Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku kebebasan dan prestasi belajar siswa kelas V SDN Pakem 4 Yogyakarta - USD Repository

  

PERILAKU KEBEBASAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V

SDN PAKEM 4 YOGYAKARTA

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

Disusun oleh:

Chatarina Nita Chandra Puspita

091134050

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

  

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

  

i

PERILAKU KEBEBASAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V

SDN PAKEM 4 YOGYAKARTA

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

Disusun oleh:

Chatarina Nita Chandra Puspita

091134050

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

  

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013 ii

iii

Skripsi ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberkati dan tak pernah lelah untuk menyertai setiap langkahku.

  Mamaku tercinta Fransisca Heny Prihasworo yang selama ini selalu membimbingku dan mengajariku tentang makna hidup dan Piku Subiyantoro yang turut selalu mendoakanku untuk menjadi anak yang cerdas dan sukses. Kakakku tercinta Kornelius Feby Chandra Wardhana yang memberiku teladan yang baik. Kakak yang selalu mengajariku untuk tidak banyak bicara namun banyak menghasilkan karya. Teman-teman skripsi payungku: Assumpta, Ita, Ndaru dan Aris yang selalu bersemangat untuk menyelesaikan skripsi dengan sebaik mungkin.

  Marcellus Okta Dwi Saputra yang tak henti-hentinya memberiku semangat dan perhatian untuk menyelesaikan skripsi ini. Saudara, sahabat, teman-teman PGSD kelas B 2009, dan orang-orang yang kucintai dan kusayangi atas doa dan dukungan yang mereka berikan kepadaku.

  

iv

  

v

  Hidup bukalah tentang menemukan dirimu sendiri.Hidup adalah tentang menciptakan dirimu sendiri.

  George Bernard Semakin aku banyak membaca, semakin aku banyak berpikir; semakin aku banyak belajar, semakin aku sadar bahwa aku tak mengetahui apa pun.

  Voltaire Ancaman terbesar bagi keberhasilan hidup kita bukan berasal dari menggantungkan cita-cita setinggi langit hingga tak mampu mencapainya secara penuh; namun berasal dari pematokan cita-cita terlalu datar hingga mudah mencapainya.

  Michelangelo Be faithful in small things because it is in them that your strength lies.

  Mother Teresa Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya buat ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 12 Juli 2013 Penulis Chatarina Nita Chandra Puspita

  

vi

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma: Nama : Chatarina Nita Chandra Puspita Nomor Induk Mahasiswa : 091134050 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

  

PENERAPAN MODUL LIVING VALUES UNTUK MEMPERBAIKI

PERILAKU KEBEBASAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V

SDN PAKEM 4 YOGYAKARTA.

  Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk apa saja, mendiskusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

  Yogyakarta, 12 Juli 2013 Yang menyatakan, Chatarina Nita Chandra Puspita

  

vii Puspita, Chatarina Nita Chandra. 2013. Penerapan modul Living Values untuk

  memperbaiki perilaku kebebasan dan prestasi belajar siswa kelas V SDN Pakem 4 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan penerapan modul Living Values bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar dan mengetahui perubahan perilaku kebebasan siswa kelas V semester 2 SDN Pakem 4 Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013 dalam berpendapat.Penelitian ini dilakukan karena masih rendahnya prestasi belajar dan perilaku kebebasan siswa sebelum dilakukan tindakan.

  Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Pakem 4 Yogyakarta tahun

  pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 27 siswa.Pengumpulan data prestasi belajar siswa dilakukan melalui tes tertulis. Hasil tersebut kemudian dianalisis dengan menjumlahkan skor seluruh siswa untuk menghitung rata-rata kelas dan persentase siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75,00. Perubahan tingkah laku siswa diperoleh dari hasil catatan anekdot dalam pembelajaran, wawancara dengan guru, dan pengamatan melalui video yang kemudian dianalisis dengan triangulasi.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa sebelum diberi tindakan dengan penerapan modul Living Values adalah 74,92. Setelah dilakukan tindakan pada siklus 1, nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 81,18. Setelah dilakukan tindakan siklus 2 nilai rata-rata meningkat menjadi 86,92. Besarnya peningkatan yang terjadi dari pra siklus hingga silkus 2 sebesar 16,01%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan modul Living Values dengan model Problem Based

  

Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN Pakem 4

  Yogyakarta. Penerapan modul Living Values juga dapat meningkatkan perilaku kebebasan siswa dalam berpendapat. Perubahan perilaku kebebasan berpendapat dapat dilihat dari perilaku siswa selama berinteraksi dengan siswa lain dan peneliti saat pembelajaran. Hasil analisis menunjukkan siswa mampu mendengarkan orang lain yang sedang berbicara, siswa berani berbicara secara spontan, siswa memberi pendapat dengan santun, dan memperingatkan perilaku teman yang merugikan sesama.

  Kata kunci: Living Values, perilaku kebebasan, prestasi belajar

viii

  Puspita, Chatarina Nita Chandra. 2013. The implementation of Living Values module to improve the freedom and the learning achievement of the fifth grade students at SDN Pakem 4 Yogyakrta. Thesis. Yogyakarta: Primary School Teacher Education Study Program. Sanata Dharma University.

  This was a Classroom Action Research(CAR) implementingthe Living Values module to improve the freedom and the learning achievement of the fifth grade students at SDN Pakem 4 Yogyakrta in the academic year of2012/2013. This study was conductedbecause, based on the preliminary observation, the students seemed to either abuse or be prevented from exercising their freedom and had performed quite poorly in the evaluation. The study involved a group of 27 students. The data on students‟ learning achievement were gathered using a set of pre and post written tests, while the data on students‟ freedom behavior were obtained using anecdotal records, interviews with the class teacher, and videos. The pre and post-test average scores were compared to the minimum criteria of completeness which was 75.00. Simultaneously, the qualitative information was triangulated and interpreted to formulate findings.

  The qualitative data analysis concluded that the implementation ofLiving Valuesmoduleimproved the students‟ freedomof speech.Changes in the students‟ behaviorcould be observedfrom the student-student and student-teacher interaction during the learning process. Throughout the course the studentsgradually listened toothers, were willing to speakup their mind respectfully, gave opinionswithsome common courtesy, andwere not afraid to stand up for their friends. The analysis of the quantitative data also showed a significant increase in the students‟ learning

  nd

  achievement, from 74.92 in pre-cycle to 86.92 at the end of the 2 cycle, or in other words the average scores gained a 16.01% increase.

  Key words: Living Values, freedom, learning achievement

ix

  

x

  7. Siswa kelas V SD Negeri Pakem 4 tahun ajaran 2012/2013 yang telah mendukung pelaksanaan penelitian.

  13. Sahabat-sahabat PGSD tercinta: Pungki, Handoko, Cathrin, Kristian dan segenap teman-teman kelas B dengan kebersamaan yang sangat hangat selama ini.

  12. Teman-teman seperjuangan skripsi payung:, Maria Assumpta Paskalia Redawati, Maria Yuanita, Ndaru Arumsari dan Aris Suatmaji.

  11. Marcellus Okta Dwi Saputra yang selalu memberika doa, dukungan, semangat, dan perhatian selama ini.

  10. Kakakku Kornelius Feby Chandra Wardhana yang selalu memberikan semangat dan bantuan.

  9. Orang tua tercinta Fransisca Heny Prihasworo dan Subiyantoro yang selalu memberikan doa, semangat dan dukungan berupa moril dan materiil.

  8. Dosen-dosen PGSD yang dengan sabar selalu mendampingi dan mendidik peneliti selama menempuh pendidikan di PGSD.

  6. Wagiyem, S.Pd. guru kelas V SD Negeri Pakem 4 yang telah memberi masukan, saran dan keterlibatan dalam pelaksanaan penelitian.

  Puji dan syukur kepada Bapa dan Bunda Maria di surga atas limpahan berkat kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaiakan skripsi yang berjudul:

  5. Sumini, S.Pd.selaku kepala sekolah SD Negeri Pakem 4 yang telah memberikan ijin terhadap pelaksanaan penelitian.

  4. Ag. Kustulasari 81, S.Pd., M.A. selaku pembimbing II yang dengan sabar selalu menunggu, memberi semangat dan dukungan serta memberikan pengarahan selama penyusunan skripsi ini.

  3. Drs. Sutarjo Adisusilo JR..,S.Th., M.Pd. selaku pembimbing I terima kasih atas bimbingan, dukungan dan kesabaran dalam penyusunan skripsi ini.

  2. G. Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar Universitas Dharma.

  Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini penulis ingin berterima kasih kepada: 1.

  

PENERAPAN MODUL LIVING VALUES UNTUK MEMPERBAIKI

PERILAKU KEBEBASAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V

SDN PAKEM 4 YOGYAKARTA

  14. Teman-teman Karawitan Jawantara PGSD USD yang selalu memberi kehangatan persaudaraan, semangat dan dukungannya selama ini.

  Dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu, terimakasih atas dan bantuannya selama ini.

  Penulis mengharap saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan menuju lebih sempurnanya skripsi ini.Semoga skripsi ini bermanfaat untuk dunia pendidikan, terima kasih.

  Penulis, Chatarina Nita Chandra Puspita

  

xi

  HALAMAN HALAMAN JUDUL .............................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv MOTTO................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................... vii ABSTRAK .............................................................................................. viii ABSTRACT ............................................................................................ ix KATA PENGANTAR ............................................................................. x DAFRAT ISI ........................................................................................... xii DAFTAR TABEL ................................................................................... xiv DAFTAR BAGAN .................................................................................. xv DAFTAR GRAFIK.................................................................................. xvi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvii

  BAB 1 PENDAHULUAN ……….…………………………………….....1

  1.1 Latar Belakang ……………………………………………………….. 1

  1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………….. 3

  1.3Tujuan ……………………………………………………………….. 3

  1.4Batasan Pengertian …………………………………………………….. 3

  1.5 Manfaat ……………………………………………………………… 4

  1.6 Sitematika Penyajian ............................................................................... 4

  BAB 2 KAJIAN PUSTAKA …………….………………………………. 6

  2.1Landasan Teori …………………….………………………………….. 6

  2.2 Kerangka Berpikir ………………..……..…………………………….. 23

  2.3 Hipotesis Tindakan ……………...……………………………………. 23

  BAB 3 METODE PENELITIAN ……..…………………………………. 26

  3.1 Jenis Penelitian ………………………..……………………………….. 26

  3.2 Setting Penelitian ……………………………………………………… 26

  3.3 Pelaksanaan Tindakan ……………………..…………………………… 28

  3.4 Instrumen Penelitian …………………….…………………………….. 32

  3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ….…………………………… 35

  3.6 Teknik Pengumpulan Data …………………………………………….. 38

  3.7 Teknik Analisis Data ……………………………………………………39

  3.8 Indikator Keberhasilan ………………………………………………. 40

  3.9 Jadwal Penelitian ………………………………………………………. 41

  BA B 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………….. 42

  4.1 Pra Penelitian Tindakan Kelas ……………………………..………….. 42

  xii

  …………………………………………….………….. 44

  4.3 Pembahasan Data Kualitatif ………………………………………….. 51

  4.4 Pembahasan Data Kuantitatif ……………………………..………….. 57

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ……………………….….………….. 62

  5.1 Simpulan …………….………………………………………………... 62

  5.2 Saran ………………..…………………………………….…………… 63

  

DAFTAR REFERENSI ......................................................................... . 64

xiii

  JUDUL TABEL HALAMAN

Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Siklus 1 ................................................................... 32Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Siklus 2 ................................................................... 33Tabel 3.3 Pedoman Wawancara .................................................................... 35Tabel 3.4 Kriteria Koefisien Reliabilitas ....................................................... 36Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas ......................................................................... 36Tabel 3.6 Koefisien Korelasi Reliabilitas ...................................................... 37Tabel 3.7 Kualifikasi Reliabilitas .................................................................. 37Tabel 3.8 Indikator Keberhasilan Setiap Siklus ............................................ 40Tabel 3.9 Waktu Pelaksanaan Penelitian ...................................................... 41Tabel 4.1 Prestasi Belajar .............................................................................. 102

  xiv

  JUDUL BAGAN HALAMAN

Bagan 2.1 Literature Map Penelitian terdahulu ........................................ 24Bagan 2.2 Bagan kerangka Berpikir ......................................................... 25Bagan 3.1 Siklus Penelitian dari Kemmis ................................................. 27

  xv

  DAFTAR GRAFIK JUDUL GRAFIK

  HALAMAN Grafik 4.1 Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Berdasarkan Nilai Rata-rata Gabungan Pra Siklus

  • – Siklus 2 ............................................................. 57

    Grafik 4.2 Grafik Prestasi Belajar Aspek Kognitif Pra Siklus - Siklus 2 ................... 58

    Grafik 4.3 Grafik Prestasi Belajar Aspek Afektif Pra Siklus - Siklus 2 ..................... 59

    Grafik 4.4 Grafik Prestasi Belajar Aspek Psikomotor Pra Siklus - Siklus 2 .............. 59

    Grafik 4.5 Grafik Prestasi Belajar Setiap Aspek Pra Siklus - Siklus 2 ..................... 60

  xvi

  JUDUL LAMPIRAN HALAMAN

  Lampiran 1 Silabus ....................................................................................... 66 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................................... 72 Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa ................................................................... 85 Lampiran 4 Penilaian Siklus.......................................................................... 89 Lampiran 5 Lembar Kuesioner ...................................................................... 93 Lampiran 6 Hasil Wawancara ....................................................................... 95 Lampiran 7 Catatan Anekdot ........................................................................ 97 Lampiran 8 Tabel Prestasi Belajar ................................................................. 102 Lampiran 9 Foto-foto Kegiatan ..................................................................... 103 Lampiran 10 Surat Izin Penelitian FKIP ........................................................ 105 Lampiran 11 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ......................... 106 Lampiran 12 Daftar Riwayat Hidup .............................................................. 107

  xvii

  

PENDAHULUAN

  Bab ini berisi tentang pembahasan latar belakang, rumusan masalah, batasan pengertian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penyajian penelitian. Pemaparan hal-hal tersebut adalah sebagai berikut:

1.1 Latar Belakang

  Pendidikan sejatinya adalah hal yang utama dalam kehidupan manusia karena pendidikan membantu manusia untuk menyiapkan hidup ke arah yang positif. Melalui pendidikan, peserta didik dapat memperoleh pengetahuan dan belajar tentang nilai-nilai yang membantu peserta didik untuk membentuk karakternya. Sebisa mungkin sejak anak berada di level usia sekolah dasar, pendidikan karakter ini mulai diberikan kepada anak agar dapat mencetak pribadi yang unggul dan baik.

  Namun kini, krisis pendidikan melanda bangsa Indonesia yang membuat orang tua dan pihak sekolah yang telah dipercaya sebagai lembaga pendidikan khawatir. Banyak pelajar bergerak menuju ke perubahan yang negatif seiring berjalannya perkembangan jaman yang terjadi. Misalnya pada anak seusia SMP sampai SMA, mereka sudah berani belajar untuk mengkorupsi uang SPP yang diberikan oleh orang tua. Lebih parahnya mereka berani untuk bergulat dengan teman sesama pelajar hingga timbul sebuah tawuran antarpelajar yang seakan menunjukkan bahwa seragam yang mereka kenakan hanya sebatas atribut. Perbuatan yang dilakukan para pelajar tidak menunjukkan bahwa mereka adalah anak yang mengenal bangku pendidikan. Penurunan sikap hormat yang terjadi pada pelajar Indonesia perlu ditangani dengan cara pembenahan sistem pendidikan Indonesia. Para pelajar perlu dikenalkan dengan pendidikan karakter yang memuat nilai-nilai kehidupan untuk meningkatkan sikap hormat terhadap diri sendiri maupun orang lain. Pembelajaran sikap hormat terhadap diri sendiri dan sesama ini bertujuan untuk menghargai pula hak-hak dan kewajiban orang lain. Oktober 2012 di SDN Pakem 4 Yogyakarta, ada beberapa masalah yang peneliti temui. Ketika proses belajar mengajar, guru memberi pertanyaan kepada para siswa. Beberapa siswa mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan dari guru. Guru menunjuk salah satu siswa untuk menjawab. Ketika siswa yang ditunjuk sedang berbicara menyampaikan jawabannya, ada siswa lain yang tidak sabar lalu berbicara dan memotong pembicaraan temannya untuk memberikan jawabannya. Dari sikap yang ditunjukkan siswa tersebut memperlihatkan bahwa siswa tersebut tidak mau mendengarkan siswa lain untuk menyampaikan jawabannya. Hal semacam ini ternyata muncul beberapa kali saat guru meminta siswa untuk memberikan jawabannya. Guru sampai berkali-kali memperingatkan para siswa; mereka mendengarkan dan menuruti perkataan guru ketika ditegur, tapi setelah beberapa saati, hal itu dilakukan lagi.

  Masalah lain yang muncul dalam diri siswa adalah masih rendahnya prestasi belajar pada mata pelajaran PKn. Sebanyak 13 dari 27 siswa belum tuntas mencapai nilai Kompetensi Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 75,00 untuk mata

  pelajaran ini. Rata-rata yang diperoleh siswa baru sebesar 74,92 dan belum mencapai KKM. Setelah melihat situasi yang sesungguhnya di kelas V semester genap SDN Pakem 4 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada peningkatan perilaku kebebasan dan prestasi belajar siswa melalui penerapan modul Living Values. Modul Living Values yang akan diterapkan lebih difokuskan pada nilai kebebasan. Alasan peneliti untuk memfokuskan penerapan modul Living Values pada nilai kebebasan adalah karena pada masalah yang muncul di pengamatan, peneliti melihat bahwa masih banyak siswa yang tidak menggunakan kebebasannya secara bijaksana. Apabila perilaku kebebasan siswa membaik, prestasi belajar siswa juga bisa ikut membaik. Banyak siswa menggunakan kebebasan berpendapatnya dengan kurang bertanggungjawab. Modul Living Values ini akan diterapkan pada pelajaran PKn dengan kompetensi dasar “4.2 Mematuhi keputusan bersama”.

   Rumusan Masalah

  1.2.1 Adakah perubahan perilaku kebebasan yang dapat diamati pada siswa kelas

  V SDN Pakem 4 Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013 dari penerapan Modul Living Values?

  1.2.2 Apakah penerapan modul Living Values meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN Pakem 4 Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013 pada mata pelajaran PKn?

  1.3 Tujuan

  Tujuan penelitian ini adalah untuk:

  1.3.1 Memperbaiki perilaku kebebasan siswa kelas V SDN Pakem 4 Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013 dari penerapan modul Living Values.

  1.3.2 Mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas V SDN Pakem 4 Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013 dari penerapan modul Living Values pada mata pelajaran PKn.

  1.4 Batasan Pengertian

  1.4.1 Prestasi belajar adalah hasil perubahan yang diperoleh setelah melalui proses belajar mengajar berupa skor yang diubah dalam bentuk nilai.

  1.4.2 Kebebasan adalah kemampuan manusia untuk menentukan dirinya sendiri (Suseno, 1991:17).

  1.4.3 Modul Living Values adalah modul pembelajaran untuk anak usia 8-14 tahun yang dikeluarkan oleh UNESCO dan disponsori oleh Spanish

  Committee dari UNICEF.

  1.4.4 Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang dimaksud oleh peneliti adalah PKn untuk kelas V SD yang mencakup KD “4.2.Mematuhi keputusan bersama”.

  1.4.5 Siswa kelas V SDN Pakem 4 Yogyakarta adalah subjek penelitian yang berusia antara 10-11 tahun dengan jumlah siswa 27 orang, yang terdiri dari 14 siswa perempuan dan 13 siswa laki –laki.

  1.5.1 Bagi Peneliti Peneliti dapat menambah wawasan tentang penerapan modul Living Values untuk meningkatkan prestasi belajar dan perilaku kebebasan siswa.

  1.5.2 Bagi Siswa Siswa dapat meningkatkan prestasi belajar dan perilaku kebebasan berpendapat kepada guru, teman, dan orang-orang yang ada di sekitar mereka.

  1.5.3 Bagi Guru Guru dapat menerapkan Modul Living Values untuk meningkatkan prestasi belajar dan rasa hormat terutama tentang kebebasan berpendapat siswa terhadap lingkungan sosialnya.

  1.5.4 Bagi Dunia Pendidikan Penelitian ini dapat menjadi sebuah referensi tentang salah satu cara meningkatkan prestasi belajar dan perilaku kebebasan berpendapat siswa.

1.6 Sistematika Penyajian

  Bab 1 merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah yang menjadi dasar dilakukannya penelitian ini; rumusan masalah sesuai dengan permasalahan yang didapatkan; tujuan penelitiaan; batasan pengertian yang akan dicapai oleh peneliti; manfaat penelitian; dan sistematika penyajian.

  Bab 2 menyajikan kajian pustaka yang terdiri dari landasan teori yang mendukung dalam penelitian ini, kerangka berpikir dan hipotesis tindakan. Pada landasan teori dalam penelitian ini dipaparkan konsep-konsep dasar, teori yang relevan, dan hasil penelitian terdahulu yang relevan. Dalam konsep-konsep dasar, peneliti memaparkan konsep yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: sikap hormat, nilai toleransi, modul pembelajaran Living Values, prestasi belajar, dan pendidikan kewarganegaraan; sedangkan teori-teori yang relevan yang digunakan pada penelitian adalah: teori perkembangan moral Jean Piaget, teori perkembangan moral Kohlberg, dan teori kecerdasan moral Borba, teori sosial- kognitif Albert Bandura, teori berpikir Bloom, dan teori perkembangan kognitif. metodologi penelitian dijelaskan jenis penelitian yang digunakan, setting penelitian yang terdiri dari tempat penelitian, subjek penelitian dan objek penelitian, pelaksanaan tindakan dari siklus 1 dan siklus 2 yang memaparkan persiapan sampai dengan pelaksanaan, instrumen yang digunakan yang terdiri dari tes tertulis, catatan anekdot, wawancara, dan video, uji validitas dan reliabilitas soal, teknik pengumpulan data yang digunakan, teknis analisis data; indikator keberhasilan, serta waktu pelaksanaan penelitian.

  Bab 4 dalam skripsi ini memapaprkan hasil dari penelitian dan pembahasannya dari pra siklus sampai dengan siklus 2. Pada pembahasan peneliti membagi menjadi dua bagian pertama adalah pembahasan secara kualitatif yang terdiri dari empat bagian yaitu berani berbicara secara spontan; memberi pendapat dengan cara yang santun; memperingatkan orang lain ketika melakukan tindakan yang merugikan sesama; dan mendengarkan orang lain yang sedang. Kedua adalah berbicarapembahasan data kualiitatif yang terdiri dari data kuantitatif secara gabungan, kognitif, afektif, psikomotorik dan data kuantitatif setiap siklus.

  Bab 5 merupakan bab penutup pada skripsi ini. Pada bab 5 disajikan simpulan dan saran. Simpulan memaparkan hasil akhir yang didapatkan peneliti. Pada bagian saran peneliti menuliskan masukan bagi guru, sekolah, dan bagi peneliti selanjutnya agar penelitian yang selanjutnya dapat memperbaiki keterbatasan yang ada pada penelitian ini sehingga hasil yang diperoleh akan lebih komprehensif.

KAJIAN PUSTAKA

  Pada bab 2 akan dibahas tentang teori yang mendasari penelitian ini yaitu landasan teori, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan. Peneliti memaparkan beberapa teori mengacu pada pustaka yang sudah peneliti baca.

2.1 Landasan Teori

  Landasan teori pada bab ini memuat tentang konsep-konsep dasar dan teori- teori yang digunakan dalam penelitian.

2.1.1 Konsep-konsep Dasar

  Konsep-konsep dasar yang digunakan dalam penelitian ini meliputi prestasi belajar, sikap hormat, kebebasan berpendapat, modul Living Values, dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

2.1.1.1 Sikap Hormat

  Rasa hormat artinya menghargai seseorang atau sesuatu dengan cara menunjukkan sikap baik, sopan, dan santun. Perlakuan seseorang terhadap orang lain bisa menunjukkan bahwa orang itu menganggap mereka istimewa atau menghargai mereka (Borba, 2008: 141).

  Sikap hormat berarti mau menghargai seseorang atau sesuatu dengan baik. Sikap hormat menjadi salah satu hal penting dalam kecerdasan moral seorang anak. Namun krisis yang terjadi saat ini adalah semakin menurunnya sikap hormat anak pada orang atau sesuatu yang ada di sekitar mereka. Ada enam hal yang menjadi masalah dalam perkembangan sikap hormat seorang anak (Borba, 2008:142-149). Yang pertama adalah ketiadaan penghargaan terhadap anak. Tumbuhnya rasa hormat didasarkan pada pemikiran bahwa agar anak bisa menghargai orang lain, ia harus belajar menghargai dirinya sendiri, dan ini bisa terjadi jika ia dihargai. Sikap merendahkan anak akan mempengaruhi kemampuan mereka dalam menghargai orang lain. santun merupakan bentuk rasa hormat tradisional yang akhir-akhir ini mulai luntur. Anak-anak mulai kehilangan sikap sopan mereka ketika berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Hal yang lebih mencemaskan adalah bukan hanya anak-anak yang tidak beradab namun juga orang tua, sehingga apa yang dilakukan oleh orang tua akan ditiru oleh anak.

  Ketiga adalah adanya kekhawatiran dan kecurigaan. Kekhawatiran terbesar yang dihadapi orang tua adalah tentang keamanan anak-anak. Orang tua mengajari anak-anaknya agar berhati-hati terhadap orang lain. Orang tua mengajarkan pada anaknya untuk mengatakan bahwa ketika orang tuanya tidak di rumah, anak diminta selalu mengunci pintu rumah, anak tidak diperkenankan untuk memberikan informasi pribadi dan tidak berbicara dengan orang asing. Kemudian anak menjadi sulit belajar untuk memberikan penghargaan yang positif kepada orang lain karena mereka tidak belajar untuk memiliki kepercayaan pada orang lain tersebut.

  Hal keempat adalah kekurangan panutan yang baik. Anak belajar dari apa yang dicontohkan oleh lingkungan mereka. Saat ini banyak persoalan yang terjadi akibat berkurangnya sosok yang dewasa, yang dapat dijadikan panutan. Banyak aktor, artis atau penyanyi yang menjadi tokoh idola anak-anak. Namun kadang- kadang mereka juga memberi contoh yang buruk, sehingga mereka benar-benar mempengaruhi anak-anak dalam bersikap.

  Hal yang kelima adalah kebanyakan kata-kata tidak senonoh. Menghargai orang lain dapat ditunjukkan melalui kata

  • –kata yang baik. Thomas Lickona (Borba, 20

  08:147) mengungkapkan bahwa “bahasa adalah indeks peradaban; perubahan dalam bahasa secara sosial sangat signifikan”. Jadi merosotnya moralitas anak dan krisis tidak adanya rasa hormat ditandai oleh penggunaan bahasa mereka yang tidak sopan jika berbicara dengan orang lain.

  Hal keenam adalah kekasaran, ketidaksopanan, dan ketidaksenonohan yang ditonjolkan media. Media televisi atau internet menjadi salah satu media yang memberikan banyak informasi. Namun terkadang informasi yang disajikan terlalu vulgar bagi anak, sehingga anak hanya menyerap apa yang ia dapatkan dari televisi kemudian diterapkan dalam kehidupannya. Acara

  • –acara televisi saat ini
  • –kata yang tidak senonoh atau kata–kata sinis. Hal tersebut mudah sekali ditiru oleh anak, karena anak menganggap bahwa itu adalah sesuatu yang sedang tren.

  Ada tiga langkah yang dapat digunakan untuk menumbuhkan sikap hormat pada seorang anak (Borba, 2008:153). Langkah pertama menjelaskan pentingnya cara memperbaiki sikap, langkah kedua membantu anak untuk menyadari konsekuensi perilaku yang tidak sopan dan menentang kekerasan, langkah ketiga yakni membantu anak menyesuaikan tata karma agar dapat menghargai dan juga dapat dihargai oleh orang lain.

  Willner dalam Suseno (1985) menjelaskan bahwa setiap orang dalam berbicara dan membawa diri hendaknya menunjukkan sikap hormat kepada orang lain sesuai dengan derajat dan kedudukannya. Menurut Geertz (1985), prinsip hormat teratur secara hierarkis yang bernilai pada diri sendiri dan setiap orang wajib untuk membawa diri dan mempertahankannya. Pandangan Geertz bertujuan untuk menjaga masyarakat agar selalu berada di dalam kesatuan yang selaras.

2.1.1.2 Kebebasan Kebebasan adalah hadiah yang sangat berharga dalam kehidupan manusia.

  Semua orang memiliki hak untuk menjadi bebas, kebebasan akan menjadi utuh apabila hak diseimbangkan dengan tanggung jawab. Kebebasan berasal dari pikiran dan hati setiap manusia dan ketika manusia memiliki pikiran-pikiran positif terhadap segala hal, maka kebebasan akan ada dalam dirinya (Tillman, 2004).

  Kebebasan manusia mempunyai dua segi, yaitu 1) kemampuan manusia untuk menentukan dirinya sendiri dan 2) kebebasan dari pembatasan oleh orang lain (Suseno, 1991:17). Segi yang pertama bersifat positif, karena kebebasan tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada pada diri manusia. Segi yang kedua bersifat negatif karena tidak adanya pembatasan dalam kebebasan, yang berarti perilaku kebebasan manusia bisa melampaui batas kesewenangannya. Kedua kebebasan ini perlu dibedakan, namun kedua segi kebebasan ini tidak bisa dipisahkan. Ada sebuah perumpamaan antara binatang dan manusia, binatang merupakan makhluk hidup yang tidak bebas karena binatang tidak menentukan insting yang tepat yang ia punya. Sedangkan manusia, dalam bertindak ia selalu mengambil suatu sikap menurut kehendaknya sendiri. Manusia mengambil sikap sendiri untuk menentukan kebebasannya.

  Kebebasan dalam buku Suseno (1991:20-21) dibagi menjadi tiga yaitu 1) kebebasan fisik; 2) kebebasan psikis; dan 3) kebebasan normatif. Kebebasan fisik berarti kita bebas untuk menggunakan anggota tubuh kita untuk bergerak. Kebebasan psikis berarti kita mampu menentukan sendiri apa yang kita pikirkan dan kehendaki. Kebebasan psikis tidak mudah dilanggar oleh orang lain. Meskipun kebebasan psikis dapat dikacaukan ketika manusia memiliki gangguan terhadap psikisnya atau pemerolehan informasi yang tidak tepat. Kebebasan normatif berarti membatasi kebebasan orang lain melalui larangan atau pewajiban. Orang yang tidak terkena batasan tersebut berarti bebas secara normatif.

  Setiap orang berhak atas kebebasannya. Namun, sebebas-bebasnya manusia memperoleh haknya bukan berarti seseorang bisa bertindak dengan sewenang-wenang. Hal ini karena pada dasarnya kita adalah anggota masyarakat, maka kebebasan khas manusia bukanlah kesewenangan melainkan kebebasan yang bertanggung jawab.

  Kebebasan manusia tentang keterbatasan dalam kesosialannya diperinci dalam dua hal (Suseno, 1991: 22), yaitu: 1)

  Kita memiliki hak untuk menemukan batasan kebebasan dalam hak orang lain yang sama dengan kita. 2)

  Kita hidup sebagai makhluk sosial di mana masyarakat berhak untuk membatasi kebebasan kita demi kepentingan bersama secara normative, yaitu dengan melarang tindakan-tindakan kita yang dapat merugikan orang lain dan memberikan kewajiban-kewajiban dalam hidup bermasyarakat yang selayaknya kita lakukan. Maka, kebebasan tidaklah sama dengan kesewenangan.

  Ruang kebebasan yang diberikan masyarakat kepada kita harus dipertanggung jawabkan dengan sikap dan tindakan yang dapat kita tunjukkan. Antara kebebasan dan tanggung jawab memiliki hubungan yang erat, semakin manusia bertanggung jawab, semakin bebas pula ia. Hubungan tersebut dapat ambil harus kita pertanggung jawabkan sendiri dan kita tidak dapat melimpahkan tanggung jawab tersebut kepada orang lain. 2) Ruang kebebasan yang kita miliki tidak bisa digunakan secara sewenang-wenang, tapi harus digunakan secara bermakna. 3) Tidak bertanggung jawab menggambarkan bahwa seseorang melihat hal yang menjadi kewajiban, tanggung jawab dan hal yang bernilai namun tidak melaksanakannya.

  Kebebasan memiliki hubungan dengan sikap hormat manusia. Kita dapat melihat bagaimana sikap hormat seseorang dari perilaku kebebasan yang ditunjukkan orang tersebut. Dalam hal ini, kebebasan merupakan nilai yang melandasi dari perilaku seseorang. Orang dapat dikatakan memiliki sikap hormat ketika ia dapat berperilaku secara bertanggung jawab dan begitu pula sebaliknya.

  Tocqueville (Aron, 1993) mengatakan bahwa arti kebebasan berkaitan dengan tingkah laku setiap orang yang sejak lahir sudah membawa hak yang sama. Hidup seseorang bergantung dengan sesamanya. Kebebasan dapat dipahami sebagai penggunaan hak bersama dalam bertindak yang sama sekali bukan karena hak setiap manusia di mana mereka memiliki hak perorangan untuk tetap merdeka.

  Kebebasan diperoleh manusia karena setiap manusia memiliki hak. Hak sendiri berarti kekuasaan yang secara sah dimiliki oleh seseorang. Dalam buku Gunur (1975) The Universal Declaration of Human Rights yang dirumuskan di Fransisco pada 10 Desember 1948 memuat tentang macam-macam hak asasi manusia terdiri atas 30 pasal. Salah satu hak yang tercantum dalam rumusan tersebut adalah hak untuk berpikir dan mengeluarkan pendapat. Hak tersebut tercantum dalam pasal 19 UDHR yang berbunyi:

  “Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat. Dalam hak ini termasuk kebebasan mempunyai pendapat- pendapat dengan tidak mendapat gangguan, dan untuk mencari, menerima dan menyampaikan keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga dan dengan tidak memandang batas- batas.”

  Bunyi pasal tersebut menunjukkan bahwa setiap orang memiliki kebebasan berpendapat dengan tanpa gangguan. Setiap orang bisa mengajukan ide apapun yang ada di pikirannya tanpa harus takut dengan tanggapan orang lain.

  Living Values: An Educational Program atau modul Living Values adalah

  program pendidikan nilai

  • –nilai. Program ini menyajikan berbagai aktivitas pengalaman dan metodologi praktis bagi guru atau fasilitator untuk mengembangkan nilai
  • –nilai pribadi dan sosial yaitu kedamaian, penghargaan, cinta, tanggungjawab, kebahagiaan, kerjasama, kejujuran, kerendahan hati, toleransi, kesederhanaan, kebebasan dan persatuan (Tillman, 2004:ix).

  Aktivitas yang ada dalam modul Living Values dirancang untuk memotivasi siswa dan mengajak mereka untuk memikirkan diri sendiri, orang lain, dunia dan nilai

  • –nilai dalam cara yang berkaitan. Para siswa diajak untuk berefleksi, berimajinasi, berdialog, berkomunikasi, berkreasi, membuat tulisan, menyatakan diri lewat seni, dan bermain dengan nilai yang diajarkan.
  • – Ada tiga asumsi dasar modul Living Values (Tillman, 2004:xiii), yaitu nilai nilai universal mengajarkan penghargaan dan kehormatan tiap –tiap manusia.

  Kemudian yang kedua adalah setiap siswa benar

  • –benar memperhatikan nilai– nilai, mampu menciptakan dan belajar dengan positif. Asumsi yang terakhir yaitu para siswa berjuang dalam suasana berdasarkan nilai-nilai dalam lingkungan yang positif.

  Salah satu unit nilai yang dikembangkan dalam LVEP adalah nilai kebebasan. Kebebasan adalah hadiah yang sangat berharga dan ada dalam pikiran dan hati. Kebebasan akan menjadi utuh bila semua orang memiliki hak yang setara dan diseimbangkan dengan tanggungjawab. Semua orang memiliki hak untuk menjadi bebas. Agar semua orang bisa menjadi bebas, maka setiap orang harus menghargai hak-hak orang lain dan orang lain bisa memiliki kebebasan dalam diri apabila orang itu memiliki pikiran yang positif terhadap diri sendiri (Tillman, 2004: 224). Nilai-kebebasan yang terdapat dalam modul Living Values dapat dimodifikasi ke dalam mata pelajaran PKn karena nilai kebebasan yang ada di modul Living Values dapat dikaitkan dengan mata pelajaran PKn. Maka dari itu peneliti mengambil 3 dari 11 pelajaran yang ada di dalam nilai kebebasan (2004: 226-234), di antaranya adalah:

  Pada pelajaran 3, kegiatan yang dilakukan guru bersama siswa adalah belajar untuk mengidentifikasi ungkapan-ungkapan yang paling disukai tentang kebebasan. Setelah itu guru mempersilakan siswa untuk menuliskan ungkapan kebebasan yang diinginkan oleh para siswa. Kemudian guru meminta siswa untuk berdiri dalam lingkaran dan setiap anak menyatakan ungkapan kebebasan yang mereka tulis dengan suara yang lantang. Contoh bentuk ungkapannya yaitu “Aku meras a beruntung aku memiliki kebebasan untuk….” , atau para siswa dapat melengkapi kalimat “Aku berharap semua orang memiliki kebebasan untuk….”

  Pelajaran 4: Kebebasan dalam Diri Pada pelajaran 4, guru mengajak siswa untuk melakukan latihan relaksasi