ADAPTASI SOSIAL MAHASISWA RANTAU DALAM MENCAPAI PRESTASI AKADEMIK (STUDI PADA MAHASISWA JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL ANGKATAN 2008 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BENGKULU DI KELURAHAN KANDANG LIMUN KOTA BENGKULU) - UNIB Scholar Rep

  

ADAPTASI SOSIAL MAHASISWA RANTAU DALAM

MENCAPAI PRESTASI AKADEMIK

(Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial Angkatan 2008 Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Bengkulu Di Kelurahan Kandang Limun Kota Bengkulu)

  

SKRIPSI

Oleh:

ANDI WINATA

  

NPM.D1A008024

JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BENGKULU

2014

KATA PENGANTAR

  Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAh SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “ADAPTASI SOSIAL MAHASISWA RANTAU DALAM MENCAPAI PRESTASI AKDEMIK”. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program akademik untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bengkulu tahun 2014.

  Selama proses penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan, bimbingan serta petunjuk dari berbagai pihak. Skripsi ini tidak akan mungkin terwujud tanpa adanya usaha, atau bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Berkenaan dengan itu pada kesempatan ini penulis hendak menyampaikan rasa terima kasih dang penghargaan yang sedalam-dalamnya kepada :

  1. Drs. Hasan Pribadi, Phd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bengkulu.

  2. Dra. Yunilisiah, M.Si selaku ketua jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial yang telah memberikan motivasi untuk mengahasilkan sebuah karya tugas akhir penulis sebagai mahasiswa.

  3. DR. Drs. Alex Abdu Chalik, M.Si selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah memberikan waktunya untuk membimbing dan memberi masukan kepada penulis selama proses pembuatan skripsi ini.

  4. Drs. Cucu Syamsudin, MPSSp selaku Pembimbing Pendamping yang telah banyak sekali membimbing penulis, memberikan perhatian, saran dan nasehat hingga penulisan skripsi ini selesai. Terima kasih untuk semuanya.

  5. Novi Hendrika Jaya, S.Sos, MPSSp selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran.

  6. Drs. Syuplahan Gumay, M.Hum selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran.

  7. Seluruh dosen-dosen Jurusan Kesejahteraan Sosial khususnya dan dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada umumnya atas ilmu yang telah diberikan selama ini.

  8. Teman-teman seperjuangan angkatan 2008 yang menjadi tempat berbagi, terimakasih atas kebersamaan selama ini dan telah memberi banyak perhatian, semangat dan motivasi.

  9. Almamaterku dan semua akademisi Universitas Bengkulu.

  Meski penulisan skripsi ini telah terselesaikan tepat pada waktunya, penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan serta jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi penyempurnaan skripsi ini.

  Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial dan semua pihak yang berkepentingan.

  Bengkulu, Februari 2014 Penulis

  

ABSTRAK

ADAPTASI SOSIAL MAHASISWA RANTAU DALAM MENCAPAI PRESTASI

AKDEMIK

(Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial Angakatan 2008 Fakultas Ilmu Sosial Politik

Universitas Bengkulu Di Kelurahan Kandang Limun Kota Bengkulu)

  

ANDI WINATA

D1A008024

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran dan penjelasan tentang proses adaptasi sosial mahasiswa dilingkungan kampus dan lingkungan social tempat tinggalnya. Selain itu, untuk menjelaskan tentang prestasi akademik mahasiswa yang dilihat dari IPK, lama studi dan drop out. Penelitian ini mengenai adaptasi sosial mahasiswa rantau di Kelurahan Kandang Limun Kota Bengkulu yang menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini mendeskripsikan proses adaptasi kehidupan sosial mahasiswa di lingkungan kampus dan luar kampus sehingga menyebabkan kemerosotan prestasi akademik

  IPK, lama studi dan drop out. Mahasiswa kesejahteraan sosial angkatan 2008 memiliki berbagai macam cara belajar untuk mencapai prestasi akademik seperti belajar kelompok,mengikuti mekanisme kuliah, motivasi kuliah, belajar dirumah,. Sedangakan diluar kampus adaptasi social mahasiswa yang harus terpenuhi yakni: kebutuhan makan dan minum, kebutuhan tempat tinggal dan kebutuhan transportasi. Dalam segi prestasi akademik indikator keberhasilan pencapaian prestasi akdemik mahasiswa adalah IPK (indeks prestasi kumulatif), lama studi dan drop out. Jadi kesimpulan dari penelitian ini mahasiswa mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan diluar kampus dengan cara bergaul dengan temen-teman sedaerah terlebih dahulu sebelum mengenal mahasiswa yang berbeda daerah dan mahasiswa yang tidak mampu berdaptasi dengan lingkungan social baru memiliki sifat pemalu atau tidak memiliki kepercayaan diri, mahasiswa mampu mencapai prestasi akademik dengan baik jika aktif dan komunikatif selama kuliah Kata kunci: adaptasi mahasiswa terhadap lingkungan sosial kampus dan luar kampus

  

SOCIAL ADAPTATION OF OVERSEAS STUDENTS IN ACHIEVING ACADEMIC

ACHIEVEMENT

  (A case study towards Students of Ilmu Kesejahteraan Sosial Study Program Academic Year

  

2008 of Ilmu Sosial Politik Faculty of Universitas Bengkulu )

  By:

  

Andi Winata

D1A008024

Abstract

  The purpose of this study is to get an overview and explanation of the process of social adaptation of students on campus with neighborhood and social environment and its relation to students' academic achievement that can be seen from GPA, length of study and drop out. This study used qualitative method with descriptive approach. The data was collected by interview, observation and documentation. The informants were chosen purposively which means that informants in this study were students who have good achievement and poor achievement within campus and off campus. This study described the process of students’ self-adjustment within campus and off campus which caused a good academic achievement and poor academic achievement in GPA, length of study and drop out. The results of this study showed that students, who are sociable in campus environment and utilize learning media, tend to have better academic achievement rather than students who are lazy and do not have serious interest in learning. The students of Kesejahteraan Sosial Academic Year 2008 had a wide range of learning strategies to achieve academic achievement such as learning group, following the rules of lectures, motivational lectures, and learning at home. While off-campus activities, the social adaptation of students were food, housing and transportation needs. In terms of academic achievement, the indicators of the success of students’ academic achievement were the GPA (grade point average), length of study and drop out. So the conclusion of the study was to get an overview and explanation of the process of social adaptation of students within the campus and off campus related to students' academic achievement that can be seen from the GPA, length of study and drop out.

  Key Words: Adaptation, Achievement, Social welfare science

  Motto dan Persembahan:

  • Tidak ada manusia bodoh tanpa memiliki pikiran tetapi sifat malas yang menjadikan

  manusia lebih bodoh berfikir

  • Mengubah kemampuan dan berusaha mencapai keberhasilan adalah hal yang harus

  dicapai (Andi Winata)

  • Pertama kita bentuk kebiasaan kemudian kebiasaan membentuk kita (John C. Maxwell)
  • Ayahhanda dan Ibunda Tercinta,,,

  “Terimaksih atas doa, motivasi dan materi yang engkau berikan yang selalu melngkapi disetiap langkahku”.

  • Adik-adikku tercinta Anggi, Alvin dan adek Iyan. yang telah memberikan semangat untuk menyelesaikan kuliah.
  • My girl friend Desi Rahmawati yang memberikan dukungan moral dan membantu

  membangun motivasi untuk tamat kuliah

  • Teman-teman Kesejahteraan Sosial angkatan 2008, gembul, midun, awang, novan, tomi,

  jeki, gilang, apid, leli, eka dan teman-teman yang lainya

  • Seluruh Dosen dan staf Ilmu Kesejahteraan Sosial, yang telah memberikan ilmu Setulus

  hati disetiap proses perkuliahan

  • Alamamater Universitas Bengkulu

  

RIWAYAT HIDUP

Identitas Pribadi :

  Nama : Andi Winata Tempat/Tanggal Lair : lubuk laduk, 06 mei 1990 Jenis Kelamin : Laki-laki Anak ke : 1 (Satu) dari 4 (Empat) Bersaudara Agama : Islam Alamat : Jl. Kelurahan Kandang Limun

  Nama Orang Tua :

  Ayah : Liasmin Isy, SE. MM Ibu : Idayati, S.Pd Alamat : Jl. SD 05 Kelurahan Ibul Kota Manna

  Riwayat Pendidikan :

  1. TK Pertiwi II Kelurahan Ibul Kota Manna

  2. SD Negeri 17 Kota Manna Tamat Tahun 2002

  3. SMPN Negeri 2 , Bengkulu Selatan Tamat Tahun 2005

  4. SMA Negeri 2 Bengkulu Selatan Tamat Tahun 2008

  5. Diterima di Universitas Bengkulu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Kesejahteraan Sosial melalui jalur SNMPTN Tahun 2008

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ ii KATA PENGANTAR ............................................................................ iii ABSTRAK ........................................................................................... vi MOTTO DAN PEREMBAHAN ............................................................ v TENTANG PENULIS ............................................................................ vi DAFTAR ISI........................................................................................... vii DAFTAR TABEL................................................................................... viii DAFTAR BAGAN ................................................................................. ix

  BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.................................................................................

  1 1.2 Rumusan Masalah............................................................................

  11 1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................

  12 1.4 Manfaat Penelitian ...........................................................................

  12 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Adaptasi ..........................................................................

  13 2.2 Faktor Pendukung dan Penghambat Adaptasi ..................................

  15 2.3 Konsep dan Teori Adaptasi...............................................................

  16 2.4 Prestasi Akademik ...........................................................................

  18 2.5 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik ..............................

  22 2.6 Teori Peran .......................................................................................

  28 2.7 Kiat Sukses Di Perguruan Tinggi ....................................................

  33

  2.8 Tugas Mahasiswa .............................................................................

  63 5.1.1 Karekteristik Informan ...........................................................

  74

  72 d. Kiat Sukses Belajar Di Perguruan TInggi .............................

  70 c. Mekanisme Belajar ................................................................

  67 b. Motivasi Kuliah .....................................................................

  Pembentukan Kelompok Belajar............................................

  5.2.1 Penyesuaian adaptasi studi mahasiswa di lingkungan kampus secara intakulikuler a.

  exstrakulikuler

  5.2 Penyesuaian adaptasi studi mahasiswa di lingkungan kampus secara intrakulikuler dan

  63

  54 BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian ...............................................................................

  38 2.9 Pengertian Kebrfungsian Sosial........................................................

  53 BAB IV. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak dan Luas Wilayah ...................................................................

  53 3.7 Lokasi Penelitian...............................................................................

  52 3.6 Tekhnik Analisa Data .......................................................................

  52 3.5 Penentuan Informan ..........................................................................

  51 3.4 Sasaran Penelitian ............................................................................

  49 3.3 Teknik Pengumpulan Data ...............................................................

  48 3.2 Definisi Konseptual dan Operasional ..............................................

  44 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian ......................................................................

  43 3.1 Pluralisme .........................................................................................

  40 3.0 Mahasiswa rantau dan Jenis Adaptasi...............................................

  5.2.2 Penyesuaian adaptasi studi mahasiswa di lingkungan kampus secara exstrakulikuler

  Aktif Ikut Organisasi ..............................................................................

  80

  5.2.3 Penyesuaian adaptasi studi mahasiswa di lingkungan luar kampus 5.2.3.1 Kebutuhan makan dan minum ....................................................

  84 5.2.3.2 Kebutuhan Transportasi ..............................................................

  85 5.2.3.3 Kebutuhan Kontrakan.............................................................

  86 5.2.3.4 Mennerima keberagaman dan berprasangka baik ..................

  87

  5.3 Pembahasan 5.3.1 Penyesuaian adaptasi studi mahasiswa dilingkungan kampus.......

  87 5.3.2 Penyesuaian adaptasi studi mahasiswa di luar kampus .....

  88 5.3.3 Prestasi akademik................................................................

  90 BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ......................................................................................

  92 6.2 Saran ...........................................................................................

  93 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1: Jumlah Mahasiswa Kesejahteraan Sosial Angkatan 2008 Berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif (Ipk)……………………………….

  10 Table 2 : Jarak Antara Lokasi Penelitian Dengan Ibu Kota Wilayah ………………….

  57 Table 3 : Jumlah Penduduk Menurut Umur Dan Jenis Kelamin …………………………. 58 Table 4: Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama ……………………………

  59 Table 5: Keadaan Penduduk Menurut Jenjang Pendidikan ………………………….

  60 Table 6: Mata Pencarian Penduduk ……………………………. 61 Table 7 : Sarana Dan Prasarana Kelurahan Kandang Limun …………………………….. 62 Table 8 : Karekteristik Informan Menurut Asal Daerah ……………………………

  66 Table 9 : Karekteristik Informan Menurut Usia …………………………...

  67 Table 10: Karekteristik Informan Berdasarkan Indeks Prestasi Akademik …………...... 68

  DAFTAR BAGAN

1.1.4 Struktur pemerintahan Kelurahan Kandang Limun …………………………

  58

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

  Kota Bengkulu dikenal sebagai kota pendidikan. Kota pendidikan adalah kota yang mampu menerima proses pembauran budaya dari berbagai etnis pendatang.

  Kota ini menyediakan sarana pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah dan tinggi untuk mendukung animo masyarakat luar yang berkeinginan untuk mengikuti pendidikan di kota ini. Bengkulu harus menyediakan tempat tinggal sementara bagi mahasiswa. Kebutuhan tempat tinggal sejenis kos dan asrama menjadi kebutuhan utama bagi pendatang. Kota ini ternyata sudah menjadi pusat berkumpulnya pelajar dari berbagai daerah yang tinggal sementara, baik di rumah pondokan maupun di rumah asrama.

  Suasana Kota pendidikan benar-benar terasa. Mahasiswa-mahasiswa tersebut tersebar di berbagai sudut Kota dan ada kecenderungan tinggal di sekitar kampus masing-masing. Bengkulu tempat berkumpulnya mahasiswa dari berbagai daerah, dalam setiap tahunnya selalu dituju banyak pelajar yang ingin meneruskan studi di Kota ini. Perguruan Tinggi Swasta menjadi alternatif pilihan selanjutnya bagi mereka yang tidak diterima di Perguruan Tinggi Negeri, Universitas Bengkulu merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang banyak di minati oleh kalangan mahasiswa dari berbagai daerah, dari dalam maupun dari luar Kota Bengkulu. Mahasiswa dari luar Kota Bengkulu memiliki kecenderungan tinggal di sekitar kampus. Salah satunya di Kelurahan Kandang Limun Kecamatan Pematang Gubernur Kota Bengkulu. Mahasiswa yang tinggal di rumah kos di daerah ini berasal dari berbagai daerah propinsi Bengkulu seperti Seluma, Kaur,Manna, Curup, Argamakmur, Lintang dan sebagainya bahkan ada yang berasal dari luar propinsi yaitu Padang, Lampung, Jambi, Palembang dan sebagainya. Mahasiswa-mahasiswa pendatang atau perantau di Kelurahan Kandang Limun Kota Bengkulu yang berinteraksi dengan masyarakat setempat tersebut menemukan situasi yang berbeda dengan kehidupan di tempat asalnya.

   Universitas ini berlokasi di Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu. Setelah berdirinya Perguruan Tinggi Negeri ini memberikan pengaruh yang besar terhadap masyarakat sekitar dan menciptakan hubungan timbal balik mahasiswa dengan masyarakat sekitarnya. Pendirian Perguruan Tinggi ini membawa perubahan. Perubahan ini menuntut adanya adaptasi dari masyarakat yang mengalaminya dan ini tentu akan mempunyai spesifikasi dalam cara beradaptasi tergantung dari mana munculnya perubahan. Adaptasi merupakan suatu proses perubahan yang menyertai individu dalam berespon terhadap perubahan yang ada di lingkungan dan dapat mempengaruhi keutuhan tubuh baik secara fisiologis dan fsikologis yang akan menghasilkan perilaku adiptif (A.Aziz Alimul Hidayat 2007).

  Perilaku adaptif dan maladaptif pada manusia didasarkan pada kapasitas diri- objektifikasi" dan "normatif orientasi" (Hallowell 1960). Adaptasi menurut Adimiharja (1993: 11) dampak adalah usaha manusia atau makhluk hidup lainya untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan tertentu dalam mendayagunakan sumberdaya untuk menanggulangi atau menghadapi masalah yang mendesak. Sementara itu Bannet (1996: 28) menyatakan arti dasar adaptasi adalah mekanisme penyesuaian yang dimanfaatkan manusia sepanjang kehidupanya.

  Proses adaptasi merupakan tanggapan manusia untuk melangsungkan kehidupanya di masa sekarang dan masa depan sebagai kelanjutan dari kehidupanya di masa lalu, dan sebagai hasil interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya. Dalam beradaptasi, manusia menggunakan kebudayaan sebagai pedoman. Menurut Bennet (1996: 28) proses adaptasi merupakan mekanisme pengulangan yang dimanfaatkan manusia sepanjang kehidupanya, tunduk pada interprestasi yang berdasarkan nilai sosial.

  Lingkungan yang paling dekat dan nyata pada manusia adalah alam fisio- organik. Baik lokasi fisik geografis sebagai tempat pemukiman, yang sedikit banyaknya mempengaruhi ciri-ciri psikologis, maupun kebutuhan biologis yang harus dipenuhinya, keduanya merupakan lingkungan alam fisio-organik tempat manusia beradaptasi untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Alam fisio organik disebut juga lingkungan eksternal. Adaptasi dan campur tangan terhadap lingkungan eksternal merupakan fungsi kultural dan fungsi sosial dalam mengorganisasikan kemampuan manusia yang disebut teknologi. Keseluruhan prosedur adaptasi dan campur tangan terhadap lingkungan eksternal, termasuk keterampilan, keahlian teknik, dan peralatan mulai dari alat primitif sampai kepada komputer elektronis yang secara bersama-sama memungkinkan pengendalian aktif dan mengubah objek fisik serta lingkungan biologis untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan hidup manusia (Alimandan, 1995:56).

  Model adaptasi sosial budaya merupakan cara untuk mengadakan perubahan dengan melakukan proses penyesuaian prilaku yang sesuai dengan norma yang berlaku dimasyarakat dalam kegiatan kemasyarakatan (A. Aziz Alimul Hidayat 2007). Penyesuaian diri mahasiswa sangat penting untuk menunjang keberlangsungan hidup dalam berinteraksi sosial dengan masyrakat dilingkungan sekitar tempat tinggal. Proses belajar mahasiswa untuk mencapai prestasi akademik dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan alam dan sosial serta faktor psikologis.

  Mahasiswa yang memiliki prestasi akademik yang baik adalah mahasiswa yang tekun belajar, disiplin, memiliki niat dan motivasi yang tinggi untuk mencapai hasil yang maksimal dalam belajar dilingkungan kampus. Proses belajar mahasiswa ditentukan dengan keseriusan dalam belajar seperti aktif kuliah, belajar dirumah, mengerjakan tugas kuliah dan belajar kelompok. Komunikasi mahasiswa dengan teman dan dosen merupakan salah satu faktor pendukung untuk mencapai prestasi, mahasiswa yang aktif dan komunikatif akan memiliki informasi dan pengetahuan yang lebih karena dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada seperti perpustakaan dan konsultasi langsung dengan dosen yang diinginkan.

  Sedangkan dilingkungan tempat tinggal mahasiswa yang mampu beradaptasi dengan teman baru dan masyarakat adalah mahasiswa yang menunjukan rasa saling menghormati dan toleransi satu sama lain. Mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri akan dengan mudah bergaul dengan teman baru dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki sifat pemalu atau tidak banyak bicara. Mahasiswa yang tinggal di Kelurahan Kandang Limun harus menyesuaikan diri dengan lingkungan social yang baru untuk memulai proses kehidupan baru yakni hidup mandiri.

  Jenjang pendidikan strata 1 (S1) diselenggarakan dalam 4 tahun. Jurusan Kesejahteraan Sosial 2008 mahasiswanya menyelesaikan kuliah dalam jangka waktu 4 tahun 6 bulan sampai 5 tahun lebih. Hal ini dapat terjadi karena sikap mahasiswa yang sulit beradaptasi dengan sesama mahasiswa, dosen, masyarakat sekitarnya dan ada mahasiswa yang memiliki kesibukan di luar kampus sehingga prestasi akademiknya rendah.

  Sebagai pendatang harus menyesuaikan diri dengan lingkungan setempat. Interaksi akan berjalan baik bila mampu beradaptasi mengurangi gesekan nilai dan kebiasaan yang berlaku pada masyarakat yang telah lama tinggal di daerah itu, yaitu dengan cara berinteraksi, cepat bergaul, bersikap sopan santun, ramah, berkomunikasi memahami dan menghargai nilai dan kebiasaan yang dianut masyarakat setempat.

  Hal ini dimaksud agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam pergaulan diantara mereka. Apa yang dianggap baik belum tentu dapat diterima dan dianggap baik dan sopan oleh masyarakat setempat. Misalnya dalam hal berbicara atau berprilaku.

  Upaya adaptasi bisa dilakukan dengan berbagai cara baik melalui kiat belajar yang efektif dan belajar berkelompok ataupun individu. Melalui proses belajar ini dapat dilihat prestasi akademik yang diraih. Pemenuhan kebutuhan mahasiswa rantau sangat tergantung pada kebutuhan ekonomi terutama sandang dan pangan.

  Mahasiswa rantau harus pintar menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya karena akan berpengaruh pada kehidupan sosialnya. Mahasiswa rantau yang pandai bergaul dan mudah beradaptasi mudah menemukan teman baru dibandingkan mahasiswa yang cendrung pemalu dan sulit bergaul. Setiap kebutuhan ekonomi mahasiswa rantau berbeda-beda tergantung kebutuhan yang ingin dicapainya. Keperluan mahasiswa rantau cendrung tidak stabil pada setiap harinya, mulai dari makan, minum, uang belanja, bayar kos,dll. Semua hal tersebut dapat diatasi dengan cara mengatur pola keuangan masing-masing sesuai dengan target yang di inginkan.

  Strategi adaptasi dimaksud oleh Suharto (2006:29), sebagai Coping strategies. Secara umum strategi bertahan hidup (coping strategies) dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam menerapkan seperangkat cara untuk mengatasi berbagi

  M

  permasalahan yang melingkupi kehidupannya. ahasiswa rantau memiliki strategi dalam pemenuhan kebutuhan terutama di bidang ekonomi. Mahasiswa rantau mendapat uang kiriman dari orang tua melalui berbagai macam cara baik transfer ATM, kiriman langsung lewat perantara seperti teman dan saudara. Bagi mahasiswa rantau yang memiliki orang tua bekerja sebagai pegawai akan mendapat kiriman uang di awal bulan. Sedangkan mahasiswa rantau yang yang memiliki orangtua bekerja sebagai swasta, pedagang, bisnis, petani, pengusaha dll, akan mendapat kiriman uang tak menentu sesuai kebutuhan yang dinginkan baik itu diawal bulan, pertengahan bulan atau akhir bulan.

  Kelebihan mahasiswa rantau adalah dapat belajar hidup mandiri dan bersosialisasi dengan teman baru serta lingkungan barunya dibandingakan dengan mahasiswa yang tinggal di kota bersama orang tuanya. Alasan peneliti memilih mahasiswa rantau karena terinspirasi dan tertarik dari kehidupan lingkungan sosial mahasiwa rantau. Menyandang status sebagai mahasiwa rantau bukan hal yang mudah karena memulai segala sesuatu dengan hal yang baru.

  Berdasarkan hasil observasi awal, peneliti menemukan bahasa, tradisi, perilaku sosial, tata krama, dan berbagai norma yang berbeda menjadi penghambat proses atau masalah adaptasi mahasiswa dengan lingkungan sosialnya dalam menjalani perannya sebagai mahasiswa di Kelurahan Kandang Limun Kota Bengkulu. Jika mahasiswa tidak mampu berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungannya maka akan menjadi permasalahan bagi mahasiswa yang mengakibatkan kemerosotan prestasi akademik, berhenti kuliah, bahkan terjadinya perilaku yang menyimpang. Mahasiswa yang tidak mampu beradaptasi dengan baik memiliki kecenderungan masalah sikap dan prilaku.

  Hal ini terjadi karena mahasiswa tersebut tidak mampu beradaptasi dengan sesama mahasiswa dan lingkungan sosial tempat tinggalnya. Masalah ini berakibat menurunnya Indeks Prestasi mahasiswa, kuliah berlangsung lama dan drop out.

  Mahasiswa yang memiliki IPK kecil dan jangka studi lama memiliki sifat dan perilaku yang cenderung pemalu dan sulit beradaptasi dengan lingkungan sosialnya karena beradaptasi dengan teman- teman yang baru dikenal bukan hal yang mudah tergantung pada diri pribadi masing-masing untuk menyesuaikan diri. Fakta yang diteliti adalah mahasiswa Kesejahteraan Sosial angkatan 2008 berjumlah 40 orang yang masih aktif dalam perkuliahan, mereka pun terdiri dari berbagai macam latar belakang ada yang berasal dari Curup, Lebong, Lintang,Seluma, Bengkulu Selatan, Jambi, Palembang, Sukaraja. Prestasi yang diraih berbeda-beda dilihat dari Indeks Prestasi Kumulatif (ipk). Jurusan Kesejahteraan Sosial angkatan 2008 mempunyai mahasiswa berbagai macam latar belakang budaya dan watak yang berbeda. Jurusan kesejahteraan sosial 2008 mahasiswanya yang putus studi berjumlah 7 orang.

  Table 1. Jumlah Mahasiswa Kesejahteraan Sosial Angkatan 2008 berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

  No Rentang IPK Jumlah Lama Studi

  1 >3,6

  1 2 3.25-3.50 3 4 tahun 5 bulan

  3 3.00-3.24

  13 sampai 5 tahun lebih 4 2.75-2.90

  17 5 <2.74

  6 Jumlah Mahasiswa 40 orang Sumber: Data jurusan Kesejahteraan Sosial 2008 Berdasarkan Tabel jumlah mahasiswa Kesejahteraan Sosial 2008 berjumlah 40 orang dan menyelesaikan kuliah rata-rata lebih dari 4 tahun, sedangkan IPK yang paling banyak di dominasi pada kisaran 2.75-3.00 yaitu berjumlah 17 orang dan ipk tertinggi > 3,6 dan terendah < 2.74.

  Komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain. Menurut Ruben& Stewart (dalam Kevinzky, 2011:15) bahwa : “Jika mahasiswa tersebut tidak dapat berinteraksi dengan lingkungan yang baru.

  Ketika seseorang jauh dari rumah, jauh dari lingkungan tempat dia tumbuh besar, dan jauh dari kebiasaan-kebiasaan yang selalu dia lakukan, orang tersebut mau tak mau, sadar atau tidak akan mempelajari hal-hal yang baru untuk bisa bertahan hidup. Ketika seseorang akan jauh dari zona nyamannya untuk waktu yang lama maka akan menjadi transfer-transfer nilai yang biasa disebut adaptasi budaya.

  Proses ini (adaptasi) menjadi suatu kejadian alamiah yang pasti dilalui oleh tiap individu dalam berinteraksi dilingkungannya. Akan tetapi, pada prakteknya seringkali tercipta perbedaan yang segnifikan dalam adaptasi yang terjadi sekalipun berasal dari daerah yang sama.

  Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melihat dan menggali lebih dalam serta memahami bagaimana proses adaptasi yang timbul dalam menghadapi rasa putus asa, ketakutan yang berlebihan, terluka dan keinginan untuk kembali yang besar terhadap rumah pada adaptasi mahasiswa perantauan di Universitas Bengkulu.

  UNIB sebagai institusi pendidikan tinggi yang difavoritkan, merupakan tempat berkumpulnya mahasiswa dari seluruh Indonesia, dan tentu saja dengan latarbelakang budaya yang beraneka ragam. Oleh karena itu, UNIB menjadi lokasi penelitian yang sangat ideal untuk melihat proses adaptasi yang terjadi dalam kehidupan sosial mahasiswa.

  Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa ilmu Kesejahteraan Sosial Samsul Bahri 1993 tentang Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Jurusan Kesejahteraan Social Dengan Prestasi Belajar. Ia meneliti adanya hubungan antara persepsi mahasiswa tentang jurusan Kesejahteraan Sosial dengan motivasi mahasiswa, berarti persepsi mahasiswa tentang jurusan Kesejahteraan Sosial ada hubungan dengan prestasi belajar mahasiswa jurusan Kesejahteraan Sosial. Jadi apabila mahasiswa mempunyai persepsi yang baik terhadap jurusan yang mereka masuki maka secara langsung atau tidak langsung akan menimbulkan motivasi untuk belajar dengan baik pula.

  Sementara yang membedakan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah kasus dan objek penelitiannya. Dalam penelitian ini penulis menjadikan mahasiswa rantau sebagai objek penelitian untuk mencapai prestasi akademik.

1.2 Rumusan Masalah

  Menurut Sutrisno Hadi (1982: 17), bahwa masalah adalah “sesuatu yang memerlukan pemecahan dan belum diketahui jawabanya, oleh karena itu perlu diadakan penelitian untuk menemukan jawabanya”. Berdasarkan latar belakang maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : a. Bagaimana kaitan proses adaptasi mahasiswa di lingkungan kampus dan lingkungan sosial tempat tinggalnya dengan pencapaian prestasi akademik?

  1.3 Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Untuk mendapatkan gambaran dan penjelasan tentang proses adaptasi sosial mahasiswa dilingkungan kampus dan lingkungan social tempat tinggalnya.

  2. Untuk mendapatkan gambaran dan penjelasan tentang prestasi akademik mahasiswa yang dilihat dari IPK, lama studi dan drop out.

  3. Untuk mendapatkan data dan informasi tentang pengalaman dan hambatan- hambatan yang muncul selama beradaptasi pada mahasiswa perantauan di Kelurahan Kandang Limun Kota Bengkulu

  1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Penelitian Secara Teoritis

  a. Secara teoritis penelitian ini diharapkan berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya berkaitan dengan adatasi kehidupan sosial.

  b. Bisa memberikan masukan yang membangun dalam pengembangan ilmu pengetahuan sosial c. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan dan acuan bagi yang ingin mempelajari masalah ini lebih lanjut.

  d. Penelitian ini diharapkan dapat menambah kontribusi, referensi akademik tentang studi yang berkaitan dengan adaptasi kehidupan sosial dan dapat memberi informasi serta masukan bagi peneliti.

2. Manfaat Penelitian Secara Praktis

  a. Bagi mahasiswa penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mengetahui proses adaptasi social mahasiswa rantau dengan lingkungan social barunya baik dengan dosen, mahasiswa dan masyarakat

  b. Bagi jurusan Kesejahteraan Sosial penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan tentang adaptasi social mahasiswa rantau dan meningkatkan peranan mahasiswa dalam lingkungan masyarakat

1.5 Batasan Penelitian

  Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, peneliti perlu membuat pembatasan masalah yang lebih jelas dan spesifik untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

  1.Faktor external adaptasi dalam mencapai prestasi akademik di dalam kampus pembentukan kelompok beljar, disiplin kuliah, motivasi kuliah, belajar dirumah, memanfaatkan perpustakaan, aktif kuliah dan mengerjakan tugas kuliah sedangkan dilluar kampus meliputi kebutuhan makan minum, kebutuhan transportasi, kebutuhan kontrakan tempat tinggal dan menerima keberagaman sosial

  2. Obyek penelitian mahasiswa rantau Universitas Bengkulu yang tinggal Di Kelurahan Kandang Limun Kota Bengkulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Adaptasi Sosial

  Adaptasi adalah suatu penyesuaian pribadi terhadap lingkungan, penyesuaian ini dapat berarti mengubah diri pribadi sesuai dengan keadaan lingkungan, juga dapat berarti mengubah lingkungan sesuai dengan keinginan pribadi (Gerungan,1991:55) sedangkan Menurut Soeharto Heerdjan (1987), “Penyesuaian diri adalah usaha atau perilaku yang tujuannya mengatasi kesulitan dan hambatan.” Menurut Karta Sapoetra membedakan adaptasi mempunyai dua arti. Adaptasi yang pertama disebut penyesuaian diri yang autoplastis (auto artinya sendiri, plastis artinya bentuk), sedangkan pengertian yang kedua disebut penyesuaian diri yang allopstatis (allo artinya yang lain, palstis artinya bentuk). Jadi adaptasi ada yang artinya “pasif” yang mana kegiatan pribadi ditentukan oleh lingkungan, dan ada yang artinya “aktif”, yang mana pribadi mempengaruhi lingkungan (Karta Sapoetra,1987:50).

  Soerjono Soekanto (Soekanto, 2000: 10-11) memberikan beberapa batasan pengertian dari adaptasi sosial, yakni: 1) Proses mengatasi halangan-halangan dari lingkungan. 2) Penyesuaian terhadap norma-norma untuk menyalurkan ketegangan. 3) Proses perubahan untuk menyesuaikan dengan situasi yang berubah. 4) Mengubah agar sesuai dengan kondisi yang diciptakan. 5) Memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk kepentingan lingkungan dan sistem.

  6) Penyesuaian budaya dan aspek lainnya sebagai hasil seleksi alamiah Dari batasan-batasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa adaptasi merupakan proses penyesuaian. Penyesuaian dari individu, kelompok, maupun unit sosial terhadap norma-norma, proses perubahan, ataupun suatu kondisi yang diciptakan. Lebih lanjut tentang proses penyesuaian tersebut, Aminuddin menyebutkan bahwa penyesuaian dilakukan dengan tujuan-tujuan tertentu (Aminuddin, 2000: 38), di antaranya: a. Mengatasi halangan-halangan dari lingkungan.

  b. Menyalurkan ketegangan sosial.

  c. Mempertahankan kelanggengan kelompok atau unit sosial.

  d. Bertahan hidup.

  Di dalam adaptasi juga terdapat pola-pola dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Menurut Suyono (1985), pola adalah suatu rangkaian unsur-unsur yang sudah menetap mengenai suatu gejala dan dapat dipakai sebagai contoh dalam hal menggambarkan atau mendeskripsikan gejala itu sendiri. Dari definisi tersebut diatas, pola adaptasi dalam penelitian ini adalah sebagai unsur-unsur yang sudah menetap dalam proses adaptasi yang dapat menggambarkan proses adaptasi dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam interaksi, tingkah laku maupun dari masing-masing adat- istiadat kebudayaan yang ada. Proses adaptasi berlangsung dalam suatu perjalanan waktu yang tidak dapat diperhitungkan dengan tepat. Kurun waktunya bisa cepat, lambat, atau justru berakhir dengan kegagalan.

2.2 Faktor Penghambat dan Pendukung Proses Adaptasi Sosial:

  2.2.1 Proses yang menghambat dalam Adaptasi Sosial :

  Proses adaptasi antarbudaya melibatkan perubahan identitas dan hambatan bagi para mahasiswa pendatang. Hamabatan yang dimaksud adalah sebagai berikut: (1) Perbedaan-perbedaan dalam keyakinan inti, nilai-nilai, dan norma-norma situasional antara di tempat asal dan di tempat baru.

  (2) Hilangnya gambaran-gambaran budaya asal yang dipegang dan semua citra dan simbol yang familiar yang menandakan bahwa identitas yang dulu familiar dari para pendatang baru telah hilang. (3) Rasa ketidakmampuan para pendatang dalam merespons peraturan baru secara tepat dan efektif.

  2.2.2 Proses yang mendukung dalam Adaptasi sosial :

  Proses adaptasi antarbudaya melibatkan perubahan identitas dan dukungan bagi para mahasiswa pendatang. Dukungan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1.Rasa tenteram dan meningkatnya harga diri

  2.Fleksibilitas dan keterbukaan kognitif

  3.Kompetensi dalam interaksi sosial dan meningkatnya kepercayaan diri dan rasa percaya pada orang lain.

2.3 Konsep Dan Teori Adaptasi

2.3.1 Adaptasi

  a. Pengertian Adaptasi merupakan suatu proses perubahan yang menyertai individu dalam berespon terhadap perubahan yang ada di lingkungan dan dapat mempengaruhi keutuhan tubuh baik secara fisiologis dan fsikologis yang akan menghasilkan perilaku adiptif (A.Aziz Alimul Hidayat 2007).

  Diantara mekanisme pertahanan diri yang digunakan untuk melakukan proses adaptasi psikologis antara lain:

  1. Rasionalisasi Merupakan suatu usaha untuk menghindari dari masalah psikologis dengan selalu memberikan alasan secara rasional, sehingga masalah yang dihadapi dapat teratasi.

  2. Displacement Merupakan upaya untuk mengatasi masalah psikologis dengan melakukan pemindahan tingkah laku kepada objek lain, sebagai contoh apabila seseorang terganggu akibat situasi yang ramai, maka temanya yang disalahkan.

  3. Kompensasi Upaya untuk mengatasi masalah dengan cara mencari kepuasaan pada situasi yang lain seperti seseorang memiliki masalah karena menurunya daya ingat maka akan menonjolkan kemampuan yang dimilikinya.

  4. Proyeksi

  Merupakan mekanisme pertahanan diri dengan menempatkan sifat batin orang lain, seperti dirinya membenci pada orang lain kemudian mengatakan pada orang bahwa orang lain yang membencinya.

  5. Represi Upaya untuk mengatasi masalah dengan cara menghilingkan pikiran masa lalu yang buruk dengan melupakanya atau menahan kepada alam tidak sadar dengan sengaja dilupakan.

  6. Supresi Upaya untuk mengatasi masalah dengan menekan masalah yang tidak diterima dengan sadar dan individu tidak mau memikirkan hal-hal yang kurang menyenangkan.

  b. Adaptasi sosial budaya Merupakan cara untuk mengadakan perubahan dengan melakukan proses penyesuian perilaku yang sesuai dengan norma yang berlaku dimasyarakat dalam kegiatan kemasyarakatan.

  c. Adaptasi spiritual Proses penyesuain diri dengan melakukan perubahan perilaku yang didasarkan pada keyakinan dan kepercayaan yang dimiliki sesuai dengan agama yang dianutnya.

  Apabila mengalami stress, maka seseorang akan giat melakukan kegiatan ibadah, seperti rajin melakukan ibadah. d. Proses adaptasi dan maladaptasi selalu digunakan sebagi tolak ukur untuk menentukan keberhasilan seseorang selama rentang perkembangan boipsikologinya, seperti:

  1. Kemampuan menyelesaikan tugas perkembangan biopsikologi yang berekenaan dengan aspek-aspek kebutuhan lingkungan

  2. Kemampuan untuk melakukan koordinasi terhadap penggunaan fungsi pikiran, perasaan, dan psikologi motorik

  3. Kemampuan mereduksi setiap konflik diri tanpa mengabaikan pertahanan diri

  4. Kemampuan membuka diri terhadap setiap perubahan stimulus baru, seperti sikap penerimaan pada perubahan tubuh Secara konseptual intervensi pekerja social terhadap mahasiswa yakni penyesuaian diri mahasiswa dengan individu lain dan kelompok didalam kampus dan lingkungan tempat tinggalnya. Menurut peneliti, mahasiswa yang dapat menyesuaikan diri dengan individu lain adalah mahasiswa yang mudah bergaul dan pandai membawa diri dengan lingkungan social yang baru. Penyesuaian diri terhadap individu antara satu sama lain merupakan indikator keberhasilan mahasiswa dalam berinteraksi di masyarakat dan lingkungan.

  Sedangkan secara operasional, mahasiswa yang sukses berdaptasi terhadap lingkungan kampus adalah mahasiswa yang mampu menjalankan perannya yakni belajar. Sebagai penunjang kesuksesan mahasiswa dalam beradaptasi dilingkungan kampus mahasiswa dituntut untuk dapat mengembangkan diri dengan cara aktif kuliah, mengerjakan tugas, belajar kelompok dan memanfaatkan perpustakaan.

2.4 Prestasi Akademik

  A. Pengertian Prestasi Dalam bahasa Inggris, istilah yang menggambarkan prestasi yaitu achievement yang berasal dari kata to achieve yang berarti mencapai. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan prestasi kerja mahasiswa adalah hasil yang dicapai oleh mahasiswa dalam melakukan suatu kegiatan perkuliahan. Bernadin dan Russel (dalam Ruky, 2003) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan prestasi adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu. Istilah prestasi belajar tidaklah jauh berbeda dengan istilah prestasi kerja pegawai dalam suatu lembaga.Prestasi belajar merupakan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan tugas kuliah yang diberikan dosen, penampilan atau perilaku dalam melaksanakan tugas, sikap, cara yang digunakan dalam melaksanakan tugas (Irawan, 1997).

  Dalam pendidikan formal, prestasi akademik diaplikaiskan dalam bentuk nilai atau kode tertentu yang melambangkan tingkat prestasi belajar, misalnya: huruf A menunjukan prestasi akademik sangat memuaskan, huruf B menunujukan prestasi akademik memuaskan, huruf C menunujukan prestasi belajar cukup, huruf D menunjukan prestasi akdemik kurang memuaskan dan huruf E menunjukan prestasi akademik sangat rendah.

  Untuk mencapai prestasi akademik atau hasil belajar yang baik tentunya tidak terlepas oleh banyak factor, namun pada intinya ada dua factor penting yaitu factor internal dan eksternal dari mahasiswa yang bersangkutan.

  Menurut Ngalim Poerwanto (1988:112), factor yang mempengaruhi proses belajar untuk mencapai prestasi akademik antara lain: 1. factor internal

  a. factor fisiologi, kondisi fisik dan kondisi panca indra b.factor psikologi, bakat dan minat kecerdasan motivasi serta kemampuan kognitif 2. factor eksternal

  a. lingkungan. alam dan social

  b. instrumental. Kurikulum, bahan pelajaran, pengajar, sarana dan fasilitas administrasi , manajemen.

  Dari pendapat diatas, bahwa adanya unsur hubungan antara prestasi akademik dengan cara adaptasi sosial mahasiswa dapat berjalan dengan baik bila mahasiswa pandai dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya baik di lingkungan kampus dan lingkungan luar kampus.