Kelurahan Rantau Laban Kota Tebing Tinggi dengan jumlah seluruh murid kelas VI sebanyak 76 orang.

2.2. Sampel

Penetapan jumlah sample pada penelitian ini berdasarkan (Arikounto, 2006) dimana populasi yang kurang dari 100 dapat diambil seluruhnya menjadi sample (total sampling). Berdasarkan hal tersebut jumlah sample yang digunakan berjumlah 76 orang dengan kriteria : 1) murid kelas 6 dianggap sudah dapat membaca dan menulis dengan lancar dan mempunyai pengetahuan untuk memberikan tanggapan terhadap program UKS yang mereka terima, 2) berguna dalam rangka untuk mempersiapkan kesehatan peserta didik kejenjang pendidikan selanjutnya, sehingga memerlukan pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan yang cukup. 3) Belum pernah dilakukan penelitian mengenai pelaksanaan UKS dan


(31)

Kebiasaan Hidup Bersih Sehat di SD RA.Kartini, 4) belum pernah menjadi responden pada penelitian yang sama.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD RA.Kartini di Kelurahan Rantau Laban Kota Tebing Tinggi. Adapun alasan pemilihan lokasi SD RA.Kartini karena sekolah SD RA. Kartini telah menjalankan program UKS sebagai kegiatan ekstrakulikuler dan telah mempunyai ruangan khusus yang disediakan untuk kegiatan UKS berikut tenaga pengajar yang berlatar belakang pendidikan ahli madya kesehatan untuk mendukung berjalannya program UKS, dan belum pernah dilakukan penelitian mengenai pelaksanaan program UKS dan kebiasaan hidup bersih sehat murid SD RA.Kartini. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 sampai dengan 15 Agustus 2009.

4. Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan Ketua Yayasan serta Kepala Sekolah SD RA.Kartini, selanjutnya setelah mendapat izin, peneliti menanyakan kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam penelitian ini dengan menandatangani lembar persetujuan (informed consent), kesediaan menjadi responden adalah sukarela sesuai dengan ketentuan yang berlaku tanpa adanya tekanan baik secara fisik maupun psikologis serta dapat mengundurkan diri setiap waktu. Selanjutnya peneliti membuat jadwal untuk melakukan pengambilan data langsung dari sampel serta menyerahkan langsung lembar


(32)

persetujuan kepada responden, dimana peneliti akan menjaga kerahasiaan dengan tidak mencantumkan nama responden dan hanya diberi kode pada masing-masing lembar kuisioner sehingga kerahasian informasi yang diberikan responden di jamin oleh peneliti.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk kuisioner yang disusun peneliti berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka konsep (Effendi, 1998). Kuisioner penelitian ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian pertama merupakan kuisioner karateristik responden (KR) meliputi jenis kelamin, umur, agama, suku.

Bagian kedua adalah kuisioner tentang pelaksanaan UKS (KPUKS) yang meliputi tentang trias UKS yakni : 1) pendidikan kesehatan (Pertanyaan no 1-9), 2),pelayanan kesehatan (10-14) 3) lingkungan sekolah sehat (15-19). Bentuk pertanyaan merupakan pertanyaan tertutup dengan pilihan jawaban sering (SR) diberi skor (3), kadang-kadang (KK) diberi skor (2),sedangkan tidak pernah (TP) diberi skor (1).

Bagian Ketiga kuesioner tentang KPHBS yang meliputi 1) indikator prilaku siswa (pertanyaan no 1-12), 2) indikator lingkungan (pertanyaan no 13-19). Dimana penilaian untuk kuesioner PHBS yaitu tidak pernah (TP) diberi nilai (1) , kadang-kadang (KK) diberi nilai (2), sering (SR) diberi nilai (3).


(33)

6. Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuisioner pelaksanaan program UKS dan kebiasan hidup bersih sehat, disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka konsep. Sehingga perlu dilakukan uji reliabilitas yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar derajat atau kemampuan alat ukur untuk mengukur secara konsisten sasaran yang diukur. Dalam penelitian ini digunakan uji reliabilitas internal karena memiliki kelebihan yaitu pemberian instrumen hanya sekali dengan satu bentuk instrumen kepada satu objek saja (Azwar, 2003; Dempsey, 2002). Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan “cronbach alfa” untuk pernyataan UKS terhadap PHBS bila hasil reliabilitasnya bernilai > 0,60 (Nugraha, 2004). Dari uji reliabilitas kuisioner yang dilakukan terhadap 10 orang siswa SDN 163898 yang berada diwilayah kerja Puskesmas Rantau Laban dengan karateristik yang sesuai dengan sampel penelitian. Nilai uji reabilitas kuesioner UKS dengan nilai 0,90 dan untuk kuesioner PHBS bernilai 0,62 maka kuesioner dinyatakan reabel untuk digunakan dalam penelitian ini.

7. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data akan dilakukan setelah peneliti mendapat surat izin pelaksanaan penelitian dari institusi pendidikan yaitu Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan mendapat izin dari kepala sekolah, lalu peneliti melaksanakan pengumpulan data penelitian. Peneliti terlebih dahulu mengumpulkan anak murid di ruangan aula dengan dibantu petugas UKS dari puskesmas dan guru penanggungjawab program UKS sekolah, selanjutnya peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan serta prosedur penelitian,


(34)

maka peneliti bertanya apakah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. Setelah mendapat persetujuan, dilanjutkan dengan membagi lembar persetujuan untuk ditanda tangani. Kemudian peneliti membagi lembar kuesioner pelaksanaan UKS dan Kebiasaan Hidup Bersih Sehat Murid Kelas VI SD RA.Kartini Kota Tebing Tinggi dan menjelaskan tata cara pengisian kuisioner yang terdiri dari tiga bagian dengan waktu pengisian selama 30 menit. Pada saat kuisioner diisi oleh responden, peneliti menunggu dan mendampingi responden sampai kuisioner selesai diisi kemudian peneliti menginformasikan kepada responden bagi yang telah selesai menjawab boleh mengumpulkan terlebih dahulu sampai dengan batas waktu yang telah ditetatapkan. Setelah seluruh lembar kuisioner terkumpul peneliti memeriksa kembali apakah lembar kuisioner telah terisi semua jawaban selanjutnya peneliti mengucapkan terima kasih kepada responden yang telah berpartisipasi dalam proses pengumpulan data kemudian mempersilahkan semua murid untuk kembali ke kelas masing-masing.

8. Analisa Data

Analisa data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Langkah yang diambil setelah data dikumpulkan diolah dan ditabulasi dengan menggunakan sistem komputerisasi seperti yang dicantumkan oleh Danim (1997) yaitu :

a. “Editting” atau mengedit data, untuk mengevaluasi kelengkapan, konsistensi, dan kesesuaian antara kriteria data yang diperlukan untuk menjawab tujuan penelitian.


(35)

b. “Coding” atau mengkode data. Untuk setiap jawaban tidak pernah diberi kode 1 (satu), kadang-kadang 2 (dua), sering 3 (tiga).

c. Melakukan tabulasi jawaban responden menurut kriteria berdasarkan kegiatan trias UKS.

d. Data yang telah diperoleh, ditabulasikan, diolah dan disajikan dalam bentuk table distribusi frekwensi, presentase.


(36)

1. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan data hasil penelitian dan pembahasan mengenai pelaksanaan program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) dan kebiasaan hidup bersih dan sehat, yang dilaksanakan di SD RA Kartini Kota Tebing Tinggi pada tanggal 10 sampai dengan 15 Agustus 2009, dengan jumlah responden sebanyak 76 orang. Selanjutnya penyajian hasil data penelitian meliput i Karateristik responden, deskripsi pelaksanaan kegiatan program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) dan deskripsi pelaksanaan kegiatan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat).

Karateristik Responden

Dari hasil pengumpulan data dan pengolahan data yang dilakukan peneliti terhadap murid SD RA Kartini dengan responden murid kelas VI, menunjukkan gambaran hasil penelitian tentang deskripsi karateristik responden yang mencakup jenis kelamin, agama dan suku/etnik sebagaimana diuraikan dibawah ini.

Pada tabel 1 dari hasil penelitian menunjukkan gambaran bahwa mayoritas responden di SD RA.Kartini berjenis kelamin wanita sebanyak 47 orang (62%). Selanjutnya mayoritas responden beragama Islam sebanyak 47 orang (62%) dan suku/etnik Batak merupakan mayoritas sebanyak 40 orang (53%).


(37)

Tabel 1 Distribusi frekwensi dan persentase karateristik murid SD RA.Kartini Kota Tebing Tinggi Tahun 2009 (n=76)

Karateristik Responden Frekwensi Persentase (%) Jenis Kelamin - Laki-laki - Wanita Agama - Islam - Kristen - Hindu - Budha Suku/etnik - Batak - Jawa - Minang - Cina 29 47 47 24 2 3 40 25 6 5 38 62 62 31 3 4 53 33 8 6

Pelaksanaan Program UKS

1.2.1 Kegiatan Pelayanan Pendidikan Kesehatan

Berdasarkan hasil pelaksanaan program UKS terhadap kegiatan pelayanan pendidikan kesehatan di SD RA Kartini menunjukkan bahwa 90% kegiatan pendidikan kesehatan telah terselenggara dengan baik. Secara rinci dapat dilihat bahwa 91% menyatakan guru dan tenaga kesehatan sering memberikan pelajaran pendidikan kesehatan, dan sebesar 95% menyatakan bahwa guru UKS sering memberikan pengarahan tentang kebiasaan hidup bersih dan sehat disekolah. Selanjutnya penyuluhan tentang manfaat olahraga untuk kesehatan sebesar 100% dan cara menjaga kesehatan diri dengan mencuci tangan sebesar 92%.


(38)

Tabel 2. Distribusi Frekwensi Pelaksanaan Program UKS dalam kegiatan Pelayanan Pendidikan Kesehatan yang diselenggarakan di SD RA.Kartini Kota Tebing Tinggi tahun 2009 ( n=76 )

Pendidikan Kesehatan SR (%) KK (%) TP (%) Guru atau tenaga kesehatan

memberikan pelajaran tentang pendidikan kesehatan

69 (91) 7 (9) 0 (0)

Tenaga Kesehatan memberikan penyuluhan tentang memelihara kesehatan diri

56 (74) 20 (26) 0 (0)

Tenaga kesehatan puskesmas memberi penyuluhan tentang bahaya narkoba

52 (68) 24 (32) 0 (0)

Menerima pelajaran UKS tentang kebiasaan hidup sehat di sekolah

72 (95) 4 (5) 0 (0)

Informasi tentang kebiasaan hidup bersih dan sehat dari guru/tenaga kesehatan sekolah

68 (90) 8 (10) 0 (0)

Menerima penjelasan tentang pemberantasan sarang nyamuk

58 (76) 18 (24) 0 (0)

Mendapat penyuluhan tentang manfaat sarapan pagi untuk kesehatan

66 (87) 10 (13) 0 (0)

Guru/tenaga kesehatan puskesmas memberi penyuluhan

manfaat olah raga

76(100) 0 (0) 0 (0)

Pendidikan kesehatan tentang cara menjaga kebersihan diri dan penyakit yang dapat dicegah dengan mencuci tangan


(39)

1.2.2 Kegiatan Pelayanan Kesehatan

Hasil penelitian menunjukkan gambaran program UKS yang berkaitan dengan kegiatan Pelayanan Kesehatan di SD RA Kartini menunjukkan bahwa sebesar 80% telah diselenggarakan dengan baik, dan secara rinci dapat dilihat pada hasil kegiatan pelayanan imunisasi 100%, pembelajaran penataan pekarangan sekolah dan menanam apotik hidup 86%, selanjutnya kegiatan melakukan perujukan bila anak sakit sebesar 90%.

Tabel 3. Distribusi Frekwensi Pelaksanaan Program UKS dalam kegiatan Pelayanan Kesehatan yang diselenggarakan di SD RA.Kartini Kota Tebing Tinggi tahun 2009 ( n=76 )

Pelayanan Kesehatan SR (%) KK (%) TP (%)

Tenaga kesehatan datang ke sekolah untuk melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, mata telinga, darah dan feces

62 (82) 14 (18) 0 (0)

Pelayanan imunisasi disekolah 76 (100) 0 (0) 0 (0) Guru/petugas kesehatan

memberikan pelajaran cara menata pekarangan sekolah, dan cara menanam apotik hidup

65 (86) 11 (14) 0 (0)

Petugas kesehatan melakukan pendataan murid untuk menjaring status kesehatan

56 (74) 20 (26) 0 (0)

Guru sekolah merujuk anak didik ke puskesmas atau klinik bila sakit


(40)

1.2.3 Kegiatan Lingkungan Sekolah Sehat

Pada kegiatan pelayanan lingkungan sekolah sehat yang dilakukan di SD RA Kartini menunjukkan tingkat kegiatan telah dilakukan secara keseluruhan terhadap ketersediaan sumber air bersih dan kebiasaan murid dalam kebersihan ruangan kelas engan jadwal piket serta ketersediaan tempat pembuangan sampah sementara di dalam ruangan kelas semuanya dilakukan dengan cakupan 100%. Namun untuk kegiatan yang berkenaan dengan aspek pembelajaran pertolongan pertama di lingkungan sekolah didapat hasil sebesar 75%.

Tabel 4. Distribusi Frekwensi Pelaksanaan Program UKS dalam kegiatan Pelayanan Lingkungan Sekolah Sehat yang diselenggarakan di SD RA.Kartini Kota Tebing Tinggi tahun 2009 ( n=76 )

Lingkungan Sekolah Sehat SR (%) KK (%) TP (%) Guru/petugas kesehatan memberi

pelajaran pertolongan pertama di lingkungan sekolah

57 (75) 19 (25) 0 (0)

Sumber air bersih tersedia disekolah sehingga anda tidak mengalami kesulitan dalam melakukan kebersihan sekolah

76 (100) 0 (0) 0 (0)

Siswa memiliki jadwal kebersihan kelas

76 (100) 0 (0) 0 (0)

Di sekolah tersedia tempat pembungan sampah ditiap ruang kelas

76 (100) 0 (0) 0 (0)

Guru mengajarkan cara menjaga lingkungan disekolah /rumah


(41)

Pelaksanaan Kegiatan PHBS

Hasil penelitian pelaksanaan kegiatan PHBS terhadap indikator perilaku siswa di SD RA Kartini yang berkaitan dengan program UKS telah dilaksanakan dan mencerminkan gambaran responden dalam kegiatan PHBS meliputi : mencuci tangan sesudah makan, mandi minimal 2 kali sehari, menggosok gigi minimal 2 kali sehari, mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar, memotong kuku, mencuci rambut minimal 2 hari sekali, membuang sampah pada tempat yang disediakan umumnya telah terlaksana 100%, hanya pada kegiatan siswa seperti memotong dan menjaga kebersihan kuku sebesar 80% dan kebiasaan memuang sampah pada tempatnya sebesar 87% yang dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Distribusi Frekwensi Pelaksanaan PHBS dilihat berdasarkan kegiatan perilaku siswa yang diselenggarakan di SD RA.Kartini Kota Tebing Tinggi tahun 2009 ( n=76 )

Kegiatan Perilaku Siswa SR (%) KK (%) TP (%) Mencuci tangan sebelum dan

sesudah makan dengan air bersih

76 (100) 0 (0) 0 (0)

Mandi 2 kali sehari dengan air bersih dan sabun

76 (100) 0 (0) 0 (0)

Kebiasaan menggosok gigi 2 kali sehari

76 (100) 0 (0) 0 (0)

Mencuci tangan dengan air dan sabun setelah buang air besar

68 (90) 8 (10) 0 (0)

Memotong dan menjaga kebersihan kuku


(42)

Tabel 5. ( Lanjutan)

Kegiatan Perilaku Siswa SR (%) KK (%) TP (%) Mencuci rambut minimal 2

hari sekali.

70 (92) 6 (8) 0 (0)

Membuang sampah pada tempat sampah yang tersedia disekolah.

66 (87) 10 (13) 0 (0)

Mempergunakan toilet sekolah untuk buang air besar dan kecil.

76 (100) 0 (0) 0 (0)

Menjaga kebersihan kulit setiap hari.

70 (92) 6 (8) 0 (0)

Memakai pakaian yang bersih setelah selesai mandi.

76 (100) 0 (0) 0 (0)

Memanfaatkan kantin sekolah untuk jajan makanan yang bersih dan sehat.

71 (93) 5 (7) 0 (0)

Mencuci tangan setiap habis bermain diluar rumah dan sekolah dengan menggunakan air bersih dan sabun.

68 (90) 8 (10) 0 (0)

Tabel 6. Menunjukkan hasil penelitian pelaksanaan kegiatan PHBS terhadap indikator lingkungan sekolah di SD RA Kartini telah dilaksanakan dan mencerminkan gambaran responden dalam kegiatan PHBS meliput i : menyiram jamban dengan air bersih, menjaga kebersihan lingkungan sekolah, mengikuti kegiatan lomba lingkungan sekolah sehat, kebersihan kantin sekolah umumnya telah terlaksana 95%, hanya pada kegiatan siswa seperti membaca pesan-pesan tertulis sebesar 86% dan membuang sampah ditempatnya sebesar 87%.


(43)

Tabel 6. Distribusi Frekwensi Pelaksanaan PHBS dilihat berdasarkan kegiatan Lingkungan yang diselenggarakan di SD RA.Kartini Kota Tebing Tinggi tahun 2009 ( n=76 )

Kegiatan Lingkungan SR (%) KK (%) TP (%) Menyiram jamban dengan air bersih

setiap selesai menggunakannya.

76 (100) 0 (0) 0 (0)

Sekolah menempelkan pesan-pesan tertulis yang terkait PHBS.

65 (86) 11 (14) 0 (0)

Menjaga lingkungan sekolah dalam keadaan bersih dan nyaman.

70 (92) 6 (8) 0 (0)

Membaca pesan – pesan tertulis tentang kesehatan yang berkaitan dengan PHBS.

72 (95) 4 (5) 0 (0)

Sekolah mengikuti lomba lingkungan sekolah sehat.

76 (100) 0 (0) 0 (0)

Lingkungan kantin sekolah dalam keadaan bersih .

68 (90) 8 (10) 0 (0)

Untuk menjaga kenyamanan dan kebersihan kelas anda membiasakan untuk membuang sampah pada tempat sampah yang ada diruang kelas.


(44)

2. Pembahasan

Desain deskriptif digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pelaksanaan UKS dan Kebiasaan Hidup Bersi sehat di SD RA Kartini. Berdasarkan hasil yang di peroleh, pembahasan dilakukan untuk menjawab pertanyaan peneliti tentang pelaksanaan program UKS dan PHBS di SD RA Kartini Kota Tebing Tinggi.

Pelaksanaan Kegiatan Program UKS di SD RA Kartini

Berdasarkan hasil penelitian di SD RA Kartini dalam pelaksanaan program UKS yang meliputi kegiatan Trias UKS yang diantaranya tentang pendidikan kesehatan menyatakan bahwa guru telah menyelenggarakan kegiatan pendidikan kesehatan terutama melalui kegiatan pelajaran UKS, pemberian informasi tentang kebiasaan hidup bersih dan sehat dari guru dan tenaga kesehatan puskesmas, penyuluhan tentang manfaat olahraga untuk kesehatan dan cara menjaga kesehatan diri dengan mencuci tangan. Bila dilihat dari hasil penelitian tentang pencapaian kegiatan pelayanan pendidikan kesehatan mencapai diatas 90%, hal ini dapat diartikan bahwa kegiatan pendidikan kesehatan telah diselenggarakan dengan baik. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan pendidikan kesehatan di SD RA Kartini tidak terlepas dari dukungan yayasan dalam hal penyediaan sarana-sarana pendidikan kesehatan seperti : adanya ruangan UKS, alat-alat peraga berupa phantom anatomi manusia, bahan P3K, bahan bacaan yang berhubungan dengan pendidikan kesehatan dan jadwal kegiatan pelatihan dokter kecil telah tersusun dengan baik. Selain itu SD RA Kartini juga menepatkan seorang guru


(45)

berpendidikan diploma tiga keperawatan sebagai penaggungjawab program UKS sehingga program berjalan baik. Disisi lain pihak sekolah juga mengikutsertakan peran serta aktif orang tua murid dalam hal mendukung pelaksanaan kegiatan UKS di luar jam sekolah (Data SD RA Kartini, 2006).

Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Soekidjo (2003), yang menyatakan kunci pendidikan kesehatan di sekolah merupakan tanggung jawab guru, dimana sekolah merupakan perpanjangan tangan pendidikan kesehatan. Guru pada umumnya lebih dipatuhi oleh murid-muridnya. Oleh sebab itu lingkungan sekolah, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial yang sehat, akan sangat berpengaruh terhadap perilaku sehat anak-anaknya. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Purwoko (2001), dalam penelitian tentang peranan guru dalam program UKS dimana hasilnya disebutkan bahwa guru UKS mempunyai tanggungjawab terhadap materi pendidikan kesehatan dan olahraga yang sangat terkait dengan perkembangan psikologi anak didik usia 6 – 12 tahun.

Selain kedua pendapat diatas Effendi (1998), mengemukakan bahwa untuk kelancaraan pelaksanaan program UKS harus menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat sekolah yang terdiri dari guru, peserta didik, staf dan orang tua.

Selanjutnya berdasarkan pelaksanan kegiatan Pelayanan Kesehatan yang diselenggarakan di SD RA Kartini dimana keseluruhan menunjukkan hasil diatas 80%, baik kegiatan pelayanan imunisasi ulangan khususnya murid kelas VI, pembelajaran penataan pekarangan sekolah dan menanam apotik hidup, dan melakukan rujukan bila anak sakit. Pencapaian ini dapat terwujud karena ada


(46)

unsur kerjasama yang baik dan terkoordinasi secara lintas program dan lintas sektor dengan Puskesmas Rantau Laban yang diwujudkan dengan kegiatan kunjungan rutin pada minggu ke dua setiap bulannya seperti pemeriksaan gigi dan mulut, pengukuran dan penimbangan berat badan, pemeriksaan THT, pemeriksaan faeces, pemeriksaan Hb (Data Puskesmas Rantau Laban, 2008). Disisi lain hal tersebut dapat terlaksana dengan baik karena sekolah melalui kerjasama yang menjalankan program Depkes, dimana selayaknya puskesmas menyelenggarakan program dengan keterpaduan lintas sektor, dan melakukan upaya memadukan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang salah satunya dengan melaksanakan kegiatan usaha kesehatan sekolah (Depkes, 2007).

Pelayanan kesehatan merupakan upaya kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik agar dapat tumbuh dan berkembang secara sehat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas belajar dan prestasi belajar.

Pada program UKS untuk kegiatan pelayanan lingkungan sekolah sehat yang dilakukan di SD RA Kartini menunjukkan tingkat kegiatan telah dilakukan secara keseluruhan dimana lingkungan sekolah kelihatan bersih dan asri dengan tidak ada di jumpai sampah yang berserakan di halaman sekolah , sumber air bersih tersedia dan mudah di jangkau untuk menyiram tanaman di sekitar lingkungan sekolah, murid telah terbiasa dalam membersihkan ruangan kelasnya masing-masing dan tersedianya tempat pembuangan sampah sementara di setiap ruang kelas. Baiknya pelaksanaan lingkungan sekolah sehat di SD RA Kartini tidak terlepas dari dukungan fasilitas yang memadai seperti gedung sekolah permanen , memiliki 8 ruangan belajar, 1 ruang perpustakaan, kamar mandi


(47)

terpisah antara wanita dan laki-laki, memiliki ruang UKS, dan wastafel untuk kegiatan cuci tangan (Data SD RA.Kartini, 2009).

Seiring dengan putusan Hasil Rakernas di Mojokerto dan Solo (2004), yang menyatakan sarana dan prasarana yang memadai dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan status kesehatan lingkungan di sekolah. Hal yang sama juga dikemukakakan oleh Effendi (1998), pembinaan lingkungan sekolah yang sehat merupakan gabungan antara upaya pendidikan dan pelayanan kesehatan untuk dapat diterapkan dalam lingkungan sekolah dan kehidupan sehari-hari peserta didik.

2.2. Pelaksanaan Kegiatan PHBS di SD RA Kartini.

Hasil penelitian terhadap pelaksanaan kegiatan PHBS yang dilakukan di SD RA Kartini dalam kegiatan program UKS yang telah dilaksanakan dengan baik, yang ditunjukkan melalui gambaran perilaku siswa dalam pelaksanaan PHBS yang dilakukan meliputi kegiatan mencuci tangan sesudah makan, mandi minimal 2 kali sehari, menggosok gigi minimal 2 kali sehari, mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar, kegiatan memotong kuku, mencuci rambut minimal 2 kali, membuang sampah pada tempat yang disediakan. Hal ini menunjukkan bahwa hasil pelaksanaan kegiatan yang dilakukan siswa umumnya terlaksana. Namun pada kenyataannya masih ada beberapa kegiatan perilaku siswa seperti memotong dan menjaga kebersihan kuku, dan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya kurang terlaksana, hal ini bisa saja terjadi karena beberapa faktor diantaranya pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi dari siswa itu sendiri (Purwanto, 1999).


(48)

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2007), bahwa proses perubahan perilaku membutuhkan latihan yang berulang sehingga dapat menimbulkan kebiasaan yang merupakan perbuatan pokok dalam kegiatan sehari-hari dimana kebiasaan yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada yang tidak di dasari oleh pengetahuan. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Ismoyowati (2007), mengatakan Perilaku Hidup Bersih Sehat merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan.

Selanjutnya dalam menjalankan kebiasaan PHBS siswa di lingkungan sekolah SD RA Kartini diselenggarakan dengan baik, meliputi kegiatan menyiram jamban dengan air bersih, menyampaikan pesan-pesan tertulis PHBS, menjaga kebersihan lingkungan sekolah sehat, kegiatan lomba sekolah sehat, kebersihan kantin sekolah, dan membuang sampah di tempatnya semuanya terlaksana lebih dari 85%. Hasil ini menunjukkan keberhasilan SD RA Kartini dalam membina kebiasaan siswa dalam ber-PHBS melalui pembelajaran di sekolah. Dari hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang sama dilakukan Rossa dan Hari Kusnanto di Kabupaten Solok Selatan tahun 2007 dimana dari 47 SD yang diteliti mengenai kesehatan lingkungan sekolah di dapat hasil sebanyak 80% siswa melakukan kebiasaan PHBS di sekolah.

Mengingat pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai wujud promosi kesehatan dalam upaya mengajak dan mendorong siswa agar hidup bersih dan sehat dan perlu dilakukan pemeliharaan kesehatan secara


(49)

berkesinambungan agar tercapai derajad kesehatan yang lebih baik. Sekolah yang sehat sangat kondusif untuk komunitasnya berperilaku sehat. Agar indikator PHBS memenuhi persyaratan perlu dilakukan upaya promosi kesehatan lebih lanjut sehingga dapat meningkatkan jumlah sekolah sehat di Indonesia (Ismoyowati, 2007).

Dengan berjalannya program UKS di SD RA Kartini sehingga menimbulkan suasana yang harmonis dalam lingkungan sekolah. Effendi (1998), menegaskan bahwa lingkungan kehidupan sekolah yang sehat harus menciptakan lingkungan sosial yang sehat seperti : membina hubungan yang harmonis antara guru dengan guru, antara guru dengan peserta didik, antara peserta didik dengan peserta didik lainya, antara guru dengan karyawan sekolah, serta masyarakat sekolah.


(50)

Penelitian yang dilakukan mengenai pelaksanaan program UKS dan Kebiasaan hidup bersih sehat murid kelas VI SD RA Kartini Kota Tebing Tinggi menghasilkan kesimpulan dan saran dibawah ini.

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 10 sampai dengan 15 agustus 2009 pada murid kelas VI SD RA Kartini Kota Tebing Tinggi, dapat disimpulkan bahwa secara keselurahan pelaksanaan kegiatan UKS telah berjalan dan diselenggarakan dengan baik. Hal ini terlihat dari 90% responden menyatakan pelaksanaan kegiatan pendidikan kesehatan telah dilaksanakan, dan sebesar 80% kegiatan pelayanan kesehatan telah terima oleh siswa, sementara dalam melakukan dan menjaga lingkungan sekolah sehat dalam kegiatan sehari-hari di sekolah telah terlaksana sebesar 100%.

Sedangkan dalam pelaksanaan kegiatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) murid kelas VI SD RA Kartini Kota Tebing Tinggi sebahagian besar telah mencerminkan kebiasaan ber - PHBS dalam kegiatan sehari-hari disekolah. Sesuai dengan indikator perilaku siswa seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dengan air bersih, Mandi dengan air bersih dan sabun 2 kali sehari, kebiasaan menggosok gigi 2 kali sehari, mempergunakan toilet sekolah untuk buang air besar dan kecil dan memakai pakaian yang bersih setelah selesai mandi menunjukkan hasil kegiatan 100%. Selanjutnya untuk indikator lingkungan


(51)

sekolah yang diselenggarakan di SD RA Kartini Kota Tebing Tinggi mencerminkan 90% siswa mempunyai kebiasaan dalam menjaga lingkungan sekolah agar tetap dalam kondisi bersih dan nyaman.

2. Saran

2.1 Praktek Keperawatan

Dari hasil penelitian menunjukkan fakta bahwa pelaksanaan program UKS di SD RA Kartini Kota Tebing Tinggi telah berjalan dengan baik, dimana peran perawat telah terlaksana sesuai kegiatan, untuk itu perlu dipertahankan agar terselenggaranya kegiatan UKS di tingkat SD dapat berkesinambungan.

2.2 SD RA Kartini

Dengan diketahuinya pelaksanaan kegiatan program UKS yang telah berjalan dengan baik untuk mempertahankan kegiatan tersebut diharapkan kepada SD RA Kartini untuk lebih meningkatkan kerjasama dengan Puskesmas.

2.3 Untuk Puskesmas Rantau Laban

Dengan keberhasilan kegiatan program UKS di SD RA Kartini merupakan “Evidence” dan informasi penting bagi Puskesmas untuk membantu mengembangkan kegiatan program UKS di setiap sekolah dasar dalam wilayah kerjanya.

2.4

Bagi Peneliti

Dengan adanya hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan UKS terhadap peningkatan prestasi belajar murid SD.


(52)

Arikunto,S (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik edisi revisi VI Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Azwar,A (2005). Sikap manusia, Teory dan penggunaannya edisi VI Jogja: Pustaka Pelajar.

Albar (2003). Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Untuk Petugas Puskesmas, Medan, Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara.

Chuswatun diambil dari wibsite http//Chuswatun.wordpress.com/2009/01/17/ perilaku-hidup-bersih-sehat-bagi-masyarakat diakses tanggal 15 mei 2009. Dachroni (2002). Pedoman Pembinaan Program Perilaku Hidup Bersih Dan

Sehat Di Tatanan Tempat-Tempat Umum, Medan; Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara.

Danim, S. (1997). Metode Penelitian untuk Ilmu-Ilmu Prilaku. Jakarta : Bumi Aksara.

Depkes (2007). Majalah Informasi & Referensi Promosi Kesehatan I No.3/Tahun IX Penerbit Pusat Promosi Kesehatan DepKes RI, Jakarta.

Depkes (2007). Majalah Informasi & Referensi Promosi Kesehatan I No.6/Tahun IX Penerbit Pusat Promosi Kesehatan DepKes RI, Jakarta.

Delawati ( 2007). Portal Kesehatan Remaja Online SMK Negeri 2 Sukabumi

Depdagri (2003). Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menetri Agama, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan

Sekolah. Diambil dari

websit

Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi (2008). Laporan Tahunan Puskesmas Rantau Laban.

Effendi (1998). Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Edisi 2 Jakarta : EGC.

Eurica Indonesia diambil dari wibsite http//www Eurica Indonesia.org/Jaga Masa Sehatmu Sebelum Masa sakitmu diakses tanggal 29 april 2009.

FRESH. (2002). School’s Healt – Provision of Save Water and Sanitation. Diambil dari website 0.htm. dibuka pada tanggal 2 Maret 2009.

Ismoyowati (2007). Indikator PHBS di Sekolah, Majalah Informasi & Referensi Promosi Kesehatan I No.1/Tahun IX Penerbit Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI, Jakarta.

James F.Mckenzie Cs (2007). Kesehatan Masyarakat Suatu Pengantar, Edisi 4 Jakarta : EGC.

Kristiawati diambil dari wibsite http//www.Slidesphare.net/Kristiawati/prilaku-hidup-bersih-sehat diakses tanggal 15 mei 2009.

Notoatmodjo S (2003). Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Prilaku Kesehatan, Jakarta : PT. Rineka Cipta.


(53)

Notoatmodjo, S (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku, Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Nugraha A.B,Se, Msi, Akt (2005). Strategi Jitu, ANDI Yogyakarta.

Promosi Kesehatan diambil dari wibsite http//www. Promosi Kesehatan.com/act =articel&id = 423 diakses tanggal 29 april 2009.

Profil SD RA Kartini Kota Tebing Tinggi (2008). Data Ketenagaan.

Purwanto, H (1999). Pengantar Perilaku Manusia Untuk Keperawatan, Jakarta : ECG.

Purwoko (2001). Kapita selekta Pendidikan Sekolah Dasar. Edisi Pertama. Jakarta : Universitas Terbuka.

Rossa,Kusnanto H (2005). Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan Laporan Tahunan diakses pada wibsit tanggal 26 September 2009.

Santoso,Sy dr (1999). Kesehatan & Gizi Jakarta Rineka Cipta.

Sarwono, S (2004). Sosialisasi Kesehatan beberapa Konsep beserta Aplikasinya FKM UI, Ghaja mada Univ Press.

Simon, A (2007). Jurnal Kesehatan “ Lomba Sekolah berbudaya Lingkungan Sehat Sekolah Dasar Propinsi Jawa Barat“ diambil dari wibsite http:// wordpress.com/2009/03/19/ Lomba Sekolah berbudaya Lingkungan Sehat Sekolah Dasar Propinsi Jawa Barat“ diakses tanggal 25 mei 2009.

Sumijatun Skep Mars (2005). Konsep Dasar Perawatan Komunitas, Jakarta ECG Undang-Undang No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan. Diambil dari website (13). Htm. Dibuka pada tanggal 5 Maret 2009.


(54)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Nama saya Siti Masita, saya adalah Mahasiswa jalur B Fakultas Keperawatan Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang Pelaksanaan Program UKS dan Kebiasaan Hidup Bersih Sehat di SD RA Kartini Kota Tebing Tinggi.

Anak-anak diharapkan kesediaannya untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, dimana jawaban yang diberikan tidak akan mempengaruhi nilai pelajaran anak-anak jika anak-anak bersedia, maka saya akan memberikan lembar kuesioner untuk diisi.

Partisipasi anak-anak dalam penelitian ini bersifat sukarela, peneliti akan menjamin identitas dan kerahasiaan jawaban yang anak-anak berikan. Anak-anak bebas menanyakan tentang penelitian ini.

Terima kasih atas perhatian dan kesediaan anak-anak sekalian dalam penelitian ini.

Tebing Tingg, 2009

Peneliti, Responden


(55)

KUESIONER PENELITIAN

Kode : Tanggal :

Jam :

Petunjuk Umum Pengisian :

1. Saudara/i diharapkan bersedia menjawab semua pertanyaan yang ada.

2. Berilah tanda silang (X) pada kolom kotak yang telah disediakan sesuai dengan jawaban yang tepat dari Saudara. Pada pertanyaan A adalah ( data demografi ) B ( kuesioner trias UKS ) C ( kuesioner PHBS)

3. Jika ada hal-hal yang kurang jelas silakan bertanya pada Peneliti. A. Data Demografi

.

Umur : Tahun

Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan

Agama : 1. Islam 2. Kristen 3.Hindu 4.Budha Suku/Etnis : 1.Batak 2. Jawa 3.Minang 4.Cina

B. Kuesioner tentang Pelaksanaan UKS

Berilah tanda ( √ ) pada jawaban yang dianggap paling tepat.

NO PERTANYAAN SR KK TP

1. Pernahkah guru atau tenaga kesehatan puskesmas memberikan pelajaran tentang pendidikan kesehatan disekolah anda.

2. Pernahkah tenaga kesehatan datang kesekolah memberi penyuluhan tentang memelihara kesehatan diri dengan cara mencuci tangan yang baik.

3. Apakah tenaga kesehatan puskesmas memberi penyuluhan tentang bahaya narkoba.

4. Pernahkah anda menerima pelajaran UKS tentang kebiasaan hidup sehat di sekolah anda.

5. Pernahkah anda mendengar informasi tentang kebiasaan hidup bersih dan sehat dari guru atau tenaga kesehatan di sekolah.

6. Pernahkah anda menerima penjelasan tentang pemberantasan sarang nyamuk.


(56)

NO PERTANYAAN SR KK TP 7. Pernahkah anda mendapat penyuluhan kesehatan

tentang manfaat sarapan pagi untuk kesehatan agar terhindar dari penyakit .

8. Pernahkah guru atau tenaga kesehatan puskesmas memberikan penyuluhan tentang manfaat olah raga bagi kesehatan.

9. Adakah disampaikan pendidikan kesehatan tentang cara menjaga kebersihan diri dan penyakit yang dapat dicegah dengan mencuci tangan yang baik. 10. Pernahkah tenaga kesehatan datang ke sekolah

anda untuk melakukan pemeriksaan kesehatan yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut, mata, telinga, darah dan feses.

11. Pernahkah dilakukan pelayanan imunisasi disekolah anda.

12. Apakah guru,petugas kesehatan memberikan pelajaran cara menata pekarangan sekolah, dan cara menanam apotik hidup.

13. Apakah petugas kesehatan melakukan pendataan murid disekolah untuk menjaring status kesehatan. 14. Pernahkah guru sekolah anda merujuk anak didik

ke puskesmas atau klinik bila sakit.

15. Apakah guru atau petugas kesehatan memberikan pelajaran tentang pertolongan pertama di lingkungan sekolah.

16. Apakah sumber air bersih tersedia disekolah sehingga anda tidak mengalami kesulitan dalam melakukan kebersihan di lingkungan sekolah anda. 17. Apakah anda dan teman-teman memiliki jadwal

kebersihan kelas.

18. Apakah ada di sekolah tersedia tempat pembungan sampah ditiap ruang kelas.

19. Pernahkah guru mengajarkan cara menjaga lingkungan yang baik disekolah dan di rumah.

20. Apakah pernah murid dan guru melakukan kegiatan gotong royong untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah.


(57)

C.Kuisioner yang berhubungan dengan PHBS

Berilah tanda ( √ ) pada jawaban yang dianggap paling tepat

NO. PERTANYAAN SR KK TP

1. Apakah anda mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dengan air bersih.

2. Apakah anda mandi 2X sehari dengan air bersih dan sabun.

3. Apakah anda mempunyai kebiasaan menggosok gigi 2X sehari.

4. Apakah anda selalu mencuci tangan dengan air dan sabun setelah buang air besar.

5. Apakah anda memotong dan menjaga kebersihan kuku .

6. Apaka anda mencuci rambur minimal 2 hari sekali.

7 Apakah anda selalu membuang sampah pada tempat sampah yang tersedia disekolah .

8. Apakah anda mempergunakan toilet sekolah untuk buang air besar dan kecil.

9. Apakah anda menjaga kebersihan kulit setiap hari. 10 Apakah anda memakai pakaian yang bersih setelah

selesai mandi.

11 Apakah anda memanfaatkan kantin sekolah untuk jajan makanan yang bersih dan sehat.

12 Apakah anda mencuci tangan setiap habis bermain diluar rumah dan sekolah dengan menggunakan air bersih dan sabun.

13 Apakah anda menyiram jamban dengan air bersih setiap selesai menggunakannya.

14 Pernahkah pihak sekolah menempelkan pesan-pesan tertulis yang terkait PHBS .

15 Apakah anda menjaga lingkungan sekolah dalam keadaan bersih dan nyaman.

16 Apakah anda membaca pesan – pesan tertulis tentang kesehatan yang berkaitan dengan PHBS. 17 Pernahkah sekolah anda mengikuti lomba

lingkungan sekolah sehat.

18 Apakah lingkungan kantin sekolah dalam keadaan bersih .

19. Untuk menjaga kenyamanan dan kebersihan kelas pernahkah anda membiasakan untuk membuang sampah pada tempat sampah yang ada diruang kelas.


(58)

Nama : Siti Masita

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 09 Maret 1970 Agama : Islam

Alamat : Jalan Lengkuas Lingk.II Tebing Tinggi

Riwayat Pendidikan :

1. 1977 – 1983 : SD Inpres No. 06431 Medan 2. 1983 – 1986 : SMP Negeri 20 Medan 3. 1986 – 1989 : SMA Negeri 5 Medan 4. 1990 – 1993 : Akper Depkes RI Medan

5. 2008 – 2010 : Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Pengalaman Lainnya :

1. 1993 – 1994 : Bekerja di RSU Harapan Mama Medan 2. 1994 – 1996 : Bekerja di RSU Permata Bunda Medan


(1)

Notoatmodjo, S (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku, Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Nugraha A.B,Se, Msi, Akt (2005). Strategi Jitu, ANDI Yogyakarta.

Promosi Kesehatan diambil dari wibsite http//www. Promosi Kesehatan.com/act =articel&id = 423 diakses tanggal 29 april 2009.

Profil SD RA Kartini Kota Tebing Tinggi (2008). Data Ketenagaan.

Purwanto, H (1999). Pengantar Perilaku Manusia Untuk Keperawatan, Jakarta : ECG.

Purwoko (2001). Kapita selekta Pendidikan Sekolah Dasar. Edisi Pertama. Jakarta : Universitas Terbuka.

Rossa,Kusnanto H (2005). Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan Laporan Tahunan diakses pada wibsit tanggal 26 September 2009.

Santoso,Sy dr (1999). Kesehatan & Gizi Jakarta Rineka Cipta.

Sarwono, S (2004). Sosialisasi Kesehatan beberapa Konsep beserta Aplikasinya FKM UI, Ghaja mada Univ Press.

Simon, A (2007). Jurnal Kesehatan “ Lomba Sekolah berbudaya Lingkungan Sehat Sekolah Dasar Propinsi Jawa Barat“ diambil dari wibsite http:// wordpress.com/2009/03/19/ Lomba Sekolah berbudaya Lingkungan Sehat Sekolah Dasar Propinsi Jawa Barat“ diakses tanggal 25 mei 2009.

Sumijatun Skep Mars (2005). Konsep Dasar Perawatan Komunitas, Jakarta ECG Undang-Undang No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan. Diambil dari website (13). Htm. Dibuka pada tanggal 5 Maret 2009.


(2)

Lampiran 1

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Nama saya Siti Masita, saya adalah Mahasiswa jalur B Fakultas Keperawatan Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang Pelaksanaan Program UKS dan Kebiasaan Hidup Bersih Sehat di SD RA Kartini Kota Tebing Tinggi.

Anak-anak diharapkan kesediaannya untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, dimana jawaban yang diberikan tidak akan mempengaruhi nilai pelajaran anak-anak jika anak-anak bersedia, maka saya akan memberikan lembar kuesioner untuk diisi.

Partisipasi anak-anak dalam penelitian ini bersifat sukarela, peneliti akan menjamin identitas dan kerahasiaan jawaban yang anak-anak berikan. Anak-anak bebas menanyakan tentang penelitian ini.

Terima kasih atas perhatian dan kesediaan anak-anak sekalian dalam penelitian ini.

Tebing Tingg, 2009

Peneliti, Responden


(3)

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

Kode : Tanggal :

Jam :

Petunjuk Umum Pengisian :

1. Saudara/i diharapkan bersedia menjawab semua pertanyaan yang ada.

2. Berilah tanda silang (X) pada kolom kotak yang telah disediakan sesuai dengan jawaban yang tepat dari Saudara. Pada pertanyaan A adalah ( data demografi ) B ( kuesioner trias UKS ) C ( kuesioner PHBS)

3. Jika ada hal-hal yang kurang jelas silakan bertanya pada Peneliti.

A.Data Demografi

.

Umur : Tahun

Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan

Agama : 1. Islam 2. Kristen 3.Hindu 4.Budha Suku/Etnis : 1.Batak 2. Jawa 3.Minang 4.Cina

B.Kuesioner tentang Pelaksanaan UKS

Berilah tanda ( √ ) pada jawaban yang dianggap paling tepat.

NO PERTANYAAN SR KK TP

1. Pernahkah guru atau tenaga kesehatan puskesmas memberikan pelajaran tentang pendidikan kesehatan disekolah anda.

2. Pernahkah tenaga kesehatan datang kesekolah memberi penyuluhan tentang memelihara kesehatan diri dengan cara mencuci tangan yang baik.

3. Apakah tenaga kesehatan puskesmas memberi penyuluhan tentang bahaya narkoba.

4. Pernahkah anda menerima pelajaran UKS tentang kebiasaan hidup sehat di sekolah anda.

5. Pernahkah anda mendengar informasi tentang kebiasaan hidup bersih dan sehat dari guru atau tenaga kesehatan di sekolah.

6. Pernahkah anda menerima penjelasan tentang pemberantasan sarang nyamuk.


(4)

NO PERTANYAAN SR KK TP

7. Pernahkah anda mendapat penyuluhan kesehatan tentang manfaat sarapan pagi untuk kesehatan agar terhindar dari penyakit .

8. Pernahkah guru atau tenaga kesehatan puskesmas memberikan penyuluhan tentang manfaat olah raga bagi kesehatan.

9. Adakah disampaikan pendidikan kesehatan tentang cara menjaga kebersihan diri dan penyakit yang dapat dicegah dengan mencuci tangan yang baik. 10. Pernahkah tenaga kesehatan datang ke sekolah

anda untuk melakukan pemeriksaan kesehatan yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut, mata, telinga, darah dan feses.

11. Pernahkah dilakukan pelayanan imunisasi disekolah anda.

12. Apakah guru,petugas kesehatan memberikan pelajaran cara menata pekarangan sekolah, dan cara menanam apotik hidup.

13. Apakah petugas kesehatan melakukan pendataan murid disekolah untuk menjaring status kesehatan. 14. Pernahkah guru sekolah anda merujuk anak didik

ke puskesmas atau klinik bila sakit.

15. Apakah guru atau petugas kesehatan memberikan pelajaran tentang pertolongan pertama di lingkungan sekolah.

16. Apakah sumber air bersih tersedia disekolah sehingga anda tidak mengalami kesulitan dalam melakukan kebersihan di lingkungan sekolah anda. 17. Apakah anda dan teman-teman memiliki jadwal

kebersihan kelas.

18. Apakah ada di sekolah tersedia tempat pembungan sampah ditiap ruang kelas.

19. Pernahkah guru mengajarkan cara menjaga lingkungan yang baik disekolah dan di rumah.

20. Apakah pernah murid dan guru melakukan kegiatan gotong royong untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah.


(5)

C.Kuisioner yang berhubungan dengan PHBS

Berilah tanda ( √ ) pada jawaban yang dianggap paling tepat

NO. PERTANYAAN SR KK TP

1. Apakah anda mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dengan air bersih.

2. Apakah anda mandi 2X sehari dengan air bersih dan sabun.

3. Apakah anda mempunyai kebiasaan menggosok gigi 2X sehari.

4. Apakah anda selalu mencuci tangan dengan air dan sabun setelah buang air besar.

5. Apakah anda memotong dan menjaga kebersihan kuku .

6. Apaka anda mencuci rambur minimal 2 hari sekali.

7 Apakah anda selalu membuang sampah pada tempat sampah yang tersedia disekolah .

8. Apakah anda mempergunakan toilet sekolah untuk buang air besar dan kecil.

9. Apakah anda menjaga kebersihan kulit setiap hari. 10 Apakah anda memakai pakaian yang bersih setelah

selesai mandi.

11 Apakah anda memanfaatkan kantin sekolah untuk jajan makanan yang bersih dan sehat.

12 Apakah anda mencuci tangan setiap habis bermain diluar rumah dan sekolah dengan menggunakan air bersih dan sabun.

13 Apakah anda menyiram jamban dengan air bersih setiap selesai menggunakannya.

14 Pernahkah pihak sekolah menempelkan pesan-pesan tertulis yang terkait PHBS .

15 Apakah anda menjaga lingkungan sekolah dalam keadaan bersih dan nyaman.

16 Apakah anda membaca pesan – pesan tertulis tentang kesehatan yang berkaitan dengan PHBS. 17 Pernahkah sekolah anda mengikuti lomba

lingkungan sekolah sehat.

18 Apakah lingkungan kantin sekolah dalam keadaan bersih .

19. Untuk menjaga kenyamanan dan kebersihan kelas pernahkah anda membiasakan untuk membuang sampah pada tempat sampah yang ada diruang kelas.


(6)

CURRICULUM VITAE

Nama : Siti Masita

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 09 Maret 1970

Agama : Islam

Alamat : Jalan Lengkuas Lingk.II Tebing Tinggi

Riwayat Pendidikan :

1. 1977 – 1983 : SD Inpres No. 06431 Medan 2. 1983 – 1986 : SMP Negeri 20 Medan 3. 1986 – 1989 : SMA Negeri 5 Medan 4. 1990 – 1993 : Akper Depkes RI Medan

5. 2008 – 2010 : Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Pengalaman Lainnya :

1. 1993 – 1994 : Bekerja di RSU Harapan Mama Medan 2. 1994 – 1996 : Bekerja di RSU Permata Bunda Medan