EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV A SD KANISIUS PUGERAN PADA MATERI BENDA TERAPUNG, TENGGELAM DAN MELAYANG DALAM HAL PENCAPAIAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 20092010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA

SISWA KELAS IV A SD KANISIUS PUGERAN

PADA MATERI BENDA TERAPUNG, TENGGELAM DAN

MELAYANG DALAM HAL PENCAPAIAN HASIL BELAJAR

  

MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun oleh :

  Vitalis Listyaningrum NIM. 081134204

  

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA

SISWA KELAS IV A SD KANISIUS PUGERAN

PADA MATERI BENDA TERAPUNG, TENGGELAM DAN

MELAYANG DALAM HAL PENCAPAIAN HASIL BELAJAR

  

MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Vitalis Listyaningrum

081134204

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  P er ca y a , sem u a k a n i n d a h p a d a w a k t u n y a Gusti Mboten Sare (Vith_a)

  

We can learn to love with loving

(Iris Murdoch )

  Skripsi ini kupersembahkan bagi :

Jesus Christ

  ♥ ♥ Ayah n ibu tercinta ♥Kakakku (heri) tercinta

♥ Item n X’kha

♥Teman-teman dan sahabatku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan segala berkat, anugerah dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Efektivitas Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV A SD Kanisius Pugeran Pada Materi Benda Terapung, Melayang dan tenggelam Dalam Hal Pencapaian Hasil Belajar Melalui Metode Inkuiri Terbimbing” yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat terwujud. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis ingin secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

  1. Dr. Ir. P. Wiryono P,S.J selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

  3. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Ketua Program Studi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

  4. Ibu Dra.Maslichah Asy’ari, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang telah begitu baik bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  memberikan bimbingannya, masukan dan kritik yang sangat berharga, dengan penuh perhatian dan kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  5. Bapak Drs. Fr. Y. Kartika Budi, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, memberikan kritik, saran dan masukan serta nasehat-nasehatnya yang sangat berarti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  6. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah dasar yang telah membagikan ilmunya dan membantu penulis.

  7. Kepala Sekolah, Guru dan karyawan serta siswa siswi SD Kanisius Pugeran yang saya cintai, yang telah membantu dapat terselesaikannya skripsi ini.

  8. Bapak, Ibu, kakak dan seluruh keluarga yang saya sayangi.

  9. Temen-temen seperjuangan yang telah mendukung dan membantu serta menemani dalam suka maupun duka.

  10. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

  Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan skripsi ini, karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

  Yogyakarta, 7 Oktober 2010 Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

  

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................................... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii ABSTRAK ....................................................................................................... xiv ABSTRACT .................................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN ................................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah.....................................................................

  1 B. Batasan Masalah ................................................................................

  6 C. Rumusan Masalah ..............................................................................

  7 D. Tujuan Penelitian ...............................................................................

  7 E. Manfaat Penelitian ............................................................................

  7 F. Batasan Pengertian ............................................................................

  8 BAB II KAJIAN PUSTAKA ..........................................................................

  10 A. Belajar dan Hasil Belajar ................................................................... 10

  B. Hakikat IPA ....................................................................................... 22

  C. Metode Inkuiri ................................................................................... 23

  D. Benda Terapung, Melayang dan Tenggelam ..................................... 36 E Alasan Penggunaan Metode Inkuiri ................................................ 39

  BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 41 A. Waktu Penelitian ............................................................................. 41 B. Tempat Penelitian .......................................................................... 41 C. Subjek Dan Objek Penelitian .......................................................... 42

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  D. Populasi Dan Sampel Penelitian ..................................................... 41

  E. Jenis Penelitian ................................................................................ 42 F. Peubah .............................................................................................

  42 G. Perlakuan atau Treatment ............................................................... 43

  H. Data, Pengumpulan dan Instrumennya ........................................... 44

  I. Penyusunan Instrumen .................................................................... 45 J. Analisis Data ................................................................................... 53

  

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 57

A. Profil dan Karakter Subyek ............................................................. 57 B. Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 57 C. Deskripsi Data ................................................................................. 59 D. Analisis Data .................................................................................. 60 E. Pembahasan……………………………………………………… .

  67 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 74

  A. Kesimpulan ..................................................................................... 74

  B. Saran ............................................................................................... 75

  

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 77

LAMPIRAN

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

  

Tabel Judul Halaman

  

III.1 Data, Pengumpulan dan instrumennya…………………………………… 44

  

III.2 Kisi-kisi Penyusunan Soal……………….……………………................. 52

  

III.3 Kriteria Penentuan Skor Soal Isian Singkat…………………………….... 53

  

III.4 Kriteria Penentuan Skor Soal Uraian…….………………………………. 53

  

IV.1 Rentang Usia Siswa……………………………………………………… 57

  

IV.2 Data Skor hasil Pre Test dan Post test……………………………………. 59

  

IV.3 Hasil Uji T……....……………………...………………………………… 61

  

IV.4 Pencapaian KKM Pre test………….……………………………………. 63

  

IV.5 Pencapaian KKM Postest …....………..………………………………… 60

  

IV.6 Kenaikan Skor Pre Test Menjadi Post Test…………………………….. 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

  III.1 Desain Penelitian Pra Eksperimen…………………………....………

  43 IV.1 Kurva Hasil Uji T…………………………………….…………..…..

  62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR LAMPIRAN Nomor Judul Lampiran

  Lampiran 1 RPP dan LKS Lampiran 2 Soal dan Kunci Jawaban Pre Test dan Post test Lampiran 3 Print Out Hasil Olah Data Lampiran 4 LKS dan Hasil Pekerjaan Siswa Lampiran 5 Foto Kegiatan Penelitian Lampiran 6 Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ABSTRAK Vitalis Listyaningrum. 081134204. 2010. EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN

  IPA SISWA KELAS IV A SD KANISIUS PUGERAN PADA MATERI BENDA

TERAPUNG, TENGGELAM DAN MELAYANG DALAM HAL

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE INKUIRI

TERBIMBING

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dalam hal pencapaian hasil belajar IPA pada materi benda terapung, melayang dan tenggelam.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian pra eksperimen. Penelitian dilaksanakan di SD Kanisius Pugeran, dari tanggal 10 April 2010 sampai dengan tanggal 24 April 2010. Data dikumpulkan dari skor hasil pre test dan post test. Sampel sebanyak 33 Siswa kelas IV SD Kanisius Pugeran. Metode yang dipakai yaitu metode inkuiri terbimbing. Adapun materi yang diajarkan adalah benda terapung, melayang dan tenggelam. KKM mata pelajaran IPA 75. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan Uji T (Paired T Test) yaitu membandingkan skor pre test dan skor post test.

  Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut : Melalui metode inkuiri terbimbing, hasil belajar siswa dari skor pre test menjadi post test mengalami kenaikan sebesar 20,6% dan jumlah siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan sebesar 75,8%. Hasil uji T menunjukkan T obs = 10,4 dan T tabel = 2,042 sehingga Hi diterima. Maka metode inkuiri terbimbing efektif diterapkan dalam pembelajaran IPA pada materi benda terapung, melayang dan tenggelam dalam hal pencapaian hasil belajar. Kata kunci : benda terapung, melayang dan tenggelam, metode inkuiri terbimbing, hasil belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSRACT

Vitalis Listyaningrum. 081134204. 2010. THE LEARNING EFFECTIVENESS

OF NATURAL SCIENCE STUDENTS GRADE IV AT A KANISIUS

PUGERAN ELEMENTARY SCHOOL ON THE MATERIALS OF FLOATING

OBJECTS, SINKING OBJECTS, AND FLYING OBJECTS IN TERMS OF

ACHIEVEMENT OF THE LEARNING RESULT BY USING GUIDED

  INQUIRY METHOD( METODE INKUIRI TERBIMBING)

  This study was aimed to uncover the learning effectiveness which used Guided Inquiry Method in terms of achievement of natural science learning result on the materials of floating objects, flying objects, and sinking objects.

  The study was pre-experimental research. The study was conducted at

  th th

Kanisus Pugeran Elementary School, from 10 of April 2010 to 24 of April 2010.

  The Data were gathered from the result of pre-test and post-test scores. The numbers of the samples were 33 students of Kanisius Pugeran Elementary School grade IV. The method employed in this class was guided inquiry method. The materials delivered were floating objects, flying objects, and sinking objects. The Minimum Completeness Criteria (KKM) for natural science subject is 75. The data analysis technique used in this study was Paired T Test (Uji T) in which it compared pre-test score with post-test score.

  Based on the data analysis which was conducted, the results were as follow: Through the guided inquiry method, the students’ learning result from the pre-test score to post test score increased 20,6 % and the amount of students who reached The Minimum Completeness Criteria (KKM) increased 75,8%. The result of Paired T Test showed T obs = 10,4 and T table = 2,042 therefore H1 was acceptable. This Guided Inquiry method was, therefore, effective on the natural science learning on the materials of floating objects, flying objects, and sinking objects in terms of the achievement of learning result. Keywords : floating objects,sinking objects, and flying objects, guided inquiry method, the learning result.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    1  

   

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang melakukan kegiatan belajar di sepanjang hidupnya. Dari lahir anak belajar untuk mengenali lingkungannya. Kegiatan tersebut

  berlanjut tahap demi tahap sampai dewasa. Menurut Muhibbin, (1997 : 92), “belajar adalah tahapan perubahan perilaku siswa yang relatif menetap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif”. Belajar merupakan suatu perubahan aktivitas mental yang sadar tujuan dan terjadi dalam interaksi aktif dengan lingkungan dalam waktu tertentu sehingga menguasai tingkah laku baru yang bersifat menetap.

  Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan setiap orang dari lahir sampai mati. Kegiatan belajar bisa dilakukan di mana saja, baik di rumah, di masyarakat maupun di lembaga pendidikan. Untuk membantu kegiatan belajar, maka dibutuhkan lembaga khusus yaitu sekolah. Melalui sekolah, anak akan melakukan kegiatan belajar, kegiatan pendidikan, dan kegiatan pembimbingan yang terprogram dalam jangka waktu tertentu dan dituntun oleh guru (Wens Tanlain, 2005 : 78).

  Pendidikan di sekolah mengacu pada suatu kurikulum yang digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan pendidikan. Pada tahun 2004 di Indonesia berkembang Kurikulum Berbasis Kompetensi. Secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2    

  Perbedaannya hanya pada cara siswa belajar di kelas. Pada kurikulum ini anak mulai dikondisikan dalam sistem semester. Siswa juga dituntut untuk aktif dalam pembelajaran. Dalam kegiatan di kelas, siswa bertindak sebagai subyek bukan lagi obyek.

  Sejak tahun ajaran 2006/2007 mulai berkembang kurikulum baru yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari KBK. Penyusunan KTSP mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan. Dalam KTSP ini, kom petensi anak akan semakin dikembangkan dan dimasukkan dalam standar isi, sehingga standar isi merupakan pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran sehingga kompetesi anak akan semakin diasah dengan baik.

  Kompetensi anak akan dilihat dari pencapaian hasil belajar, yang akan diukur dalam pencapaian KKM siswa.

  Di sekolah, anak akan dikenalkan berbagai macam pengetahuan seperti IPA, IPS, Matematika, bahasa Indonesia dan sebagainya, yang berguna demi perkembangan siswa. IPA merupakan salah satu pelajaran penting yang dikenalkan pada siswa SD. IPA mempelajari segala sesuatu yang ada di alam. Dalam mempelajari IPA hendaknya guru menggunakan metode yang tepat yang dapat merangsang siswa untuk berfikir kritis. Ada beberapa cara untuk mewujudkan pembelajaran IPA yang ideal di kelas, yaitu menyediakan sarana dan prasarana yang memadai yang bisa dimanfaatkan siswa dalam belajar, memanfaatkan media yang tersedia di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3    

  yang dapat memudahkan siswa dalam memahami materi, dan guru mampu memilih dan menggunakan metode yang tepat yang digunakan dalam menyampaikan materi pada siswa agar dapat mengembangkan aspek kognitif, psikomotorik dan afektif pada diri siswa secara optimal.

  Namun dalam kenyataannya, pembelajaran IPA yang ideal sulit di terapkan di sekolah-sekolah, salah satunya yaitu SD Kanisius Pugeran. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan guru tentang metode-metode dalam pembelajaran. Banyak guru yang masih mengajar dengan metode konvensional. Guru masih bertindak sebagai subyek dan siswa adalah obyek. Guru hanya menggunakan metode ceramah dan demonstrasi yang kurang mendorong siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran. Hal ini tentu kurang tepat bagi perkembangan dan pencapaian hasil belajar siswa, sebab pengetahuan anak akan lebih baik apabila anak dapat mengalami atau melihat secara lansung apa yang sedang ia pelajari.

  Pencapaian hasil belajar yang kurang baik tentu akan mempengaruhi pencapaian KKM siswa. KKM mata pelajaran IPA di SD Kanisius Pugeran yaitu 75. Oleh karena itu siswa harus berusaha secara optimal agar mampu mencapai KKM tersebut, agar dapat dinyatakan telah mampu mencapai kompetensi yang diharapkan. Apabila siswa belum mampu mencapai KKM yang telah ditetapkan maka siswa dianggap belum tuntas dalam belajar.

  Pada usia anak SD, anak memiliki antusias untuk melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4    

  Sehingga dibutuhkan metode yang bisa mendorong siswa untuk melakukan aktivitas selama pembelajaran. Pada usia 7-11 tahun, anak memasuki tahap belajar konkret. Pada masa ini keingintahuan anak tentang suatu hal sangat besar. Mereka ingin tahu banyak hal yang ada di lingkungannya sehingga mereka banyak bertanya pada guru atau orang tua. Mengingat hal itu, maka dibutuhkan metode dan pendekatan yang tepat dalam pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk menemukan sendiri pengetahuannya.

  Ada berbagai metode yang dapat digunakan guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Metode tersebut antara lain metode ceramah, metode diskusi, metode demonstrasi, metode Tanya jawab, metode studi lapangan dan metode inkuiri. Salah satu cara yang dapat digunakan yaitu memilih dan menggunakan metode mengajar yang dapat mengembangkan aspek kognitif, psikomotorik dan afektif secara seimbang adalah metode inkuiri terbimbing.

  Dalam metode inkuiri terbimbing, siswa akan belajar menemukan pengetahuannya, dengan bantuan dan bimbingan dari guru. Metode ini sangat tepat sebab anak akan melakukan aktifitas secara langsung dan dapat menemukan pengetahuan yang ia butuhkan. Anak akan terbiasa untuk berfikir kritis dan mampu memecahkan masalah. Aspek afektif pada diri anak pun akan berkembang dengan baik ketika anak mampu berkomunikasi dan bersosialisasi dengan teman maupun guru mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5    

  Salah satu materi IPA yang diajarkan di kelas IV SD yaitu benda terapung, tenggelam dan melayang. Ada berbagai jenis benda yang terdapat di alam. masing-masing benda memiliki ciri-ciri tersendiri. Apa bila diletakkan di air, ada benda yang langsung tenggelam, ada yang melayang dan ada juga yang terapung. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor. Untuk mempelajari materi ini siswa harus mengalami secara langsung apa yang dimaksud terapung, melayang dan tenggelam agar siswa memahami konsep materi tersebut.

  Mengacu pada latar belakang di atas, maka penulis memilih materi benda terapung, tenggelam dan melayang untuk dijadikan objek dari penelitian. Penulis ingin mengetahui efektivitas pembelajaran IPA dalam hal pencapaian hasil belajar khususnya pada benda terapung, melayang dan tenggelam, dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing. Melalui metode inkuiri terbimbing ini diharapkan siswa lebih tertarik untuk mempelajari mata pelajaran IPA khususnya pada materi benda terapung, melayang dan tenggelam, sebab siswa akan melakukan aktivitas dalam pembelajaran dan berusaha menemukan sendiri pengetahuanya. Selain itu melalui metode inkuiri terbimbing diharapkan siswa lebih mudah memahami materi tentang benda terapung, tenggelam dan melayang, sebab dengan menemukan sendiri pengetahuannya maka ingatan dan pemahaman anak akan materi tersebut terserap dengan baik sehingga hasil belajar mereka pun menjadi meningkat dan dapat mencapai KKM yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6    

  Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengambil judul “Efektivitas Pembelajaran IPA dengan Metode Inkuiri terbimbing pada Siswa Kelas IV A SD Kanisius Pugeran Tentang Materi Benda Terapung, Melayang dan Tenggelam dalam hal Pencapaian Hasil Belajar ”. Hal ini dikarenakan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dapat melatih siswa menemukan sendiri tentang apa yang sedang dipelajarinya dan juga dapat melatih siswa untuk lebih kreatif.

B. Batasan Masalah

  Mengingat keterbatasan waktu penelitian ini maka cakupan penelitian ini tidak terlalu luas. Penelitian ini dibatasi hanya pada usaha meneliti efektivitas pembelajaran IPA siswa kelas IV A SD Kanisius Pugeran pada materi benda terapung, melayang dan tenggelam dalam hal pencapaian hasil belajar melalui metode inkuiri terbimbing. Hasil belajar dibatasi pada nilai siswa setelah menerapkan metode inkuiri. Metode inkuiri yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu metode inkuiri terbimbing. Di samping itu penelitian ini juga hanya dibatasi pada kompetensi dasar 7.1 yaitu menyimpulkan hasil percobaan tentang pengertian benda terapung, melayang dan

  tenggelam, cara membuat benda melayang menjadi tenggelam dan sebaliknya,

  faktor yang mempengaruhi benda dapat terapung, melayang dan tenggelam serta contoh benda terapung, melayang dan tenggelam.

     

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7     C.

   Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : apakah pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing efektif digunakan dalam hal pencapaian hasil belajar IPA pada materi benda terapung, melayang dan tenggelam pada siswa kelas IV A SD Kanisius Pugeran? D.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini yaitu : Mengetahui efektivitas pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dalam hal pencapaian hasil belajar IPA pada materi benda terapung, melayang dan tenggelam untuk siswa kelas IV A SD Kanisius Pugeran.

E. Manfaat penelitian

  Penelitian ini bermanfaat :

  1. Bagi Peneliti ; menambah pengetahuan tentang penggunaan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dalam pembelajaran IPA yang sesuai dengan karakteristik siswa.

  2. Bagi Siswa ; untuk menambah pengetahuan. Siswa juga akan memiliki pengalaman tentang bagaimana melakukan percobaan dengan mengikuti prosedur yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8    

  3. Bagi Guru lainnya ; sebagai tambahan pengetahuan tentang penggunaan metode dalam pembelajaran serta memperbaiki proses pembelajaran di kelas khususnya pelajaran IPA .

  4. Bagi Sekolah ; untuk menambah referensi tentang pembelajaran IPA menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak.

F. Batasan Pengertian

  1. Belajar Belajar adalah tahapan perubahan perilaku siswa yang relatif menetap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

  2. Hasil Belajar Hasil Belajar adalah skor atau nilai yang diraih siswa dalam pembelajaran.

  3. Metode Inkuiri Terbimbing Metode inkuiri terbimbing adalah suatu metode dimana dalam proses pembelajaran, guru memperkenankan siswanya menemukan sendiri informasi atau pengetahuan yang dibutuhkannya, dengan bimbingan dan pendampingan guru, dan mengikuti langkah-langkah kegiatan sebagai berikut : a. Guru memberikan masalah dalam bentuk pertanyaan / pernyataan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9    

  b. Guru menyatakan konsep yang harus ditemukan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

  c. Siswa menyiapkan alat dan bahan untuk melakukan kegiatan

  d. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan siswa sebelum melakukan kegiatan.

  e. Siswa mendiskusikan dan melakukan percobaan/penyelidikan untuk menemukan konsep yang telah ditentukan dengan bimbingan guru.

  f. Guru dan siswa melakukan pembahasan hasil percobaan siswa.

  g. Guru memberikan penjelasan dan catatan tentang kesimpulan hasil percobaan/ penyelidikan.

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

     

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

  Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan setiap orang dari lahir sampai mati. Kegiatan belajar tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Hampir setiap saat manusia melakukan kegiatan belajar. Baik kegiatan belajar yang bersifat akademis maupun non akademis. Misalkan saja seorang anak kecil yang belum mampu berjalan maka ia akan belajar berjalan, orang yang belum mampu mengoperasikan computer maka ia akan belajar computer, dan sebagainya. Kegiatan belajar bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.

  Menurut Hilgard dalam Wina Sanjaya (2008 : 88) belajar adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan, baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan ilmiah. Belajar bukan sekedar mengumpulkan pengetahuan akan tetapi proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungan yang disadari.

  Piaget (Dahar, 1989 : 152-155) berpendapat bahwa tiap orang belajar berdasarkan tingkat perkembangan intelektualnya yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    a.

  Tahap sensorimotor (0 - 2 tahun) Pada tahap ini, kecerdasan motorik anak berkembang dengan baik.

  Anak banyak melakukan tingkah laku yang bersifat motorik. Mereka belajar memegang sesuatu, tengkurap, merangkak dan berjalan. Mereka belum mengenal bahasa. Namun mereka dapat mengenali lingkungannya dengan menggunakan system penginderaan mereka.

  Mereka mengenali warna, tekstur, rasa, suara dan bau menggunakan indera mereka. Mereka belum mampu berfikir tentang dunia luar.

  b. Tahap pre-operasional (2 -7 tahun) Pada tahap ini, anak mampu melakukan kegiatan secara aktif.

  Mereka suka meniru tingkah laku maupun ucapan orang lain. Mereka menggunakan obyek yang mereka lihat maupun dengar sebagai model yang kemudian mereka tiru dalam kegiatan yang mereka lakukan. Pada usia ini, anak mampu mengelompokkan benda berdasarkan sifatnya.

  Misalnya membedakan besar kecilnya benda, halus kasarnya permukaan benda, dan berat ringannya benda. Anak pada usia ini sudah mampu melakukan simbolisasi, seperti marah, sedih, senang, setuju dan sebagainya.

  c. Tahap konkrit operasional (7 – 11 tahun) Pada tahap ini, anak telah mampu menggunakan operasi. Mereka mampu mengenal huruf, angka, operasi hitung dan sebagainya. Mereka juga sudah mampu menyelesaikan masalah secara logis baik dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    d.

  Tahap formal operasional (11 tahun ke atas) Tahap formal operasional merupakan tingkat puncak perkembangan struktur kognitif anak. Mereka mampu berfikir logis dan mampu mengatasi masalah yang mereka hadapi. Anak pada usia ini dapat menggunakan penalaran ilmiah dalam berfikir dan dapat menerima pendapat / pandangan orang lain.

  Menurut Gagne 1984 (Ika, 2006 : 9), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme (makhluk hidup keseluruhan), berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Belajar merupakan suatu proses yang memungkinkan seseorang untuk mengubah tingkah lakunya cukup cepat dan perubahan tersebut bersifat relatif tetap, sehingga perubahan yang serupa tidak terjadi berulangkali setiap menghadapi situasi baru. Ada beberapa ciri penting tentang belajar (Ika, 2006 : 8) yaitu: a.

  Belajar itu merupakan suatu proses yang dapat dilakukan manusia.

  Sejak lahir manusia melakukan proses belajar untuk mengenal lingkungannya. Kegiatan belajar membutuhkan proses berfikir dengan menggunakan akal budi. Manusia merupakan satu-satunya makhluk yang memiliki akal budi. Mereka mampu berfikir tentang apa yang mereka lakukan dan apa yang ada dalam lingkungan.

  b. Belajar menyangkut interaksi antara pelajar / orang yang belajar dengan lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  Kegiatan belajar dilakukan oleh orang yang belajar dan di dukung oleh lingkungan belajar. Manusia belajar untuk mengenal lingkungan yang ada disekitarnya. Mereka berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan hasil belajar yang mereka inginkan.

  c. Belajar telah berlangsung bila telah terjadi perubahan tingkah laku yang bertahan cukup lama dalam kehidupan orang itu.

  Manusia dikatakan telah belajar apabila terjadi perubahan tingkah laku dalam dirinya yang bersifat menetap. Mereka mengalami perubahan dari yang belum bisa menjadi bisa, dari yang belum tahu menjadi tahu. Tngkah laku mereka pun menjadi berubah dari sebelum dan sesudah melalui proses belajar. Perubahan tersebut bersifat menetap pada diri manusia yang melakukan kegiatan belajar.

  Proses belajar dapat berlangsung secara formal maupun non formal. Salah satu proses belajar yang berlangsung secara formal yaitu belajar di sekolah. Menurut Winkel (1984 : 17), pendidikan sekolah adalah proses kegiatan terencana dan teroganisir yang terdiri atas kegiatan mengajar dan belajar yang bertujuan menghasilkan perubahan-perubahan positif dalam anak didik yang menuju ke kedewasaan. Di sekolah belajar berlangsung antara guru dan murid yang berbeda sisi tanggung jawabnya. Ada tiga bidang belajar di sekolah yaitu bidang pengetahuan, bidang ketrampilan dan bidang nilai dan sikap. Penyampaian bahan ajar berlangsung secara terencana dan sistematis dalam bentuk mata pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  Melalui kegiatan belajar, diharapkan seseorang mampu mengalami perubahan perilaku secara utuh. Proses belajar akan menghasilkan perubahan dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Perubahan tersebut dapat terlihat dalam prestasi belajar yang merupakan hasil belajar seseorang.

2. Prinsip-prinsip Belajar

  Ada beberapa prinsip belajar yang dikemukakan oleh Winkel (1984 : 28), yaitu : a. Belajar adalah suatu proses aktif dimana terjadi hubungan saling mempengaruhi antara siswa dengan lingkungan.

  Kegiatan belajar dilakukan siswa di dalam lingkungannya. Lingkungan belajar siswa meliputi suasana belajar, fasilitas belajar, guru, teman belajar, dan orang tua. Antara siswa dan lingkungan terjadi hubungan yang saling mempengaruhi proses belajar. Factor lingkungan seperti tersedianya sarana belajar, suasana belajar mendukung, orangtua dan teman yang selalu memberi support, sangat mempengaruhi tercapainya tujuan belajar bagi siswa. Namun hal tersebut tidak berarti apa-apa apabila tidak ada minat dan motivasi dari diri siswa sendiri. Oleh karena itu antara siswa dan lingkungan memiliki hubungan saling mempengaruhi dalam kegiatan belajar.

  b. Belajar harus memiliki tujuan, jelas dan terarah bagi siswa Tujuan belajar yang aka dicapai siswa merupakan arah bagi kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  makna bagi siswa dan kegiatan yang dilakukan siswa akan menjadi sia- sia. Oleh karena itu sebelum melakukan kegiatan belajar, kita harus menentukan tujuan dan langkah belajar yang akan kita tempuh agar kegiatan belajar kita jelas dan terarah.

  c. Belajar paling efektif didasari oleh dorongan motivasi yang bersumber dari diri sendiri.

  Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar. Salah satunya yaitu motivasi belajar. Motivasi belajar dalam diri siswa memiliki pengaruh sangat besar bagi tercapainya tujuan belajar. Meskipun siswa memiliki fasilitas mencukupi namun apabila ia tidak memiliki motivasi belajar, maka hal tersebut tidak ada gunanya. Oleh karena itu kita harus bisa memotivasi siswa agar kegiatan belajar menjadi lebih efektif.

  d. Belajar memerlukan bimbingan Belajar tidak bisa dilakukan sendiri. Belajar membutuhkan bimbingan dari orang lain, agar apa yang dipelajari dapat lebih dimengerti, dan kegiatan yang dilakukan lebih terarah. Seorang anak tidak mampu belajar sendiri, mereka membutuhkan bimbingan dari orangtua, dan guru karena mereka belum memiliki pengalaman dan pengetahuan cukup. Mereka juga belum bisa menentukan tujuan belajar mereka sendiri sehingga mereka membutuhkan bimbingan dari orang lain.

  e. Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar apa yang dipelajari dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  melakukan latihan dan pengulangan. Hal ini disebabkan karena daya ingat anak akan semakin peka/ lebih tinggi.

  Unsur – unsur belajar (Ika, 2006 : 82) adalah sebagai berikut: a. Motif belajar.

  Motif belajar adalah apa yang mendorong seseorang untuk belajar. Misalnya ingin tahu lebih, ingin memiliki kemampuan, ingin mengaktualisasikan diri, atas desakan orang tua dan sadar bahwa dirinya yang mengubah dirinya sendiri.

b. Tujuan belajar.

  Tujuan belajar adalah apa yang hendak dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan belajar. Tujuan belajar antara lain mampu menguasai informasi atau pengetahuan, ingin memahami hal tertentu, mampu memecahkan masalah, mampu mengerjakan sesuatu dan mampu menghayati sesuatu.

  c.

  Kegiatan belajar.

  Kegiatan belajar adalah segala aktivitas yang dilakukan seeorang untuk menguasai pengetahuan / ketrampilan tertentu. Kegiatan belajar ini meliputi mencari informasi / pengetahuan baik dari buku, majalah maupun nara sumber, mengkaji ulang bahan / pengetahuan yang ia pelajari (dengan menghafal dan memahami pengetahuan yang telah dipelajari), dan melakukan evaluasi untuk mengecek penguasaan pengetahuan yang telah ia peroleh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    3.

   Faktor yang Mempengaruhi belajar

  Ada berbagai alasan seseorang mau belajar. Alasan tersebut bisa berasal dari dalam diri siswa maupun dari luar (orangtua, guru maupun teman).

  Winkel (1984 : 24 - 43) menjelaskan beberapa factor yang mempengaruhi anak dalam belajar : a.

  Dari dalam diri siswa 1) Kemampuan belajar siswa

  Kemampuan belajar merupakan kemampuan untuk mencapai prestasi-prestasi sekolah yang melibatkan proses kognitif.

  Factor intelegensi mempengaruhi tinggi rendahnya pretasi belajar yang dicapai siswa. Hal ini nampak dalam prestasi pada bidang studi yang memerlukan banyak berfikir. 2)

  Motivasi belajar Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar itu sehingga tujuan belajar dapat tercapai.   Dalam melakukan kegiatan belajar siswa membutuhkan motivasi belajar karena hal ini sangat penting untuk memberi semangat dan gairah dalam belajar. Dengan memiliki motivasi belajar yang kuat, siswa akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  3) Perasaan, sikap dan minat

  Perasaan merupakan aktivitas psikis yang di dalamnya siswa menghayati nilai-nilai dari suatu pelajaran. Perasaan berpengaruh terhadap semangat dan gairah belajar. Melalui perasaannya, siswa melakukan penilaian terhadap pengalaman belajarnya di sekolah. Penilaian yang positif akan terungkap dalam perasaan senang, sedangkan penilaian negatif terungkap dalam perasaan tidak senang.

  Sikap merupakan kecenderungan dalam diri siswa untuk menerima atau menolak pelajaran berdasarkan penilaian terhadap pelajaran itu sebagai pelajaran yang bermakna / menyenangkan atau tidak bermakna / kurang menyenangkan. Sikap positif (rajin belajar, ingin tahu lebih) akan menunjang siswa dalam belajar, dan sikap negatif (malas) akan menghambat siswa dalam belajar.

  Minat merupakan kecenderungan yang menetap dalam diri siswa untuk merasa tertarik dalam pelajaran tertentu dan merasa senang mempelajari pelajaran itu.

  Perasaan, sikap dan minat siswa memiliki hubungan erat terhadap kegiatan belajar siswa. Perasaan tidak senang (segan, benci, takut) akan berpengaruh terhadap sikap siswa dalam belajar. Siswa akan malas-malasan dan tidak mau belajar dan ia tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  4) Keadaan fisik dan psikis

  Keadaan fisik dan psikis menunjuk pada tahap pertumbuhan, kesehatan jasmani dan mental seseorang. Kondisi fisik sangat berpengaruh pada kegiatan belajar. Tidak semua siswa memiliki kondisi fisik yang sempurna. Kondisi fisik menunjuk pada tahap pertumbuhan, kesehatan jasmani, keadaan alat-alat indera dan kebugaran pada umumnya. Apabila siswa tidak memiliki kondisi fisik yang baik atau sehat, maka akan berpengaruh penting bagi perkembangan psikis siswa. Oleh karena itu keadaan fisik dan psikis siswa sangat perpengaruh bagi kegiatan belajar siswa.

  b. Pihak guru Sikap guru sebagai fasilitator di kelas sangat berperan penting dalam menciptakan suasana pembelajaran di kelas. Ada tiga gaya kepemimpinan di kelas (Hamalik, 2001 : 34) yaitu : 1) Gaya otoriter

  Otoriter berarti berkuasa sendiri/sewenang-wenang. Dalam proses belajar mengajar, guru selalu mengarahkan dengan keras semua aktivitas yang harus silakukan siswa tanpa dapat ditawar- tawar. Siswa hanya diberi sedikit kesempatan untuk berperan serta dalam kegiatan belajar.

  Ciri-ciri guru otoriter yaitu memiliki sifat sewenang-wenang,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  menghambat kebebasan akademis siswa. Guru dengan gaya otoriter sering menimbulkan kemarahan dan kekesalan para siswa karena merasa kreatifitasnya terhambat. 2) Gaya demokratis

  Demokratis berarti memperlihatkan persamaan hak dan kewajiban semua orang. Guru dengan gaya demokratis dipandang sebagai guru yang baik dan ideal karena lebih suka bekerja sama dengan rekan seprofesi, namun tetap menyelesaikan tugasnya secara mandiri. Di samping itu ia juga sering member peluang akademis pada siswa sehingga ia lebih disenangi oleh rekan kerja maupun siswa. 3) Gaya laissez faire

  Guru dengan tipe ini gemar mengubah arah dan cara melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara seenaknya, ia tidak menyenangi profesinya sebagai tenaga pendidik meskipun memiliki kemampuan memadai. Ia juga berwatak individualis (mementingkan diri sendiri).

  c.

  Sekolah Sekolah memiliki peran penting dalam belajar. Sebab sekolah merupakan lingkungan di mana siswa melakukan kegiatan belajar.

  Lingkungan sekolah yang mendukung kegiatan belajar akan mengakibatkan prestasi belajar siswa meningkat. Dan sebaliknya bila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SEMESTER GENAP SD NEGERI 1 PRINGSEWU UTARA TAHUN AJARAN 2011/2012

1 5 54

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SEMESTER GENAP SD NEGERI 1 PRINGSEWU UTARA TAHUN AJARAN 2011/2012

0 4 58

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI ASAM-BASA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGELOMPOKKAN DAN PENCAPAIAN KOMPETENSI

0 22 45

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI PABELAN 01 KARTASURA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE SNOWBALL PADA SISWA KELAS IV UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE SNOWBALL PADA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 16

(ABSTRAK) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA TOPIK BENDA TERAPUNG, MELAYANG DAN TENGGELAM UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 BATANG.

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA TOPIK BENDA TERAPUNG, MELAYANG DAN TENGGELAM UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 BATANG.

0 1 113

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DITINJAU DARI KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPTIKA GEOMETRI

0 1 11

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS KALASAN YOGYAKARTA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 20092010

0 0 155

PENINGKATAN KETERLIBATAN SISWA DENGAN MEDIA LKS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD KANISIUS KALASAN YOGYAKARTA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20092010

0 0 138